Orang K. mau menghina atau menyerang Buddhis ya wajarlah. lha namanya orang atau agama lain. Tetapi kalau ada orang Buddhis yang nyerang sekte lain yang sama-sama Buddhis, itu baru bo ceng li. Ibaratnya kamu gigit atau nyerang saudara kamu sendiri. Sama-sama lahir dari satu rahim, tetapi tega berbuat begitu. Benar-benar bo ceng li. Ga pantas idup orang itu.
Tan
jadi inget "cinta dan benci dipisahkan garis tipis"
maksudnya makin deket seseorg, makin besar kemungkinannya dijadikan musuh
duh.. sdr Tan
rasanya cintakasih itu kepada semua mahkluk, ga membedakan status "org deket" ato "org jauh".
kl bisa memberikan forgive untuk "org jauh", kenapa ngga bisa memberikan forgive untuk "org deket"?
walau sdr Tan merasa lahir 1 rahim ama el sol, tp el sol kan blm tentu ngerasa lahir 1 rahim ama sdr tan jd apa bedanya el sol ama "org jauh"
*maaf ya, terpaksa mengkritik sikap sdr Tan*
Saya sehati (maksudnya sama pemahamannya
) dengan ce LB.
Hehehe.. (canda ce LB, ntar PD III pula dengan yang di rumah
)
Intinya kita yang beragama Buddha, lebih mencontoh pada guru kita, Sang Buddha.
Ini ada sedikit renungan :
1. Beliau pernah berpesan pada murid-Nya, bahwa jangan membalas jika ada yang menghina ajaran-Nya atau tidak percaya. (Maaf saya lupa di mana saya baca)
2. Beliau sendiri telah memberi contoh yang baik pada Devadatta, dan tidak pernah membencinya walau berusaha membunuh-Nya dan mencelakai-Nya.
Tujuan saya menulis ini sebagai media saling mengingatkan saja, bukan menggurui karena kita sama2 Buddhist dan bersyukur bisa berjodoh bertemu di forum ini.
Memang sulit, saya yang nulis ini aja kadang masih payah dan pemarah.
Tapi dengan adanya rekan2 sedhamma di forum ini, setidaknya digunakan untuk mempererat
hubungan ini dan saling mengingatkan bila ada kesalahan.. dengan tujuan melatih diri dan
selalu berbuat baik agar dapat terlahir di alam yang lebih baik atau mencapai Nibbana.