//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Mr. pao

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12 13 14 15 16 17 ... 53
136
Game / Re: Game : cerita berantai
« on: 21 March 2011, 08:05:05 AM »
tapi menguntungkan

137
Game / Re: Game : cerita berantai
« on: 21 March 2011, 07:43:23 AM »
yaitu miyaka serakah

138
Game / Re: Game : cerita berantai
« on: 21 March 2011, 07:31:22 AM »
myaka menolak membagi

139
Game / Re: Game : cerita berantai
« on: 20 March 2011, 11:01:51 PM »
myaka sudah setuju

140
Game / Re: Game : cerita berantai
« on: 20 March 2011, 04:33:43 PM »
bodhi suka miyaka

141
Game / Re: Game : cerita berantai
« on: 20 March 2011, 03:59:05 PM »
miyaka suka guldul

142
Game / Re: Game : cerita berantai
« on: 20 March 2011, 07:10:18 AM »
dibawa si gundul

143
Game / Re: Game : cerita berantai
« on: 19 March 2011, 04:48:28 PM »
karena pencaridomba stess

144
Seremonial / Re: Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano
« on: 19 March 2011, 04:25:17 PM »
Bro Pao yang baik, apakah bro Pao pernah melihat relik dari jarak sangat dekat? dengan pembesaran 10 kali seperti yang digunakan ahli permata...?

Saya tidak pernah, gw juga yakin bro fabian tidak pernah bawa kaca pembesar ke relik Bhante Ashin untuk diperiksa.


Quote
Saya tidak tahu dan tak pernah melihat dari dekat relik Ashin Jinarakkhita, oleh karena itu saya bertanya kepada bro Andry, bolehkah saya melihat dari jarak sangat dekat...? Karena ingin membandingkan dengan relik yang pernah saya lihat. Saya kira bila saya datang jauh-jauh ke Bandung kemudian hanya dapat melihat dari jauh saja tentu sayang sekali, kalau hanya ingin tahu lihat saja foto dari bro NPNG sudah cukup kan...?
Saya berusaha memperlakukan relik dengan hormat, karena tak mau membuat kesalahan walau kecil, dalam memperlakukan relik.

Mengenai pendapat bro Pao yang mengatakan Arahat sangat langka saya tidak setuju. Di dalam Kathavatthu dikatakan bahwa ketika menjelang konsili ke 2 lebih dari 100.000 (kalau tidak salah) Arahat berkumpul, walaupun yang diundang konsili hanya beberapa ratus orang. Di Srilanka pernah pada jaman raja Dutagamani Abhaya (kalau tidak salah) 30.000 Arahat berkumpul. di Jaman Sang Buddha entah ada berapa juta Arahat.

Yang di contener baju ini relik penyimpanan bro atau yang di vihara myanmar? dan media penyimpanan relik arahat koq tidak disimpan pada media yang lebih baik?



Quote
Saya dapat relik yang dikatakan relik Sang Buddha dari Vihara khusus relik di Myanmar, Mereka memiliki relik cukup banyak, tapi yang banyak relik para Arahat (yang sudah tercampur), relik Sang Buddha tidak banyak.

Jika bro ikuti thread ini saya sudah mengatakan bahwa mengenai relik Sang Buddha saya hanya diberitahu oleh Bhikkhu yang ada di Vihara tersebut. Tapi saya ada mendengar sejarah bagaimana Myanmar mendapatkan relik Sang Buddha tersebut.

Jika tidak keberatan silakan menceritakan sejarah terbaginya relik Sang Buddha sampai ke myanmar agar kami tidak ragu atas relik tersebut.


Quote
Wah bro, selama saya bergaul dengan Bhikkhu STI biasanya mereka menghindar berkomentar mengenai Ashin Jinarakkhita. Sementara ketika saya di Palembang ada yang menjelek-jelekkan Theravada.
Sebaiknya kita menganggap itu bukan pendapat golongan, melainkan pendapat pribadi OK...? Janganlah berprasangka.

Saya setuju yang di bold merah diatas.
Yang menjelekkan theravada dari bhikkhu / biksu  atau umatnya, dan karena berasal dari golongan yang berbeda, sudah pasti ada beberapa orang yang condong memuji golongan sendiri dan merendahkan golongan yang lain, yang ku harapkan dari kita sendiri jangan sampai demikian, jika pun ada yang menjelekkan sebaiknya diberi penjelasan "ini adalah perbuatan oknum, bukan golongan"

Quote
Saya kadang mendengar ada yang mengatakan dalam STI ada gay, juga dalam SAGIN ada gay.... Saya tidak mau menghiraukan hal ini karena saya anggap rumor, sepanjang saya tidak melihat sendiri. Anda bertanya secara terbuka di forum yang terbuka seperti ini, apakah bro Pao, tahu ada gay dalam STI? Apakah bro Pao mengalami sendiri...? Maukah anda bersaksi....? Bila memang benar kita buat thread baru seperti usulan bro Tono, bagaimana...?

Ini jawaban ku untuk bro fabian dan bro indra :
Saya tidak ada bukti bhawasannya STI atau Sagin ada gay / homo. Yang saya sampaikan itu semuanya bentuk perumpamaan, bro juga bisa dilihat dari setiap bahasa ku yang mau diawali dengan menyinggung gay atau homo.

Saya tidak mengatakan STI ada yang gay atau homo,  Dan ini pun secara tidak langsung bisa mengarahkan teman-teman menganggap di dalam  STI ada gay atau  homo di perkumpulan tsb. Begitu juga bahasa yang setengah-tengah yang pernah ditulis oleh teman DC yang lain bisa mengarahkan Bhante Ashin ada pelanggaran, ditanya lebih lanjut tidak bisa menjawabnya. Begitu pula 1 orang Biksu yang main gitar bisa mengarah ke Buddhayana tidak taat vinaya.


Quote
Saya bukan umat Bhikkhu, saya umat Sang Buddha. Saya pernah mengkultuskan Bhikkhu, sekarang tidak lagi, karena saya menyadari seharusnya saya mengkultuskan Sang Buddha/Tiratana, bukan Bhikkhu. Sekarang saya menilai Bhikkhu dengan kepala dingin: Masih sangat banyak Bhikkhu yang baik, tapi Bhikkhu bisa salah. Oleh karena itu saya bahkan kritis terhadap Luangta Mahaboowa, tentu kekritisan harus didasarkan fakta, bukan berdasarkan rumor.

Mettacittena,
trimakasi jawabannya.

145
Tolong ! / Re: Bantuan saran?
« on: 19 March 2011, 12:49:54 PM »
untuk membuat bentuk jamak dari suatu kata benda, selain menggunakan kata ulang seperti dalam "orang" menjadi "orang-orang", dapat juga dengan menggunakan kata "para", pemilihan kata ini disesuaikan dengan konteks dan juga unsur estetika dalam berbahasa.

pada kasus di atas, apakah si pendengar mengartikan sebagai mewakili sekolah ataupun hanya beberapa siswa dari SMA B, kedua interpretasi ini tidak salah, karena yg berkelahi memang beberapa siswa dan siswa tersebut berasal dari SMA B.

dari beberapa contoh kasus ini, seseorang hendaknya menjaga perilakunya, karena apa yg ia lakukan tidak dapat terlepas dari institusi dimana ia berada. misalnya ada seorang anggota dewan yg melakukan aib berselingkuh dan videonya tersebar, anggota dewan itu juga dipecat untuk menjaga reputasi dewan bukan dibela mati2an. Karena perbuatan itu walaupun dilakukan bukan dalam kapasitasnya sebagai anggota dewan namun berdampak mencemarkan institusi itu. apalagi jika seseorang itu adalah biku yg diharapkan dapat menjadi teladan bagi umat awam. tentu reaksi publik seperti ini juga tidak terhindarkan.
Dalam  organisasi keagamaan pasti ada aturan mainnya, dan di dalamnya juga selalu ada oknum yang tidak mematuhi aturan. hal ini bukan hanya terjadi di jaman sekarang tetapi sudah ada pada jaman Buddha.
Saya setuju dengan satu kata ini "Siapa yang melakukan maka dia akan menanggung karmanya"
Teringat dengan satu contoh di thailand, saat pindapata ada ada umat bukannya isi makanan ke pattanya tetapi mengisi uang ke dalam pattanya, setelah itu uangnya digunakan bhikkhu untuk beli togel pula. DAn munuai kritik masyarakat. Begitu juga umat yang memberikan uang ke bhikkhu juga mendapatkan kritik. Saat ada orang menyatakan protes ke umat tersebut,  umatnya menjawab "Saya memberikan uang itu adalah karmaku, dan bhikku itu membeli togel itu karmanya bhikkhu tsb."

146
Tolong ! / Re: Bantuan saran?
« on: 19 March 2011, 12:29:40 PM »
kalau mau keluar dari organisasi mending kasi alasan sejujurnya aja mister
hanya contoh buat anak scoll ajah.

147
Tolong ! / Re: Bantuan saran?
« on: 19 March 2011, 11:11:37 AM »
Siapapun dia, ntah dari sti, sagin, mahayana atau non sekte, jika sudah memakai jubah dan menjadi anggota sangha, tetapi tidak menjaga vinaya dengan baik, silakan dikritik.

148
Tolong ! / Re: Bantuan saran?
« on: 19 March 2011, 10:55:31 AM »
dan jika ada orang yg mengatakan, "Oh yg siswanya bodoh dan nakal itu ya?", apakah ini adalah pernyataan yg salah sehubungan dengan kelas tersebut? atas pernyataan tsb, jawaban yg benar menurut saya adalah, "Benar, tapi tidak semuanya begitu." bukan dijawab dengan, "Oh, kelas lain juga bodoh dan nakal."
Kalo siswanya 99% tidak bisa menangkap pelajaran, wajar aja dibilang gitu. yang sisa 1% sebaiknya meninggalkan kelompok itu agar tidak terkesan siswanya orang bodoh.

Gw rasa cukup sampai disini saja, karena sudah jelas mengumkapkan pandangan kita masing2. Dilanjutkan hanya bisa menjadi bahan penertawaan tetangga saja, padahal kedua golongan merupakan orang2 yang menjalankan ajaran buddha yang patut dihormati (kecuali bagi orang yang suka melanggar aturan vinaya)

149
Tolong ! / Re: Bantuan saran?
« on: 19 March 2011, 10:49:43 AM »
sekali lagi itu hanya persepsi anda, seandainya pun saya menjatuhkan vonis, apakah vonis itu berlku? saya bukan hakim, Bro. saya sudah memberikan perumpamaan dengan dialog bule di atas. saya ulangi lagi, apakah anda menyangkal bahwa biku bergitar itu adalah berasal dari Buddhayana? dan ketika membicarakan topik Buddhayana, apakah tidak wajar jika saya teringat pada tokoh Buddhayana yg satu itu?
tidak wajar bro, karena dari pihak Buddhayana telah banyak melakukan kebajikan juga, kecuali dari Buddhayana tidak menyumbangkan sesuatu untuk perkembangan buddhis, itu wajar2 aja kalo bro bilangnya seperti itu. Jasa Bhante Ashin tdak kecil dalam membabarkan agama Buddha di nusantara. Saya hanya ingin bro atau teman lainnya untuk tidak memberikan kesan ke teman yang lain salah persepsi mengenai Buddhayana.

Sangat wajar 'kan yang saya komenkan ini?

150
Game / Re: Game : cerita berantai
« on: 19 March 2011, 09:58:14 AM »
hidupmu akan abadi

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12 13 14 15 16 17 ... 53
anything