//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.  (Read 1793911 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2565 on: 18 August 2010, 07:29:29 PM »
Pemilihan Dewi


semacam Miss Heaven, gitu? jadi 200 buku semuanya cuma berisi dongeng gak mutu spt ini?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2566 on: 18 August 2010, 07:42:05 PM »
PENYAKIT KULIT MENAHUN


Pernah ada seorang bhiksu yang “spesialis baca doa” dating menemui saya. Ia menaikan ujung celananya untuk memperihatkan kakinya padaku.
Saya tercengang begitu melihat sepasang kakinya yang dipadati oleh bintik-bintik merah, bintik-bintik merah yang sudah meluas itu, Ada yan gsudah meradang. Ada yang sudah berlubang, ada yang sedang meneteskan cairan.
Ia berkara,”Gatalnya minta ampun”
“carilah dokter spesialis kulit!” anjurku.
“semuanya sudah ku cari, justru dokter spesialis sudah angkat tangan, sekarang saya hanya mencari Lu Sheng Yen!”ujurnya.
Saya coba menggambarkan tiga lembar Fu untuknya.
Namun, tetap saja tidak berkhasiat.
Saya tidak tahu harus berbuar apa?
Suatu malam ,saya tiba dialam baka, Saya malah melihat bhiksu”Spesialis baca doa”itu di kerumuni oleh ratusan bahkan ribuan setan. Bhiksu itu lari terbirit-birit sambil mendekap kepalanya.
Namun setan-setan itu berubah menjadi kawanan lebah lalu mengincar kaki bhiksu itu menyegatnya dengan beringas.
Bhiksu itu meratap kesakitan.kawasan lebah pun tak berhenti berdengung.
Saya bertanya pada Raja Yama.”Ada apa ini?’
Raja Yama menjawab”Bhiksu itu berprofesi”Spesialis baca doa”.sutra yang dibacakannya untuk ritual penyeberangan itu seperti berdendang, sama sekali tidak serius, tidak sepenuh hati. Semata-mata demi memenuhi panggilan tugas saja.oleh karena itu setan bersatu padu menggangu bhiksu itu dengan berubah menjadi lebah lalu menyengatnya.”
“Tetapi bhiksu itu khan masih hidup di dunia!”
Raja Yama menjawab, “Kendati bhiksu itu masih hidup di dunia, namun manifestasi neraka berupa kawanan lebah yang menyegat kakinya pun sudah cukup menyiksanya. Beberapa tahun terakhir ini sepasang kakinya sangat gatal, diobatipun tak kunjung sembuh. Ia mengalami imsonia, sungguh tersiksa.”
“Bagaimana menolong bhiksu ini?”
“Tak ada cara lain kecuali setiap malam sepenuh hati membacakan 37 kali mantra pelengkap. Ingat makhluk halus itu tak sudi dikelabui, bagi yang melakukan ritual penyeberangan untuk makhluk halus, mesti sepenuh hati. Bila dilakukan dengan sepenuh hati, tidak mungkin tertimpa masalah begini!”
Saya paham dengan maksud Raja Yama.

Belakangan saya memberitahu bhiksu itu bahwa ‘Mantra pelengkap” amat penting,Barangkali saat membacakan doa dalam ritual penyeberangan, ada kalanya kurang serius,atau langkah yang keliru, atau kurang konsen, atau ada hal yang terabaikan.Oleh karena itu, diakhir upacara mesti membacakan”mantra pelengkap untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang di maksud.
Bhiksu itu berkata”saya baca mantra pelengkap ,kok!”
“Saat bacapun tak sepenuh hati”. Papar ku
“Benar-benar, bahkan membaca ‘mantra pelengkap’ pun tidak sepenuh hati” bhiksu itu jadi ketakutan.
Karena yang saya tawari adalah ‘mantra’, saya pun memberi abhiseka kedua mantra ini untuk bhiksu itu. Adapun kedua mantra yang di maksud sebagi berikut:

1. Mantra pelengkap – NA MO HE LA DA NA. DUO LA YE YE, QUE LA QUE LA, JU ZHU JU ZHU, MO LA MO LA, HU LA . HUM.HE HE SU DA NU. PO MO NU. SUO HA.
2. Mnatra pelengkap Paripurna - OM. HU LU HU LU. SHE YE MU QI. SUO HA.


Karena bhiksu itu yakin dan taat pada perkataanku, semenjak itu setiap malam ia sepenuh hati membacakan kedua mantra ini
Sungguh aneh, penyakit kulitnya yang sudah lam tak kunjung sembuh itu, ternyata sembuh tanpa obat.

Melalui tulisan ini saya menghimbau:
Apapun yang kita kerjakan, harus dengan sepenuh hati, jangan remeh.
Makhluk halus tidak boleh ditipu,kalau anda sempat menipu mahkluk halus, dan dikira sudah berhasil suatu hari nanti mahkluk halus tidak akan mengampuni anda.
Coba pikirkan, menipu orang saja tidak diperbolehkan! Apalagi mahkluk halus.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2567 on: 18 August 2010, 07:42:33 PM »
Memasuki Samadhi Berbagai Alam Surga


Seseorang bertanya pada saya, "Buddha Hidup Lian Sheng Sheng-yen Lu, bagaimana Anda menuliskan MANIFESTASI NERAKA dan ESKALASI ALAM SURGA?"

Saya menjawab, "Empat jenis dhyana dan delapan jenis kestabilan."

"Apakah masuk ke neraka juga perlu samadhi?"

Saya menjawab, "Samadhi adalah kekuatan yang dahsyat."

Tanya, "Bolehkah memohon Mahaguru memaparkan bagaimana cara menekuni samadhi?"

Saya berkata, "Samadhi juga ada tingkatannya, ini adalah proses melatih diri, setelah melatih diri dalam waktu yang lama, Anda akan memasuki samadhi dengan mudah, namun, secara garis besar, proses dalam tahap ini terdiri dari:

"Tingkat pertama" -- pikiran hanya agak stabil. Hanya sebentar saja, pikiran pun melayang ke mana-mana, bila Anda memperhatikan pikiran Anda yang terkatung-katung, Anda boleh menemukan kembali pikiran Anda. Perhatikan pikiran, terpencar lagi, perhatikan lagi, terpencar lagi, berulang-ulang seperti itu.

(Semua pemula mengalami gejala yang sama pada tingkat pertama, itu bukan kesalahan.)

"Tingkat lanjutan" -- berulang-ulang latihan memperhatikan pikiran, pikiran yang terpencar ditarik kembali, bila Anda dapat mencapai waktu 7 menit, itulah tingkat lanjutan.

"Tingkat kembali" -- dapat memperhatikan pikiran selama 14 menit, tingkat kestabilan meningkat, pikiran kadang-kadang terpencar, namun dapat ditemukan kembali dalam waktu singkat.

"Tingkat mendekati" -- target yang difokuskan tidak terpencar, kekuatan smrti (persepsi) telah menunjukkan kelengkapan.

"Tingkat surut" -- kestabilan tingkat tinggi, namun, dikuatirkan jatuh ke dalam keadaan tak sadarkan diri (ibarat tertidur), sehingga perlu "mawas diri".

(Banyak sadhaka mengira, inilah samadhi yang tertinggi)

"Tingkat hening" -- menghasilkan kekuatan pikiran, namun, jangan emosi, harus mawas diri jangan menjadi emosi.

"Tingkat paling hening" -- kekuatan pikiran semakin lama semakin dahsyat, namun, tingkat kestabilan juga semakin lama semakin tinggi, tidak tertidur, juga tidak emosional, pikiran sangat halus, bagaikan benang dan jarum.

(Waktu samadhi mencapai lebih dari 2 jam)

Ketika sampai tahap ketujuh, lewat kekuatan menggerakkan pikiran, Anda bisa tiba di "alam neraka" dan "alam surga". Anda dapat mencapai alam neraka dan alam surga, semuanya disebabkan oleh "kekuatan pikiran".

"Tingkat fokus" -- maksudnya, sadhaka cuma mengerahkan tenaga yang minim, dari "tingkat awal" dalam sekejap bisa sampai "tahap paling hening", dapat duduk lebih lama lagi, tidak tertidur, juga tidak emosi (sadar sepenuhnya).

"Tingkat sama" -- sedikit pun tidak menguras tenaga, samadhi yang sama sekali tidak menguras tenaga, bergerak bebas leluasa.

Dhyana pertama.

Dhyana kedua.

Dhyana ketiga.

Dhyana keempat.

Dari dhyana keempat mundur ke dhyana ketiga, dari dhyana ketiga mundur ke dhyana kedua, dari dhyana kedua mundur ke dhyana pertama, kemudian keluar dari samadhi.

Berulang-ulang seperti itu, itulah samadhi.

*

Terus terang, saya justru melihat makhluk halus dengan bebas menggerakkan "kekuatan pikiran", ke atas hingga surga tertinggi "Surga Naiva-samjÃ±Ä -nÄ samjñâyatana", ke bawah hingga "tiga alam samsara", semua dapat dicapai dengan mudah.

Saya telah menulis banyak buku tentang "catatan penjelajahan spiritual", semuanya menggunakan pengamatan samadhi dan kemampuan yang bebas leluasa dari "tingkat sama".

Saya beritahu siswa mulia:

Penekunan samadhi, tidak hanya dimanfaatkan oleh Agama Buddha saja, Agama Dao juga menggunakan samadhi, Agama ka****k juga menekuni samadhi, semua ajaran non Buddhis juga menekuni samadhi, makanya, samadhi adalah metode umum.

Saya memberitahu lagi Anda semua:

Samadhi dan kebijaksanaan bisa menghancurkan kebodohan tanpa awal, bisa menghancurkan kebodohan sekilas, bisa menghancurkan segala kerisauan, bisa menghancurkan segala sifat dan kebiasaan buruk selama turun-temurun, pada akhirnya bisa mencapai siddhi atau keberhasilan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2568 on: 18 August 2010, 07:43:52 PM »
Ginjal adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia, orang awam mengatakan: "hati, lever, limpa, paru-paru, dan ginjal" adalah lima jenis organ dalam.

Orang Taiwan menyebut "ginjal" adalah "buah pinggang", sebab letaknya di bagian pinggang, masing-masing di kiri dan di kanan, warnanya merah kecoklatan, bentuknya seperti kacang babi, cembung keluar dan cekung ke dalam.

Fungsi ginjal adalah menyaring kotoran dalam darah, lalu keluar dari bentuk air seni.

Di atas ginjal ada ginjal ekstra yang berbentuk segitiga bundar atau setengah purnama, berwarna kuning kecoklatan, besar hubungannya dengan nafsu makan, otot, suhu badan, dan pernapasan.

Saya cukup memahami ginjal, sebabnya adalah:

1. Dulu ayah saya pernah menderita batu ginjal.
2. Hari tua ayah saya harus menjalani cuci darah (dialisis).

Lebih lanjut:

Banyak orang meninggal dunia karena gagal ginjal. Salah satu ketua dari empat aliran Buddhis terbesar di Taiwan, "Y.M. Shengyan" dari Fagu Shan menderita "disfungsi ginjal".

Y.M. Shengyan berkata sendiri, "Ginjal saya sakit, sehingga ginjal saya hilang satu, tinggal 1 ginjal, malah ginjal yang satu ini pun mengalami disfungsi ginjal, sehingga saya harus menjalani cuci darah (dialisis) dua hari sekali."

Y.M. Shengyan melanjutkan, "Ginjal saya sakit, namun, hati saya tidak sakit."

Alangkah tegarnya kata-kata ini.

*

Saya punya seorang siswa bernama Bhiksu Ming Yi.

Di Malaysia, ia menderita batu ginjal, lewat rontgen di rumah sakit, tak disangka batu ginjalnya sebesar telur puyuh.

Ia berdoa pada angkasa.

Dan, saya di Seattle, A.S, suatu malam di dalam samadhi, saya merasa tangan saya tiba-tiba memanjang.

Sekali memanjang mencapai ribuan bahkan puluhan ribu li, melewati Samudera Pasifik, tangan saya memanjang bukan tangan fisik, melainkan "tangan maya", lalu masuk ke ginjal Bhiksu Ming Yi, merogoh-rogoh, lalu merogoh keluar batu sebesar telur puyuh.

"Tangan maya" tersebut bahkan mengalir keluar amerta, tertuang ke dalam ginjal, sehingga Bhiksu Ming Yi pun menjadi sejuk dan segar lahir batin.

Kemudian:

Bhiksu Ming Yi dirontgen lagi di rumah sakit, batu ginjal sebesar telur puyuh tak disangka hilang.

Dokter tidak percaya.

Namun, dua lembar foto sinar X sebelum dan sesudahnya adalah bukti.

Bhiksu Ming Yi dan dokter terheran-heran!

*

Saya ada seorang murid lagi yang bermarga Tang, tinggal di Australia, siswa ini menderita perforasi jantung (jantung berlubang). Malah, jantungnya sering sakit.

Ratusan obat tidak membuatnya sembuh.

Dokter menyarankan operasi.

Ia sangat takut.

Karenanya, ia gigih menjapa "Sutra Satya Buddha", "Sutra Raja Agung" setiap hari, sekuat tenaga berteriak tolong pada Mahaguru Lu.

Suatu hari, ia bermimpi Mahaguru datang, membawa sebongkah jantung baru, lalu jantung lama diganti, saat beranjak, Mahaguru sempat menjamah beberapa kali.

Setelah siswa Tang bangun, dadanya terasa sejuk, tidak sakit lagi, ia sadar bahwa keajaiban telah terjadi.

Ia rontgen lagi.

Lubang-lubang hilang.

Rumah sakit dan dokter pun tidak berani percaya.

(Sebenarnya ayah saya juga mengalami keajaiban, tadinya ia sudah lama duduk di kursi roda, namun, tiba-tiba dapat berdiri dan berjalan, umur 84 tahun dapat melangkah sehat laksana terbang.)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2569 on: 18 August 2010, 07:44:47 PM »
Tumor Besar di Kepala


Seorang ibu menggendong seorang anak datang menemui saya, anak ini berumur sekitar 3 tahun, di atas kepalanya tumbuh sebongkah tumor besar, tumor besar ini sebesar telur ayam, rambut sang anak hitam, namun, tumor besar gundul, tidak ada sehelai rambut pun yang tumbuh di atasnya.

Sang Ibu berkata, "Mahaguru Lu, saya membaca buku Anda, Anda pernah menjamah tumor seorang anak dengan tangan, dan tumor anak ini menghilang dalam sekejap, benarkah itu?"

Saya berkata, "Ya."

Sang Ibu sangat gembira, "Hari ini, saya menggendong anak saya, dari jauh datang untuk bertemu Anda, mohon Anda jamah juga dengan tangan Anda, hilangkan tumor besar pada anak saya!"

Saya berkata, "Ini mustahil."

Sang Ibu bertanya, "Di dalam buku Anda tertulis, bahkan ada bukti berupa foto. Mengapa hari ini justru tidak bisa?"

Saya berkata, "Kedua anak itu beda, keduanya mempunyai tumor dan karma yang berbeda, makanya tidak bisa."

Sang Ibu bertanya, "Apa karma dari anak saya ini?"

Saya berkata, "Saya melihat kehidupan lampau anak ini, dalam suatu kehidupan, ia pernah menjadi seorang bos mafia, ia menindas orang baik, setiap orang yang ia tidak senangi, ia pun membakar batangan besi sampai merah, kemudian dicap di atas kepala orang lain, orang yang dicap berteriak histeris, lalu pingsan, selamanya meninggalkan bisul di kepala. Itu sebabnya, dalam kehidupan sekarang, ada tumor di atas kepala anak ini, selamanya tinggal di atas kepala, bahkan saya pun tidak dapat menghilangkannya."

Sang Ibu juga percaya karma, Sang Ibu berkata, "Karena itu penyakit karma, memang sulit juga, namun, saya dengar orang lain berkata bahwa Buddhadharma tak bertepi, Agama Buddha juga welas asih, apakah ada cara untuk menyingkirkan kebencian dan kesalahan dalam kehidupan lampau?"

Saya berkata, "Saya menghargai "SUTRA RAJA AGUNG AVALOKITESVARA", Anda cetak dan bagi-bagikan saja sutra ini kepada orang lain, panjatkan juga Sutra ini 1000 kali, limpahkan jasanya kepada anak Anda. Di dalam Sutra ini dikatakan bahwa memanjatkan genap 1000 kali, karma berat pun sirna, ketika Anda mencetak dan membagi-bagikan Sutra ini, kemudian japa 1000 kali, saya akan jamah kepala anak Anda!"

*

Setelah Sang Ibu kembali, sesuai pesan saya, ia mencetak dan membagi-bagikan "SUTRA RAJA AGUNG AVALOKITESVARA BODHISATTVA" sebanyak ribuan eksemplar.

Sang Ibu juga sepenuh hati memanjatkan "SUTRA RAJA AGUNG AVALOKITESVARA BODHISATTVA" genap 1000 kali.

Tepat saat memanjatkan genap 1000 kali, di dalam mimpi, ia benar-benar melihat Mahaguru Lu datang, Mahaguru Lu menjamah tumor besar di kepala anak tersebut.

Di dalam mimpi, ia bahkan mendengar Mahaguru berkata:

Hentikanlah setelah memahami karma.
Apalah artinya kulit dan daging yang tertinggal ini.
Singkirkanlah dendam dan simpul kebencian.
Dari dulu hingga sekarang cinta dan benci akan damai dengan sendirinya.

Sejak bermimpi Mahaguru Lu menjamah kepala anaknya, tumor besar itu pun semakin menyusut, mengecil dari hari ke hari, Sang Ibu lebih rajin lagi memanjatkannya, tumor besar tersebut mengecil, tumor kecil menghilang, sekarang kepala si anak seperti kepala orang biasa.

Sang Ibu melayangkan surat menghaturkan terima kasih.

Saya berkata, "Dosa dan berkah adalah sama, timbul dan tenggelam laksana ilusi!"
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2570 on: 18 August 2010, 07:48:36 PM »
Pemilihan Dewi


semacam Miss Heaven, gitu? jadi 200 buku semuanya cuma berisi dongeng gak mutu spt ini?

hari ini dongeng... tapi bila semua orang yang tau itu dongeng... berpangku tangan...

seratus tahun lagi , 200 buku ini jadi kitab suci

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2571 on: 18 August 2010, 07:54:55 PM »
Pemilihan Dewi


semacam Miss Heaven, gitu? jadi 200 buku semuanya cuma berisi dongeng gak mutu spt ini?

hari ini dongeng... tapi bila semua orang yang tau itu dongeng... berpangku tangan...

seratus tahun lagi , 200 buku ini jadi kitab suci
nanti tunggu Maha guru mati dulu trus di bakar, nanti reliknya pasti disembah2 =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2572 on: 18 August 2010, 08:27:08 PM »
Tekun dan Fokus Bersadhana Baru Dapat Berubah dari Miskin Menjadi Kaya

(Intisari Ceramah Dharmaraja Liansheng di Vihara Liudu Tanggal 5 Mei 2010)
Sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Zhengkong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye! Sembah sujud pada Triratna Mandala! Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, Ketua Vihara Liudu, dan seluruh hadirin, selamat siang semua!

(Umat memohon petunjuk: Mahaguru pernah mengatakan Vihara Liudu ada jodoh karma untuk membangun Leizang Si, hari ini setelah 4 tahun berlalu, kami kembali memohon dengan tulus Mahaguru memberkati, agar jodoh karma membangun Liudu Leizang Si lekas sempurna.) Ini memohon pemberkatan, kalau begitu saya berkati sebentar.

Baik, urusan ini sudah selesai, sudah diberkati.

(Umat memohon: mohon Mahaguru memberikan abhiseka berikut: satu abhiseka Dewa Prhtivi, satu lagi abhiseka Ganesha.) Kedua abhiseka ini berhubungan dengan rejeki, Ganesha sendiri adalah dewa rejeki; di laut, Dewa Naga adalah dewa rejeki; di bumi, Prhtivi adalah dewa rejeki; di gunung, Dewa Gunung adalah dewa rejeki; di langit, Caturmaharajikadewa adalah dewa rejeki. Keduanya adalah abhiseka dewa rejeki.

Dulu, saat saya ke sini, Vihara Liudu masih di tempat yang sama, nyatalah bahwa dewa rejeki masih belum datang. Sebenarnya Mahaguru sangat sempurna dalam aspek rejeki, namun Mahaguru pun menganggap rejeki itu kosong, belum tentu harus melekat pada uang. Makanya, seluruh dana awal pendirian Sheng-yen Lu Foundation -- Yayasan Sosial Sheng-yen Lu berasal dari dana Mahaguru. Di dalam yayasan, jika kita berbisnis, kita sebut saham, dana yang Mahaguru keluarkan paling banyak. (Hadirin tepuk tangan)

Di Amerika Serikat, pendirian sebuah yayasan, dana yang sudah disetor tidak dapat ditarik lagi, dengan kata lain, dana disetor ke dalam yayasan, tidak bisa berubah lagi menjadi milik pribadi, selamanya milik yayasan. Kemudian yayasan yang menarik dan memanfaatkannya untuk keperluan berdana. Jadi, dana di dalam yayasan tidak boleh digunakan untuk pribadi, begitu disetor, dikira masih milik sendiri, sebenarnya tidak, hanya bisa disetor, jika disetor, hanya bisa untuk berdana, maka disebut Sheng-yen Lu Foundation.



Tadinya maksud kami, saya setor 1 juta dolar Amerika sekaligus di Sheng-yen Lu Foundation, namun, peraturan pemerintah Amerika Serikat tidak memperkenankan, karena jika dana yang Anda setor terlalu banyak, maka menjadi Andalah yang mengendalikan saham ini, memanipulasi dana ini. Pendirinya hanya boleh menyetor 100 ribu, 200 ribu sekaligus, jadi setiap kali kami terus menyetor 100 ribu, 200 ribu dolar Amerika. Sepanjang hidup Mahaguru, dana yang dipersembahkan oleh umat berarti disetor di dalam Sheng-yen Lu Foundation, jadi Sheng-yen Lu Foundation juga berharap dukungan dana dari kalian semua, sama halnya kelak Vajra Mahaberkah yang berdana. Di kemudian hari juga bisa membantu menyekolahi anak-anak miskin, perawatan kesehatan. Kesehatan adalah dasar dari segalanya, tanpa kesehatan, apapun tidak perlu dibicarakan; Anda mau bisa berdiri di masyarakat ini, dapat menyelamatkan insan, pendidikan juga sangat penting; jadi kita bantu pelajar bersekolah, maka ada beasiswa untuk anak miskin.

Dulu, keluarga saya juga miskin, kesan saya yang paling mendalam adalah saat Mahaguru di SMA selalu dapat juara 1, saya dapat beasiswa untuk anak miskin dari Perusahaan Semen Jiaxin, saya tidak pernah lupa. Nyatalah bahwa kita bantu menyekolahi anak-anak juga sangat penting. Hatinya tetap akan mengenang, dulu saat ia masih muda, tidak mampu membiayai sekolah, jika ia pernah dapat beasiswa, setelah dewasa, ia akan berdana seperti ini juga.

Seperti Mahaguru dulu pernah dapat beasiswa untuk anak miskin dari Perusahaan Semen Jiaxin, sekarang saya pun mendirikan Sheng-yen Lu Foundation, bantu anak-anak tidak mampu agar bisa bersekolah, ini adalah semacam balas budi.

Sebenarnya, Anda memohon berkah duniawi, ada beberapa hal sangat penting. Pertama, hati Anda sendiri harus lapang. Hati seseorang lapang, berkahnya pun besar; hati sempit, berkah pun kecil. Jadi, hati harus lapang.

Anda lihat orang ini kaya atau tidak, apakah konglomerat atau bukan, kadang-kadang bisa dilihat dari wajah. Tadi, saat saya turun dari mobil, siapa yang bukakan pintu mobil saya? Apa profesinya? Properti. Saya lihat wajahnya justru lebih "berada". Apakah Anda berada atau tidak? Berada! Saya bilang, aneh! Leizang Si dari Vihara Lidu mengapa tidak bisa dibangun?! Orang ini punya sedikit! Kemudian, saya masuk lagi melihat wajah semua orang, satu per satu adalah wajah masam.

Vihara Liudu harus lebih mengembangkan Bodhicitta lagi! Tempat ini juga dicari olehnya! Seharusnya dikatakan dia yang mengembangkan Bodhicitta, menjalankan bisnis properti, lalu digunakan untuk Vihara Liudu, itu memang benar. Sekarang saya tanya Anda, apakah Anda berada atau tidak? (Terima kasih atas pemberkatan Mahaguru)

Jadi, kita harus lebih mengembangkan Bodhicitta lagi, karena begitu saya masuk, saya hanya melihat wajah Anda lumayan. Wajah orang ini lumayan, seorang yang "berada"; kemudian saya masuk lagi dan melihat wajah Anda semua, semua adalah orang yang "tidak berada".

Seperti dulu ketika saya sangat miskin, saya mengatakan pada orang, miskin sampai setan pun takut. Saya masuk Vihara Liudu dan melihat, wajah semua orang, celaka, ada apa ini, masih mau abhiseka Dewa Prhtivi, masih mau Ganesha, semua memohon berkah. Visualisasi Dewa Rejeki menetap di atas kepala, banyak baca Mantra Hati Ganesha penting sekali. Harus sering mengelus belalai Ganesha, karena begitu Anda mengelus belalai Ganesha, sentuh kepala-Nya sambil pegang Vajra Dorje, belalai-Nya pun memuntahkan barang berharga. Ini adalah satu kunci. Saat Anda visualisasi harus visualisasi demikian. Belalai Ganesha akan memuntahkan semua barang berharga yang Anda butuhkan, Anda mau rumah ya rumah, mau Leizang Si ya Leizang Si, mau lahan ya lahan, mau mobil ya mobil, mau perhiasan ya perhiasan.

Kalian juga harus menekuni Sadhana Dewa Rejeki, jangan hanya abhiseka saja. Karena Anda telah abhiseka Ganesha, Anda harus tahu bagaimana menekuni Ganesha. Abhiseka Dewa Prhtivi, harus tahu apa itu Dewa Prhtivi. Dulu, saat baru tiba di Amerika Serikat, saya tinggal di Ballard. Rumah itu saya beli dengan uang sendiri, 80 ribu dolar Amerika. Sekarang dikurs ke NT adalah 2,4 juta NT, selama setengah tahun tidak ada pemasukan sedikit pun. Honor yang saya peroleh dari pertama kali menulis artikel di Amerika Serikat adalah 4 dolar Amerika, saya senang sekali, lalu beli susu seharga 2 dolar Amerika, beli beberapa butir telur dan sebatang roti, serta bawa Fo-ching, Fo-chi, dan Gurudhara tamasya ke gunung, menghabiskan 4 dolar Amerika tersebut.

Kami masak sup ganggang laut yang kami petik di pantai Carkeek Park; ketika kami pergi ke Ballard, pergi beli makanan di Lucky Supermarket, di belakang mereka ada sebuah lumbung makanan, semua buah, sayur, makanan yang sudah habis masa berlakunya, ditumpuk di sana, kita beli itu untuk dimakan. Setengah tahun saya sama sekali tidak ada pemasukan, hanya ada honor artikel sebesar 4 dolar, saat mendapatkan honor 4 dolar dari artikel yang saya bawa ke Seattle Chinese Post, saya bahkan bisa meloncat dan mengatakan akhirnya untung 4 dolar. Begitulah kehidupan saya saat itu.



Saat itu, saya mengatakan pada Buddha Bodhisattva dan Yaochi Jinmu, bahwa datang ke Amerika Serikat, apapun tidak punya, uang saya habis beli rumah ini, tinggal sedikit uang, jika bukan beli makanan yang sudah habis masa berlakunya, kami masak ganggang yang dipetik untuk dimakan. Saat itu, saya juga sangat miskin! Namun, saya sangat tulus bersadhana, sangat tekun bersadhana, saya tinggal 3 tahun di Ballard, setiap hari bersadhana. (Hadirin tepuk tangan) Yang tidak menyalakan Heater pada musim salju hanya kami, beli selimut di toko second hand, selembar selimut sekitar 1 dolar. Fo-ching, Fo-chi, dan Gurudhara berkata, "Cuaca sangat dingin." Saya berkata, "Tidak apa-apa! Kamu balut dengan selimut, balut beberapa lembar selimut seharga satu dolar." Yang tidak menyalakan heater pada musim salju, hanya kami saja. Pangan, sisa orang lain yang sudah habis masa berlakunya; sandang, second hand; waktu itu masih belum punya mobil, sehingga kami jalan kaki ke supermarket, tinggal di rumah tua yang sudah berumur 70 tahun seharga 80 ribu dolar Amerika. Rumahnya memang besar.

Mahaguru juga tidak punya uang, namun saya menekuni Dewa Rejeki, melihat Maitreya bawa buntelan, Maitreya membuka buntelan, di dalam ada rumah, mobil, temple, pakaian, berbagai mahkota Dharma, dan masih banyak lagi, semua keluar dari buntelan. Perlahan-lahan banyak umat pun berdatangan.

Setengah tahun kemudian saya mulai menulis artikel, dari Amerika Serikat menulis artikel kirim ke Taiwan Daily, Taichung, Taiwan. Setiap menulis satu liputan, saya untung 300 NT. Tiga ratus NT sama dengan 10 dolar Amerika, begitulah saya melewati hari. Hari ini bisa merintis Zhenfo Zong menjadi sebesar ini, begitu banyak Leizang Si, ini karena bersadhana. Jadi, ketahuilah, kita harus tekun, saya bertapa di sana selama 3 tahun, bersadhana selama 3 tahun. (Hadirin tepuk tangan) Dari tahun 1982 hingga 1985, saya berguru pada seorang guru, yaitu Guru Sakya Zhengkong yang saya temui di Green Lake. Saya suka berenang, saya pergi ke Green Lake untuk berenang, berenang di danau, tidak bayar. Di Seattle sana ada sebuah Vihara Sakya, Guru Sakya Zhengkong pada tahun 1982 hingga 1985 tinggal di Vihara Sakya, setelah itu Beliau kembali ke Tibet.

Saya beritahu Anda semua, bersadhana harus tekun, harus fokus, Anda baru bisa berubah dari miskin menjadi kaya. Setelah 3 tahun baru pindah ke Redmond yang sekarang, baru bangun Ling Shen Ching Tze Temple, baru mulai terkumpul begitu banyak umat. Jadi kita harus tekun, jangan seperti dalam cerita, Xiaoming ujian matematika, sepulangnya ayah bertanya padanya, "Berapa nilai ujianmu?" Ia menjawab, "Saya dapat nilai 30." "Baiklah. Dapat nilai 30 maka kamu dipukul 30 kali." Lalu telapak tangannya dipukul 30 kali. Ayahnya bertanya, "Lain kali kamu mau dapat nilai berapa?" "Nilai satu pun saya tidak mau." Jangan begitu, harus dapat nilai 100, harus tekun 100 persen. (Hadirin tepuk tangan)

Melatih diri sampai 100 persen, pasti muncul keajaiban. Saya bertapa di Loteng Lingxian, Ballard selama 3 tahun, saat itu saya sangat tekun melatih diri, sepenuhnya bersadhana. Melatih diri sampai akhirnya, saya mengatakan apapun tidak punya, bagaimana? Maitreya datang, turun, membuka buntelan dan memperlihatkan padaku, "Kelak Anda akan memiliki benda-benda ini." Saya juga tidak mohon pada orang lain! Saya benar-benar punya banyak sekali, sekarang saya menjadi "berada", makanya sekarang saya pun mendirikan Sheng-yen Lu Foundation. Saya juga melihat banyak barang-barang berharga terbang ke hadapan Mahaguru, saya berkata, "Saya benar-benar bisa memiliki semua ini?" Bodhisattva Maitreya berkata pada saya, "Anda akan punya, karena Anda bersadhana 100 persen." (Hadirin tepuk tangan)

Oleh karena itu, di Seattle Mahaguru juga punya Rainbow Villa yang begitu indah. Dulu, saya juga pernah mengendarai Rolls Royce, di Yunlin Taiwan sini ada orang yang mengendarai Rolls Royce? Saya masih punya Bentley, mobil semacam ini paling bagus. Saya pernah mengendarai mobil bagus semacam itu, punya rumah bagus yaitu Rainbow Villa, kali ini saya kembali, setiap orang mau mentraktir makan, hanya makan saja juga tidak ada habis-habisnya. Pakaian sangat bagus, Anda lihat pakaian yang saya kenakan ini adalah pemberian umat dari Indonesia, karena lebih sejuk, di Taiwan tidak boleh pakai berlapis-lapis, pakai begini pas. Semua pakaian ada! Orang-orang mati-matian memberikan rompi naga. Baju, topi, topi Dharma menggunung. Apakah ada perhiasan? Ada! Cincin berlian ini adalah pemberian Acarya Lianxing dari Hong Kong, yang akhir-akhir ini adalah pemberian dari Lama Lili, saya tidak minta padanya loh! Ia sendiri mencari orang untuk membuatnya, berlian ini tidak ada cacat, 1,50 karat, paling berkelas, tidak ada cacat, paling mahal. Jam tangan saya ini, Rolex Bintang, diberikan oleh Hong Kong Lui T'sang Szu. Asalkan Anda berhasil dalam melatih diri, benda-benda ini bisa datang, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk beli! Jadi, setiap dari kalian, cepat menekuni Sadhana Ganesha, cepat menekuni Sadhana Dewa Prhitivi.

Asal muasal Dewa Prhtivi sangat luar biasa! Pencerahan pada umumnya harus ada orang yang membuktikan, seperti kalian mencapai pencerahan, memanah, ada Mahaguru yang membuktikan bahwa Anda telah mencapai pencerahan. Buddha Sakyamuni mencapai pencerahan, siapa membuktikan Ia mencapai pencerahan? Dewa Prhtivi muncul dari permukaan bumi, membuktikan Sang Buddha benar-benar telah mencapai pencerahan, Dewa Prthivi bahkan mempersembahkan segala persembahan di atas bumi.

Jadi, mengapa Vihara Liudu belum membangun Leizang Si? Apakah sudah ada lahan? Lahan pun belum ada! Seharusnya lahan Yunlin sangat luas, lahan kosong di sini seharusnya sangat luas! Memangnya leluhur tidak mewariskan lahan untuk kalian?! Kalian semua adalah orang yang mempunyai lahan, orang yang punya lahan bangun satu unit Leizang Si seharusnya sangat easy! Jika Anda bangun vihara, berkah Anda juga sangat besar.

Lahan di Yunlin banyak dan murah lagi, mengapa bisa tidak ada lahan? Anda lihat dulu leluhur Anda bertani seharusnya ada lahan! Ada beberapa saudara, karena lahir terlalu banyak anak! Karena saya lihat wajah Anda adalah wajah yang berkaitan dengan tanah, leluhur pasti mewariskan lahan untuk kalian. Masih ada beberapa lagi yang punya lahan, saya lihat sebentar, pasti punya lahan. Apakah ada pengusaha kontraktor di sini? Adakah yang berprofesi kontraktor? Sekarang, semua orang tidak berani berdiri. Sudah ada lahan, cepat atau lambat akan ada lahan, cepat atau lambat akan dibangun. (Hadirin tepuk tangan) Mari kita bersadhana baik-baik, tekuni Dewa Prthivi, tekuni Sadhana Ganesha. Terima kasih semuanya. Om Mani Padme Hum.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2573 on: 18 August 2010, 08:43:42 PM »
Hehehehe Pariahina muncul lagi....... Numpang lewat

Rekor bener thread ini. Menunjukkan bahwa penganut agama Buddha yang merasa aliran lurus egonya sangat gede.
Manis di mulut tapi hati berbisa. Sungguh sayang...sungguh sayang.
Merasa diri aliran main stream... ternyata cuma sampah.
Cuman pandai menggonggong.
Bagi owe ga perlu kata baek2
Kalo ngomong sama orang berbudi owe pake bahasa berbudi
Ngomong sama bajingan owe pake bahasa bajingan
Ngomong sama anjing owe juga pake bahasa anjing

Jadi terserahlah kowe pilih yang mana.

Huehuehue..
pariahina tidur lagi ahhhhhhhhh.....

emank sering ngomong ama anjing !
jangan2 ilmu turunan dari sang guru LSY :))
 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2574 on: 18 August 2010, 11:10:51 PM »
waduh dongeng2 dari LSY seru juga ya. bikin ngantuk malem2.
wakwakawkwakaw

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2575 on: 19 August 2010, 07:04:05 AM »
Menjadi "Manusia" Gampang Tersesat

Seseorang pernah bertanya pada saya, "Beberapa tahun terakhir, menganjurkan dan menjalankan Agama Buddha dunia, dengan kata lain, menjadikan dunia sebagai alam suci, ingin mengamalkan alam suci dunia. Jadi, sewaktu menjelang wafat, semuanya berikrar datang lagi ke dunia manusia, apakah itu benar?"

Saya terdiam lama, tidak sembarangan mengambil kesimpulan.

Saya menunjukkan dua contoh: di Han Timur ada dua orang sadhaka, satu adalah Ma Ming-sheng, satu lagi adalah murid Ma Ming-sheng, Yin Zhang-sheng.

Mereka berdua menekuni "Sutra Pil Dewa Taiqing".

Konon, bila mencapai keberhasilan dalam penekunan, bisa berubah menjadi dewa langit. Namun, ketika berhasil menjadi dewa langit, mereka harus melayani mahadewa langit di surga.

Itu sebabnya, Ma Ming-sheng dan Yin Zhang-sheng tidak ingin menjadi dewa langit, setelah pil jadi, hanya diminum setengah dosis, setengah dosis berarti dewa bumi, bukan dewa langit, dewa bumi lebih bebas, tidak perlu naik ke surga, namun, bisa menjelajahi dunia, bagaikan dewa.

Ma Ming-sheng dan Yin Zhang-sheng ini tidak bersedia naik ke surga menjadi dewa langit, hanya bersedia menjadi dewa bumi menjelajahi dunia.

Ini sangat terkenal di dalam "Legenda Para Dewa" karangan Ge Hong.


Saya pribadi berasumsi bahwa:

Tidak bersedia naik surga.

Lebih baik di dunia.

Ini juga kasus khusus para dewa.

Namun, harap perhatikan, Ma Ming-sheng dan Yin Zhang-sheng adalah dewa bumi yang sudah melewati tahap melatih diri sehingga memiliki "kekuatan samadhi" dan "kekuatan prajna".

Lagipula, sebuah sajak "Shuidiaogetou" karangan Sushi, saya pernah mendengar artis penyanyi menyanyikannya, saya sangat terpesona begitu mendengarnya, berkumandang, syair yang paling terkenal adalah:

明月幾時有?把酒問青天,不知天上宮闕,今夕是何年?
Kapan baru ada bulan purnama? Menanyakan langit dengan arak, entah di istana surga, sekarang tahun berapa?

   我欲乘風歸去,又恐瓊樓玉宇,高處不勝寒。起舞弄清影,何似在人間!
Saya ingin berpulang dengan menumpang angin, namun takut istana giok, tempat tinggi terlalu dingin. Menari membuat bayangan yang jernih, bagaikan di dunia manusia!

   轉朱閣,低綺戶,照無眠,不應有恨,何事長向別時圓!
Istana mutiara berputar, rumah yang indah, tetap tidak dapat tidur, tidak seharusnya ada kebencian, masalah apa yang menjadi sempurna ketika berpisah!

   人有悲歡離合,月有陰晴圓缺,此事古難合,但願人長久,千里共嬋娟。
Manusia ada perpisahan dan pertemuan, bulan ada sabit dan purnama, masalah ini dari dulu sulit untuk sempurna, semoga manusia selalu abadi, ribuan li bersama rembulan.

Semua orang tahu sajak terkenal karangan Sushi ini.

Syair sajak mengatakan:

高處不勝寒。 (Tempat tinggi terlalu dingin)

   還不如留在人間。(Lebih baik tinggal di dunia manusia)

Saya tunjukkan kedua contoh ini, ingin menjelaskan, lebih baik ke Sukhavatiloka Barat atau bereinkarnasi menjadi manusia?

Yang pertama: Ma Ming-sheng dan Yin Zhang-sheng adalah sadhaka, telah memiliki kekuatan sila, samadhi, dan prajna, tadinya bisa menjadi dewa langit, namun, tidak menyukai dewa langit, sebaliknya suka dunia manusia, di dunia manusia juga ada nama dewa bumi, tidak kehilangan "samadhi dan prajna".

Saya berasumsi, Ma Ming-sheng dan Yin Zhang-sheng bisa berada di dunia manusia dalam setiap kehidupan.

Yang kedua: maksud saya adalah Su Dong-po, sepengetahuan saya, ia tentu seorang penyair besar yang sangat berbakat, dengan kata lain, Shidu, pejabat tinggi mahasiswa jurusan ganda.

Seumur hidup belajar Dao juga belajar Agama Buddha, namun hasilnya sia-sia di tengah jalan, walaupun memiliki asal usul yang luar biasa, namun, hasil ujiannya, seperti yang ditulisnya sendiri, lebih baik tinggal di dunia manusia.

Sepanjang hidup Su Dong-po, bergelandangan, 66 tahun tutup usia, saya melihatnya tidak mencapai tingkat dewa maupun tingkat Buddha, jika bereinkarnasi lagi menjadi manusia, begitu kehilangan kekuatan samadhi dan prajna, ia hanya bertumimbal lahir di dunia manusia.

Maksud saya, walaupun Su Dong-po adalah pejabat tinggi berbakat besar, namun, bagaimana pun ia tetap orang awam, sungguh tidak cocok bereinkarnasi menjadi manusia.

Dalam Sutra Buddha mengatakan, "Bodhisattva juga bisa tersesat!"

Di dunia manusia ini terlalu banyak "keserakahan, cinta, kebodohan, dan pandangan sesat", untuk menjadi manusia dalam setiap kehidupan, tentu harus dibekali dengan kekuatan "samadhi dan prajna" baru boleh, jika tidak ada kekuatan "samadhi dan prajna", masih lebih baik terlahir di Sukhavatiloka Barat!




ternyata sumber2 dari LSY itu legenda, pantes aja =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2576 on: 19 August 2010, 07:07:20 AM »
ada yang mau belajar main bell?

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2577 on: 19 August 2010, 07:10:30 AM »
yang suka main di DC bakal jadi semut nih =)) =)) =))


NEGERI SEMUT
Di alam baka saya melihat seorang remaja sedang menangis. Ia mendongakkan kepala. Saya terperanjat melihat dirinya, "Yoyo, kamukah itu?"
Melihat saya di hadapannya, ia berkata, "Saya terlahir di negeri semut."
"Mengapa bisa terlahir di negeri semut?" tanyaku.
"Dosa kecanduan," paparnya.

* * *

Saya menemukan sebuah 'masalah besar' di alam baka. Dunia zaman sekarang, banyak sekali orang yang bereinkarnasi di negeri semut, antara lain:
Orang kulit putih reinkarnasi menjadi semut putih.
Orang kulit merah reinkarnasi menjadi semut merah.
Orang kulit kuning reinkarnasi menjadi semut kuning.
Orang kulit hitam reinkarnasi menjadi semut hitam.
Saya sengaja menemui Raja Yama untuk menanyakan masalah ini.
Raja Yama berkata, "Dunia zaman sekarang, banyak sekali remaja yang kecanduan pada 'game komputer' di warnet. Sekali kecanduan sudah sulit menarik diri, lalu selamanya menjadi orang tak berguna yang menutu diri di dunia maya. Oleh karena jumlah remaja semacam ini sangat banyak, kini terpaksa semuanya reinkarnasi di negeri semut," lanjut Raja Yama, "Ada sebagian muda-mudi yang kecanduan narkoba. Mereka tidak sudi tekun belajar, malah mencari rangsangan dan terjerumus ke dalam perangkap narkoba, akhirnya tak mampu menarik diri. Bagi muda-mudi ini yang tidak melakukan tindak kriminal pencurian, semuanya reinkarnasi di negeri semut."
"Ada pula sebagian orang yang kecanduan pada lotere, judi, atau judi elektronik. Begitu terperangkap pun tak tahu menarik diri. Bagi orang-orang ini yang tidak melakukan tindak kriminal pencurian, semuanya reinkarnasi di negeri semut." Raja Yama menambahkan.
Penjelasan Raja Yama sempat membuat diriku merasa resah.
"Apakah kecanduan juga termasuk dosa?" tanyaku.
"Mereka sia-sia menjadi manusia!" jawab Raja Yama.
"Mengapa reinkarnasi di negeri semut?"
"Agar mereka lebih giat lagi!"

* * *

Saya bertanya pada Raja Yama, "Dulu, ketika seorang Maha-arahat sedang bermeditasi, sekawanan roh semut yang menggabungkan diri dalam wujud manusia, bertanya pada Maha-arahat, "Bagaimana caranya agar semut bisa reinkarnasi menjadi manusia?" Maha-arahat menjawab, "Sulit sekali! Dikuatirkan setelah sekian kalpa yang tak terhitung pun tak dapat kembali menjadi manusia!" Jadi, reinkarnasi menjadi semut itu mudah, dari semut reinkarnasi menjadi manusia itu sulit. Mengapa?"
"Manusia tahu keberadaan negeri semut, semut tidak tahu keberadaan alam manusia. Oleh karena itu, semut sulit kembali menjadi manusia!" ujar Raja Yama.
"Demikian beratkah dosa kecanduan?"
"Walaupun kecanduan bukan merupakan dosa berat, namun, jadi manusia tak berguna dengan pembelengguan jiwa-raga ini akan menyia-nyiakan tubuh manusia sehingga kehilangan kesempatan menjadi manusia. Reinkarnasi di negeri semut sungguh merupakan sanksi agar giat bekerja!"
"Tubuh manusia sulit didapatkan! Tak disangka, kecanduan sekecil ini akan kehilangan tubuh manusia yang sulit didapat kembali!" desahku.
Yoyo, remaja yang tak mampu menarik diri dari kecanduan game komputer, sia-sia!
Waspadailah game komputer, narkoba, dan perjudian!
Sebuah pertanyaanku untuk sidang pembaca:
Adakah perbedaan dan persamaan antara alam manusia dan negeri semut? Pertanyaan ini sangat menarik, silahkan direnungi dan didiskusikan!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2578 on: 19 August 2010, 07:11:36 AM »
TULAH MENGGADAIKAN TATHAGATA
Saya telah menyaksikan adegan yang paling menakutkan di neraka.
Seorang penjahat yang dibekuk petugas neraka dipaksa menelan bola besi yang membara. Bola besi yang sudah membara itu masuk melalui mulut, rongga kerongkongan, lambung, terus turun ke usus. Terdengar bunyi, "Ze....ze....." dan menghanguskan setiap bagian tubuh yang dilalui besi pijar itu.
Penjahat itu menjerit kesakitan, lalu mati!
Seorang penjahat yang lain juga dibekuk petugas neraka dan dipaksa meneguk cairan besi yang memijar. Cairan besi itu masuk melalui mulut, rongga kerongkongan, lambung, terus turun ke usus. Setiap bagian tubuh yang dilalui cairan itu langsung lumer dan menjadi abu.
Penjahat yang satu ini belum sempat menjerit pun sudah mati.
Saya terperanjat menyaksikan adegan ini.
Saya bertanya pada Raja Yama, "Apa sebabnya?"
Raja Yama menjawab, "Inilah akibat dari aksi manipulasi atas dana vihara, dana cetiya, dana pratima Buddha, dan dana persembahan untuk Buddha."
"Nama dosanya?"
"Menggadaikan Tahthagata."

* * *

Setahu saya, banyak sekali kasus umat Buddha yang "menggadaikan Tathagata", antara lain:
- Secara ilegal, vihara dijadikan milik pribadi. Milik umum dijadikan milik pribadi, ini namanya menggadaikan Tathagata.
- Secara diam-diam aset cetiya dibalik nama menjadi aset milik pribadi, ini namanya menggadaikan Tathagata.
- Dengan alasan menggalang dana untuk pembuatan pratima Buddha, lalu satu pratima dicarikan banyak donatur yang kelebihan dananya dimasukkan dalam saku pribadi, ini namanya menggadaikan Tathagata.
- Dana tempat ibadah tidak dipergunakan untuk Dharmabakti malah dibawa kabur, ini namanya menggadaikan Tathagata.
- Dengan mengatasnamakan Buddha lalu menggalang dana padahal masuk kocek pribadi. Modus manipulasi atas nama Buddha ini namanya menggadaikan Tathagata.
- Dengan alasan menggalang dana untuk bakti sosial padahal dimasukkan ke rekening sendiri. Modus manipulasi atas nama welas asih ini namanya menggadaikan Tathagata.
- Dengan alasan berdana bakti untuk Mahaguru lalu dananya dibawa kabur, ini namanya menggadaikan Tathagata, dan sebagainya.

* * *

Saya sebut "umat Agama Buddha" sungguh telah memberi muka pada mereka. Padahal mereka lebih pantas disebut "oknum Agama Buddha" yang kerjaannya semata-mata menggadaikan Tathagata. Orang 'parasit' semacam ini banyak sekali, sudah bukan hal aneh lagi. Mereka melakukan aksi manipulasi dengan tameng 'Tathagata', sungguh menyedihkan!
Hatiku sedih menyaksikan umat Zhenfo Zong yang kukenal terjerumus ke alam neraka dan dihukum telan bola besi dan teguk cairan besi. (umat ini menggerogoti dana persembahan hasil upacara ritual)
Saya bertanya pada Raja Yama, "Bolehkah saya menolong umat ini?"
Raja Yama menjawab, "Orang seperti dia tidak perlu Anda tolong. Orang yang menelan bola besi dan meneguk cairan besi, walaupun tertolong, ia sudah seperti memperoleh pelita dalam kehidupan."
Saya paham, lalu bertanya, "Ke manakah ia akan bereinkarnasi?"
"Ia akan menebus dosanya dengan wujud berbulu dan bertanduk."
Saya turut prihatin.

* * *
Pertanyaanku untuk sidang pembaca:
Mengapa telan bola besi dan teguk carian besi dikatakan seperti memperoleh pelita dalam keredupan? Alam manakah yang dimaksud dengan 'wujud berbulu dan bertanduk'?
Kedua pertanyaanku ini tidak sulit, kiranya Anda paham dan mampu menjawabnya.
Satu pertanyaan lagi, mengapa umat Agama Buddha masih berbondong-bondong ingin menelan bola besi dan meneguk cairan besi?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2579 on: 19 August 2010, 07:13:27 AM »
SIAPA GURU BIJAK SEJATI
Ada sebuah kisah kecil sebagai berikut:

Seorang inspektur pendidikan bertanya pada seorang siswa, "Siapa yang membakar Afanggong?"

Siswa menjawab, "Bukan saya."

Si inspektur pendidikan marah sekali begitu mendengarnya. Si siswa kemudian dipanggil ke kantor kepala sekolah, lalu si inspektur pendidikan berkata kepada kepala sekolah, "Anda lihat, siswa ini begitu bodoh, saya tanya padanya siapa yang membakar Afanggong, ia menjawab, bukan saya."

Kepala sekolah menjawab, "Ia benar, memang bukan dia yang membakar Afanggong. Juga bukan saya."

Inspektur pendidikan, "..........."

Saya terbahak-bahak begitu mendengar cerita lucu ini.

Seingatku suatu kali ---

Sekelompok orang sedang berdiskusi "Siapa guru bijak sejati?" "Siapa guru bijak nomor satu di kolong langit?" "Siapa orang yang benar-benar mencapai pencerahan?" "Siapa orang nomor satu pada saat ini?"

Ada yang menjawab, "Suma Ching Hai."

Ada yang menjawab, "Master Cheng Yen."

Ada yang menjawab, "Master Hsing Yun."

Ada yang menjawab, "Dalai Lama."

........

Jawaban dari sekelompok orang itu persis seperti kalimat di dalam Yijing(Kitab Perubahan), "Cara pandang dari seorang yang susila disebut kesusilaan, cara pandang dari seorang yang bijak disebut kebijaksanaan, orang awam serring menggunakannya dalam kehidupan sehari hari, namun tidak mengetahui maknanya."

Saya juga terbahak-bahak.

Guru Zen Zhigong berkata, "Jika dalam kehidupan ini, Anda tidak bertemu seorang guru bijak sejati, Anda memang sia-sia belajar Buddhadharma Mahayana. Kekuatan seorang umat Buddha sangat kecil, sekalipun Anda telah menguasai Triarya, Caturphala, dan Dasabhumi, namun Anda hanya duduk di antara orang awam dan orang suci, tidak dapat benar-benar menyaksikan kebenaran. Anitya adalah Dharma yang tidak kekal, bagaikan memanah, jika kekuatan telah habis, panah tetap akan terjatuh."

Guru Zen Zhigong berkata, "Jika seorang umat Buddha tidak bertemu seorang guru bijak, biarpun Anda mengusahakan lewat bahasa, memohon pada Buddha, memohon pada Sangha, mengusahakan lewat Zen, Sukhavati, Tantra, Vinaya, dan lain sebagainya, tetap tidak dapat melampaui seketika. Walau telah belajar selama tiga tahun, lima tahun, bahkan sepuluh tahun, tetap tidak mengena dengan Buddhadharma."

Guru Zen Zhigong terakhir berkata, "Semua sabda Tathagata untuk menyadarkan manusia, ibarat mengatakan daun kuning adalah emas demi menghentikan tangisan anak kecil. Ini sungguh tidak nyata. Jika ada yang menganggapnya nyata, tidak dapat benar-benar menyaksikan kebenaran."

*

Sekarang, saya bertanya pada Anda semua:

"Siapa guru bijak sejati?"

"Siapa guru bijak nomor satu di kolong langit?"

"Siapa orang yang benar-benar mencapai pencerahan?"

"Siapa orang nomor satu di kolong langit pada saat ini?"

Demikian jawaban saya:

"Orang yang tidak dapat apa-apa."

"Orang yang tidak punya apa-apa."

"Orang yang tidak mengharapkan apa-apa."

"Orang yang spontan pada saat ini."

Jika Anda semua berulang kali kehilangan seorang guru bijak, sama sekali tidak ada satu pun "Ru Tou Chu". Mencari dengan segala cara, selamanya tidak tahu apa itu Anuttara Samyaksambodhi.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))