[quottermasuk =Kelana link=topic=11090.msg463791#msg463791 date=1401682287]
Menurut saya,
Kosong = isi, isi = kosong , merupakan error yang diturunkan selama ratusan tahun akibat penerjemahan dan pemahaman yang salah dari prajnaparamita.
Yang benar adalah wujud (rupa) tidak terpisahkan dari kekosongan (sunyata), dan kekosongan (sunyata) tidak terpisahkan dari wujud (rupa). Di mana ada wujud di situ ada kekosongan, di mana ada kekosongan di sana ada wujud. Tertulis dalam prajnaparamita hrdaya sutra: Rupam na prtak (tidak terpisahkan) sunyata, sunyata na prthak rupam. Yad rupam sa sunyata, Ya sunyata tad rupam.
Jadi kekosongan ya kekosongan, wujud ya wujud. Bukan kosong=wujud (kosong=isi) atau sebaliknya.
Jika kosong=isi maka dhamma=adhamma . Lalu jalan mana yang perlu dilalui untuk menuju pembebasan atau bukan pembebasan? Jika isi = kosong, bagaimana bisa menentukan gelas itu kosong atau berisi agar bisa menuangkan air?
Itu saja.
[/quote]
Kelana
Ini bukan kesalahan sutra
Istilah kosong=isi dan sebaliknya
Adalah istilah yg menggambarkan pencapaian
Lokutara jhana, kosong tanpa batas
Orang yang mahir masuk ke kosong
Dan keluar dari sana dengan mudah
Tanpa terperangkap berdiam disana
Akan mengerti
Isi=kosong dan kosong=isi.
Karena ia sudah mampu melampui keduanya.
Biasa disebut sbg pencapaian suci
Di hindxx dan taoisxx.
Contohnya alara kalama.
Tidak ada yg salah ttg prajnaparamita sutta
Ini juga buddhisme
Yg mengarah ke nirodha
Pemadaman aria puggala 7 ke 8.
Juga termasuk anatta