//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama  (Read 6106 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Orpheuss

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 8
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« on: 05 October 2012, 01:21:02 AM »
Dlm lingkungan saudara2 saya banyak sekali kejadian dimana seorang Buddhist yg sedang dlm keadaan sakit berat (coma, tidak sadar, menjelang kematian)  dipaksa berganti agama K  oleh anak2nya yg beragama K pula.   Padahal jelas, orang tsb sedang dlm keadaan koma/tidak sadar. 
Cara prakteknya bisa dianggap sangat tidak masuk akal, dimana si sakit yg dlm keadaan coma tsb ditanya kesediaanya masuk agama K.
Dan sedikit saja gerakan mata (yg tertutup) atau sedikit bunyi yg terdengar dari tenggorokannya  sudah dianggap merupakan sebuah konfirmasi persetujuan.
Padahal jelas bahwa seorang yg dlm keadaan coma pun tentu masih menunjukkan gerakan mata karena refleksi otot.
Suara yg berupa erangan halus yg sama sekali tidak berarti pun dianggap konfirmasi, tanpa perduli apakah itu suara jawaban atas pertanyaan atau sekedar erangan rasa sakit.  Sekalipun sadar, suara tsb tidak bisa dianggap Ya/Tidak karena sama sekali tidak jelas.
Apalagi dokter sendiri sudah mengatakan bahwa pasien tsb dlm keadaan tidak sadar.

Sering pula terjadi, malah sesudah orangnya mati, salah seorang anak yg beragama K  memaksakan kehendaknya sendiri utk mengadakan upacara secara agama K, tanpa perduli perasaan anak2 lain yg beragama Buddhist.  Malah terkadang pesan terakhir yg mati pun yg meminta disembahyangi secara Buddhist diacuhkan sama sekali.  Namun biasanya karena utk mencegah keributan selama di rumah duka, anak2 lain (yg beragama Buddhist) hanya bisa mengalah.  Dapat dibenarkan kah tindakan ini ?   Haruskah dibiarkan?

Hal ini sudah terjadi berulang ulang di lingkungan saudara2 saya.   
Lalu apa yg harus diperbuat ?   Cukupkah hanya dengan alasan "demi mencegah keributan"  maka hal tsb harus dibiarkan terus berlangsung ?
Jika dibiarkan, bukankah ini hanya akan menunjukkan kelemahan umat Buddhist yg terus membiarkan dirinya diinjak-injak.   Haruskah keinginan yg mati diacuhkan begitu saja ?

Apa yg sepantasnya dilakukan ? 
Adakah badan perlindungan yg bisa mencegah hal ini terjadi ?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #1 on: 05 October 2012, 05:43:36 AM »
umumnya terjadi kepada orang yang menyandang buddhis 'KTP'.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline juli wu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: 23
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia,pintar,bikja
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #2 on: 05 October 2012, 08:00:12 AM »
Menurut saya,karena uang yg berkuasa,jika ada anak yg  punya uang lebih banyak dan beragama Buddha,hal ini tdk akan terjadi,meskipun Dia jarang ke vihara,dengan ada uang dia bisa sewa jasa yg bernuasana Buddhist ataupun melakukan tradisi cina kuno,keinginan alm akan terpenuhi,jika gak ada uang apa mau di kata,diam aja lah,dan yg terkahir mungkin pelit tuk keluarin duit  :-? :-? kasihan ya

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #3 on: 05 October 2012, 08:52:10 AM »
Saya mencoba mengembalikan kondisi ini pada diri saya. bagaimana kalo seandainya yang terbaring koma, tak berdaya, itu adalah saya kemudian sebagian dari sanak keluarga yang beragama K datang bersama pemuka agamanya dan membabtis saya menjadi pengikut mereka. apakah dengan cara demikian lantas membuat saya berpindah keyakinan?
Bagi saya pribadi, pembabtisan atau apapun itu yang dianggap sebagai salah satu cara untuk menyatakan sah atau tidaknya menganut suatu agama tidaklah penting. Sekalipun dalam kondisi demikian orang2 telah berhasil mengubah status agama saya secara hukum, tapi mereka tidak akan bisa semudah itu mengubah keyakinan (saddha) dalam diri saya. :)
Jika saddha itu sudah tertanam kuat, maka apapun lebel luar yang mereka berikan tidaklah begitu penting.
kecuali seperti yang dikatakan om adi lim.
umumnya terjadi kepada orang yang menyandang buddhis 'KTP'.

kemudian bagaimana kita sebagai anak kalo seandainya orang tua kita yang ada dalam kondisi demikian. jika kita ribut maka itu hanya akan memperburuk kondisi orang tua yang sedang dalam keadaan sekarat. menurutku ada baiknya kita ikuti saja, kemudian secara diam2 (gerakan bawah tanah) kita juga bisa meyuntikkan dhamma kepada orang tua kita, dengan membacakan paritta misalnya, atau membacakan sutta yang bisa mengkondisikan ia menjadi lebih tenang.
lalu masalah pemakaman, tidak masalah mau diritualkan secara apa, toh dia juga g tau kan. tapi yang terpenting bagi kita yang masih buddhis adalah selalu berusaha untuk melakukan pelimpahan jasa dan mengingat, mengharapkan orang tua kita untuk berbahagia. :)
itu semua tidak harus dilakukan dalam ritual yang mewah, saya sendiri lebih suka dengan cara yang sederhana, ketika kita bisa benar2 bersungguh2 melakukan suatu kebaikan dan melimpahkan itu, mengingat orang tua kita yang telah meninggal maka akan jauh lebih bermanfaat ketimbang ritual yang hanya untuk membuktikan oh iya dia buddhis. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #4 on: 05 October 2012, 09:22:14 AM »
setuju dengan noppy sis hema...

intinya, dalam kondisi seperti itu ribut2 (antar keluarga, anak, dll) tidak akan banyak memberikan manfaat kepada si sakit, alih2 memberi manfaat bisa jadi malah memperparah.

setelah si sakit meninggal jika secara ritual di lakukan dengan ritual agama lain, hal ini tidak merubah kondisi/kenyataan bahwa si sakit (yang tidak sadar, dan meninggal) adalah seorang yang memiliki saddha pada buddha dhamma dan sangha.

Offline Orpheuss

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 8
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #5 on: 05 October 2012, 10:02:03 AM »
To Adi Lim,
Bukan soal Buddha KTP/tidak.  Kendala nya adalah karena anak2 yg Buddhist cenderung utk mengalah karena mencegah keributan selama prosesi di rumah duka.  Hal itu pun akan dicegah oleh anggota keluarga lain terlepas setuju/tidak setuju dgn pemaksaan spt itu dengan dalih keributan yg terjadi antar anak di rumah duka (apalagi dihadapan peti orang tuanya) adalah tidak baik sama sekali.   Kalo seorang Buddhist sejati, lalu apakah anak2 nya harus benar2 menantang anak penganut K  & membiarkan keributan terjadi di hadapan peti & diitonton semua orang. 

To others,
Secara keyakinan, memang benar bahwa pemaksaan tsb tidak mengubah keyakinan orang yg mati.
Namun hal yg memberatkan adalah jika yg mati sudah berpesan kepada seluruh anak2nya bahwa dirinya ingin disembayangi secara Buddhist.
Itu adalah permintaan terakhir kepada anak2nya.
Inilah yg menimbulkan kontroversi, apakah anak2 Buddhist harus mengalah membiarkan kesewang-wenangan anak penganut K, dan mengindahkan keinginan terakhir ayah/ibunya utk dimakamkan secara Buddhist.
Bagi yg mati, hal tsb mungkin tidak berbeda karena sudah mati, tetapi bagi anak2nya penganut Buddhist,  kegagalan memenuhi permintaan terakhir ayah/ibunya akan menjadi beban mental seumur hidupnya karena merasa "gagal berbakti" & sekedar memenuhi keinginan terakhir ayah/ibunya   Hal ini tertanam kuat pada etnis chinese.  Bagi si anak Buddhist yg berusaha berbakti kepada orangtuanya, hal itu menjadi beban mental yg berat.   Bagi seorang anak Buddhist yg lebih cuwek & berpikiran praktis, mungkin kegagalan memenuhi permintaan terakhir ayah/ibunya mungkin akan terlupakan dlm 1 minggu.
Memang reaksi setiap orang bisa berbeda.
« Last Edit: 05 October 2012, 10:06:28 AM by Orpheuss »

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #6 on: 05 October 2012, 10:15:54 AM »
bisa dibicarakan baik2 dulu dengan sodara yang lain yang non-buddhis, jika kita meminta dengan emosi kadang walau mau diijinkan juga jd ndak, karna egonya mulai merasa terkalahkan.  :)

dalam kondisi itu yang pentingkan sudah berusaha untuk mewujudkan, tetapi jangan sampai karna yang udah g ada kemudian membuat yang masih hidup jadi berantakan. coba bayangkan seandainya orang tuanya masih hidup, apakah akan senang melihat anak2nya bertengkar?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #7 on: 05 October 2012, 10:32:56 AM »
mungkin dalam hal ini lebih kepada harmonisasi hubungan dalam keluarga, dari pada titik berat agama.
bisa di bicarakan dengan baik kok..
komunikasi dan rembuk dengan kepala dingin, mungkin ini solusinya.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #8 on: 05 October 2012, 10:49:11 AM »
ya harus di pertahankan, jangan bermusavada
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #9 on: 05 October 2012, 11:29:11 AM »
tanggapan yang di Quote:

dulu bhante Uttamo pernah menerima pertanyaan hampir serupa.
Pada waktu itu dhammatalk telah usai dilaksanakan dan dilanjutkan sesi tanya jawab. Ada seorang ibu tua yang merupakan "cikal" bakal Bhikkhu Uttamo menyampaikan kepedihan hatinya ketika suami istri membesarkan anak2-nya secara buddhist
ketika semua anak2-nya telah dewasa dan mandiri, tidak ada satupun dari si anak yang melanjutkan garis keturunan buddhis.
ada ungkapan dari si Ayah karena buddhism memberikan kebebasan untuk memilih yang terbaik untuk masing2 individu.

sampai si Ayah pada penghujung karma-nya untuk menghirup udara didunia dan akhirnya hanyalah nafas terakhir, alias pindah alam.
karena suami istri tersebut buddhist dan semua anaknya agama suka sembelih2 (udah dekat hari H-nya) maka upacara pemakaman si ayah ini dipaksakan menggunakan kain putih yang ditutup dengan cara diikat dari atas s/d bawah.
si istri, ibu tua, sangat amat sedih dan menyampaikan pertanyaan: bhante, saya pengikut ajaran buddha kalau saya mati, saya ingin dilakukan secara buddhist (sambil suaranya terputus2), sedangkan semua anak saya M$ semua. Apa yang harus dilakukan ?
Pada saat suami saya meninggal saja, saya sebagai istri/ibu tidak didengarkan suaranya oleh anak2 saya,
bagaimana jika saya sudah mati ?


ruangan jadi sunyi senyap & perlu beberapa saat untuk bhante Uttamo menjawab dan akhirnya memberikan saran:
- mulailah beri pengertian kepada anak2 apa yang dimau
- untuk mengabulkan keinginan sang ibu, hendaklah mulai sekarang menulis surat wasiat bahwa pada saat ibu meninggal,
upacara keagamaan yang dilakukan secara buddhist

cukup sedih juga mendengar cerita si ibu tua dan hebat-nya si anak karena ke-iman-an-nya yang baru berani menyingkirkan adat istiadat dari sang ayah
padahal anak2 tersebut dibesarkan dengan tradisi buddhist.

apakah nanti suatu saat anak2 mereka juga akan melakukan hal yang sama ? dunow  :??


Dlm lingkungan saudara2 saya banyak sekali kejadian dimana seorang Buddhist yg sedang dlm keadaan sakit berat (coma, tidak sadar, menjelang kematian)  dipaksa berganti agama K  oleh anak2nya yg beragama K pula.   Padahal jelas, orang tsb sedang dlm keadaan koma/tidak sadar. 
Cara prakteknya bisa dianggap sangat tidak masuk akal, dimana si sakit yg dlm keadaan coma tsb ditanya kesediaanya masuk agama K.
Dan sedikit saja gerakan mata (yg tertutup) atau sedikit bunyi yg terdengar dari tenggorokannya  sudah dianggap merupakan sebuah konfirmasi persetujuan.
Padahal jelas bahwa seorang yg dlm keadaan coma pun tentu masih menunjukkan gerakan mata karena refleksi otot.
Suara yg berupa erangan halus yg sama sekali tidak berarti pun dianggap konfirmasi, tanpa perduli apakah itu suara jawaban atas pertanyaan atau sekedar erangan rasa sakit.  Sekalipun sadar, suara tsb tidak bisa dianggap Ya/Tidak karena sama sekali tidak jelas.
Apalagi dokter sendiri sudah mengatakan bahwa pasien tsb dlm keadaan tidak sadar.

Sering pula terjadi, malah sesudah orangnya mati, salah seorang anak yg beragama K  memaksakan kehendaknya sendiri utk mengadakan upacara secara agama K,
Quote
tanpa perduli perasaan anak2 lain yg beragama Buddhist.  Malah terkadang pesan terakhir yg mati pun yg meminta disembahyangi secara Buddhist diacuhkan sama sekali.
  Namun biasanya karena utk mencegah keributan selama di rumah duka, anak2 lain (yg beragama Buddhist) hanya bisa mengalah.  Dapat dibenarkan kah tindakan ini ?   Haruskah dibiarkan?

Hal ini sudah terjadi berulang ulang di lingkungan saudara2 saya.   
Lalu apa yg harus diperbuat ?   Cukupkah hanya dengan alasan "demi mencegah keributan"  maka hal tsb harus dibiarkan terus berlangsung ?
Jika dibiarkan, bukankah ini hanya akan menunjukkan kelemahan umat Buddhist yg terus membiarkan dirinya diinjak-injak.   Haruskah keinginan yg mati diacuhkan begitu saja ?

Apa yg sepantasnya dilakukan ? 
Adakah badan perlindungan yg bisa mencegah hal ini terjadi ?
« Last Edit: 05 October 2012, 11:32:11 AM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #10 on: 05 October 2012, 12:29:14 PM »
To Adi Lim,
Bukan soal Buddha KTP/tidak.  Kendala nya adalah karena anak2 yg Buddhist cenderung utk mengalah karena mencegah keributan selama prosesi di rumah duka.  Hal itu pun akan dicegah oleh anggota keluarga lain terlepas setuju/tidak setuju dgn pemaksaan spt itu dengan dalih keributan yg terjadi antar anak di rumah duka (apalagi dihadapan peti orang tuanya) adalah tidak baik sama sekali.   Kalo seorang Buddhist sejati, lalu apakah anak2 nya harus benar2 menantang anak penganut K  & membiarkan keributan terjadi di hadapan peti & diitonton semua orang. 

menurut saya, jika dari awal orang tapi punya keyakinan terhadap Sang Tiratana dan mengerti ajaran Dhamma, tentu anaknya juga akan di didik dan dibekali keyakinan yang sama, dan kemungkinan kecil anaknya bisa beralih ke agama lain, dan bila anak yang sudah yakin sama Sang Tiratana dan pas orang tua yang lagi semaput, apakah umat agama lain bisa mempengaruhi anak tsb utk membaptis orang tua yang semaput ?

di Indonesia ini banyak yang berKTP buddhis tapi tidak mengerti Dhamma, malah banyak yang percaya adanya Tikong sebagai mahluk pencipta dan penguasa alam semesta.
Dan ada yang bahkan membiarkan anak2nya untuk beralih ke agama lain, katanya sama aja kok, semua agama sama, semua mengajar berbuat baik, begitulah terjadi.

tidak percaya ! coba aja survey !
« Last Edit: 05 October 2012, 12:36:26 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #11 on: 05 October 2012, 04:49:02 PM »
menurut saya, jika dari awal orang tapi punya keyakinan terhadap Sang Tiratana dan mengerti ajaran Dhamma, tentu anaknya juga akan di didik dan dibekali keyakinan yang sama, dan kemungkinan kecil anaknya bisa beralih ke agama lain, dan bila anak yang sudah yakin sama Sang Tiratana dan pas orang tua yang lagi semaput, apakah umat agama lain bisa mempengaruhi anak tsb utk membaptis orang tua yang semaput ?

di Indonesia ini banyak yang berKTP buddhis tapi tidak mengerti Dhamma, malah banyak yang percaya adanya Tikong sebagai mahluk pencipta dan penguasa alam semesta.
Dan ada yang bahkan membiarkan anak2nya untuk beralih ke agama lain, katanya sama aja kok, semua agama sama, semua mengajar berbuat baik, begitulah terjadi.

tidak percaya ! coba aja survey !

Setuju!  Kalau anak anak sudah mulai remaja, berikan fakta fakta historis apa yang dilakukan oleh para conquistador kepada suku suku Indian di Amerika Tengah. Apa yang dilakukan lembaga Inkuisisi (?) kepada yang memiliki kepercayaan lain.
Berkan fakta historis apa yang terjadi pada kerajaan Gandhara, dan kerajaan kerajaan yang sekarang menjadi Pakistan.

Semuanya dengan alasan The Kingdom and the Glory of.......

~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #12 on: 05 October 2012, 05:06:06 PM »
To Adi Lim,
Bukan soal Buddha KTP/tidak.  Kendala nya adalah karena anak2 yg Buddhist cenderung utk mengalah karena mencegah keributan selama prosesi di rumah duka.  Hal itu pun akan dicegah oleh anggota keluarga lain terlepas setuju/tidak setuju dgn pemaksaan spt itu dengan dalih keributan yg terjadi antar anak di rumah duka (apalagi dihadapan peti orang tuanya) adalah tidak baik sama sekali.   Kalo seorang Buddhist sejati, lalu apakah anak2 nya harus benar2 menantang anak penganut K  & membiarkan keributan terjadi di hadapan peti & diitonton semua orang. 

To others,
Secara keyakinan, memang benar bahwa pemaksaan tsb tidak mengubah keyakinan orang yg mati.
Namun hal yg memberatkan adalah jika yg mati sudah berpesan kepada seluruh anak2nya bahwa dirinya ingin disembayangi secara Buddhist.
Itu adalah permintaan terakhir kepada anak2nya.
Inilah yg menimbulkan kontroversi, apakah anak2 Buddhist harus mengalah membiarkan kesewang-wenangan anak penganut K, dan mengindahkan keinginan terakhir ayah/ibunya utk dimakamkan secara Buddhist.
Bagi yg mati, hal tsb mungkin tidak berbeda karena sudah mati, tetapi bagi anak2nya penganut Buddhist,  kegagalan memenuhi permintaan terakhir ayah/ibunya akan menjadi beban mental seumur hidupnya karena merasa "gagal berbakti" & sekedar memenuhi keinginan terakhir ayah/ibunya   Hal ini tertanam kuat pada etnis chinese.  Bagi si anak Buddhist yg berusaha berbakti kepada orangtuanya, hal itu menjadi beban mental yg berat.   Bagi seorang anak Buddhist yg lebih cuwek & berpikiran praktis, mungkin kegagalan memenuhi permintaan terakhir ayah/ibunya mungkin akan terlupakan dlm 1 minggu.
Memang reaksi setiap orang bisa berbeda.

Jika memang ada Permintaan Terakhir dari almarhum untuk diberikan upacara secara Buddhist, maka anak yang Buddhist perlu memberi tahukan dengan tegas kepada yang lain bahwa demikianlah Permintaan Terakhir almarhum; silahkan saja menggunakan upacara yang lain, kalau memang seperti itu cara seorang anak menunjukkan kasih sayangnya kepada orang tuanya; katakan bahwa suatu ketika kita semua akan menjadi tua dan mati.
Benih semangka yang ditanam, akan memanen buah semangka pula; kalau kta memberi contoh kepada anak anak kita dengan tidak menghormati permintaan orang tua, jangan menyesal kalau kelak anak anak kita tidak mendengarkan permintaan kita.

Karena kalau diam saja, maka anak yang Buddhist ini memberikan contoh yang kurang baik pada putra putrinya.

Dan sekalian untuk melihat adakah praktek nyata dari pernyataan agama yang katanya penuh rahmat dan toleransi. 

~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #13 on: 05 October 2012, 06:16:04 PM »
Tergantung KTPnya, siapa tahu masih K  :whistle:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Orpheuss

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 8
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seorang Buddhist dlm keadaan koma/mati yg dipaksa ganti agama
« Reply #14 on: 05 October 2012, 06:57:05 PM »
Jika memang ada Permintaan Terakhir dari almarhum untuk diberikan upacara secara Buddhist, maka anak yang Buddhist perlu memberi tahukan dengan tegas kepada yang lain bahwa demikianlah Permintaan Terakhir almarhum; silahkan saja menggunakan upacara yang lain, kalau memang seperti itu cara seorang anak menunjukkan kasih sayangnya kepada orang tuanya; katakan bahwa suatu ketika kita semua akan menjadi tua dan mati.
Benih semangka yang ditanam, akan memanen buah semangka pula; kalau kta memberi contoh kepada anak anak kita dengan tidak menghormati permintaan orang tua, jangan menyesal kalau kelak anak anak kita tidak mendengarkan permintaan kita.

Karena kalau diam saja, maka anak yang Buddhist ini memberikan contoh yang kurang baik pada putra putrinya.

Dan sekalian untuk melihat adakah praktek nyata dari pernyataan agama yang katanya penuh rahmat dan toleransi.

Kyknya kata2 nya boleh dicontoh nih.  Tidak mancing brantem, tapi mengena sasaran (bahkan terdengar sedikit membuat bulu kuduk merinding).   ;D
Boleh juga nih.

 

anything