//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha Lahir di Nepal? Gambar Gede!  (Read 8372 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Buddha Lahir di Nepal? Gambar Gede!
« on: 04 June 2009, 10:09:28 PM »

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Buddha Lahir di Nepal? Gambar Gede!
« Reply #1 on: 04 June 2009, 11:33:52 PM »
du bro..
koq kagak dikompress dulu tuh gambar.. n gak pake spoiler.. >_<
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Nagaratana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 40
  • Reputasi: 1
Re: Buddha Lahir di Nepal? Gambar Gede!
« Reply #2 on: 04 June 2009, 11:49:51 PM »
Keren.
Tapi inetnya lemot.

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Buddha Lahir di Nepal? Gambar Gede!
« Reply #3 on: 05 June 2009, 12:31:26 AM »
Mantap .......  :jempol:

ingat cerita sungai rohini yg diperebutankan oleh suku Sakya dan suku Koliya
ternyata memang sungai rohini berdekatan ....... antara suku Sakya dan suku Koliya

Mohon izin copas aja, taro sini ......  _/\_

Syair 197-199 (XV:1. Kisah Kesabaran Kerabat Sang Buddha)

Kapilavatthu, kota suku Sakya; dan Koliya, kota suku Koliya, terletak di sisi-sisi sungai Rohini. Petani kedua kota bekerja di ladang yang diairi oleh sungai tersebut. Suatu tahun mereka memperoleh hujan yang tidak cukup, sehingga padi serta hasil panen lainnya mulai layu. Petani di kedua sisi sungai ingin mengalirkan air dari sungai Rohini ke ladang mereka masing-masing. Penduduk Koliya mengatakan bahwa air sungai itu tidak cukup untuk mengairi dua sisi, dan jika mereka dapat melipatgandakan aliran air ke ladang mereka barulah itu akan cukup untuk mengairi padi sampai menguning.

Pada sisi lain, penduduk Kapilavatthu menolak hal itu, apabila mereka tidak mendapatkan air, dapat dipastikan hasil panen mereka akan gagal, dan mereka akan terpaksa membeli beras orang lain. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak siap membawa uang dan barang-barang berharga ke seberang sungai untuk ditukar dengan makanan.

Kedua pihak menginginkan air untuk kebutuhan mereka masing-masing, sehingga tumbuh keinginan jahat. Mereka saling memaki dan menantang. Pertengkaran antar petani itu sampai didengar oleh para menteri negara masing-masing, dan mereka melaporkan kejadian tersebut kepada pemimpin mereka masing-masing, sehingga orang-orang di kedua sisi sungai siap bertempur.

Sang Buddha melihat sekeliling dunia dengan kemampuan batin luar biasa Beliau, mengetahui kerabat-kerabat Beliau pada kedua sisi sungai akan bertempur. Beliau memutuskan untuk mencegahnya. Seorang diri Sang Buddha ke tempat mereka dengan melalui udara, dan segera berada di tengah sungai. Kerabat-kerabat Beliau melihat Sang Buddha, dengan penuh kesucian dan kedamaian duduk di atas mereka, melayang di udara. Mereka meletakkan senjatanya ke samping dan menghormat kepada Sang Buddha.

Kemudian Sang Buddha berkata pada mereka, "Demi keperluan sejumlah air, yang sedikit nilainya, kalian seharusnya tidak mengorbankan hidupmu yang jauh sangat berharga dan tak ternilai. Kenapa kalian melakukan tindakan yang bodoh ini ? Jika Saya tidak menghentikan kalian hari ini, darah kalian akan mengalir seperti air di sungai sekarang. Kalian hidup dengan saling membenci, tetapi Saya sudah tidak membenci; kalian akan menderita karena kekotoran batin, tetapi Saya sudah bebas darinya; kalian berusaha memiliki kesenangan hawa nafsu, tetapi Saya sudah tidak berusaha untuk itu."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 197, 198, dan 199 berikut ini :

Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci di antara orang-orang yang membenci; di antara orang-orang yang membenci kita hidup tanpa membenci.

Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa penyakit di antara orang-orang yang berpenyakit; di antara orang-orang yang berpenyakit kita hidup tanpa penyakit.

Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa keserakahan di antara orang-orang yang serakah; di antara orang-orang yang serakah kita hidup tanpa keserakahan.
[/color]

Banyak orang pada waktu itu mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma berakhir.

  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Buddha Lahir di Nepal? Gambar Gede!
« Reply #4 on: 05 June 2009, 07:20:31 AM »
di nepal smua ya ? kapilavatthu dan lumbini nya jg ....
batas negaranya yg garis merah itu kan ?

jadi kalo wisata religi buddhis harusnya ke nepal dunk ?
eh tp kan ada 1 tempat lagi yg harus di datangi ya ? mana itu lupe .....

 

anything