Waktu ke vihara, ia melihat dahak dan mengatakan, 'pelacur meludah sembarangan'. Yang membuang dahak itu adalah seorang bhikkhuni arahat.
Baca di sini ya:
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/95385..ya deh saya quotekan tulisannya N5:
Pada manusia pernah ada dalam jaman buddha Siddharta Gotama hidup ditulis kelahiran seorang PSK cantik yg maha cantik bernama Ambapali asal
Vesali.
Dia lahir spontan di bawah pohon mangga sebuah kebun mangga pangeran Licchavi. Dia begitu cantik sehingga banyak pangeran Licchavi menginginkannya. Akhirnya Ambapali digilir pangeran2 Licchavi agar adil semua dapat menikmati tubuhnya dengan bayaran uang yg mahal. Dan Ambapali menjadi orang kaya. Di kehidupannya yg lampau ternyata Ambapali pernah bertemu dengan 4 Buddha.
Buddha Phussa > jadi adik Buddha Phussa dan berdoa semoga dia lahir cantik luarbiasa dalam tiap kehidupannya setelah berdana makanan utk Buddha dan sangha.
Buddha Sikhi > jadi seorang bikkhuni dan mengikuti bhikkhuni2 lainnya suatu malam jalan2 mengelilingi sebuah pagoda. Tiba2 dia menginjak dahak ludah seseorang dan dia spontan berkata, "Pelacur manakah yg meludah ini?". Dia gak tau bhw yg meludah adl seorg arahat tua, yg secara tak sengaja mengeluarkan dahaknya pas bersin. Walau pun tak ada seorang pun yg memperhatikan ucapannya ini ternyata berdampak menjadi sebuah perbuatan karma buruk yg serius. Akibat perkataannya ini, ia terlahir di neraka selama beribu2 tahundan menjalani 10.000 kehidupan sebagai pelacur.
Buddha Kassapa > kembali menjadi bhikkhuni dan menjalankan 3 rangkaian latihan mulia dan berharap dapat dilahirkan dengan kelahiran spontan. Demikian dia terlahir spontan dalam kehidupan terakhirnya sebagai Ambapali.
Buddha Sidharta Gotama > ia terlahir secara spontan di bawah pohon mangga kebun mangga pangeran Licchavi menjadi seorang gadis Ambapali yg maha cantik luar biasa yg berprofesi sbg pelacur high class di kalangan pangeran Licchavi.
Semasa raja Bimbisara masih muda ia menyamar sbg org biasa dan melewatkan beberapa hari bersama Ambapali. Dan dari hubungan intim ini Ambapali hamil melahirkan seorang putra yg setelah dewasa menjadi bhikkhu. Ambapali pernah dana kebun mangganya utk Sang Buddha dan sangha. Semasa tuanya Ambapali mendengarkan kotbah dhamma putranya sendiri yg jadi bhikkhu itu dan memutuskan menjadi bhikkhuni.
Setelah meditasi dgn objek membandingkan keindahan tubuhnya saat dia tua dan muda. Ambapali meraih pencerahan sempurna tingkat arahat dengan kekuatan supranatural.
ato yg ini:
[..]Seorang Ambapali adalah seorang Sobhini dari kota Vesali. Diceritakan ketika dia masiih bayi, dia ditinggalkan dibawah sebuah pohon mangga, maka dari itu dia dipanggil dengan sebutan “wanita dari pohon mangga”.
Ketika itu seorang pekerja kebun menemukannya dan membawanya kehadapan Raja Vesali, dan dia tumbuh didalam lingkungan kerajaan. Dibagian Kuddhaka Nikaya mengungkapkan tentang kecantikannya “dia memilik keindahan, rambutnya berkilau, alis matanya sangat indah bagai sebuah lukisan ditangan seorang selebritis. Kedua kakinya seperti sebuah gading, kulitnya halus seperti kapas”.
Didalam Kitab suci Mahavagga menyatakan bahwa bayaran untuk pelayanannya rata-rata Lima Puluh kahapana setiap malamnya, dan dia memiliki beberapa versi pelayanan yang bisa menggoda dan membahagiakan para keluarga kerajaan maupun orang-orang yang memiliki level tinggi, dinyatakan dia memiliki Enam Puluh cara untuk membuat para laki-laki merasa senang dalam pelayanannya. Beberapa pangeran dan raja-raja diVesali menginginkannya untuk dijadikan selir, dan ketika mereka tidak bisa menyelesaikan perselisiannya untuk merebutkan dia, maka mereka memberikan sebuah gelar “Sobhini” atau pelacur yang independent.
Seorang Ambapali melayani mereka sama rata. Kemudian, Raja Bimbisara dari Rajagraha mengambilnya sebagai istrinya, dan memiliki seorang anak dari hasil perkawinannya. Nama anaknya adalah Vimala Kondanna, yang kemudian hari bergabung menjadi anggota Sangha dan dapat merealisasi kebahagiaan yang sejati.
Didalam Ambali Theriyapadana menceritakan tentang kisah seorang Ambapali dalam kehidupannya yang lampau. Ketika itu dia (Ambapali) lahir sebagai orang yang berkastakan Kstriya, dan dia menjadi seorang adik perempuan dari seorang Bhikkhuni yang bernama Bhikkhuni Pussamuni. Karena dia telah dapat mempraktekkan Dhamma dan telah menanam kusalakamma dengan baik, dan keinginannya sebagai seorang yang cantik dikehidupan yang akan selanjut telah terkabulkan.
Dan hal itu berbuah sesuai dengan aditthananya, dia lahir didalam keluarga Brahmana dan mempunyai paras yang caantik dan anggun.
Pada saat itu dia selalu memuji akan kecantikannya sendiri, dan dia selalu mengutuk dan menghina seorang bhikkhuni. Karena perbuatan inilah dia terlahir berulang-ulang dalam keadaan yang menderita dalam kehidupannya, dan dia terlahirkan berulang kali sebagai seorang pelacur. Pada masa Buddha Kassapa, dia sempat diupasampada dan menjadi seorang bhikkhuni. Setelah itu dia terlahirkan disurga Tawatimsa. Lalu pada masa kehidupan Buddha Gotama, dia terlahirnya seperti kehidupan-kehidupannya yang lalu, yaitu sebagai seorang pelacur.
Didalam Maha Parinibbana Sutta, diceritakan pada masa Buddha Gotama, Buddha sempat datang dan istirahat dikebun mangga milik Ambapali.
Dia (Ambapali) memberikan hormat kepadaNya dan mengundang Buddha dan para bhikkhu pengikutnya untuk makan siang dikemudian hari. Pada saat yang bersamaan dari para Pangeran Licchavi juga menginginkan untuk mempersembahkan dana makanan kepada Buddha dihari yang sama, dan mereka akan memberi 100.000 kahapana kepada Ambapali jika dia (Ambapali) menarik kembali keinginannya untuk mengundang makan Buddha dan para pengikutnya.
Ketika Ambapali menolaknya, para Pangeran langsung menghadap Buddha tetapi Buddha mengatakan kepada mereka bahwa Buddha telah menerima undangan terlebih dahulu dari Ambapali. Ketika Buddha pergi menerima undangan ditempat Ambapali dihari selanjutnya, dia (Ambapali) mempersembahkan kebun mangganya kepada Buddha dan Sangha. Kemudian dia menyerahkan segala kepunyaannya,dan pada saat bersamaan telah diumumkan bahwa dikehidupan lampaunya pernah menjadi seorang bhikkhuni. Dia mempraktekkan dhamma dengan sangat rajin , dan mencapai pembebasan, setelah beberapa tahun dia telah mempraktekkan dhamma dengan segala kemampuannya.[..] dari:http://khmand.wordpress.com/2008/08/12/prostitusi-menurut-perspektif-buddhist/