//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat  (Read 26924 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« on: 07 November 2012, 05:32:14 PM »
Tampaknya belum ada yang menuliskan untuk yang hobby Travelling via darat menyetir sendiri.
Saya mulai dulu disini.

 _/\_


TRAVELLING JAKARTA – JAWA TIMUR PP (Berikut Kulinernya)

Untuk yang hobby traveling via darat, nyetir bergantian, maka disini saya mau sharing perjalanan touring dari Jakarta ke Trawas PP, pada minggu ke 3 bulan Oktober yang lalu.
Touringnya bukan untuk kebut kebutan, tapi santai menikmati perjalanan, kalau ada kuliner yang enak atau direkomendasi teman , mampir dulu icip icip, baru jalan lagi.

Hari ke 1. Jakarta – Cirebon – Semarang.

Perjalanan dimulai jam 5:30 pagi dari Jakarta dengan harapan masuk kota Cirebon pada jam 10  pagi.  Awal perjalanan mulus sampai pintu tol Cikampek yang bisa dicapai pada jam 6:45.  Perjalanan melewati Sukamandi, Ciasem, Pamanukan masih lancar jaya, fly over Pamanukan bisa dilewati pada pukul 7:30 karena jalanan masih sepi dan hari Sabtu pula.
Begitu tiba di daerah Patrol, disambut oleh rangkaian kemacetan karena ada acara rutin perbaikan jalan di Jalur Pantura Jabar; betul betul matot, macet total, jarak sekitar 12 km ditempuh dalam waktu 2 jam; edan tenan.  >:(
Akhirnya setelah lolos, dari kemacetan perjalanan di lanjut melewati by pass Jatibarang yang mulus, menjelang Arjawinangun, eh macet lagi. Lupa  kalau hari Sabtu adalah hari pasaran di pasar grosir tekstil Tegal Gubug, hilang lagi 1 jam.  :ngomel: :ngomel: :ngomel:
Padahal jarak ke pintu tol Palimanan cuma 19 kilometer lagi.

Setelah lolos dari kemacetan Tegal Gubug, langsung masuk ke tol Palimanan – Kanci, keluar pintu tol Ciperna untuk masuk kota Cirebon.  Di Cirebon ditunggu oleh teman yang mau ikut ke Jawa Timur, beliau sedang dalam kondisi yang kurang gembira karena istri beliau pindah alam 3 bulan sebelumnya dan sampai sekarang masih bingung bingung menyesuaikan diri untuk hidup seorang diri karena putranya berada di luar kota semua.

Setelah menjemput teman, langsung kita berdua dengan penuh semangat menuju Resto Roma yang terkenal Sate Babi dan masakan rumahan khas Cirebon, yaaah, tenggorokan sedang kurang mujur, Resto Roma liburrrr.  :(

Terpaksa cari alternatif lain, cari lotek sayur khas Cirebon, eh, tutup juga, akhirnya diputuskan ke Mang Barno, warung makan Lengko (makanan khas Cirebon) + Sate Kambing.  Lumayan enak dan kenyang.

Ternyata sudah jam 2:30 siang, langsung menuju pintu tol  Ciperna untuk menuju Tegal via tol Pejagan. Jalan tol Kanci – Pejagan dibeberapa tempat kurang baik kondisinya, kalau terlalu cepat, seperti naik kuda; bahkan yang paling parah, terbang karena gundukan saat masuk jembatan.  :o

Keluar tol Pejagan, langsung belok kiri menuju jalan Pantura lama, untuk ke Tegal melalui Brebes.  Untung teman saya tahu jalan potong melalui tengah kota Tegal, sehingga tidak perlu melalui jalur Daendels yang melewati Pelabuhan Tegal , yg sedang diperbaiki juga.
Rehat sambil isi bensin di SPBU yang dikenal dengan SPBU Muri dengan toilet bersih dan terbanyak  (117 toilet ) di Jateng, (dulu  terbanyak di Indonesia , tapi sudah kalah banyak dengan SPBU di rest area km 42 Cikampek – Jakarta)

Teman saya memperdalam ilmu hisap sebentar di SPBU, ilmu hisap disini maksudnya adalah merokok, dan juga ngopi + snack.  :))
Jam 4:15 sore perjalanan dilanjutkan menuju Semarang. Pakai stop over sebentar di salah satu SPBU diluar kota Semarang, untuk pipis.  Jalanan lancar, tidak banyak kendaraan bongsor seperti truk truk gede, tronton, gandengan dll, rupanya mereka yang dari Jakarta berangkat sabtu pagi jam 8, masih bermacet ria di daerah Patrol.

Memasuki kota Semarang, dengan mengikuti petunjuk GPS, melalui pinggir fly over yang macet karena sedang dibangun, sampai lah di hotel Pandanaran kirakira pada jam 8:00 malam,  setelah check in, teman saya keluar sebentar untuk memperdalam ilmu hisap, setelah selesai, kita berdua keluar untuk mengisi perut yang sudah mulai lapar.  Kita putuskan naik becak saja, setelah lebih dari 10 tahun tidak mencoba kendaraan berbahan bakar nasi.  :(
Diantar ke sebuah rumah makan model foodcourt, namanya saya lupa Pondok ....., tidak jauh dari Simpang Lima.  Karena malam minggu, suasananya ramai, selain keluarga yang bawa anak kecil, banyak pasangan yang lagi pacaran disitu.  Makan sayur lodeh, pecel + ayam goreng untuk berdua, teman saya yang bayar terkaget kaget, cuma Rp 26.000,-   ;D
        Karena mulai gerimis, ngga jadi cari tahu petis, langsung buru buru balik ke hotel; dan karena ngga tega dengan si pak becak yang saya perkuda, ongkos becak saya beri ekstra, yang jelas dia bilang , wah oom, terima kasih banyak, dengan ini,  saya bisa langsung pulang.  Rupanya target harian sudah tercapai. :))
   Malamnya sempat ber bbm ria dengan teman saya yang tinggal di Tuban, rencana awal mau nginap di kota Rembang, tanah tumpah darah ibu saya, karena saya sudah kangen dengan makanan yang namanya Sate Sarepeh, ngga ada dikota lain, one of is kind, dan sudah hampir punah.  Malang tak dapat ditolak, info dari teman saya, jangan lewat Rembang, macet total, Semarang – Tuban yang normalnya 5 jam, menjadi 10 jam, karena pembetonan jalan, dari 2 lajur jadi 1 lajur; aneh juga bukannya dilebarkan dulu menjadi 4 lajur baru dibeton, ini di beton dulu sampai mengakibatkan macet luar biasa.  :ngomel: :ngomel:

End utk hari ke 1
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Chen Hui Ling

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.654
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #1 on: 07 November 2012, 06:14:50 PM »
wahh, jadinya ambil hotel pandanaran yah? Bagaimana hotelnya? ;D

itu foodcourtnya Simpang Lima kali yah, saya aja belum pernah kesana loh :))
Don't trust too much, Don't hope too much, Don't love too much, because that too much can hurt you so much

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #2 on: 07 November 2012, 06:30:31 PM »
lokasi: ShowHide




Sate Sarepeh, AWAS bikin laper :): ShowHide



Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #3 on: 08 November 2012, 09:27:26 AM »
lokasi: ShowHide




Sate Sarepeh, AWAS bikin laper :): ShowHide





Hadoooh, jadi bikin ngiler.  TKP nya dimana Mas Tidar?
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #4 on: 08 November 2012, 09:28:58 AM »
wahh, jadinya ambil hotel pandanaran yah? Bagaimana hotelnya? ;D

itu foodcourtnya Simpang Lima kali yah, saya aja belum pernah kesana loh :))

Hotelnya lumayan bersih walaupun sudah tua, tahun 60'an sdh ada.
Ini hotel langganan ortu kalau ke Smg. Kalau saya sih prefer Santika, yg saat itu pas penuh.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #5 on: 08 November 2012, 10:30:11 AM »
Hari ke 2 Semarang - Mojokerto:

Esok pagi setelah breakfast di hotel yang kurang enak , jam 7:00 kita berangkat menuju Bandungan untuk menjemput teman satu lagi yang sedang reuni dengan teman sekolahnya.  Dari jalan Pandanaran, karena mau mencoba jalan tol Semarang – Ungaran yang baru, balik ke arah barat ,  untung masih pagi fly over yang kemarin macet, masih lancar, dan bisa masuk tol melalui pintu tol Manyaran.  Dari tol Jatingaleh sampai keluar tol Ungarang, kondisi jalan seperti Cipularang, dengan beberapa bagian memiliki pemandangan yang cantik, lebih hijau dari area km 85 sd km 115 di Cipularang.

   Belok kanan menuju Bandungan yang jalannya berkelok kelok dan menanjak, sempit pula. Akhirnya  sekitar jam 8, resort hotel yang dituju ditemukan setelah tanya sana sini. Problem ke 2 muncul, untuk memanggil teman saya, yang sedang ada di aula tempat reuni, tidak bisa pakai hp, yang kita bawa, tidak ada sinyal disitu.  Setelah tunggu menunggu setengah jam, teman yang satu lagi keluar, sambil ngomel, “tadi katanya sudah dekat, lama amat”, yaah.  :(

   Akhir kata, kita bertiga berangkat menuju Jawa Timur, tadinya mau lewat Ambarawa – Banyubiru – Salatiga, tetapi berdasar info teman , jalan disitu rusak dan akan lebih lama.  Akhirnya terpaksa balik ke jalur Semarang – Bawen dengan harapan di area kebun kopi Banaran masih sepi, biasanya hari minggu menjadi daerah tujuan wisata penduduk Semarang dan sekitarnya.
   Macet sedikit di Banaran, tapi bisa tiba di Salatiga pukul 10:00.  Runding punya runding, saya pingin kuliner Soto garasi Esto yang katanya salah satu soto terenak di Jawa Tengah , kata teman saya yang wong Salatiga.  Setelah tanya pak parkir, di depan hotel Grand Wahid, ternyata lokasi sasaran terletak di jalan kecil Langensuko di belakang hotel Grand Wahid.  Mobil di parkir di depan hotel, kita bertiga berjalan kaki ke TKP (Tempat Kenikmatan Perut).
             Pesan 3 soto nasi lengkap dengan kerupuk karak (beras) yang dihancur leburkan dan dicampur dalam satu mangkok soto ayam ukuran sedang.  Ini jenis soto ayam pakai sedikit santan yang beda dengan soto ayam gaya Semarang, Kudus, Ambengan Surabaya, Lamongan, Banjarmasin , ataupun Soto Ayam Sadang Purwakarta. ; yang jelas enak deh.  Minumnya rame rame pesan es jeruk. Dan tambah kopi lagi untuk si pecandu. Saat bayar, saya yang bingung, Rp 39.000,- termasuk tambahan 1 perkedel goreng,  1 telor masak kecap, 3 karak.  Karena kuatir si mbok yang sudah sepuh salah hitung, saya minta dihitung ulang, eh masih tetap rp 39.000,-  Pantesan orang yang tinggal di Salatiga, umur nya panjang panjang, lha makanan se- enak dan sehat seperti itu harganya murah meriah.
   Saat jalan balik ke mobil, teman saya yang saya jemput di Bandungan (dia setelah pulang dari Amrik, sekarang tinggal di Bali), bilang, “thank you, saya bisa makan makanan kesukaan saya sejak kecil, dulu kalau liburan main ke Salatiga, selalu makan disitu.”   
Saya kaget , lalu saya bilang, “kenapa cuma pesan 1 mangkok, hayo balik lagi,” dia  bilang sambil ketawa lebar, “sudah puas, cukup , ojo kemaruk  sejak tadi pagi makan terlalu banyak.”.
   Perjalanan dilanjutkan dengan tekad tidak melalui Solo yang sering macet apalagi hari minggu hari libur, penduduk setempat banyak yang raun raun atau pusing pusing (istilah Medan) di jalan raya  naik sepeda motor dengan kukuh untuk  tidak meninggalkan budaya asli Solo, ‘alon alon asal kelakon’.  ;D

Kita memakai jalur  alternatif, dari Salatiga lewat jalur ke menuju Boyolali, sampai di Tingkir belok kekiri menuju Karang gede, dan lanjut ke Gemolong, di Gemolong cari SPBU utk isi bensin dan pipis lagi.  terus bablas ke Sragen. Jalan alternatif ini pernah saya lewati 3 tahun yang lalu, tapi sekarang sudah diperlebar dan mulus, tidak pake lobang sehingga perjalanan lancar .  Jika lewat Boyolali, Solo dan Sragen, pasti 1,5 jam lebih lebih lama, selain macet, juga bisa 3 sampai 4 jam lebih lama, krn saya pasti ajak teman untuk kulineran seperti cari srabi Notosuman yang terkenal sampai ke mancanegara.
    Dari Sragen , melalui jalur bypass sehingga tidak perlu melewati 6 trafic light yang merahnya lama banget di jalan utama kota Sragen  kita bablas ke kota Ngawi, kira kira 3 km menjelang kota Ngawi, mampir ke restoran yang namanya sama dengan srabi yang terkenal di Solo, kali ini untuk isi tangkinya penumpang.
Restoran yang megah ini, hanya kita bertiga yang makan di siang itu, padahal jam 12:30. Rame rame pesan Nasi Pecel pakai tambah tahu dan tempe goreng, karena menu yang lain tidak menarik. Selain pesan minum es jeruk, kopi pun jadi sasaran berikutnya.  Setelah 40 menit menunggu barulah muncul Nasi Pecel, yang mugkin sayurnya harus beli dulu dipasar.    Pecelnya sedang saja lagi pula pelit bumbu. Kali ini  agak mahal Rp 103.000,-  saya anggap mahal karena tidak sepadan dengan kualitas.

     Jam 2 siang perjalanan dilanjut, minggu siang itu entah kenapa, jalanan sepi sedikit sekali kendaraan yang lalu lalang,  setelah lewat Caruban, Nganjuk, Kertosono, Jombang tibalah kita di Mojokerto, melewati bypass Mojokerto, lanjut terus ke Mojosari, telpon telponan dengan teman satu lagi yang dari Bali, dia ternyata menunggu di Resto Lilo Chicken.  Cari punya cari akhirnya ketemu pada jam 17:00.  Mengingat tempat menginap di Trawas tidak menyediakan makan malam, kita rame rame makan dulu di Lilo Chicken, nasi gorengnya lumayan enak, seperti biasa yang sudah kecanduan ilmu hisap, melatih lagi ilmunya sampai puas sambil ngopi, kali ini 2 cangkir dia habiskan. :)) :))
     Sambil menunggu nasi goreng yang dalam proses produksi, kita belanja beberapa kebutuhan di Alfamart di ruko sebelah.

      Jam 6 sore , perjalanan dilanjut menuju Trawas, dan tiba ditujuan setelah jam 7 malam dan kondisi sudah gelap.  Setelah bertemu dengan sang penguasa disitu, dan mendapatkan tempat untuk menginap masing masing, kita putuskan untuk istirahat, Karena badan sangat panas, mandi di air dingin yang betul betul dingin terasa begitu menyegarkan dan menjadi pengantar tidur yang baik.

End hari ke 2
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #6 on: 08 November 2012, 01:22:59 PM »
Lebih sip kalau dilengkapi foto2nya perjalanan Kaucu.

Boleh foto daerah2 yang dilewati / disinggahi, atau foto makanan yang dinikmati (wisata kuliner).  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #7 on: 08 November 2012, 03:06:20 PM »
Total perjalanan berapa hari om mokau?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #8 on: 08 November 2012, 03:12:41 PM »
Total perjalanan berapa hari om mokau?

kalau bukan pemalas, waktu tempuh jakarta-trawas cuma 16 jam

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #9 on: 08 November 2012, 03:37:58 PM »
kalau bukan pemalas, waktu tempuh jakarta-trawas cuma 16 jam
Bukannya dengan waktu tersebut sampai ada yg bersumpah tidak akan mengunakan jalur darat lg..
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #10 on: 08 November 2012, 03:41:51 PM »
Bukannya dengan waktu tersebut sampai ada yg bersumpah tidak akan mengunakan jalur darat lg..

sumpah selalu bisa dilanggar

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #11 on: 08 November 2012, 05:36:11 PM »

klo ndak salah ingat ini di sekitar jalan Wahidin.
dr TPI, jendSud dan kemudian jln Wahidin. Rumah tsb depannya Vihara (pasti tau lah, siapa yang dibesarkan besarkan di vihara tsb ?)  :D


Hadoooh, jadi bikin ngiler.  TKP nya dimana Mas Tidar?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #12 on: 08 November 2012, 06:44:22 PM »
Total perjalanan berapa hari om mokau?

Simak aja postingan berikutnya.  ;D.
Jangan seperti di kuliah aja, baru bab 2, udah langsung lihat , ini textbook tamatnya dihalaman berapa.  :))
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline s.l

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #13 on: 08 November 2012, 10:27:06 PM »
Wah asik ada bahas travelling,..  jadi kepengen memperkenalkan diri, tapi bingung mau mulai dari mana ;D 
mau kasih saran aja om, tulisanya harus ditambahin lelucon atau kejadian lucu juga, jangan melulu makan, ama nama jalan om. ;D _/\_


Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #14 on: 08 November 2012, 11:05:37 PM »
Wah asik ada bahas travelling,..  jadi kepengen memperkenalkan diri, tapi bingung mau mulai dari mana ;D 
mau kasih saran aja om, tulisanya harus ditambahin lelucon atau kejadian lucu juga, jangan melulu makan, ama nama jalan om. ;D _/\_


Ya, kalau ada kejadian yg lucu.  ;)
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Gunung Penanggungan saat subuh
« Reply #15 on: 09 November 2012, 08:41:35 AM »


Gunung Penanggungan saat subuh.  Foto diambil dari lokasi menginap di Trawas.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #16 on: 09 November 2012, 08:48:40 AM »
Hari ke 3. Trawas dan Keliling sekitar Trowulan
   Karena kedinginan dan sudah terang, jam 5 sudah bangun, meditasi dulu setelah mandi. 
Jam 7 sdh ada panggilan santap pagi. 
Setelah santap pagi, ber-empat pergi ke rupang Aksobhya, yang oleh penduduk setempat disebut Reco Lanang. 
Patung yang diduga peninggalan jaman Majapahit ini berukuran “raksasa” , lebih dari 3 meter dengan postur duduk bersila.
 Bapak penjaga situs ini menyatakan bahwa ini adalah patung Buddha terbesar dari jaman purbakala di Indonesia. 
Setelah potret potret, segera balik untuk diskusi tentang sejarah zaman Majapahit dan masa sebelumnya; teman dari Bali yang pakar tulisan sanskerta, pallawa, devanagari, pre-nagari dll menceritakan beberapa temuan yang bertentangan dengan pendapat arkeolog yang dianggap sebagai pendapat mainstream.  Tapi ada satu pernyataan yang masuk akal dari si pakar bahasa kuno: “Setiap jaman menggunakan bahasa dan huruf yang berlaku pada jaman tersebut, dan tidak bisa bolak balik, jika sebelumnya periode pre-nagari pada tahun sekian sampai sekian, jika ada dokumen/batu bertulis dengan tulisan pre-nagari tidak mungkin dibuat pada jaman berikutnya yang menggunakan tulisan deva –nagari.
Prasasti batu bisa diperdebatkan tahun pembuatannya tapi pemakaian bahasa dan huruf tidak bisa.”
   Dia memberi contoh  : Bahasa melayu rendah yang dipakai sebelum jaman kemerdekaan (itu tuh yang tulisan oe dibaca u, sedang huruf u dibaca yu). Tidak lagi dipakai setelah tahun 1955, jika ada buku atau majalah yang pakai oe , oe, pastilah dibuat sebelum 1955.
   
   Diskusi mengenai hal hal purbakala ini berlanjut sampai saat santap siang, dan setelah santap siang, kita keliling melihat candi disekitar Trowulan, ada 3 tempat yang dikunjungi, Candi Tikus, Candi Berahu (zaman Majapahit) dari bata merah, dan Candi/Petirtaan Jalatunda (zaman Airlangga) dari batu andesit.

   Setelah balik ke pangkalan , senja telah berganti malam, habis mandi, mengobrol lagi, kali ini tanaman yang populer dijaman Majapahit, ada pohon Neem yang disebut kesayangan para pertapa karena selain rindang dan penghasil oksigen yang banyak, juga kulit, batang, dan bijinya mempunyai manfaat pengobatan, berbau harum dan daunnya dipakai untuk mengusir nyamuk.  Sekarang hanya ada di Bali, Lombok dan sebagian kecil Jawa Timur, dari tulisan kuno, pohon ini dulu banyak di area ibukota Majapahit, dan pohon ini banyak dipuja (spt di Bali, pohon besar dipuja)  sebagai bahan pemberi kehidupan.  Mungkin dibabat habis karena pengganti penguasa Majapahit yang baru menganggapnya tahyul.  :ngomel: :ngomel:
   Nama pohon ini juga beberapa kali disebut dalam Sutta.   
   Asyik bincang bincang tanpa terasa sudah mendekati jam 11 malam, dan sdh ngantuk, maka kita kembali ke pondok masing masing utk istirahat. Karena besok selain mengantar teman yang dari Bali ke bandara Juanda untuk pulang, juga mau ke Solo.

End hari ke-3
« Last Edit: 09 November 2012, 08:52:33 AM by Mokau Kaucu »
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Candi Tikus
« Reply #17 on: 09 November 2012, 09:00:02 AM »
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #18 on: 13 November 2012, 10:12:20 AM »


Candi Berahu.
Candi Yg paling besar peninggalan Majapahit.

~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Pe-Tirtaan Jalatunda
« Reply #19 on: 13 November 2012, 10:30:14 AM »


Tempat air suci Raja Airlangga.

Teman saya yg dari Bali, merasa agak jengkel melihat tempat yang disucikan , yg airnya digunakan untuk upacara, eh dipakai mandi, keramas dll.  :o
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Jalatunda
« Reply #20 on: 13 November 2012, 10:31:56 AM »


Airnya memang bening, sejuk dan sangat menggoda untuk mandi mandi disini.  ;D
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #21 on: 13 November 2012, 10:47:20 AM »
Airnya memang bening, sejuk dan sangat menggoda untuk mandi mandi disini.  ;D

kelihatan memang menggoda, tapi jangan cuma dilihat saja, sentuhlah airnya dulu. pemandian ini sangat tidak disarankan bagi mereka yang baru keluar dari avicci.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #22 on: 13 November 2012, 10:51:41 AM »
kelihatan memang menggoda, tapi jangan cuma dilihat saja, sentuhlah airnya dulu. pemandian ini sangat tidak disarankan bagi mereka yang baru keluar dari avicci.

Mengapa tidak boleh bagi yg baru keluar dari Avicci.
Mohon penjelasan lebih lanjut dari dewa Indra.  ^:)^
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #23 on: 13 November 2012, 10:56:33 AM »
Mengapa tidak boleh bagi yg baru keluar dari Avicci.
Mohon penjelasan lebih lanjut dari dewa Indra.  ^:)^

karena api di alam manusia ini terasa cukup nyaman bagi makhluk ex-avici, sedangkan air yg dibawah titik beku itu sungguh suatu siksaan tiada tara bagi mereka

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Sawah yg indah, 20 menit dari Trawas ke arah Seloliman
« Reply #24 on: 13 November 2012, 11:06:08 AM »


Dlm perjalanan balik ke Trawas, kita menemukan area persawahan yang indah.
Sayang cuaca sdh senja, shg foto yang dihasilkan kurang bagus.
Karena penasaran, minggu berikutnya dikunjungi lagi, ini foto nya.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #25 on: 13 November 2012, 11:07:16 AM »
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #26 on: 13 November 2012, 11:08:14 AM »
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #27 on: 13 November 2012, 01:15:56 PM »
baca tulisannya saja sudah seru, apalagi yg mengalami ya ;D
apalagi yg pas makan sotonya  ^-^
kapan2 boleh lah ajak2 warga DC biar rame om :))

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Jalatunda
« Reply #28 on: 13 November 2012, 10:05:22 PM »

dari source image-nya baru inget namanya "jolotundo", ada kolam-nya kecil di bawah sumber pancuran tsb (ka & Ki)
pernah kesana thn 80'an, emang eksotis om  :)
klo ndak salah inget jalan-nya nanjak banget

Spoiler: ShowHide


Airnya memang bening, sejuk dan sangat menggoda untuk mandi mandi disini.  ;D
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #29 on: 13 November 2012, 10:48:56 PM »
Hari ke -4.  Trawas – Bandara Juanda - Solo
   Setelah santap pagi dan berkemas kemas, jam 10 pagi segera berangkat menuju Candi Jawi yg merupakan memorial kebesaran Prabu Kertanegara, raja pertama di Nusantara yang punya wawasan Asean. Beliaulah yang menggalang persatuan kerajaan kerajaan di Semenanjung Melayu, Siam, Champa, Kamboja untuk membendung serangan Mongol, sayang upaya beliau dihianati oleh besannya sendiri, Jayakatwang.  :ngomel:
   Selesai foto foto di Candi Jawi, hawa sudah sangat panas, meluncur sedikit ke arah Pandaan, ada rumah makan Sri, mampirlah kita untuk santap siang walaupun baru jam 11 siang.
   Kali ini setiap orang pesan makanan yang berbeda, saya pesan pecel sayur tanpa nasi, yang lain ada yang pesan rawon, sayur lodeh dan soto.
Pecelnya patut diacungi jempol , uenak tenann, sayur segar dengan proses merebus yang pas, empuk tapi masih hijau royo royo, bumbu kacangnya pun mantap punya.  Yang kecewa yang pesan rawon , katanya kurang joss.
   Minumnya pun unik , Es Beras Kencur, tapi ini yg segar bukan yg sudah diawetkan dalam botol seperti yang banyak terdapat di Jkt.

   Selesai makan, perjalanan dilanjut ke Bandara Juanda untuk mengantar 2 teman pulang ke rumah mereka di Bali. Ternyata jalan arteri yang menghindari jalan Porong yang bersebelahan dengan situs lumpur Lapindo sudah selesai, karena masing masing  2 lajur, bebas dari kemacetan.  Perjalanan melalui tol menuju Bandara Juanda ditempuh dalam waktu 50 menit.
   Setelah men-drop off ke dua sahabat, perjalanan dilanjut menuju Solo. Dari bandar Juanda, menggunakan tol , melewati lagi jalur Mojosari, Mojokerto, Jombang, Kertosono, Nganjuk, sempat istirahat sebentar di SPBU di daerah Nganjuk selain untuk isi bensin, kuras kandung kemih juga memberi kesempatan pecandu ilmu hisap melatih ilmunya; dan ngopi lagi.
   Peralanan sampai dengan Ngawi dilalui dengan mulus tidak ada kemacetan; tetapi dari Sragen menuju selain jalur yang sempit, ada truk besar yang bawa muatan berat dan sulit disalip, kecepatannya hanya 30 km/jam. :ngomel: :ngomel:
   Yah, begitulah, dia besar, dia di depan, tampaknya seperti pemimpin; tetapi dia penghambat.
Di negeri ini banyak orang yang bertindak seperti itu kelihatannya memimpin tetapi sebenarnya menghambat. :-?
   Karena sdh capek membuntuti si penghambat, begitu ada SPBU, mampir dulu untuk kencing dan ngopi. Kira kira menjelang magrib.  Setelah dirasa mahluk penghambat itu sudah pergi jauh, perjalanan dilanjutkan menuju Solo, dengan tujuan utama : Kuliner.
   Ternyata kota Solo sudah sangat berubah dibandingkan 10 tahun yang lampau, banyak jalan yang satu arah; kita berhenti dulu disebuah toko P&D di jl Urip Sumohardjo, milik sahabat, sambil ketawa ketiwi melepas kangen, teman saya belanja berbagai oleh oleh makanan made in Solo, termasuk penganan masa kecil : Ganep’s roti Kecik.  :))
   Karena sudah lebih dari jam 8 malam, dan khawatir tujuan Kuliner tutup, kami meneruskan perjalanan,  3 kali memutar jalan yang sama karena  memutar balik terlalu cepat, , baru yang ketiga kalinya  TKP ditemukan: rumah makan Adem Ayem di jl. Slamet Riyadi, langsung memesan hidangan ikon kebanggan RM Adem Ayem : Gudeg Spesial.  :jempol: :jempol:
Beda dengan gudeg gaya Jogya yang manis mirip kolak nangka muda itu,  yang ini lebih asin gurih; pokoknya top.  Rasanya juga lebih enak dibandingkan yang  cabangnya di Jl. Percetakan Negara di Jakarta Timur. 
   Selesai santap malam dan ngopi, waktu sudah menunjukkan pk 21 :15, rumah makannya jg sudah siap siap tutup, daripada diusir sebagai tamu yang tidak tahu diri.  ;D
 Kami berangkat menuju hotel Fave di jl Adisucipto, hotel baru, tipe bed & breakfast yang pingin dijajal.
    Hotel yang baru, bersih, simple, modern stile dan hanya utk tidur dan makan pagi ala kadarnya; selain ruang meeting dan wifi, fasilitas lain tidak ada, untung kamarnya lumayan besar, tidak seperti hotel bernama sama di Surabaya kota yang amat sempit sampai buka koper juga susah sekali.

End hari ke - 4
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat; Candi Jawi
« Reply #30 on: 13 November 2012, 10:59:00 PM »
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #31 on: 14 November 2012, 07:46:29 PM »
baca tulisannya saja sudah seru, apalagi yg mengalami ya ;D
apalagi yg pas makan sotonya  ^-^
kapan2 boleh lah ajak2 warga DC biar rame om :))

Silahkan minta perkenan Dewa Indra terlebih dahulu.
 ;D ;D ;D
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Minuman raja Jawa.
« Reply #32 on: 14 November 2012, 07:48:40 PM »


Minuman Beras Kencur, katanya minuman para raja dan bangsawan Jawa.   ;D

Yg dari RM Sri  ini, betul betul enak, karena segarrr.

~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Sari Dewi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 8
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Minuman raja Jawa.
« Reply #33 on: 14 November 2012, 07:50:59 PM »
BK ini minuman kesukaan saya, apa lagi kalau cuaca & udara panas minum ini yang sedikit dingin, wuih mak nyos ...

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Sego Gudeg RM Adem Ayem, Solo
« Reply #34 on: 14 November 2012, 08:38:08 PM »


Yang ini memang mak nyussss
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #35 on: 15 November 2012, 06:51:31 AM »


Yang ini memang mak nyussss

apaan ini om? ;D
serem penampakannya..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #36 on: 15 November 2012, 08:14:51 AM »
apaan ini om? ;D
serem penampakannya..

nasi gudeg+krecek+ayam opor

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #37 on: 15 November 2012, 09:24:53 AM »
nasi gudeg+krecek+ayam opor

Beberapa orang temen yg gak senang makan gudeg pernah bilang kalo gudeg itu mirip (*maaf*) muntahan anjing :hammer:

Tapi yang penting rasanya sih, dan gw juga suka makan gudeg tapi gak suka makan kreceknya.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #38 on: 17 November 2012, 12:55:44 PM »
Hari ke 5. Solo – Borobudur- Mendut.
   Setelah istirahat yang cukup dan santap pagi di Hotel, sekitar jam 10 pagi, perjalanan di lanjut kan, menuju Yogya,  sambil mencari RM Candisari di jalan raya Solo – Yogya yang jadi favorit sekeluarga; eh, ngga ketemu. Putar balik ke arah Candi Prambanan, dan memilih salah satu RM ayam goreng yg  cukup besar.
Setelah makan siang, iseng tanya pak parkir, tanya lokasi RM Candisari, ternyata ada di seberang jalan, dan sudah ganti nama!. :ngomel:

   Perjalanan di siang yang sangat terik,  dilanjut dengan mau hunting hotel yang dekat dekat Candi Sewu; di sebelah utara candi Prambanan, supaya kalau lain kali ke Yogya mau melihat lebih detail Candi Sewu tidak membuang buang waktu.  Ada beberapa hotel kecil, cuma rasanya kurang pas dihati. 
Saat memutar di candi Sewu, saya melihat Candi Plaosan, yg rasanya seperti dejaVu; pernah lihat  , merasa pernah disitu; padahal belum pernah lihat selain di buku, itupun foto masih kondisi berantakan belum dipugar. :-?

   Teman saya yg sudah tidak betah dengan cuaca panas terik,  minta perjalanan di lanjut ke Mendut.  Tanpa memasuki kota Yogya, kita melintasi by pass Yogya Utara ,  langsung ke Muntilan menuju toko Tape Ketan Mutilan,; seperti biasa ngadem dulu.  Pesan es tape ketan yang mantapp rasanya dan belanja makanan kecil seperti getuk Trio,  krasikan yg enak sekali – penganan ini didaerah saya namanya mengerikan: ‘rara gudig ‘, yg artinya sakit kudis, mungkin karena penampilannya yang jelek – dan wajik ketan Ny. Week yang terkenal.  Setelah es Tape Ketan berlabuh dengan damai diperut dan teman saya menutupnya dengan kopi (lagi!), perjalanan dilanjutkan ke arah Mendut. 
Iseng karena masih sore, tidak langsung masuk hotel de Borobudur – cuma 150 mtr dari candi Mendut - yg sudah dipesan, tetapi menuju hotel Manohara yg berada di kompleks Candi Borobudur. Hotel ini favorit, kalau ke Jawa Tengah biasanya menginap disini; minggu sebelumnya berusaha pesan kamar , sudah penuh!.  Tapi , saat tanya ke front office, ternyata masih ada yang kosong untuk 2 malam, akhirnya , diputuskan 1 malam di de Borobudur dan 1 malam di Manohara.  Omong omong dengan front office yang sudah ganti semua karyawannya, ternyata beberapa staf yang saya kenal, masih ada yg bertugas dan sudah naik pangkat; sdgkan senior chef sdh pensiun tetapi masih menjadi karyawan honorer.
   Dari FO langsung menuju ke Pendopo yang dijadikan restoran, untuk menikmati Borobudur menjelang sore hari, diiringi snack yang tadi di beli + espresso.
Dari restoran ini kita bisa langsung melihat Borobudur dari sisi Baratdaya.
Ada wifi di resto ini, shg saya bisa ngopi sambil baca baca DC.
Suasana tenang agak terganggu karena ada guide yang membawa 2 wanita Jepang berusaha memberikan penjelasan dalam bahasa Jepang, tetapi masih pakai logat Jawa; ya begitu deh, bahasa asing apapun kalau masuk ke Jawa Tengah dan Timur, semuanya diucapkan dengan logat Jawa, seru dan lucu!  :))
   Sekitar jam 5 sore, buru buru ke hotel deBorobudur utk check in, setelah Check In segera berjalan kaki menuju Candi Mendut utk meditasi; kawasan candi sudah mulai sepi karena sdh menjelang jam 6 sore; dan memang itulah yang dicari.
   Setelah  meditasi dan mengucap terima kasih pada pak penjaga yang sabar menunggu meskipun sudah lewat dari waktu kunjungan, kita mampir ke vihara Mendut yang rapi jali, taman teratur dan bersih.
   Jam 7 malam , kita perlu berburu untuk makan malam, kali ini menuju Magelang yg cuma belasan kilometer saja dari Borobudur. Pada awalnya berniat mencari chinese food, tapi saat melewati sebuah jalan ada deretan warung tahu kupat Magelang; dan diputuskan mampir di Tahu Pojok (padahal lokasinya ditengah deretan warung sejenis) yang katanya tempat makan favorit Bp. SBY. Komentarnya : enak dan murah,  masih Rp 9.000,- per porsi yang cukup mengenyangkan.

Selesai makan, kembali ke de Borobudur melewati tengah kota Magelang yg sudah mulai sepi, dan tiba dengan selamat di tempat menginap untuk istirahat.

End hari ke – 5.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Tahu Kupat Magelang
« Reply #39 on: 17 November 2012, 01:00:53 PM »
Spoiler: ShowHide


~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #40 on: 17 November 2012, 09:56:03 PM »
Hari ke -6.  Mendut – Borobudur dan sekitarnya.

   Pagi pagi selesai mandi , berjalan jalan di sekitar Mendut yang masih sepi.
Sekitar jam 9 perut sudah menagih makan pagi, kita langsung check out, dan putar putar cari tempat makan, akhirnya di jalan menuju Muntilan ketemu sebuah resto ala Jawa Tengah yg cukup besar, tapi lupa namanya.  Kita adalah tamu pertama disitu.
   Pilih pilih menu, akhirnya pilih Garang Asem, bukannya Asemnya yang Garang, tapi memang demikianlah namanya , penampakkannya seperti berikut ini.

Spoiler: ShowHide


Rasa :  Mak Nyuss, harga wajarlah, berikut nasi merah  Rp 15.000,-  /porsi. Teh poci untuk 2 orang Rp 9000,-

Menjelang selesai makan, sebuah mobil kijang penuh berisi turis “londo ireng” ,  wajah jelas lokal, bahasa Belanda campur Jawa, ternyata turis dari Suriname, mungkin sedang mencari desa leluhur mereka.

Selesai santap pagi menjelang siang, langsung menuju hotel Manohara utk check in,  dapat kamar favorit saya, yg nomor 10, menghadap ke sawah.;  sayang tanaman melati yang didepan teras sdh dibabat habis, diganti dengan tanaman hias yang ngga jelas. Padahal kalau sore menjelang senja duduk duduk minum teh sambil semilir harum bunga melati, wahhh.

   Hotel Manohara yang terletak dalam kompleks Taman Wisata Borobudur ini hanya memiliki 30 kamar, dengan lahan seluas 5 hektar + menyambung dengan area Candi, jadi betul betul lega, dan tenang.  Bagi yg senang rame rame, hotel ini tidak cocok, tetapi bagi yg senang ketenangan, betul betul oke banget.  Suara yang terdengar cuma panggilan dari tour guide yang kehilangan turisnya yang bandel ngga mau tepat waktu untuk berkumpul ditempat yang sudah ditentukan.  Dan setelah senja, semua turis ke Candi Borobudur sudah balik ke Yogya, hotel Manohara dan Borobudur tenggelam dalam kesunyian.  Beberapa foto bisa dilihat berikut ini .

Spoiler: ShowHide



Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide



Menjelang jam 7, teman saya mengajak jalan keluar utk makan.  Kita menuju ke Pondok Tingal, yang tidak jauh dari Manohara, di homestay milik alm. Menteri Kebudayaan Budiardjo ini, ada restoran sederhana yang lumayan enak. Kami pesan pecel komplit, yg dikeluarkan dengan tambahan toping telur mata sapi, ayam goreng, serundeng, tempe kering, jadi ngga jelas ini pecel apa nasi rames + sayur. Sayang lupa memfoto pecelnya, yang sempat di foto minuman penutup yang namanya Wedang Secang, ramuan dari kayu Secang, Jahe , Pala, Cengkeh, Adas dan  ngga tahu apa lagi; yang jelas enak dan menghangatkan badan.

Spoiler: ShowHide



   Selesai santap malam segera balik ke hotel Manohara.  Di Manohara, ke pendopo memandang Borobudur diwaktu malam, really amazing! 

End Hari ke -6
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #41 on: 18 November 2012, 04:25:18 PM »
Hari ke – 7  Borobudur – Cirebon.

   Hari Jum’at pas Idul Adha,  pagi hari  kita sembunyi saja di kompleks Manohara  menikmati suasana yang sunyi senyap.  Breakfast yg disediakan memang kurang menarik dan juga kurang enak, maklum pembuatnya lulusan sekolah Parwis, dan kebanyakan bukan yg hobby masak.
Kesimpulan dari pengalaman berkali kali ke Manohara/Borobudur, kalau mau menikmati Borobudur, saat yg paling tepat, pagi hari pas Idul Adha; sangat nyaman karena sedikit pengunjung, bisa meditasi di tingkat Rupadhatu.  Sekitar jam 10 rombongan turis asing baru mulai bermunculan.

   Jam 12 check out dari hotel, dan langsung menuju Magelang utk berkuliner yang mengandung B2, karena diduga hanya yang ini yg masih buka saat libur besar seperti itu; lagi pula teman saya yg bapaknya masih tembak langsung dari Fuzhou, ngga bisa lama lama tanpa vitamin B2, badan jadi lemah katanya.  Di Magelang putar putar mencari jalan Daha, disitu ada resto Kondang yang direferensikan teman sebagai penyedia hidangan mengandung B2.
 
       
Spoiler: ShowHide



   Memang enak, terutama bakut sayur asinnya.

       
Spoiler: ShowHide



         Beberapa contoh menu yang dipasang besar besar di dinding.

       
Spoiler: ShowHide


       
Spoiler: ShowHide


   Sambil santap siang kita diskusi pilih rute, mau lewat Semarang atau lewat Temanggung – Parakan – Weleri yang jalannya lebih banyak tikungan tapi sepi.  Akhirnya pilih lewat Temanggung. Sepanjang jalan cuaca mendung, dan selewat Parakan, jalanan sangat sepi, kadang kadang sampai 10 menit hanya mobil kita sendirian, tidak ada truk sama sekali.
   Mendekati Ngadiredjo ada tanda penunjuk jalan jalur alternatif belok kiri lewat Jumprit, lokasi pengambilan air utk upacara Waisak di Borobudur; karena ingin tahu, kitapun lewat jalur alternatif yang amat sangat sepi , tidak ada rumah penduduk sama sekali, setelah sekitar 10 km ada tanda lagi, belok kiri ke Jumprit 25 km, ke Weleri 32 km apa boleh buat, pilih ke Weleri saja, mengingat cuaca saat itu mendung dan juga supaya sampai di Cirebon tidak terlalu malam.

   Setelah melewati Weleri, menjelang Pekalongan si teman sudah gelisah, mau kencing katanya; tapi yang pasti tujuannya memperdalam ilmu hisap dan ngopi.  Di sebuah SPBU yg cukup besar ,  kita istirahat sejenak sambil isi bensin, kuras kandung kemih , dan teman saya merokok + ngopi.

   Perjalanan di lanjut menuju ke Cirebon, melewati tol Pejagan – Kanci.  Sengaja keluar tol Kanci karena ingin mengunjungi Pak Kliwon di Pelabuhan Nelayan Kejawanan;  ternyata Pak Kliwon hari itupun libur, padahal ikan bakar dan udang rebusnya top banget karena selalu fresh.

   Putar putar mencari kuliner yang buka, akhirnya dipilih rumah makan Gambirlaya yang khusus menyediakan  “ayam air” alias swiekee.
   Selesai makan , waktu sudah jam 7:30 malam, saya mengantar teman ke rumahnya, kita berpisah disitu dan saya meluncur ke hotel Amaris, yang baru buka di Cirebon; langsung istirahat.

End hari ke -7.





Hari ke 8 .   Cirebon – Jakarta.

   Setelah breakfast jam 6:30 pagi, langsung check out dan berangkat ke Jakarta melalui Indramayu, karena dari pengalaman minggu lalu, kalau hari Sabtu adalah hari pasar di Tegalgubug, dan pasarnya pun tumpah ruah ke jalan raya memacetkan lalulintas.

   Perjalanan sangat mulus sama sekali tidak ada macet, jam 9:30 sdh sampai di rest area km 62, langsung masuk starbuck untuk ngopi .

   Selanjutnya ke Jakarta dan tiba di rumah jam 11:00.


End hari ke - 8

   

Kesimpulan:

   Kalau mau travelling ke Jawa Tengah dan Jawa Timur naik mobil sendiri, paling enak menjelang Idul Adha; kembali ke Jakarta , pas hari Idul Adha jalanan sangat sepi.

   Untuk tahun 2013, Idul Adha jatuh pada hari Selasa 15 Oktober 2013, dengan cuti bersama pada tgl 14; sehingga ada libur sejak 12 sd 15 Oktober.

        Ayo siapkan diri anda utk wisata ke Jateng atau sampai ke Jatim.

 _/\_
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #42 on: 18 November 2012, 04:45:30 PM »
^^ Mantafff.  Photo B2nya bikin gimana gitu...  ^-^
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #43 on: 18 November 2012, 05:08:02 PM »
om mokau.. kalau bisa share.. kira2 anggarannya berapa ya untuk tour darat seperti ini..
sangat menarik..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Chen Hui Ling

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.654
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #44 on: 18 November 2012, 05:55:02 PM »
^^ Mantafff.  Photo B2nya bikin gimana gitu...  ^-^
iya, apalagi babi gorengnya :)) :)) :))

ayo, pada adain gath ke jateng aja taun depan :)) :)) :hammer: :hammer:
Don't trust too much, Don't hope too much, Don't love too much, because that too much can hurt you so much

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #45 on: 19 November 2012, 07:52:57 PM »
iya, apalagi babi gorengnya :)) :)) :))

ayo, pada adain gath ke jateng aja taun depan :)) :)) :hammer: :hammer:

ya nih.. minta om MOkau jadi tour guidenya ;D

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #46 on: 19 November 2012, 10:41:38 PM »
ya nih.. minta om MOkau jadi tour guidenya ;D

Wani piro?  :)) :)) :))

Jika segala kondisi yang dibutuhkan, cocok, maka bisa terjadi touring ke JaTeng, why not?
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #47 on: 19 November 2012, 10:55:50 PM »
om mokau.. kalau bisa share.. kira2 anggarannya berapa ya untuk tour darat seperti ini..
sangat menarik..

Bensin  sd Jawa Timut pp     rp 1.300.000,-
Toll                                    rp    200.000,-

Nginap   
Pandanaran   Smg               rp    350.000,-
Fave             Solo               rp    340.000,-
De Borobudur                    rp     250.000,-
Manohara                           rp    800.000,-
Amaris   Cirebon                rp     350.000,-

Kalau makan dan minum tidak ingat, di Jawa Timur dan Jawa Tengah murah .
Dan kalau tidak pergi travelling, tinggal di Jakarta kan makan juga. (lkalau makan di mall/resto di Jkt lebih mahal lagi)

~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #48 on: 20 November 2012, 06:40:38 AM »
Quote
Manohara                           rp    800.000,-
yg ini apa ya suhu ?

utk mobil, kalau org banyak... apakah mini bus merupakan solusi baik ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #49 on: 20 November 2012, 06:56:58 AM »
yg ini apa ya suhu ?
tempat penginapan
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #50 on: 20 November 2012, 07:05:51 AM »
iya, apalagi babi gorengnya :)) :)) :))

ayo, pada adain gath ke jateng aja taun depan :)) :)) :hammer: :hammer:

Disinyalir CHL, DeNov, cs siap menyambut  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #51 on: 02 December 2012, 05:20:45 PM »
Jkt ke surabaya atau semarang lebih dekat ya? Surabaya n semarang berdekatan y?

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #52 on: 02 December 2012, 05:26:33 PM »
Jkt ke surabaya atau semarang lebih dekat ya? Surabaya n semarang berdekatan y?
jakarta di jawa barat
semarang di jawa tengah
surabaya di jawa timur

guru geografi nya menangis di rumah
kalo baca tulisan murid kelincinya

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #53 on: 02 December 2012, 05:33:53 PM »
jakarta di jawa barat
semarang di jawa tengah
surabaya di jawa timur

guru geografi nya menangis di rumah
kalo baca tulisan murid kelincinya

Ouuu lupa hahhaha.... thx cc bluppy.....
Di ceritanya om mokau ke surabaya juga? Solo di jawa apa ya?

Offline Chen Hui Ling

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.654
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #54 on: 02 December 2012, 05:41:36 PM »
Ouuu lupa hahhaha.... thx cc bluppy.....
Di ceritanya om mokau ke surabaya juga? Solo di jawa apa ya?
solo di jawa tengah.. Sekitar 2 jam dari Semarang
Don't trust too much, Don't hope too much, Don't love too much, because that too much can hurt you so much

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #55 on: 02 December 2012, 05:42:24 PM »
Ouuu lupa hahhaha.... thx cc bluppy.....
Di ceritanya om mokau ke surabaya juga? Solo di jawa apa ya?

disarankan google map pulau jawa   [-o<


 

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Travelling ke Jawa Timur pp melalui darat
« Reply #56 on: 02 December 2012, 07:36:28 PM »
jakarta di jawa barat
semarang di jawa tengah
surabaya di jawa timur

guru geografi nya menangis di rumah   :)) =)) :))
kalo baca tulisan murid kelincinya
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

 

anything