copas dari detik: Olympus has fallen
Kecewa dengan film action akhir-akhir ini? Kecewa dengan aksi John McClane terakhir dalam 'A Good Day To Die Hard' yang tidak bisa memberikan Anda asupan adrenalin? Kangen dengan aksi Gerard Butler yang perkasa seperti dalam '300'? Mungkin 'Olympus Has Fallen bisa menjadi jawaban atas pertanyaan tadi.
Seperti sebuah film action yang menjual patriotisme merah-biru-putih dan bintang-bintang Amerika, 'Olympus Has Fallen' dimulai dengan bendera Amerika yang bergerak secara slow-motion di balik title filmnya. Temui Mike Banning (Gerard Butler), agen secret service kepresidenan yang tidak hanya tangguh dan kompeten dalam tugasnya, namun juga secara personal bersahabat dengan sang presiden, Benjamin Asher (Aaron Echkart).
Dalam perjalanan dari Camp David menuju tempat selanjutnya, nasib naas menimpa sang istri presiden. Mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Banning berhasil menyelamatkan sang presiden namun gagal menyelamatkan ibu negara.
Lalu, 18 bulan kemudian, Banning menemukan dirinya bekerja di balik meja. Sang istri, Leah (Radha Mitchell) dan rekan kerjanya, Lynne Jobs (Angela Bassett) melihat perubahan Banning yang drastis. Dia tidak seperti dirinya yang dulu lagi. Banning jauh lebih depresif dan susah untuk diajak bicara.
Sampai akhirnya datanglah hari ketika nasib Amerika Serikat sebagai negara adidaya berubah total. Pada 5 Juli, sekelompok orang yang membawa perdana menteri Korea Selatan berhasil masuk ke Gedung Putih dan mulai menyerang. Keadaan ricuh. Banyak warga sipil tewas, banyak polisi, agen dan tentara yang juga mati dalam aksi itu. Dan, presiden tertahan di bunker kepresidenan sementara sang pemimpin misi ini, Kang Yeonsak (Rick Yune), menginginkan kekacauan penuh.
Allan Trumbull (Morgan Freeman) mengambil alih posisi presiden dan harus melakukan tindakan selanjutnya. Di saat keputusasaan melanda, Trumbull mendapatkan informasi bahwa Banning telah berhasil masuk ke Gedung Putih dalam upaya menyelamatkan presiden. Dan, di tangan Banning-lah nasib Amerika Serikat bergantung.
'Olympus Has Fallen' mirip dengan 'The Raid', dengan setting Gedung Putih ditambah semangat 'Die Hard' dan 'Taken'. Tapi, bukan berarti film ini gagal melaksanakan misinya yaitu membuat kita mengepalkan tangan ke udara saat sang tokoh utama berhasil membunuhi musuhnya dengan kejam.
Menerjemahkan naskah karya Creighton Rothenberger dan Katrin Benedikt, Antoine Fuqua menjalankan 'Olympus Has Fallen' seperti kereta api tanpa pemberhentian. Setelah tim Kang berhasil membobol Gedung Putih, hampir tidak ada jeda napas bagi penonton. Semuanya penuh dengan tembakan, pukulan dan kejutan yang sebenarnya sudah sering kita lihat di film action sejenis, namun masih sangat efektif untuk membuat penonton deg-degan.
Hal itu didukung dengan performa para pemainnya yang pas dengan karakter mereka masing-masing. Aaron Eckhart, setelah mempesona sebagai Harvey Dent dalam 'The Dark Knight', adalah pilihan pas untuk menjadi presiden Amerika yang idealis. Masih ada Morgan Freeman yang kebagian porsi besar sebagai Allan Trumbull yang bertindak sebagai presiden ketika Aaron Eckhart ditahan. Seperti biasanya, Morgan Freeman tampil tenang dalam keadaan genting sekalipun.
Angela Bassett sebagai ketua secret service juga memiliki ketangguhan yang serupa. Radha Mitchell cukup mengiba meskipun film ini akan tetap berjalan tanpa karakternya. Namun yang benar-benar membawa film ini ke tempat yang seharusnya adalah Gerard Butler. Sudah cukup lama kita tidak menyaksikan penampilannya yang garang seperti dalam '300'. Sering bermain dalam film komedi romantis dan drama, Butler kembali menghibur kita dengan pukulan, tendangan dan amarah penuh dengan patriotisme Amerika sejati.
Film ini akan membakar semangat nasionalisme warga Amerika manapun yang masih belum muak dengan propaganda Hollywood akan bagusnya negara tersebut. Saya tidak bilang bahwa 'Olympus Has Fallen' akan memenangkan Oscar tahun depan, tapi film ini adalah film yang akan Anda tuju ketika Anda butuh hiburan tanpa berpikir, dan berbahan bakar adrenalin kelas tinggi.