hehehe curi2 kesempatan baca lagi
Itu salah,kalau saya dari lahir sampai kelas 1Sma semester 1 diajarin tentang dewa dewi dan Kaisar Dewa yang menguasai dunia(Thi Kong),saya tidak merasa ada something wrong dan saya fine2 saja kok,itu pendapat orang,dan setiap orang berbeda2 pendapatnya bahkan kembar identik sekalipun(Kecuali 1pikiran,1otak laugh...Baru setelah semester 2 saya baru mulai mendengarkan guru agama saya nerangin,pertama sih bosan,lama kelaman yang dia bilang masuk akal(Baru sejak saat itu saya mengenal Buddhisme,karena sejak bayi sampai kelas 1Sma cuma tahu Buddhsime secara adat tionghoa yang sudah dipermak habis...chuckle)
NB:Sekarang saya baru naik kelas 3Sma jadi saya belum tamat Skul..
Skul di Indo lagi,:)
Bukan di Skul Buddhis koq tapi Skul swasta dan penguasa Skul semuanya orang kr****n,tapi tidak ada diskriminasi yang mencolok....Kalau soal ajarin atau tidak,saya selama skul dr SD sampai SMa kelas 1 kalau masalah agama Buddha sih tidak pernah didengarin,palingan minta diajarin atau menyontek saja..chuckle ,jadi saya tidak tahu pernah diajarin tidak....
wuiw skul kr****n anda ada guru agama buddhis nya ya
.. keren ..
itu karena anda memiliki karma yg baik sehingga mendapat ajaran yg lebih "bener", tp coba di lihat di sekeliling anda .... sebagian besar mendapat yg tidak benar bahkan sangat tidak benar ....
bahkan tula perna denger dari temen ada sekulah buddhis yg guru agamanya mala dari "maitreya", ajarannya mala semakin berbeda pdhl sama2 buddhis nya ... (jgn dibahas cuman ketik2 aja)
Tidak juga loh...Pernyataan anda tidak sepenuhnya benar....Ambil kasus saja Bhante di India yang memperkosa,dia sudah mendapatkan ilmu vinaya dan Tipitaka yang sangat ketat dan bahkan vinaya melarang untuk bersentuhan dengan berlawanan jenis,tapi toh dia tetap memperkosa,kasusnya waktu disidangkan dia bunuh diri karena malu...Smiley atau lihat kasus sih Surya Prakarsa(entah apa namanya) yang membunuh artis,dia saja seorang Buddhisme dan mendapatkan gelar,apakah gelar itu menjamin dia tidak membunuh?Apakah yang mesti disalahkan Bhante yang mengajarkannya?Aneh bukan?Mengkambing hitamkan orang lain atas perbuatan anda sendiri(Neraka avijji menunggu orang2 seperti ini Smiley )
"Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga"
Dan yang paling pasti Buddhisme tidak menjanjikan apa2,baik itu surga mau neraka bahkan baik itu anda bisa berlaku lurus atau tidak semuanya kembali pada anda sendiri,cuma anda sendiri bukan orang lain...Smiley
Menurut saya sih masalahnya bukan pada orang lain,tapi pada diri sendiri...Jangan membuat alibi dengan mengkambing hitamkan orang lain...Perbuatan tidak terpuji itu Smiley
pernyataan saya gada yg bener, hampir seluruhnya adalah salah
, makana saya masuk forum, membaca, belajar dll smoga bisa jadi lebih bener
seharusnya begitu lah adanya .. "Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga" ... tp begitulah umumnya (umum bukan berarti keseluruhan), bagi yg mengerti buddhism mungkin benar, buddhisme tidak menjanjikan apa2, tp bagi yg kurang or tidak mengerti, hal hal tersebut semakin akan menjauhkan mereka dari kemungkinan utk mengerti or keinginan utk mengerti, saya justru tidak mengurusin diri sendiri .. tp mengurusin implikasi masyarakat, kalo diri sendiri ga perlu sampe ketik2 panjang2 wakakakakakkaak ... kan karma mu sendiri mau lo jadi tokek tar kek terserah kekekeke
apa mungkin mencoba pura2 buta aja, hal yg paling sering kita lakukan ?
- kalo ada orang berbuat salah ... dia yg menanggung karma nya sendiri, eh skitar itu terkena efek nya man ... kalo si bhante mau ngerokok, mau endehoy an or apapun jg tp ga kliatan or tidak di ketaui orang awam bahkan umat nya terserah dia lah , kalo dia ga mampu utk jaga itu ya silakan meninggalkan itu jubah kan ? jgn2 beneran peraturan dibentuk utk dilanggar kekekekekeke
bukannya setiap mau melangkah harus siap resiko nya ? kalo masi ngebet endehoy ya jgn jadi bhante tp jadi playboy .. asik kan
kalo masi ngebet yg lain ya jgn jadi bhante dulu, jadi yg lain dulu .. asik kan
tidak ada yg mengkambing kambingan orang lain kekekekeke, kalo yg dibahas masalah diri sendiri tidak perlu di urusin lah ...
Terserah orang mau bilang apa,kan orang tersebut punya mulut,kenapa harus kita yang sewot?
Tugas kita cuma 1 yakni menyelami batin sendiri,bukan menanggapi setiap omongan orang...Biarkan "Telinga menjadi Telinga" biarkan "Kata menjadi Kata"
kekekekeke tutup mata tutup telinga dunk kekekekek
kalo anda merasa seperti itu berarti ga perlu dunk mereply ke thread ini kekekekeke ... terserah orang yg merasa itu ga bener, mau bau bangkai kek, mau apalah, cuek aja lah ... xixixixixi yg penting menyelami batin sendiri .... aku adalah diriku sendiri .. peduli setan dengan orang lain .. makana suap dan konco konco menyebar kenceng di indonesia kekekeke (tp saya jg sering menyuap xuxuxuxuxuxu)
Kayaknya tidak ada yang menyuruh anda untuk mencopy 100% guru tersebut,SB berkata,"Selami batin sendiri"(Sudah sangat jelas perkataan SB,Kebenaran hanya bisa diperoleh didalam diri sendiri,bukan didalam diri SB sendiri bahkan orang lain
tidak mencopy 100% , emang bisa mengcopy 100% ? tp kecenderungan "merembet" atau menurun kepada sekitar selalu ada (sangat banyak malah), dan kalo itu dari guru kepada umat yg "kurang mengerti" akan lebih kuat, dan kondisi ini sangat kuat terjadi di sekitar saya
Itu makanya SB mengajarkan,"SADARI SAAT INI"....
Bumi itu datar atau bundar itu kerjaan siapa?Siapa yang pingin mengetahuinya?Manusia itu sendiri kan?Tidak pernah terpuaskan oleh pengetahuan2nya....Semuanya hanyalah konsep...
Saya bilang bumi datar,saya terkenal dan nama saya ada disegala buku pelajaran diskul,100thn kemudian orang lain menyanggah teori saya dengan mengatakan bumi itu bundar dan teori dia benar,dan kemudian nama saya menghilang digantikan nama dia...Bukankah begitu?Kebenaran manusia itu hanya sebatas begitu,tidak kekal,tidak mutlak....Kebenaran manusia menjadi kebenaran jika tidak ada orang yang bisa menyanggahnya dan seterusnya begitu....
karena kita di kondisi sudah mengerti yg bener bulat itu maka kita bisa tau yg ceper itu salah kekekekeke
kalo kita masi di pengetauan ttg yg bumi itu ceper ya kita akan salah trus, akibatnya ....
Ketika kita diberitahu membantai itu benar dan kita mengikutinya langsung(Berati disini bukan Saddha ajaran SB tapi kepercayaan MEMBABI BUTA,yang SB ajarkan Saddha bukan kepercayaan MEMBABIBUTA,SB SENDIRI BERKATA KITA BAHKAN HARUS KRITIS TERHADAP TIPITAKA MAUPUN BHANTE SEKALIPUN),saya sudah bilang SB mengajarkan,"Selami batin anda sendiri"
bukannya saya uda menulis berulang di sebelum2 nya, kondisi masyarakat itu tidak lah seperti yg anda kira (ga tau lagi kalo masyarakat disekitar anda uda menguasai ajaran2 dengan baik), kondisi nya itu sangat berbeda, yg sekedar tau itu porsi nya kecil (saya termasuk kali hehehehe menghibur diri neh), yg mengetaui secara LEBIH jelas itu sangat kecil, apa lagi yg bener2 ngerti ... wuiw ... dikit banget kali ......
btw .. utk menyelami itu bukannya perlu konsentrasi yg bener ? (ga usa dibahas deh ini kekekekeke)
Jangan menyalahkan guru/orang yang mengajar...Saya sangat kecewa jika ada orang lain yg menyalahkan guru/pengajar...Banyak orang jika seorang Guru mendidik muridnya dan muridnya melakukan kesalahan yang paling utama disalahkan adalah gurunya(Menurut saya pribadi ini adalah pandangan yang sangat sempit)...
"Semuanya itu kembali pada diri sendiri,bukan pada orang lain"...
Lihat betapa bijaksananya Pangeran Siddharta(Seblm dia mencapai kebijaksanaan tertinggi),dia berguru kemana2,"Apakah ketika dia tahu gurunya salah dan meninggalkan gurunya dia mencela gurunya?Jika Siddharta sendiri tidak melakukan hal tersebut,kenapa anda melakukannya?
"Seperti seekor lebah yang menyisap madu di bunga,ketika dia sudah menyisap madunya dia akan meninggalkan bunganya tanpa merusaknya."
kok kecewa ? kan anda menyelami diri anda sendiri ?
saya tidak menyalahkan guru tersebut, kalao akibat nya adalah kepada diri nya sendiri saja, yg saya salahkan akibatnya nya itu kemana2, kalo guru sma saya dulu ketauan selingkuh ... maka tindakan nya ada lah ? memecat guru tersebut , kenapa hal ini di lakukan ?
karena sekolah nya iseng aja lah .. biar seru wakakakkakaka
karena akibat nya bisa menjadi teladan buruk bagi murid, menjadi image jelek kepada wali murid, masa depan skulah, lingkungan sekulah, penjual2 di skitar skula dll (weleh2 jadi merembet macem2 kekekekeke)
kebetulan kemaren baca ebook dari DC...
Petunjuk keempat dan terakhir adalah memberlakukan hukuman yang lebih berat terhadap diri Channa
Hyang Buddha menjelaskan bahwa Channa tidak boleh diajak berbicara, diberi nasehat
ataupun diberi petunjuk, tidak peduli apapun yang dia lakukan
.
.
.
Selanjutnya Ananda melaporkan perintah kedua, yang telah diberikan
Hyang Buddha segera sebelum Beliau mangkat, yakni mengenakan
hukuman yang lebih berat terhadap bhikkhu Channa. Anggota sidang
meminta agar Ananda sendirilah yang menyampaikan keputusan itu
kepada bhikkhu Channa. Ananda keberatan melakukan hal tersebut
mengingat Channa adalah seorang yang bengis dan tidak dapat diatur.
Sidang menasehatkan Ananda untuk membawa sejumlah bhikkhu
bersama dengannya. Dengan memimpin sekelompok besar bhikkhu ia
melakukan perjalanan ke Kosambi di mana Channa tinggal, dan
memberitahukan kepadanya tentang kehendak terakhir Hyang Buddha
bahwa ia telah dinyatakan tidak ada di dalam Sangha
Hukuman semacam ini telah dijelaskan oleh Hyang Buddha kepada Kesi, si
pelatih kuda. Beliau akan menggunakan hukuman tersebut terhadap
bhikkhu yang tidak dapat diubah kelakuannya, baik melalui teguran atau
disiplin. Barangsiapa yang tidak dapat dilatih dengan cara ini, ia akan
dianggap seperti tidak ada di dalam Sangha: ia tidak akan diajak berbicara,
apapun yang dia lakukan. Ketika Channa mendengar hal ini, ia menjadi
demikian takutnya sehingga ia jatuh pingsan. Ketika ia siuman, ia merasa
amat malu karena Hyang Guru telah menjatuhkan hukuman ini terhadap
dirinya sebagai perintah terakhir Beliau yang diberikan kepada Sangha. Hal
ini memberinya daya pendorong besar untuk melakukan usahanya dengan
sungguh-sungguh sehingga dalam tempo yang singkat ia berhasil menjadi
seorang Arahat. Demikianlah hukuman ini menunjukkan sendiri sebagai
perbuatan cinta kasih terakhir Hyang Buddha demi manfaat serta
kebahagiaan bhikkhu Channa, yang berguna meskipun sesudah wafatnya
Beliau. Ketika Channa telah menjadi seorang suci, ia pergi menemui
Ananda serta memohon kepadanya agar mau mencabut kembali hukuman
tersebut. Ananda menjawab bahwa segera sesudah ia mencapai
kebebasan dari nafsu-nafsu, hukuman itu tidak lagi berlaku dalam bentuk
apapun
cuman mau promosi aja .. buku nya bagus hehehehe ayo2 di dl di dl .. di baca di baca ...
LMD atau apapun itu hanya pikiran anda...LDM atau apapun lah itu hanya sebuah label,so SADARI SAAT INI saja lagi.
ya saya selalu berusaha menyadari .. melalui konsentrasi yg bener, terlalu banyak saya baca konsentrasi yg "bener" merupakan salah satu dasar yg penting, tp masi belom bisa jg saya ... berlatih lagi ah
moon maap ... mungkin agak lama baru ke thread ini lagi ... lagi ketemu bacaan2 seru
makaci muach muach