(2) adalah suatu tindakan berlebihan yang tidak dapat dibenarkan untuk mengukur keyakinan sesama umat Buddha dengan "standar" yang dianut oleh diri sendiri, dengan kata lain "mengkafirkan" sesama umat Buddha;
pak, saya merasa kengototan dewan moderator pada "standard" mungkin juga dilandasi dengan ketakutan kalo mereka menerapkan standard yg lebih luwes, maka ajaran2 yg bukan buddhis tapi mengaku buddhis (seperti yi kuan tao) juga akan menyusup masuk. bagaimana menurut bapak?
Menurut saya, sih, silakan saja menerapkan "standar" terhadap berbagai kultus yang menyebut dirinya Buddhis. ...
"Standar" itu kan isinya doktrin. ... Nah,
terapkanlah "standar" pada setiap aliran yang mempunyai doktrin.
Tapi, kalau menerapkan "standar" pada suatu praktek meditasi ... yang diketahuinya tidak punya doktrin apa pun ... lalu menghakimi bahwa praktek meditasi itu "bukan Buddhisme" (maksudnya bukan bagian dari khazanah Buddhisme (world of Buddhism)) ... padahal praktik meditasi itu tidak bisa dibantah lagi adalah ajaran Sang Buddha ... hanya karena rasa tidak suka ... saya nilai itu keterlaluan dan kebablasan.
Mari kita ambil contoh aktual di masa lampau pada tahun 1970an: Nichiren Shoshu Indonesia ... Dulu saya, ketika itu menjabat anggota DPP Magabudhi (dulu: Mapanbudhi), termasuk yang paling getol menyerang Nichiren Shoshu Indonesia berdasarkan "standar" Buddhisme yang ditetapkan oleh majelis-majelis agama Buddha yang lain di Indonesia, dengan akibat NSI dikeluarkan dari Walubi.
Belakangan saya menyadari, betapa pun berbeda doktrin suatu aliran dari doktrin mainstream, fakta bahwa mereka merupakan bagian dari khazanah Buddhisme dunia, dan mempunyai sejarah yang meyakinkan bahwa mereka adalah bagian dari "world of Buddhism", adalah cukup untuk merangkul mereka di Indonesia.
Memang ada aliran-aliran yang menempati wilayah "abu-abu" seperti ajaran Suma Chinghai, Maitreya (I Kuan Tao) ... di sini saya pribadi masih berhati-hati untuk menerima ... sekalipun tidak serta merta menolaknya ... saya perlu menelusuri I Kuan Tao lebih dalam karena informasi yang saya miliki sangat sedikit ... Tentang ajaran Suma Chinghai, karena saya pernah masuk ke dalamnya, saya bisa menyimpulkan itu adalah kultus non-Buddhis.
Sekarang bagaimana dengan ajaran sekte Dhammakaya di Thailand ... yang saya yakin sebentar lagli pasti masuk ke Indonesia karena kekuatan finansialnya? ... Mereka 100% Buddhis sekalipun doktrinnya sangat berbeda dengan doktrin Theravada. ... Bagi saya pribadi, tidak ada alternatif lain daripada menerima mereka sebagai bagian dari khazanah Buddhisme di Indonesia kalau mereka masuk ke sini. ...
Selain masalah doktrin, yang perlu diperhatikan adalah ada-tidaknya usaha proselitisme yang agresif sehingga menimbulkan permusuhan di kalangan umat. ... Ini yang harus dicegah di masyarakat, kalau perlu dengan menerapkan sanksi pada aliran yang melakukannya.
salam,
hudoyo