//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - pemula

Pages: [1] 2 3 4 5 6
1
Diskusi Umum / Re: dhamma menuju nol ?
« on: 04 July 2010, 11:47:25 AM »
 _/\_

hehe,,, apa gak terlalu jauh ya,,, pemikirannya?

ada yang terdekat untuk di pikiri knapa musti jauh2. =P~

bukan kah kita sering mendengarkan kata Bijak ini.

yang kemarin sudah berlalu, jangan di pikirkan lagi.
yang akan datang belum tiba dan blom pasti.
yang saat ini jalani saja.  :)

ayo donk,,,
"pikiran kita terlalu rumit,
sulit bagi kita mengendalikan nya,
knapa mau di rumitkan lagi,
jangan di tambahkan bumbu2 yang gak berkesudahan dong,,,"
ntar bukan rumit lagi jadinya, brantakan bisa jadi... :P

2
 _/\_

yeh,,, terlalu gampang terhanyut neh,, teman.
 :D
coba di selami,,,

klo memang axe mampu memikat wanita,.. seharusnya bukan pria yang membeli nya.

wanita lah,,, yang seharusnya membelinya..  :P


3
jadi shalat bukan untuk memuja tuhan ? hanya untuk mengembangkan konsentrasi ..
koq definisi anda berbeda ya dengan saya lihat
untuk apa memuliakan tuhan kalau bukan di puja ?
karena anda tidak bertuhan ? apakah anda tidak membaca takbiratul ?

Secara bahasa shalat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, do'a. Sedangkan menurut istilah shalat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Takbiratul : Takbir, adalah seruan Allahu Akbar الله أَكْبَر ("Allah Maha Besar") yang merupakan sebuah kalimat  dalam bahasa Arab, artinya ialah Allah Maha Besar/Agung. Seruan ini dikumandangkan oleh umat Muslim untuk memuliakan nama Tuhan atau asma Allah.

Sesuai dengan maknanya, Akbar-nya Allah sudah ada pada sifat Pencipta, Pemelihara/Pendidik dan Penghancur (Rububiyah QS:1/2) juga pada Kekuasaan (Mulkiyah QS: 1/4) serta pada Ilahiyah--Yang Diabdi (QS: 1/5) Allah yang terlaksana pada alam semesta.

Ada loh,, Meditasi islam. coba cari di google. ^^

4
 _/\_ waduh,,, Apa gak terlalu berlebihan?
 ^-^ hehe,,, sepertinya... bukan urusan kita. :-?
Bukankah, Jalani sila jauh lebih baik dan bersyarat? buang-buang waktu saja. :'(

5
Buddhisme untuk Pemula / Re: AGAMA BUDDHA TIDAK PERCAYA TAKDIR
« on: 30 June 2010, 07:44:27 PM »
 _/\_ tidak lah tepat dengan berpikir demikian.

dalam ajaran agama Buddha, Takdir dan Nasib itu bukan lah satu bentuk sandaran.

karena pada dasarnya, kita lah yang memegang peranan tersebut. ;)

6
EMANK ADA y? (serius) Bunyi nya gimana? merdu gak? (Kidding)

7
Diskusi Umum / Re: beda sutra mahayana dan theravada
« on: 29 June 2010, 03:40:45 PM »
 _/\_

Tidak ada yang harus de bedakan...
Smuanya sama....

Buddha Dhamma sebagai intisarinya.
Buddha saja tidak membedakan, kenapa kita harus membedakannya.

yang berbeda hanya Tingkat intelegency nya.  8)

seperti halnya kita. sama2 manusia kan?
begitu pula Buddha.

8
mungkin perlu dijelaskan dulu apa tujuan anda ke vihara? bagi saya kalau tujuan ke vihara adalah untuk menghormati Buddha, maka YA saya katakan tidak bermanfaat.
wah bro indra tulisan anda yg ini saya agak sulit mengerti karena ada mengandung makna bahwa kita tidak perlu k vihara. maaf kalao pemikiran saya salah.
karena bagi merka yg membaca tulisan ini bisa membuat orang segan k vihara, apa lagi saat ini vihara jg  ga bisa hidup tanpa umat n donatur.


sudah saya katakan bahwa itu adalah BAGI SAYA, jadi memang anda tidak harus sependapat, saya tidak ke vihara untuk menghormati Buddha. kalau anda ke vihara dengan tujuan untuk menghormat Buddha, tentu saja saya tidak akan menghalang2i anda.
Sip lah !
menghormati Buddha tidak harus ke Vihara !
Dimana saja bisa
kam sia

Asli, tambah buat saya bingung

1. Apa alasan-nya dengan mengatakan kita gak harus ke vihara.?
2. Apa alasannya dengan kita cukup menghormati orang tua di rumah.?

Apa gak bisa seiring sejalan?

Ke vihara baik dan banyak mamfaatnya :
- mendengarkan Dhamma.
- melepas kemalasan. (melatih diri untuk lebih giat dan aktif)
- meluangkan waktu untuk meditasi.
- meluangkan waktu untuk mengheningkan dan mengendapkan pikiran, (jika serius dalam beribadah)
- akan membawa mamfaat baik baik semua makhluk khususnya orang tua kita. bukan juga tidak mungkin kita sudah mengurangi negatif kamma orang tua kita, meskipun mereka masih hidup.

jika hal ini terus di biasakan, hari demi harinya, bukan gak mungkin. akan membawa mamfaat yang lebih baik dalam kehidupan yang menjalankan.

begitu pula, menghormati orang tua :
- membalas budi baiknya selama ini.
- meringankan beban orang tua.
- melatih diri untuk tidak memikirkan diri sendiri.
- menghormati Dhamma Buddha (meskipun tidak langsung)

LAlu kenapa harus disisikan?

9
 _/\_

Wuiihhhhh,,,,

Gilak,,, gak masuk dalam teori saya,,,

kakak2 sekalian emang pada hebat2. baru baca persoalanya saja saya sudah ter-Eksploitasi..  ;D

"Sepertinya Hidup penuh persaingan yh???"


HAhaha....  :D

10
Apakah kita cukup menghormati orang tua di rumah dan tidak perlu menghormati Buddha  Dharma dan Sangha di Vihara?
Krna dikatakan Orang tua adalah Buddha...
Maka sudah cukup kita menghormati atau menyokong orang tua di rumah dan tak perlu lagi ke vihara, apakah kalian setuju?

 _/\_

Upzz.. maaf,,, sedikit membingungkan.
maklum pemula.^^

Memang gak bisa y? tetap menghormati orang tua, dan meluangkan sedikit waktu ke Vihara?
 :-?

11
Diskusi Umum / Re: Buddha adalah Hati Nurani kita
« on: 29 June 2010, 09:40:11 AM »
[at] pemula, Cuman bingung saja, kalau memang Buddha adalah Hati nurani kita, berarti kita bs mendngar suara Hati nurani(Buddha) kita dong?  maka mengapa pula pertapa gautama bisa sampai menyiksa diri selama 6 tahun? Kemana pula suara Hati Nurani yg memberitahunya Bhwa janganlah menyiksa diri?? Apakah Hati Nurani Pertapa Gautama tidak memberitahunya bhwa jangan menyiksa diri?

 _/\_
Yah, saya bukan lah, dirinya yang kemaren.  ;D

tapi mungkin kita bisa mengambil sisi positifnya.
menurut kisahnya. beliau akhirnya mengerti dan mendapatkan kebenaran "mengambil jalan tengah adalah keputusan yang paling baik" . berarti suara hati nuraninya telah berbicara saat itu, dan beliau telah mendengarkannya.

masalah sampai 6 tahun, itu bagian mungkin spesifik dari pengalaman seorang pertapa, ketika memasuki alam bahwa sadar. hal ini tidak berpengaruh pada kondisi pikirannya saat itu.

dan mungkin hal itu merupakan bagian dari latihanya, dalam menyelami pikiran dan upaya mengendalikan dan mengendapkan pikiran.... nya.

sebagai amunisi-nya latihannya kelak.

yang pernah saya baca dalam Dhamma Buddha, dengan menjadi seorang pertapa, seorang tersebut baru menyetuh bagian luarnya saja. ibarat jeruk, ia baru menyentuh bagian kulitnya saja. untuk menjadi lebih baik ia harus mengambil jalan tengah dengan tidak melekat dalam bentuk Aturan ataupun suatu keharusan.

mungkin ini saja, selebihnya,,, saya yakin  kk lebih bisa menyelaminya lagi.

TQ..

12
Diskusi Umum / Re: Buddha adalah Hati Nurani kita
« on: 29 June 2010, 09:06:39 AM »
define buddha
define hati nurani

lalu check
budha secra harfiah berarti Yang Sadar...(Terbebas dari nafsu , lobha dan dosa moha)

hati nurani secra harfiah berarti batin/rasa yg dalam..
Menrut mereka, Hati Nurani adalah Tuhan di dalam diri setiap manusia.
Tuhan dalam diri semua makhluk dinamakan Hati Nurani.
Hati Nurani memiliki sifat maha suci, maha kasih, maha indah, maha sukkha, maha bahagia, maha bajik, yg asalnya tak berasal, tak dpt dilhat mata, tidak dpat yg didngar telinga, tidak dapat disentuh oleh tangan, yg tak lahir dan tak musnah, langgeng dan abadi.

 _/\_

Tidak lah, salah...

Buddha = seorang yang penuh kesadaran, ia yang bijak, ia yang pengasih, ia yang mampu melihat dengan jelasnya..

Lalu jika memang hati nurani se-ide dengan makna konsep ke-Buddha-an. Apa salah, jika di katakan Buddha dalam hati nurani kita. Toh juga hanya konsep. :D

Jangan Melekat. :)

13
Pojok Seni / Re: yuk membuat sabun
« on: 29 June 2010, 08:57:31 AM »
 _/\_

kk wen dapat dari mana pengetahuannya?
klo blh tahu. =P~

seperti udah mendarah daging saja. ;D

14
Diskusi Umum / Re: mengapa buddha tidak membuat buku
« on: 27 June 2010, 10:52:48 PM »
 _/\_

Mungkin bisa untuk renungan.

Apa Buku itu sungguh berharga dan bisa di percaya?

Apa bedanya buatan murid2nya Sangha?

Kekal kah Buku itu? "kira-kira sesuai tidak dengan ajaran dan Dhamma nya"

Bukannya Dhamma ada di mana-mana?

Y... mungkin karena Buddha telah melihat dengan segala nya dengan jelasnya lah,,, makanya dia gak mau Buang-buang waktu buatkan buku-nya.  ;D

+ hitung2 lebih baik memberi kesempatan bagi murid-muridnya lagi mencetak kamma baik lewat buku mereka saja kelak.  :P

Beliau begitu luar biasa, bukan hanya soal perhitungan, pengetahuan dan kebijaksanaannya. yang telah lebih dari cukup. Lalu apa lagi yang perlu di permasalah kan lagi dengan buku. Toh isi Pemting dari Dhamma tersebut sudah jelas sama. Anicca, Anatta, Dukkha. yang di serta hukum2nya.

15
 _/\_ AMITABHA...
 
sangat di sayang kan sekali, Gak ada bedanya dia merusak dan menjatuhkan Agama nya sendiri....

Yam kammamkarissanti
kalyanam va papakamva
tassa dayada bhavissanti.   : Apapun yang diperbuat baik atau buruk itulah yang akan diwarisinya

SEHARUSNYA INI  di Jadikan Pelajaran buat kita. bukan jadi permasalahan.

Pages: [1] 2 3 4 5 6
anything