//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ironi umat Buddha  (Read 15556 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline chomed23

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 120
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #30 on: 04 June 2009, 04:43:21 PM »
Tekuni saja aliran yang kita yakini..
Praktekan dalam kehidupan sehari2 ajaran Dhamma..

Lakukan yang terbaik untuk perbaiki Kamma.. _/\_

lakukan yang menurut kita baik untuk semua, tidak perduli dari mana pun asalnya.
karena pada dasarnya semua mengajarkan kita untuk menjadi baik dan lebih baik lagi.
Tdk ada yang abadi...


semoga keluarga berbahagia,
semoga semua orang bahagia,
semoga semua mahluk bahagia,
semoga semua sahabat bahagia,
semoga semua musuh bahagia,
semoga saya lebih berbahagia,

semoga..semoga..semoga

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #31 on: 04 June 2009, 05:10:23 PM »
Baik atau tidak baik sesungguhnya hanya merupakan kemelekatan pada AKU atau Atta....

jika saat ujian dan kita sedang butuh contekan krn ada soal yg tidak bisa dijawab, teman yg memberi contekan disebut sebagai teman yg baik dan yg tidak memberi contekan sebagai teman yang tidak baik

Sebagai buddhist, hendaknya kita menggunakan istilah sesuai tipitaka yaitu kusala atau akusala (bermanfaat atau tidak bermanfaat utk batin)

dalam kasus diatas, teman yg memberi contekan mgkn teman yang baik tapi apakah itu bermanfaat bagi batin kedua pihak? biasanya kalo contek mencontek, penuh dengan lobha pada contekan itu dan dosa pada lingkungan misal guru yg menjaga, ruangan yg terlalu gelap, dsbnya

Memang banyak yang mengajarkan yang baik namun seberapa banyak yg mengajarkan hal yg bermanfaat bagi pengembangan batin?

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #32 on: 04 June 2009, 06:30:38 PM »
Memang sangat ironis. Semua orang sudah senang mengumandangkan PERSEPSINYA. Karena Sang Buddha sudah Parinibbana, makanya tidak ada tegoran Beliau kepada orang-orang *****.
Iya termasuk teguran pada anda juga..huehue...

Sdr. Chingik yang belum ditegor,

Sayang sekali Sang Buddha sudah Parinibbana. Jadi saya maupun Anda tidak pernah ditegor oleh Beliau.
Atau Anda sudah pernah ditegor lewat nimitta setelah melakukan nianfo?

Santai aja bro, kalo sy ditegor saya bilang bro titip salam hehe..

Offline Nagaratana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 40
  • Reputasi: 1
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #33 on: 04 June 2009, 11:41:41 PM »
Memang sangat ironis. Semua orang sudah senang mengumandangkan PERSEPSINYA. Karena Sang Buddha sudah Parinibbana, makanya tidak ada tegoran Beliau kepada orang-orang *****.
Iya termasuk teguran pada anda juga..huehue...

Sdr. Chingik yang belum ditegor,

Sayang sekali Sang Buddha sudah Parinibbana. Jadi saya maupun Anda tidak pernah ditegor oleh Beliau.
Atau Anda sudah pernah ditegor lewat nimitta setelah melakukan nianfo?

Santai aja bro, kalo sy ditegor saya bilang bro titip salam hehe..


Ya, maaf merepotkan.

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #34 on: 05 June 2009, 12:57:27 AM »
apakah sebuah ironi umat Buddha atau sebuah ironi bagi diri kita sendiri(termasuk diri saya sendiri)?
jawabannya ada di diri masing2, termasuk saya sendiri  :-[

 _/\_



segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #35 on: 05 June 2009, 01:12:04 AM »
apakah sebuah ironi umat Buddha atau sebuah ironi bagi diri kita sendiri(termasuk diri saya sendiri)?
jawabannya ada di diri masing2, termasuk saya sendiri  :-[

 _/\_



ironi juga kok buat saya sndiri. :-[
sy rasa setiap umat Buddha yg paham ttg ajaran Buddha akan mengakuinya jg, tapi maklumlah bila ada yg agak sinis, karena mungkin sudah sama2 merasa ironi.. _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #36 on: 05 June 2009, 01:51:17 PM »
Agama Buddha dikembangkan oleh Buddha Gotama atau yang kadang juga disebut Buddha Sakyamuni (Seciamunifo). Pada perjalanan sejarah, terjadi penyimpangan sehingga ajaran Sang Buddha bagai rimba belantara yang membingungkan bagi mereka yang ingin tahu lebih dalam.

Contohnya: satu ajaran mengajarkan untuk mencapai kemurnian batin harus dilakukan dengan menghindarkan mengejar kesenangan duniawi (melepaskan kesenangan indriya)
Ajaran Buddhis yang lain mengatakan kita bisa menggunakan kesenangan indriya untuk memurnikan batin.
dan berbagai kontradiksi yang lain.

Yang lebih menyedihkan daripada itu adalah penyimpangan penghormatan kepada Sang Buddha Sakyamuni sebagai pendiri ajaran, banyak umat Buddha yang pada akhirnya bukannya memuja Sang Buddha Sakyamuni, mereka akhirnya memuja tokoh lain yang dianggap Buddha yang tak jelas asal-usulnya. Tokoh yang tak ada basis sejarahnya.

Tokoh yang basis sejarahnya hanya didasarkan pada sebuah buku yang diragukan kesahihannya.
Nirvana yang merupakan tujuan akhir umat Buddha akhirnya diselewengkan sehingga akhirnya mirip dengan konsep surga menurut agama-agama lain.

Sebagai perlindungan mereka tidak menyebut namo Sakyamuni Buddha, tetapi menyebut nama Buddha lain yang diragukan keberadaannya ini.

Ajaran Buddha Sakyamuni yang mengajarkan agar umatnya berpikir kritis, diselewengkan dengan menganjurkan agar umatnya tidak lagi berpikir kritis, tetapi hanya percaya membuta pada apa yang ditulis di buku, mirip dengan cara berpikir umat agama lain.

Mereka menyebut namo OMITOFO tak terlintas dalam benak mereka untuk mengatakan namo SECIAMUNIFO?

Ironis, sungguh ironis.

demikianlah bro, sungguh sulit untuk dapat bertemu dengan Dhamma yg sejati......

tapi sulit bukan berarti tidak mungkin, tergantung dari diri kita sendiri, mau membuka diri terhadap dhamma itu, atau mengikuti apa yg enak dan menolak yg tidak enak saja spt yg kita lakukan selama ini

semoga bermanfaat

metta

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #37 on: 08 June 2009, 10:34:56 AM »
           amitofo sih tak jd masalah khan cuman nian fo nya beda
tp inti ajarannya masih sama.
            hukum karmanya
            pattica sammupadanya
            tilakhannanya
            tisarananya
            nirvana sbg tujuan akhirnnya

semua diatas khan masih sama persis dg aliran lain kecuali MI LE DA DAO

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #38 on: 08 June 2009, 11:52:32 AM »
apakah sebuah ironi umat Buddha atau sebuah ironi bagi diri kita sendiri(termasuk diri saya sendiri)?
jawabannya ada di diri masing2, termasuk saya sendiri  :-[

 _/\_





Itulah corak kehidupan dari tilakhana:) so santai aja :)
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #39 on: 10 June 2009, 05:40:22 PM »
TS nya lucu.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #40 on: 12 June 2009, 02:35:57 PM »
Amitofo itu adalah ungkapan blessing bahwa anda diberkahi dengan umur,rejeki yang tak terbatas seperti Buddha Amitabha dengan cahaya tanpa batas...dan kata ini merupakan salam dari aliran Sukhavati yang kemudian berkembang digunakan banyak orang.
saran : anggap saja sebagai saran sama seperti anda berucap Namo Buddhaya....nah sekarang bukanka anda sendiri kalo mengucapkan Namo Shangyang Adi Buddhaya yang alias adalah Tuhan tidak memalukan ajaran Buddha?(tanpa bermaksud mencela aliran tertentu)
so sama aja kalo anda mengambil pengertian secara implisit pasti akan punya pemikiran begitu.simple
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline trinity

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
Re: Ironi umat Buddha
« Reply #41 on: 12 June 2009, 04:31:50 PM »
apakah kenyataannya seperti yang di ucapkan truth lover itu benar adanya?

apabila itu benar sungguh sangat disayangkan sekali :)


Maaf apabila ada kata-kata yang salah _/\_

 

anything