//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Anissa berbicara bahasa inggris  (Read 2049 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline chizz_roll

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.028
  • Reputasi: 74
  • Gender: Female
  • Be Mindful
Anissa berbicara bahasa inggris
« on: 15 September 2008, 09:52:27 PM »
Kisah ini seperti kisah yg ada dlm buku "Do you believe rebirth?"

Annisa Mendadak Bicara dalam Bahasa Inggris

Jumat, 12 September 2008 | 11:03 WIB SURABAYA - Setelah selama ini
hanya menyebarkan ilmunya lewat ceramah-ceramah dan kuliah Annisa Rania
Putri kini mulai menjangkau lebih banyak orang. Bocah ajaib berusia 9
tahun itu menerbitkan sebuah buku yang berisi kumpulan tulisannya selama
ini yang diberi judul Hope Is on the Way: Kumpulan Pesan Alam. Rabu
(10/9) malam, ditemani ayah-ibunya, Annisa mampir ke kantor Surya untuk
berbagi cerita tentang bukunya (yang baru diluncurkan di Jakarta 29
Agustus) sekaligus melakukan tanya jawab dengan awak redaksi Surya yang
penasaran dengan kelebihan Annisa.Bocah yang menguasai bahasa Inggris,
Arab, Korea, dan Belanda tanpa belajar secara formal itu memang memiliki
daya linuwih, kemampuan supranatural. Ia bisa melihat hal-hal gaib yang
tak bisa ditembus penglihatan orang awam. Ia bisa menjangka masa depan,
menyembuhkan orang sakit, dan melatih meditasi orang-orang
dewasa.Bahkan, saat berusia 6 tahun, Annisa sudah merancang arsitektur
sebuah bangunan megah berlantai empat di kawasan Kelapa Gading,
Jakarta."Buku ini berisi kumpulan ceramah dan kuliah saya di berbagai
tempat dan waktu. I just fixed some of them (saya cuma memperbaiki
beberapa saja) sebelum diterbitkan, " tutur Annisa yang tak bisa
berbahasa Indonesia.Perihal bahasa ini, orangtua Annisa (pasangan dr
Arwin SpKj dan Yenni Handojo) beberapa kali sempat miskomunikasi dengan
anaknya itu.

"Suatu saat, karena beberapa kali kami sempat tidak menangkap bahasa
Annisa, dengan polos dia berujar 'kenapa kok orangtua saya bodoh
begini'," tutur Yenni yang tak pernah tersinggung tapi justru terhibur
dan bersyukur memiliki anak Annisa yang dilahirkannya secara caesar di
Jakarta pada 5 Juli 1999.Meski masih anak-anak, buku Annisa jelas bukan
untuk konsumsi anak-anak, apalagi anak seusianya. Bahkan, remaja pun
belum tentu bisa mencerna pesan yang disampaikan Annisa dalam bukunya
yang diterbitkan kelompok penerbit Gramedia itu.Sebab, isi pesan-pesan
dalam tulisan Annisa memang kelas berat, filosofis, dan mungkin baru
bisa ditangkap oleh orang-orang dewasa atau yang sudah tercerahkan. Ia
membahas, misalnya, tentang misteri kebijaksanaan, kasih, dan keadilan
serta makna puasa.Semua isi buku itu berasal dari 'pesan-pesan alam'
yang bisa ditangkap Annisa kapan saja. Bisa tiba-tiba di sela-sela
pembicaraan dengan orang lain, tapi kerap di keheningan malam.

"Kalau sedang mendapat 'pesan alam', tangan Annisa biasanya bergerak
mencoret-coretkan 'pesan alam' itu atau bibirnya seperti mengucapkan
sesuatu. Hurufnya tak bisa dipahami orang lain kecuali ia sendiri," kata
Yenni.Kelebihan Annisa sudah diakui banyak pihak. Wapres Jusuf Kalla
pernah mengundangnya, berbagai universitas terkenal telah memintanya
untuk memberi ceramah, dan sebuah majelis taklim yang beranggotakan
orang-orang kelas menengah atas di Jakarta kerap mengundang Annisa.Bocah
itu juga memberi pelatihan dan konsultasi pada beberapa kelompok
meditasi di ibu kota. Kalau sampai sekarang Annisa belum bersekolah,
bukan bebarti orangtuanya membiarkannya. "Tapi, ketika sekolah di dalam
kelas justru gurunya yang belajar dari Annisa. Ia kemudian tak mau
sekolah," ucap Yenni.Kemampuan berbahasa Inggris Annisa pun diperoleh
secara alamiah. Setelah mulai bisa bicara saat berusia setahun lebih,
tiba-tiba Annisa sudah cas cis cus dalam bahasa Inggris. Tentu
orangtuanya bingung karena bahasa Inggris bukanlah bahasa sehari-hari
mereka.Keanehan lain, ketika belum lancar bicara, saat diajak menjenguk
neneknya yang sakit, Annisa bilang "kembang" dalam bahasa Inggris. Tak
berapa lama, neneknya meninggal. Kembang tadi tampaknya isyarat
kematian.Saat ditanya Surya apa cita-citanya, Annisa bilang ingin
menjadi pengacara (lawyer). Terakhir, ketika agak bergurau Surya
bertanya apakah kantor Surya "bersih", Annisa menjawab, "Yang ada
makhluk putih, bukan hitam. Tidak apa-apa, mereka baik,
pelindung."Ibunya, Yenni Handojo, yang memperhatikan gerak-gerik anaknya
itu beberapa kali berujar, "Annisa, Annisa...." ida/sko

Ps: seperti dikutip dari email, as usual, kalo repost tolong didelete :)
ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan kalo kamu mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum.. Tersenyumlah selalu.. :)

 

anything