//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dear diary  (Read 459499 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Ragunan Ekspres dari halte Glodok
« Reply #525 on: 04 January 2012, 06:16:54 PM »
wakaka, beneran ada Ragunan Ekspress dari Halte Glodok tidak menerima penumpang di stasiun harmony. hanya ada jam 18:30 senin sampai jumat.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Harmony ekspress (rute pendek lebak bulus langsung)
« Reply #526 on: 05 January 2012, 08:22:04 AM »
Harmony ekspress yang kali ini kunaiki kebalikan harmony ekspress kebayoran lama polos yang tidak sampai lebak bulus yang ini rute nya lsg lebak bulus.

Jadi rute lebak bulus ini selain rute normal ada 2 variasi rute yang wa ketahui saat ini.

Tidak berhenti di halte sumber waras juga.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Dear diary, Golongan Mahapatankha?
« Reply #527 on: 05 January 2012, 02:49:45 PM »
Dear diary, wa sebenarnya tidak terlalu peduli sama golongan Mahapatankha ini.

Cuma berita sepak terjang nya itu lohh! tahu sendiri dah!

Agak membingungkan juga apa yang aku lakukan menghadapi golongan Mahapatanka ini?

Belakangan tahun ini aku ada mengikuti kegiatan Gema Waisak atau pindapatta dari taman fatafilah ke lindetives putar balik lagi.

Well, tahun ini aku rasa akan tidur dirumah saja.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dear diary
« Reply #528 on: 05 January 2012, 03:31:20 PM »
apa itu golongan mahapatankha?

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Mahapanthaka dan Culapanthaka.
dari cullaka setthi jataka.

cerita ini sebenarnya agak aneh karena seorang Arahat "Mahapanthaka"  mengusir Culapanthaka yang tidak dapat menghafal syair selama 4 bulan.

Kemudian berkata tidak benar (musavada?) bahwa tidak ada bhikku lagi di vihara jivaka?

 
Meskipun di akhir cerita di ceritakan bahwa Mahapanthaka tidak mampu mengenali potensi sesungguhnya dari Culapanthaka.
« Last Edit: 05 January 2012, 09:44:51 PM by daimond »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Dear diary, terjemahan english nya sama dengan indo nya.
« Reply #530 on: 05 January 2012, 10:49:15 PM »
Meantime, Jīvaka
Komārabhacca offered
the Water of Donation 2 ;
but the Master put his
hand over the vessel,
saying, "Are there no
Brethren, Jīvaka, in the
monastery?"
Said Great Wayman,
"There are no Brethren
there, reverend sir."
"Oh
yes, there are, Jīvaka,"
said the Master. "Hi,
there!" said Jīvaka to a
servant; "just you go and
see whether or not there
are any Brethren in the
monastery. "

www.sacred-texts.com/bud/j1/j1007.htm

keanehan lain bukan nya semestinya yang arya Ananda yang menerima dan mengatur undangan yang dapat di terima atau tidak diterima?
« Last Edit: 05 January 2012, 11:01:29 PM by daimond »

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Dear diary
« Reply #531 on: 06 January 2012, 08:12:03 AM »
YM Ananda di tetapkan sebagai pelayan yaitu 20 tahun setelah Buddha mencapai penerangan sempurna ..sebelumnya pelayan Buddha berganti2.
...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Dear diary
« Reply #532 on: 06 January 2012, 08:37:51 AM »
Pada saat Mahāpanthaka bertugas mengurus pembagian makanan bhikkhu Sanggha, Jīvaka Komārabhacca datang ke hutan mangga miliknya dengan membawa sejumlah wewangian dan bunga untuk Sang Guru. Setelah mempersembahkan barang-barang yang dibawanya dan telah selesai mendengarkan khotbah Dhamma; ia bangkit dari tempat duduknya, memberikan penghormatan kepada Buddha, kemudian menghampiri Mahāpanthaka dan bertanya, “Bhante, berapakah jumlah semua bhikkhu yang berada di sini termasuk Sang Guru?” “Hanya lima ratus orang, Tuan.” “Bersediakah Bhante membawa kelima ratus bhikkhu tersebut bersama Buddha sebagai pemimpin, menghadiri jamuan makan di rumah saya besok?” “Tuan, salah seorang bhikkhu bernama Cūḷapanthaka sangat dungu dan tidak berkembang dalam Dhamma,” kata sang thera, “jadi saya menerima undangan untuk semua bhikkhu, kecuali untuknya.”
...........................
...........................
...........................

“Akan kemanakah engkau pergi sepagi ini, Cūḷapanthaka?” tanya Sang Guru.
“Saudara saya telah mengusir saya dari Sanggha; saya akan pergi mengembara, Bhante.”
“Cūḷapanthaka, engkau mengambil sumpah kepada saya. Mengapa engkau tidak datang pada saya saat engkau diusir oleh saudaramu? Apa yang akan engkau lakukan dengan hidup sebagai perumah tangga? Engkau seharusnya tinggal bersama saya.” Setelah mengucapkan hal itu, Beliau membawa Cūḷapanthaka dan mempersilakan ia duduk di depan pintu kamar-Nya yang wangi (gandhakuṭi) . Sang Guru memberi Cūḷapanthaka sepotong kain yang sangat bersih, yang tercipta dari kekuatan gaib-Nya dan berkata, “Hadaplah ke arah Timur, sambil memegang kain ini, ulangi kata-kata — ‘Bersihkan kotoran; Bersihkan kotoran’.” Pada waktu yang telah dijanjikan, Sang Guru disertai dengan para bhikkhu pergi ke rumah Jīvaka, dan duduk di tempat yang telah disediakan untuk-Nya.
...

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #533 on: 06 January 2012, 09:50:36 PM »
Quote
“Bersediakah Bhante
membawa kelima ratus bhikkhu
tersebut bersama Buddha sebagai
pemimpin, menghadiri jamuan
makan di rumah saya besok?”
“Tuan, salah seorang bhikkhu
bernama Cūḷapanthaka sangat
dungu dan tidak berkembang dalam
Dhamma,” kata sang thera, “jadi
saya menerima undangan untuk
semua bhikkhu, kecuali untuknya.”

yang ini paling teraneh bagaimana seorang arahat bisa melakukan pengucilan karena orang tersebut dungu dan dianggap tidak berkembang?

secara sekilas cerita ini menempatkan Mahapanthaka berimage negatif.

bila kita melihat bahwa Sang Buddha beberapakali meralat tindakan YA Mahapanthaka.

tapi benarkah seperti itu? apa yang di pikir YA Mahapanthaka ini sebenarnya? ketika mengusir, mengecualikan dari jamuan makan dan berkata tidak ada lagi saudara di vihara?

dan bagaimana pandangan jivaka terhadap YA Mahapanthaka ketika Buddha mengatakan masih ada saudara di vihara?. dan ketika Mahapanthaka ini mengecualikan/ menolak undangan terhadap seorang bhikku karena dia dungu dan dianggap tidak berkembang?

Apa yang dipikirkan YA Mahapanthaka ketika orang yang diutus jivaka kembali dan mengatakan ada banyak orang yang bernama culapanthaka?

pertanyaan nya berikut kejadian ini terjadi kapan apakah terjadi sebelum ananda menjadi pelayan sang Buddha atau sesudah menjadi pelayan sang Buddha.
« Last Edit: 06 January 2012, 10:18:49 PM by daimond »

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Dear diary
« Reply #534 on: 06 January 2012, 10:20:17 PM »
aku tak tau dia arahat.... ( tp tampaknya seh arahat...) sumber plz
...

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #535 on: 06 January 2012, 10:29:40 PM »
children grew up in their
grandfather' s house,- -
Little Wayman being of
tender years, while Great
Wayman used to go with
his grand-father to hear
the Buddha preach the
Truth. And by constant
hearing of the Truth from
the Master's own lips,
the lad's heart yearned to
renounce the world for
the life of a Brother.
"With your permission,"
said he to his
grandfather, "I should
like to join the
Brotherhood." "What do I
hear?" cried the old man.
"Why , it would give me
greater joy to see you join
the Order than to see the
whole world join. Become
a Brother, if you feel
able." And he took him to
the Master.
"Well , merchant," said
the Master, "have you
brought your boy with
you?" Yes sir; this is my
grandson, who wishes to
join your
Brotherhood." [116] Then
the Master sent for a
Mendicant, and told him
to admit the lad to the
Order; and the Mendicant
repeated the Formula of
the Perishable Body 1
and
p. 16
admitted the lad as a
novice. When the latter
had learned by heart
many words of the
Buddha, and was old
enough, he was admitted
a full Brother. He now
gave himself up to
earnest thought till he
won Arahatship; and as
he passed his days in the
enjoyment of Insight and
the Paths, he thought
whether he could not
impart the like happiness
to Little Wayman. So he
went to his grandfather
the merchant, and said,
"Great merchant, with
your consent, I will admit
Little Wayman to the
Order." "Pray do so,
reverend

www.sacred-texts.com/bud/j1/j1007.htm

bagian ini juga ada di terjemahan indonesia pdf nya ada juga tentang pencapaian nya menjadi arahat

 “Baiklah , Saudagar,” kata Sang Guru,
“apakah engkau membawa serta
cucumu bersamamu?” “Ya, Bhante, ia
adalah cucu saya, yang berkeinginan
menjadi bhikkhu.” Sang Guru
meminta seorang anggota Sanggha
untuk menerima anak itu bergabung
dalam Sanggha, anggota Sanggha
tersebut mengulang Hukum
Ketidakkekalan dan menerima anak
tersebut menjadi seorang samanera.
Saat khotbah Buddha telah banyak
meresap dalam ingatannya dan telah
cukup dewasa, ia ditahbiskan menjadi
seorang bhikkhu. Ia berlatih dengan
kesungguhan hingga berhasil
mencapai tingkat kesucian Arahat, dan
ketika menikmati kebahagiaan
pencapaian Jalan dan Buah kesucian
maupun jhana (jhāna),
ia berpikir
untuk berbagi kebahagiaan ini dengan
Cūḷapanthaka. Maka ia mengunjungi
kakeknya, saudagar kaya itu, dan
berkata, “Saudagar yang baik, dengan
persetujuanmu, saya akan menerima
Cūḷapanthaka menjadi anggota
Sanggha.” “Saya telah mengharap
« Last Edit: 06 January 2012, 10:54:15 PM by daimond »

Offline pengelana_abadi

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 653
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • walking on the path of Dhamma
Re: Dear diary
« Reply #536 on: 06 January 2012, 11:39:05 PM »
daimond aktif banget nulis diary, udah dari tahun 2009, hampir 3 tahun O_O"
^o^**May All living beings be always happy and kind**^o^

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #537 on: 07 January 2012, 08:12:40 AM »
 [at] Pengelana_Abadi: selamat datang kembali ke Dc.

wah tidak terasa yah sudah 3thn berlalu.

Offline pengelana_abadi

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 653
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • walking on the path of Dhamma
Re: Dear diary
« Reply #538 on: 07 January 2012, 02:46:38 PM »
sudah 3 tahun berlalu, tapi aku masih belum merealisasikan nibbana.. sedih T_T
^o^**May All living beings be always happy and kind**^o^

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #539 on: 08 January 2012, 11:15:55 AM »
wow, mau capai nibbana dalam 3thn.

Buddha Gautama dan murid muridnya mengalami berpuluh puluh ribu hingga kalpa kelahiran baru mencapai nibbana.


 

anything