//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: masalah terbesar dalam kehidupan manusia  (Read 14873 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #15 on: 04 January 2008, 10:34:16 PM »
via Jhana bisa kabur dari Kematian ?  :o :o

Benarkah ?
Menurut saya tidak bisa...

Seandainya bisa...
Maka...
Meditator dengan pencapaian Jhana akan bergelimangan harta dengan cara "kabur" ke mayat(rupa) orang laen yg meninggal dengan banyak harta warisan

btw... Irmansyah itu siapa ?

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #16 on: 04 January 2008, 10:45:13 PM »
Quote
NAFAS  SUDAH  BERHENTI
ALAYA-VIJNANA BELUM PERGI

Ketika seseorang “meninggal”, alaya-vijnananya belum pergi dan masih ada perasaan. Kita harus menunggu sampai seluruh badanya betul betul dingin, agar yakin bahwa alaya-vijnana-nya telah meninggalkan badanya. Dalam keadaan demikian seseorang baru dapat dinyatakan telah meninggal dunia.

Ketika seseorang telah menghembuskan nafasnya yang terakhir, namun sebelum alaya-vijnana pergi, saat itulah alaya-vijnana mengalamin penderitaan yang hebat. Ada yang ketakutan karna melihat musuhnya. Ada yang menangis karna hal hal yang menyedihkan dimasa yang lampau atau karena harapannya tidak tercapai. Ada juga yang gelisah karena masih terikat dan tidak rela meninggalkan harta benda atau orang yang di cintainya. Pokoknya pada saat itu ia mengalami berbagai macam penderitaan, perasaan takut, sedih dan gelisah, sehingga meninggal dengan tidak tenang, dan tidak rela menutup matanya. Jika ditambah lagi dengan pemindahan jasatnya serta mendengar suara tangisan, maka akan menambah penderitaan dan keterikatannya. Sampai hatikah kita menambah lagi penderitaannya?

Umat awam tidak tahu, mereka berangapan bahwa orang yang berhenti bernapas berarti sudah meninggal. Sering karna salah pengertian ini lah mengakibatkan kesalahan besar. Kita sebagai anak cucu yang berbakti tidak boleh tidak mengetahui hal itu .

Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah begitu orang menghebuskan napasnya yang terakhir, mereka segera menangis sambil berteriak, mengusap gusap badannya, menguncang guncang badannya memakai dan menukarkan pakaian serta memindahkannya sebelum badanya dingin betul, atau menyuntikan obat pengawet.
Selain itu suntikan atau ransangan listrik untuk menguatkan atau meransang jantung ketika seseorang dalam keadaan koma juga berpengaruh buruk untuk yang “meninggal”.
Alaya-vijnana dari orang yang “ meninggal” tersebut boleh dikatakan menerima berbagai siksaan yang luar biasa, bagaikan kura kura yang dikupas kulitnya hidup hidup.

Jika orang hidup tentunya akan berteriak minta tolong atau melawan, tetapi orang yang “meninggal” tidak bisa melakukannya, mulutnya sudah tidak berdaya untuk menyatakan penderitaan hebat yang sedang di alaminya. Disebabkan kita tidak mempunyai pengetahuan tentang orang yang menjelang  kematian, lalu kita melakukan hal hal yang mengakibatkan penderitaan besar, bukan kah ini suatu hal yang menyakitkan hati?
Karma orang yang “meniggal” itu menerima berbagai penderitaan, lalu timbul kemarahan dan kebenciannya, sehingga alaya-vijnana-nya terjerumus kedalam kesengsaraan.
Inikah tindakan kita sebagai anak cucu yang berbakti?

Karna itu, kami menghimbau apabila seseorang jantungnya sudah tidak berdetak, selama 10 sampai 12 jam, ruanggan dimana orang tersebut berbaring suasananya harus dijaga agar tetap tenang dan hening.
Jangan sampai terjadi tindakan yang telah diuraikan diatas, untuk menghindari hal hal yang biasa mencelakakan orang yang “meninggal”. Jaga lah keselamatan dan ketenagan alaya-vijnana.

Sikap tidur yang “meninggal” biarkan sebagaimana adanya, jangan di usik. Kira kira 10 sampai 12 jam kemudian, setelah tubuhnya dingin, barulah kita membersihkan dengan handuk hangat pada bagian persendian, sehingga dapat mengerakkanya.sebelum 10 sampai 12 jam , jangan meraba raba tubuhnya untuk mengetahui apakan tubuhnya sudah dingin atau belum? Jangan membiarkan lalat atau nyamuk hinggap ditubuhnya, dan usahakan agar dalam ruangan itu tidak ada yng menangis atau berbicara.

Gunakanlah waktu antara 10 sampai 12 jam untuk melakukan tindakan yang bermanfaat, membimbing alaya-vijnana yang meninggal kearah jalan yang terang, supaya terlahir di alam yang lebih bahagia. Ini adalah kewajiban keluarga yang berduka dan juga merupakan salah satu cara sebagai anak cucu yang berbakti.

semoga bermanfaat Smiley
apakah masih mau tau.......
KAPAN ALAYA-VIJNANAN MENINGGALKAN BADANNYA???/
     

Ini buku ngaco. Sama sekali bukan Mahayana. Orang yang nulis sama sekali tidak tahu tentang konsep alayavijnana.
Barangkali aliran Mahangaco.  ^:)^
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #17 on: 05 January 2008, 06:00:25 AM »
kalo yg ai tahu jhana 1 aja bisa ke alam brahma..
koq jadi beda dari konsep buddhism yah

kalau konon katanya meninggal lagi didalam jhana, bisa terlahir di alam brahma.

kalo cuma punya jhana 1 mah, mana bisa jalan2x ke alam brahma? abhinna perlu sampe ke jhana 4

Quote
kalo baca dr buku irmansyah.. pas wkt sakit2an.. kita bisa kabur.. kalo udah tepat waktunya.. dan nyari rupa yg oke punya lalu kita masuk dan lahir lagi...

btw yang dimaksud irmansyah effendy ? master reiki tummo ?

There is no place like 127.0.0.1

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #18 on: 05 January 2008, 09:34:37 AM »
to suchamda buku yang saya baca karangan "kulapati yu ting sing"
penerbit dian dharma. apa buku itu ngacok??? saya engak tau nih :)

buat semua!!!
tolong berdebat boleh untuk menambah kebijaksanaan
itu misinya...

menurut Buddha kebenaran merupakan hal yang terbuka untuk ditemukan oleh semua orang untuk kebaikan mereka sendiri.
ketika kita belajar tentang kehidupan dan ajaran ajaran buddha kita dapat melihat bahwa segala sesuatunya terbuka bagi semua orang.
memang ada beberapa hal pelajaran tingkat lanjut tertentu yang memerlukan bimbingan dari guru guru yang berpengalaman, tetapi tidak ada rahasia dalam agama buddha.   :) :) :)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #19 on: 05 January 2008, 09:47:03 AM »
Irmansyah Effendy master reiki tummo yg ngarang buku, yg dimaksud si andry.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #20 on: 05 January 2008, 10:11:41 AM »
kalo cuma punya jhana 1 mah, mana bisa jalan2x ke alam brahma? abhinna perlu sampe ke jhana 4
seingat saya malah jhana 8

CMIIW _/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #21 on: 05 January 2008, 10:45:29 AM »
Quote
seingat saya malah jhana 8

Ga, bener sumedho. Jhana 4.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #22 on: 05 January 2008, 11:01:03 AM »
Anumodana
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Huiono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 492
  • Reputasi: 32
  • Gender: Male
  • Hmm...
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #23 on: 05 January 2008, 11:31:07 AM »
kalo cuma punya jhana 1 mah, mana bisa jalan2x ke alam brahma? abhinna perlu sampe ke jhana 4
seingat saya malah jhana 8

CMIIW _/\_

Yang saya dengar jhana 1-4 (rupa jhana) bisa terlahir di alam Brahma..
Terus yang jhana 5-8 (arupa jhana) terlahir di alam Arupa Brahma...

Jadi masih ada level2 lagi...
Begitu deh kira2...
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #24 on: 05 January 2008, 01:12:55 PM »

Agama Buddha secara tegas menolak definisi kematian yang merujuk pada pernafasan (ingat pembicaraan Bhikkhu Nagasena dan Raja Milinda soal apakah ada jiwa pada nafas? Bagaimana kalau nafas meninggalkan tubuh dan tidak kembali? Apakah jiwa ikut pergi? Ternyata ketika nafas keluar dari hidung dan tidak kembali, tubuh tidak mati, berarti tidak terdapat jiwa pada nafas kita, waktu itu diibaratkan dengan pemain terompet yg meniup terompet).

Berikut, definisi kematian menurut Agama Buddha (Dikutip dari buku 'Misteri Kematian'):

----------------

seseorang dapat dikatakan mati apabila kesadaran ajal (cuticitta) telah muncul dalam dirinya. Begitu muncul sesaat, kesadaran ajal akan langsung padam. Kepadaman kesadaran ajal merupakan ‘the point of no return’ bagi suatu makhluk dalam kehidupan ini.

Pada unsur-unsur jasmaniah, kematian ditandai dengan terputusnya kemampuan hidup (jîvitindriya). Inilah definisi kematian menurut pandangan Agama Buddha.


--------------------

Meski ada definisi diatas, namun tetap saja, belum terlalu jelas bagi kita 'patokan' yg dapat digunakan dalam menentukan seseorang sudah mati / belum (jika ingin melihat tanda2 dari ciri2 fisik).

Mengenai cerita EVO tersebut, bahwa menunggu tubuh harus dingin dahulu, saya teringat dengan pelajaran Abhidhamma bahwa "kesadaran" terdapat pada "seluruh Indera Fisik" kita, Kesadaran terdapat diseluruh tubuh.Artinya, meskipun pernafasan terhenti, namun bukan berarti kesadaran sudah berpisah dengan tubuh, dengan kata lain jika napas sudah berhenti bukan berarti nama sudah berpisah dengan rupa. Apakah 'panas' yg masih tersisa diseluruh tubuh adalah kesadaran yg masih tertinggal atau hanya 'sisa/gejala' saja yg tertinggal, sementara kesadaran sudah pergi?


::


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #25 on: 05 January 2008, 01:21:13 PM »
Tapi pandangan Tantrayana sedikit beda yah?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline mushroom_kick

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.302
  • Reputasi: 92
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #26 on: 14 January 2008, 11:28:37 PM »
itu mah masalah kepercayaan aj, jgn di sangkut paut am aliran. Gimana pun kepercayaan org Cina ama org Barat ato org India beda kok.Ilmu kedokteran punya pandangan yank beda lagi...
 _/\_
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #27 on: 15 January 2008, 07:13:23 AM »
Jadi kesimpulannya gimana?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #28 on: 07 March 2008, 02:09:56 PM »
mo kalau masih ada yang mau baca nih buku...aku ketikkan lanjuttanya...
kalau engak ada ini juga boleh di delete mo... ;D

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: masalah terbesar dalam kehidupan manusia
« Reply #29 on: 07 March 2008, 04:48:48 PM »
via Jhana bisa kabur dari Kematian ?  :o :o
IMO saya rasa bisa bro,namun untuk level2 atas,
jika level bawah sepertinya, tidak akan terlalu menderita,
dgn asumsi,ketika sakit, kita dapat memfokuskan pada sesuatu..so sakit itu sepertinya tidak akan terlalu terasa..

Benarkah ?
Menurut saya tidak bisa...

Seandainya bisa...
Maka...
Meditator dengan pencapaian Jhana akan bergelimangan harta dengan cara "kabur" ke mayat(rupa) orang laen yg meninggal dengan banyak harta warisan

Sepertinya jika lari ke rupa yang telah ada/berjalan sepertinya tidak isa, namun jika ke rupa yang akan baru dibentuk isa. (imo)

btw... Irmansyah itu siapa ?

Sepertinya Irmansyah efendy deh.. yg master reiki itu kan...jika anda baca bukunya ttg segala yang berbau bukan jasmaniah.. rame lohh..
Samma Vayama

 

anything