Apa maksudnya belum menembus kesunyataan masih bisa berpandangan salah ?
Saya selalu memakai acuan Tipitaka yang valid, berpandangan salah bagaimana ? walau saya belum menembus kesunyataan.
Semua orang merasa dirinya benar, adalah manusiawi, wajar. Tapi merasa benar belum tentu benar, kan?
Menurut saya, dalam berdiskusi dg umat lain, coba sadari kebencian atau kasih yg bertambah dalam bathin kita?
Kalau kebencian yg berkobar, itu merugikan diri sendiri. Kita belajar dhamma utk mengikis kebencian, jd kalau justru menambah kebencian, kita sebaiknya waspada dan meneliti ulang.