//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Saya adalah Arahatta" ?  (Read 22690 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
"Saya adalah Arahatta" ?
« on: 21 September 2010, 03:51:13 PM »
Apakah alasan yang mendasari seorang Bhikkhu[baik yang sudah senior sekalipun] mempublikasikan dirinya / menyatakan dirinya secara terbuka,bahwa "dirinya" merupakan seorang Arahatta?

dan bolehkah dishare,apakah ada tercantum didalam Tipitaka berbasis Theravada,murid dari Bhagava pernah mempublikasikan dirinya secara langsung sebagai Arahatta?

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #1 on: 21 September 2010, 04:04:53 PM »
berhubung dari ini :
"Arahattamagga Arahattaphala - The Path to Arahantship" = Ajahn Maha Boowa.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #2 on: 21 September 2010, 05:36:59 PM »
mengumumkan pencapaian dan tahu berbohong adalah parajika, otomatis keluar dari sangha
mengumumkan pencapaian dan tahu hal itu benar (atau karena keterbatasan tidak tahu) adalah pelanggaran vinaya

pertanyaannya, apakah Arahat masih melanggar apa yang sudah ditetapkan Sang Buddha?

btw, welcome back riky
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #3 on: 21 September 2010, 06:32:54 PM »
Apakah alasan yang mendasari seorang Bhikkhu[baik yang sudah senior sekalipun] mempublikasikan dirinya / menyatakan dirinya secara terbuka,bahwa "dirinya" merupakan seorang Arahatta?

kalau penasaran sekali, boleh langsung tanya Beliau
Beliau masih sehat, setiap pagi Beliau masih anumodana kepada umat2 yang berdana makanan kepada Sangha di Wat Pha Ban Tat, kota Udon Thani.

IMO
diumumkan ada bagusnya juga, supaya umat2 dapat punya kesempatan berbuat kebajikan.

Quote

dan bolehkah dishare,apakah ada tercantum didalam Tipitaka berbasis Theravada,murid dari Bhagava pernah mempublikasikan dirinya secara langsung sebagai Arahatta?

sepertinya udah pernah dibahas.

 _/\_
« Last Edit: 21 September 2010, 06:36:07 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #4 on: 21 September 2010, 07:47:16 PM »
Apakah alasan yang mendasari seorang Bhikkhu[baik yang sudah senior sekalipun] mempublikasikan dirinya / menyatakan dirinya secara terbuka,bahwa "dirinya" merupakan seorang Arahatta?

kalau penasaran sekali, boleh langsung tanya Beliau
Beliau masih sehat, setiap pagi Beliau masih anumodana kepada umat2 yang berdana makanan kepada Sangha di Wat Pha Ban Tat, kota Udon Thani.

IMO
diumumkan ada bagusnya juga, supaya umat2 dapat punya kesempatan berbuat kebajikan.


Quote

dan bolehkah dishare,apakah ada tercantum didalam Tipitaka berbasis Theravada,murid dari Bhagava pernah mempublikasikan dirinya secara langsung sebagai Arahatta?

sepertinya udah pernah dibahas.

 _/\_
Apa tujuan berdana(berbuat baik)?
Apakah berbuat baik harus melihat objeknya dahulu?
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #5 on: 22 September 2010, 06:03:07 AM »
Apakah alasan yang mendasari seorang Bhikkhu[baik yang sudah senior sekalipun] mempublikasikan dirinya / menyatakan dirinya secara terbuka,bahwa "dirinya" merupakan seorang Arahatta?

kalau penasaran sekali, boleh langsung tanya Beliau
Beliau masih sehat, setiap pagi Beliau masih anumodana kepada umat2 yang berdana makanan kepada Sangha di Wat Pha Ban Tat, kota Udon Thani.

IMO
diumumkan ada bagusnya juga, supaya umat2 dapat punya kesempatan berbuat kebajikan.


Quote

dan bolehkah dishare,apakah ada tercantum didalam Tipitaka berbasis Theravada,murid dari Bhagava pernah mempublikasikan dirinya secara langsung sebagai Arahatta?

sepertinya udah pernah dibahas.

 _/\_
Apa tujuan berdana(berbuat baik)?
Apakah berbuat baik harus melihat objeknya dahulu?


berbuat kebajikan 'tidak harus' melihat Objek.
jika ada niat yang baik disertai kesempatan dan waktu yang tepat kepada suatu objek,  kenapa tidak  ? ^:)^
 _/\_
« Last Edit: 22 September 2010, 06:08:23 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #6 on: 22 September 2010, 06:24:32 AM »
Sepertinya buat nambah keyakinan umat awal terhadap Buddha Dhamma. Kalo uda ga da arahat atao makhluk suci lagi, mungkin keyakinan terhdap Buddha Dhamma jadi menurun kali yak...  _/\_

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #7 on: 22 September 2010, 08:18:42 AM »
kalau penasaran sekali, boleh langsung tanya Beliau
Beliau masih sehat, setiap pagi Beliau masih anumodana kepada umat2 yang berdana makanan kepada Sangha di Wat Pha Ban Tat, kota Udon Thani.

IMO
diumumkan ada bagusnya juga, supaya umat2 dapat punya kesempatan berbuat kebajikan.

Mengumumkan pencapaian itu bisa berakibat 2 hal. Bila memang bhikkhu tersebut benar Arahat, sehingga banyak umat yang berkesempatan berbuat baik kepada beliau; ini adalah hal yang baik. Namun bhikkhu tersebut seharusnya memikir ulang jika beliau memang hendak mengumumkan pencapaiannya. Seumpamanya beliau benar Arahat, namun ada orang yang tidak mempercayainya; hal ini bisa mendatangkan malapetaka bagi orang yang tidak percaya tersebut.

Seperti yang mungkin sudah kita ketahui, berpikir buruk / mencela seorang Arahat (meski hanya di dalam pikiran saja); bisa mendatangkan vipaka buruk yang sangat besar. Oleh karena itu, mengumumkan pencapaian Arahat kepada umat awam justru bisa mendatangkan petaka yang lebih besar daripada kesejahteraan orang banyak.


Sepertinya buat nambah keyakinan umat awal terhadap Buddha Dhamma. Kalo uda ga da arahat atao makhluk suci lagi, mungkin keyakinan terhdap Buddha Dhamma jadi menurun kali yak...  _/\_

Jika menilik kitab komentar, justru masa sekarang seharusnya tidak ada lagi seorang Arahanta. Pencapaian tertinggi di masa sekarang adalah Anagami.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #8 on: 22 September 2010, 09:03:20 AM »
mengumumkan pencapaian dan tahu berbohong adalah parajika, otomatis keluar dari sangha
mengumumkan pencapaian dan tahu hal itu benar (atau karena keterbatasan tidak tahu) adalah pelanggaran vinaya

Dalam Vinaya mana terjadi pelanggaran?Boleh disharekan?

Quote
pertanyaannya, apakah Arahat masih melanggar apa yang sudah ditetapkan Sang Buddha?
Jauh daripada itu,apa manfaat dari "menyatakan diri sebagai seorang Arahatta?"

Quote
btw, welcome back riky

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #9 on: 22 September 2010, 09:09:09 AM »
Apakah alasan yang mendasari seorang Bhikkhu[baik yang sudah senior sekalipun] mempublikasikan dirinya / menyatakan dirinya secara terbuka,bahwa "dirinya" merupakan seorang Arahatta?

kalau penasaran sekali, boleh langsung tanya Beliau
Beliau masih sehat, setiap pagi Beliau masih anumodana kepada umat2 yang berdana makanan kepada Sangha di Wat Pha Ban Tat, kota Udon Thani.

saya hanya teringat tentang hari dimana Buddha mencapai pencerahan Agungnya dan "kegagalannya" setelah mencapai pencerahan Agungnya.. :)

Quote
IMO
diumumkan ada bagusnya juga, supaya umat2 dapat punya kesempatan berbuat kebajikan.
Apakah kebajikannya hanya tertuju kepada "seorang Arahatta" atau kepada "Sangha" sebagai tongak dari Buddha Dhamma?Dan seorang Arahatta mendambakan banyak pengikut,makanan yang berlimpah dan seterusnya dengan menyatakan dirinya sebagai Arahatta?

Apakah AJahn Chah,Ajahn Mun pernah mengatakan dirinya sebagai Arahatta secara terbuka?




Quote
sepertinya udah pernah dibahas.

 _/\_

boleh di share linknya?

_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #10 on: 22 September 2010, 09:13:23 AM »
Sepertinya buat nambah keyakinan umat awal terhadap Buddha Dhamma. Kalo uda ga da arahat atao makhluk suci lagi, mungkin keyakinan terhdap Buddha Dhamma jadi menurun kali yak...  _/\_

Dan apakah kalau ada Arahatta,keyakinan umat awal terhadap Buddha Dhamma akan meningkat?
Bukankah dari dulu sampai sekarang,Buddha selalu menekankan bahwa jadikan dirimu sebagai perlindung bagi dirimu sendiri?

Dan apakah hanya dengan mengetahui seseorang sebagai Arahatta,bisa menimbulkan keyakinan bagi diri kita?

bukankah Arahatta tentang diri kita sendiri bukan tentang orang lain?

"pengalaman diri sendiri" ibarat kata Ven Ajahn Chah,"Ciciplah oleh lidahmu sendiri,maka keragu-raguanmu akan sirna"
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #11 on: 22 September 2010, 09:21:34 AM »
Sepertinya buat nambah keyakinan umat awal terhadap Buddha Dhamma. Kalo uda ga da arahat atao makhluk suci lagi, mungkin keyakinan terhdap Buddha Dhamma jadi menurun kali yak...  _/\_

Dan apakah kalau ada Arahatta,keyakinan umat awal terhadap Buddha Dhamma akan meningkat?
Bukankah dari dulu sampai sekarang,Buddha selalu menekankan bahwa jadikan dirimu sebagai perlindung bagi dirimu sendiri?

Dan apakah hanya dengan mengetahui seseorang sebagai Arahatta,bisa menimbulkan keyakinan bagi diri kita?

bukankah Arahatta tentang diri kita sendiri bukan tentang orang lain?

"pengalaman diri sendiri" ibarat kata Ven Ajahn Chah,"Ciciplah oleh lidahmu sendiri,maka keragu-raguanmu akan sirna"

Bisa meningkat, soalnya kalo gw liat kecenderungan sekarang bukan lagi pada diri sendiri, tapi melihat buktinya melalui orang lain. Hal seperti ini sebenarnya tidak baik, namun bagi pemula dapat berguna untuk memantapkan keyakinan...  _/\_

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #12 on: 22 September 2010, 09:26:39 AM »
Sepertinya buat nambah keyakinan umat awal terhadap Buddha Dhamma. Kalo uda ga da arahat atao makhluk suci lagi, mungkin keyakinan terhdap Buddha Dhamma jadi menurun kali yak...  _/\_

Dan apakah kalau ada Arahatta,keyakinan umat awal terhadap Buddha Dhamma akan meningkat?
Bukankah dari dulu sampai sekarang,Buddha selalu menekankan bahwa jadikan dirimu sebagai perlindung bagi dirimu sendiri?

Dan apakah hanya dengan mengetahui seseorang sebagai Arahatta,bisa menimbulkan keyakinan bagi diri kita?

bukankah Arahatta tentang diri kita sendiri bukan tentang orang lain?

"pengalaman diri sendiri" ibarat kata Ven Ajahn Chah,"Ciciplah oleh lidahmu sendiri,maka keragu-raguanmu akan sirna"

Bisa meningkat, soalnya kalo gw liat kecenderungan sekarang bukan lagi pada diri sendiri, tapi melihat buktinya melalui orang lain. Hal seperti ini sebenarnya tidak baik, namun bagi pemula dapat berguna untuk memantapkan keyakinan...  _/\_

Justru saya berpikir agak berseberangan,dimana bilaman seorang umat awam yang tidak mengerti Buddha Dhamma secara mendalam,dia akan berpikir dalam "Sanghanussati" disebutkan "Sangha" merupakan ladang subur,belum lagi dia membaca beberapa kisah pemberian kepada seorang Arahatta,membuahkan begitu besarnya jasa..

Alih2 menambahkan keyakinan terhadap Buddha Dhamma,memahami Ajaran Buddha dan merealisasikannya,malahan akan menjadi suatu "sifat tamak" untuk berlomba-lomba memupuk kamma baik yang besar..

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #13 on: 22 September 2010, 10:03:10 AM »
Hahaha... betul, namun untuk awalnya jika masih sulit memahami, maka tidak ada jalan lain selain memupuk karma baik terlebih dahulu sambil mendalami Buddha Dhamma. Kalau mereka hanya belajar sebagai umat perumah tangga, namun tidak memupuk karma baik, maka jika mereka tidak mampu merealisasikan magga-phala pada kehidupan sekarang, pada kehidupan mereka berikutnya akan lebih semakin sulit menapaki Buddha Dhamma...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #14 on: 22 September 2010, 10:20:42 AM »
Hahaha... betul, namun untuk awalnya jika masih sulit memahami, maka tidak ada jalan lain selain memupuk karma baik terlebih dahulu sambil mendalami Buddha Dhamma. Kalau mereka hanya belajar sebagai umat perumah tangga, namun tidak memupuk karma baik, maka jika mereka tidak mampu merealisasikan magga-phala pada kehidupan sekarang, pada kehidupan mereka berikutnya akan lebih semakin sulit menapaki Buddha Dhamma...

seseorang berderma didasari oleh LOBHA = memupuk kamma baik.. ?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #15 on: 22 September 2010, 10:51:57 AM »
Hahaha... betul, namun untuk awalnya jika masih sulit memahami, maka tidak ada jalan lain selain memupuk karma baik terlebih dahulu sambil mendalami Buddha Dhamma. Kalau mereka hanya belajar sebagai umat perumah tangga, namun tidak memupuk karma baik, maka jika mereka tidak mampu merealisasikan magga-phala pada kehidupan sekarang, pada kehidupan mereka berikutnya akan lebih semakin sulit menapaki Buddha Dhamma...

seseorang berderma didasari oleh LOBHA = memupuk kamma baik.. ?

tentu saja sebagai manusia biasa kita diliputi lobha..tetapi kan kadarnya bisa ditekan..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #16 on: 22 September 2010, 10:57:31 AM »
Hahaha... betul, namun untuk awalnya jika masih sulit memahami, maka tidak ada jalan lain selain memupuk karma baik terlebih dahulu sambil mendalami Buddha Dhamma. Kalau mereka hanya belajar sebagai umat perumah tangga, namun tidak memupuk karma baik, maka jika mereka tidak mampu merealisasikan magga-phala pada kehidupan sekarang, pada kehidupan mereka berikutnya akan lebih semakin sulit menapaki Buddha Dhamma...

seseorang berderma didasari oleh LOBHA = memupuk kamma baik.. ?

tentu saja sebagai manusia biasa kita diliputi lobha..tetapi kan kadarnya bisa ditekan..

"Saya adalah Arahatta"  >>> memancing "keledai2" datang untuk mempersembahkan berbagai macam hal[dimulai dari yang paling sederhana sampai yang paling mewah,efeknya,tahu sendiri,contohnya?Lihat si Lu Sheng Yeng,dan banyak "bhikkhu2" gadungan lainnya]..

jadi,itu sama saja memancing "lobha",dimana letak "kebijaksanaan" dari mengatakan "Saya adalah Arahatta"?

berhubung baru kali ini,saya mengetahui ada seorang Bhikkhu dari tradisi Theravada mengatakan hal sedemikian rupa,makanya saya bertanya,mungkin saja "pernah" tercantum didalam teks2 kuno bahwa hal tersebut "bisa dibenarkan".. ?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #17 on: 22 September 2010, 11:02:43 AM »
Hahaha... betul, namun untuk awalnya jika masih sulit memahami, maka tidak ada jalan lain selain memupuk karma baik terlebih dahulu sambil mendalami Buddha Dhamma. Kalau mereka hanya belajar sebagai umat perumah tangga, namun tidak memupuk karma baik, maka jika mereka tidak mampu merealisasikan magga-phala pada kehidupan sekarang, pada kehidupan mereka berikutnya akan lebih semakin sulit menapaki Buddha Dhamma...

seseorang berderma didasari oleh LOBHA = memupuk kamma baik.. ?

tentu saja sebagai manusia biasa kita diliputi lobha..tetapi kan kadarnya bisa ditekan..

"Saya adalah Arahatta"  >>> memancing "keledai2" datang untuk mempersembahkan berbagai macam hal[dimulai dari yang paling sederhana sampai yang paling mewah,efeknya,tahu sendiri,contohnya?Lihat si Lu Sheng Yeng,dan banyak "bhikkhu2" gadungan lainnya]..

jadi,itu sama saja memancing "lobha",dimana letak "kebijaksanaan" dari mengatakan "Saya adalah Arahatta"?

berhubung baru kali ini,saya mengetahui ada seorang Bhikkhu dari tradisi Theravada mengatakan hal sedemikian rupa,makanya saya bertanya,mungkin saja "pernah" tercantum didalam teks2 kuno bahwa hal tersebut "bisa dibenarkan".. ?

kita analisis yakk..

A mengatakan kalo dia arahat
A tidak dikeluarkan dari sangha

apakah A seorang arahat?

bukan masalah kebijaksanaan..tapi lebih cenderung ke arah peraturan/tradisi...
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Udyata-sahanubhuti

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #18 on: 22 September 2010, 11:09:02 AM »
Hahaha... betul, namun untuk awalnya jika masih sulit memahami, maka tidak ada jalan lain selain memupuk karma baik terlebih dahulu sambil mendalami Buddha Dhamma. Kalau mereka hanya belajar sebagai umat perumah tangga, namun tidak memupuk karma baik, maka jika mereka tidak mampu merealisasikan magga-phala pada kehidupan sekarang, pada kehidupan mereka berikutnya akan lebih semakin sulit menapaki Buddha Dhamma...

seseorang berderma didasari oleh LOBHA = memupuk kamma baik.. ?

tentu saja sebagai manusia biasa kita diliputi lobha..tetapi kan kadarnya bisa ditekan..

"Saya adalah Arahatta"  >>> memancing "keledai2" datang untuk mempersembahkan berbagai macam hal[dimulai dari yang paling sederhana sampai yang paling mewah,efeknya,tahu sendiri,contohnya?Lihat si Lu Sheng Yeng,dan banyak "bhikkhu2" gadungan lainnya]..

jadi,itu sama saja memancing "lobha",dimana letak "kebijaksanaan" dari mengatakan "Saya adalah Arahatta"?

berhubung baru kali ini,saya mengetahui ada seorang Bhikkhu dari tradisi Theravada mengatakan hal sedemikian rupa,makanya saya bertanya,mungkin saja "pernah" tercantum didalam teks2 kuno bahwa hal tersebut "bisa dibenarkan".. ?

Maksud anda siapa bhikkhu tsb, bro? bole dishare gak?
o

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #19 on: 22 September 2010, 11:13:00 AM »
Hahaha... betul, namun untuk awalnya jika masih sulit memahami, maka tidak ada jalan lain selain memupuk karma baik terlebih dahulu sambil mendalami Buddha Dhamma. Kalau mereka hanya belajar sebagai umat perumah tangga, namun tidak memupuk karma baik, maka jika mereka tidak mampu merealisasikan magga-phala pada kehidupan sekarang, pada kehidupan mereka berikutnya akan lebih semakin sulit menapaki Buddha Dhamma...

seseorang berderma didasari oleh LOBHA = memupuk kamma baik.. ?

tentu saja sebagai manusia biasa kita diliputi lobha..tetapi kan kadarnya bisa ditekan..

"Saya adalah Arahatta"  >>> memancing "keledai2" datang untuk mempersembahkan berbagai macam hal[dimulai dari yang paling sederhana sampai yang paling mewah,efeknya,tahu sendiri,contohnya?Lihat si Lu Sheng Yeng,dan banyak "bhikkhu2" gadungan lainnya]..

jadi,itu sama saja memancing "lobha",dimana letak "kebijaksanaan" dari mengatakan "Saya adalah Arahatta"?

berhubung baru kali ini,saya mengetahui ada seorang Bhikkhu dari tradisi Theravada mengatakan hal sedemikian rupa,makanya saya bertanya,mungkin saja "pernah" tercantum didalam teks2 kuno bahwa hal tersebut "bisa dibenarkan".. ?

kita analisis yakk..

A mengatakan kalo dia arahat
A tidak dikeluarkan dari sangha

A dikeluarkan atau tidak dikeluarkan ,"itu sama sekali bukan masalah"..karena ada juga yang Buddha katakan "orang yang melanggar parijika,walau dia tetap memakai jubah kuning sekalipun,dia telah dinyatakan keluar dari Sangha"



Quote
apakah A seorang arahat?

bukan masalah kebijaksanaan..tapi lebih cenderung ke arah peraturan/tradisi...

sebenarnya saya membuka diskusi ini tidak dalam konteks untuk "mencari" tahu si A arahatta atau bukan,tapi lebih cenderung bertanya,"Apa yang mendasari seorang Bhikkhu menyatakan/mempublikasikan dirinya sebagai Arahatta",dan pernahkah teman-teman disini yang mungkin[memiliki pengetahuan Dhamma teks2 kuno lebih banyak ] bisa "berbagi" tentang adanya kasus yang sama pada zaman Buddha Gotama" ?

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #20 on: 22 September 2010, 11:15:09 AM »
Hahaha... betul, namun untuk awalnya jika masih sulit memahami, maka tidak ada jalan lain selain memupuk karma baik terlebih dahulu sambil mendalami Buddha Dhamma. Kalau mereka hanya belajar sebagai umat perumah tangga, namun tidak memupuk karma baik, maka jika mereka tidak mampu merealisasikan magga-phala pada kehidupan sekarang, pada kehidupan mereka berikutnya akan lebih semakin sulit menapaki Buddha Dhamma...

seseorang berderma didasari oleh LOBHA = memupuk kamma baik.. ?

tentu saja sebagai manusia biasa kita diliputi lobha..tetapi kan kadarnya bisa ditekan..

"Saya adalah Arahatta"  >>> memancing "keledai2" datang untuk mempersembahkan berbagai macam hal[dimulai dari yang paling sederhana sampai yang paling mewah,efeknya,tahu sendiri,contohnya?Lihat si Lu Sheng Yeng,dan banyak "bhikkhu2" gadungan lainnya]..

jadi,itu sama saja memancing "lobha",dimana letak "kebijaksanaan" dari mengatakan "Saya adalah Arahatta"?

berhubung baru kali ini,saya mengetahui ada seorang Bhikkhu dari tradisi Theravada mengatakan hal sedemikian rupa,makanya saya bertanya,mungkin saja "pernah" tercantum didalam teks2 kuno bahwa hal tersebut "bisa dibenarkan".. ?

Maksud anda siapa bhikkhu tsb, bro? bole dishare gak?

berhubung dari ini :
"Arahattamagga Arahattaphala - The Path to Arahantship" = Ajahn Maha Boowa.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Udyata-sahanubhuti

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #21 on: 22 September 2010, 11:41:47 AM »
^ Nama lain beliau Luang Ta Ya, bukan bro??
o

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #22 on: 22 September 2010, 11:45:54 AM »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #23 on: 22 September 2010, 12:29:37 PM »
^ Nama lain beliau Luang Ta Ya, bukan bro??

luangphi = yang mulia yang seumur abang
luangpo = yang mulia seumur bapak.
luangta = yang mulia yang sudah seumur kakek.

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #24 on: 22 September 2010, 12:59:44 PM »
jadi kalau bener2 suci tapi diumumin, bukan parajika?

kalau sakti beneran trus pamer juga bukan parajika?

alasan di jaman sekarang hanya anagami maksimal apa?

oya, cara mengetahui saya ini tihetuka puggala bagaimana?

thanks

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #25 on: 22 September 2010, 04:04:23 PM »
jadi kalau bener2 suci tapi diumumin, bukan parajika?

kalau sakti beneran trus pamer juga bukan parajika?

alasan di jaman sekarang hanya anagami maksimal apa?

oya, cara mengetahui saya ini tihetuka puggala bagaimana?

thanks

gak parajika, tapi pelanggaran vinaya yang lain
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #26 on: 22 September 2010, 04:51:37 PM »
jadi kalau bener2 suci tapi diumumin, bukan parajika?

kalau sakti beneran trus pamer juga bukan parajika?

alasan di jaman sekarang hanya anagami maksimal apa?

oya, cara mengetahui saya ini tihetuka puggala bagaimana?

thanks

gak parajika, tapi pelanggaran vinaya yang lain

ttg tihetuka?

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #27 on: 22 September 2010, 05:17:09 PM »
jadi sammasambuddha
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #28 on: 22 September 2010, 09:44:11 PM »
Menurut Sang Buddha, ketika seorang muridnya menyatakan pencapaiannya itu didasarkan pada 2 hal:
1. Benar telah mencapai dan mengetahui, atau
2. Menilai diri terlalu tinggi.

Pelanggaran terjadi jika dalam kondisi mengetahui (belum mencapai) dan mengatakan sudah mencapai. Sedangkan menurut Sang Buddha bukan pelanggaran bila tidak mengetahui. Dalam dan hanya dalam konteks ini, bila beliau tidak mengetahui dan berdasarkan ketidaktahuan lalu menilai diri berlebihan dan menyatakan pencapaian, maka bukan sebuah pelanggaran.

Tetapi, yang kemudian menjadi poin penyelidikan kita adalah soal beliau mengumumkan pencapaiannya pada umat awam. Ini pun harus diselidiki terlebih dulu. Apabila memang beliau sebelumnya tidak pernah tahu bahwa yang dilakukan oleh beliau adalah pelanggaran, maka pengumuman tersebut bukanlah pelanggaran. Tetapi, apabila setelahnya telah mengetahui isi vinaya dan beliau masih bersikukuh menegaskan berulang-ulang di hadapan umat awam, maka itu sebuah pelanggaran.

Pertanyaan lebih lanjutnya:
Apakah beliau telah mengetahui isi vinaya dan kemudian mengumumkannya? Ataukah beliau sebelumnya belum mengetahui? Apakah setelah mengetahui isi vinaya beliau masih mengumumkan kearahatannya kepada umat awam?

Hal-hal inilah yang lebih dulu harus diselidiki terlebih dulu sebelum menjudge pengumuman pencapaian sebagai salah atau tidak salah.

Jika tidak salah, maka Sang Buddha masih membekali kita dengan Sutta yang mengajarkan untuk menyelidiki dan menanyakan Dhamma secara langsung kepada mereka yang mengaku arahanta, serta dengan jalan, metode bagaimana beliau telah mencapai kearahantaan itu. Jika seandainya beliau bisa menjawab semua hal, maka kualitas kearahatannya boleh diterima boleh juga ngga. Sebaliknya jika seandainya beliau tidak bisa menjawab, menghindar, berputar-putar, atau juga menuduh telah diserang maka tentu saja kualitas kearahantaannya harus diragukan.
appamadena sampadetha

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #29 on: 22 September 2010, 11:02:14 PM »
Quote
Pelanggaran terjadi jika dalam kondisi mengetahui (belum mencapai) dan mengatakan sudah mencapai. Sedangkan menurut Sang Buddha bukan pelanggaran bila tidak mengetahui. Dalam dan hanya dalam konteks ini, bila beliau tidak mengetahui dan berdasarkan ketidaktahuan lalu menilai diri berlebihan dan menyatakan pencapaian, maka bukan sebuah pelanggaran.

tetap pelanggaran, dukkata
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #30 on: 22 September 2010, 11:07:25 PM »
Pelanggaran terjadi jika dalam kondisi mengetahui (belum mencapai) dan mengatakan sudah mencapai. Sedangkan menurut Sang Buddha bukan pelanggaran bila tidak mengetahui. Dalam dan hanya dalam konteks ini, bila beliau tidak mengetahui dan berdasarkan ketidaktahuan lalu menilai diri berlebihan dan menyatakan pencapaian, maka bukan sebuah pelanggaran.


saya pernah membaca bahwa tidak mengetahui juga melanggar, hanya saja dalam kelompok pelanggaran ringan, selanjutnya anda tentu akan meminta rujukannya, saya tidak akan memberikan, silahkan baca sendiri Vinaya Pitaka

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #31 on: 22 September 2010, 11:24:21 PM »
saya pernah membaca bahwa tidak mengetahui juga melanggar, hanya saja dalam kelompok pelanggaran ringan, selanjutnya anda tentu akan meminta rujukannya, saya tidak akan memberikan, silahkan baca sendiri Vinaya Pitaka

Seingat saya, itu melanggar Pacittiya.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #32 on: 22 September 2010, 11:52:01 PM »
Kalau begitu jadi kontradiktif dengan perkataan Sang Buddha tentang "bukan pelanggaran jika tidak mengetahui" dong?

Pun andaikata benar demikian, tentulah pelanggaran demikian dikategorikan pelanggaran ringan.

Tambahan untuk Bang Kum:
Lebih lanjut, "tidak mengetahui juga melanggar" ini dalam konteks bagaimana? Apakah khusus atau menyeluruh? Jika menyeluruh, maka pernyataan "tidak mengetahui juga melanggar" pada akhirnya memberi setitik terang terhadap topik lalu mengenai apakah Bhante Ananda melanggar vinaya atau tidak berkenaan dengan ketidaktahuannya. :D

 [at] Bro Ups
Oya, vinaya yang ketemu di bagian Pacittiya hanya ini:
* Jika seorang Bhikkhu berdusta/berbohong maka ia melakukan Pacittiya.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #33 on: 22 September 2010, 11:55:54 PM »
Kalau begitu jadi kontradiktif dengan perkataan Sang Buddha tentang "bukan pelanggaran jika tidak mengetahui" dong?

Pun andaikata benar demikian, tentulah pelanggaran demikian dikategorikan pelanggaran ringan.

Tambahan untuk Bang Kum:
Lebih lanjut, "tidak mengetahui juga melanggar" ini dalam konteks bagaimana? Apakah khusus atau menyeluruh? Jika menyeluruh, maka pernyataan "tidak mengetahui juga melanggar" pada akhirnya memberi setitik terang terhadap topik lalu mengenai apakah Bhante Ananda melanggar vinaya atau tidak berkenaan dengan ketidaktahuannya. :D

 [at] Bro Ups
Oya, vinaya yang ketemu di bagian Pacittiya hanya ini:
* Jika seorang Bhikkhu berdusta/berbohong maka ia melakukan Pacittiya.

sesuai dengan topik Bro, jangan melebar

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #34 on: 22 September 2010, 11:56:50 PM »
Kalau begitu jadi kontradiktif dengan perkataan Sang Buddha tentang "bukan pelanggaran jika tidak mengetahui" dong?

Pun andaikata benar demikian, tentulah pelanggaran demikian dikategorikan pelanggaran ringan.

Tambahan untuk Bang Kum:
Lebih lanjut, "tidak mengetahui juga melanggar" ini dalam konteks bagaimana? Apakah khusus atau menyeluruh? Jika menyeluruh, maka pernyataan "tidak mengetahui juga melanggar" pada akhirnya memberi setitik terang terhadap topik lalu mengenai apakah Bhante Ananda melanggar vinaya atau tidak berkenaan dengan ketidaktahuannya. :D

 [at] Bro Ups
Oya, vinaya yang ketemu di bagian Pacittiya hanya ini:
* Jika seorang Bhikkhu berdusta/berbohong maka ia melakukan Pacittiya.

sesuai dengan topik Bro, jangan melebar
Iya Bang.. Cuman sedikit flashback. Keq di pelem2 kan suka ada flashbacknya. ;D
appamadena sampadetha

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #35 on: 22 September 2010, 11:57:29 PM »
Jer, kasusnya beda sama YM Ananda. ini tentang pengumuman pencapaian kesucian.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #36 on: 23 September 2010, 12:01:53 AM »
Kalau begitu jadi kontradiktif dengan perkataan Sang Buddha tentang "bukan pelanggaran jika tidak mengetahui" dong?

Pun andaikata benar demikian, tentulah pelanggaran demikian dikategorikan pelanggaran ringan.

Tambahan untuk Bang Kum:
Lebih lanjut, "tidak mengetahui juga melanggar" ini dalam konteks bagaimana? Apakah khusus atau menyeluruh? Jika menyeluruh, maka pernyataan "tidak mengetahui juga melanggar" pada akhirnya memberi setitik terang terhadap topik lalu mengenai apakah Bhante Ananda melanggar vinaya atau tidak berkenaan dengan ketidaktahuannya. :D

 [at] Bro Ups
Oya, vinaya yang ketemu di bagian Pacittiya hanya ini:
* Jika seorang Bhikkhu berdusta/berbohong maka ia melakukan Pacittiya.

sesuai dengan topik Bro, jangan melebar
Iya Bang.. Cuman sedikit flashback. Keq di pelem2 kan suka ada flashbacknya. ;D

dasar bolot, maksudnya yg disbeut pelanggaran itu khusus untuk kasus ini, gak berlaku general

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #37 on: 23 September 2010, 01:26:26 AM »
[at] Bro Ups
Oya, vinaya yang ketemu di bagian Pacittiya hanya ini:
* Jika seorang Bhikkhu berdusta/berbohong maka ia melakukan Pacittiya.

Sebelumnya, saya tertarik untuk membaca referensi yang menyatakan bahwa "Buddha mengatakan bahwa bukanlah sebuah pelanggaran jika seorang bhikkhu yang tidak mengetahui secara pasti sampai di mana pencapaiannya justru mengumumkan pencapaiannya sendiri". Bisa dibagikan di sini, Bro?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #38 on: 23 September 2010, 01:40:25 AM »
Kalau begitu jadi kontradiktif dengan perkataan Sang Buddha tentang "bukan pelanggaran jika tidak mengetahui" dong?

Pun andaikata benar demikian, tentulah pelanggaran demikian dikategorikan pelanggaran ringan.

Tambahan untuk Bang Kum:
Lebih lanjut, "tidak mengetahui juga melanggar" ini dalam konteks bagaimana? Apakah khusus atau menyeluruh? Jika menyeluruh, maka pernyataan "tidak mengetahui juga melanggar" pada akhirnya memberi setitik terang terhadap topik lalu mengenai apakah Bhante Ananda melanggar vinaya atau tidak berkenaan dengan ketidaktahuannya. :D

 [at] Bro Ups
Oya, vinaya yang ketemu di bagian Pacittiya hanya ini:
* Jika seorang Bhikkhu berdusta/berbohong maka ia melakukan Pacittiya.

sesuai dengan topik Bro, jangan melebar
Iya Bang.. Cuman sedikit flashback. Keq di pelem2 kan suka ada flashbacknya. ;D

dasar bolot, maksudnya yg disbeut pelanggaran itu khusus untuk kasus ini, gak berlaku general
Makanya ditanya khusus ini atau menyeluruh (general). Kaga dijawab.. Tau2 bolot. Gw seberangkan ntar Ko.. >:D
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #39 on: 23 September 2010, 01:44:16 AM »
[at] Bro Ups
Oya, vinaya yang ketemu di bagian Pacittiya hanya ini:
* Jika seorang Bhikkhu berdusta/berbohong maka ia melakukan Pacittiya.

Sebelumnya, saya tertarik untuk membaca referensi yang menyatakan bahwa "Buddha mengatakan bahwa bukanlah sebuah pelanggaran jika seorang bhikkhu yang tidak mengetahui secara pasti sampai di mana pencapaiannya justru mengumumkan pencapaiannya sendiri". Bisa dibagikan di sini, Bro?
Bukan langsung sih Bro.. Dari penarikan kesimpulan. Yang pertama adalah Sutta soal Sang Buddha menyatakan bahwa ada yang menyatakan karena mengetahui, ada yang menyatakan pencapaian karena tidak tahu. Kemudian yang kedua di mana Buddha mengatakan bukan pelanggaran jika tidak tahu. Di sini saya interpretasikan ke dalam hal pencapaian kesucian pula.

Tapi kemudian itu udah disangkal oleh Om Kar dan Kum Bang. Jadi udah ga valid lar pernyataan saya. Kalo emang dalam vinaya dikatakan seperti yang dikatakan kedua sepuh, berarti ya pengumuman pencapaian biarpun tidak tahu, tetap salah dan melanggar.

be happy
_/\_
appamadena sampadetha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #40 on: 23 September 2010, 07:23:48 AM »
dalam CULAGOSINGA SUTTA :
3 orang bhikkhu menceritakan pencapaiannya pada buddha.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #41 on: 23 September 2010, 08:07:44 AM »
Bukan langsung sih Bro.. Dari penarikan kesimpulan. Yang pertama adalah Sutta soal Sang Buddha menyatakan bahwa ada yang menyatakan karena mengetahui, ada yang menyatakan pencapaian karena tidak tahu. Kemudian yang kedua di mana Buddha mengatakan bukan pelanggaran jika tidak tahu. Di sini saya interpretasikan ke dalam hal pencapaian kesucian pula.

Tapi kemudian itu udah disangkal oleh Om Kar dan Kum Bang. Jadi udah ga valid lar pernyataan saya. Kalo emang dalam vinaya dikatakan seperti yang dikatakan kedua sepuh, berarti ya pengumuman pencapaian biarpun tidak tahu, tetap salah dan melanggar.

be happy
_/\_

Oh, begitu... Untuk lebih jelas, musti menunggu komentar dari orang yang mengetahui Vinaya ini secara pasti.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #42 on: 23 September 2010, 08:36:22 AM »
Pārājika
----------
4. Should any bhikkhu, without direct knowledge, claim a superior human state, a truly noble distinction of knowledge and vision, as present in himself, saying, "Thus do I know; thus do I see," such that regardless of whether or not he is cross-examined on a later occasion, he — being remorseful and desirous of purification — might say, "Friends, not knowing, I said I know; not seeing, I said I see — vainly, falsely, idly," unless it was from over-estimation, he also is defeated and no longer in affiliation.

Pācittiya
----------

8. Should any bhikkhu report (his own) superior human state, when it is factual, to an unordained person, it is to be confessed.

The factors for the full offense here are two:
1) Effort: One reports one's actual attainment of a superior human state
2) Object: to an unordained person, i.e., any human being who is not a bhikkhu or bhikkhunī.

The commentaries add an extra factor here — result — but this is based on the same misunderstanding that led them to add the same factor to Parajika 4.

-------------------
Sumber: Buddhist Monastic Code I, ATI

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #43 on: 23 September 2010, 08:47:45 AM »
Quote
Pelanggaran terjadi jika dalam kondisi mengetahui (belum mencapai) dan mengatakan sudah mencapai. Sedangkan menurut Sang Buddha bukan pelanggaran bila tidak mengetahui. Dalam dan hanya dalam konteks ini, bila beliau tidak mengetahui dan berdasarkan ketidaktahuan lalu menilai diri berlebihan dan menyatakan pencapaian, maka bukan sebuah pelanggaran.

Jadi,kalau boleh tahu,apa yang mendasari seorang Bhikkhu mempublikasikan dirinya sebagai seorang Arahatta?Adakah itu disebut menilai dirinya terlalu berlebihan atau bahasa gaulnya "sombong" "angkuh" sama seperta Devadatta atau Bahiya atau yang lainnya?

Jadi menurut Anda,apakah menilai diri terlalu berlebihan,kemudian mempublikasikannya,bisa dikatakan perlanggaran karena "berdusta"?

dan poin terakhir,bagaimana mungkin "seorang Arahatta" tidak tahu dia adalah Arahatta atau bukan,sehingga terjadi kerancuan seperti ini,bahkan mengeluarkan sebuah buku..?

adakah gunanya mengatakan diri sebagai Arahatta?

apakah Ven Ajahn Mun,Ven Ajahn Chah pernah melakukan ini ?

Quote
"Tetapi, yang kemudian menjadi poin penyelidikan kita adalah soal beliau mengumumkan pencapaiannya pada umat awam. Ini pun harus diselidiki terlebih dulu. Apabila memang beliau sebelumnya tidak pernah tahu bahwa yang dilakukan oleh beliau adalah pelanggaran, maka pengumuman tersebut bukanlah pelanggaran. Tetapi, apabila setelahnya telah mengetahui isi vinaya dan beliau masih bersikukuh menegaskan berulang-ulang di hadapan umat awam, maka itu sebuah pelanggaran."

Ok,saya menerima penjelasan ini,bagaimana kalau Beliau benar,bahwa dia benar-benar seorang Arahatta?dan pertanyaan berikutnya adalah "Mengapa seorang Murid Buddha,mempublikasikan dirinya sebagai Arahatta?"[tentu bukan untuk mencari sensasi mengejar popularitas seperti artis-artis bukan?]

dan sekali lagi,"Apakah pernah ada murid Sang Buddha,pada zaman Buddha pernah menyatakan dirinya sebagai "Arahatta" didepan orang banyak?"

Jika ya,pada sutta bagian mana,dan tolong disharekan agar kami semua memahami untuk membedakan "seorang Arahatta" dan "bukan Arahatta" secara menyeluruh atau secara sekilas,sehingga kami bisa terbebas dari keragu-raguan kami terhadap seorang Bhikkhu yang menyatakan dirinya sebagai Arahatta,seperti yang diketahui berpikiran buruk terhadap seorang Arahatta akan mengundang "kamma buruk yang berat"..

Quote
Pertanyaan lebih lanjutnya:
Apakah beliau telah mengetahui isi vinaya dan kemudian mengumumkannya? Ataukah beliau sebelumnya belum mengetahui? Apakah setelah mengetahui isi vinaya beliau masih mengumumkan kearahatannya kepada umat awam?

Apakah seorang Arahatta masih memerlukan untuk membaca Vinaya?Apakah seorang Arahatta masih belum terbebaskan secara penuh dari segala kilesa?Apakah seorang Arahatta masih perlu melakukan sesuatu tindakan[Kiriya] merujuk kepada Vinaya?

Dari pendapat saya,saya malah kira "arahatta" seperti seekor ikan,yang dilepaskan ke dalam samudra,maka dimana pun dia berenang,semuanya adalah lautan kesadaran tanpa dicemari.. :)

Quote
Hal-hal inilah yang lebih dulu harus diselidiki terlebih dulu sebelum menjudge pengumuman pencapaian sebagai salah atau tidak salah.

Maaf,kalau boleh saya tahu,pada kalimat mana dari tulisan-tulisan saya,yang menjudge Bhikkhu tersebut "salah" atau "tidak salah"?

Quote
Jika tidak salah, maka Sang Buddha masih membekali kita dengan Sutta yang mengajarkan untuk menyelidiki dan menanyakan Dhamma secara langsung kepada mereka yang mengaku arahanta, serta dengan jalan, metode bagaimana beliau telah mencapai kearahantaan itu. Jika seandainya beliau bisa menjawab semua hal, maka kualitas kearahatannya boleh diterima boleh juga ngga. Sebaliknya jika seandainya beliau tidak bisa menjawab, menghindar, berputar-putar, atau juga menuduh telah diserang maka tentu saja kualitas kearahantaannya harus diragukan.

Jika seseorang yang pintar,menguasai Tipitaka secara benar dan tekstual,tidak diragukan lagi dia bisa menjawab "semua" pertanyaan yang diajukan oleh "umat awam",tetapi apakah itu menunjukan "kearahattannya"?


« Last Edit: 23 September 2010, 09:00:56 AM by Riky_dave »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #44 on: 23 September 2010, 08:50:54 AM »
dalam CULAGOSINGA SUTTA :
3 orang bhikkhu menceritakan pencapaiannya pada buddha.

kepada "Buddha",ada kepada umat awam tidak bro Ryu? :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #45 on: 23 September 2010, 09:27:32 AM »
dalam CULAGOSINGA SUTTA :
3 orang bhikkhu menceritakan pencapaiannya pada buddha.
kepada "Buddha",ada kepada umat awam tidak bro Ryu? :)
umat awam keknya ga ada, tapi banyak dewa yang mengetahui ban memberitahukan keuntungan2 bagi penduduk Vajji :
21. Kemudian Yakkha Dīgha Parajana  mendatangi Sang Bhagavā. Setelah memberi hormat kepada Sang Bhagavā, ia berdiri di satu sisi dan berkata: “Adalah suatu keuntungan bagi penduduk Vajji, Yang Mulia, keuntungan besar bagi penduduk Vajji bahwa Sang Tathāgata, Yang Sempurna, dan Tercerahkan Sempurna, berdiam bersama mereka dan ketiga orang ini, Yang Mulia Anuruddha, Yang Mulia Nandiya, Yang Mulia Kimbila!” mendengar seruan Yakkha Dīgha Parajana, para dewa bumi berseru: “Adalah suatu keuntungan bagi penduduk Vajji, Yang Mulia, keuntungan besar bagi penduduk Vajji bahwa Sang Tathāgata, Yang Sempurna, dan Tercerahkan Sempurna, berdiam bersama mereka dan ketiga orang ini, Yang Mulia Anuruddha, Yang Mulia Nandiya, Yang Mulia Kimbila!” mendengar seruan para dewa bumi, para dewa dari alam surga Empat Raja Dewa … para dewa dari alam surga Tiga Puluh Tiga … para dewa Yāma … para dewa dari alam surga Tusita … para dewa yang bergembira dalam penciptaan … para dewa yang menguasai ciptaan para dewa lain … para dewa pengikut Brahmā berseru: “Adalah suatu keuntungan bagi penduduk Vajji, Yang Mulia, keuntungan besar bagi penduduk Vajji bahwa Sang Tathāgata, Yang Sempurna, dan Tercerahkan Sempurna, berdiam bersama mereka dan ketiga orang ini, Yang Mulia Anuruddha, Yang Mulia Nandiya, Yang Mulia Kimbila!” Demikianlah dalam sekejap, pada saat itu, para mulia itu dikenal hingga ke alam Brahmā.

22. [Sang Bhagavā berkata:] “Demikianlah, Dīgha, demikianlah! Dan jika suku dari mana ketiga orang itu meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan suku itu untuk waktu yang lama. Dan jika para pengikut suku dari mana ketiga orang itu meninggalkan keduniawian [211] … desa dari mana mereka meninggalkan keduniawian … pemukiman dari mana mereka meninggalkan keduniawian … kota dari mana mereka meninggalkan keduniawian … negeri dari mana mereka meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada menuju kesejahteraan dan kebahagiaan negeri itu untuk waktu yang lama. Jika semua para mulia mengingat ketiga orang ini dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan para mulia itu untuk waktu yang lama. Jika semua brahmana … semua pedagang … semua pekerja mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah menuju kesejahteraan dan kebahagiaan para pekerja itu untuk waktu yang lama. Jika dunia ini bersama dengan para dewa, Māra, dan Brahmā dan orang-orangnya, generasi ini dengan para petapa dan brahmana, para raja dan rakyatnya, mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada menuju kesejahteraan dan kebahagiaan dunia untuk waktu yang lama. Lihatlah, Dīgha, bagaimana ketiga orang ini berlatih demi kesejahteraan dan kebahagiaan banyak orang, demi belas kasih pada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan dan kebahagiaan para dewa dan manusia.”

Itu adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Yakkha Dīgha Parajana merasa puas dan gembira mendengar kata-kata Sang Bhagavā.
kepada "Buddha",ada kepada umat awam tidak bro Ryu? :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #46 on: 23 September 2010, 09:40:37 AM »
dalam CULAGOSINGA SUTTA :
3 orang bhikkhu menceritakan pencapaiannya pada buddha.
kepada "Buddha",ada kepada umat awam tidak bro Ryu? :)
umat awam keknya ga ada, tapi banyak dewa yang mengetahui ban memberitahukan keuntungan2 bagi penduduk Vajji :
21. Kemudian Yakkha Dīgha Parajana  mendatangi Sang Bhagavā. Setelah memberi hormat kepada Sang Bhagavā, ia berdiri di satu sisi dan berkata: “Adalah suatu keuntungan bagi penduduk Vajji, Yang Mulia, keuntungan besar bagi penduduk Vajji bahwa Sang Tathāgata, Yang Sempurna, dan Tercerahkan Sempurna, berdiam bersama mereka dan ketiga orang ini, Yang Mulia Anuruddha, Yang Mulia Nandiya, Yang Mulia Kimbila!” mendengar seruan Yakkha Dīgha Parajana, para dewa bumi berseru: “Adalah suatu keuntungan bagi penduduk Vajji, Yang Mulia, keuntungan besar bagi penduduk Vajji bahwa Sang Tathāgata, Yang Sempurna, dan Tercerahkan Sempurna, berdiam bersama mereka dan ketiga orang ini, Yang Mulia Anuruddha, Yang Mulia Nandiya, Yang Mulia Kimbila!” mendengar seruan para dewa bumi, para dewa dari alam surga Empat Raja Dewa … para dewa dari alam surga Tiga Puluh Tiga … para dewa Yāma … para dewa dari alam surga Tusita … para dewa yang bergembira dalam penciptaan … para dewa yang menguasai ciptaan para dewa lain … para dewa pengikut Brahmā berseru: “Adalah suatu keuntungan bagi penduduk Vajji, Yang Mulia, keuntungan besar bagi penduduk Vajji bahwa Sang Tathāgata, Yang Sempurna, dan Tercerahkan Sempurna, berdiam bersama mereka dan ketiga orang ini, Yang Mulia Anuruddha, Yang Mulia Nandiya, Yang Mulia Kimbila!” Demikianlah dalam sekejap, pada saat itu, para mulia itu dikenal hingga ke alam Brahmā.

22. [Sang Bhagavā berkata:] “Demikianlah, Dīgha, demikianlah! Dan jika suku dari mana ketiga orang itu meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan suku itu untuk waktu yang lama. Dan jika para pengikut suku dari mana ketiga orang itu meninggalkan keduniawian [211] … desa dari mana mereka meninggalkan keduniawian … pemukiman dari mana mereka meninggalkan keduniawian … kota dari mana mereka meninggalkan keduniawian … negeri dari mana mereka meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada menuju kesejahteraan dan kebahagiaan negeri itu untuk waktu yang lama. Jika semua para mulia mengingat ketiga orang ini dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan para mulia itu untuk waktu yang lama. Jika semua brahmana … semua pedagang … semua pekerja mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah menuju kesejahteraan dan kebahagiaan para pekerja itu untuk waktu yang lama. Jika dunia ini bersama dengan para dewa, Māra, dan Brahmā dan orang-orangnya, generasi ini dengan para petapa dan brahmana, para raja dan rakyatnya, mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada menuju kesejahteraan dan kebahagiaan dunia untuk waktu yang lama. Lihatlah, Dīgha, bagaimana ketiga orang ini berlatih demi kesejahteraan dan kebahagiaan banyak orang, demi belas kasih pada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan dan kebahagiaan para dewa dan manusia.”

Itu adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Yakkha Dīgha Parajana merasa puas dan gembira mendengar kata-kata Sang Bhagavā.
kepada "Buddha",ada kepada umat awam tidak bro Ryu? :)


dan sebelum Para Deva tersebut memberitahukan mereka "mencopy paste" pernyataan Buddha Gotama,apakah perlu keragu-raguan untuk hal itu lagi? :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #47 on: 23 September 2010, 10:03:57 AM »
dalam CULAGOSINGA SUTTA :
3 orang bhikkhu menceritakan pencapaiannya pada buddha.
kepada "Buddha",ada kepada umat awam tidak bro Ryu? :)
umat awam keknya ga ada, tapi banyak dewa yang mengetahui ban memberitahukan keuntungan2 bagi penduduk Vajji :
21. Kemudian Yakkha Dīgha Parajana  mendatangi Sang Bhagavā. Setelah memberi hormat kepada Sang Bhagavā, ia berdiri di satu sisi dan berkata: “Adalah suatu keuntungan bagi penduduk Vajji, Yang Mulia, keuntungan besar bagi penduduk Vajji bahwa Sang Tathāgata, Yang Sempurna, dan Tercerahkan Sempurna, berdiam bersama mereka dan ketiga orang ini, Yang Mulia Anuruddha, Yang Mulia Nandiya, Yang Mulia Kimbila!” mendengar seruan Yakkha Dīgha Parajana, para dewa bumi berseru: “Adalah suatu keuntungan bagi penduduk Vajji, Yang Mulia, keuntungan besar bagi penduduk Vajji bahwa Sang Tathāgata, Yang Sempurna, dan Tercerahkan Sempurna, berdiam bersama mereka dan ketiga orang ini, Yang Mulia Anuruddha, Yang Mulia Nandiya, Yang Mulia Kimbila!” mendengar seruan para dewa bumi, para dewa dari alam surga Empat Raja Dewa … para dewa dari alam surga Tiga Puluh Tiga … para dewa Yāma … para dewa dari alam surga Tusita … para dewa yang bergembira dalam penciptaan … para dewa yang menguasai ciptaan para dewa lain … para dewa pengikut Brahmā berseru: “Adalah suatu keuntungan bagi penduduk Vajji, Yang Mulia, keuntungan besar bagi penduduk Vajji bahwa Sang Tathāgata, Yang Sempurna, dan Tercerahkan Sempurna, berdiam bersama mereka dan ketiga orang ini, Yang Mulia Anuruddha, Yang Mulia Nandiya, Yang Mulia Kimbila!” Demikianlah dalam sekejap, pada saat itu, para mulia itu dikenal hingga ke alam Brahmā.

22. [Sang Bhagavā berkata:] “Demikianlah, Dīgha, demikianlah! Dan jika suku dari mana ketiga orang itu meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan suku itu untuk waktu yang lama. Dan jika para pengikut suku dari mana ketiga orang itu meninggalkan keduniawian [211] … desa dari mana mereka meninggalkan keduniawian … pemukiman dari mana mereka meninggalkan keduniawian … kota dari mana mereka meninggalkan keduniawian … negeri dari mana mereka meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada menuju kesejahteraan dan kebahagiaan negeri itu untuk waktu yang lama. Jika semua para mulia mengingat ketiga orang ini dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan para mulia itu untuk waktu yang lama. Jika semua brahmana … semua pedagang … semua pekerja mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah menuju kesejahteraan dan kebahagiaan para pekerja itu untuk waktu yang lama. Jika dunia ini bersama dengan para dewa, Māra, dan Brahmā dan orang-orangnya, generasi ini dengan para petapa dan brahmana, para raja dan rakyatnya, mengingat mereka dengan penuh keyakinan, maka hal itu akan mengarah pada menuju kesejahteraan dan kebahagiaan dunia untuk waktu yang lama. Lihatlah, Dīgha, bagaimana ketiga orang ini berlatih demi kesejahteraan dan kebahagiaan banyak orang, demi belas kasih pada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan dan kebahagiaan para dewa dan manusia.”

Itu adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Yakkha Dīgha Parajana merasa puas dan gembira mendengar kata-kata Sang Bhagavā.



dan sebelum Para Deva tersebut memberitahukan mereka "mencopy paste" pernyataan Buddha Gotama,apakah perlu keragu-raguan untuk hal itu lagi? :)
kalau dilihat dan sesuai dengan gambaran seorang pemasuk arus kenapa harus ragu?, tidak ada ruginya khan ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #48 on: 23 September 2010, 10:08:18 AM »
Quote
kalau dilihat dan sesuai dengan gambaran seorang pemasuk arus kenapa harus ragu?, tidak ada ruginya khan ;D

Untuk kasus 3 orang tersebut,jelas tidak ada kerugian,karena dibeking oleh Buddha Gotama sendiri,kecuali kalau ada yang meragukan kualitas seorang Buddha Gotama..

Untuk kasus yang saya angkat,tentu banyak "kerugiaannya",salah satunya akan muncul orang-orang lainnya yang mengaku dirinya Arahatta,makin lama makin banyak.. :)

dan apakah itu merupakan keuntungan atau kerugian? :)

karena yang muncul belum tentu benar-benar Arahatta
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #49 on: 23 September 2010, 11:18:01 AM »
seorang arahat tidak akan mengajarkan citta yang abadi
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #50 on: 23 September 2010, 02:15:50 PM »
 [at] Riky

Beberapa hal tidak perlu saya jawab lagi, bisa Anda baca sendiri dalam kelanjutan diskusi saya dengan member lainnya dan bagaimana kesimpulannya jadi tidak perlu bolak-balik lagi mengulang diskusi.

Beberapa hal lainnya pun tidak perlu saya jawab pula, karena tulisan saya sebelumnya hanya menggambarkan runutan pendapat saya dalam usaha menyelami dan menyelidiki perihal "pengumuman pencapaian kesucian oleh seorang bhikkhu" terlepas dari siapa subjeknya, bukan hanya terpaku pada Ajahn Maha Boowa. Dan antara kalimat sebelumnya dan sesudahnya, paragraf sebelumnya dan sesudahnya, saya usahakan dalam kondisi kontinyu dan terhubung. Karena itu baca semua dan komentari, sebagaimana yang telah dilakukan oleh member lainnya. Bukannya baca 1 kalimat dan dikomentari , baca 1 paragraf dan dikomentari. Itu hanya melebarkan arah topik diskusi ke mana-mana dan kondusif ke debat kusir.

Quote
Apakah seorang Arahatta masih memerlukan untuk membaca Vinaya?Apakah seorang Arahatta masih belum terbebaskan secara penuh dari segala kilesa?Apakah seorang Arahatta masih perlu melakukan sesuatu tindakan[Kiriya] merujuk kepada Vinaya?

Dari pendapat saya,saya malah kira "arahatta" seperti seekor ikan,yang dilepaskan ke dalam samudra,maka dimana pun dia berenang,semuanya adalah lautan kesadaran tanpa dicemari.. :)

Bro Riky yang baik.. Vinaya ditetapkan oleh Sang Buddha demi kebaikan Sangha dan masyarakat yang berada di sekitarnya yang menunjang kehidupan para anggota Sangha. Karena itu Vinaya ditetapkan oleh Sang Buddha dengan pertimbangan mengindahkan nilai-nilai dan norma sosial yang ada di masyarakat juga. Sang Buddha menyatakan para arahanta adalah mereka yang hidup terkendali oleh peraturan-peraturan Vinaya, melihat bahaya dalam kesalahan-kesalahan terkecil. Dia tidak dapat dengan sengaja melanggar Vinaya, tidak akan pernah pula dia mengejar tindakan apa pun yang dimotivasi oleh keinginan, kebencian, delusi, atau ketakutan. Kepatuhan ini, bukanlah pertanda bahwa Arahant masih belum terbebas dari kilesa. Singkat kata, mereka telah bebas, tetapi bebas dan bertanggung jawab.

Misalnya contoh kasus:
Ketika Sariputta Thera tidak menyadari bahwa beliau tidak mengenakan jubah dengan benar dan pantas, lalu diberitahu oleh seorang Samanera cilik. Beliau bukan menganggap kesalahan demikian sebagai hal remeh. Malah sebaliknya beliau lalu memperbaiki posisi jubahnya dan berterimakasih.
Demikian pula ketika Anuruddha Thera di tengah perjalanan terpaksa menerima undangan bermalam di sebuah pemondokan milik wanita cantik. Pada malam hari, wanita itu terus berusaha menggoda Anuruddha Thera untuk meninggalkan Sangha. Meski sebagai arahant beliau tidak tergoda, tetap saja yang dilakukan beliau dinyatakan sebagai pelanggaran vinaya oleh Sang Buddha. Dan beliau juga tidak protes.

Quote
Maaf,kalau boleh saya tahu,pada kalimat mana dari tulisan-tulisan saya,yang menjudge Bhikkhu tersebut "salah" atau "tidak salah"?
Maaf juga.. Memangnya tulisan saya sebelumnya tentang perlunya sikap menyelidiki sebelum menjudge, itu ditujukan ke orang tertentu? Itu hanya sebuah catatan bagi umum, bagi siapa saja. Kalau tidak merasa, ya wis toh? :D

Quote
Jika seseorang yang pintar,menguasai Tipitaka secara benar dan tekstual,tidak diragukan lagi dia bisa menjawab "semua" pertanyaan yang diajukan oleh "umat awam",tetapi apakah itu menunjukan "kearahattannya"?
Karena itulah sebelumnya saya katakan, jika pun seandainya beliau bisa menjawab semua hal, maka kualitas kearahatannya boleh diterima boleh juga ngga. Ngga ada keharusan untuk menerima koq. Tergantung masing-masing individu saja.

Be happy,
 _/\_
appamadena sampadetha

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #51 on: 23 September 2010, 04:42:55 PM »
Quote
[at] Riky

Beberapa hal tidak perlu saya jawab lagi, bisa Anda baca sendiri dalam kelanjutan diskusi saya dengan member lainnya dan bagaimana kesimpulannya jadi tidak perlu bolak-balik lagi mengulang diskusi.

Beberapa hal lainnya pun tidak perlu saya jawab pula, karena tulisan saya sebelumnya hanya menggambarkan runutan pendapat saya dalam usaha menyelami dan menyelidiki perihal "pengumuman pencapaian kesucian oleh seorang bhikkhu" terlepas dari siapa subjeknya, bukan hanya terpaku pada Ajahn Maha Boowa. Dan antara kalimat sebelumnya dan sesudahnya, paragraf sebelumnya dan sesudahnya, saya usahakan dalam kondisi kontinyu dan terhubung. Karena itu baca semua dan komentari, sebagaimana yang telah dilakukan oleh member lainnya. Bukannya baca 1 kalimat dan dikomentari , baca 1 paragraf dan dikomentari. Itu hanya melebarkan arah topik diskusi ke mana-mana dan kondusif ke debat kusir.
 

Maaf,karena kebiasaan buruk saya,saya membaca dari awal sampai akhir,jadi saya memulai komentar saya "dari awal" sampai "akhir",dan berhubung awalnya adalah komentar Saudara Jerry duluan,maka saya mengomentari apa yang terbersit didalam pikiran saya..

dan setelah mengomentari semuanya,saya kemudian membaca lanjutan diskusi antara Saudara Jerry,Saudara Upasaka dll..

Jadi tidak masalah bila tidak menjawab pertanyaan yang saya ajukan,saya menganggap bahwa Saudara Jerry,lebih setuju dengan jawaban rekan-rekan lainnya mengenai pertanyaan saya sebelumnya,yang tidak dijawab oleh Saudara Jerry..

Quote
Bro Riky yang baik.. Vinaya ditetapkan oleh Sang Buddha demi kebaikan Sangha dan masyarakat yang berada di sekitarnya yang menunjang kehidupan para anggota Sangha. Karena itu Vinaya ditetapkan oleh Sang Buddha dengan pertimbangan mengindahkan nilai-nilai dan norma sosial yang ada di masyarakat juga.
Sa
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #52 on: 23 September 2010, 04:49:24 PM »
Quote
[at] Riky

Beberapa hal tidak perlu saya jawab lagi, bisa Anda baca sendiri dalam kelanjutan diskusi saya dengan member lainnya dan bagaimana kesimpulannya jadi tidak perlu bolak-balik lagi mengulang diskusi.

Beberapa hal lainnya pun tidak perlu saya jawab pula, karena tulisan saya sebelumnya hanya menggambarkan runutan pendapat saya dalam usaha menyelami dan menyelidiki perihal "pengumuman pencapaian kesucian oleh seorang bhikkhu" terlepas dari siapa subjeknya, bukan hanya terpaku pada Ajahn Maha Boowa. Dan antara kalimat sebelumnya dan sesudahnya, paragraf sebelumnya dan sesudahnya, saya usahakan dalam kondisi kontinyu dan terhubung. Karena itu baca semua dan komentari, sebagaimana yang telah dilakukan oleh member lainnya. Bukannya baca 1 kalimat dan dikomentari , baca 1 paragraf dan dikomentari. Itu hanya melebarkan arah topik diskusi ke mana-mana dan kondusif ke debat kusir.
 

Maaf,karena kebiasaan buruk saya,saya membaca dari awal sampai akhir,jadi saya memulai komentar saya "dari awal" sampai "akhir",dan berhubung awalnya adalah komentar Saudara Jerry duluan,maka saya mengomentari apa yang terbersit didalam pikiran saya..

dan setelah mengomentari semuanya,saya kemudian membaca lanjutan diskusi antara Saudara Jerry,Saudara Upasaka dll..

Jadi tidak masalah bila tidak menjawab pertanyaan yang saya ajukan,saya menganggap bahwa Saudara Jerry,lebih setuju dengan jawaban rekan-rekan lainnya mengenai pertanyaan saya sebelumnya,yang tidak dijawab oleh Saudara Jerry..

Quote
Bro Riky yang baik.. Vinaya ditetapkan oleh Sang Buddha demi kebaikan Sangha dan masyarakat yang berada di sekitarnya yang menunjang kehidupan para anggota Sangha. Karena itu Vinaya ditetapkan oleh Sang Buddha dengan pertimbangan mengindahkan nilai-nilai dan norma sosial yang ada di masyarakat juga.
Sangha manakah yang Saudara Jerry maksudkan?
kalau menurut saya pribadi,yang dimaksudkan Buddha adalah vinaya ditetapkan untuk para Bhikkhu yang belum menjadi kesucian tepatnya untuk Sammuti Sangha,bukan untuk Ariya Sangha,karena Vinaya dari seorang Savaka Buddha adalah "kesadarannya" sendiri.. :)

Jadi apakah seorang Arahatta masih perlu merujuk kepada Vinaya?

Quote
Sang Buddha menyatakan para arahanta adalah mereka yang hidup terkendali oleh peraturan-peraturan Vinaya, melihat bahaya dalam kesalahan-kesalahan terkecil. Dia tidak dapat dengan sengaja melanggar Vinaya, tidak akan pernah pula dia mengejar tindakan apa pun yang dimotivasi oleh keinginan, kebencian, delusi, atau ketakutan. Kepatuhan ini, bukanlah pertanda bahwa Arahant masih belum terbebas dari kilesa. Singkat kata, mereka telah bebas, tetapi bebas dan bertanggung jawab.
Saya tidak mengerti kalimat anda yang satu ini,penuh dengan kontradiksi menurut saya..
untuk lebih sederhananya,apakah menurut Saudara Jerry bahwa seorang Arahatta hidup terkendali oleh Vinaya?

Quote
Misalnya contoh kasus:
Ketika Sariputta Thera tidak menyadari bahwa beliau tidak mengenakan jubah dengan benar dan pantas, lalu diberitahu oleh seorang Samanera cilik. Beliau bukan menganggap kesalahan demikian sebagai hal remeh. Malah sebaliknya beliau lalu memperbaiki posisi jubahnya dan berterimakasih.
Dalam kasus ini,apa hubungannya dengan Vinaya?Apakah karena baju YM Sariputta tidak benar = pelanggaran Vinaya?

Quote
Demikian pula ketika Anuruddha Thera di tengah perjalanan terpaksa menerima undangan bermalam di sebuah pemondokan milik wanita cantik. Pada malam hari, wanita itu terus berusaha menggoda Anuruddha Thera untuk meninggalkan Sangha. Meski sebagai arahant beliau tidak tergoda, tetap saja yang dilakukan beliau dinyatakan sebagai pelanggaran vinaya oleh Sang Buddha. Dan beliau juga tidak protes.
mohon rujukan yang satu ini :)

Quote
Maaf juga.. Memangnya tulisan saya sebelumnya tentang perlunya sikap menyelidiki sebelum menjudge, itu ditujukan ke orang tertentu? Itu hanya sebuah catatan bagi umum, bagi siapa saja. Kalau tidak merasa, ya wis toh? :D

bukan soal siapa yang merasa,saya rasa diskusi harus lebih sehat dan bijak..jangan menambahkan hal yang tak perlu didalam diskusi ini..apalagi tuduhan-tuduhan yang tidak mendasar..hanya Anda sendiri yang tahu ,kalimat tersebut ditujukan kepada siapa.. :)



Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #53 on: 23 September 2010, 04:49:50 PM »
 [at] Sumedho

tolong reply 51 nya di hapus,tadi ke pencet..

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #54 on: 23 September 2010, 04:52:13 PM »
Quote
Jika tidak salah, maka Sang Buddha masih membekali kita dengan Sutta yang mengajarkan untuk menyelidiki dan menanyakan Dhamma secara langsung kepada mereka yang mengaku arahanta, serta dengan jalan, metode bagaimana beliau telah mencapai kearahantaan itu. Jika seandainya beliau bisa menjawab semua hal, maka kualitas kearahatannya boleh diterima boleh juga ngga. Sebaliknya jika seandainya beliau tidak bisa menjawab, menghindar, berputar-putar, atau juga menuduh telah diserang maka tentu saja kualitas kearahantaannya harus diragukan.

Quote
Karena itulah sebelumnya saya katakan, jika pun seandainya beliau bisa menjawab semua hal, maka kualitas kearahatannya boleh diterima boleh juga ngga. Ngga ada keharusan untuk menerima koq. Tergantung masing-masing individu saja.

saya rasa jawaban anda tidak nyambung dengan pertanyaan saya..dan kapan anda mengatakan soal "seandainya bla bla bla bla"?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #55 on: 24 September 2010, 12:49:12 AM »
Maaf,karena kebiasaan buruk saya,saya membaca dari awal sampai akhir,jadi saya memulai komentar saya "dari awal" sampai "akhir",dan berhubung awalnya adalah komentar Saudara Jerry duluan,maka saya mengomentari apa yang terbersit didalam pikiran saya..

dan setelah mengomentari semuanya,saya kemudian membaca lanjutan diskusi antara Saudara Jerry,Saudara Upasaka dll..

Jadi tidak masalah bila tidak menjawab pertanyaan yang saya ajukan,saya menganggap bahwa Saudara Jerry,lebih setuju dengan jawaban rekan-rekan lainnya mengenai pertanyaan saya sebelumnya,yang tidak dijawab oleh Saudara Jerry..
OK, dapat dimaklumi.. Masih darah muda jadi wajar. ;)


Karena kalimat saya terhubung dan demikian juga dengan tema pertanyaan Bro Riky, maka saya gabungkan saja agar tidak menjadi ajang perang quote.
Quote
Bro Riky yang baik.. Vinaya ditetapkan oleh Sang Buddha demi kebaikan Sangha dan masyarakat yang berada di sekitarnya yang menunjang kehidupan para anggota Sangha. Karena itu Vinaya ditetapkan oleh Sang Buddha dengan pertimbangan mengindahkan nilai-nilai dan norma sosial yang ada di masyarakat juga. Sang Buddha menyatakan para arahanta adalah mereka yang hidup terkendali oleh peraturan-peraturan Vinaya, melihat bahaya dalam kesalahan-kesalahan terkecil. Dia tidak dapat dengan sengaja melanggar Vinaya, tidak akan pernah pula dia mengejar tindakan apa pun yang dimotivasi oleh keinginan, kebencian, delusi, atau ketakutan. Kepatuhan ini, bukanlah pertanda bahwa Arahant masih belum terbebas dari kilesa. Singkat kata, mereka telah bebas, tetapi bebas dan bertanggung jawab.
Sangha manakah yang Saudara Jerry maksudkan?
kalau menurut saya pribadi,yang dimaksudkan Buddha adalah vinaya ditetapkan untuk para Bhikkhu yang belum menjadi kesucian tepatnya untuk Sammuti Sangha,bukan untuk Ariya Sangha,karena Vinaya dari seorang Savaka Buddha adalah "kesadarannya" sendiri.. :)

Jadi apakah seorang Arahatta masih perlu merujuk kepada Vinaya?

Saya tidak mengerti kalimat anda yang satu ini,penuh dengan kontradiksi menurut saya..
untuk lebih sederhananya,apakah menurut Saudara Jerry bahwa seorang Arahatta hidup terkendali oleh Vinaya?
Demikianlah. Memang ada benarnya yang dikatakan Bro Riky bahwa Vinaya bagi seorang Arahant adalah kesadarannya. Tetapi itu masih belum lengkap, karena meski mereka telah terbebas dari latihan bukan berarti mereka tidak perlu lagi untuk merujuk ke Vinaya, in case ada kesalahan yang terjadi tanpa kesengajaan. Saya tanyakan pada Anda. Apakah menurut Bro Riky seorang Arahant masih mengulang Patimokkha bersama Sangha lainnya atau tidak?

Saya beri analogi tentang maksud saya. Seperti ketika Bro Riky masih kanak-kanak, diajarkan ortu tentang beberapa poin aturan, salah satunya untuk "tidak bermain di jalan" [bahasa medan: tidak bermain di pasar] terutama ketika hari telah gelap. Peraturan ortu ini untuk kebaikan Bro Riky, mungkin saja saat itu Bro Riky mematuhinya karena rasa takut jika melanggar dan dihukum. Ketika beranjak dewasa, Bro Riky tentu tidak perlu merasa takut akan hukuman lagi karena Bro Riky tidak akan dengan sengaja melanggar aturan. Sampai di sini, saya yakin maksud saya ini sesuai dengan maksud Bro Riky bahwa vinaya seorang Arahant adalah "kesadarannya". Yang perlu saya tambahkan.. Jika peraturan di rumah ada beberapa poin, tidak ada salahnya bagi Bro Riky untuk merujuk ulang pada peraturan2 itu toh? Demikianlah, yang dimaksud Sang Buddha bahwa Arahant terkendali oleh peraturan vinaya. Sekali lagi saya tuliskan bahwa Vinaya adalah peraturan yang ditetapkan oleh sang Buddha dengan mengindahkan nilai-nilai etika dan norma sosial yang berlaku di masyarakat juga.

Saya tidak melihat di mana kontradiksinya. Mungkin member DC di sini atau Bro Riky berkenan untuk menunjukkan di mana kontradiksinya?


Dalam kasus ini,apa hubungannya dengan Vinaya?Apakah karena baju YM Sariputta tidak benar = pelanggaran Vinaya?
Termasuk, meskipun itu hanya pelanggaran kecil berkenaan dengan sikap tingkah laku yang tepat. Tetapi sebagaimana saya sebelumnya menyatakan bahwa Arahant tidak akan dengan sengaja melanggar Vinaya dan melihat bahaya dalam kesalahan terkecil.
[quote: Tentang Saruppa dalam 75 Sekhiya Vatta]
# Saya akan mengenakan jubah dalam secara rapih.
# Saya akan mengenakan jubah luar secara rapih.
# Saya menutupi jubah saya dengan rapi, bila pergi ke tempat masyarakat umum.[/quote]


mohon rujukan yang satu ini :)
Silakan di baca di e-book di perpustakaan DC tentang Anuruddha Thera, Bro. :)
Di sini linknya: http://dhammacitta.org/perpustakaan/anuruddha-yang-unggul-dalam-mata-dewa/


bukan soal siapa yang merasa,saya rasa diskusi harus lebih sehat dan bijak..jangan menambahkan hal yang tak perlu didalam diskusi ini..apalagi tuduhan-tuduhan yang tidak mendasar..hanya Anda sendiri yang tahu ,kalimat tersebut ditujukan kepada siapa.. :)
Memang saya tidak ada niat sama sekali menuduh Anda koq. Jangan mengukur segala sesuatu yang dituliskan di forum ini sebagai serangan atau tuduhan pada Bro Riky, karena tidak demikian adanya. Saya malah merasa perlunya menambahkan hal tsb agar siapa saja yang mungkin akan menjudge untuk menyelidiki terlebih dulu demi menghindari tuduhan membuat pernyataan tak berdasar. Karena topik ini cukup sensitif dan mudah mengundang perpecahan sebagaimana topik ini pernah diangkat dulunya. Tentu sebuah catatan bukan hal yang salah bukan?

Jika Anda tidak mengerti alasan yang melatarbelakangi catatan saya, silakan dibaca di topik ulasan terdahulu:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=13888.msg226972;topicseen#msg226972


Quote
Jika tidak salah, maka Sang Buddha masih membekali kita dengan Sutta yang mengajarkan untuk menyelidiki dan menanyakan Dhamma secara langsung kepada mereka yang mengaku arahanta, serta dengan jalan, metode bagaimana beliau telah mencapai kearahantaan itu. Jika seandainya beliau bisa menjawab semua hal, maka kualitas kearahatannya boleh diterima boleh juga ngga. Sebaliknya jika seandainya beliau tidak bisa menjawab, menghindar, berputar-putar, atau juga menuduh telah diserang maka tentu saja kualitas kearahantaannya harus diragukan.

Quote
Karena itulah sebelumnya saya katakan, jika pun seandainya beliau bisa menjawab semua hal, maka kualitas kearahatannya boleh diterima boleh juga ngga. Ngga ada keharusan untuk menerima koq. Tergantung masing-masing individu saja.

saya rasa jawaban anda tidak nyambung dengan pertanyaan saya..dan kapan anda mengatakan soal "seandainya bla bla bla bla"?
Sebelumnya Anda bertanya:
Quote
Jika seseorang yang pintar,menguasai Tipitaka secara benar dan tekstual,tidak diragukan lagi dia bisa menjawab "semua" pertanyaan yang diajukan oleh "umat awam",tetapi apakah itu menunjukan "kearahattannya"?
Silakan baca kembali kalimat bercetak tebal, miring dan digarisbawahi dalam quote saya.

Be happy
_/\_
appamadena sampadetha

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #56 on: 29 September 2010, 08:39:32 PM »
seingat ku seorang arahat seharusnya memberitahu sangha bila telah mencapai nya. boleh juga tidak tetapi ada konsekwensi nya tentu bila tidak melapor kepada sangha atau tidak mengumumkan pencapaian nya.

kenapa begini aturan nya karena dengan tidak mengumumkan nya pada khalayak maka banyak mahluk tidak dapat berbuat kamma baik  atau memperoleh manfaat dari pencapaian nya (arahat).
« Last Edit: 29 September 2010, 08:42:12 PM by daimond »

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #57 on: 30 September 2010, 12:14:39 AM »
lalu artinya menurut anda Sang Buddha salah memberi peraturan?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #58 on: 05 October 2010, 09:09:41 PM »
lah kan bisa dipilih sendiri oleh sang arahat apakah ingin menyampaikan pada khalayak atau tidak seperti di katakan bila tidak mengatakan pada sangha maka secara otomatis akan parinirvana dalam beberapa hari sesudah pencapain.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #59 on: 05 October 2010, 10:32:05 PM »
lah kan bisa dipilih sendiri oleh sang arahat apakah ingin menyampaikan pada khalayak atau tidak seperti di katakan bila tidak mengatakan pada sangha maka secara otomatis akan parinirvana dalam beberapa hari sesudah pencapain.

Ada sumber mengatakan bahwa seorang awam yg telah mencapai Arahat akan parinibbana beberapa hari (max 7 hari) setelah pencapaian jika tidak menjadi bhikkhu, darimana cerita ini bisa bergeser menjadi Arahat akan parinirvana dalam beberapa hari jika tidak mengatakan pada Sangha?

Offline demitalas

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 12
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #60 on: 27 September 2012, 01:31:10 PM »
kalau pemahamanya sudah sampai manusia juga akan berkata aku tuhan . nah loh  ;D ;D ;D ;D ;D

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #61 on: 27 September 2012, 08:53:56 PM »
pengakuan sebagai tuhan, sudah ada dari jaman dahulu
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #62 on: 27 September 2012, 10:36:00 PM »
sorry sudah 3 tahun nih post, maaf ya sumber bacaan nya dari mana wa sudah tidak ingat lagi.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #63 on: 28 September 2012, 05:37:48 AM »
sorry sudah 3 tahun nih post, maaf ya sumber bacaan nya dari mana wa sudah tidak ingat lagi.

bagaimana pula beberapa kehidupan yang lalu ! :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #64 on: 28 September 2012, 08:35:54 AM »
Makanya yang biasa ingat kehidupan masa lalu usianya biasanya  sangat muda sekali soalnya seiring berlalu nya waktu ingatan ingatan macam ini akan berkurang kecuali ada ingatan tertentu yang unik atau spesial yang masih mengendap

Offline godfrey

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 107
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #65 on: 10 October 2012, 10:01:37 PM »
ini pertanyaan yg dari dulu ingin saya tanyakan apakah masih ada arahat didunia ini? Karena sebelum Buddha panibanna Beliau berkata jika para bhikku menjalankan dhamma dan vinaya dengan setia maka dunia tidak akan kekosongan arahat.

Berdana kepada mereka yg bersih batin nya adalah suatu yg baik seperti menanam di tanah yg subur alangkah baiknya jika ada banyak arahat di indonesia .

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #66 on: 10 October 2012, 10:33:09 PM »
Alangkah baiknya karena saya juga kepingin lihat Arahant.

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #67 on: 10 October 2012, 11:02:40 PM »

ada umat bertanya kepada bhikkhu
Umat: Bhante, kenapa setiap kali dhamma desana selalu diajarkan "ini" dan "itu" tapi ndak pernah diajarkan meditasi ?
Bhante: Nanti klo diajari meditasi bisa jhana, ndak malah jadi dukun
Umat: ?!?!?!?!?


suatu saat, pasti ada statemen: Apa arahat perlu meditasi ?

Spoiler: ShowHide
modiar



ini pertanyaan yg dari dulu ingin saya tanyakan apakah masih ada arahat didunia ini? Karena sebelum Buddha panibanna Beliau berkata jika para bhikku menjalankan dhamma dan vinaya dengan setia maka dunia tidak akan kekosongan arahat.

Berdana kepada mereka yg bersih batin nya adalah suatu yg baik seperti menanam di tanah yg subur alangkah baiknya jika ada banyak arahat di indonesia .
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline junichiro

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 17
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: "Saya adalah Arahatta" ?
« Reply #68 on: 14 November 2012, 01:51:49 PM »
ijinkan saya mengutip sedikit intisari sang buddha   " the mind is everything, what you think you become ".


 _/\_ _/\_ _/\_

 

anything