Bro Suchamda,
Terima kasih atas postingannya
Memang benar, seperti juga kata Pak Hud, kita harus hati2 dalam membicarakan konsep ketuhanan, jangan sampai terperosok kedalam polemik, yg akan merugikan umat Buddha sendiri, karena pada kenyataanya kita hidup di lingkungan yang mayoritas berpikiran samawi.
Tapi, pada topik Adi Buddha ini, karena tidak mempertentangkan konsep saya rasa ndak apa2 untuk diteruskan.
Apakah konsep Adi Buddha yang diakui di Indonesia ini memang berasal dari konsep Vajrayana Buddhism? Saya sendiri kurang yakin, karena ajaran Vajrayana pada saat itu (saat isitilah Adi Buddha ini pertama kali digunakan) tidak terlalu populer di Indonesia. Pada saat itu, Scholar Vajrayana pastilah tidaklah terlalu banyak sehingga bisa sampai mencetuskan konsep ini.
Juga, istilah "Buddha Nature" ala Mahayanis, tidak bisa kita simpulkan sebagai asal kata Adi Buddha di Indonesia.
Saya pribadi cenderung berpendapat istilah Adi Buddha ini sebenarnya dahulu sengaja "dimunculkan" demi eksisnya ajaran Buddha di Indonesia (karena ada tekanan dari pemerintah bahwa semua agama di Indonesia haruslah mengakui adanya Tuhan). Untuk itu, para pakar terpaksa memutar otak dan mencari istilah terdekat agar agama Buddha terkesan ber-tuhan juga, seperti agama2 samawi lainnya.
Saya sertakan juga cuplikan dari wikipedia tentang ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Religion_in_Indonesia#BuddhismFollowing the downfall of President Sukarno in the mid-1960s, Pancasila was reasserted as the official Indonesian policy on religion to only recognise monotheism .[36] As a result, founder of Perbuddhi (Indonesian Buddhists Organisation), Bhikku Ashin Jinarakkhita, proposed that there was a single supreme deity, Sang Hyang Adi Buddha. He was also backed up with the history behind the Indonesian version of Buddhism in ancient Javanese texts, and the shape of the Borobudur Temple.Bhante Ashin telah mengambil keputusan yang terbaik saat itu.
Karena sekarang di Indonesia kondisi telah berbeda, pertanyaannya: apakah memungkinkan istilah Adi Buddha sekarang ini dihilangkan saja ataukah masih perlu dipertahankan?
Dari beberapa kali mengikuti dasar2 agama Buddha di vihara, setiap kali tiba pada materi Adi Buddha, saya lihat cukup membingungkan para peserta.
Karena jawaban dan penjelasan yang diberikan sangat mengambang.
::