HADAYAVATTHUVATTHU artinya landasan fisik atau tempat di mana kesadaran (citta) dan factor-faktor batin (cetasika) muncul untuk menghasilkan proses kesadaran (citta vithi).
HADAYA sering diartikan sebagai bagian tubuh di rongga dada yang dalamnya terdapat sejumlah darah yang sangat murni.
Kitab Visuddhi-Magga (Jalan Kesucian) memaparkan hal ini dengan kata-kata :
“ini terdapat
di bagian jantung. Warnanya seperti bagian belakang dari mahkota bunga teratai. Ukurannya seperti sebuah kuncup teratai dengan bagian mahkota luar telah terbuka ke bawah; halus di bagian luarnya, dan bagian dalamnya mirip sebelah dalam dari Kosataki (loofah gourd). Bagi mereka yang telah memiliki pengertian, benda itu lebih berkembang; bagi mereka tidak memiliki pengertian, tetap seperti kuncup. Di dalamnya terdapat sebuah lubang seukuran sebuah dasar biji punnaga dimana setengah pannasa darah tetap berada, membantu kemunculan unsur batin dan unsur kesadaran batin. Arahnya, ditemui dibagian tengah antara dua dada, di dalam badan. Batasannya, dikeliling oleh sesuatu yang menyusun jantung.”
Jantung itu sendiri bukanlah landasan batin (HADAYAVATTHU). Namun apabila jantung ini dalam hubungan/bersekutu dengan darah murni yang dikandungnya, akan mengkondisikan dan memproduksi suatu tenaga atau kekuatan yang kita sebut Landasan batin (HADAYAVATTHU). Oleh karena itu, HADAYAVATTHU itu sendiri bukan sepotong daging dalam dada dimana “Jantung” telah ditetapkan, Walaupun jantung ini sering di identifikasi sebagai HADAYAVATTHU, semata-mata karena dalam hubungannya dengan darah murni yang terdapat di dalamnya, mengkondisikan Landasan (VATTHU), katakanlah, kekuatan atau tenaga dimana batin dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu pula, HADAYAVATTHU hanya merupakan materi yang muncul dalam bagian tubuh ketika jantung, darah murni dan lainnya berkombinasi mengkondisikannya.
“Yam nissaya manodhatu manovinnanadhatu ca, vattanti pancavokare tam vatthu ‘ti pavuccati”
Tergantung pada benda atau sifat itulah unsur batin(manodhatu) dan unsur kesadaran batin(manovinnanadhatu) muncul didalam yang makhluknya memiliki lima kelompok perpaduan(pancavokare-bhava),
karena itu kita tidak dapat berpandangan bahwa Jantung merupakan HADAYAVATTHU.
Landasan Batin (HADAYAVATTHU) merupakan Kammajarupa (materi yang dihasilkan oleh perbuatan), karena materi itu muncul saat konsepsi (patisandhi) bersama dengan kelompok badan jasmani (kaya dasaka kalapa) dan kelompok materi jenis kelamin, tergantung kepada KAMMA (perbuatan) lampau. Oleh karena itu, KAMMA dapat membuat seseorang memiliki Landasan Batin yang lemah atau kuat.
Contoh :
Rumah tegangan listrik (gardu listrik)
Orang biasa, umumnya menganggap “gardu listrik” itu sendiri sebagai sumber tenaga, atau unsur pembentuk. Sebenarnya tidak demikian. “Tenaga” tidak diproduksi oleh “gardu listrik” tetapi oleh seperangkat pembangkit, yg terdiri dari electromagnet, dinamo dan “engkol kontak” (phassa). Jantungpun dapat diibaratkan motor; aliran VATTHU, yang dalam kerjanya dikondisikan pula oleh Otak. Demikian pula, melalui fisik bola mata, terdapat landasan penglihatan (cakkhu vatthu), fisik mata tidak melihat: “melihat” muncul karena pembiasan objek penglihatan, oleh kontak dengan landasan penglihatan (yaitu organ sensitive atau peka, pasada rupa, di dalam mata). Melihat adalah kombinasi dari 3 hal ini, yang memproduksi pikiran/kesadaran.
Dengan kata lain, di dalam proses kesadaran penuh, otak hanya sebagai bagian dari 'tombol kontak', 'pengungkit', 'operator' dan sebagainya, yang berguna juga untuk pengawasan, pengendalian, memulai, berhenti dan tujuan-tujuan fungsional lainnya. Hadaya vatthu adalah 'keseluruhan rumah tegangan' atau 'perangkat pembangkit' itu sendiri. Inilah yang menyebabkan mengapa seseorang menderita akibat serangan yang disebut 'letih otak' ketika seseorang bekerja berlebihan atau kurang tidur berhari-hari. Pada orang tersebut, otak tak sempurna dalam berfungsi karena tak mampu memberi reaksi positif jika diberi tekanan berlebih dari tenaga yang diperoleh dari 'perangkat pembangkit utama' yaitu hadaya vatthu. Otak gagal untuk berfungsi optimal, demikian pula jantung menjadi letih dan melemah. Oleh karena itu, hadaya vatthu kita adalah dinamo dari proses kesadaran secara lengkap, membawa impuls/dorongan, dorongan berpikir, dan dinamo ini akan berfungsi secara optimal hanya jika 'seluruh' perangkat pembangkit bekerja bersama secara harmoni, dalam persesuaian yang simultan atau bersamaan.
Sumber : Abhidhamma bagi Pemula (Egerto C. Baptist)
Semoga bermanfaat...