//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: tanya tentang atanatiya sutta  (Read 8397 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
tanya tentang atanatiya sutta
« on: 21 January 2010, 01:28:33 PM »
bro n sista ada yang bisa tolong kasih isi atanatiya sutta(kloga salah pelafalannya :-[) secara lengkap dalam bahasa pali n terjemahan indonesianya soalnya d parita suci dari sti ga lengkap da ubek dc masih ga ketemu juga
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #1 on: 21 January 2010, 02:30:20 PM »
Atanatiya Sutta

Demikianlah yang telah kudengar. Suatu kali Sang Buddha sedang
berdiam di Rajagaha di Puncak Burung Nazar, dan keempat
Catuhmaharajika beserta dengan sekumpulan besar yakkha , gandhabba,
kumbhanda, serta naga. Mereka sedang menjaga dan memelihara keamanan
keempat penjuru. Ketika malam telah semakin dekat, mereka pergi
mengunjungi Buddha, menerangi seluruh Puncak Burung Nazar dengan
cahaya mereka, menghaturkan hormat pada Beliau dan duduk pada satu
sisi.
Vessavana yang telah duduk pada satu sisi berkata pada Sang
Buddha, "Yang Mulia, terdapat beberapa yakkha terkemuka yang tidak
meyakini ajaran Anda, sebaliknya ada pula di antara mereka yang
memiliki keyakinan. Demikian pula halnya dengan para yakkha yang
berasal dari tingkatan menengah dan rendah, mereka ada yang memiliki
keyakinan terhadap Buddha dan ada pula yang tidak. Tetapi, Yang
Mulia, sebagian besar yakkha tidak memiliki keyakinan terhadap Yang
Mulia. Mengapa hal ini terjadi? Yang Terberkahi telah mengajarkan
aturan moralitas, seperti misalnya melatih diri untuk tidak mengambil
segala apa yang tidak diberikan, menghindarkan diri dari perilaku
seksual menyimpang, menahan diri berbicara yang tidak benar, serta
menjauhkan diri dari minuman dan obat-obatan yang menimbulkan
ketagihan. Namun, sebagian besar yakkha tidaklah menghindarkan diri
dari hal-hal seperti ini, dan sebaliknya melakukan ajaran moralitas
semacam itu sungguh tidak mengenakkan dan tidak menyenangkan bagi
mereka. Kini, Yang Mulia, terdapat siswa-siswa Anda yang tinggal di
tengah-tengah hutan nan sunyi sepi dan terpencil, dimana terdapat
sedikit saja suara-suara yang mengganggu, terasing dari keramaian,
tersembunyi dari banyak orang, tempat yang benar-benar sesuai bagi
penyunyian dan perenungan diri. Di tempat-tempat seperti itu ternyata
tinggallah yakkha-yakkha terkemuka yang tidak menaruh keyakinan
terhadap sabda Yang Terberkahi. Oleh karena itu, demi memberikan
kemantapan bagi para siswa Anda, maka izinkanlah aku melafalkan
Atanata Paritta yang dapat memberikan perlindungan baik bagi para
bhikkhu dan umat awam, baik pria maupun wanita, agar mereka
senantiasa terjaga, terlindungi, dan selamat sentosa.
Sang Buddha menyetujui permintaan ini dengan berdiam diri. Lalu
Vessavana dengan penuh perhatian mendengarkan Sang Buddha melafalkan
bait-bait perlindungan berikut ini:

1

Terpujilah Vipassi
Yang memiliki penglihatan dan keagungan
Terpujilah juga Sikkhi
Yang bersimpati terhadap semua makhluk
Terpujilah Vessabhu
Pertapa pelenyap semua noda
Terpujilah Kakussandha
Penghancur Mara beserta balatentaranya
Terpujilah Konagama
Brahmana (sejati) yang mencapai kesempurnaan
Terpujilah Kassapa
Yang terbebas dari segala ketahayulan
Terpujilah Angirasa
Putra Sakya nan agung
Yang telah mengajarkan Dhamma ini
Untuk melenyapkan semua dukkha
Mereka semua mencapai nibanna dalam dunia
Setelah melihat dengan jelas sebagaimana adanya
Mereka, orang-orang yang ramah,
Manusia-manusia besar yang telah matang dalam kebijaksanaan
Demi manfaat para dewa dan manusia
Terpujilah Sang Gotama
Yang sempurna pengetahuan dan tindak-tanduknya
Seorang manusia agung yang telah matang dalam kebijaksanaan
Sempurna pengetahuan dan tindak-tanduknya
Kita menghormat Sang Buddha Gotama

2

Di tempat terbitnya matahari
putera Aditya, dengan busurnya yang kuat
Tepat dimana kekelaman malam
Dilenyapkan
dengan terbitnya sang mentari
Itulah yang disebut orang sebagai saat fajar
Di sana terdapat lautan yang selalu bergelombang
Samudera raya yang dalam dan bergelora
Segenap orang mengetahuinya dan mereka menyebutnya
Samudera yang Bergelora
Ini terletak di sebelah timur
Demikianlah yang dikatakan orang
Kawasan ini dikuasai oleh seorang raja
Kekuasaan besar dan ia sungguh tersohor
Raja dari semua gandhabba
Dhatarattha adalah namanya
Dihormati oleh para gandhabba
Ia bergembira atas nyanyian dan tarian mereka
Ia memiliki banyak putera yang kuat
Delapan puluh, sepuluh, dan satu, demikian kata mereka
Mereka semua hanya dipanggil dengan satu nama saja
Disebut Indra, raja dari kekuatan
Ketika Sang Buddha menatap pada mereka yang melihat padanya
Pada Buddha, para kerabat sang dewa mentari itu
Dari kejauhan mempersembahkan hormatnya
Kepada Yang Unggul dalam Kebijaksanaan berkatalah mereka,
"Terpujilah, wahai Yang Berasal dari Keturunan Terberkahi!
Terpujilah engkau, wahai Yang Terkemuka di Antara Manusia!
Dengan belas kasihmu engkau memandang kami
Siapapun juga ia, meskipun bukan manusia sekalipun, akan menghormat
padamu!
Bila ditanya, apakah kami menghaturkan hormat pada
Gotama, Sang Penakluk?
Kami akan menjawab: Tentu kami benar-benar menghormat pada Gotama,
Sang Penakluk, terkemuka dalam kebijaksanaan dan tindakannya, Buddha
Gotama kami agungkan!"

3

Dimanakah tempat kediaman makhluk-makhluk yang disebut orang peta
[Mereka dahulu selama hidupnya], berbicara melukai perasaan orang
lain, gemar menghina orang lain
Pembunuh, orang yang serakah
Pencuri dan penipu
Maka jawabnya adalah selatan
Inilah yang dikatakan orang
Wilayah ini dikuasai oleh seorang raja
Besar kekuatannya dan tersohorlah ia
Penguasa kaum kumbhanda
Virulhaka adalah namanya
Dihormati oleh kaum kumbhanda
Ia bergembira atas nyanyian dan tarian mereka..... (ulangi seperti
bait 2)

4

Tempat terbenamnya mentari,
putera Aditya, dengan dengan busurnya yang kuat
Tempat siang hari berakhir
Dan malam pun tiba kembali
Di sana terdapat lautan yang selalu bergelombang
Samudera raya yang dalam dan bergelora
Ini diketahui oleh segenap orang dan mereka menyebutnya
Samudera yang Bergelora
Ini terletak di sebelah barat
Demikianlah yang dikatakan orang
Wilayah ini dikuasai oleh seorang raja
Besarlah kekuatannya dan ia sungguh tersohor
Raja seluruh kaum naga
Virupakkha adalah namanya
Dihormati oleh para naga
Ia bergembira atas nyanyian dan tarian mereka..... (ulangi seperti
bait 2)

5

Di manakah letaknya Tanah Kuru nan indah di sebelah utara?
Di bawah kekuasaan Neru yang kuat
Di sanalah para manusia tinggal, bangsa yang bahagia mereka itu
Tidak perlu memiliki apa-apa, tidak perlu memiliki istri
Mereka tidak perlu menabur benih
Mereka tidak perlu membajak
Ladang yang siap dipanen
Tanpa mereka perlu bekerja keras
Tanpa mengandung dedak dan sekam lagi [itulah kondisi panenannya]
Sungguh manis rasanya, beras yang benar-benar kualitas unggul
Ditanak di atas perapian batu
Itulah makanan yang mereka nikmati
Mereka menempatkan ke punggung lembu sebuah pelana bagi tempat duduk
mereka
Itulah yang mereka gunakan untuk berkeliling negeri

[Bait-bait selanjutnya tidak jelas maknanya, sehingga tidak
dicantumkan di sini]

Demikianlah mereka bepergian dengan kendaraan-kendaraan itu
Seluruh negeri mereka jelajahi
Dalam melayani raja mereka
Gajah mereka tunggangi, dan demikian pula halnya dengan kuda
Kereta-kereta yang cocok bagi para dewa, mereka miliki pula
Istana yang besar diperuntukkan bagi
Anggota kerajaan
Mereka juga memiliki kota-kota yang indah
Menjulang tinggi ke langit:
Atanata, Kusinata
Parakusinata
Natapuriya adalah milik mereka
Kapivanta di sebelah utara
Begitu pula halnya dengan Janogha dan kota-kota lainnya
Navanavatiya, Ambara-Ambaravatiya
Alakamanda adalah kota kerajaan
Terdapat kerajaan yang disebut Visana
Tempat kediaman rajanya yang bernama Vessavana (Kuvera)
Para pengikutnya yang berupa kaum yakkha bernama Tatola, Tattala
Tototala, dan selanjutnya
Tejasi, Tatojasi
Sura, Raja, Arittha, Nemi
Terdapat sebuah kolah air dharani
Tempat air dari atas awan senantiasa mengucurinya
Bila musim hujan tiba
Terdapat sebuah gedung yang bernama Bhagalavati
Tempat para yakkha biasa berkumpul
Dikelilingi oleh pohon yang selalu berbuah
Dipenuhi beraneka burung
Merak dan burung bangau mengeluarkan suaranya
Dan burung kokila memperdengarkan suaranya
Burung jiva mendendangkan suaranya, "Hidup berbahagialah!"
Dan menyanyilah ia, "Bangkitkan semangat dan ceriakanlah hatimu."
Ayam hutan, kuliraka
Burung bangau hutan, dan begitu pula hanya dengan burung nasi (nama
jenis burung)
Dan burung-burung mynah berkicau menyenangkan hati
Kolam teratai Kuvera yang senantiasa indah
Inilah kawasan sebelah utara, begitulah kata mereka,
Kawasan ini dikuasai oleh seorang raja
Besar kekuatannya dan tersohorlah mereka
Penguasa seluruh kaum yakkha
Kuvera adalah namanya
Dihormati oleh kaum yakkha
Ia bergembira atas nyanyian dan tarian mereka..... (ulangi seperti
bait 2)

Inilah Tuanku, bait-bait perlindungan Atanata, yang diperuntukkan
untuk melindungi para bhikkhu dan umat awam, baik pria maupun wanita,
sehingga mereka senantiasa terlindungi, terjaga, serta senantiasa
selamat sentosa. Bila mereka berkesempatan untuk mengenal dengan baik-
baik bait-bait di atas, maka bila ada makhluk-makhluk halus, yakkha
pria atau wanita, anak, pemimpin, dan pelayan mereka, gandhabba pria
atau wanita, anak, pemimpin, dan pelayan mereka, kumbhanda pria atau
wanita, anak, pemimpin, dan pelayan mereka, naga pria atau wanita,
anak, pemimpin, dan pelayan mereka, yang mendatangi bhikkhu dan umat
awam itu dengan sikap bermusuhan. Entah saat bhikkhu dan umat awam
sedang berjalan atau hendak mulai berjalan, saat berdiri atau mulai
bangkit untuk berdiri, berbaring atau mulai berbaring, maka makhluk
halus jahat itu tidak akan memperoleh penerimaan atau penghormatan di
desa atau kota apapun. Makhluk jahat ini, tidak akan memperoleh
tempat persinggahan dan penginapan di kota Alakamanda-ku, ia tidak
akan diakui sebagai anggota kumpulan yakkha, ia tidak akan pula
diizinkan untuk menikah dengan yakkha lainnya. Selanjutnya, semua
makhluk halus itu, akan diliputi kemarahan dan menghajarnya. Mereka
akan membengkokkan kepalanya seperti mangkuk kosong, serta memecahkan
kepalanya menjadi tujuh bagian.
Tuanku, terdapat pula makhluk halus yang menakutkan, liar, dan
mengerikan. Mereka tidak mematuhi Empat Maharaja Langit
(Catuhmaharajika), tidak pula pengikut, tidak pula pengawal kempat
Catuhmaharajika. Mereka sedang memberontak terhadap Empat Maharaja
Langit. Sebagaimana halnya pemimpin kawanan bandit yang tidak
mematuhi raja Kerajaan Magadha, petugas, ataupun pengawalnya,
dikatakan telah memberontak terhadap raja. Maka demikian pula halnya
dengan para makhluk halus yang menakutkan, liar, dan mengerikan,
mereka dikatakan telah memberontak terhadap Empat Maharaja Langit.
Kini bila ada yakkha atau anak yakkha, pemimpin, dan pelayan mereka,
gandhabba atau anak gandhabba, pemimpin, dan pelayan mereka, yang
mendatangi para bhikkhu dan umat awam dengan sikap bermusuhan, maka
orang itu harus waspada. Mereka hendaknya berseru memohon pertolongan
para para yakkha, yakkha terkemuka, beserta pemimpin mereka.
Katakanlah, "Makhluk halus jahat ini telah menyerangku, melukaiku,
membahayakanku, dan tidak membiarkanku pergi!"
Siapakah para yakkha, yakkha terkemuka, beserta pemimpin mereka itu?
Nama mereka adalah:

Inda, Soma, Varuna, Bharadvaja, Pajapati, Candana, Kamasettha,
Kinnughandu, Nighandu, Panada, Opamanna, Devasuta, Matali, Cittasena
(sang gandhabba), Nala, Raja, Janesabha, Satagira, Hemavata, Punnaka,
Karatiya, Gula, Sivaka, Mucalinda, Vessamitta, Yugandhara, Gopala,
Suppagedha, Hiri, Netti, Mandiya, Pancalacanda, Alavaka, Pajunna,
Sumana, Sumukha, Dadimukha, Mani, Manicara, Digha, dan Serissaka.

Inilah nama-nama yakkha, yakkha terkemuka, beserta pemimpin mereka
yang perlu diundang bila terjadi serangan makhluk halus semacam itu.
"Dan inilah, Tuanku, bait-bait perlindungan Atanata yang ditujukan
untuk melindungi dan menjaga keselamatan para bhikkhu dan umat awam.
Kini, Tuanku, kami harus pergi, banyak tugas yang harus kami lakukan,
banyak hal yang harus diselesaikan. Babarkanlah bait-bait
perlindungan ini, wahai Tuanku, bila saatnya Anda pandang tepat,"
kata Vessavana.
Kemudian, Empat Maharaja Langit, bangkit berdiri, menghaturkan hormat
pada Yang Dijunjungi Dunia, mengelilingi Sang Buddha searah jarum
jam, dan setelah itu berlalu. Para yakkha selanjutnya juga bangkit
berdiri, menghaturkan hormat pada Yang Dijunjungi Dunia, mengelilingi
Sang Buddha searah jarum jam, dan berlalu. Beberapa dari mereka
bertukar salam terlebih dahulu pada Yang Dijunjungi Dunia. Beberapa
dari mereka merangkapkan tangannya sebagai tanda hormat pada Sang
Buddha. Beberapa dari mereka menyebutkan nama pribadi dan nama
kelompok mereka, beberapa yang lainnya diam saja, dan kemudian
seluruh dari mereka berlalu dari hadapan Sang Buddha.
Ketika malam telah berlalu, Yang Dijunjungi Dunia berkata pada para
bhikkhu, "Para bhikkhu, malam ini Empat Maharaja Langit telah datang
mengunjungi .... [Sang Buddha mengulangi kembali apa yang telah
terjadi pada malam itu].
Para bhikkhu, kalian hendaknya senantiasa mengingat bait-bait
perlindungan Atanata ini dan jangan sekalipun melupakannya. Sehingga
dengan demikian, para bhikkhu dan umat awam, senantiasa terjaga dan
terlindungi. Demikianlah yang dikatakan Sang Buddha dan para bhikkhu-
pun bergembira mendengarkan apa yang disabdakan olehnya.

Catatan tambahan:

Naskah di atas meriwayatkan mengenai kunjungan Empat Maharaja Langit
(Catuhmarajika), serta bait-bait yang diucapkan oleh Vessavana, salah
seorang dari Empat Maharaja Langit itu, serta janjinya untuk
memberikan perlindungan terhadap makhluk halus jahat bila bait-bait
itu dilafalkan. Itulah sebabnya mengapa naskah itu sering dilafalkan
untuk melindungi sebuah tempat terhadap pengaruh-pengaruh negatif.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #2 on: 21 January 2010, 02:31:02 PM »
silahkan download ebook Digha Nikaya dari perpustakaan DC

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #4 on: 22 January 2010, 11:07:53 AM »
thx a lot bro nyanadhana n bro indra. _/\_
iya si yang g denger sutta ini paling kuat / paling terakhir klo di kluarin waktu ada mhlk halus yang menggangu.  ;D
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #5 on: 22 January 2010, 01:49:01 PM »
kalo saya boleh bilang, saat ada mahluk yg mendekat (apakah itu peta maupun dewa), saat itu sebenarnya kondisi anda sedang sesuai dengan si mahluk itu

jadi kalau anda sedang diganggu, hendaknya kita bisa mengeset pikiran utk menjadi kusala...... karena jika pikiran kita tetap akusala (misal takut, jengkel, marah, dsbnya), justru mahluk itu akan makin "senang" dekat dengan kita... he3

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #6 on: 22 January 2010, 01:52:10 PM »
kalo saya boleh bilang, saat ada mahluk yg mendekat (apakah itu peta maupun dewa), saat itu sebenarnya kondisi anda sedang sesuai dengan si mahluk itu

jadi kalau anda sedang diganggu, hendaknya kita bisa mengeset pikiran utk menjadi kusala...... karena jika pikiran kita tetap akusala (misal takut, jengkel, marah, dsbnya), justru mahluk itu akan makin "senang" dekat dengan kita... he3

Nah loe ... Kalo makhluk itu mendekat gara-gara pengen belajar ama kita gimana tuh bro ? Ngeliat kita takut, jengkel, marah dsb,kekna dia juga 'buron' kaleee ... :))
« Last Edit: 22 January 2010, 01:54:55 PM by g.citra »

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #7 on: 22 January 2010, 02:02:32 PM »
sampe saat ini g sih ga pernah di ganggu ya ;D ;D ;D tp buat jaga2 n bantu orang klo ada yg bth bantuan :))
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #8 on: 22 January 2010, 02:04:58 PM »
klo boleh tanya lagi buat semua klo ada mahluk yang ganggu baca parita apa ya ??? ini yang g tahu n tambahin ya
karaniyametta sutta
ratana sutta
atanatiya sutta
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #9 on: 22 January 2010, 02:51:31 PM »
kalo saya boleh bilang, saat ada mahluk yg mendekat (apakah itu peta maupun dewa), saat itu sebenarnya kondisi anda sedang sesuai dengan si mahluk itu

jadi kalau anda sedang diganggu, hendaknya kita bisa mengeset pikiran utk menjadi kusala...... karena jika pikiran kita tetap akusala (misal takut, jengkel, marah, dsbnya), justru mahluk itu akan makin "senang" dekat dengan kita... he3

Nah loe ... Kalo makhluk itu mendekat gara-gara pengen belajar ama kita gimana tuh bro ? Ngeliat kita takut, jengkel, marah dsb,kekna dia juga 'buron' kaleee ... :))

belajar apaan nih bro?  :D

yang pasti sih mahluk mendekat, mirip kaya manusia kalo mendekat.... karena "cocok".... nah baru setelah mendekat, mau belajar apa yg "cocok"... mirip kaya manusia, jadi bincang2, diskusi... tp langkah awal adalah "cocok" dulu

kalo anda marah, jengkel, dsbnya... yg buron itu mahluk dewanya, soalnya kondisi anda saat itu penuh dosa mula citta, yg mirip ama mahluk niraya
tapi mahluk niraya makin deket ama anda  ;D

Offline thodi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #10 on: 15 March 2013, 11:07:43 PM »
baru tahu ada sutta ini  _/\_
Janganlah karena marah dan benci mengharapkan orang lain celaka..

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #11 on: 16 March 2013, 07:46:21 PM »
saya punya pengalaman ketika rombongan muda mudi dari Vihara membaca Paritta ini untuk sahabat saya yang sedang koma, seketika itu hujan badai dan aneh sekali badai itu hanya di kamar kita saja dengan angin yang bergoyang ke kiri ke kanan membawa air seperti menari hanya di kamar kita saja, begitu kita selesai membaca Paritta ini maka berhenti pula badainya, dan sungguh2 yang basah kuyup hanya lantai teras kamar kami saja, semua ini disaksikan oleh para muda mudi Vihara ini.

Bila berminat menanyakan lebih lanjut silahkan PM saya  ;D
I'm an ordinary human only

Offline thodi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #12 on: 18 March 2013, 07:50:58 PM »
saya punya pengalaman ketika rombongan muda mudi dari Vihara membaca Paritta ini untuk sahabat saya yang sedang koma, seketika itu hujan badai dan aneh sekali badai itu hanya di kamar kita saja dengan angin yang bergoyang ke kiri ke kanan membawa air seperti menari hanya di kamar kita saja, begitu kita selesai membaca Paritta ini maka berhenti pula badainya, dan sungguh2 yang basah kuyup hanya lantai teras kamar kami saja, semua ini disaksikan oleh para muda mudi Vihara ini.

Bila berminat menanyakan lebih lanjut silahkan PM saya  ;D

Kalau bisa diceritakan lewat thread ini saja biar semua orang bisa membacanya  dan memetik manfaatnya dari cerita anda _/\_
Janganlah karena marah dan benci mengharapkan orang lain celaka..

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #13 on: 18 March 2013, 11:28:30 PM »
Kalau bisa diceritakan lewat thread ini saja biar semua orang bisa membacanya  dan memetik manfaatnya dari cerita anda _/\_

Setuju, lebih baik di forum saja afar semua dapat mengambil hikmahnya.  Kalau risih, nama dan tempat bisa disamarkan atau tidak disebutkan.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya tentang atanatiya sutta
« Reply #14 on: 18 March 2013, 11:29:21 PM »
Setuju, lebih baik di forum saja afar semua dapat mengambil hikmahnya.  Kalau risih, nama dan tempat bisa disamarkan atau tidak disebutkan.

mungkin kapok, takut diminta bukti lagi

 

anything