ya benar, mesjid itu memang bagian dari sekolah, tapi indonesia kan bukan sebatas sekolah itu saja, saya melihat dalam scope yg lebih luas. bagaimana dengan daerah-daerah yg populasi buddhisnya cukup banyak misalnya di jawa tengah. di sana juga banyak umat buddhis yg secara ekonomi kurang mampu, saya tau karena pernah membantu penggalangan dana untuk pembangunan satu vihara di jawa tengah
betul, banyak daerah pelosok yg membutuhkan dana. ironi dana biasanya dana mengalir ke tempat2 yg publisitasnya besar. kalo ada acara pindapata bhante, umat berduyun2 menyumbangkan makanan sampai bertumpuk2, berlebih2 kadang sampai terbuang. sedangkan kalo menyumbang untuk daerah2 terpencil, adem ayem aja. saya pribadi lebih suka menyumbang kepada proyek yg publisitasnya kecil, gak gitu terkenal tapi benar2 membutuhkan seperti yg anda bilang... rasanya lebih tepat guna, efektif dan efisien...
mungkin demikian juga dengan tzu chi. moga2 suatu saat daerah lain yg membutuhkan juga kebagian gilirannya...
saya setuju dengan prinsip tzu chi yg gak memilih2 pengaliran dana ke daerah2 yg berpopulasi buddhis saja... welas asih akan kehilangan maknanya kalo pake memilih2 penerimanya berdasarkan agama, ras, suku dan golongan... itu namanya bukan welas asih, tapi perpanjangan ego...