Baik atau tidak baik sesungguhnya hanya merupakan kemelekatan pada AKU atau Atta....
jika saat ujian dan kita sedang butuh contekan krn ada soal yg tidak bisa dijawab, teman yg memberi contekan disebut sebagai teman yg baik dan yg tidak memberi contekan sebagai teman yang tidak baik
Sebagai buddhist, hendaknya kita menggunakan istilah sesuai tipitaka yaitu kusala atau akusala (bermanfaat atau tidak bermanfaat utk batin)
dalam kasus diatas, teman yg memberi contekan mgkn teman yang baik tapi apakah itu bermanfaat bagi batin kedua pihak? biasanya kalo contek mencontek, penuh dengan lobha pada contekan itu dan dosa pada lingkungan misal guru yg menjaga, ruangan yg terlalu gelap, dsbnya
Memang banyak yang mengajarkan yang baik namun seberapa banyak yg mengajarkan hal yg bermanfaat bagi pengembangan batin?