//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)  (Read 4557 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« on: 03 February 2010, 09:01:02 AM »
reminder...

Subject: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro
Mahathera)

Disadur dari pesan group Buddha Way
Sikap Seorang Umat
(oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)

Prolog :
Bagaimana menjadi umat
Buddha yg baik? Apakah yg harus diperhatikan dan dilakukan? Pertanyaan yg
sederhana dan sering ditanyakan oleh seseorang yang tertarik kepada Agama
Buddha.

Jawaban :
Menjadi umat Buddha, syarat yang pertama sekali,
bukan harus bisa membaca paritta dalam bahasa Pali, yang mungkin sukar untuk
dibaca pertama kali. Bukan pula harus mempunyai altar dengan patung Buddha yang
indah dirumah. Meskipun membaca paritta dan punya latar adalah suatu hal yg
sangat baik. Yang pertama kali harus dilakukan adalah HARUS SIAP DAN BERANI
MENGUBAH CARA BERFIKIR. Seorang umat Buddha akan ditandai dengan cara berfikir
yang Buddhistis — cara berfikir Dhamma — adalah kita dihadapkan pada kenyataan
yang ‘telanjang’ yang terus terang; kenyataan itu sering tidak cocok dengan
selera kita. Namun dengan menghadapi kenyataan dengan APA ADANYA ini akan
membuat kita menjadi dewasa dan bijaksana.

Satu contoh, kalau kita
mengidap penyakit, maka seorang umat Buddha harus mau mengakui bahwa diri kita
sakit. Dhamma mengajak kita untuk melihat kenyataan hidup dengan apa adanya,
dengan terus terang, TANPA SCREEN atau TABIR. Oleh karena itu, meskipun berat
& pahit, kalau kita mau melihat kenyataan dan menerima kenyataan, maka kita
akan berfikir secara dewasa dan sikap kita akan menjadi sikap yang bijaksana.
Menutupi penyakit adalah sikap yang kekanak-kanakan; karena itu sikapnya,
tindakannya, perbuatannya kemudian tidak akan bijaksana. Sehingga perbuatannya
akan menghancurkan dirinya sendiri. Inilah gunanya beragama, terutama mengenal
Dhamma. Kita ditantang, diminta kesanggupan kita — BUKAN hanya kesanggupan untuk
menyumbang vihara. BUKAN! BUKAN pula kesanggupan untuk menghafal paritta. Tetapi
kesanggupan untuk MENGUBAH CARA BERFIKIR dan kesanggupan untuk BERANI MELIHAT
KENYATAAN SEBAGAIMANA ADANYA; sehingga sikap, tindakan & prilaku kita
menjadi dewasa dan bijaksana.

Agama Buddha tidak anti materi, tidak
menginginkan saudara hidup melarat, cukup pakai cawat kulit kayu, makan
nasi-garam, selesai. TIDAK PERNAH ada ajaran agama Buddha yg demikian. Tetapi
yang diminta oleh agama Buddha adalah BAGAIMANA PANDANGAN SAUDARA DALAM
MEMANDANG UANG & MATERI ITU. Kalau pandangan saudara dalam memandang uang
& materi sama dengan sebelum saudara menjadi umat Buddha, maka saudara bukan
umat Buddha. Karena umat Buddha ditandai cara berfikir yg sesuai Dhamma. Agama
Buddha tidak menganggap uang, materi, kendaraan, rumah, tanah itu adalah jelek,
kotor dan dosa.TIDAK SAMA SEKALI! Karena materi & uang adalah NETRAL. Sama
seperti LISTRIK, bukan suatu yg penuh cinta kasih, tetapi juga bukan sesuatu yg
kejam. Listrik bisa membakar rumah, membunuh manusia, tetapi bisa pula menerangi
kita, membangkitkan mesin. Kalau saudara memandang uang, materi, rumah, mobil
dan sebagainya itu bukan sebagai kekayaan atau sebagai milik melainkan sebagai
alat untuk menyejahterakan keluarga, alat untuk melakukan kebaikan yang lebih
banyak dalam kehidupan ini, maka itulah cara berfikir umat Buddha.

Semua
orang senang akan kesenangan, kebahagian — termasuk saya. Tetapi merupakan
selera atau keinginan manusia kemudian untuk mengukuhi, menggenggam kesenangan
dan kebahagiaan menjadi miliknya untuk selama-lamanya. Dan menurut kenyataan,
hal itu adalah SESUATU YANG TIDAK MUNGKIN. Kalau saudara sudah siap mengubah
cara berfikir bahwa memang segala sesuatu didunia ini adalah tidak kekal –
kebahagiaan maupun kepuasan adalah tidak kekal, demikian juga dengan problem,
kesulitan, kesedihan adalah tidak kekal. Maka saudara sudah harus siap
menghadapi dunia ini dengan segala perubahannya. Adalah orang yang paling kecewa
didunia ini yang menganggap segala sesuatu didunia ini adalah kekal atau abadi.
Adalah orang yg paling tidak bahagia didunia ini yg mengukuhi segala sesuatu
yang menyenangkan karena segala sesuatu itu adalah PERUBAHAN.

Mengubah
cara berfikir seperti ini amatlah membantu. Sikap memandang dunia ini atau
menanggapi segala sesuatu dengan jelas, benar & sesuai dengan kenyataan
adalah sesuatu yg amat membantu. Ini lebih berharga daripada saudara mempunya
macam-2 benda pusaka. Pusaka yang bisa dimasukan kedalam pikiran itulah yg
paling berharga.

PUSAKA PENGERTIAN yg sesuai dengan kenyataan. Dan untuk
itu saudara dituntut untuk siap mengubah sikap berfikir saudara semula. Sekali
lagi, memang belajar melihat kenyataan dengan terus terang ini adalah berat.
PAHIT! Karena tidak sesuai dengan selera atau kehendak kita. Selera kita
menginginkan kenikmatan, kesenangan, kebahagiaan yg senantiasa dan terus
menerus. Tetapi itu adalah tidak mungkin! Amat berat untuk menerima kenyataan
kalau itu sudah berubah. Tetapi itulah kenyataan. Kalau saudara berani
menghadapi kenyataan itu LUAR BIASA!

Bagaimana agar menjadi BERANI ?
Harus siap mengubah cara berfikir yg sesuai kenyataan. Sekarang jangan lagi
menganggap segala sesuatu itu abadi, kekal — termasuk penderitaan, kesulitan,
problem – karena semuanya tidak kekal. Sekarang jangan lagi menganggap bahwa
hidup adalah untung2an, pemberian atau hadiah. Tetapi mulai sekarang harus
menganggap bahwa HIDUP ADALAH PERJUANGAN. HIDUP INI ADALAH TIDAK KEKAL. Kita
harus melihat kenyataan itu, sehingga kita tidak diputar-putar didalam perubahan
yg tidak kita kehendaki. Kita harus menjadi dewasa sehingga kita menjadi
bijaksana.

Tantangan bagi kita adalah BAGAIMANA KALAU KITA MENGHADAPI
PERSOALAN atau PROBLEM. Karena lingkungan, kolega, pekerjaan, pasangan, anak-2
kita tidak akan selamanya cocok dengan selera atau kemauan kita. Suatu saat
kalau lingkungan tempat kita bergantung sudah tidak bisa menyenangkan kita lagi,
maka habislah kita. Saudara merasa kebahagiaan saudara dirampok. Kalau masih 1
atau 2 problem dan saudara masih punya kenikmatan dibidang lain, maka tidak ada
persoalan.

Tetapi kalau problem itu datang bertubi-tubi dan bersamaan,
semua tempat saudara bergantung tidak dapat memuaskan saudara, habislah
kebahagiaan saudara. Seperti digoreng habis-habisan. Mampukah saudara bertahan?
Kalau saudara mempunyai simpanan didalam batin, saudara akan bisa bertahan.
“Andaikata lingkungan sudah tidak bisa lagi sesuai dengan selera saya, saya
masih mempunyai kesenangan dan kebahagian batin.” Dengan demikian saudara akan
bertahan.

Darimanakah kita bisa mendapatkan kebahagiaan batin? Yakni dari
PENGETAHUAN MENGENAI HAKIKAT KEHIDUPAN INI SEBAGAIMANA ADANYA, dan melakukan
kebaikan. Inilah gunanya melakukan kebaikan. Saya tidak bicara kalau berbuat
baik, akibat karmanya begini-begitu tetapi kebajikan itu akan menjadi simpanan
batin. Tidak terasa – seperti anda menabung di bank. Mungkin saudara berkata
“Apa gunanya sih menabung, mengurangi jatah?” Tetapi nanti kalau saudara tiba
pada keadaan yang sangat menyulitkan, saudara baru bisa
merasakannya.

Inilah keuntungannya orang menabung berbuat baik. Maka
anjuran saya, permintaan saya, cobalah saudara menabung. Menabung didalam batin
saudara. Untuk suatu saat kalau saudara jatuh alam kesulitan, saudara mampu
tetap bertahan, punya daya tahan yg saudara bangun sendiri. Tidak ada orang yg
menghadiahkan daya tahan, kesabaran, kekuatan dll. Semua itu harus ILATIH,
DITUMBUHKAN & DIKEMBANGKAN didalam diri, oleh diri sendiri, sebagai kekayaan
pribadi didalam.

Inilah ajaran agama Buddha. Memang tidak simple atau
Mudah. Ajaran agama Buddha itu tidak menawarkan 2 alternatif: PERCAYA ATAU TIDAK
! Agama Buddha tidak sesimpel itu. Tetapi saudara dituntun seperti orang yg
buta, lalu diobati, dibimbing pelan-2, bagaimana untuk menghadapi kehidupan ini,
supaya bisa berdiri diatas kaki sendiri. Sulit Memang! Hasil-2 besar yg ada
didunia ini bukanlah suatu kebetulan. Orang-orang besar yg bisa menemukan
penemuan besar — spritual atau material didunia ilmu — tidak ada yang kebetulan.
Semua itu adalah PERJUANGAN.

Kalau saya ditanya, “Bhante menjadi umat
Buddha itu bangganya apa?” Apakah karena viharanya yg besar ? Kebaktiannya rapi
? BUKAN ! Saya bangga menjadi umat Buddha karena saya mempunyai wawasan yg luas.
Saya tidak sekedar ditawarkan OK atau TIDAK. YES or NO. PERCAYA atau TIDAK.
Bukan itu. Tetapi saya disodorkan PENGERTIAN. Kalau saya mengerti, saya akan
percaya. Bukan dibalik “Kalau anda percaya, anda akan mengerti” Tidak demikian.
Tetapi kalau anda MENGERTI, tidak usah diminta, anda akan PERCAYA. Mempunyai
cara berfikir yg benar, sikap memandang kehidupan ini dengan benar, adalah
syarat yg pertama menjadi seorang umat Buddha. Memang Berat! Tetapi itulah dunia
ini sebagaimana adanya.

Penutup:

“Atana va sudantena,
Natham Labari dullabham”

artinya:
“Setelah dapat mengendalikan diri
sendiri dengan baik, seseorang akan memperoleh perlindungan yang sungguh amat
sukar dicari.”

Siapa yg bisa melindungi saudara, yg paling setia, yg
tidak berkhianat, yg paling “save”/aman ? Yaitu PIKIRAN SAUDARA SENDIRI YANG
SUDAH DILATIH. Karena itu dengan melatih diri sendiri, akan mendapat keuntungan
yg sukar dicari yaitu pelindung yg setia.

Marilah kita siap menghadapi
kenyataan, punyailah modal didalam batin yg kuat, tegar menghadapi apapun.
Karena apapun yg ada atau yang terjadi, adalah tidak
kekal.
------------ --------

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #1 on: 03 February 2010, 11:03:00 AM »
Kalau saya ditanya, “Bhante menjadi umat Buddha itu bangganya apa?” Apakah karena viharanya yg besar ? Kebaktiannya rapi ? BUKAN ! Saya bangga menjadi umat Buddha karena saya mempunyai wawasan yg luas.
Saya tidak sekedar ditawarkan OK atau TIDAK. YES or NO. PERCAYA atau TIDAK.
Bukan itu. Tetapi saya disodorkan PENGERTIAN. Kalau saya mengerti, saya akan percaya.Bukan dibalik “Kalau anda percaya, anda akan mengerti” Tidak demikian.
Tetapi kalau anda MENGERTI, tidak usah diminta, anda akan PERCAYA.
Mempunyai cara berfikir yg benar, sikap memandang kehidupan ini dengan benar, adalah syarat yg pertama menjadi seorang umat Buddha.
Memang Berat! Tetapi itulah dunia ini sebagaimana adanya.

_/\_

Offline Parami

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 43
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Keep aware....
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #2 on: 04 March 2010, 09:48:51 PM »
Nice Post.....
Semoga saya sehat, berbahagia dan terbebas.
Semoga semua mahkluk sehat, berbahagia dan terbebas.

Offline dukun

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 148
  • Reputasi: 8
  • Long lasting love
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #3 on: 30 March 2010, 11:54:22 AM »
Bagus sekali ceramahnya. Terima kasih ibu Lily.
Everjoy

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #4 on: 30 March 2010, 02:08:17 PM »
Thanks postingannya yang bagus. Terbaca umat, rejeki dukun akan berkurang,.....
wkwkwkwkwk.....
Peace mbah dukun,...
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Siun6

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #5 on: 09 April 2010, 07:50:24 PM »
Wow, ini yang paling berisi diantara postingan lain, terima kasih untuk yang mempost, Namo Budhaya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #6 on: 09 April 2010, 07:56:27 PM »
Wow, ini yang paling berisi diantara postingan lain, terima kasih untuk yang mempost, Namo Budhaya
paling berisi naon siung kakakakak, eusian deui atuh ngarah pinuh =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #7 on: 10 April 2010, 01:49:28 AM »
Wow, ini yang paling berisi diantara postingan lain, terima kasih untuk yang mempost, Namo Budhaya
paling berisi naon siung kakakakak, eusian deui atuh ngarah pinuh =))
nyarios sunda dingan...
Samma Vayama

Offline Siun6

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #8 on: 10 April 2010, 10:22:46 AM »
Ya kitu lah, ieu ge keur minuh2an atuh (ya begitulah ini juga lagi penuh2in) :-)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #9 on: 11 April 2010, 12:30:48 AM »
atos nya nyampahna
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #10 on: 11 April 2010, 07:21:22 AM »
^^
kalau mau pakai bahasa non standar (lampirin bahasa indonesia)
seperti bang ryu tuh ! bravo bang ryu !
kam sia

Offline Siun6

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« Reply #11 on: 14 April 2010, 09:58:45 AM »
Nyampah teh miceun nu bala-bala sanes ? Nu dipiceun kana beuteung singa nya ? He he he (buang sampah tuh buang yg kotor kotor kan ? Yang nanti masuk ke perut "kamu" ya ?) Just joke, don't put in your heart, cheers :-) )
« Last Edit: 14 April 2010, 10:04:15 AM by Siun6 »

 

anything