//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddhist' answer  (Read 29103 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Buddhist' answer
« Reply #15 on: 20 August 2007, 02:29:39 PM »
celakanya ga ngerti tapi merasa ngerti... sangat" celaka...

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Buddhist' answer
« Reply #16 on: 20 August 2007, 04:00:06 PM »
gw kutip dari kitab udana (dari thread sebelah)  tentang persembahan pada para dewa-dewi, ini sang Buddha aja mengajarkan untuk sembahyang dewa-dewi koq:  :whistle:

 Udana 8.6

Kepada para dewata di sana
Dia HARUS membuat persembahan
Bila dihormat, mereka akan menghormatinya
Bila dihargai, mereka akan menghargainya.

Mereka akan menunjukkan kasih sayang kepadanya
Seperti seorang ibu kepada anaknya sendiri,
Seorang yang dikasihi oleh para dewata,
Selalu mempunyai keberuntungan yang baik.




Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Buddhist' answer
« Reply #17 on: 20 August 2007, 04:01:07 PM »
bukankah ini berarti kita membuat "karma baik" dengan memberikan persembahan pada dewa-dewi ?

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Buddhist' answer
« Reply #18 on: 20 August 2007, 07:16:17 PM »
terus? emank dapet karma baek kok...

Quote
Mereka akan menunjukkan kasih sayang kepadanya
Seperti seorang ibu kepada anaknya sendiri,
Seorang yang dikasihi oleh para dewata,
Selalu mempunyai keberuntungan yang baik.

but, apakah ini tujuan akhir umat Buddhis?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buddhist' answer
« Reply #19 on: 20 August 2007, 07:29:36 PM »
Numpang lewat
ini kutipan lengkapnya
Quote
  "Di tempat manapun seorang bijaksana
    Membangun rumahnya
    Di sini ia sepantasnya memberi makan kepada orang bijak,
    Yang terkendali, yang menjalani kehidupan suci.

    Kepada para dewata di sana
    Dia harus membuat persembahan;
    Bila dihormat, mereka akan menghormatnya,
    Bila dihargai, mereka akan menghargainya.

    Mereka akan menunjukkan kasih sayang kepadanya,
    Seperti seorang ibu kepada anaknya sendiri,
    Seseorang yang dikasihi oleh para dewata,
    Selalu mempunyai keberuntungan yang baik."
Kata kuncinya adalah bagian/baik awal yg tidak di copas oleh bro muten roshi/dharmakara.

Quote
"Di tempat manapun seorang bijaksana
    Membangun rumahnya
    Di sini ia sepantasnya memberi makan kepada orang bijak,
    Yang terkendali, yang menjalani kehidupan suci.

Pesan morilnya, kalau bangun rumah harus sopan sama yang sudah tinggal disana :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Buddhist' answer
« Reply #20 on: 20 August 2007, 08:40:26 PM »
Jangan2 si Muten ini...dari I kuan tao..aliran maitreya.. :)) Diliat dari Dhammanya yg berIMAN...berTUHAN banget... ;D

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Buddhist' answer
« Reply #21 on: 21 August 2007, 11:46:10 AM »
apakah ini berarti kalau kita memiliki rumah apa harus memasang altar tutikung/ dewa bumi setempat begitu ya? lalu kasih persembahan pada tutikung? dan lagi kalau menghormati tutikung gitu bisa dibantu rejekinya oleh tutikung... 
begitu kira-kira kesimpulan saya.. :D

Numpang lewat
ini kutipan lengkapnya
Quote
   "Di tempat manapun seorang bijaksana
    Membangun rumahnya
    Di sini ia sepantasnya memberi makan kepada orang bijak,
    Yang terkendali, yang menjalani kehidupan suci.

    Kepada para dewata di sana
    Dia harus membuat persembahan;
    Bila dihormat, mereka akan menghormatnya,
    Bila dihargai, mereka akan menghargainya.

    Mereka akan menunjukkan kasih sayang kepadanya,
    Seperti seorang ibu kepada anaknya sendiri,
    Seseorang yang dikasihi oleh para dewata,
    Selalu mempunyai keberuntungan yang baik."
Kata kuncinya adalah bagian/baik awal yg tidak di copas oleh bro muten roshi/dharmakara.

Quote
"Di tempat manapun seorang bijaksana
    Membangun rumahnya
    Di sini ia sepantasnya memberi makan kepada orang bijak,
    Yang terkendali, yang menjalani kehidupan suci.

Pesan morilnya, kalau bangun rumah harus sopan sama yang sudah tinggal disana :)


Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Buddhist' answer
« Reply #22 on: 21 August 2007, 11:46:49 AM »
eh sori ya, gue tidak ber-Tuhan, hahahaha... :D tapi gue ber-IMAN..  :)) :)) :))
Jangan2 si Muten ini...dari I kuan tao..aliran maitreya.. :)) Diliat dari Dhammanya yg berIMAN...berTUHAN banget... ;D

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buddhist' answer
« Reply #23 on: 21 August 2007, 12:42:25 PM »
apakah ini berarti kalau kita memiliki rumah apa harus memasang altar tutikung/ dewa bumi setempat begitu ya? lalu kasih persembahan pada tutikung? dan lagi kalau menghormati tutikung gitu bisa dibantu rejekinya oleh tutikung... 
begitu kira-kira kesimpulan saya.. :D
Kalo saya sih lebih mengarah pada, 'permisi' sama yg sudah ada disana saja.
Di potongan sutta itu kan menunjukkan bsa terjalin saling menghormati. Kalau nantinya bisa dibantu mah itu plus point saja. Bukan tujuan utamanya.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Buddhist' answer
« Reply #24 on: 21 August 2007, 02:34:04 PM »
 [at] medho
"Seseorang yang dikasihi oleh para dewata,
    Selalu mempunyai keberuntungan yang baik."
tuh potongan sutta nya menunjukkan bahwa dewata setempat, dapat memberikan keberuntungan juga lho...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buddhist' answer
« Reply #25 on: 21 August 2007, 02:49:11 PM »
halah, nga usah sampe dewata, sama manusia juga bisa :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Buddhist' answer
« Reply #26 on: 22 August 2007, 12:21:16 PM »
ke topik ke dua nih.. iya emang apa salahnya punya nafsu? misalnya saya punya nafsu mencapai nibbana, lantas berbuat karma baik dan rajin bermeditasi. orang ini namanya tidak paham agama Buddha ...  ;D tidak ada salahnya bernafsu. betul tidak..?

But eventually I began to question. Who or what had set this law of karma in motion? Who judged these beings' actions and sentenced them to another life of pain? Why were beings punished for actions they would be unable to remember? Was desire always a bad thing? Wasn't the desire for enlightenment still desire? If so, how could one ever attain enlightenment?


Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Buddhist' answer
« Reply #27 on: 22 August 2007, 12:51:01 PM »
[at] medho
"Seseorang yang dikasihi oleh para dewata,
    Selalu mempunyai keberuntungan yang baik."
tuh potongan sutta nya menunjukkan bahwa dewata setempat, dapat memberikan keberuntungan juga lho...

Kalo cuma kasih makanan di altar trus minta rejeki ke dewa2 ya masih boehlah, tapi kalo sampe mohon keselamatan ke dewa2.. itu berarti patut diragukan keBuddhist-annya... Kan umat Buddhist sering baca Tisarana ( bro Muten  / Dhammakara hapal ga Tisarana? ), pernyataan berlindung pada Buddha, kalo udah berlindung pada Buddha, buat apa lagi minta keselamatan sama dewa2 ( yang masih blum sempurna )??

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Buddhist' answer
« Reply #28 on: 22 August 2007, 01:45:23 PM »
iya, yang namanya orang hidup kan butuh bantuan, kalau bisa minta banyak perlindungan mengapa harus minta satu perlindungan aja? betul tidak? makin banyak berlindung kan makin baik..  ;D ;D ;D
[at] medho
"Seseorang yang dikasihi oleh para dewata,
    Selalu mempunyai keberuntungan yang baik."
tuh potongan sutta nya menunjukkan bahwa dewata setempat, dapat memberikan keberuntungan juga lho...

Kalo cuma kasih makanan di altar trus minta rejeki ke dewa2 ya masih boehlah, tapi kalo sampe mohon keselamatan ke dewa2.. itu berarti patut diragukan keBuddhist-annya... Kan umat Buddhist sering baca Tisarana ( bro Muten  / Dhammakara hapal ga Tisarana? ), pernyataan berlindung pada Buddha, kalo udah berlindung pada Buddha, buat apa lagi minta keselamatan sama dewa2 ( yang masih blum sempurna )??

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Buddhist' answer
« Reply #29 on: 22 August 2007, 01:48:37 PM »
 [at] hokben
eitts.. bukan minta keselamatan ya.. minta rejeki.. itu beda  ;D

 

anything