Nah saddha itu mau ambil dari mana? sedangkan aliran aja udah banyak, kalo ngomongin :
- Bila hal ini baik (baiknya menurut siapa?)
- Bila hal ini tidak tercela (ini juga menurut siapa?)
- Bila hal ini dipuji oleh para bijak (bagian ini kadang dihilangkan secara sengaja oleh pihak tertentu, dengan dasar 'jangan percaya kata-kata orang bijak') (siapa orang bijak itu?)
- Bila dilakukan dan dikembangkan membawa pada keuntungan dan kebahagiaan (ini juga relatif)
- Bila menuntun pada lenyapnya LDM (nah ini juga khan buat diri sendiri)
Menurut diri sendiri, melalui pemahaman dan praktek diri sendiri sbgmn kata Om Markos. Sedikit variasi dalam interpretasi masing2 aliran tidak berarti banyak sepanjang hal2 tsb menurut diri sendiri memang baik, tdk tercela, dipuji para bijak, jika dikembangkan membawa pada keuntungan dan kebahagiaan, dan menuntun pada berkurang dan lenyapnya LDM.
Dan hal-hal apa saja yg dimaksud dng baik, tdk tercela, dipuji para bijak, bila dikembangkan membawa pada keuntungan dan kebahagiaan, serta menuntun pada berkurang dan lenyapnya LDM oleh Sang Buddha dalam Kalama Sutta? Yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berdusta dan mengajak orang lain utk berbuat demikian. Kemudian ditambahkan lagi oleh Sang Buddha dengan pengembangan brahma-vihara dan skeptisisme sehat thdp Hukum Kamma dan Punabbhava dgn tidak berbuat jahat dan bebas dari akibat perbuatan jahat.
Mettacittena