Show Posts
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
151
Informasi dan Pengumuman Kegiatan Buddhis / Re: Adakah jalan menuju kesucian diluar Buddha Dhamma?
« on: 03 June 2010, 02:02:12 AM »
nga ada.
152
Lingkungan / Re: Apakah pendapat anda tentang foto ini?
« on: 03 June 2010, 02:00:42 AM »
seharusnya si nga di tempat yng tidak sesuai seperti itu... coba lain kali foto dari depan, mau liat itu siapa? 
153
Politik, ekonomi, Sosial dan budaya Umum / Re: IQ Sri Mulyani 157
« on: 26 May 2010, 06:15:52 PM »
Jaman skrng yng penting. EQ..
154
Pengembangan DhammaCitta / Re: pembentukan dewan mod
« on: 26 May 2010, 06:13:30 PM »
siapa yng menbagikan uang paling bnyk tar wa pilih.. 
155
Pengembangan DhammaCitta / Re: pembentukan dewan mod
« on: 25 May 2010, 02:58:10 PM »
aye mendukung siapa saja yng bisa memberikan keuntungan buat ayeee...
157
Lingkungan / Re: Ucapan selamat Waisak dari Vatican.........
« on: 25 May 2010, 09:11:48 AM »
hehehe...
158
Diskusi Umum / Re: APAKAH SANG BUDDHA DAPAT HIDUP SATU KAPPA?
« on: 25 May 2010, 09:10:33 AM »
1 kappa disini mksdnya adalah masa umur manusia pada saat masa buddha muncuk yaitu : 100 thn, walaupun bila menghendaki bisa melebihi itu..
159
Film / Re: The Lost Blademan (2011) | Donnie yen as Guan yu
« on: 25 May 2010, 08:10:13 AM »
tull.. kurang cocok jadi guan yu...
andy lau lebih cocok ke na...
andy lau lebih cocok ke na...
160
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Re: mobil murah cina cuma 13juta
« on: 21 May 2010, 02:31:14 PM »
buruan deh msk indonesia... wkwkwkw
161
Kesehatan / Re: Ada yg tahu tentang powerbalance?
« on: 21 May 2010, 12:47:20 PM »
3 jutaaan??? mending beli BB ato emasss... 
162
Kesehatan / Re: Ada yg tahu tentang powerbalance?
« on: 21 May 2010, 12:18:58 PM »
brp duit tuh???
164
Kesehatan / Re: Lima Makanan Pengusir Bete
« on: 20 May 2010, 08:53:48 AM »
makan gratis paling enakkkk,, bete kelas berrat langsung ilang.. wkwkwk
165
Kafe Jongkok / Terhormat atau Terhinakah Nasib Para Karoshi Jepang???
« on: 20 May 2010, 08:49:39 AM »
Hari ini, saya diajak menginap dirumah sahabat saya, Ria. Kebetulan, kakak laki - lakinya baru saja balik ke Batam, sebelumnya kakak laki - lakinya itu menjalani masa training kerja selama 3 minggu ke Jepang.
Banyak sekali cerita berguna yang saya dapat dari orang sukses seperti Kakak nya Ria ini, sukses menurut versi saya tentunya. Salah satunya cerita tentang karyawan asli Jepang. Bagaimana uletnya mereka dalam bekerja, Disiplin tingkat tinggi yang petut diacungi jempol sampai loyalitas karyawan pada perusahaan.
Di Jepang, tingkat disiplin dan loyalitas para pekerja sangat tinggi. Mereka rela bekerja lembur berjam - jam tanpa diupah. Hanya berharap pada kerendahan hati atasan untuk menaikkan jabatan. Setidaknya, jabatan yang sedikit tinggi akan berpengaruh pada strata sosial mereka dimasyarakat dan meningkatnya perekonomian keluarga. Maka terciptalah istilah untuk para pekerja keras ini, Salaryman namanya.
Di Jepang sendiri, istilah ini digunakan untuk memperhalus istilah Karyawan level bawah yang hidup nya serba pas - pasan, bergaji rendah, kerja pontang - panting tanpa uang lembur, dan tanpa kepastian peningkatan karir meskipun mereka telah bekerja puluhan tahun.. Satu kata yang mewakili kerasnya kehidupan seorang salaryman itu adalah karoshi.
Karoshi ini diartikan sebagai ‘ mati demi kerjaan ‘, diperhalus lagi sebagai orang yang meninggal karena terlalu setia dan mengabdi kepada perusahaan. Penyebab kematian para Salaryman ini diduga kuat akibat kecelakaan di tempat kerja, kematian karena terlalu lelah dengan daya tahan tubuh yang menurun drastis, ataupun bunuh diri karena stress untuk kasus tertentu.
Namun, walaupun mereka pekerja keras mereka tetap bisa menikmati hidup. Biasanya, Para Salaryman ini akan melakukan penyegaran otak setelah seharian bekerja. Makan - makan ataupun minum bersama seolah sudah membudaya. Tidak perlu menunggu Sabtu malam , mereka akan pesta kapan pun yang mereka mau. Biasanya pesta besar - besaran akan diadakan saat perusahaan memenangkan proyek, saat acara syukuran promosi Jabatan rekan kerja maupun hanya minum sebagai pelepas penat. Ritual ini tidak harus rame - rame, dua atau tiga orang saja pun bolehlah.
Acara ini akan digelar di sebuah bar, pub atau tempat semacamnya, yang di Jepang sendiri disebut sebagai izakaya. Di izakaya ini ditawarkan menu sake, beer atau anggur. Namun, jika kita bukan penikmat minuman seperti itu, ditempat ini juga menyediakan makanan umum lainnya. Sebut saja Sushi, Yakitori dan makanan ala Jepang lainnya.
Dan karena pesta mabuk - mabukan ini, maka akan ada beberapa orang yang ditemukan sempoyongan dipinggir jalan. Namun, bukan karyawan Jepang namanya jika lupa pada tanggung jawab. Jika keesokan harinya mereka masih harus bekerja, tidak ada alas an untuk tidak masuk kerja karena mabuk..!!! Tanggung jawab yang luar biasa.
Saya tidak membuat tambahan gambaran karyawan Indonesia sebagai pembanding, karena saya belum terlalu faham bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya di Negeri ini. Takut salah.
*Sedikit oleh - oleh dari Jepang dengan tambahan pengetahuan dari wikipedia.
Source : http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/20/terhormat-atau-terhinakah-nasib-para-karoshi-jepang/
Banyak sekali cerita berguna yang saya dapat dari orang sukses seperti Kakak nya Ria ini, sukses menurut versi saya tentunya. Salah satunya cerita tentang karyawan asli Jepang. Bagaimana uletnya mereka dalam bekerja, Disiplin tingkat tinggi yang petut diacungi jempol sampai loyalitas karyawan pada perusahaan.
Di Jepang, tingkat disiplin dan loyalitas para pekerja sangat tinggi. Mereka rela bekerja lembur berjam - jam tanpa diupah. Hanya berharap pada kerendahan hati atasan untuk menaikkan jabatan. Setidaknya, jabatan yang sedikit tinggi akan berpengaruh pada strata sosial mereka dimasyarakat dan meningkatnya perekonomian keluarga. Maka terciptalah istilah untuk para pekerja keras ini, Salaryman namanya.
Di Jepang sendiri, istilah ini digunakan untuk memperhalus istilah Karyawan level bawah yang hidup nya serba pas - pasan, bergaji rendah, kerja pontang - panting tanpa uang lembur, dan tanpa kepastian peningkatan karir meskipun mereka telah bekerja puluhan tahun.. Satu kata yang mewakili kerasnya kehidupan seorang salaryman itu adalah karoshi.
Karoshi ini diartikan sebagai ‘ mati demi kerjaan ‘, diperhalus lagi sebagai orang yang meninggal karena terlalu setia dan mengabdi kepada perusahaan. Penyebab kematian para Salaryman ini diduga kuat akibat kecelakaan di tempat kerja, kematian karena terlalu lelah dengan daya tahan tubuh yang menurun drastis, ataupun bunuh diri karena stress untuk kasus tertentu.
Namun, walaupun mereka pekerja keras mereka tetap bisa menikmati hidup. Biasanya, Para Salaryman ini akan melakukan penyegaran otak setelah seharian bekerja. Makan - makan ataupun minum bersama seolah sudah membudaya. Tidak perlu menunggu Sabtu malam , mereka akan pesta kapan pun yang mereka mau. Biasanya pesta besar - besaran akan diadakan saat perusahaan memenangkan proyek, saat acara syukuran promosi Jabatan rekan kerja maupun hanya minum sebagai pelepas penat. Ritual ini tidak harus rame - rame, dua atau tiga orang saja pun bolehlah.
Acara ini akan digelar di sebuah bar, pub atau tempat semacamnya, yang di Jepang sendiri disebut sebagai izakaya. Di izakaya ini ditawarkan menu sake, beer atau anggur. Namun, jika kita bukan penikmat minuman seperti itu, ditempat ini juga menyediakan makanan umum lainnya. Sebut saja Sushi, Yakitori dan makanan ala Jepang lainnya.
Dan karena pesta mabuk - mabukan ini, maka akan ada beberapa orang yang ditemukan sempoyongan dipinggir jalan. Namun, bukan karyawan Jepang namanya jika lupa pada tanggung jawab. Jika keesokan harinya mereka masih harus bekerja, tidak ada alas an untuk tidak masuk kerja karena mabuk..!!! Tanggung jawab yang luar biasa.
Saya tidak membuat tambahan gambaran karyawan Indonesia sebagai pembanding, karena saya belum terlalu faham bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya di Negeri ini. Takut salah.
*Sedikit oleh - oleh dari Jepang dengan tambahan pengetahuan dari wikipedia.
Source : http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/20/terhormat-atau-terhinakah-nasib-para-karoshi-jepang/