//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Penerjemahan Sati, Manasikara dan Vinnana  (Read 24695 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Penerjemahan Sati, Manasikara dan Vinnana
« Reply #30 on: 23 May 2012, 07:53:14 AM »
kalo cuma 1 sih bukan solusi, karena memang udah begitu.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Penerjemahan Sati, Manasikara dan Vinnana
« Reply #31 on: 23 May 2012, 08:09:47 AM »
masukan pls  :)

Sati = Mindfulness = …
Manasikara = Attention = …
Vinnana = consciousness = …

thank you dan grp siap mengganjar

Gimana kalo tidak diterjemahkan? kita tetap pake kata pali-nya, tapi di bagian belakang bukunya ada penjelasan tentang kata tersebut. Misalnya kayak penjelasan yang dibold hijau berikut (keknya mantepp...)
_________________

Copas dari sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,13943.0/message,231695.html

warna ungu = quote BTY
warna hijau = quote Peacemind


Terjemahan dari Bhikkhu Nanamoli dalam bukunya, "The Path of Purification" mengenai sati:

"By its means they remember (saranti),or it itself remembers, or it is just mere remembering (sarana), thus it is mindfulness (sati). It has the characteristic of not wobbling. Its function is not to forget. It is manifested as guarding, or it is manifested as the state of confronting an objective field. Its proximate cause is strong perception, or its proximate cause is the foundations of mindfulness concerned with the body, and so on. It should be regarded, however, as like a pillar because it is firmly founded, or as like a door-keeper because it guards the eye-door, and so on"

Jadi, sati memiliki ciri, fungsi, manifestasi serta sebab terdekat sbb :

* Ciri (lakkhana)         : tidak hanyut (apilapana)

* Fungsi (rasa)         : tidak lupa/lengah (asammosa)

* Manifestasi (paccupatthana)   : mengawal (arakkha), atau keadaan berhadapan dengan ranah objek (visayabhimukhabhava)

* Sebab Terdekat (padatthana)   : persepsi yang kuat (thirasañña), atau landasan sati misalnya badan (kayadisatipatthana).


__________________________

Selain apa yang telah dijelaskan Bhante, ada satu hal yang ingin saya tambahkan khususnya mengenai definisi kata sati di atas pada kalimat pertama. Kalimat pertama "Saranti taya, sayam va sarati saraṇamattameva va esati sati" menunjukkan tiga macam definisi yang sangat penting dalam tradisi Theravada yaitu karanasadhana (instrumental-definition), kattusadhana (doer-definition) dan bhavasadhana (the real nature-definition). Sati bisa dianggap sebagai instrumen / alat seperti dalam kalimat 'saranti taya' (karena itu (sati), mereka mengingat), juga bisa dianggap sebagai pelaku (kattu) sesuai dengan kalimat 'sayaṃ sarati' (itu (sati) itu sendiri mengingat), dan juga sebagai sekedar fenomena sesuai dengan definisi 'saranamatteva esa sati' (sekedar ingatan itulah yang disebut sebagai sati). Dalam Theravāda, dari ketiga definisi di atas, definisi yang terakhir merupakan yang paling benar karena hanya definisi ini tidak mengikutkan campur tangan adanya 'doer' / 'diri', sedangkan dua yang lain digunakan untuk mempermudah pengetahuan saja namun tidak boleh dianggap sebagai kebenaran mutlak. Oleh karena itu, sejauh tradisi Theravāda memandang, sati is mere remembering.

Secara harafiah, sati memiliki arti ingat (Sansekerta : smrti; Jawa : eling; Inggris : mindful[ness]). Di Thailand maupun di Myanmar tidak diterjemahkan, mereka tetap memakai sati. Saya pribadi juga lebih condong tetap menggunakan sati, tidak diterjemahkan.

Sati bersama manasikara merupakan salah satu dari ke-52 cetasika. Saya lebih condong tidak menerjemahkan sati sebagai perhatian murni karena kata perhatian sdh saya siapkan untuk kata manasikara (attention).


Sebenarnya memang sangat sulit untuk menerjemahkan kata sati yang tepat ke bahasa Indonesia. Ini disebabkan karena kata ini memiliki arti yang lebih dalam dibandingkan dengan terjemahan2  saat ini. Oleh karenanya, saya berpendapat bahwa Myanmar dan Thailand telah mengambil cara yang paling bijaksana untuk tidak menerjemahkan kata ini. Terjemahan sati ke 'perhatian murni' juga bisa menimbulkan kontroversi terutama jika kita mengingat bahwa Sang BUddha juga menyebutkan adanya micchasati. Perhatian murni lebih condong ke hal yang positif, sedangkan micchasati bersifat negatif. Salah satu definisi Micchasati telah dijelaskan kitab komentar sebagai, "Ye va pana tesam laddhim gahetva rattitthane divathane nisinna sajjhayanti vimamsanti, tesaṃ ‘‘karoto na kariyati papam, natthi hetu, natthi paccayo, mato ucchijjatī’’ti tasmim arammane micchasati santitthati" - "Setelah memegang pandangan2nya, setelah duduk siang dan malam, mereka yang melafal dan memeriksa obyek2 demikian, 'setelah melakukan perbuatan (jahat) kejahatan tidak dilakukan; tidak ada sebab dan kondisi; setelah mati, semuanya akan lenyap /terputus',  sesungguhnya telah berada pada micchasati.


Sampajana (adjective; sampajañña, noun) : clear comprehension (pemahaman nan jernih?).
Biasanya saya menjelaskan hubungan sati dan sampajāna sbb : sati adalah selalu "ingat" mengarahkan kamera "perhatian" pada ranah/medan objek sehingga memiliki pemahaman yang jernih terhadap apa saja yang terjadi pada objek-objek (here and now; kaya, vedana, citta dan dhamma) yang berada dalam ranah pengamatannya. Cmiiw.


Yap, saya setuju dengan pendapat di atas terutama mengingat arti sati yang positif dalam hubungannya dengan sampajana / fully knowing / clear comprehension, dan juga mengingat fungsi sati kaitannya dengan vipassana yang menekankan pada perhatian / tepatnya 'selalu ingat' saat ini dan sekarang terhadap empat landasan (kaya, vedana, citta dan dhamma). 

Definisi manasikara dalam Visuddhi Magga, diterjemahkan oleh Bhikkhu Nanamoli sebagai berikut:

"It is the maker of what is to be made, it is the maker in the mind (manamhi karo), thus it is attention (bringing-to-mind-manasikara). It makes the mind different from the previous (life-continuum) mind, thus it is attention. It has three ways of doing this: as the controller of the object, as the controller of the cognitive series, and as the controller of impulsions. Herein, the controller of the object is the maker in the mind,thus it is attention. That has the characteristic of conducting (sarana). Its function is to yoke associated states to the object. It is manifestated as confrontation with the object. Its proximate cause is an object. It should be regarded as the conductor (sarathi) of associated states by controlling the objects, itself being concluded in the formations aggregate. Controller of the cognitive series is a term for the five-door adverting. Controller of impulsions is a term for the mind-door adverting. These last two are not included here."
« Last Edit: 23 May 2012, 08:13:18 AM by dhammadinna »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Penerjemahan Sati, Manasikara dan Vinnana
« Reply #32 on: 23 May 2012, 09:48:18 AM »
sati

Sati of the Buddha;
Sati of the Dharma;
Sati of the Saṃgha;
Sati of giving;
Sati of the heavens;
Sati of stopping and resting;
Sati of discipline;
Sati of breathing;
Sati of the body;
Sati of death.

keyword: ingatan, membuat sesuatu ada di pikiran,

possible words:

perhatian -> perhatian pada buddha? :P dan tubrukan dengan manasikara, secara sati itu part of yoniso manasikara
perenungan -> perenungan nafas? yah masih bisa

Quote
17. “Di sini seorang bhikkhu, pergi ke hutan atau ke bawah pohon atau ke gubuk kosong, duduk bersila, menegakkan tubuhnya, dan menegakkan perhatian di depannya, dengan penuh perhatian ia menarik nafas, penuh perhatian ia mengembuskan nafas.

18. “Menarik nafas panjang, ia memahami:  ‘Aku menarik nafas panjang’; atau mengembuskan nafas panjang, ia memahami: ‘Aku mengembuskan nafas panjang.’ Menarik nafas pendek, ia memahami: ‘Aku menarik nafas pendek’; atau mengembuskan nafas pendek, ia memahami: ‘Aku mengembuskan nafas pendek.’ Ia berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan mengalami seluruh tubuh [nafas]’; ia berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan mengalami seluruh tubuh [nafas].’ Ia berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan menenangkan bentukan jasmani’; ia berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menembuskan nafas dengan menenangkan bentukan jasmani.’


mengingat: nooppeee
pengarahan pikiran: euhhhh, ugly
memikirkan/pikiran: hmmmmm
pengamatan: hmmmmm
penilikan:….



 [at] dhammadinna: ketidakpenerjemahan itu yah option kecil sih karena nanti banyak yg harus di reverse utk kata itu dalam kalimat2nya. peng-sati-an pada nafas :P

utk rujukan, i tried to avoid later texts into consideration and get as much earlier texts as basis to keep all in context.
« Last Edit: 23 May 2012, 09:51:48 AM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Penerjemahan Sati, Manasikara dan Vinnana
« Reply #33 on: 23 May 2012, 12:36:27 PM »
^ ^ ^ bukan "peng-sati-an pada nafas" atuh... tapi "sati pada nafas".. (tapi tetep harus tulis penjelasan sati di bagian belakang bukunya).

Kalo manasikara, okelah "perhatian". Sedangkan kata "sati", cukup mendalam untuk diterjemahkan ke dalam (hanya) satu/dua kata.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Penerjemahan Sati, Manasikara dan Vinnana
« Reply #34 on: 23 May 2012, 07:02:01 PM »
Tentang sati, Bhikkhu Analayo dlm bukunya "Satipatthana: Jalan Langsung Ke Tujuan" (judul asli: Satipatthana: The Direct Path to Realization) mengemukakan pengertian "sati" sbg "ingatan", yaitu kata benda yg berhubungan dg kata kerja "sarati" (mengingat). Ini disebutkan dlm beberapa sutta: MN I 329 "sati pamuttha" yg berarti "lupa", DN I 180 "sati udapadi" yg berarti "mengingat", AN IV 329 "asati" untuk menunjuk pd seorg bhikkhu yg pura2 lupa pd pelanggaran yg dilakukannya di mana sebelumnya telah diperingatkan. Definisi umum sati sbg ingatan jg terdapat dlm Abhidhamma dan ulasan/komentar.

Juga berhubungan dg kata "anussati" yg berarti "mengingat kembali", misalnya Buddhanussati, pubbenivasanussati (mengingat kembali kehidupan lampau).

Namun demikian, dlm konteks satipatthana, sati tidak hanya berarti memori, tetapi juga memfasilitasi terjadinya memori. Dengan demikian sati berarti "sadar akan saat ini" seperti yg dijelaskan dlm Patisambhidamagga dan Visuddhimagga di mana ciri khas sati adalah "hadir" (upatthana), apakah sebagai kemampuan inderawi (indriya), faktor2 pencerahan (bojjhanga), faktor jalan mulia berunsur delapan, atau pada saat realisasi (Pm I 16, 116 dan Vm 510).

Karena luasnya pengertian sati ini dan utk menghindari kesalahan terjemahan, beliau membiarkan kata "sati" tidak diterjemahkan.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Penerjemahan Sati, Manasikara dan Vinnana
« Reply #35 on: 23 May 2012, 08:05:35 PM »
Cmiiw.
Sati adalah kemampuan batin (pikiran) untuk menyeret, memanggil, membawa kembali dirinya ke posisi semula (seharusnya).
Jika benar, sukar untuk meyingkatnya dalam 2 atau 1 kata.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Penerjemahan Sati, Manasikara dan Vinnana
« Reply #36 on: 03 June 2012, 06:06:14 PM »
Jd sdh dpt kata2 yg tepat? Sorry sdh lama tdk review

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Penerjemahan Sati, Manasikara dan Vinnana
« Reply #37 on: 04 June 2012, 10:16:10 AM »
utk meminimkan damage dan memang tidak akan pernah dapet kata yg tepat, sati tetap perhatian, manasikara perhatian seksama or else.
There is no place like 127.0.0.1

 

anything