Pengalaman pribadi om, coz saya pernah alami masa2 itu dimana selalu gag bisa beli apa yang dibutuhkan apalagi yang dimauin, temen2 punya mainan baru misal saya boro2 punya, minta aja kagak berani ma ortu, kasihan, uangnya bisa buat yang lain...
Cuma be realistis and tidak mau mengulang keadaan yang sama seperti masa kecillah yang membuat saya punya prinsip sekeras ini...
Sama neng, masa kecil gua jg gak semanis teman-teman. Hanya bisa melihat saja temen-temen punya game console baru.
Uang jajan juga cuman seratus rupiah.
Tapi sebagai manusia yg sudah bisa dibilang lumayan tua umurnya, sudah melihat, mengamati kehidupan ini *gaya ya bahasanya...
Menikah cepat atau menikah telat, gak terlalu signifikan hubungannya dengan materi.
Seberapa kayanya kita nanti adalah soal usaha dan karma.
Sebenarnya prinsip gua bertolak belakang dengan saran gua di sini
Yang ada dalam bayangan gua adalah jika menikah, gua harus menjadi provider yang lebih dari cukup untuk keluarga.
Dan sekarang, gua masih belum merasa mampu menjadi provider yg lebih dari cukup utk keluarga kelak.