//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Gwi Cool

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 12
16
Sains / Re: Apakah Ikan Merasakan Sakit?
« on: 29 November 2017, 04:57:35 PM »
Apakah Ikan Merasakan Sakit?



di cuplik dari : http://inilah.com/berita/teknologi/2009/04/27/102160/apakah-ikan-merasakan-sakit/
Kalau gak bisa sakit, hebat donk ikan itu, bisa berantem sana sini kayak smackdown

17
Pengalaman Pribadi / Re: Rengekan Gwi Cool
« on: 29 November 2017, 04:43:27 PM »
bikin id baru saja..
yang kurangin reputasi itu bukan moderator saja, tapi kalyanamitta juga bisa..
Bikin baru trus kurangi lagi? Gak lucu

Bagaimana cara jadi Kalyanamitta?

18
Pengalaman Pribadi / Rengekan Gwi Cool
« on: 29 November 2017, 04:36:11 PM »
Diam-diam Moderatornya merusak image orang ya di sini, kurangi reputasi seenaknya, coba kalu saya bisa kurangi reputasi kalian yang lima orang itu (saya gak tahu siapa), saya kurangi ampe nol. Haha :))

Di sini moderatornya pada ganas, yang lain bisa diajak diskusi, lainnya salah sikit uda dihajar, bukannya diperbaiki.
Mungkin ada yang bisa bantu cara lakukan judulnya y? atau kurangi reputasi orang lain

Rata-rata orangnya gak ada foto profil gt.

19
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 29 November 2017, 01:38:17 PM »
Ya itu kan hasil transelet bahasa,... Saya dulu juga begitu sampai sekarang pun saya masih pakai acuan nama = bahtin.
Tetapi kan saya sudah kata itu dari hasil penjelasan bhante punnaji dan saya katakan dalam penerapan dalam kehidupan lebih gampang untuk saya mengerti.
Oh.

20
Theravada / Re: "Kelebihan" Theravada
« on: 29 November 2017, 12:26:31 PM »
para bhikkhu selalu mengajar demikian.beberapa bhikkhu senior yg saya tahu juga berujar sama.
Masih ingat dgn kai zhen. Perubahan membawa perbaikan kinerja.di ajaran Buddha,  perubahan membawa kebersihan mental.
Saya juga merasa demikian, bhikkhu mendorong tingkat kesucian. Saya berpendapat di Theravada hanya bisa memasuki-arus, tidak lebih kemudian setelahnya lambat laun mereka akan move on. Sepertinya bhikkhu Brahmavamso juga sudah move on dari Theravada.

21
Theravada / Re: "Kelebihan" Theravada
« on: 29 November 2017, 12:11:40 PM »
Pertanyaannya banyak banget 😁😁😁 sy bantu jawab yg saya ketahui :

Buddhayana itu wadah yang menyatukan 3 aliran Buddhisme di Indonesia yaitu theravada, mahayana dan vajrayana. Pelopornya sukong/ Ashin Jinnarakkhita. Yang di sembah adalah Buddha

2.mungkin maksud kamu adalah Tridharma. Ini chinese folk religion. Isinya buddhisme, konfusianisme dan taoisme dan kepercayaan rakyat china secara turun temurun sejak ribuan tahun yg lalu.

3. Kurang jelas pertanyaannya. Buddhayana kan wadah. Vihara triratna maksudnya? Vihara kan tempat ibadah agama Buddha. Pasti nya berlindung pada triratna

4. Kamu kurang piknik keqnya.. di pelosok2 jawa jg ada. Di bromo aja masi ada

5. Guan Gong maksudnya?  Itu dr kepercayaan china. Tapi jg di akui oleh Mahayana Buddhism

6. Buddhayana. Berarti pake tipitaka dan tripitaka berikut sutra2 mahayana

7. Setauku biasa Buddhayana pakenya bhs sanskrit

8. Ya, jgn mau di tipu 😂

9. Itu yg tradisi Mahayana. Vihara Buddhayana tuh gini pagi kebaktian pali, malam kebaktian mahayana

Dah ah cape.. 😁
Masih gak puas. Ada itu namanya Vihara Triratna. Barusan ada yang bilang minim kemungkikan Sang Buddha mengajar menggunakan bahasa Sanskrit, bahasa sanskrit hanya dipakai kaum brahmana, mengapa Buddhayana lebih acuannya ke sanskrit?

22
Theravada / Re: "Kelebihan" Theravada
« on: 29 November 2017, 12:07:40 PM »
[qote author=Gwi Cool link=topic=26832.msg473444#msg473444 date=1511927195]
Jika seseorang makan kebanyakan, perutnya bisa sakit, itu namanya "Kelebihan" atau berlebihan.

Saya sungguh tertarik dengan kata "Theravada", indah katanya, kalau orang bule mungkin bacanya: "Thera-weda", kata "a" kan bacanya jadi "e", dalam bahasa Inggris. ("e, bi, si, di, i, ef, ji".)
 
Sebelumnya mungkin dihitung mundur sudah 2 tahun didoktrin karena kitab suci di sini yang lengkap, otomatis logika menyebrang ke sini, kayak sapi-sapi diseberangkan oleh penggembala sapi. Namun, setelah diskusi kemarin (di sini) kemudian saya, malam harinya mengunjungi website: Buddhayana Indonesia, saya membaca:

Laki laki itu bisa return daging nya.dalam ajaran thera tdk ada ikatan spt sumpah dalam weda atau tantra Buddha. pengertian ini u upasaka dan samanera.
Mengenai berlebihan, lihat kapasitas bowl jika menerima air.jika penuh krn bowl terbatas,
Jgn salahkan air berlimpah di theravada.
[/ote]

itu bukan keraguan spt orang biasa di kehidupan sehqri hari.
Bukan seorang broker membeli saham gorengan.
Bukan seorang guru sd yg mengajar di hari pertama.

U menemukan a vichikicca,  harus melepas sakayaditthi.pandangan salah 5 indria sbg.... dst dst.
u upasaka yg sebelumnya berasal dr agama brahmin, selain sakayaditthi juga mesti mampu meninggqlkan upacara agama yg pernah di lakukan.
Anda pasti orang suci karena di Theravada ngajarin tingkat kesucian, hormat saya gak berani lawan orang suci.

23
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 29 November 2017, 11:53:23 AM »
Ini adalah paticasamupada delusi disini diartikan karena tidak mengetahui pandangan benar karena delusi disini di artikan karena ada aku jadi tidak memahami akan tilakana begitu juga pemahaman akan empat kebenaran mulia.
Dalam paticasamupada agak sedikit bisa salah kaprah akan arti nama dan rupa disini diartikan bahtin dan jasmani sedang bila saya mendengarkan penjelasan bhante punnaji bhante dari Srilangka yang berdomisili di Malaysia sekarang kalau tidak salah bhante mengatakan bahwa nama itu ya nama dan rupa adalah bentuk jadi bukan sebagai jasmani dan bahtin kalau saya pribadi lebih setuju dengan penjelasan ini ( sementara ini) karena lebih bisa saya terapkan ilmu paticasamupada dalam kehidupan sehari hari. Jadi nama dan rupa adalah sebuah nama dari bentuk contoh meja makan bentuk nya meja nama nya meja makan.

Bila ada salah saya minta maaf masih belajar
Bila ada yg ingin liat ceramah bhante punnaji bisa liat di youtube saya juga ntn di youtube ,,😚😀😀😀
Nama itu bahasa Pali, artinya batin, bukan nama orang atau nama benda.

24
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 29 November 2017, 11:50:08 AM »
Kelompok pencerapan/persepsi (sannakkandha) merupakan fungsi mental yang mengenali (kognisi) [bukan mengetahui] objek yang ditanggapi oleh indera, dengan menggunakan tanda-tanda atau ciri-ciri, seperti tukang kayu mengenali jenis-jenis kayu dari ciri-cirinya. Melalui persepsi terhadap suatu objek berulang-ulang, pengenalan kembali (rekognisi) terhadap ciri-ciri tertentu terjadi dan dari sinilah terbentuk ingatan.

Kelompok bentuk-bentuk pikiran (sankharakkandha) merupakan semua bentuk mental yang timbul karena kontak indera dengan objeknya, yang timbul dan lenyap bersama dengan pikiran/kesadaran, objek dan landasannya sama dengan objek dan landasan pikiran. Termasuk dalam kelompok ini antara lain kehendak, keputusan, keyakinan, kebijaksanaan, keinginan, keserakahan, dan kebencian.

Bentukan (sankhara) dalam paticcasamupada itu menunjuk pada bentukan kehendak (cetana) yang dilandasi oleh ketidaktahuan (avijja) dan menghasilkan karma yang kemudian memunculkan kesadaran (vinnana) pada kehidupan berikutnya [yaitu, patisandhi-vinnana menurut komentar]
Kalau begitu dalam meditasi anapanasati, nafas panjang dan pendek adalah persepsi, dengan pikiran mengarah pada nafas itu

25
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 29 November 2017, 11:11:30 AM »
“’Enam kelompok kesadaran harus dipahami.’ Demikianlah dikatakan. Dan sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan?
(1) Dengan bergantung pada mata dan bentuk-bentuk, muncul kesadaran-mata;
(2) Dengan bergantung pada telinga dan suara-suara, muncul kesadaran-telinga;
(3) Dengan bergantung pada hidung dan bau-bauan, muncul kesadaran-hidung;
(4) Dengan bergantung pada lidah dan rasa kecapan, muncul kesadaran-lidah;
(5) Dengan bergantung pada badan dan obyek-obyek sentuhan, muncul kesadaran-badan;
(6) Dengan bergantung pada pikiran dan obyek-obyek pikiran, muncul kesadaran-pikiran.
Adalah sehubungan dengan hal ini maka dikatakan: ’Enam kelompok kesadaran harus dipahami.’ Ini adalah kelompok enam ketiga.
~ MN 148

“Ānanda, terdapat lima utas kenikmatan indria ini. Apakah lima ini? Bentuk-bentuk yang dikenali oleh mata yang diharapkan, diinginkan, menyenangkan dan disukai, terhubung dengan kenikmatan indria, dan merangsang nafsu. Suara-suara yang dikenali oleh telinga … bau-bauan yang dikenali oleh hidung … rasa kecapan yang dikenali oleh lidah … objek-objek sentuhan yang dikenali oleh badan yang diharapkan, diinginkan, menyenangkan dan disukai, terhubung dengan kenikmatan indria, dan merangsang nafsu. Ini adalah lima utas kenikmatan indria.
~ MN 122

"Dengan bergantung pada pikiran dan obyek-obyek pikiran, muncul kesadaran-pikiran."

Vibhanga dari Abhidhamma Piṭaka mendefinisikan landasan/indera pikiran (manayatana) adalah mencakup semua kelompok kesadaran, dan landasan objek pikiran (dhammayatana) adalah mencakup tiga kelompok unsur batin lainnya (perasaan, persepsi, bentukan mental) bahkan unsur tidak terkondisi, Nibbana (Vibh 70-73).

Kesadaran mengkondisikan batin-jasmani dan batin-jasmani mengkondisikan kesadaran, seperti yang disebutkan dlm DN 15 (yang telah saya bahas di bagian kesimpulan di atas)
Bagaimana persepsi dan bentukan mental dipahami?

Lalu bagaimana ini dapat dipahami?
delusi = bentukan-bentukan = kesadaran = batin jasmani = 6 landasan indria = kontak = perasaan = ketagihan = kemelekatan (yang saya pahami, di sini 3 belenggu, kemelekatan) ....

26
Theravada / "Kelebihan" Theravada
« on: 29 November 2017, 10:46:35 AM »
Jika seseorang makan kebanyakan, perutnya bisa sakit, itu namanya "Kelebihan" atau berlebihan.

Saya sungguh tertarik dengan kata "Theravada", indah katanya, kalau orang bule mungkin bacanya: "Thera-weda", kata "a" kan bacanya jadi "e", dalam bahasa Inggris. ("e, bi, si, di, i, ef, ji".)
 
Sebelumnya mungkin dihitung mundur sudah 2 tahun didoktrin karena kitab suci di sini yang lengkap, otomatis logika menyebrang ke sini, kayak sapi-sapi diseberangkan oleh penggembala sapi. Namun, setelah diskusi kemarin (di sini) kemudian saya, malam harinya mengunjungi website: Buddhayana Indonesia, saya membaca:
"Logika tersendiri belum cukup akurat," itu intinya, seperti halnya seseorang memberikan sepotong daging kepada lelaki miskin kemudian memintanya untuk membayar daging itu tanpa persetujuan lelaki miskin itu, yang mungkin tidak memiliki uang untuk membelinya, demikianlah logika tersendiri, hanya diterima ia sendiri atau kelompoknya, tidak sesuai apa adanya, "berlebihan", terlalu dipaksakan.

Vicikicca sama Theravada (english [read]: Thera-weda)

1. Setelah saya baca di forum ini, ternyata Sang Buddha pilih kasih, ajarin abhidhamma ke surga Tavatimsa, trus gak diajarkan menyeluruh ke semua bhikkhu, di kisah komentar Dhammapada. Dikatakan Beliau ke surga Tavatimsa, ibu Beliau dari surga Tusita datang ke Tavatimsa (cuman satu makhluk dari Tusita, mungkin surga Tusita belum banyak pengunjung kali ya.) kemudian Yang Mulia Sariputta ke surga Tusita, saat hampir 3 bulan khotbah, menjemput Sang Buddha. Sebenarnya Sang Buddha di mana sih,  Tavatimsa atau Tusita, trus Panglima Dhamma ketemu Buddha apa di Tusita?
Kemudian sebelumnya Sang Buddha sebelum naik ke tavatimsa, ketika melangkahkan satu kaki, gunung merapat, kaki ke dua, gunung ke dua merapat ke kaki Beliau? Apa gak hancur kota atau desa di sana? Gunungnya bergeser atau setidaknya makhluk lain jadi terganggu?
Trus setelah turun, tiba-tiba Suyama (Deva Yama) turun bersama mengipasi Beliau dengan kipas ekor sapi? Lah, kog ada deva Yama, pas khotbah kog gak datang? Trus Ratu Maya dari Tusita kan hadir, Raja Santusita (raja surga Tusita) kog gak hadir? Belum ada yang jadi raja kali ya saat itu.

2. Kitab Buddhavamsa
Jujur saja, dari awal hingga sekarang, saya ragu 20 lebih Buddha muncul di kitab Buddhavamsa. Sementara di Sutta, hanya (kalau gak salah) ada 6 atau 7 Buddha yang dijelaskan Sang Buddha. Mengapa Sang Buddha tidak menjelaskan atau sekadar menyinggung Buddha lainnya lagi? Sepuluh atau sebelas gitu.

3. Komentar Jataka
Di Sutta, khotbah-khotbah, Sang Buddha begitu piawai, kata-kata-Nya begitu indah, tetapi di jataka, Sang Buddha terlihat kayak orang biasa, dari kata-kata. Misalnya ada Sang Buddha kecewa, cara berbicara begitu biasa, tidak istimewa. Beberapa kisah juga meragukan.

4. Kitab Abhidhamma, saya gak bisa komentar lebih karena belum pernah baca, paling sekilas saja namun di sini judulnya vicikiccha, mungkin sudah dapat dipahami.

5. Kisah Sang Buddha dimulai dari lahir hingga Parinibbana. Dikatakan Raja Suddhodana menjadi Arahat namun di sutta, tidak pernah ada kisah raja Suddhodana, anggap saja benar. Trus, setelah mencapai Pencerahan Sempurna setelah memutar roda Dhamma, Beliau mengokohkan bhikkhu Yasa, tidak ada kisah bhikkhu Yasa di Sutta, trus kepada 3 Kassapa, Uruvelakassapa tidak mau Sang Buddha hadir dalam suatu acara kemudian dikatakan Sang Buddha ke Kuru (mungkin barat India, katakan saja kiri) untuk pindapatta, padahal Uruvelakassapa berada di Uruvela atau Neranjara atau dimana ra, yang jelas jaraknya dengan negri Kuru, cukup jauh, mungkin Medan ke Binjai, atau Jakarta ke Surabaya. Yang anehnya lagi, dikatakan Sang Buddha ke Sri Lanka. Sri Lanka kan di bagian bawah (utara atau tenggara), dikatakan Sang Buddha menaklukkan (mengalihyakinkan) sesosok yakkha di Sri Lanka.
Kemudian Yang Mulia Sariputta thera hanya mendengar syair dari Yang Mulia Assaji, yang isinya beberapa patah kata biasa, eng ing eng, jadi pemasuk-arus? Mungkin Yang Mulia Sariputta memang hebat karena Siswa Utama. Biasanya doktrin Theravada kayak gini, langsung memasuki-arus. Dst.

6. Mungkin ada banyak lagi yang bisa saya katakan, tetapi mungkin sudah cukuplah mendapat gambarannya, minimal sedikit, kalau masih cinta sama Thera-veda.



Dari hsil doktrin Theravada, memang tidak diajarkan, tidak dikatakan, tetapi hasilnya yang saya dapat seperti ini (kesimpulan dari hasil pelajaran):
1. Yang paling benar karna kitabnya lengkap,
2. Promosi Arahat karena Arahat tidak mungkin bohong,
3. Meraih tingkat kesucian
4. Magic magic dari para Arahat,
5. Menjauhi debat, mendekati diskusi (saya pikir ini nilai plus, itu pun tergantung orangnya yang mungkin akan segera move)

6. Kelompok "Buddhayana" (maaf, kesimpulan pribadi) acuh tak acuh, karna gak peduli aliran; mereka kosong karena tidak tahu tingkat kesucian; mereka tidak tahu apa-apa. (Saya tidak bermaksud menghina siapa pun, inilah hasil doktrin yang saya dapat.)
Maaf yang nomor enam, saat ini justru saya ingin mempelajari yang nomor ini melalui pertanyaan di bawah. ^:)^ ^:)^

Klo kelompok Maitreya saya masih kurang tahu. Saya hanya pernah menginjakkan kaki di Vihara Mahayana, saat nenek saya KO, itupun hanya berlalu lalang, saat itu, mungkin 16 tahunan (SMA). Saya belum pernah ke Vihara Theravada atau Buddhayana atau yang manapun. Saya mempelajari Ajaran Buddha hanya dari web dan intinya yang lebih terpercaya dari karya Dhammacitta (5 Nikaya) namun doktrin Theravada cukup sata kejar, sebelumnya.


Pertanyaan, baik sekali jika ada yang ingin menjawab:
1. Apa yang disembah di Buddhayana? Saya menolak menyembah deva, jika orang lain mau, silakan, saya hanya mau menyembah Sang Buddha (belum pernah sebenarnya) karena di Theravada hanya Sang Buddha yang disembah, apa tanggapannya? (Mohon untuk tidak dinilai negatif)
2. Dikatakan Buddhayana campuran Konghucu, menyembah deva (agama) Konghucu, fitnah atau kekeliruan? Apa tanggapannya?
3. Apakah Buddhayana dan Vihara Triratna sama atau berbeda?
4. Apakah hanya lebih khusus kelompok Cina? Karena kebanyakan budaya etnis China yang terlihat, Apa tanggapannya?
5. Ada juga patung deva yang berwarna merah dengan janggut panjang, apakah itu ada di Buddhaya, apa tanggapannya?
6. Apakah acuan Ajaran Buddha di Buddhayana, juga berdasarkan Kanon Pali? Dhamma dan Vinaya? Atau ada yang khusus atau berbeda, kayak Sutta Theravada dan Sutra Mahayana kan ada yang beda, ada yang sama?
7. Di Buddhayana biasanya memakai kata Dhamma atau Dharma, Nibbana atau Nirvana? (Sanskrit atau Pali)
8. Bagaimana cara menanggapi, jika seseorang mengaku dari Buddhayana, tetapi menipu?
9. Apakah acuannya ke bahasa Mandarin? Kitabnya lebih mengacu ke yang terjemahan mandarin?
10. Apakah boleh menyembah keluarga yang telah meninggal dengan sembahyang, di Theravada, orang mati ya sudah, dikenang jasanya karena anicca
11. Kebanyakan mengatakan di Buddhayana, banyak habisin uang, meminta umatnya menyumbang banyak-banyak, karena kelompok Chinese katanya banyak hamburin uang, mahal-mahal, apakah fitnah atau kekliruan, apa tanggapannya? (Saya bertanya dari sudut pandang Buddhayana, bukan pribadi dari karakter orang tertentu)
12. Mungkin ada saran.

Terimakasih. _/\_

27
Theravada / Re: Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 29 November 2017, 08:50:00 AM »
gak menjawab pertanyaan?
Buat apa saya jawab? Tanya aja sama kelompok Theravada, mereka yang buat.

28
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 29 November 2017, 08:33:03 AM »
Jadi,
mata + bentuk = pikiran muncul (kesadaran mata)
telinga + suara-suara = pikiran muncul (kesadaran telinga)
hidung + bau-bauan= pikiran muncul (kesadaran hidung)
lidah + rasa kecapan= pikiran muncul (kesadaran lidah)
badan + objek sentuhan= pikiran muncul (kesadaran badan )
Karena ini disebut 5 utas kenikmatan.

Lalu, bagaimana dengan landasan indria ke enam?
Pikiran + fenomena pikiran = pikiran muncul (kesadaran pikiran).

Kalau begitu,
Kesadaran membentuk (memunculkan) batin jasmani = 5 landasan indria + pikiran (kesadaran itu??)

29
Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme / Re: Buku "Jalur Nibbana"
« on: 29 November 2017, 08:16:43 AM »
bgaimana penjualan bukunya...apakh laku keras ? adakah rencana terbitan selanjutnya?...apa komentar penerbit ?
Maaf judulnya bukan saya yang buat

30
Theravada / Re: Raja Asoka dan "Pali"?
« on: 29 November 2017, 08:16:10 AM »
saya tertarik dengan kalimat bold itu, dimanakah tercatat hal yg bold itu? ref pls
SIAPA YANG TAHAN DENGAN DOKTRIN THERAVADA, JIKA DITANYA SEPERTI INI HANYA MENGANDALKAN MILIK SENDIRI, TANPA BUKTI YANG DIKUMPULKAN, EMBEL TINGKAT KESUCIAN DAN KISAH ARAHAT "BARU" YANG SEKALI KHOTBAH BANYAK YANG MEMASUKI-ARUS!!

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 12