//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan  (Read 588477 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #540 on: 10 February 2011, 12:35:02 PM »
Setahu saya kasta itu ada di setiap budaya, hanya saja intensitasnya mungkin berbeda. Di negara raja berkuasa, biasa 'kasta' lebih kental, ada bangsawan dan rakyat biasa, sedangkan di negara komunis yang prinsipnya sama rata, 'kasta' lebih tidak kentara. Tapi intinya itu timbul dari pikiran yang diskriminatif. Misalnya kalangan intelektual merasa dirinya lebih pintar, berbeda dari kaum buruh, maka mereka melihatnya sebagai 'kasta' berbeda. Kalangan banyak duit terhadap orang elit (ekonomi sulit) juga melihatnya sebagai 'kasta' berbeda.

Kalau warisan kolonial adalah pandangan kesukuan. Penjajah Eropa kebanyakan negaranya kecil, jadi tidak punya kekuatan untuk menguasai daerah besar, maka menggunakan taktik devide et impera. Misalnya dulu orang Tionghoa dan pribumi itu berbaur sama rata, tidak ada diskriminasi sama sekali. Lalu Belanda membagi perdagangan hanya boleh melalui orang Tionghoa, jadi semacam dibuat kasta terpisah. Belakangan Orde Baru juga melanjutkan 'prestasi' ini, sehingga punya 'kambing hitam'.

Moralitas kalau saya pribadi lihat memang makin parah. Mungkin karena memang tidak ada pemimpin yang bisa membimbing dan memberi teladan.


gak perlu terlalu jauh, di sekeliling kita, coba di lingkungan perkantoran, lihat bagaimana sikap para direktur/manager dan para office boy/cleaning service/supir

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #541 on: 10 February 2011, 12:53:39 PM »
gak perlu terlalu jauh, di sekeliling kita, coba di lingkungan perkantoran, lihat bagaimana sikap para direktur/manager dan para office boy/cleaning service/supir
Betul sekali, itu yang saya maksud. Memang bukan dikastakan dengan jelas, tapi pikiran itu selalu ada.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #542 on: 10 February 2011, 05:17:55 PM »
Betul sekali, itu yang saya maksud. Memang bukan dikastakan dengan jelas, tapi pikiran itu selalu ada.

tapi menurut saya, pengkastaan ini gak selalu berdampak negatif, dalam banyak kasus, pengkastaan ini malah diperlukan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #543 on: 10 February 2011, 05:20:23 PM »
tapi menurut saya, pengkastaan ini gak selalu berdampak negatif, dalam banyak kasus, pengkastaan ini malah diperlukan
Diskriminasi/pengelompokan yang objektif memang diperlukan (karena perbedaan nyata ada), tetapi jika dikelompokkan dengan salah, maka tidak bermanfaat.

Kalo menurut bro Indra, bagaimana contohnya 'pengkastaan' ini diperlukan?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #544 on: 10 February 2011, 05:30:11 PM »
Diskriminasi/pengelompokan yang objektif memang diperlukan (karena perbedaan nyata ada), tetapi jika dikelompokkan dengan salah, maka tidak bermanfaat.

Kalo menurut bro Indra, bagaimana contohnya 'pengkastaan' ini diperlukan?


misalnya, dalam lingkungan kerja, seperti contoh saya tadi antara kelompok office boy dan kelompok direktur/manager, ke dua kelompok ini dalam banyak hal memang harus dibedakan.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #545 on: 10 February 2011, 05:39:44 PM »
misalnya, dalam lingkungan kerja, seperti contoh saya tadi antara kelompok office boy dan kelompok direktur/manager, ke dua kelompok ini dalam banyak hal memang harus dibedakan.
Ya dalam hal gaji dan fasilitas, sudah jelas harus dibedakan ;D

Kalau kita ngomong 'kasta', mungkin lebih cenderung pada sesuatu yang dibawa sejak lahir dan tidak bisa diubah. Dalam hal ini, seringkali pendiskriminasian adalah hal yang keliru karena memang diklasifikasikan berdasarkan fakta yang salah.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #546 on: 10 February 2011, 05:48:58 PM »
Ya dalam hal gaji dan fasilitas, sudah jelas harus dibedakan ;D

Kalau kita ngomong 'kasta', mungkin lebih cenderung pada sesuatu yang dibawa sejak lahir dan tidak bisa diubah. Dalam hal ini, seringkali pendiskriminasian adalah hal yang keliru karena memang diklasifikasikan berdasarkan fakta yang salah.



kalau dalam hal kasta sejak lahir, saya harus meralat statement saya sebelumnya, karena saya memang tidak setuju pengkastaan berdasarkan kelahiran

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #547 on: 10 February 2011, 06:06:48 PM »
kalau dalam hal kasta sejak lahir, saya harus meralat statement saya sebelumnya, karena saya memang tidak setuju pengkastaan berdasarkan kelahiran

Iya, tadi sih saya bicaranya 'pengkastaan' secara keseluruhan. Karena kita lihat saja misalnya orang dengan hobby tertentu yang mahal2, mereka merasa exclusive. Ini juga seperti 'pengkastaan'. Tapi kalau yang lebih sempit istilahnya, seperti yang dari lahir. Jadi seumur hidup apapun yang dilakukannya tidak akan menaikkan derajatnya. Dulu jaman Buddha 'kan begitu, entah sekarang masih ada yang begitu atau tidak.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #548 on: 10 February 2011, 06:46:51 PM »
Iya, tadi sih saya bicaranya 'pengkastaan' secara keseluruhan. Karena kita lihat saja misalnya orang dengan hobby tertentu yang mahal2, mereka merasa exclusive. Ini juga seperti 'pengkastaan'. Tapi kalau yang lebih sempit istilahnya, seperti yang dari lahir. Jadi seumur hidup apapun yang dilakukannya tidak akan menaikkan derajatnya. Dulu jaman Buddha 'kan begitu, entah sekarang masih ada yang begitu atau tidak.

kalau pengkastaan spt yg di agama hindu, sptnya masih ada sampai sekarang, dalam negara berbudaya hindu bahkan di bali juga pengkastaan ini masih ada, walaupun untuk bali sudah tidak terlalu kuat lagi.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #549 on: 10 February 2011, 07:00:45 PM »
Iya, tadi sih saya bicaranya 'pengkastaan' secara keseluruhan. Karena kita lihat saja misalnya orang dengan hobby tertentu yang mahal2, mereka merasa exclusive. Ini juga seperti 'pengkastaan'. Tapi kalau yang lebih sempit istilahnya, seperti yang dari lahir. Jadi seumur hidup apapun yang dilakukannya tidak akan menaikkan derajatnya. Dulu jaman Buddha 'kan begitu, entah sekarang masih ada yang begitu atau tidak.
Masih ada om..
Ada etnis(keturunan) tertentu yg merasa derajatnya lebih tinggi dari etnis lainnya
mau sy sebutkan etnisnya om?

*katanya,pelayanan pramusaji rumah makan di china sangat jelek,katanya,pelayan mengambil piring/mangkok dari meja konsumen(kondisi meja masih ditempati konsumen)  tanpa satu katapun,dan dilakukan dgn terges-gesa..
Bagaimana menurut sikap ini?
*kalo di indonesia,pelayan idonesia sangat segan dan ramah kepada yg bertampang tajir.
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #550 on: 11 February 2011, 09:29:42 AM »
Masih ada om..
Ada etnis(keturunan) tertentu yg merasa derajatnya lebih tinggi dari etnis lainnya
mau sy sebutkan etnisnya om?
Sebaiknya jangan deh, Mr.Jhonz. Takutnya berpotensi menyinggung.
Saya juga melihat memang ada pihak tertentu yang begitu, dan sesungguhnya saya merasa kasihan dengan mereka.


Quote
*katanya,pelayanan pramusaji rumah makan di china sangat jelek,katanya,pelayan mengambil piring/mangkok dari meja konsumen(kondisi meja masih ditempati konsumen)  tanpa satu katapun,dan dilakukan dgn terges-gesa..
Bagaimana menurut sikap ini?
*kalo di indonesia,pelayan idonesia sangat segan dan ramah kepada yg bertampang tajir.
Dulu waktu saya ke Hong Kong memang banyak yang seperti itu (namun tidak semuanya, ada beberapa yang ramah juga). Bahkan menurut orang setempat, kalau mereka merasa orangnya terlalu lama, belum habispun makanannya, sudah diangkat. Ini memang 'keramahan' ciri khas mereka. Belakangan lagi saya dengar pemerintah China menggalakkan turismenya sekaligus persiapan untuk Olympiade kemarin, dan rakyatnya dihimbau untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang bikin "takut" turis. Seharusnya sikap begitu sudah makin sedikit.

Kalau dilihat, mungkin mereka demikian karena cara hidup mereka saja. Mereka punya cara pandang "uang adalah yang terpenting" dan orang yang kelamaan duduk itu berpotensi mengurangi omzet. Orang sana bilang lebih baik mengaku pelacur daripada orang yang tidak punya uang. Dengan cara pandang yang begitu, saya pikir tidak heranlah mereka kurang bisa menghargai orang lain.

Ramah kepada calon pelanggan yang terlihat tajir bukan hanya di sini, di hampir semua tempat juga begitu, kecuali Jepang. Di Jepang masuk keluar toko disambut penghormatan. Lirik barang sedikit, walau tidak diminta, barang diambilkan, dibukakan untuk kita lihat. Pegang-pegang, tidak jadi beli, tetap tidak apa-apa. Perbedaan demikian muncul karena memang perbedaan budaya saja. Bagaimana orang memandang dirinya, pekerjaan, dan orang lain menentukan sikapnya.


Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #551 on: 11 February 2011, 11:03:41 AM »
kalau pengkastaan spt yg di agama hindu, sptnya masih ada sampai sekarang, dalam negara berbudaya hindu bahkan di bali juga pengkastaan ini masih ada, walaupun untuk bali sudah tidak terlalu kuat lagi.
dari sumber pihak yg pernah bekerja dengan orang india... ada bawahan dari kasta ksatria, atasannya kasta bawahnya (lupa). Atasannya yg canggung dan takut ama bawahan. Aneh kan?
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #552 on: 11 February 2011, 11:08:23 AM »
dari sumber pihak yg pernah bekerja dengan orang india... ada bawahan dari kasta ksatria, atasannya kasta bawahnya (lupa). Atasannya yg canggung dan takut ama bawahan. Aneh kan?

bahkan untuk India kelahiran Indonesia? hmmm...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #553 on: 11 February 2011, 11:36:11 AM »
kalo itu mesti dikonfirmasi dahulu apakah kelahiran indo ato bukan
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #554 on: 11 February 2011, 12:19:34 PM »
dari sumber pihak yg pernah bekerja dengan orang india... ada bawahan dari kasta ksatria, atasannya kasta bawahnya (lupa). Atasannya yg canggung dan takut ama bawahan. Aneh kan?
ndak seluruhnya bener. jaman udah berubah sekarang terutama untuk yg migrasi keluar india.
orang india yg terpelajar udah gak terlalu memperhatikan ini di tempat kerja.
yg masih orthodox memang sangat peduli dan fanatik dengan kasta ini dan sampai berpuluh2 tahun ini masih menjadi masalah besar bagi pemerintah india hingga sekarang.

malahan sekarang ada semacam kesadaran baru di kalangan india dravida / selatan / hitam. mereka berpendapat india itu penduduk aslinya adalah bangsa dravida. ras aria (tinggi, putih) itu datang belakangan dari utara. lama2 ras aria menciptakan mitos2 yg bermaksud untuk menyatakan ras aria lebih superior dengan adanya figur2 dewa2 yg rata2 tinggi dan putih dan menciptakan sistem kasta. sistem kasta diciptakan untuk kepentingan kaum religius. jadi mereka yg punya akses kepada dewa2 dikategorikan brahmana, perlu perlindungan dari mereka yg jago berantem (ksatriya), dilayani kasta2 lain dibawahnya. jadi semacam eksploitasi...

dengan latar belakang ini, ras dravida yang biasanya berkasta rendah jadi lebih pede dan merasa sejajar dengan aria.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

 

anything