//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano  (Read 45724 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #45 on: 19 March 2011, 04:25:17 PM »
Bro Pao yang baik, apakah bro Pao pernah melihat relik dari jarak sangat dekat? dengan pembesaran 10 kali seperti yang digunakan ahli permata...?

Saya tidak pernah, gw juga yakin bro fabian tidak pernah bawa kaca pembesar ke relik Bhante Ashin untuk diperiksa.


Quote
Saya tidak tahu dan tak pernah melihat dari dekat relik Ashin Jinarakkhita, oleh karena itu saya bertanya kepada bro Andry, bolehkah saya melihat dari jarak sangat dekat...? Karena ingin membandingkan dengan relik yang pernah saya lihat. Saya kira bila saya datang jauh-jauh ke Bandung kemudian hanya dapat melihat dari jauh saja tentu sayang sekali, kalau hanya ingin tahu lihat saja foto dari bro NPNG sudah cukup kan...?
Saya berusaha memperlakukan relik dengan hormat, karena tak mau membuat kesalahan walau kecil, dalam memperlakukan relik.

Mengenai pendapat bro Pao yang mengatakan Arahat sangat langka saya tidak setuju. Di dalam Kathavatthu dikatakan bahwa ketika menjelang konsili ke 2 lebih dari 100.000 (kalau tidak salah) Arahat berkumpul, walaupun yang diundang konsili hanya beberapa ratus orang. Di Srilanka pernah pada jaman raja Dutagamani Abhaya (kalau tidak salah) 30.000 Arahat berkumpul. di Jaman Sang Buddha entah ada berapa juta Arahat.

Yang di contener baju ini relik penyimpanan bro atau yang di vihara myanmar? dan media penyimpanan relik arahat koq tidak disimpan pada media yang lebih baik?



Quote
Saya dapat relik yang dikatakan relik Sang Buddha dari Vihara khusus relik di Myanmar, Mereka memiliki relik cukup banyak, tapi yang banyak relik para Arahat (yang sudah tercampur), relik Sang Buddha tidak banyak.

Jika bro ikuti thread ini saya sudah mengatakan bahwa mengenai relik Sang Buddha saya hanya diberitahu oleh Bhikkhu yang ada di Vihara tersebut. Tapi saya ada mendengar sejarah bagaimana Myanmar mendapatkan relik Sang Buddha tersebut.

Jika tidak keberatan silakan menceritakan sejarah terbaginya relik Sang Buddha sampai ke myanmar agar kami tidak ragu atas relik tersebut.


Quote
Wah bro, selama saya bergaul dengan Bhikkhu STI biasanya mereka menghindar berkomentar mengenai Ashin Jinarakkhita. Sementara ketika saya di Palembang ada yang menjelek-jelekkan Theravada.
Sebaiknya kita menganggap itu bukan pendapat golongan, melainkan pendapat pribadi OK...? Janganlah berprasangka.

Saya setuju yang di bold merah diatas.
Yang menjelekkan theravada dari bhikkhu / biksu  atau umatnya, dan karena berasal dari golongan yang berbeda, sudah pasti ada beberapa orang yang condong memuji golongan sendiri dan merendahkan golongan yang lain, yang ku harapkan dari kita sendiri jangan sampai demikian, jika pun ada yang menjelekkan sebaiknya diberi penjelasan "ini adalah perbuatan oknum, bukan golongan"

Quote
Saya kadang mendengar ada yang mengatakan dalam STI ada gay, juga dalam SAGIN ada gay.... Saya tidak mau menghiraukan hal ini karena saya anggap rumor, sepanjang saya tidak melihat sendiri. Anda bertanya secara terbuka di forum yang terbuka seperti ini, apakah bro Pao, tahu ada gay dalam STI? Apakah bro Pao mengalami sendiri...? Maukah anda bersaksi....? Bila memang benar kita buat thread baru seperti usulan bro Tono, bagaimana...?

Ini jawaban ku untuk bro fabian dan bro indra :
Saya tidak ada bukti bhawasannya STI atau Sagin ada gay / homo. Yang saya sampaikan itu semuanya bentuk perumpamaan, bro juga bisa dilihat dari setiap bahasa ku yang mau diawali dengan menyinggung gay atau homo.

Saya tidak mengatakan STI ada yang gay atau homo,  Dan ini pun secara tidak langsung bisa mengarahkan teman-teman menganggap di dalam  STI ada gay atau  homo di perkumpulan tsb. Begitu juga bahasa yang setengah-tengah yang pernah ditulis oleh teman DC yang lain bisa mengarahkan Bhante Ashin ada pelanggaran, ditanya lebih lanjut tidak bisa menjawabnya. Begitu pula 1 orang Biksu yang main gitar bisa mengarah ke Buddhayana tidak taat vinaya.


Quote
Saya bukan umat Bhikkhu, saya umat Sang Buddha. Saya pernah mengkultuskan Bhikkhu, sekarang tidak lagi, karena saya menyadari seharusnya saya mengkultuskan Sang Buddha/Tiratana, bukan Bhikkhu. Sekarang saya menilai Bhikkhu dengan kepala dingin: Masih sangat banyak Bhikkhu yang baik, tapi Bhikkhu bisa salah. Oleh karena itu saya bahkan kritis terhadap Luangta Mahaboowa, tentu kekritisan harus didasarkan fakta, bukan berdasarkan rumor.

Mettacittena,
trimakasi jawabannya.
« Last Edit: 19 March 2011, 04:44:20 PM by Mr. pao »
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #46 on: 19 March 2011, 04:41:40 PM »
Update 8



The bone fragments are to be enshrined at a Phuket Town temple.

Offline ghosadatto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #47 on: 19 March 2011, 04:53:32 PM »
The citta of someone attaining
the level of Arahant is completely purified at the moment of its
attainment. The question remains: When the body of an Arahant is
cremated, do the remaining bones become relics in each and every case
or not? From one Arahant to another, there is a considerable difference
in time between the moment when he reaches that attainment and the
moment when he finally passes away. The bones of living Arahants,
who maintain their body elements for a long period of time after their
attainment, are very likely to become relics after death. This is due
to the length of time involved. The citta of an Arahant maintains the
body elements by means of the various life-sustaining systems present
in the body, like the breath for example. At the same time, an Arahant
maintains throughout his daily activities an intrinsic level of samãdhi
that steadily works to cleanse his body elements until they also become
pure. This results in his bone remains becoming relics after he passes
away. But I’m not convinced that the bone remains of an Arahant, who
passes away shortly after his attainment, do become relics, since his
body elements were not subject to the same lengthy cleansing process
mentioned above.
An Arahant classified as dandhãbhiññã is one who attains enlightenment
slowly and gradually. He may well reach the Anãgãmï level, and
then be stuck there for a long time before he finally reaches the level
of Arahant. He must spend a lot of time investigating back and forth
between arahattamagga and arahattaphala before the citta develops sufficient
strength and skill to pass beyond. This process of investigating
arahattamagga for the sake of attaining arahattaphala is in fact an effective
means of cleansing the body elements. Having finally attained the level
of Arahant, his bones may well become relics after he passes away. On
the other hand, I am not at all sure that the bones of an Arahant, who
attains enlightenment quickly – that is, khippãbhiññã – and then passes
away shortly afterward, will necessarily become relics, since his purified
citta would have very little time to cleanse his body elements. As for the
ordinary citta of the average person, producing a transformation from
bone to relic is well beyond its capability.
...

Source: Biography of âcariya Mun-The Legacy, page 412-

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #48 on: 19 March 2011, 04:56:18 PM »
aa, relic ada juga ya yang seperti sisa tulang gitu ?

Bukannya relik mesti bulet2 ya ?  :-?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #49 on: 19 March 2011, 04:58:08 PM »
Quote from: mr. pao
Jika tidak keberatan silakan menceritakan sejarah terbaginya relik Sang Buddha sampai ke myanmar agar kami tidak ragu atas relik tersebut.

informasi ini sy dapat dr bro fabian. relic buddha dan arahat yang ada di myanmar berasal dari stupa2 di india, karena terjadi penjarahan batu permata di stupa (kemungkinan menurut aa stupa di bangun oleh raja dan terdapat batu permata) oleh pemerintah inggris (india pernah di jajah inggris sebelumnya) relic2 yg ada di stupa diamankan/disimpan, belakangan pemerintah inggris memberikan relic buddha dan para arahat ke pemerintah myanmar...

informasi ini aa jg pernah baca, klo ga salah di salah satu majalah buddhist tp lupa nama majalahnya, isi nya seh tentang stupa sanchi di india, stupa itu sebelumnya digunakan untuk menyimpan relic buddha, sariputta, moggallana.. tp relic tersebut di simpan oleh pemerintah inggris (kemungkinan di musium) belakangan diserahkan ke pemerintah myanmar, mirip cerita bro fabian... untuk stupa sanchi, bs search di google untuk lebih jelasnya...

_/\_
« Last Edit: 19 March 2011, 05:07:33 PM by dhanuttono »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #50 on: 19 March 2011, 05:05:47 PM »
aa, relic ada juga ya yang seperti sisa tulang gitu ?

Bukannya relik mesti bulet2 ya ?  :-?

nah aa jg sudah tanyakan hal ini kepada rekan2 disini, tp blom ada jawaban... hehehe... klo ga salah abu sisa jenasah, klo dipanaskan suhu tertentu akan mengkristal... klo masalah membulet aa jg ga tau, apakah setelah proses kremasi langsung bulet2 ato ada proses lg sampai jd bulet2...

waktu ada keluarga aa meninggal trus dikremasi dengan cara tradisional (waktu itu blom ada kreamtorium di kota aa) 1 hari 1 malam, ketika sudah selesai yg tersisa cm abu jenasah warna poetih, ada sisa2 kayu peti mati, ada jg beberapa tulang (mungkin) yg keras tp ga berbentuk tulang utuh, kemudian di tumbuk pelan2 menjadi abu2...

masih blom ada penjelasan lebih lanjut mengenai relic yg bulet2 dan relic luangta yg merupakan sisa2 tulang...

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #51 on: 19 March 2011, 07:26:04 PM »
Saya tidak pernah, gw juga yakin bro fabian tidak pernah bawa kaca pembesar ke relik Bhante Ashin untuk diperiksa.

Saya pernah memeriksa relik Sang Buddha dan para Arahat, memeriksa dari dekat dengan kaca pembesar 10X, Saya hanya ingin membandingkan relik Ashin Jinarakkhita dengan relik Sang Buddha dan para Arahat.
Quote

Yang di contener baju ini relik penyimpanan bro atau yang di vihara myanmar? dan media penyimpanan relik arahat koq tidak disimpan pada media yang lebih baik?

Itu relik di Myanmar bro... wah saya nggak punya sebanyak itu. Entah mengapa diletakkan disana, Apakah belum dapat tempat yang lebih pantas...?

Quote
Jika tidak keberatan silakan menceritakan sejarah terbaginya relik Sang Buddha sampai ke myanmar agar kami tidak ragu atas relik tersebut.
Sudah disampaikan oleh bro Tono diatas.

Quote
Saya setuju yang di bold merah diatas.
Yang menjelekkan theravada dari bhikkhu / biksu  atau umatnya, dan karena berasal dari golongan yang berbeda, sudah pasti ada beberapa orang yang condong memuji golongan sendiri dan merendahkan golongan yang lain, yang ku harapkan dari kita sendiri jangan sampai demikian, jika pun ada yang menjelekkan sebaiknya diberi penjelasan "ini adalah perbuatan oknum, bukan golongan"

Bila ada perbedaan hal-hal seperti ini tentu tak terhindarkan. Memuji atau mencela adalah hal yang umum, saya setuju saran bro Pao, sebaiknya kita menganggap itu adalah pendapat pribadi.

Quote
Ini jawaban ku untuk bro fabian dan bro indra :
Saya tidak ada bukti bhawasannya STI atau Sagin ada gay / homo. Yang saya sampaikan itu semuanya bentuk perumpamaan, bro juga bisa dilihat dari setiap bahasa ku yang mau diawali dengan menyinggung gay atau homo.

Saya tidak mengatakan STI ada yang gay atau homo,  Dan ini pun secara tidak langsung bisa mengarahkan teman-teman menganggap di dalam  STI ada gay atau  homo di perkumpulan tsb. Begitu juga bahasa yang setengah-tengah yang pernah ditulis oleh teman DC yang lain bisa mengarahkan Bhante Ashin ada pelanggaran, ditanya lebih lanjut tidak bisa menjawabnya. Begitu pula 1 orang Biksu yang main gitar bisa mengarah ke Buddhayana tidak taat vinaya.
Saya kira pernyataan bro sudah jelas.

Quote
trimakasi jawabannya.
Sama-sama terima kasih bro....

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #52 on: 19 March 2011, 08:11:30 PM »
nah aa jg sudah tanyakan hal ini kepada rekan2 disini, tp blom ada jawaban... hehehe... klo ga salah abu sisa jenasah, klo dipanaskan suhu tertentu akan mengkristal... klo masalah membulet aa jg ga tau, apakah setelah proses kremasi langsung bulet2 ato ada proses lg sampai jd bulet2...

Saya meragukan jika jenasah bila dipanaskan pada suhu tertentu akan mengkristal, setahu saya tidak. Entah bila ditambahkan kondisi atau unsur tertentu mungkin saja.

Saya juga pernah mendengar ada perusahaan di Amerika yang sanggup mengkremasi dan mengubah jenasah orang yang kita cintai menjadi berlian (dengan ongkos yang mahal tentunya). Hal ini mungkin saja tetapi karbon dari jenasah orang yang kita cintai adalah tetap karbon, hanya unsur karbon yang bisa berubah jadi intan, sedangkan tubuh manusia terdiri dari berbagai unsur, bukan hanya karbon. Bagaimana dengan unsur-unsur sisa lainnya...? Unsur kalsium yang banyak terdapat pada tulang...? tak mungkin dijadikan intan, paling-paling dijadikan marmer....

Saya kira berlian tsb sudah bukan relik orang yang kita cintai lagi. Sama seperti nitrogen yang berasal dari kotoran hewan yang diserap oleh tumbuh-tumbuhan sudah tidak mengandung kotoran hewan tersebut. Walaupun nitrogennya berasal dari hewan tersebut.

Quote
waktu ada keluarga aa meninggal trus dikremasi dengan cara tradisional (waktu itu blom ada kreamtorium di kota aa) 1 hari 1 malam, ketika sudah selesai yg tersisa cm abu jenasah warna poetih, ada sisa2 kayu peti mati, ada jg beberapa tulang (mungkin) yg keras tp ga berbentuk tulang utuh, kemudian di tumbuk pelan2 menjadi abu2...

Memang demikianlah "relik" manusia umumnya bro...

Quote
masih blom ada penjelasan lebih lanjut mengenai relic yg bulet2 dan relic luangta yg merupakan sisa2 tulang...

Setahu saya relik Arahat bentuknya seperti tulang (agak membulat) tapi membatu, tapi di Thailand umumnya agak berbeda, umumnya kecil-kecil dan agak mengkristal. Kata relik sendiri secara eksklusif dalam pengertian sisa kremasi jenasah disini berarti saririka dhatu.

Relik Arahat biasanya berasal dari organ tubuh yang membatu atau mengkristal waktu di kremasi, kadang-kadang organ tubuh yang membatu adalah organ tubuh yang nampaknya tak mungkin membatu (saya pernah melihat di Web Buddhis foto relik bola mata Mogok Sayadaw yang membatu waktu dikremasi).

Relik Sang Buddha lain sendiri, tak pernah ada Arahat yang relik kepalanya berwarna-warni bulat seperti Beliau.


Mettacittena,
« Last Edit: 19 March 2011, 08:14:52 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #53 on: 19 March 2011, 10:09:14 PM »
Saya tidak mengatakan STI ada yang gay atau homo,  Dan ini pun secara tidak langsung bisa mengarahkan teman-teman menganggap di dalam  STI ada gay atau  homo di perkumpulan tsb. Begitu juga bahasa yang setengah-tengah yang pernah ditulis oleh teman DC yang lain bisa mengarahkan Bhante Ashin ada pelanggaran, ditanya lebih lanjut tidak bisa menjawabnya. Begitu pula 1 orang Biksu yang main gitar bisa mengarah ke Buddhayana tidak taat vinaya.
 

bisakah anda menunjukkan postingan mana yg bisa mengarahkan Bhante Ashin ada pelanggaran? seingat saya, dalam thread ini adalah anda sendiri yg pertama menyebutkan tentang Bhante Ashin.

jika 1 orang Biksu yang main gitar bisa mengarah ke Buddhayana tidak taat vinaya, bagaimanakah solusi anda untuk mencegah hal ini, Bro?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #54 on: 20 March 2011, 01:15:15 PM »
Quote from: fabian.c
Relik Arahat biasanya berasal dari organ tubuh yang membatu atau mengkristal waktu di kremasi, kadang-kadang organ tubuh yang membatu adalah organ tubuh yang nampaknya tak mungkin membatu (saya pernah melihat di Web Buddhis foto relik bola mata Mogok Sayadaw yang membatu waktu dikremasi).

ini aa share beberapa relic dr Mogok Sayadaw 1899 - 1962 asal Burma




The remains of the hairs of Sayadaw after cremation


One of the eye-balls


The Molar Tooth


Relics arising from bones, blood and muscles

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #55 on: 21 March 2011, 10:47:42 AM »
Yang menarik apakah rambut dibakar tapi tidak terbakar setelah kremasi? Bola mata dibakar tapi jadi batu, seharusnya menguap hanya tinggal debu.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #56 on: 21 March 2011, 11:41:23 AM »
bakarnya belon pake oven yg canggih, api tidak merata :P
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #57 on: 21 March 2011, 11:50:54 AM »
bakarnya belon pake oven yg canggih, api tidak merata :P

Sampurasun hyang jagadnata, ovennya sangat canggih hingga bisa membakar habis bagian tertentu dan mengolah yang lain jadi batu... sekaligus secara otomatis... ;D
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #58 on: 25 March 2011, 06:05:46 AM »
bisakah anda menunjukkan postingan mana yg bisa mengarahkan Bhante Ashin ada pelanggaran? seingat saya, dalam thread ini adalah anda sendiri yg pertama menyebutkan tentang Bhante Ashin.

jika 1 orang Biksu yang main gitar bisa mengarah ke Buddhayana tidak taat vinaya, bagaimanakah solusi anda untuk mencegah hal ini, Bro?

maaf OOT

bold, pejabat MBI, SAGIN semuanya setuju kok, nyatanya biku gitaris dan photograpis tetap adem2 aja, mungkin masih tetap 'menjalankan misinya' dan dilestarikan !  :))

atau bro pao bisa menjelaskan di topik yang sudah ada mengenai biku gitaris !
silahkan : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18087.0

 :backtotopic:
« Last Edit: 25 March 2011, 06:09:42 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« Reply #59 on: 25 March 2011, 06:13:47 AM »
balasannya akan disusul setelah sharing dengan bro fabian.

bro pao, kapan balasannya mau dibuka ? MENARIK sekali !!  ^:)^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.