//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Imlek, Hari Raya siapa ?  (Read 17463 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #15 on: 10 January 2009, 11:34:27 PM »
Sejarah Kalender Imlek

Pada tahun 2700 SM, Kaisar Fu Xi memerintahkan seorang pejabat yang bernama Xian Long untuk membuat kalender yang dapat digunakan umum untuk mengetahui perubahan iklim dan cuaca, sehingga dapat bermanfaat bagi pertanian dan kehidupan rakyat lainnya. Kalender yang sudah diciptakan pada waktu itu disebut Jia Li. Walaupun kalender tersebut masih tergolong sederhana, akan tetapi kalender ini adalah kalender pertama yang menjadi cikal-bakal Kalender Imlek saat ini.

Pada zaman pemerintahan Kaisar Hwang Di, Beliau juga memerintahkan pejabatnya yang bernama Rong Cheng Gong untuk menciptakan sistem 24 Kwartal yang bertujuan melengkapi Kelender Jia Li. Kalender ini dibuat pada sekitar tahun 2450 SM. Sampai pada zaman pemerintahan Kaisar Tang Yao, Kalender Jia Li telah mendapat banyak kemajuan. Namun mereka masih memakai tanggal 1 pada bulan ke-12 sebagai hari pergantian tahun (tahun baru). Pada zaman pemerintahan Kaisar Yi Shun, mereka memakai tanggal 1 pada bulan ke-11 sebagai hari pergantian tahun. Hingga akhirnya pada zaman pemerintahan Kaisar Xia Yi, barulah Kalender Jia Li ini disempurnakan dan dipakailah tanggal 1 pada bulan ke-1 sebagai hari pergantian tahun yang baru. Alasan dari pemakaian tanggal ini, karena tanggal 1 pada bulan ke-1 adalah tanggal yang paling dekat dengan Li Chun. Keputusan ini adalah tepat, karena Li Chun adalah hari awal dari bergulirnya musim semi. (Catatan : Kaisar Xia Yi memerintah pada zaman Dinasti Xia yang berkuasa pada tahun 2200 SM).

Pada zaman-zaman dinasti selanjutnya, banyak yang memakai kalender dengan penanggalan tahun baru yang berbeda-beda. Ada yang memakai bulan ke-2, ke-3, ke-4, bahkan ada kejadian dimana dalam satu era dinasti mereka memakai berbagai macam tanggal penanggalan. Hingga tahun 1912 ketika berdirinya R.O.C (Republic of China), ditetapkanlah Kalender Tionghoa yang dipakai secara universal mengikuti sistem penanggalan yang dipakai oleh dinasti terakhir di tanah Tiongkok, yaitu Dinasti Qing (Dinasti Chin). Sistem penanggalan ini sama seperti sistem penanggalan yang pertama kali ditetapkan oleh Dinasti Xia, yaitu menetapkan tanggal 1 pada bulan ke-1 sebagai hari pergantian tahun baru. Sampai zaman sekarang meski berbagai ilmu teknologi dan rumus-rumus perhitungan luar biasa lainnya ditemukan, Kalender Imlek masih dapat dijadikan acuan penanggalan yang paling tepat di seluruh dunia.

Perlu juga diketahui, bahwa Dinasti Zhou berkuasa selama 867 tahun dengan 38 orang kaisar. Pada sistem penanggalan Imlek yang dapat dijumpai di zaman sekarang, Kalender Imlek mencantumkan usia tahunnya pada tahun 2560 (di tahun 2009). Itu berarti bahwa Kalender Imlek dimulai dari tahun 551 SM, yaitu pada zaman pertengahan Dinasti Zhou. Di saat masa perang saudara itu, Dinasti Zhou masih melakukan banyak reformasi namun tidak terlalu mempengaruhi tata cara penanggalan Kalender Imlek. Pada masa itu pula, lahirlah Kong Hu Chu atau yang di Bangsa Barat lebih dikenal sebagai Confussius. Ia adalah seorang Guru Besar yang menekankan filsafat kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pada tahun 551 SM inilah tahun kelahiran dari Guru Besar Kong Hu Chu, yang selanjutnya dipakai sebagai tahun awal dari sistem penanggalan Kalender Imlek internasional yang dipakai sampai hari ini. Penentuan dari pemakaian awal tahun ini sebenarnya kurang tepat. Sebab Kalender Imlek itu dibuat tanpa berdasarkan dan tidak berkaitan dengan kepercayaan ataupun agama tertentu. Tapi kalender ini adalah kalender yang dibuat berdasarkan iklim dan musim.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #16 on: 10 January 2009, 11:45:35 PM »
Angpaw (Hong Bao) sebenarnya dimulai dari tradisi pemberian bonus untuk para pejabat di setiap tahun baru. Bonus ini tentu saja berwujud materi (uang), dan dibungkus dengan kertas berwarna merah. Seiring perkembangannya, bungkusan ini diberi ornamen dan tulisan-tulisan agar lebih indah. Dari tradisi ini, para orang tua pun melakukan hal serupa kepada anak-anaknya. Pemberian Angpaw ini mengandung makna membina kasih sayang dan sebagai simbolis pemberian rezeki kepada orang yang lebih muda dan dikasihi.

Menurut tradisi kuno, Orang Tionghoa berpantang terhadap hal-hal yang buruk pada saat Tahun Baru Imlek. Orang Tionghoa menghindari pertengkaran, marah, menangis, atau pun berkata-kata yang tidak baik. Sebaliknya, Orang Tionghoa mengucapkan kata-kata baik, yang biasa berbunyi “Gong Xi Fa Cai” (selamat tahun baru semoga mendapat rezeki). Ada juga tradisi untuk memakan nasi sisa hari kemarin, yang bermakna bahwa masih banyak makanan (rezeki) dari kemarin yang tidak habis-habisnya. Orang Tionghoa pantang memakai baju berwarna putih karena mengandung arti yang kurang baik (berkabung), tapi mereka menyukai memakai baju berwarna merah. Orang Tionghoa juga menghindari kecelakaan kecil seperti memecahkan gelas, piring, mangkuk, dan sebagainya yang berarti menghindari terhentinya usaha mereka di tengah jalan. Orang Tionghoa juga tidak menyapu lantai pada saat tahun baru, karena mereka takut bahwa rezeki mereka akan ikut tersapu. Masih banyak lagi pantangan yang menjadi tradisi orang Tionghoa, namun pada tahun baru ini orang Tionghoa pasti melewatinya dengan gembira dan pesta yang meriah.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #17 on: 10 January 2009, 11:58:46 PM »
[at] Global Moderator

Rasanya thread ini lebih cocok di board Diskusi Umum.  _/\_

Offline iwakbelido

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 251
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #18 on: 11 January 2009, 12:30:02 AM »
he eh, imlek ga ada hubungan dengan agama.. itu mah tradisi _/\_
Sabbe satta bhavantu sukhitatta

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #19 on: 11 January 2009, 12:37:51 AM »
Imlek Bukan Hari Raya Agama Buddha





Pada tanggal 26 januari 2009 yang akan datang, suku bangsa China di seluruh dunia merayakan perayaan Tahun Baru China atau disebut Tahun Baru Imlek. Begitu juga masyarakat Indonesia khususnya dari keturunan etnis China juga merayakan Tahun Baru Imlek.
Sudah enam tahun sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 TENTANG HARI TAHUN BARU IMLEK tertanggal 9 April 2002, perayaan Tahun Baru Imlek telah dirayakan secara bebas. Namun sayang, nampaknya masih banyak orang, khususnya di Indonesia, yang salah memahami perayaan Tahun Baru Imlek sebagai hari perayaan keagamaan khususnya menganggap sebagai perayaan dalam agama Buddha.

Kesalahpahaman mengenai anggapan bahwa Imlek adalah perayaan agama Buddha oleh sebagian besar orang, khususnya di Indonesia, didasari oleh kurangnya informasi yang benar dan melekatnya stigma dan sikap penyamarataan bahwa warga keturunan etnis China pastilah beragama Buddha, Tao atau Kong Hu Chu, dan agama Buddha adalah agama khusus warga keturunan etnis China. Sehingga ketika umat Buddha Indonesia yang sebagian besar adalah berlatar belakang keturunan etnis China merayakan tradisi China, dalam hal ini perayaan Imlek, maka sebagian besar orang beranggapan bahwa Imlek adalah hari raya agama Buddha. Padahal tidak demikian.

Secara singkat, Imlek sendiri merupakan suatu perayaan tradisi menyambut musim semi dan berakhirnya musim dingin yang dilakukan oleh suku bangsa China di RRC, yang dalam perkembangannya ditetapkan sebagai hari penggantian tahun.

Penanggalan Imlek di Tiongkok dimulai sejak tahun 2637 SM, sewaktu Kaisar Oet Tee / Huang Ti (2698-2598 SM) mengeluarkan siklus pertama pada tahun ke-61 masa pemerintahannya. Penanggalan Imlek sebutan asalnya adalah He Lek, yakni Penanggalan Dinasti Ke / Hsia (2205-1766 SM) yang pertama kali mengenalkan penanggalan berdasarkan matahari, dan penetapan tahun barunya bertepatan dengan tibanya musim semi. Dinasti Sing/Ien (1766-1122 SM) menetapkan tahun barunya mengikuti Dinasti He, yakni akhir musim dingin.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa Imlek berawal dari sebuah tradisi menyambut musim semi, dan tidak ada kaitannya dengan perayaan keagamaan manapun. Dengan demikian, Imlek dapat dirayakan secara lintas agama, khususnya mereka yang berlatar belakang keturunan etnis China.

Salah satu acara dalam perayaan Imlek adalah ”sembahyang” leluhur. Acara ”sembahyang” leluhur ini rupanya diartikan oleh warga keturunan etnis China yang beragama non-Buddhis, non-Tao dan non-Kong Hu Chu sebagai acara berdoa memohon rejeki kepada para leluhur sehingga mereka menganggap bahwa hal tersebut bertentangan dengan ajaran agama mereka. Karenanya, banyak umat kr****n maupun Muslim keturunan etnis China yang meninggalkan tradisi perayaan Imlek.

Berbeda dengan umat agama lain, umat Buddha keturunan etnis China memandang acara ”sembahyang” leluhur sebagai suatu penghormatan kepada para leluhur dan bukan meminta rejeki kepada para leluhur. Jadi istilah ”sembahyang” yang tepat bukanlah berarti berdoa meminta kepada leluhur, tetapi justru menghormati dan mendoakan para leluhur. Dan menghormati mereka yang patut dihormat adalah salah satu wujud dari pelaksanaan Dhamma (Kebenaran).

Dengan demikian, meskipun Imlek bukan merupakan hari raya agama Buddha namun umat Buddha yang berlatar belakang keturunan etnis China dapat dengan bebas merayakan Imlek.

 _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #20 on: 11 January 2009, 07:47:56 AM »
yang gw tau tiap konyan dapet angpau :D jd gak pusing ama embel2 agama ;D

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #21 on: 11 January 2009, 08:23:56 AM »
Yup.. Imlek itu kaitannya dengan budaya Chinese, jadi bukan hari Raya agama..

^
^
Hohoho.. balik kampung nambang angpau :))
Tiap Imlek.. ditanya melulu oleh kerabat, udah ada pacar ? kapan married ? Biar bisa kasih angpau ke anak lagi :))

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline SaddhaMitta

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.323
  • Reputasi: 99
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #22 on: 12 January 2009, 01:49:05 AM »
jgn lupa menyembunyikan sapu yach.
wkkkkkkkkkkkkkkkkkk

lampu juga gak boleh ada yang mati ya....

gak boleh keramas...

:)) :))
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Offline SaddhaMitta

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.323
  • Reputasi: 99
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #23 on: 12 January 2009, 01:49:58 AM »
yang gw tau tiap konyan dapet angpau :D jd gak pusing ama embel2 agama ;D

hah...   :o :o :o masih dapat angpao ko?
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #24 on: 12 January 2009, 09:44:44 AM »
yang gw tau tiap konyan dapet angpau :D jd gak pusing ama embel2 agama ;D

hah...   :o :o :o masih dapat angpao ko?

masih donk :D

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #25 on: 12 January 2009, 10:03:44 AM »
tapi kenapa Chinese Karesten mengharamkan imlek yah...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #26 on: 12 January 2009, 10:04:28 AM »
Imlek Bukan Hari Raya Agama Buddha





Pada tanggal 26 januari 2009 yang akan datang, suku bangsa China di seluruh dunia merayakan perayaan Tahun Baru China atau disebut Tahun Baru Imlek. Begitu juga masyarakat Indonesia khususnya dari keturunan etnis China juga merayakan Tahun Baru Imlek.
Sudah enam tahun sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 TENTANG HARI TAHUN BARU IMLEK tertanggal 9 April 2002, perayaan Tahun Baru Imlek telah dirayakan secara bebas. Namun sayang, nampaknya masih banyak orang, khususnya di Indonesia, yang salah memahami perayaan Tahun Baru Imlek sebagai hari perayaan keagamaan khususnya menganggap sebagai perayaan dalam agama Buddha.

Kesalahpahaman mengenai anggapan bahwa Imlek adalah perayaan agama Buddha oleh sebagian besar orang, khususnya di Indonesia, didasari oleh kurangnya informasi yang benar dan melekatnya stigma dan sikap penyamarataan bahwa warga keturunan etnis China pastilah beragama Buddha, Tao atau Kong Hu Chu, dan agama Buddha adalah agama khusus warga keturunan etnis China. Sehingga ketika umat Buddha Indonesia yang sebagian besar adalah berlatar belakang keturunan etnis China merayakan tradisi China, dalam hal ini perayaan Imlek, maka sebagian besar orang beranggapan bahwa Imlek adalah hari raya agama Buddha. Padahal tidak demikian.

Secara singkat, Imlek sendiri merupakan suatu perayaan tradisi menyambut musim semi dan berakhirnya musim dingin yang dilakukan oleh suku bangsa China di RRC, yang dalam perkembangannya ditetapkan sebagai hari penggantian tahun.

Penanggalan Imlek di Tiongkok dimulai sejak tahun 2637 SM, sewaktu Kaisar Oet Tee / Huang Ti (2698-2598 SM) mengeluarkan siklus pertama pada tahun ke-61 masa pemerintahannya. Penanggalan Imlek sebutan asalnya adalah He Lek, yakni Penanggalan Dinasti Ke / Hsia (2205-1766 SM) yang pertama kali mengenalkan penanggalan berdasarkan matahari, dan penetapan tahun barunya bertepatan dengan tibanya musim semi. Dinasti Sing/Ien (1766-1122 SM) menetapkan tahun barunya mengikuti Dinasti He, yakni akhir musim dingin.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa Imlek berawal dari sebuah tradisi menyambut musim semi, dan tidak ada kaitannya dengan perayaan keagamaan manapun. Dengan demikian, Imlek dapat dirayakan secara lintas agama, khususnya mereka yang berlatar belakang keturunan etnis China.

Salah satu acara dalam perayaan Imlek adalah ”sembahyang” leluhur. Acara ”sembahyang” leluhur ini rupanya diartikan oleh warga keturunan etnis China yang beragama non-Buddhis, non-Tao dan non-Kong Hu Chu sebagai acara berdoa memohon rejeki kepada para leluhur sehingga mereka menganggap bahwa hal tersebut bertentangan dengan ajaran agama mereka. Karenanya, banyak umat kr****n maupun Muslim keturunan etnis China yang meninggalkan tradisi perayaan Imlek.

Berbeda dengan umat agama lain, umat Buddha keturunan etnis China memandang acara ”sembahyang” leluhur sebagai suatu penghormatan kepada para leluhur dan bukan meminta rejeki kepada para leluhur. Jadi istilah ”sembahyang” yang tepat bukanlah berarti berdoa meminta kepada leluhur, tetapi justru menghormati dan mendoakan para leluhur. Dan menghormati mereka yang patut dihormat adalah salah satu wujud dari pelaksanaan Dhamma (Kebenaran).

Dengan demikian, meskipun Imlek bukan merupakan hari raya agama Buddha namun umat Buddha yang berlatar belakang keturunan etnis China dapat dengan bebas merayakan Imlek.

 _/\_


Saya mau perjelas disini, Imlek itu bukan milik Agama, Tapi sudah menjadi Tradisi, banyak mengira Tahun baru Imlek itu milik agama Kong Fu Cu , atau Tao ataupun Buddha. Memang Realisasi Tradisi dalam Chinese di pengaruhi oleh 3 agama besar ini.

Satu hal lagii Postingan Tulisan ini sebenernya milik siapa?. Refernsi dia tulis itu apa. Sebenernya realisasinya dalam Tionghoa muslim masih merayakan Imlek tapi caranya sedikit berbeda, siapa bilang tidak tahun 2002, Justru PITI (Pesatuan Islam Tionghoa Indonesia) merayakan Tahun baru imlek Di mejid Lau Tze Pasar baru, Pada tahun yang sama Gereja ka****k juga merayakannya.

Justru lucunya kita yang beragama Buddha malah tidak bangga Terhadap Tradisi Chinese itu sendiri, Padahal kalu kita lihat tradisi Chinese tuh dipengaruhi oleh agama Buddha juga.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #27 on: 12 January 2009, 10:07:46 AM »
tapi kenapa Chinese Karesten mengharamkan imlek yah...

gak semua brooo.. ada yang perayaan imlek digereja juga :))

menjaring pasar cokin yang ikut imlek mesti diperbolehkan

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #28 on: 12 January 2009, 10:21:22 AM »
yang dikatakan Bro hendra tuh bener.
Anda tau ngak tulisan saya yang disini berjudul serba serbi imlek ( Compelte Edition ). itu salah satu penyusunnya adalah Pendeta kr****n Prostestan. Bahkan dia pake motto

" By religous I'm Christian, By The Race I'm Chinese"

Masak kita kalah sama Orang Nasrani. Padahal Tradisi Chinese tuh ada didalamnya Pengaruh agama Buddha

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Imlek, Hari Raya siapa ?
« Reply #29 on: 12 January 2009, 10:44:27 AM »
Quote
Padahal Tradisi Chinese tuh ada didalamnya Pengaruh agama Buddha

pengaruhnya apa yakkk...

bukannya tradisi beda dengan ajaran??

 

anything