//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Fan Zhong Yan  (Read 2769 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Fan Zhong Yan
« on: 21 April 2009, 09:13:26 PM »
Satu teladan dr Sejarah Tiongkok adalah Tuan Fan Zhong Yan. Tuan Fan berasal dr keluarga yg sangat miskin. Ketika muda dan belajar di Vihara, ia tdk memiliki cukup makanan. Setiap hari ia akan memasak sepoci bubur, membaginya menjadi 4 bagian dan menyantap setiap bagian di waktu makan. Dgn cara ini ia melewati hari2nya dalam kemiskinan. Ketika berjaya di kemudian hari dan menjadi Perdana Menteri (di masa Dinasti Song, delapan abad yg lalu), ia berada di bawah Kaisar dan jabatannya berada di atas org lain. Namun ia tetap mempertahankan cara hidupnya yg sederhana dan cuma sedikit berubah. Saat mendapatkan kelebihan ia akan memikirkan mereka yg susah dan menggunakan pendapatannya utk menolong mereka.
Dgn membaca riwayat hidupnya, kita tahu bhw ia menyokong lbh dr 300 keluarga, kita tahu bahwa kita juga akan ikut hdp miskin. Jika hidup berfoya-foya, bagaimana ia bisa menyokong semua keluarga itu?
Ia betul2 salah satu orang besar di Tiongkok. Rasa hormat Guru Yin Guang kepadanya hanya di bawah rasa hormatnya kpd Kong Hu Cu. Keturunan Tuan Fan berlanjut hingga awal abad 20. Ini krn ia telah mengembangkan kebajikan dan pahala yg bertahan lbh dr seratus generasi. Keluarga Kong Hu Cu terkenal sebagai keluarga yg tua dan termahsyur, diikuti oleh keluarga Tuan Fan Zhong Yan. Garis keturunan keluarga Fan tetap kuat melalui waktu 800 tahun berkat pengembangan dan pengumpulan kebajikannya yg luar biasa.
Sumber : Seni Mengubah Nasib, Empat Ajaran Liao Fan. Ulasan oleh Master Chin Kung
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Fan Zhong Yan
« Reply #1 on: 22 April 2009, 09:28:42 AM »
Nasib baik luar biasa adalah saat kita mampu membagi nasib baik kita dgn org lain karena dgn cara ini nasib baik kita dipastikan tidak akan habis2. Keturunan Tuan Fan meneruskan tradisi keluarganya menolong orang lain hingga awal abad 20.
Sepanjang Sejarah Tiongkok, tidak ada keluarga yg mengumpulkan kebajikan luhur sebanyak ini. Dalam ulasannya, Guru Yin Guang bercerita tentang satu org yg lain, seorang bermarga Ye, cendekiawan utama pd masa Dinasti Qing. Garis keturunannya tetap kuat selama 300 thn, hingga tahun2 akhir Dinasti Qing. Dengan demikian jelaslah bhw prioritas paling utama dalam hidup kita adalah menghindarkan diri dr berbuat jahat, mengembangkan perbuatan baik, dan mengumpulkan pahala serta budi
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

 

anything