Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Meditasi => Topic started by: DragonHung on 26 September 2009, 03:09:15 PM
-
Ini adalah postingan pertama saya setelah sekian lama mengikuti dan memperhatikan forum DC ini. Salam kenal untuk semua rekan2 se-dharmma disini.
Tujuan saya membuat postingan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai guru dan tempat yg baik untuk melaksanakan meditasi, karena saya melihat banyak teman2 se-dharmma yang selalu bertanya-tanya mengenai meditasi terutama masalah jhanna dan kelihatannya sering berputar-putar terus pada keadaan itu.
Hal ini mengingatkan saya ketika pertama kali saya tertarik akan meditasi dan berusaha untuk belajar dari guru2 agama, buku meditasi, para bhikkhu dan informasi lainnya, namun selama 6 tahun tidak ada satupun yg memuaskan rasa dahaga akan kebenaran mengenai meditasi itu.
Apakah semua yg ditulis dalam buku2 pelajaran agama itu benar? Apakah ajaran Sang Buddha itu benar? Dan kenapa kelihatannya ajaran beliau terlalu jauh di awang2. Apakah metode meditasi saya telah saya lakukan itu ada pada jalan yg benar? Pertanyaan2 yg demikianlah yang selalu berputar-putar dalam benak saya.
Ada anekdot seperti ini yang beredar diantara kami sesama saudara seperguruan
Pertapaan Giri Mangalaram
Membuka berbagai jurusan :
- Jurusan Jhanna I-IV = 1 bulan
- Jurusan Arupa Jhanna I-IV = 3 bulan
- Jurusan Sottapanna = 1 tahun
- Jurusan yang diatas itu = 3 tahun
Untuk mencapai rupa jhanna tidak terlalu sulit intinya hanya perlu "pergulatan batin" untuk ngendapkan bentuk-bentuk pikiran buruk (kemauan jahat, kemalasan, kebencian, kegelisahan dan keragu-raguan) dalam batin itu.
Cara mengendapkan hal itu adalah dengan mengurangi banyak kontak indra dengan dunia luar, kadang2 walau dengan metode meditasi sederhana hal itu dapat di capai dalam jangka waktu 3 minggu.
Setelah batin tenang, jhanna I-III dapat dicapai dengan mudah, hanya sewaktu memasuki jhanna ke IV agak membutuhkan petunjuk guru.
Maka dikatakan mencapai jhanna itu tidak sulit, karena rata-rata sebulan sudah mampu mencapai itu dengan syarat, Guru dan tempat yang tepat serta didukung oleh 2 hal yaitu : Karma baik yang mendukung dan tekad yang kuat. Hanya sesederhana itu.
Guru yang saya maksud adalah Bhante Suryabummi Maha Thera dan lokasinya berada di Tempat latihan meditasi & Vipasanna "Giri Mangalaram" Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.
Dua kondisi yang saya sebut yaitu karma baik yang mendukung serta tekad yang kuat juga dibutuhkan. Mengapa demikian?
- Untuk tempat : Bhante pernah berkata, tempat beliau itu 'istimewa'. 'istimewa' kenapa dikatakan demikian? Konon orang yang tidak mempunyai hubungan karma dengan tempat itu paling lama tahan tinggal di sana selama 7 hari saja.
- Tekad yang kuat : Walau mempunyai karma baik yang mendukung kalau tidak niat untuk latihan dengan sungguh2, walau tinggal di sana selama 3 tahun juga tidak akan maju.
Jadi kalau anda berkesempatan untuk bertemu dan belajar kepada beliau di Trawas, serta karma baik anda cukup dan sungguh2 bertekad belajar untuk mencapai kemajuan batin, maka saya katakan "Mencapai Jhanna Tidak Sulit!"
. . . . . . . .
_/\_
-
wekss.
intinya Kamma yg mendukung, soal guru dan tempat sesuai, jika kamma tdk mendukung dan tidak ada tekad, mao meditasi sampai kapanpun tetap nga bakal capai jhana. apalagi sotapana. sampai pake jurusan jurusan lagi kyk sekolah.. namun soal wkt spt yg dibahas diatas mengenai jurusan ini dalam sebulan, itu brapa lama ini brapa lama, itu tidak bisa menunjukkan kepastian. bisa saja tanpa guru, tp karena pada kehidupan lampau sudah berlatih, bisa saja capai jhana 4 dalam 3 hari....
Selain saran dari Bro diatas, Saran saya yg lain sich di tempatnya Paauk Sayadaw atau Sayare Dipankara, Mereka ada guru guru yang sangat berpengalaman, selain itu prilaku mereka juga patut diberi tepuk tangan. Sikap mereka lemah lembut, membimbing org dengan kasih sayang, benar benar mencirikan murid Buddha... Jarang sekali ada guru seperti mereka... buktikan sendiri. hahaha
_/\_
-
wew, gurunya brahmara Indra yak ;D
-
wekss.
intinya Kamma yg mendukung, soal guru dan tempat sesuai, jika kamma tdk mendukung dan tidak ada tekad, mao meditasi sampai kapanpun tetap nga bakal capai jhana. apalagi sotapana. sampai pake jurusan jurusan lagi kyk sekolah.. namun soal wkt spt yg dibahas diatas mengenai jurusan ini dalam sebulan, itu brapa lama ini brapa lama, itu tidak bisa menunjukkan kepastian. bisa saja tanpa guru, tp karena pada kehidupan lampau sudah berlatih, bisa saja capai jhana 4 dalam 3 hari....
Selain saran dari Bro diatas, Saran saya yg lain sich di tempatnya Paauk Sayadaw atau Sayare Dipankara, Mereka ada guru guru yang sangat berpengalaman, selain itu prilaku mereka juga patut diberi tepuk tangan. Sikap mereka lemah lembut, membimbing org dengan kasih sayang, benar benar mencirikan murid Buddha... Jarang sekali ada guru seperti mereka... buktikan sendiri. hahaha
_/\_
Yo'i, tergantung karma baik pendukung, kalo di lihat rata-rata anak2 yg di sana sih kalo bisa bertahan lebih dari 7 hari dan punya niat belajar, biasanya pasti ada kemajuan sih dalam latihan kurun waktu sebulan itu.
wew, gurunya brahmara Indra yak ;D
Hahahaha betul sekali.
-
wekss.
intinya Kamma yg mendukung, soal guru dan tempat sesuai, jika kamma tdk mendukung dan tidak ada tekad, mao meditasi sampai kapanpun tetap nga bakal capai jhana. apalagi sotapana. sampai pake jurusan jurusan lagi kyk sekolah.. namun soal wkt spt yg dibahas diatas mengenai jurusan ini dalam sebulan, itu brapa lama ini brapa lama, itu tidak bisa menunjukkan kepastian. bisa saja tanpa guru, tp karena pada kehidupan lampau sudah berlatih, bisa saja capai jhana 4 dalam 3 hari....
Selain saran dari Bro diatas, Saran saya yg lain sich di tempatnya Paauk Sayadaw atau Sayare Dipankara, Mereka ada guru guru yang sangat berpengalaman, selain itu prilaku mereka juga patut diberi tepuk tangan. Sikap mereka lemah lembut, membimbing org dengan kasih sayang, benar benar mencirikan murid Buddha... Jarang sekali ada guru seperti mereka... buktikan sendiri. hahaha
_/\_
Yo'i, tergantung karma baik pendukung, kalo di lihat rata-rata anak2 yg di sana sih kalo bisa bertahan lebih dari 7 hari dan punya niat belajar, biasanya pasti ada kemajuan sih dalam latihan kurun waktu sebulan itu.
wew, gurunya brahmara Indra yak ;D
Hahahaha betul sekali.
Pantas si brahmana Indra sakti mandra guna :whistle:
-
tapi blom ada kesaksian om Indra mencapai jhana nih =))
-
weks org sakti rupanya. hahaha
-
wew.... om kumisss...
ditunggu kesaksiannya...
-
mao jg donk kesaksian / buktinya haha... biar lebih yakin
-
dengar2 sich bisa ngambang
-
iya, kalo kebanyakan lembur translate kurang tidur jadi ngambang
-
informasi dari retreat CIbodas .....
tadinya gw gak percaya ada peserta bisa mencapai Jhana
tapi pada sesi penutupan Sayare Dipankara yg mengumunkan : Beliau sangat bahagia pada retreat kali ini karena banyak peserta retreat bisa melihat Nimmita dan ada beberapa orang mencapai Jhana ...
konon peserta yg mencapai jhana bisa melihat Organ tubuhnya sendiri ;D
Gw masih bingung :hammer:
apakah orang yg mencapai Jhana telah mendapat jaminan, setelah kematian akan terlahir di alam Brama ??
-
informasi dari retreat CIbodas .....
tadinya gw gak percaya ada peserta bisa mencapai Jhana
tapi pada sesi penutupan Sayare Dipankara yg mengumunkan : Beliau sangat bahagia pada retreat kali ini karena banyak peserta retreat bisa melihat Nimmita dan ada beberapa orang mencapai Jhana ...
konon peserta yg mencapai jhana bisa melihat Organ tubuhnya sendiri ;D
Gw masih bingung :hammer:
apakah orang yg mencapai Jhana telah mendapat jaminan, setelah kematian akan terlahir di alam Brama ??
dengar punya dengar , dari desas desus, memang rata2 yogi yg d latih oleh Sayalay pada saat ret2 bisa mengalami jhana, tp dengar2 pula, ada yogi yg pada saat d rumah latihan,
tdk terjadi apa2..., btw bro virya ikutan ret2? bisa d share...
-
^
^
Besok-besok yeeeh ;D
lagi banyak bacaan ;)
-
apakah orang yg mencapai Jhana telah mendapat jaminan, setelah kematian akan terlahir di alam Brama ??
ilustrasinye kek gini bro,
apakah org yg sudah mempunyai driver license = pengemudi handal , dan mendapat jaminan tidak akan kecelakaan?
-
Gw masih bingung :hammer:
apakah orang yg mencapai Jhana telah mendapat jaminan, setelah kematian akan terlahir di alam Brama ??
Selama tidak melakukan akusala garuka kamma, saya rasa jawabannya IYA.
-
[at] DragonHung,
apakah anda sudah mendapat ijin dari YM untuk mempromosikan tanah suci Beliau?
-
[at] DragonHung,
apakah anda sudah mendapat ijin dari YM untuk mempromosikan tanah suci Beliau?
:hammer: Ops . . . . . maaf belum meminta ijin beliau.
Saya merasa sangat sayang jika kemampuan beliau dalam membimbing meditasi tidak di ketahui oleh rekan2 DC yg lain, mengingat banyaknya rekan2 yg kelihatannya banyak yg membutuhkan petunjuk agar tidak terus berputar2 dalam kebingungan. . . .
Saya akan meminta maaf kepada beliau nantinya, thanks sudah mengingatkan.
-
Ya Sayale Dipankara emank top bgtt.. Apalagi Gurunya Paauk Sayadaw, baru pertama kali jumpa dengan guru yg punya metta dan keahlian luar biasa dalam mengajar..
-
sayalay dipankara gurunya paauk sayadaw? gue pikir muridnya
-
lah, murid ne kan.. moso gurune..
-
wallahhh
haha Sayare Dipankara itu Muridnya Paauk Sayadaw, bukan gurunya. hahaha info dari mana tuh. maksud saya Gurunya Sayare Dipankara yaitu Paauh Sayadaw TOP HABIS
-
informasi dari retreat CIbodas .....
tadinya gw gak percaya ada peserta bisa mencapai Jhana
tapi pada sesi penutupan Sayare Dipankara yg mengumunkan : Beliau sangat bahagia pada retreat kali ini karena banyak peserta retreat bisa melihat Nimmita dan ada beberapa orang mencapai Jhana ...
konon peserta yg mencapai jhana bisa melihat Organ tubuhnya sendiri ;D
Gw masih bingung :hammer:
apakah orang yg mencapai Jhana telah mendapat jaminan, setelah kematian akan terlahir di alam Brama ??
:jempol:
share dunk pengalaman retreatnya,buat jurnal pribadi ya bos...
Btw, pembimbingnya ngomong pake bahasa apa?ada yg translate-tin bos?
Thank
-
Bisa bimbing jarak jauh gak. Via web gitu. Dan biayany per hari atau sudah dpaketin sesuai jurusan yg dambil? Bisa dicicil gak? Oh ya ada ujian masukny ato gak, atau siapapun boleh ikut?
-
informasi dari retreat CIbodas .....
tadinya gw gak percaya ada peserta bisa mencapai Jhana
tapi pada sesi penutupan Sayare Dipankara yg mengumunkan : Beliau sangat bahagia pada retreat kali ini karena banyak peserta retreat bisa melihat Nimmita dan ada beberapa orang mencapai Jhana ...
konon peserta yg mencapai jhana bisa melihat Organ tubuhnya sendiri ;D
Gw masih bingung :hammer:
apakah orang yg mencapai Jhana telah mendapat jaminan, setelah kematian akan terlahir di alam Brama ??
:jempol:
share dunk pengalaman retreatnya,buat jurnal pribadi ya bos...
Btw, pembimbingnya ngomong pake bahasa apa?ada yg translate-tin bos?
Thank
share??
gak aaakh ;D ..... nanti aja, sekrang lagi accik baca2, maklum selama 12 hari gak ketemu berita, film tv dll
gw lagi berusaha menghubungi lewat email ..... orang yg disebut mencapai Jhana :) semoga dia mao share disini ;)
Pembimbing : Sayare Dipankara, beliau berbicara bhs Inggris juga mahir berbahasa Mandarin _/\_
Masa gak ada yg translate!!! :-t emangnya orang Indonesia rata2 sudah mahir bhs Inggris ::) 8)
-
iya, kalo kebanyakan lembur translate kurang tidur jadi ngambang
di aer maksudnya
-
sering lho judul buku
mencapai pencerahan seketika
ataupun
seminar2/workshop
mencapai pencerahan seketika
tapi hasilnya.....hehehhhehe
org memang senang dgn judul diatas SEKETIKA...
kalau memang BISA, mohon dikabarin saya ya... pls
-
memang sesuatu butuh kalimat propokasi utk menarik, tetapi kenyataannya butuh perjuangan keras utk mencapai yang diinginkan...
-
teman saya satu udh cape jhana 4, tp nga tao dia ada lanjut ke arupa jhana nga, belum ditanya. haha, terakhir saya dengar dia lagi latih Upekkha jhana 4, setelah latih metta, karuna, dan mudita sampai jhana 3. cuma dia sering berkelana kesana kemari
-
apa yang dilukiskan oleh dragonhung melalui kata-katanya sangat tepat. Jhana-jhana sebagai bagian dari ajaran sang budha seakan-akan diawang-awang, kebanyakan teman-teman di sini berputar-putar dalam teori, tapi terlalu malas untuk cepat-cepat mencapai Jhana-jhana. padahal Jhana-jhana dapat dicapai dalam waktu 10 hari saja, dengan frekuensi latihan meditasi 2 jam saja sehari. tapi, sdr. Dragonhung jangan berharap teman-teman di sini akan tertarik dengan informasi tentang "guru yang hebat" atau "suatu perkumpulan meditasi yang instan", sebab kawan-kawan di sini akan menggunakan hal-hal yang menarik sebagai objek penyelidikan dan objek diskusi saja, terlebih lagi, mereka sudah bangga dengan segala teori yang sudah mereka fahami, dan tidak menginginkan ada orang lain lain, guru lain, atau kelompok lain yang lebih hebat dari mereka, jadi lebih baik simpan saja informasi berharga tersebut untuk dirimu sendiri saja, kecuali bila kau sekedar hendak menyengkan hati dalam berdiskusi .
-
apa yang dilukiskan oleh dragonhung melalui kata-katanya sangat tepat. Jhana-jhana sebagai bagian dari ajaran sang budha seakan-akan diawang-awang, kebanyakan teman-teman di sini berputar-putar dalam teori, tapi terlalu malas untuk cepat-cepat mencapai Jhana-jhana. padahal Jhana-jhana dapat dicapai dalam waktu 10 hari saja, dengan frekuensi latihan meditasi 2 jam saja sehari. tapi, sdr. Dragonhung jangan berharap teman-teman di sini akan tertarik dengan informasi tentang "guru yang hebat" atau "suatu perkumpulan meditasi yang instan", sebab kawan-kawan di sini akan menggunakan hal-hal yang menarik sebagai objek penyelidikan dan objek diskusi saja, terlebih lagi, mereka sudah bangga dengan segala teori yang sudah mereka fahami, dan tidak menginginkan ada orang lain lain, guru lain, atau kelompok lain yang lebih hebat dari mereka, jadi lebih baik simpan saja informasi berharga tersebut untuk dirimu sendiri saja, kecuali bila kau sekedar hendak menyengkan hati dalam berdiskusi .
::) TIDAK BIJAKSANA....
-
apa yang dilukiskan oleh dragonhung melalui kata-katanya sangat tepat. Jhana-jhana sebagai bagian dari ajaran sang budha seakan-akan diawang-awang, kebanyakan teman-teman di sini berputar-putar dalam teori, tapi terlalu malas untuk cepat-cepat mencapai Jhana-jhana. padahal Jhana-jhana dapat dicapai dalam waktu 10 hari saja, dengan frekuensi latihan meditasi 2 jam saja sehari. tapi, sdr. Dragonhung jangan berharap teman-teman di sini akan tertarik dengan informasi tentang "guru yang hebat" atau "suatu perkumpulan meditasi yang instan", sebab kawan-kawan di sini akan menggunakan hal-hal yang menarik sebagai objek penyelidikan dan objek diskusi saja, terlebih lagi, mereka sudah bangga dengan segala teori yang sudah mereka fahami, dan tidak menginginkan ada orang lain lain, guru lain, atau kelompok lain yang lebih hebat dari mereka, jadi lebih baik simpan saja informasi berharga tersebut untuk dirimu sendiri saja, kecuali bila kau sekedar hendak menyengkan hati dalam berdiskusi .
Bro Deva19, sepertinya ini adalah sebuah penyimpulan yg tidak bijaksana. Darimanakah Bro tahu bahwa disini tidak ada yg praktek dan hanya suka berteori? Apakah seorang praktisi tidak boleh berdiskusi? apakah bahkan ekstrimnya seorang praktisi tidak boleh berdiskusi sama sekali?
disini kita bisa berdiskusi, utk praktek adalah urusan masing2x diluar. Bukan berarti tidak ada yg praktek, bukan?
-
hahaha. gt aja ditanggapi...
siapa yg capai Jhana disini mana mungkin promosi kalo dia udh jhana... lagian org yg mencapai jhana mereka tdk seharusnnya memamerkan kalo dia udh capai jhana hal ini akan menimbulkan kesombongan bagi dirinya. Org yg mencapai jhana terkadang akan merasa dirinya sudah hebat, oleh sebab itu pula org yg mencapai jhana belum tentu memiliki kebijaksanaan dan memahami kelemahan dari setiap mahkluk yang ada, mereka cendrung akan menjadi pribadi yg sombong (namun hanya buat beberapa insan yg nga memahami Dhamma namun mampu mencapai jhana dikarenakan kamma baik masa lampaunya). oleh sebab itu, sangat disarankan oleh para guru meditasi bahwa setelah seseorg mencapai jhana dia seharusnya mempraktekkan 4 meditasi perlindungan. yaitu asubha, Buddhanusati, Metta, dan perenungan terhadap 32 bagian tubuh. hal ini akan menekan kesombongan mereka, keangkuhan mereka, nafsu mereka, meningkatkan keyakinan mereka.. dan setelah itu seseorg seharusnya langsung mempraktekkan Nana Nana yang ada hingga mampu merealisasikan 4 kebenaran arya.
_/\_
-
Gw share pengetahuan dari retreat dan tolong di koreksi bila ada yg salah _/\_
Untuk mencapai Jhana, perlu adanya tahapan2 yg harus dilalui .....
seorang yogi ketika Meditasi Annapanasati bisa melihat Nimmita (cahaya) .....
Nimmita ini bisa berwarna orange, biru, dll dan masih sifatnya melayang, yogi harus tetap fokus pada masuk-keluar nafas ....... bila Nimmita yg berwarna itu sudah bersatu dan berganti seperti kristal (Cahaya yg terang) dan menetap(tidak bergerak lagi) tepat di depan hidung ..... barulah yogi menganti objek dari masuk-keluar nafas ke objek Cahaya yg menetap itu .......
Dari objek Nimmita ini akan timbul pitti (kegiuran) dll ..... dan ini sudah mengarah pencapain Jhana ....
_/\_
-
apa yang dilukiskan oleh dragonhung melalui kata-katanya sangat tepat. Jhana-jhana sebagai bagian dari ajaran sang budha seakan-akan diawang-awang, kebanyakan teman-teman di sini berputar-putar dalam teori, tapi terlalu malas untuk cepat-cepat mencapai Jhana-jhana. padahal Jhana-jhana dapat dicapai dalam waktu 10 hari saja, dengan frekuensi latihan meditasi 2 jam saja sehari. tapi, sdr. Dragonhung jangan berharap teman-teman di sini akan tertarik dengan informasi tentang "guru yang hebat" atau "suatu perkumpulan meditasi yang instan", sebab kawan-kawan di sini akan menggunakan hal-hal yang menarik sebagai objek penyelidikan dan objek diskusi saja, terlebih lagi, mereka sudah bangga dengan segala teori yang sudah mereka fahami, dan tidak menginginkan ada orang lain lain, guru lain, atau kelompok lain yang lebih hebat dari mereka, jadi lebih baik simpan saja informasi berharga tersebut untuk dirimu sendiri saja, kecuali bila kau sekedar hendak menyengkan hati dalam berdiskusi .
Meliha posting Deva19 yg terutama berwarna merah....
itu tandanya orang yg egois....
gak sabaran....egois.....ak sabaran.....egois..ak sabaran..
kalau jhana2 mudah dicapai dan trainingnya GRATIS.... ataupun
bro dragonhung udah mencapainya.........
apa salahnya buat testimoni, sharing pada KODAR berikutnya....
koq malah ajaran sang Buddha (sila dan meditasi vipassana) tuh disimpan gak dibagi-bagikan.
Trus jhana2 yg sono apakah sama dgn jhanna2 yg dimaksud secara umum?
padahal Jhana-jhana dapat dicapai dalam waktu 10 hari saja, dengan frekuensi latihan meditasi 2 jam saja sehari.
2 X 10 jam = 20 jam, kalau begitu kanapa tidak
7 jam x 3 hari aja ? saya yakin sebagian orang lebih tertarik dgn 7jamX3hari.
Jadi latihannya GRATIS atau berapa JT begitu? ada garanSI bisa mencapai Jhanna?
mohon penjelasan sejelas-jelasnya yooooooooo
_/\_ :P
kebanyakan teman-teman di sini berputar-putar dalam teori, tapi terlalu malas untuk cepat-cepat mencapai Jhana-jhana
Kalau Deva19 belum mencapai jhanna, maka juga termasuk didalam yg suka berputar-putar dlm teory... dan terlalu malas... utk ITU.... ?
apakah begitu juga? ;D
sebenarnya siapakah yg udah capai jhanna (jhanna berapa) mohon kabarin dunnng... koq pakai rahasia segala gitu......... ;D ;D
-
hahaha. gt aja ditanggapi...
siapa yg capai Jhana disini mana mungkin promosi kalo dia udh jhana... lagian org yg mencapai jhana mereka tdk seharusnnya memamerkan kalo dia udh capai jhana hal ini akan menimbulkan kesombongan bagi dirinya. Org yg mencapai jhana terkadang akan merasa dirinya sudah hebat, oleh sebab itu pula org yg mencapai jhana belum tentu memiliki kebijaksanaan dan memahami kelemahan dari setiap mahkluk yang ada, mereka cendrung akan menjadi pribadi yg sombong (namun hanya buat beberapa insan yg nga memahami Dhamma namun mampu mencapai jhana dikarenakan kamma baik masa lampaunya). oleh sebab itu, sangat disarankan oleh para guru meditasi bahwa setelah seseorg mencapai jhana dia seharusnya mempraktekkan 4 meditasi perlindungan. yaitu asubha, Buddhanusati, Metta, dan perenungan terhadap 32 bagian tubuh. hal ini akan menekan kesombongan mereka, keangkuhan mereka, nafsu mereka, meningkatkan keyakinan mereka.. dan setelah itu seseorg seharusnya langsung mempraktekkan Nana Nana yang ada hingga mampu merealisasikan 4 kebenaran arya.
_/\_
Seandainya gw mencapai jhanna, ya di share aja...itu kan termasuk ajaran Buddha yg boleh di share.
Apakah akan menjadi sombong ? kagak la ya.... disini kan cuma pakai user name.. apa yg mau disombongkan ? dan org yg mencapai jhanna kan batin nya lebih maju. koq malah takut dianggap sombong segala ? itu kontradiksi.....
Contohnya seperti apa ya cara sombongnya orang yg mencapai Jhanna ?
mohon penjelasannya.
Apakah sewaktu Buddha mencapai penerangan sempurna dia takut mengajarkan orang lain... jangan2 org2 menganggap dia sombong ?
kan tidak..........
so apa defenisi sombong menurut bro ? mohon masukan yg jelas yaaaaa ;D
kalau bagi saya pribadi.... selama gurunya dapat mengajarkan ilmu yg canggih/baik/berguna.... dan dia mau nyombong dikit/banyak sama sekali gak masalah deh.......(kita belajar baiknya, dan tidak mencontoh jeleknya) begitu aja koq repoooot ;D
-
jadi lebih baik simpan saja informasi berharga tersebut untuk dirimu sendiri saja
IMHO, inilah contoh kalimat orang yg belum TERLATIH....
paling tidak orang yg terlatih atau tidak juga bisa dibaca dari posting nya juga kooooqqqqqqqqq. dikit banyak, banyak dikit, lebih kurang, kurang lebih begitu dehhhh
;D ;D ;D ^:)^
-
Orang yg mencapai Jhana, belum tentu orang yg telah mencapai tingkat ke Suci-an dari tingkat 1 dan 4
tapi orang yg telah mencapai tingkat2 kesucian tertentu, kemungkinan besar mempunyai Jhana .....
Jadi memang ada riskan bila telah mencapai Jhana tapi belum mencapai tingkat ke sucian, sedangkan kilesa kesombongan (mana) baru benar2 hilang pada tingkat kesucian Arahat .....
Kecenderungan orang yg telah mencapai Jhana akan menjadi sombong memang menjadi besar, bila saja orang2 yg telah mencapai Jhana sering membanding2kan dirinya dengan orang lain .....
Dan orang yg telah mencapai Jhana, tetapi tidak berlatih lagi ...... Jhana itu akan hilang
Dalam ber-Meditasi : Jangan mengharapkan Nimmita dan pencapain Jhana .....
yg penting lakukan konsentrasi pada fokus dan objek .......
_/\_
-
apa yang dilukiskan oleh dragonhung melalui kata-katanya sangat tepat. Jhana-jhana sebagai bagian dari ajaran sang budha seakan-akan diawang-awang, kebanyakan teman-teman di sini berputar-putar dalam teori, tapi terlalu malas untuk cepat-cepat mencapai Jhana-jhana. padahal Jhana-jhana dapat dicapai dalam waktu 10 hari saja, dengan frekuensi latihan meditasi 2 jam saja sehari. tapi, sdr. Dragonhung jangan berharap teman-teman di sini akan tertarik dengan informasi tentang "guru yang hebat" atau "suatu perkumpulan meditasi yang instan", sebab kawan-kawan di sini akan menggunakan hal-hal yang menarik sebagai objek penyelidikan dan objek diskusi saja, terlebih lagi, mereka sudah bangga dengan segala teori yang sudah mereka fahami, dan tidak menginginkan ada orang lain lain, guru lain, atau kelompok lain yang lebih hebat dari mereka, jadi lebih baik simpan saja informasi berharga tersebut untuk dirimu sendiri saja, kecuali bila kau sekedar hendak menyengkan hati dalam berdiskusi .
broo... broo...
itu nyindir yoo?
gak etis lhoo broo.... ;D ;D ;D
bro kan gak tau, member2 di sini hanya berteori ato nggak.... dan wnya sendiri juga gak tau, bro sendiri juga bagaimana lhoo...\;D/\;D/\;D/
kita sama2 mengoreksi diri ajaa broo... \;D/\;D/\;D/
w hanya berteorikah? bro sendiri hanya teori ato ada laksanain prakteknya jugakah?
AYOO..... Kita2 sama2 melihat ke dalammm...\;D/\;D/\;D/
klo menyindir gitu kurang etis, soalnya kan kita2 gak tau satu sama lainnya... \;D/\;D/\;D/
apakah kita2 hanya berteori doangkah? ato ngga pun, sama2 tdk tau satu sama lainn... \:no:/\:no:/\:no:/
jadinya gak gitu bagus langsung mencap gituu... \;D/\;D/\;D/
niat bro mungkin baik kali... \;D/\;D/
mo menasehati, apakah kita2 berteori saja, ato ngga...
tapi, sesuatu yg belum bro ketahui, pasti ato tdknya, dah bro cap lhoo broo... ;D ;D ;D
ehipassikoo... come and see you noww... the teaching of peace, the teaching of love...(<<= lagi nyanyi... :P)
Kan ada juga org yg berpikir capai Jhana itu sulit... tapi pada dasarnya kan 5 nivarana(perintang) ituu... 5 nivarana itu kan yg halangi kita capai Jhana... :yes:
bro naga hung kan mo ngasih tau, capai jhana itu gak sesulit yg kita pikirkan... sebenarnya intinya 5 nivarana yg halangi kita capai Jhana itu...
sama faktor2 pendukung yg lain jugaa...
gituu...\;D/\;D/\;D/
klo ada kata2 yg salah mohon soriinyaa yoo ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Metta Cittena,
Citta _/\_
-
Ada sejenis 'makanan' yg sangat enak dan banyak di cari-cari oleh orang. Orang selalu bertanya2, gimana sih rasanya 'makanan' itu, dan bagaimana cara membuatnya?
Bagi yang sudah mencicipinya, biarpun dia menjelaskan secara mendetail dari A-Z kalo tidak anda sendiri langsung yg mencicipinya, maka itu hanya angan2 belaka.
Yang penting sebenarnya bukan bagaimana bentuk rasa 'makanan' itu, tetapi bagaimana cara MEMBUATNYA.
Kalo anda berharap hanya dengan membeli sebuah buku resep 'makanan' terus nantinya anda dapat membuat 'makanan' yg setara dengan itu, mungkin hal ini terlalu naif. Karna banyak sekali bahan2 dalam 'makanan' itu yang mungkin seumur hidup anda belum pernah melihatnya. Hanya Koki handal terlatih yang mampu mengajari anda satu persatu dari pengenalan bahan dasar sampai membuatnya.
Koki handal telah diperkenalkan, alamat restoran itu telah ditunjukkan tinggal terserah anda, maukah anda meluangkan waktu minimal sebulan untuk mempelajari pembuatan makanan itu. Hanya perlu waktu SEBULAN, bandingkan dengan jangka waktu hidup anda 60 tahun (= 720 bulan), bisakah anda sisakan waktu satu bulan saja dari 720 bulan yg tersedia itu? Hanya perngorbanan kecil bukan? Dan anda masih memiliki 719 bulan untuk dinikmati.
_/\_
-
Contohnya seperti apa ya cara sombongnya orang yg mencapai Jhanna ?
[at] bro sacheng... mo nanyaa... ;D ;D ;D
org yg dah capai Jhana apa dah pasti dah melenyapkan belenggu ke 9(kesombongan <<=klo gak salah...^^"") ?
klo sudah, berarti memang benar, yg dah capai Jhana dah gak diliputi kesombongan lagii...\;D/\;D/\;D/
para sottapana sendiri, juga masih diliputi oleh kesombongan itu lhoo broo... ^-^ ^-^ ^-^
soalnya, karena belum melenyapkan belenggu mengenai kesombongan...
Jadi, klo org yg dah capai Jhana dah pasti Anagami(sudah melenyapkan/melemahkan belenggu kesombongan) atopun dah Arahat, maka dah pasti org yg dah capai Jhana itu, bener2 gak diliputi kesombongan lagi... ;D
tapi, krn yg dah mencapai Jhana itu belum tentu pemasuk Arus, maka kesimpulannya:
"Orang yg dah capai jhana itu, masih bisa memiliki kesombongan...
Metta Cittena,
Citta _/\_
-
Ada sejenis 'makanan' yg sangat enak dan banyak di cari-cari oleh orang. Orang selalu bertanya2, gimana sih rasanya 'makanan' itu, dan bagaimana cara membuatnya?
Bagi yang sudah mencicipinya, biarpun dia menjelaskan secara mendetail dari A-Z kalo tidak anda sendiri langsung yg mencicipinya, maka itu hanya angan2 belaka.
Yang penting sebenarnya bukan bagaimana bentuk rasa 'makanan' itu, tetapi bagaimana cara MEMBUATNYA.
Kalo anda berharap hanya dengan membeli sebuah buku resep 'makanan' terus nantinya anda dapat membuat 'makanan' yg setara dengan itu, mungkin hal ini terlalu naif. Karna banyak sekali bahan2 dalam 'makanan' itu yang mungkin seumur hidup anda belum pernah melihatnya. Hanya Koki handal terlatih yang mampu mengajari anda satu persatu dari pengenalan bahan dasar sampai membuatnya.
Koki handal telah diperkenalkan, alamat restoran itu telah ditunjukkan tinggal terserah anda, maukah anda meluangkan waktu minimal sebulan untuk mempelajari pembuatan makanan itu. Hanya perlu waktu SEBULAN, bandingkan dengan jangka waktu hidup anda 60 tahun (= 720 bulan), bisakah anda sisakan waktu satu bulan saja dari 720 bulan yg tersedia itu? Hanya perngorbanan kecil bukan? Dan anda masih memiliki 719 bulan untuk dinikmati.
_/\_
Perumpamaan ini rasanya kurang tepat, ada yg lebih instan dalam hal makanan, beli aja yg udah jadi, gampang dan cepat, untuk apa repot2 pergi ke pasar belanja bumbu, potong sapi, dan segalanya untuk bikin rendang, padahal bisa tinggal beli di resto padang.
-
Kalo makanan yang umum sih gampang dicari ko indra, banyak di kaki lima.
Tapi kalo makanan istimewa kelas satu hanya dari koki yg handal dan terlatih saja yg bisa membuatnya.
-
selama ada koki andal yg masih praktek, selama itu juga kita masih bisa membeli
-
kalo koki andalnya tidak jualan lagi . . . . ???? :'( :'( :'(
-
gak slamanya yg instan itu lbh praktiss lhoo... ^-^ ^-^ ^-^
kalo koki andalnya tidak jualan lagi . . . . ???? :'( :'( :'(
minta si koki ajarin lhoo... \;D/\;D/\;D/
-
gak slamanya yg instan itu lbh praktiss lhoo... ^-^ ^-^ ^-^
kalo koki andalnya tidak jualan lagi . . . . ???? :'( :'( :'(
minta si koki ajarin lhoo... \;D/\;D/\;D/
Yak betul, itu tujuan postingan saya!
Minta si koki ajarin selagi ada waktu.
-
Ada sejenis 'makanan' yg sangat enak dan banyak di cari-cari oleh orang. Orang selalu bertanya2, gimana sih rasanya 'makanan' itu, dan bagaimana cara membuatnya?
Bagi yang sudah mencicipinya, biarpun dia menjelaskan secara mendetail dari A-Z kalo tidak anda sendiri langsung yg mencicipinya, maka itu hanya angan2 belaka.
Yang penting sebenarnya bukan bagaimana bentuk rasa 'makanan' itu, tetapi bagaimana cara MEMBUATNYA.
Kalo anda berharap hanya dengan membeli sebuah buku resep 'makanan' terus nantinya anda dapat membuat 'makanan' yg setara dengan itu, mungkin hal ini terlalu naif. Karna banyak sekali bahan2 dalam 'makanan' itu yang mungkin seumur hidup anda belum pernah melihatnya. Hanya Koki handal terlatih yang mampu mengajari anda satu persatu dari pengenalan bahan dasar sampai membuatnya.
Koki handal telah diperkenalkan, alamat restoran itu telah ditunjukkan tinggal terserah anda, maukah anda meluangkan waktu minimal sebulan untuk mempelajari pembuatan makanan itu. Hanya perlu waktu SEBULAN, bandingkan dengan jangka waktu hidup anda 60 tahun (= 720 bulan), bisakah anda sisakan waktu satu bulan saja dari 720 bulan yg tersedia itu? Hanya perngorbanan kecil bukan? Dan anda masih memiliki 719 bulan untuk dinikmati.
_/\_
kalo koki andalnya tidak jualan lagi . . . . ???? :'( :'( :'(
menurut ilmu ekonomi DEMAND vs SUPPLY, selama ada DEMAND pasti selalu ada SUPPLY, jadi kalo ada makanan enak yg banyak dicari orang, mustahil tidak ada yg menjual.
-
Iya betul selama ada permintaan tetap ada suplai.
Kalo koki lama tutup toko, terpaksa lagi orang harus nyari koki baru. Emang segampang itu mencari yg namanya koki handal bagi orang awam?
-
Iya betul selama ada permintaan tetap ada suplai.
Kalo koki lama tutup toko, terpaksa lagi orang harus nyari koki baru. Emang segampang itu mencari yg namanya koki handal bagi orang awam?
ya gampang, anda bisa melihat trend bisnis, begitu ada satu bisnis yg laris manis, segera akan diikuti oleh banyak pelaku bisnis lainnya, di sini biasanya pelangganlah yg diuntungkan, pelanggan jadi bisa memilih sesuai selera, bahkan ada kemungkinan makanan olahan koki lain justru lebih enak dari koki pertama.
menarik diskusi dengan anda Member Hung, hanya saja ini OOT, silahkan anda buka thread baru mengenai topik ini di kafe jongkok, kebetulan saya adalah penggemar kuliner.
-
hanya perumpamaan ko indra, hanya perumpamaan!
-
Maka dikatakan mencapai jhanna itu tidak sulit, karena rata-rata sebulan sudah mampu mencapai itu dengan syarat, Guru dan tempat yang tepat serta didukung oleh 2 hal yaitu : Karma baik yang mendukung dan tekad yang kuat. Hanya sesederhana itu.
saya mo sharing sedikit,
banyak senior2 saya yg mengatakan, ketika seseorang mencapai jhana 2-3, umumnya sudah mulai melepaskan kehidupan keduniawian(pranja juga ikut berubah).
jika masih ingin menikah, masih ingin mencari uang, masih ingin punya anak, masih ingin naik Harley Davidson, masih ingin naik Ferrari,..... dll, lebih baik tidak mempelajarinya terlalu dalam.
takutnya akan terjadi konflik batin, karena belum seutuhnya siap melepaskan kehidupan keduniawian.
jika tekad sudah bulat, silahkan.. mungkin 3 hari pun bisa mencapainya.
jika tekad belum bulat, lebih baik tidak mengetahui apa yg sebenarnya belum saatnya untuk mengetahuinya.
hanya sekedar berbagi saran dari senior2 saya _/\_
-
tidak demikian, banyak yg mencapai tingkat2 yg lebih tinggi dan masih tetap menikah, mencari uang dan mempunyai anak.
-
Maka dikatakan mencapai jhanna itu tidak sulit, karena rata-rata sebulan sudah mampu mencapai itu dengan syarat, Guru dan tempat yang tepat serta didukung oleh 2 hal yaitu : Karma baik yang mendukung dan tekad yang kuat. Hanya sesederhana itu.
saya mo sharing sedikit,
banyak senior2 saya yg mengatakan, ketika seseorang mencapai jhana 2-3, umumnya sudah mulai melepaskan kehidupan keduniawian(pranja juga ikut berubah).
jika masih ingin menikah, masih ingin mencari uang, masih ingin punya anak, masih ingin naik Harley Davidson, masih ingin naik Ferrari,..... dll, lebih baik tidak mempelajarinya terlalu dalam.
takutnya akan terjadi konflik batin, karena belum seutuhnya siap melepaskan kehidupan keduniawian.
jika tekad sudah bulat, silahkan.. mungkin 3 hari pun bisa mencapainya.
jika tekad belum bulat, lebih baik tidak mengetahui apa yg sebenarnya belum saatnya untuk mengetahuinya.
hanya sekedar berbagi saran dari senior2 saya _/\_
jhana itu sendiri adalah keduniawian, masih dalam wilayah lokiya, bagaimana mungkin seseorang yang bisa condong meninggalkan keduniwian hanya karena mengalami sesuatu yg juga bersifat keduniawian? jhana tidak identik dengan kesucian. dan bertolak belakang dengan pengalaman anda Bro Wen, saya sebaliknya banyak mengenal perumah tangga yang mencapai jhana2
-
kl begitu, definisi jhana antara saya dan anda berbeda :)
sejauh yg saya pelajari, jhana dan prajna saling berhubungan. apa yg dicapai dalam meditasi, akan terbawa dalam kehidupan sehari2.
dalam meditasi mendapatkan kedamaian, maka kehidupan sehari2 juga selalu mendapatkan kedamaian. sehingga pencapaian tsb, tidak hanya ketika waktu meditasi, tetapi juga ketika mata terbuka.
kalo begitu, post saya sebelumnya, abaikan saja _/\_
-
benar sekali bro wen, tapi apakah panna tidak diperlukan dalam kehidupan duniawi? saya pikir seorang duniawi yg memiliki jhana justru lebih dapat menjalani keduniawiannya dengan lebih bijaksana berkat jhana yg ia miliki. panna bukan monopoli bhikkhu.
dan jhana juga tidak identik dengan panna.
misalnya contoh kasus devadatta yg tentu kita semua kenal, sudah memiliki jhana2 lengkap rupa dan arupa 1-4, tapi tidak memiliki panna sama sekali. bagaimana menurut anda?
-
informasi dari retreat CIbodas .....
tadinya gw gak percaya ada peserta bisa mencapai Jhana
tapi pada sesi penutupan Sayare Dipankara yg mengumunkan : Beliau sangat bahagia pada retreat kali ini karena banyak peserta retreat bisa melihat Nimmita dan ada beberapa orang mencapai Jhana ...
konon peserta yg mencapai jhana bisa melihat Organ tubuhnya sendiri ;D
Gw masih bingung :hammer:
apakah orang yg mencapai Jhana telah mendapat jaminan, setelah kematian akan terlahir di alam Brama ??
dengar punya dengar , dari desas desus, memang rata2 yogi yg d latih oleh Sayalay pada saat ret2 bisa mengalami jhana, tp dengar2 pula, ada yogi yg pada saat d rumah latihan,
tdk terjadi apa2..., btw bro virya ikutan ret2? bisa d share...
Latihan dirumah dan diretreat tentu saja berbeda kondisinya, dan untuk mencapai jhana diperlukan kondisi2 yg mendukung batin untuk pencapaian jhana. terutama dalam hal sila dan konsistensi latihan.
-
Maka dikatakan mencapai jhanna itu tidak sulit, karena rata-rata sebulan sudah mampu mencapai itu dengan syarat, Guru dan tempat yang tepat serta didukung oleh 2 hal yaitu : Karma baik yang mendukung dan tekad yang kuat. Hanya sesederhana itu.
saya mo sharing sedikit,
banyak senior2 saya yg mengatakan, ketika seseorang mencapai jhana 2-3, umumnya sudah mulai melepaskan kehidupan keduniawian(pranja juga ikut berubah).
jika masih ingin menikah, masih ingin mencari uang, masih ingin punya anak, masih ingin naik Harley Davidson, masih ingin naik Ferrari,..... dll, lebih baik tidak mempelajarinya terlalu dalam.
takutnya akan terjadi konflik batin, karena belum seutuhnya siap melepaskan kehidupan keduniawian.
jika tekad sudah bulat, silahkan.. mungkin 3 hari pun bisa mencapainya.
jika tekad belum bulat, lebih baik tidak mengetahui apa yg sebenarnya belum saatnya untuk mengetahuinya.
hanya sekedar berbagi saran dari senior2 saya _/\_
Itu lebih ke Arupa Jhana kali, formless (arupa) yg tak terikat dg form (rupa) lagi. Kalo Rupa Jhana I-IV masih.. Yg jelas saat mengembangkan ke arah sana, kegiatan duniawi yg berhubungan dg 5 rintangan tdk muncul dlm dirinya.
-
2jam X 10 hari = 20 jam,
kalau begitu kenapa tidak 7 jam x 3 hari aja ?
Mangap nyela...
kalao mnurut gw 2 x 10 kurang efektip...
2jam... ~aktivitas harian + tidur~ 2jam ~aktivitas harian + tidur~ 2jam ...
pada aktivitas harian...
disono apa yang udah stabil sewaktu 2jam mulai kabur...
sehingga pada 2jam selanjutnya...
meditasi hanya kembali keawal...
nenangin pikiran terlebih dahulu...
tapi... mungkin ini juga salah satu alasan mengapa pada banyak orang (seperti halnya gue).
mulai males en kendor meditasi'nya
-
2jam X 10 hari = 20 jam,
kalau begitu kenapa tidak 7 jam x 3 hari aja ?
Mangap nyela...
kalao mnurut gw 2 x 10 kurang efektip...
2jam... ~aktivitas harian + tidur~ 2jam ~aktivitas harian + tidur~ 2jam ...
pada aktivitas harian...
disono apa yang udah stabil sewaktu 2jam mulai kabur...
sehingga pada 2jam selanjutnya...
meditasi hanya kembali keawal...
nenangin pikiran terlebih dahulu...
tapi... mungkin ini juga salah satu alasan mengapa pada banyak orang (seperti halnya gue).
mulai males en kendor meditasi'nya
atau begitu aja
mulai jam meditasi istirahat/makan
5 3 jam 30 menit
8:30 3 jam 60 menit
12:30 3 jam 30 menit
3 pm 2 jam 30 menit
5 pm 2 jam 60 menit
7 pm 1 jam 60 menit (plus tanya jawab)
coba2 jadi koki deh.... 14 jam .... gasak terus... biar kapokkk
-
^
^
ngitungnya gimana seh ?
5 + 3 + 1/2 jam = 8.30 bener
8.30 + 3 + 1 jam = 12.30 bener
12.30 + 3 + 1/2 jam = 16.00 ??
15.00 + 2 + 1/2 jam = 17.30 ??
17.00 + 2 + 1 jam = 20.00 ??
...
-
^
^
thanks atas koreksinya bro Forte,...
koki ini gak bawa calculatorrrrr...
5 + 3 + 1/2 jam = 8.30 bener
8.30 + 3 + 1 jam = 12.30 bener
12.30 + 3 + 1/2 jam = 18.00 ??
18.00 + 2 + 1/2 jam = 20.30 ??
20.30 + 1 + 1 jam = 22.30 ??
-
weks rupanya sudah sepanjang ini treadnya, ketinggalan jauh saya. :))
sebelumnya _/\_ dulu ah....
well mencapai jhana tdk menjamin seseorg sudah melenyapkan kesombongan bahkan kesombongannya bisa tinggi (seperti yg saya katakan sebelumnya, hal ini khusus bagi org yg tdk memahami Dhamma ajaran Sang Buddha, dan tdk mengembangkan 4 meditasi proteksi) sedangkan dalam Kasus Sang Buddha, Beliaukan orang yang membabarkan Dhamma, selain itu juga semua object meditasi dikuasai termasuk Metta Bhavana, dan selanjutnya beliau juga telah mencapai penerangan sempurna, tentu saja tdk memiliki kesombongan seperti halnya beberapa org yg mencapai jhana tp merasa dirinya sudah hebat..
contoh nyata yg saya temui adalah saya bertemu dgn org yg sudah mencapai jhana konon ktnya udh jhana 8, tetapi sifatnya sombong bgt, sifatnya menekan meditator lainnya berhubung dia sendiri adalah volunteer, shg byk meditator yg nga suka dengan beliau, saya sendiri dengar dari cr ngomongnya jg sombong, selain itu juga mungkin karena perkembangan meditator lambat shg beliau melihat rendah org dgn kata katanya, saya sich udh lupa karena nga gt perhatikan, :)) namun setelah mengenalnya orgnya cukup baik.. tp seharusnya terhadap org yg tdk dikenal atau meditator dia shrsnya kan bersikap lemah lembuh ramah tamah.. ini menunjukkan org yg capai jhana tp sombong.
selain itu ada seorg guru meditasi, beliau sudah mencapai jhana, saya rasa paling tdk rupa jhana 4 sudah dicapainya, namun sifat sombong dan pemarahnya yg nga tahan. kenapa demikian, karena swt saya berada disana saya mendengar percakapannya dengan seseorg, guru itu mengatakan kepada org tersebut bahwa temannya itu sama sekali tdk ada niat meditasi. saya sendiri bingung kenapa seorg guru bisa mengatakan kepada umat dgn menjelekkan teman umat itu dibelakangnya.. coba pikir kalo emank nga ada niat meditasi kenapa harus cape cape org kesana.... selain itu masih byk kesombongan yg ditunjukkan, prilakunya sama sekali tdk mencerminkan sebagai seorg guru yang bijaksana. lebih jelasnya lagi buktikan sendiri deh hahaha...
Hanya org yang mengenal Dhamma, memahami ke 5 khanda ini dgn jelas, memahami setiap mahkluk memiliki Kammanya sendiri juga rintangan batin, hanya org yang demikian ketika mencapai jhana, mereka tdk akan sombong dgn jhana mereka contohnya temanku. hahahaha
_/\_
-
bro wangsapala,
bagi saya orang pinter silahkan sombong gak apa2 deh...
(terserah deh dia modelnya mau gimana)
yg penting mau transfer ilmunya....
kalau udah gak bisa apa2, mala sombong,...
nah tuhhhh perlu dijauhin deh...
-
haha benar sekali bro,
tp yg namanya sombong apa mao transfer ilmunya? tp ada juga yg mao, cuma dgn sikap sombong transfernya. wkwkwk
kalo nga bisa apa apa sombong lagi, udh pasti nga diperduliin. hehehe
_/\_
-
bagi saya orang pinter silahkan sombong gak apa2 deh...
(terserah deh dia modelnya mau gimana)
yg penting mau transfer ilmunya....
kalau udah gak bisa apa2, mala sombong,...
nah tuhhhh perlu dijauhin deh...
nah bener tuh apa kata johan.
kebanyakan orang kalo merasa orang lain sombong itu terus dia enggan menimba ilmunya, kadang-kadang dia meributkan kesombongan orang lain seperti cacing kepanasan, ribut banget. orang bijak itu tidak akan keberatan dengna kesombongan orang lain, dan dapat mengambil ilmu yang bermanfaat dari orang yang sombong.
-
bukankah orang yg suka mamer mamer tapi gak bagi bagi itu namanya sombong?
terus, biasanya temen lama aye kalo tau tau ketemu suka bilang "sombong, gak ada kabar lagi?" <-- apakah berarti orang cuek itu sombong?
kalo orang suka mamer2 tapi masih suka bagi bagi itu namanya norak dan murah hati deh keknya..
-
_/\_
betul sekali kata Deva19,
contoh yg saya berikan diatas hanya sekedar dikarenakan adanya permintaan contoh org yg capai jhana tp sombong. hehehehe. bukan mau mencari cari kesalahan org sombong. hahaha.....
namun bagaimanapun kesombongan tdk boleh dipelihara.. emank disini ada yg mao pelihara kesombongan ya. hahahaha... jks
-
bagi saya orang pinter silahkan sombong gak apa2 deh...
(terserah deh dia modelnya mau gimana)
yg penting mau transfer ilmunya....
kalau udah gak bisa apa2, mala sombong,...
nah tuhhhh perlu dijauhin deh...
nah bener tuh apa kata johan.
kebanyakan orang kalo merasa orang lain sombong itu terus dia enggan menimba ilmunya, kadang-kadang dia meributkan kesombongan orang lain seperti cacing kepanasan, ribut banget. orang bijak itu tidak akan keberatan dengna kesombongan orang lain, dan dapat mengambil ilmu yang bermanfaat dari orang yang sombong.
jadi Deva19 ada ilmu apa, transfer dunnng...
hitung2 kan menambah pahala anda.. =))
-
bukankah orang yg suka mamer mamer tapi gak bagi bagi itu namanya sombong?
terus, biasanya temen lama aye kalo tau tau ketemu suka bilang "sombong, gak ada kabar lagi?" <-- apakah berarti orang cuek itu sombong?
kalo orang suka mamer2 tapi masih suka bagi bagi itu namanya norak dan murah hati deh keknya..
itu bukan sombong bro hatRed,... mungkin ada mainan baru jadi
sementara teman lama dilupakan gitu...
-
Jhana, .... Jhana .... Hmm ketika pertama di retreat ada orang mengatakan telah mencapai Jhana 4
langsung gw tolak dan gak percaya 8)
didalam benak gw ...... orang yg mencapai Jhana 4 udah bisa melihat alam lain, berjalan di atas air, punya mata dewa, telinga dewa dll
tetapi di retreat dengan gampang mengatakan ada orang yg mencapai Jhana 4 bahkan 1 orang sudah mencapai Jhana 8 setelah belajar Meditasi di Myanmar.....
Akhirnya gw percaya ..... JIka seruis dalam Meditasi dan didukung kamma yg baik Guru yg baik, bisa saja seseorang mencapai Jhana dalam waktu yg singkat
Waktu di retreat dalam bisik-bisik, orang selalu menanyakan Hey!!! udah liat Nimmita(cahaya) lom??
Haha ..... Jangankan Nimmita, lilin-lilin kecilpun tak "nampak" :hammer: ;D
ini Jadwal rutin Meditasi, ada yg mao mencoba dirumah?? ;D
04.30 - = Bangun Pagi
05.00 - 06.00 = Meditasi duduk
06.00 - 07.00 = Sarapan Pagi
07.00 - 08.00 = Meditasi Jalan
08.00 - 09.00 = Meditasi duduk
09.00 - 10.00 = Meditasi jalan / interview
10.00 - 11.00 = Meditasi duduk
11.00 - 12.00 = Makan Siang
12.00 - 13.30 = Istirahat
13.30 - 14.00 = Meditasi jalan
14.00 - 15.30 = Meditasi duduk
15.30 - 16.30 = Meditasi jalan / interview
16.30 - 18.00 = Meditasi duduk
18.00 - 19.00 = Istiharat
19.00 - 20.30 = Meditasi duduk / Dhammatalk (10 hari. 3x Dhammatalk)
20.30 - = Bobo ;D
-
mencapai jhana ke 4 tidak otomatis punya kesaktian, menurut Vimuttimagga, diperlukan latihan lain lagi untuk bisa punya kesaktian, yaitu, menguasai obyek kasina 4 unsur, dan kemahiran dalam hal masuk dan keluar jhana
-
demikian pula dijelaskan dalam AN 5.28: Samadhanga Sutta - The Factors of Concentration. tapi tidak ada tentang kasina, nimita dkk. yg penting 5 faktor konsentrasi sudah ada llau bisa dikembangkan.
-
mencapai jhana ke 4 tidak otomatis punya kesaktian, menurut Vimuttimagga, diperlukan latihan lain lagi untuk bisa punya kesaktian, yaitu, menguasai obyek kasina 4 unsur, dan kemahiran dalam hal masuk dan keluar jhana
apakah di sini ada yang sudah menguasai objek kasina 4 unsur?
pencapaian Jhana itu bagaikan air yang melimpah.
penguasaan objek kasina itu seperti tempat untuk air tersebut.
kemahiran menguasai objek kasina seperti kemahiran menempatkan air pada wadah / tempat yang dihendaki, apakah anda ingin air berbentu seperti gelas, maka ambilah gelas, masukan air ke situ, pastilah air berbentuk seperti gelas, apakah ingin seperti ember, ketel, dll.
atau bisa dijelaskan dengan cara lain, pencapaian jhana itu seperti pengisian bensin pada kendaraan. adapun penguasaan kasina, seperti sopir yang menguasai teknik mengemudi. walaupun mahir mengemudi, tapi gak ada bensin, tentu kendaraan gak akan melaju.
-
kalau Jhanna bahasa englishnya apa ya ?
apakah ada perbedaan antara Jhanna dlm Buddhism
dan yg di yoga ?
selain itu apakah aliran lain juga mengenal istilah jhanna?
spt black magic atau jago santet ?
mohon info nya?
-
kalau Jhanna bahasa englishnya apa ya ?
apakah ada perbedaan antara Jhanna dlm Buddhism
dan yg di yoga ?
selain itu apakah aliran lain juga mengenal istilah jhanna?
spt black magic atau jago santet ?
mohon info nya?
di aliran lain, ada siswa-siswa yang terampil mencapai tahapan Jhana tanpa mengenal istilah Jhana, tanpa mengetahui banyak teori. mereka mencapai Jhana-jhana dengan cara yang berbeda dengan yang ditempuh melalui budhism. cobalah selidiki bagaimana aliran lain dalam mencapai Jhana-jhana! aysik juga studi banding dalam soal tersebut.
-
[at] johan3000: absorbtion.
yah istilah bisa sama tpai definisinya beda. seperti karma dalam hindu dah buddhism kan beda.
-
demikian pula dijelaskan dalam AN 5.28: Samadhanga Sutta - The Factors of Concentration. tapi tidak ada tentang kasina, nimita dkk. yg penting 5 faktor konsentrasi sudah ada llau bisa dikembangkan.
karena tidak disebutkan obyeknya bukan berarti berlaku untuk semua obyek, di sinilah saya pikir kita memerlukan kitab komentar untuk memahami sutta.
-
[at] johan, deva19, mohon tidak OOT, jika ingin study banding harap lakukan di board yg sesuai
-
Dalam Samatha ada 40 objek?
Jhana I mencakup : pitti, ekagata, ...... apa lagi? ::)
Jhana II : .....
Jhana III : .....
Jhana IV : .....
Minta informasi :)
-
kan komenternya belum tentu berlaku bagi semua orang.
diperlukan latihan lain lagi untuk bisa punya kesaktian, yaitu, menguasai obyek kasina 4 unsur, dan kemahiran dalam hal masuk dan keluar jhana
bandingin saja sama samadhanga sutta,
"In the same way, when a monk has developed and pursued the five-factored noble right concentration in this way, then whichever of the six higher knowledges he turns his mind to know and realize, he can witness them for himself whenever there is an opening.
dalam sutta itu lebih mendasar/esensial. dalam komentar itu lebih pada implementasi dari sutta. jadi kita bisa saja tidak selalu harus sama sesuai implementasi si penulis kitab komentar karena itu adalah permukaan yg tampak. nanti jadinya kita cocokin ama permukaannya saja padahal secara esensi berbeda. IMO, lebih mantep kita ambil esensinya dari sang Buddha langsung
-
[at] sumedho,
misalnya dalam penerapan samadhanga sutta itu jika sang meditator menggunakan obyek metta, kesaktian tidak mungkin diperoleh, karena obyek metta akan mentok di jhana 3 (ini menurut komentar vimuttimagga yg juga dikonfirmasi dalam visuddhimagga), para Thera dalam konsili tentu tidak akan memasukkan visuddhimagga ke dalam Tipitaka jika validitasnya diragukan.
-
[at] johan, deva19, mohon tidak OOT, jika ingin study banding harap lakukan di board yg sesuai
thanks bro Indra atas tegorannya,....
Thanks Suhu Medho, [at] johan3000: absorbtion.
gw lagi pingin googlinng mungkin bisa ketemu
mesin yg membantu utk memasuki Jhanna..........
-
Dalam Samatha ada 40 objek?
Jhana I mencakup : pitti, ekagata, ...... apa lagi? ::)
Jhana II : .....
Jhana III : .....
Jhana IV : .....
Minta informasi :)
D. JHANA OR DHYANA WITHOUT FORM (arupa jhana): absorption without form, leading to increasing rarefaction or incorporeality (similar to Patanjali's asamprajnata samadhi. Asamprajnata-samadhi is sometimes known in Vedanta circles as nirvikalpa-samadhi). Asamprajnata-samadhi is generally considered to incorporate the following four Jhanas within its scope:
8) Eighth Jhana: jhana beyond perception and nonperception (nevasannanasanna) Saijojo.
7) Seventh Jhana: jhana of pure emptiness (akinci, lit. "nothingness") Ken-Chu-Shi.
6) Sixth Jhana: jhana of pure expansive consciousness (vinnana).
5) Fifth Jhana: jhana of boundless space (anantakasa).
C. JHANA OR DHYANA WITH FORM (rupa): absorption in supporting content (similar to Patanjali's samprajnata samadhi). Samprajnata-samadhi is generally considered to incorporate the following four Jhanas within its scope:
4) Fourth Jhana: delete sense of well-being, leaving absorbed equanimity.
3) Third Jhana: delete joy, leaving equanimity and sense of well-being.
2) Second Jhana: delete mental activity, leaving joy and sense of well-being.
1) First Jhana: mental activity, joy, and sense of well-being.
apakah yg diatas cocok bro ?
-
Kalau dlm meditasi,
pendengaran menjadi tajam, pikiran juga tajam / terjaga
dan sama sekali tidak terganggu oleh suara2 keributan2 diluar
serta terasa tenang dan damai....
itu termasuk yg mana ya ? jhanna kah? jhanna berapa?
mohon infonya ya....
-
1. Jhana 1: vitakka, vicara, piti , sukha, ekagata.
2. Jhana 2: piti, sukha, ekagata.
3. Jhana 3: sukha, ekagata,
4. Jhana 4: ekagata.
5. ruang tanpa batas
6. kesadaran tanpa batas
7. kekosongan
8. bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi
9. lenyapnya persepsi dan perasaan
-
Kalau dlm meditasi,
pendengaran menjadi tajam, pikiran juga tajam / terjaga
dan sama sekali tidak terganggu oleh suara2 keributan2 diluar
serta terasa tenang dan damai....
itu termasuk yg mana ya ? jhanna kah? jhanna berapa?
mohon infonya ya....
sepertinya lebih dari 1, karena jhana 1 masih terganggu sama suara
-
[at] indra:
kalau soal objek metta kan laen lagi, itu sudah kejenggal belon sampe jhana 4.
soal objek mettta sampe jhana berapa, imo sih bahkan itu hanya mentok di jhana 1 *melihat adanya mental activity vittaka dan vicaranya, nda tahu deh menurut vimutti atau visuddhimagga*
kasusnya ini bukan artinya menyatakan komentar itu salah, tetapi itu bukan esensinya, itu hanya salah satu dari implementasi saja. misalnya konsep mobil dan kijang gitu. kalau ada penulis komentar lain dengan implementasi lain, mungkin saja akan berbeda dengan komentar penulis lain tapi sesuai dengan esensi dari khotbah sang buddha.
dalam samadhanga sutta kan menjelaskan 5 faktor itu adalah jhana 1-4 dan
"And furthermore, the monk has his theme of reflection well in hand, well attended to, well-considered, well-tuned by means of discernment."
ketika lima faktor itu ada, tinggal diarahkan mau kemana saja
"When a monk has developed and pursued the five-factored noble right concentration in this way, then whichever of the six higher knowledges he turns his mind to know and realize, he can witness them for himself whenever there is an opening.
-
[at] indra:
kalau soal objek metta kan laen lagi, itu sudah kejenggal belon sampe jhana 4.
soal objek mettta sampe jhana berapa, imo sih bahkan itu hanya mentok di jhana 1 *melihat adanya mental activity vittaka dan vicaranya, nda tahu deh menurut vimutti atau visuddhimagga*
inti yg ingin saya sampaikan adalah bahwa implementasi samadhanga sutta tidak berlaku untuk seluruh 40 obyek meditasi, dan salah satu obyek (yaitu metta) juga sudah anda setujui.
sekarang pertanyaannya adalah apakah tiap2 obyek meditasi memberikan hasil yg sama? apakah jhana 1 obyek nafas = jhana 1 obyek asubha?
-
^
^
Thanks _/\_
Inggrisku jebot :'(
Kalau dlm meditasi,
pendengaran menjadi tajam, pikiran juga tajam / terjaga
dan sama sekali tidak terganggu oleh suara2 keributan2 diluar
serta terasa tenang dan damai....
itu termasuk yg mana ya ? jhanna kah? jhanna berapa?
mohon infonya ya....
mungkin ini bukan termasuk Jhana ......
menjadi tenang dan damai itu effeck dari Meditasi, sperti kalo laperr kita makan effecknya kenyang .....
pikiran yg disebut tajam .... hmmm mungkin gw bisa share, entah ini cocok apa gak?
suatu saat dalam meditasi ..... pikiran gw melayang kemasa kecil .....
Hehehehe ..... masa kecil waktu sekolah mungkin terasa biasa tetapi ketika meditasi semua memori itu menjadi jelas dan mendetil ..... misal waktu itu loe akan ingat sedang sakit perut ato sedang membawa makanan di kantong celana, ato silau waktu sesi foto2 ....... aneh khan ??? ingat sampe mendetail gituuu? bahkan bisa ingat waktu umur 3 thn-an ...... gw berusaha ingat2 memori ketika dalam kandungan :hammer: dengan harapan bisa melacak kamma lampau sebelum jadi virya yg sekarang ....... xxixixixi ;D TIDAK MAMPU!!!
Bole dikatakan selama 10 hari retreat gw hanya berhasil
85 % ber-isi : ngantuk, tidak konsentrasi,jemu, bosan, melamun, kaki kesemutan, leher pegel, dll ..... sesuatu yg dalam kehidupan sehari-hari kita akan mengalami ini ......
15% (mungkin kurang) ber-isi : ketenangan, nyaman, teduh, bahagia ..... sesuatu yg tak dapat diungkapan dengan kalimat dan kata-kata, karna kemampuan bahasa manusia yg terbatas ;D ......
15% itu yg tidak dapat diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, kecuali Meditasi ......
-
[at] indra:
kalau soal objek metta kan laen lagi, itu sudah kejenggal belon sampe jhana 4.
soal objek mettta sampe jhana berapa, imo sih bahkan itu hanya mentok di jhana 1 *melihat adanya mental activity vittaka dan vicaranya, nda tahu deh menurut vimutti atau visuddhimagga*
inti yg ingin saya sampaikan adalah bahwa implementasi samadhanga sutta tidak berlaku untuk seluruh 40 obyek meditasi, dan salah satu obyek (yaitu metta) juga sudah anda setujui.
sekarang pertanyaannya adalah apakah tiap2 obyek meditasi memberikan hasil yg sama? apakah jhana 1 obyek nafas = jhana 1 obyek asubha?
ya iya lah :)) kalau tidak sampai jhana 4, yah otomatis lima faktor itu tidak terpenuhi kan. aye melihat dari jhananya, bukan objeknya. gituloh ndro.
apakah objek meditasi memberikan hasil yg sama? nafas vs asubha misalnya? korelasinya dengan supernatural powernya?
-
apakah objek meditasi memberikan hasil yg sama? nafas vs asubha misalnya? korelasinya dengan supernatural powernya?
korelasinya, obyek menentukan pencapaian jhana, dan pencapaian jhana menentukan supernatural power
-
apakah objek meditasi memberikan hasil yg sama? nafas vs asubha misalnya? korelasinya dengan supernatural powernya?
tidak bisa sama. objek yang berbeda, hasilnyapun berbeda. pengaruh setiap objek terhadap batin itu berbeda-beda. tapi bermeditasi melalui objek nafas, metta, asubha atau lainnya sama-sama bisa mengantarkan kita pada pencapai Jhana.
-
apakah objek meditasi memberikan hasil yg sama? nafas vs asubha misalnya? korelasinya dengan supernatural powernya?
korelasinya, obyek menentukan pencapaian jhana, dan pencapaian jhana menentukan supernatural power
baca yg sebelumnya lagi dunk yg di samadhanga sutta. 5 faktor lengkap -> ok. no lengkap -> noway :P
kalo objeknya kgk bawa sampe jhana ke 4 yah, otomatis kan nda terpenuhi. makana imo di sutta itu menjelaskan ke esensinya dibanding ngebahas objek2xnya.
-
apakah objek meditasi memberikan hasil yg sama? nafas vs asubha misalnya? korelasinya dengan supernatural powernya?
korelasinya, obyek menentukan pencapaian jhana, dan pencapaian jhana menentukan supernatural power
baca yg sebelumnya lagi dunk yg di samadhanga sutta. 5 faktor lengkap -> ok. no lengkap -> noway :P
kalo objeknya kgk bawa sampe jhana ke 4 yah, otomatis kan nda terpenuhi. makana imo di sutta itu menjelaskan ke esensinya dibanding ngebahas objek2xnya.
benar, baca yg sebelumnya lagi, itulah sebabnya saya mengajak untuk melihat komentar, dalam rangka membantu memahami sutta ini. komentar VM&VM menjelaskan obyek2 apa yg dapat digunakan untuk mencapai tujuan apa.
ini adalah reply terakhir saya untuk anda, Mr. Sumedho, jika anda tidak mengubah perilaku berdiskusi anda, maka saya tidak akan melayani anda lagi.
-
hayo...kalo ribut ta' laporin ya ke modertornya...:))
-
apakah objek meditasi memberikan hasil yg sama? nafas vs asubha misalnya? korelasinya dengan supernatural powernya?
korelasinya, obyek menentukan pencapaian jhana, dan pencapaian jhana menentukan supernatural power
baca yg sebelumnya lagi dunk yg di samadhanga sutta. 5 faktor lengkap -> ok. no lengkap -> noway :P
kalo objeknya kgk bawa sampe jhana ke 4 yah, otomatis kan nda terpenuhi. makana imo di sutta itu menjelaskan ke esensinya dibanding ngebahas objek2xnya.
benar, baca yg sebelumnya lagi, itulah sebabnya saya mengajak untuk melihat komentar, dalam rangka membantu memahami sutta ini. komentar VM&VM menjelaskan obyek2 apa yg dapat digunakan untuk mencapai tujuan apa.
ini adalah reply terakhir saya untuk anda, Mr. Sumedho, jika anda tidak mengubah perilaku berdiskusi anda, maka saya tidak akan melayani anda lagi.
Astaga!
maka itu pak indra, silahkan baca lagi dari awal. saya hanya bilang bahwa di sutta tidak disebutkan syarat2x harus menggunakan 4 kasina dan mahir in-out sebagai cara mencapai kekuatan supernormal karena itu saya tidak menerima itu sebagai kunci utamanya, tetapi sebagai salah satu caranya saja karena perbedaan batin setiap orang hal itu tidak selalu berlaku bagi semua orang juga. Didalam sutta itu merupakan blueprintnya yg esensial karena kitab komentar juga dibuat berdasarkan blueprint itu.
Dalam kasus ini pak indra pikirannya berproliferasi terlalu jauh karena sehingga menjadi emosi. Saya sampai dituduh menyatakan bahwa vm dan vs itu salah padahal saya tidak bilang itu sama sekali. memang demikian jika batin gelisah. Ada baiknya pak indra bisa tenang dahulu sehingga bisa melihat lebih jelas.
-
si pak Indro tempramennya tinggi bgt!
-
sabar sabar dan bersabar. hehe _/\_
-
*kekna pada nga ngerti nih parodinya ^-^ *
-
*kekna pada nga ngerti nih parodinya ^-^ *
abis pada ga ngikutin serial "Astaga !!!" yg di FB itu...
-
ayooo ..... mulai lagi ;)
Kenapa orang yg telah mencapai Jhana bisa melihat Organ tubuh sendiri maopun orang lain
apa manfaatnya??, bukannya lebih baik bisa melihat Dukkha Anicca Annata?
bisa melihat Organ ..... mencapai Jhana brapa??
-
[at] Virya : sejauh yg saya tahu, saat bisa melihat organ2 di dalam tubuh, org bisa menyadari hakekat dari anicca, dukkha dan anatta karena ternyata organ2 itu mengalami proses dan tidak mempunyai "inti"
cmiiw to para master
-
Ajaib gan seorang gadis bisa melihat tembus pandang
Laura Castro [14 tahun], dulunya lahir sebagai orang normal. Namun menjelang usia 10 tahun matanya berubah menjadi putih semuanya, secara total, tidak tampak lagi bagian hitam [pupil].
(http://weeklyworldnews.files.wordpress.com/2009/09/girl_with_x-ray_eyes.jpg?w=375&h=200)
Dokter spesialis mata dan ahli dari bidang lain telah meneliti kasus ini, tapi tidak ada yang mampu menjelaskan apa penyebabnya. “Para dokter mengatakan, mereka belum pernah melihat hal seperti ini,” kata ibunya, Anabel Castro.
“Puteriku dapat melihat ke mana saja dalam kondisi cahaya terang maupun gelap. Dia dengan mudah melihat tembus-pandang benda-benda padat. Keanehan matanya ini mulai muncul secara bertahap. Mata dia yang dulu cokelat berubah menjadi putih dan semakin putih, dan penglihatannya menjadi semakin tajam.”
Para ilmuwan yang meneliti masalah X-ray pada mata Laura Castro mengatakan, gadis ini bisa melihat dengan jelas menembus dinding beton, kayu, kertas, dan baja.
Kata ibunya, “Dia terbangun suatu pagi, dan dia bisa melihat tembus ke dalam tubuhnya sendiri. Dia melihat jantungnya berdetak, dia menjerit. Hal ini membuat kami takut dan panik selama beberapa bulan.”
Sejak memiliki mata putih dan tembus pandang, gadis cantik ini pun dihindari oleh teman-temannya di sekolah. Sang ibu membesarkan hatinya, “Kau spesial. Suatu hari nanti kau akan sangat terkenal.”
sources :
http://weeklyworldnews.com/mutants/1...th-x-ray-eyes/
http://blogberita.net/
-
masih belum pasti.. jangan2 hoax pula. coba baca2 di bagian comment di bawah..
-
orang yang mencapai Jhana dapat penglihatannya dapat tembus pandang, karena pikirannya dapat bergerak menyongsong kearah objek besama kasina untuk menyentuh dan mengidentifikasi objek. seperti lampu yang di sorotkan ke arah objek. ujung-ujung sinar dari lampu tersebut menyentuh dan mengidentifikasi objek.
-
Gw masih bingung :hammer:
apakah orang yg mencapai Jhana telah mendapat jaminan, setelah kematian akan terlahir di alam Brama ??
Selama tidak melakukan akusala garuka kamma, saya rasa jawabannya IYA.
org yg mencapai sotapanna tidak akan sanggup melakukan garuka kamma.
-
Gw masih bingung :hammer:
apakah orang yg mencapai Jhana telah mendapat jaminan, setelah kematian akan terlahir di alam Brama ??
Selama tidak melakukan akusala garuka kamma, saya rasa jawabannya IYA.
org yg mencapai sotapanna tidak akan sanggup melakukan garuka kamma.
Pernyataan sangat Benar ;D
cuma kagak nyambung :hammer:
-
untuk mencapai jhana itu tidak hanya dibutuhakn teknik yang benar, tpi juga stimulus kesadaran yang kuat.
-
^ Menarik,Bisa di jelaskan lebih rinci bro?
-
^ Menarik,Bisa di jelaskan lebih rinci bro?
mungkin dijelaskan dengan pengalaman saja yah....
saya termasuk orang yang kurang beruntung, karena belum dapat berlatih meditasi di vihara dalam bimbingan para bikhu. saya hanya berlatih meditasi dari petunjuk2 meditasi yang saya unduh dari samaggi-phala.or.id
setahap demi setahap saya praktikan meditasi samatha-vipassana dari artikel-artikel meditasi tersebut, sampai akhirnya sampai pada kondisi Jhana. tapi saya tidak yakin apakah itu jhana atau tidak. dengan berdiskusi dan membaca-baca artikel di forum ini, saya bisa yakin kalau itu kondisi jhana. pada waktu itu batin saya terus berkembang. bahkan ketika saya duduk sejenak dari bekerja, lalu memusatkan konsentrasi, seketika itu juga jhana tercapai. suatu keadaan hening, tanpa pemikiran sama sekali, di dahului dengan munculnya nimita.
di lain waktu, dengan metoda yang persis sama, saya kesulitan mencapai jhana tersebut. bahkan berminggu-minggu saya bermeditasi, berusaha keras untuk mencapai jhana, tapi saya gagal. saya memeriksa ulang, barangkali ada prosedur yang salah dari petunjuk meditasi yang saya unduh tersebut. tapi tidak, semua sudah saya laksanakan.
saya terus menyelidiki, apa sebab kegagalan meditasi saya. akhirnya saya menemukan dan menyimpulkan bahwa meditasi kita itu sangat dipengaruhi oleh apa yang kita lakukan dalam hidup sehari-hari. semakin banyak kita berbuat baik, semakin mudah meditasi mengembangkan konsentrasi hingga mencapai jhana. jika kita kurang berbuat baik, secanggih apapun metoda meditasinya, kita akan gagal. itu yang saya alami. oleh karena itu, sekarang, bila saya merasa sulit untuk mengembangkan konsentrasi, saya tidak memaksakan diri untuk bermeditasi. saya pergi jalan-jalan dulu ke luar, bila menemukan pengemis, saya memberinya uang dan berkata dalam hati "semoga perbuatan baik ini dapat membantu saya dalam meditasi".
pengaruh dari perbuatan baik -yang kita lakukan- terhadap batin akan dapat dirasakan secara langsung. saya dapat memperkirakan "apakah kini stimulus mental sudah mencukupi atau belum". jika terasa belum mencukupi, maka saya mencoba melakuan kebaikan lainnya. misalnya membantu pekerjaan istri di dapur, mengobati orang yang sedang sakit, menyenangkan hati orang tua, menyampaikan dhamma, dll. akhirnya, "stimulus mental" terasa menjadi kuat. dan pada waktu itu, saya cukup kuat untuk mencapai jhana, minimalnya jhana pertama.
-
Thank sharenya.Berapa lama anda mempelajari/mempraktekan samatha sehingga mencapai jhana?
-
Thank sharenya.Berapa lama anda mempelajari/mempraktekan samatha sehingga mencapai jhana?
maaf cerita dulu dikit...
sejak masih smu juga saya mengagumi ajaran budhisme. tapi tak banyak yang saya tau. saya mulai mempelajari budhisme sejak tahun 2005 . tapi saat itu, saya belum tertarik untuk berlatih meditasi budhisme, hanya mencoba memahami dan mempraktikan "moralitas" dalam budhisme. tak semua bisa saya lakukan. tapi jelas, ajaran (sila) budhisme telah mempengarhi hidup saya sejak tahun tersebut.
pada tahun 2007, saya tertarik untuk mempraktikan meditasi samatha-vippasana. saua sangat bersemangat. saya berlatih meditasi setiap hari, pukul 3.00 hingga pukul 5.00. kemudian petang, pukul 4.00 hingga pukul 6.00 jika saya pulang kerja lebih sore, saya hanya bemeditasi sekitar 30 menit saja. kadang-kadang saya bermediasi semalam suntuk pada malam minggu.
kemudian, setiap malam hari sebelum tidur, sayapun menyempatkan bermeditas setengah atau satu jam. sejak mulai rutinitas seperti itu hingga tercapainya jhana-jhana, mmerlkan waktu kira-kira 6 bulan atau lebih. waktu itu, saya mencapai pekermbangan luar biasa.
anehnya, kini saya mengalami kemerosotan batin yang luar biasa pula. mengembangkan batin itu sangat berat, seakan-akan kita harus berjalan dengan terseret tertatih-tatih untuk mencapai apa yang menjadi tujuan kita. tapi, menurunya itu ampun dah, cepet banget.
-
Sepertinya bro member lama yak ;D.
Well,itu ga penting dha.
Semoga bro mendapatkan apa yg bro cita2kan,semoga bro selalu berbahagia _/\_
-
Sepertinya bro member lama yak ;D.
Well,itu ga penting dha.
Semoga bro mendapatkan apa yg bro cita2kan,semoga bro selalu berbahagia _/\_
terima kasih..
demikian juga dengan anda _/\_
-
^ Menarik,Bisa di jelaskan lebih rinci bro?
mungkin dijelaskan dengan pengalaman saja yah....
saya termasuk orang yang kurang beruntung, karena belum dapat berlatih meditasi di vihara dalam bimbingan para bikhu. saya hanya berlatih meditasi dari petunjuk2 meditasi yang saya unduh dari samaggi-phala.or.id
setahap demi setahap saya praktikan meditasi samatha-vipassana dari artikel-artikel meditasi tersebut, sampai akhirnya sampai pada kondisi Jhana. tapi saya tidak yakin apakah itu jhana atau tidak. dengan berdiskusi dan membaca-baca artikel di forum ini, saya bisa yakin kalau itu kondisi jhana. pada waktu itu batin saya terus berkembang. bahkan ketika saya duduk sejenak dari bekerja, lalu memusatkan konsentrasi, seketika itu juga jhana tercapai. suatu keadaan hening, tanpa pemikiran sama sekali, di dahului dengan munculnya nimita.
di lain waktu, dengan metoda yang persis sama, saya kesulitan mencapai jhana tersebut. bahkan berminggu-minggu saya bermeditasi, berusaha keras untuk mencapai jhana, tapi saya gagal. saya memeriksa ulang, barangkali ada prosedur yang salah dari petunjuk meditasi yang saya unduh tersebut. tapi tidak, semua sudah saya laksanakan.
saya terus menyelidiki, apa sebab kegagalan meditasi saya. akhirnya saya menemukan dan menyimpulkan bahwa meditasi kita itu sangat dipengaruhi oleh apa yang kita lakukan dalam hidup sehari-hari. semakin banyak kita berbuat baik, semakin mudah meditasi mengembangkan konsentrasi hingga mencapai jhana. jika kita kurang berbuat baik, secanggih apapun metoda meditasinya, kita akan gagal. itu yang saya alami. oleh karena itu, sekarang, bila saya merasa sulit untuk mengembangkan konsentrasi, saya tidak memaksakan diri untuk bermeditasi. saya pergi jalan-jalan dulu ke luar, bila menemukan pengemis, saya memberinya uang dan berkata dalam hati "semoga perbuatan baik ini dapat membantu saya dalam meditasi".
pengaruh dari perbuatan baik -yang kita lakukan- terhadap batin akan dapat dirasakan secara langsung. saya dapat memperkirakan "apakah kini stimulus mental sudah mencukupi atau belum". jika terasa belum mencukupi, maka saya mencoba melakuan kebaikan lainnya. misalnya membantu pekerjaan istri di dapur, mengobati orang yang sedang sakit, menyenangkan hati orang tua, menyampaikan dhamma, dll. akhirnya, "stimulus mental" terasa menjadi kuat. dan pada waktu itu, saya cukup kuat untuk mencapai jhana, minimalnya jhana pertama.
Ini yg sering saya ceritakan, jhanna I - III itu rapuh, mudah jatuh, kalo jatuh susah naik kembali.
Biasanya jatuh karena melanggar sila, apalagi jika udah berurusan dengan pekerjaan sehari2, gampang sekali goyah.
Makin bagus sila yg dijalankan, makin maju meditasinya.
-
ilustrasinye kek gini bro,
apakah org yg sudah mempunyai driver license = pengemudi handal , dan mendapat jaminan tidak akan kecelakaan?
(http://)
:o :o :o :o
-
di trawas??? boleh tau contact nya? dari vihara kah? aliran mana? heheheeh sapa tau berjodoh~ karena saya mengalami juga kemerosotan~ iseng2 buka eh ada artikel ini wkwkwkwkw
-
di trawas??? boleh tau contact nya? dari vihara kah? aliran mana? heheheeh sapa tau berjodoh~ karena saya mengalami juga kemerosotan~ iseng2 buka eh ada artikel ini wkwkwkwkw
Udah di PM, silahkan cek message anda.
-
Udah di PM, silahkan cek message anda.
minta PM juga Bro...
-
wuih udah setahun nih topik...bagaimana kawan sudah ada yang mencapai jhana ????
sekedar share aja nih :
beberapa tahun yang lalu saya sempet bergabung dengan suatu grup meditasi independent, yang sudah mempraktekan
meditasi dari tahun 80an, jadi grup ini sudah berlatih meditasi sekitar 20-30 tahunan, yang dibimbing oleh seorang (alm) guru
perumah tangga yang belum mengenal tentang Buddhis, beliau mengajarkan kepada para muridnya untuk mencapai ( ning neng )
itu istilah beliau untuk napas dalam kandungan ( dalam hal ini merujuk kepada jhana ), yang menurut beliau ciri - cirinya
ketika kita bermeditasi sampai hening, kita akan bahagia, tapi itu belum seberapa,
nanti kita akan mengalami napas dalam kandungan dimana kita seperti tidak napas,
tapi sesungguhnya kita masih bernapas, jangan takut pada tahap ini, pasrahkan saja.
teruskan hening itu nanti kita akan melihat cahaya batin yang sunguh terang sekali,
bahkan lebih terang dari bohlam lampu seribu watt, itu pun belum seberapa,
setelah itu berlalu barulah kita akan mengalami NING NENG ( hening heneng )
dimana kedamaian dan kebahagian ning neng ini sangat dahsyat, bahkan akan membuat
kita ingin terus bermeditasi, bermeditasi, dan bermeditasi.
yang dimana cara nya menurut beliau :
jangan pernah sibuk dengan hidup ini,
sebelum bermeditasi, tinggalkan semua urusan dirumah tetap dirumah
jaga perkataan, jaga pikiran, jaga tingkah laku dalam perilaku setiap hari
jangan pernah merepotkan orang lain untuk kepentingan kita pribadi,
dan bagi muridnya yang masih bujangan, beliau menganjurkan untuk mencapai
NING NENG terlebih dahulu sebelum menikah, karena ning neng akan sangat sulit
dicapai jika kita sudah menikah.
setelah itu barulah kita bisa bermeditasi dengan mudah,
( hal ini berarti merujuk kepada SILA yang murni mutlak sebagai satu syarat untuk bermeditasi agar semua berjalan dengan mudah )
hampir semua murid pertama beliau dapat mencapai NING NENG ini
beliau adalah perumah tangga, yang sejak tahun 70an sudah pisah ranjang dengan istrinya ( bukan bercerai atau bertengkar )
tetapi beliau memutuskan tidak lagi berubungan badan dengan istrinya,
beliau seorang pekerja disebuah perusahaan,
sederhana dalam hidupnya,
punya baju hanya dua, meskipun anak2 nya memiliki ekonomi yang cukup mapan,
tidur hanya diatas ranjang papan, dan satu yang sangat hebat ( menurut saya ) dimana pun
dalam kondisi apa pun jika ada pengamis yang datang atau menghampiri beliau,
beliau akan memberikan pengemis itu berapa pun yang ada didalam kantongnya,
bahkan menurut cerita muridnya, bahwa ada seorang pengemis yang sampai berkata kepada beliau
" cukup kamu sudah cukup memberi kepada saya "
pada 2 tahun terakhir dalam hidupnya beliau berpesan kepada murid - murid nya bahwa beliau akan meninggal tidak lama lagi, paru - paru beliau mengecil, tetapi beliau tetap bisa berbicara selama berjam2 dengan muridnya tanpa bantuan oksigen,
beliau bekata " ini hanya badan yang sakit, jangan sampai pikiran juga ikut sakit, harus bisa berdiri diatas rasa "
bagaimana menurut kawan2 di dhammacitta ? semoga sepengal cerita ini dapat bermanfaat pada kita semua.
-
Udah di PM, silahkan cek message anda.
Boleh di minta bos?
Kale aja berjodoh
-
Udah di PM, silahkan cek message anda.
Bro Dragon, bisikin gw juga dong. ;)
-
Untuk bro kemenyan dan sanjiva, alamat udah di PM
-
Untuk bro kemenyan dan sanjiva, alamat udah di PM
Bro dragon, saya juga donk
-
udah dikirim, cek PM
-
Ini adalah postingan pertama saya setelah sekian lama mengikuti dan memperhatikan forum DC ini. Salam kenal untuk semua rekan2 se-dharmma disini.
Tujuan saya membuat postingan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai guru dan tempat yg baik untuk melaksanakan meditasi, karena saya melihat banyak teman2 se-dharmma yang selalu bertanya-tanya mengenai meditasi terutama masalah jhanna dan kelihatannya sering berputar-putar terus pada keadaan itu.
Hal ini mengingatkan saya ketika pertama kali saya tertarik akan meditasi dan berusaha untuk belajar dari guru2 agama, buku meditasi, para bhikkhu dan informasi lainnya, namun selama 6 tahun tidak ada satupun yg memuaskan rasa dahaga akan kebenaran mengenai meditasi itu.
Apakah semua yg ditulis dalam buku2 pelajaran agama itu benar? Apakah ajaran Sang Buddha itu benar? Dan kenapa kelihatannya ajaran beliau terlalu jauh di awang2. Apakah metode meditasi saya telah saya lakukan itu ada pada jalan yg benar? Pertanyaan2 yg demikianlah yang selalu berputar-putar dalam benak saya.
Ada anekdot seperti ini yang beredar diantara kami sesama saudara seperguruan
Pertapaan Giri Mangalaram
Membuka berbagai jurusan :
- Jurusan Jhanna I-IV = 1 bulan
- Jurusan Arupa Jhanna I-IV = 3 bulan
- Jurusan Sottapanna = 1 tahun
- Jurusan yang diatas itu = 3 tahun
Untuk mencapai rupa jhanna tidak terlalu sulit intinya hanya perlu "pergulatan batin" untuk ngendapkan bentuk-bentuk pikiran buruk (kemauan jahat, kemalasan, kebencian, kegelisahan dan keragu-raguan) dalam batin itu.
Cara mengendapkan hal itu adalah dengan mengurangi banyak kontak indra dengan dunia luar, kadang2 walau dengan metode meditasi sederhana hal itu dapat di capai dalam jangka waktu 3 minggu.
Setelah batin tenang, jhanna I-III dapat dicapai dengan mudah, hanya sewaktu memasuki jhanna ke IV agak membutuhkan petunjuk guru.
Maka dikatakan mencapai jhanna itu tidak sulit, karena rata-rata sebulan sudah mampu mencapai itu dengan syarat, Guru dan tempat yang tepat serta didukung oleh 2 hal yaitu : Karma baik yang mendukung dan tekad yang kuat. Hanya sesederhana itu.
Guru yang saya maksud adalah Bhante Suryabummi Maha Thera dan lokasinya berada di Tempat latihan meditasi & Vipasanna "Giri Mangalaram" Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.
Dua kondisi yang saya sebut yaitu karma baik yang mendukung serta tekad yang kuat juga dibutuhkan. Mengapa demikian?
- Untuk tempat : Bhante pernah berkata, tempat beliau itu 'istimewa'. 'istimewa' kenapa dikatakan demikian? Konon orang yang tidak mempunyai hubungan karma dengan tempat itu paling lama tahan tinggal di sana selama 7 hari saja.
- Tekad yang kuat : Walau mempunyai karma baik yang mendukung kalau tidak niat untuk latihan dengan sungguh2, walau tinggal di sana selama 3 tahun juga tidak akan maju.
Jadi kalau anda berkesempatan untuk bertemu dan belajar kepada beliau di Trawas, serta karma baik anda cukup dan sungguh2 bertekad belajar untuk mencapai kemajuan batin, maka saya katakan "Mencapai Jhanna Tidak Sulit!"
. . . . . . . .
_/\_
saya tidak terima.
-
saya tidak terima.
derita lo kalee!!
-
Ini adalah postingan pertama saya setelah sekian lama mengikuti dan memperhatikan forum DC ini. Salam kenal untuk semua rekan2 se-dharmma disini.
Tujuan saya membuat postingan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai guru dan tempat yg baik untuk melaksanakan meditasi, karena saya melihat banyak teman2 se-dharmma yang selalu bertanya-tanya mengenai meditasi terutama masalah jhanna dan kelihatannya sering berputar-putar terus pada keadaan itu.
Hal ini mengingatkan saya ketika pertama kali saya tertarik akan meditasi dan berusaha untuk belajar dari guru2 agama, buku meditasi, para bhikkhu dan informasi lainnya, namun selama 6 tahun tidak ada satupun yg memuaskan rasa dahaga akan kebenaran mengenai meditasi itu.
Apakah semua yg ditulis dalam buku2 pelajaran agama itu benar? Apakah ajaran Sang Buddha itu benar? Dan kenapa kelihatannya ajaran beliau terlalu jauh di awang2. Apakah metode meditasi saya telah saya lakukan itu ada pada jalan yg benar? Pertanyaan2 yg demikianlah yang selalu berputar-putar dalam benak saya.
Ada anekdot seperti ini yang beredar diantara kami sesama saudara seperguruan
Pertapaan Giri Mangalaram
Membuka berbagai jurusan :
- Jurusan Jhanna I-IV = 1 bulan
- Jurusan Arupa Jhanna I-IV = 3 bulan
- Jurusan Sottapanna = 1 tahun
- Jurusan yang diatas itu = 3 tahun
Untuk mencapai rupa jhanna tidak terlalu sulit intinya hanya perlu "pergulatan batin" untuk ngendapkan bentuk-bentuk pikiran buruk (kemauan jahat, kemalasan, kebencian, kegelisahan dan keragu-raguan) dalam batin itu.
Cara mengendapkan hal itu adalah dengan mengurangi banyak kontak indra dengan dunia luar, kadang2 walau dengan metode meditasi sederhana hal itu dapat di capai dalam jangka waktu 3 minggu.
Setelah batin tenang, jhanna I-III dapat dicapai dengan mudah, hanya sewaktu memasuki jhanna ke IV agak membutuhkan petunjuk guru.
Maka dikatakan mencapai jhanna itu tidak sulit, karena rata-rata sebulan sudah mampu mencapai itu dengan syarat, Guru dan tempat yang tepat serta didukung oleh 2 hal yaitu : Karma baik yang mendukung dan tekad yang kuat. Hanya sesederhana itu.
Guru yang saya maksud adalah Bhante Suryabummi Maha Thera dan lokasinya berada di Tempat latihan meditasi & Vipasanna "Giri Mangalaram" Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.
Dua kondisi yang saya sebut yaitu karma baik yang mendukung serta tekad yang kuat juga dibutuhkan. Mengapa demikian?
- Untuk tempat : Bhante pernah berkata, tempat beliau itu 'istimewa'. 'istimewa' kenapa dikatakan demikian? Konon orang yang tidak mempunyai hubungan karma dengan tempat itu paling lama tahan tinggal di sana selama 7 hari saja.
- Tekad yang kuat : Walau mempunyai karma baik yang mendukung kalau tidak niat untuk latihan dengan sungguh2, walau tinggal di sana selama 3 tahun juga tidak akan maju.
Jadi kalau anda berkesempatan untuk bertemu dan belajar kepada beliau di Trawas, serta karma baik anda cukup dan sungguh2 bertekad belajar untuk mencapai kemajuan batin, maka saya katakan "Mencapai Jhanna Tidak Sulit!"
. . . . . . . .
_/\_
Ini renungan untuk anda
Seperti air yg murni, tiada warna dan bau.
tidak pula berasap.
seperti itulah jhana 8.
dan seperti inilah jhana 9 yg disarankan buddha.
apa komentar gurumu yg sombong itu mengenai jana9.
berapa lama jurusan jana 9 jika berlatih disana.
-
Ini adalah postingan pertama saya setelah sekian lama mengikuti dan memperhatikan forum DC ini. Salam kenal untuk semua rekan2 se-dharmma disini.
Tujuan saya membuat postingan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai guru dan tempat yg baik untuk melaksanakan meditasi, karena saya melihat banyak teman2 se-dharmma yang selalu bertanya-tanya mengenai meditasi terutama masalah jhanna dan kelihatannya sering berputar-putar terus pada keadaan itu.
Hal ini mengingatkan saya ketika pertama kali saya tertarik akan meditasi dan berusaha untuk belajar dari guru2 agama, buku meditasi, para bhikkhu dan informasi lainnya, namun selama 6 tahun tidak ada satupun yg memuaskan rasa dahaga akan kebenaran mengenai meditasi itu.
Apakah semua yg ditulis dalam buku2 pelajaran agama itu benar? Apakah ajaran Sang Buddha itu benar? Dan kenapa kelihatannya ajaran beliau terlalu jauh di awang2. Apakah metode meditasi saya telah saya lakukan itu ada pada jalan yg benar? Pertanyaan2 yg demikianlah yang selalu berputar-putar dalam benak saya.
Ada anekdot seperti ini yang beredar diantara kami sesama saudara seperguruan
Pertapaan Giri Mangalaram
Membuka berbagai jurusan :
- Jurusan Jhanna I-IV = 1 bulan
- Jurusan Arupa Jhanna I-IV = 3 bulan
- Jurusan Sottapanna = 1 tahun
- Jurusan yang diatas itu = 3 tahun
Untuk mencapai rupa jhanna tidak terlalu sulit intinya hanya perlu "pergulatan batin" untuk ngendapkan bentuk-bentuk pikiran buruk (kemauan jahat, kemalasan, kebencian, kegelisahan dan keragu-raguan) dalam batin itu.
Cara mengendapkan hal itu adalah dengan mengurangi banyak kontak indra dengan dunia luar, kadang2 walau dengan metode meditasi sederhana hal itu dapat di capai dalam jangka waktu 3 minggu.
Setelah batin tenang, jhanna I-III dapat dicapai dengan mudah, hanya sewaktu memasuki jhanna ke IV agak membutuhkan petunjuk guru.
Maka dikatakan mencapai jhanna itu tidak sulit, karena rata-rata sebulan sudah mampu mencapai itu dengan syarat, Guru dan tempat yang tepat serta didukung oleh 2 hal yaitu : Karma baik yang mendukung dan tekad yang kuat. Hanya sesederhana itu.
Guru yang saya maksud adalah Bhante Suryabummi Maha Thera dan lokasinya berada di Tempat latihan meditasi & Vipasanna "Giri Mangalaram" Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.
Dua kondisi yang saya sebut yaitu karma baik yang mendukung serta tekad yang kuat juga dibutuhkan. Mengapa demikian?
- Untuk tempat : Bhante pernah berkata, tempat beliau itu 'istimewa'. 'istimewa' kenapa dikatakan demikian? Konon orang yang tidak mempunyai hubungan karma dengan tempat itu paling lama tahan tinggal di sana selama 7 hari saja.
- Tekad yang kuat : Walau mempunyai karma baik yang mendukung kalau tidak niat untuk latihan dengan sungguh2, walau tinggal di sana selama 3 tahun juga tidak akan maju.
Jadi kalau anda berkesempatan untuk bertemu dan belajar kepada beliau di Trawas, serta karma baik anda cukup dan sungguh2 bertekad belajar untuk mencapai kemajuan batin, maka saya katakan "Mencapai Jhanna Tidak Sulit!"
. . . . . . . .
_/\_
sy mengerti kenapa jadi begini.yg pasti anda dipermainkan orang.
seumur hidup belajar, baru saya dengar dan lihat tulisan spt ini.
apa yg dialami mereka yg berlatih sdbatas namarupa paricedha nyana.
Pengetahuan nama dan rupa berbeda melalui samadi yg halus.
Hanya 1 orang siswa yg sy tahu menguasai jhana, tapi dia memiliki jhana sebelum belajar agama Buddha, dari kecil.
Spt pangeran sidharta usia 7 tahun saat festival suku sakya.
Lain kali hati hati berucap, ucapan itu bisa menjadi pisau mata dua.menikam balik pemiliknya.
akibatnya anda dibuat bercanda oleh yg lebih tua. Seandainya mereka tahu sampai masuk forum....wuih
pasti sy yg dianggap ngajar yg bukan bukan.
dharmaputera - sela7N1.
Nb.
seorang dhamaputera jika naik di kereta kuda, roda kereta tdk meninggalkan jejak di bumi.
bukan karena masalah berbohong spt cerita bharatayuda, ttp karena jati nya sdh tdk ada.
jika mndengar spt itu, anda jgn tertawa ngakak.walaupun dalamhati. Itulah sebab utama shg
dibalas dgn informasi model begini.
-
saya mo sharing sedikit,
banyak senior2 saya yg mengatakan, ketika seseorang mencapai jhana 2-3, umumnya sudah mulai melepaskan kehidupan keduniawian(pranja juga ikut berubah).
jika masih ingin menikah, masih ingin mencari uang, masih ingin punya anak, masih ingin naik Harley Davidson, masih ingin naik Ferrari,..... dll, lebih baik tidak mempelajarinya terlalu dalam.
takutnya akan terjadi konflik batin, karena belum seutuhnya siap melepaskan kehidupan keduniawian.
jika tekad sudah bulat, silahkan.. mungkin 3 hari pun bisa mencapainya.
jika tekad belum bulat, lebih baik tidak mengetahui apa yg sebenarnya belum saatnya untuk mengetahuinya.
hanya sekedar berbagi saran dari senior2 saya _/\_
jhana itu sendiri adalah keduniawian, masih dalam wilayah lokiya, bagaimana mungkin seseorang yang bisa condong meninggalkan keduniwian hanya karena mengalami sesuatu yg juga bersifat keduniawian? jhana tidak identik dengan kesucian. dan bertolak belakang dengan pengalaman anda Bro Wen, saya sebaliknya banyak mengenal perumah tangga yang mencapai jhana2
Jhana itu mmmbersihkan ttp kualitasnya dibawah ariya magga phala belenggu ke4 sd.10.
tdk boleh berkomentar spt diatas, kecuali sdh mematahkan 3 belenggu dan 2 beldnggu sisanya lemah, spt api korek.
mengenai perumahtangga yg banyak menguasai jana, znda dipermainkan orang.
-
AN 5.28
Samadhanga Sutta
The Factors of Concentration
The Blessed One said: "Now what, monks, is five-factored noble right concentration? There is the case where a monk — quite withdrawn from sensuality, withdrawn from unskillful qualities — enters and remains in the first jhana: rapture and pleasure born from withdrawal, accompanied by directed thought and evaluation. He permeates and pervades, suffuses and fills this very body with the rapture and pleasure born from withdrawal. There is nothing of his entire body unpervaded by rapture and pleasure born from withdrawal.
"Just as if a skilled bathman or bathman's apprentice would pour bath powder into a brass basin and knead it together, sprinkling it again and again with water, so that his ball of bath powder — saturated, moisture-laden, permeated within and without — would nevertheless not drip; even so, the monk permeates, suffuses and fills this very body with the rapture and pleasure born of withdrawal. There is nothing of his entire body unpervaded by rapture and pleasure born from withdrawal. This is the first development of the five-factored noble right concentration.
Ini mengenai memperhatikan 5 faktor jhana secara berulang-ulang/atau seperti prajna_putra bilang koreksi jhana tadi. Ketika ini menjadi jelas disadari,bahwa ini piti,ini vitaka, ini vicara dan lain.ini mengenai keahlian dalam melihat faktor jhana. Dalam visudhi magga ini mengenai keahlian dalam jhana.
sumber. Diskuxi dhammacitta.
Apa yg disampai kan Buddha benar, 5 faktor jhana mesti ada dan lengkap.
namun mereka yg berlatih menemukan adanya nimitta, yg berkaitan dgn xifat maxing maxing.
oleh karena itu nimitta sbg tanda jhana itu benar, terutama perbatasan rupa - arupa jhana.
Mengenai mahir obyek kasina dan mudah keluar masuk adalah tanda dari iddhipada itu benar.yg tdk benar
mdnceritakan pengalaman orang lain .sy sdh habishabisan soal ini, tapi angkat tangan.
sifat wanita memang spt itu, padahal itu hanya tdk ldbih 1 menit.disuruh ngulang ternyata malah cerita ini itu
tdk karuan.
Kasina itu anicca, tdk usah dibicarakan.malah siaran setiap hari.kalau sdh demikian pasti sy tinggal,
sy biarkan spy meditasinya runtuh dan cepat pulang. sebagai umat Buddha, tdk pantas membicarakan haxil latihan
secara berkolompok.jadinya spthudoyo atau tesla.saat meditasi tdk usah viriya,cukup memadankan hasil diskuxi dgn apa timbul saat melamun di tengah.
jadi dah jhana, updkkha, nimitta atau apa saja yg didiskusikan .
-
Ini adalah postingan pertama saya setelah sekian lama mengikuti dan memperhatikan forum DC ini. Salam kenal untuk semua rekan2 se-dharmma disini.
Tujuan saya membuat postingan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai guru dan tempat yg baik untuk melaksanakan meditasi, karena saya melihat banyak teman2 se-dharmma yang selalu bertanya-tanya mengenai meditasi terutama masalah jhanna dan kelihatannya sering berputar-putar terus pada keadaan itu.
Hal ini mengingatkan saya ketika pertama kali saya tertarik akan meditasi dan berusaha untuk belajar dari guru2 agama, buku meditasi, para bhikkhu dan informasi lainnya, namun selama 6 tahun tidak ada satupun yg memuaskan rasa dahaga akan kebenaran mengenai meditasi itu.
Apakah semua yg ditulis dalam buku2 pelajaran agama itu benar? Apakah ajaran Sang Buddha itu benar? Dan kenapa kelihatannya ajaran beliau terlalu jauh di awang2. Apakah metode meditasi saya telah saya lakukan itu ada pada jalan yg benar? Pertanyaan2 yg demikianlah yang selalu berputar-putar dalam benak saya.
Ada anekdot seperti ini yang beredar diantara kami sesama saudara seperguruan
Pertapaan Giri Mangalaram
Membuka berbagai jurusan :
- Jurusan Jhanna I-IV = 1 bulan
- Jurusan Arupa Jhanna I-IV = 3 bulan
- Jurusan Sottapanna = 1 tahun
- Jurusan yang diatas itu = 3 tahun
Untuk mencapai rupa jhanna tidak terlalu sulit intinya hanya perlu "pergulatan batin" untuk ngendapkan bentuk-bentuk pikiran buruk (kemauan jahat, kemalasan, kebencian, kegelisahan dan keragu-raguan) dalam batin itu.
Cara mengendapkan hal itu adalah dengan mengurangi banyak kontak indra dengan dunia luar, kadang2 walau dengan metode meditasi sederhana hal itu dapat di capai dalam jangka waktu 3 minggu.
Setelah batin tenang, jhanna I-III dapat dicapai dengan mudah, hanya sewaktu memasuki jhanna ke IV agak membutuhkan petunjuk guru.
Maka dikatakan mencapai jhanna itu tidak sulit, karena rata-rata sebulan sudah mampu mencapai itu dengan syarat, Guru dan tempat yang tepat serta didukung oleh 2 hal yaitu : Karma baik yang mendukung dan tekad yang kuat. Hanya sesederhana itu.
Guru yang saya maksud adalah Bhante Suryabummi Maha Thera dan lokasinya berada di Tempat latihan meditasi & Vipasanna "Giri Mangalaram" Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.
Dua kondisi yang saya sebut yaitu karma baik yang mendukung serta tekad yang kuat juga dibutuhkan. Mengapa demikian?
- Untuk tempat : Bhante pernah berkata, tempat beliau itu 'istimewa'. 'istimewa' kenapa dikatakan demikian? Konon orang yang tidak mempunyai hubungan karma dengan tempat itu paling lama tahan tinggal di sana selama 7 hari saja.
- Tekad yang kuat : Walau mempunyai karma baik yang mendukung kalau tidak niat untuk latihan dengan sungguh2, walau tinggal di sana selama 3 tahun juga tidak akan maju.
Jadi kalau anda berkesempatan untuk bertemu dan belajar kepada beliau di Trawas, serta karma baik anda cukup dan sungguh2 bertekad belajar untuk mencapai kemajuan batin, maka saya katakan "Mencapai Jhanna Tidak Sulit!"
. . . . . . . .
_/\_
Nammo Sanghyang Adi Buddhaya,
Saya terdiam membaca tulisan ini. Karena penulisnya gambar bocah, saya bantu memperbaikinya.
Menurut saya, tidak benar ada jurusan program jhana 1 sd 4 di giri mangala.Bila ada murid yg mampu mencapainya,Bhante Surya tidak pernah mengumumkan secara terbuka.Hanya yg bersangkutan saja yg di beri tahu.Itu semua karena kebajikan dari murid itu di kehidupan sekarang dan kehidupan sebelum sekarang.
Menurut saya, bhante banyak merendah, tempat itu memang istimewa, tetapi sepeninggal bhante Surya, tempat itu tidak ada bedanya dengan meditasi di rumah masing masing.
Dari tulisan di atas, jhana tidak sulit adalah kesimpulan dari penulis, juga dari bhante Surya.Menurut saya, janganlah langsung melompat pada kesimpulan yg sama dengan bhante. Investigasi lebih baik.
Apa yg disampaikan bhante , tekad dan karma baik itu benar, 3 minggu itu benar, tetapi pelaksanaannya tidak sesederhana bicara saja.
Nammo Sanghyang Adi Buddhaya,
Hikma