mungkin agak berbeda, konsep dalam agama budha dengan agama samawi.
hukum kamma/karma (maaf kalau salah) sepertinya, konsep ini kurang lebih sama
dengan konsep hari akherat untuk agama samawi.
aa'tono :
Jika di lihat sekilas, pihak agama samawi mungkin akan menilai bahwa konsep kamma/karma sama dengan konsep akherat, karena dilihat dari sisi akibat yg akan di tanggung oleh si pelaku perbuatan...
konsep akherat merupakan suatu harga mati dimana setiap orang yg meninggal akan menuju ke akherat dan siap untuk menanggung akibat perbuatan yg dilakukan, dimana pelaku tidak mempunyai kesempatan untuk memperbaiki perbuatannya, tapi banyak "kebijakan" yg terjadi disana... misalkan, jika saya percaya pada Mr. T walau sy pernah membunuh, tp sy percaya pada Mr. T dan bertobat, maka hukuman/dosa nya akan ditanggung bs di ringankan bahkan bs dihapus dengan alasan bahwa Mr. T itu baik dan pemaaf, walau Mr. T sendiri tidak pernah mengatakan hal itu... hal yg lucu terjadi.
Konsep Kamma/Karma bukan seperti pandangan umum yg sudah terkontaminasi pandangan chinese yg mengatakan Kamma/Karma adalah hukum atau berhubungan dengan akibat buruk yg dilakukan seseorang, sehingga konsep ini akan terlihat kejam/sadis karena konsep ini bs terlihat sebagai kutukan/sumpah ke orang lain.
Konsep Kamma/Karma lebih menunjukan hasil perbuatan, Kamma/Karma bisa baik, bisa buruk, tergantung dr jenis perbuatan yg kita lakukan dan hasil/akibat dr perbuatan (Kamma/Karma) tidak dapat di toleransi, tp dpt di minimalisasi tanpa mengurangi hasil/akibat dr perbuatan itu sendiri serta tidak ada kebijakan khusus yg bisa dilakukan hukum tawar menawar seperti dipasar tradisional... terlihat konsep yg lembek dan tidak konsisten jika bisa ditawar menawar seperti konsep akherat/dosa di agama samawi.
jika kelakuan didunia kita buruk, maka reinkarnasi kehidupan selanjutnya akan buruk
(bukan begitu?) demikian sebaliknya, apakah ini berarti ummat budha percaya dengan
hari pembalasan? meskipun pembalasan yang dimaksud ini, kembali lahir dengan nasib yang berbeda.
aa'tono :
Jika perbuatan buruk, maka terlahir kembali dengan kondisi dan situasi yg buruk ?? tidak ada jaminan dan tidak ada kepastian akan hal itu, kita hidup bukan cm 1 kali ini sj, tp berkali-kali, sehingga tidak ada orang yg benar2 apes sepanjang hidupnya jg tidak ada orang yg benar2 beruntung sepanjang hidupnya, tetapi seseorang cm akan menerima akibat dr perbuatannya sendiri...
bagaimana dengan orang yg lucky/beruntung dlm kehidupan ini, apakah orang tersebut selalu lucky/beruntung ??
bagaimana dengan orang yg sial dlm kehidupan ini, apakah orang tersebut tidak sekali pun pernah beruntung ??
mungkin yg terlihat cm frekuensi dr perbuatan yg muncul, yg merupakan akibat dr perbuatan nya sendiri. terlahir kembali (berbeda dengan konsep reinkarnasi, sy tidak bahas disini) bukan merupakan suatu balasan/pembalasan, tp hukum alam yg terjadi tanpa ada yg mengatur/mengendalikannya dimana hukum itu dialami seseorang karena dirinya sendiri yg menciptakannya, karena diri nya sendiri merupakan arsitek atas kehidupannya... kecuali dia berhenti untuk merancang dan mematahkan semua pondasi yg telah dirancang nya, apakah itu sulit/susah ? ya semua itu butuh proses dan usaha keras, hal itu realistis...
lanjut dari itu, bolehkah saya bertanya?
siapakah atau bilakah hukum kamma/karma itu diatur?
apakah terjadi demikian saja?
aa'tono:
boleh tanya saja...
konsep kamma/karma tidak ada yg mengatur, karena konsep kamma/karma tidak diciptakan siapa pun dan kehidupan kita tidak ada yg mengatur hanya mewarisi perbuatan kita... ingat kita bukan robot yg di ciptakan dan dirancang dengan fungsi dan tugas tertentu... jika Mr. T itu ada dan konsep penciptaan itu menyatakan sesuatu ada karena ada yg menciptakan, maka tentunya Mr. T itu ada karena ada yg menciptakan, siapa itu ? Bapaknya Mr. T ? tentunya jg ada yg menciptakan, karena Bapaknya Mr. T jg ada/exist, jd apakah kakeknya Mr. T yg meciptakan ? ya analisa sendiri...
konsep Kamma/Karma tidak terjadi sendiri, tp kita lah arsitek dr konsep itu bagi hidup kita sendiri, bagaimana dengan hidup mahluk/manusia lainnya ? ya mereka sendiri arsitek dr kehidupan mereka...
pertanyaan lain, apakah sekiranya
kelahiran dalam reinkarnasi budha tidak sesuai dengan yang kita harapkan
padahal dalam kehidupan terdahulu, kita telah berbuat sesuai dhamma budha.
bisa terjadi? misal, malah kehidupan kita selanjutnya, kurang bagus dari yang sebelumnya.
terimakasih kepada teman2 yang memberikan masukan dan sanggahannya
salam.
aa'tono:
bisa, kenapa tidak ? Buddha tidak bs menjamin kehidupan seseorang menjadi hebat dan bebas dr perbuatan buruk, karena baik dan buruk suatu perbuatan karena adanya niat dan aksi/action dr diri kita sendiri, jd jgn pernah menyalahkan dan menyanjung sosok Mr. T (bagi agama samawi) maupun Buddha (bagi Buddhism) karena peran dr sosok diluar diri kita hanya menunjukan jalan, karena mereka penunjuk jalan, sosok diluar diri kita hanya guru, karena mereka mengajarkan kita untuk melakukan hal baik dalam kehidupan ini...
dhanuttono