//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Lily W

Pages: 1 ... 312 313 314 315 316 317 318 [319] 320
4771
Meditasi / Re: Pernah punya pengalaman mengajar meditasi ke anak ?
« on: 26 July 2007, 04:25:36 PM »
Bro Wi Tjong....
Thanks atas sharingnya....bagus sekali...

 _/\_

4772
Engaged Buddhism / Re: Buddha Tzu Chi -> Buddhanisasi
« on: 25 July 2007, 05:41:32 PM »
Saya cerita sedikit pengalaman saya bersama Tzu Chi. Tapi saya sendiri karena keterbatasan waktu utk keluarga jadinya kadang absen.  ( alasan..... %-( )

Apa yg mereka ajarkan ??

Intinya, mereka mengajarkan atau menularkan cinta kasih universal.

Terakhir saya ikut pelatihan sukarelawan. Dari 100 lebih relawan yg hadir, 50% islam, 10 org ka****k, 5 kr****n, 1 hindu, sisanya Buddhis. Mayoritas islam. Semua relawan yg memberi sharing (dari berbagai agama), berbicara dalam 1 bahasa, yaitu cinta kasih. Mereka mengaku merasakan itu dalam budaya Tzu Chi. Ada yg mengajak Tzu Chi joint dengan yayasan agama mereka (karena mereka aktifis juga disana) dan TIDAK SEDIKIT yg malu dengan yayasan bentukan agama mereka sendiri (tapi saya tidak tau mengapa). :)

Sistem rekrutmen relawan tidak sembarangan. Tidak semua org yg ingin bisa langsung jadi relawan. Harus ada yg merekomendasikan. Setelah saya amati, ternyata sistem ini memang benar. Mereka menghindari org2 yg kurang disiplin, sehingga membawa citra negatif bagi organisasi. Relawan harus disiplin, harus bersedia berkorban, punya komitment, bekerja sesuai dengan budaya/kebiasaan dari organisasi, seperti cara menyapa, cara berdiri, cara berjalan, berbaris, cara duduk, posisi tidur, cara makan, cara berpakaian, sisiran rambut, kapan harus mengucapkan terimakasih, harus mandiri membawa mangkok, sendok sampai mencuci sendiri-sendiri. Menjaga kebersihan lingkungan, botol aqua dijaga masing-masing, kertas-kertas makanan dikumpulkan, relawan yg senior harus mengutamakan yg junior dsb. Semua utk tatakerama dan aturan main pada saat sedang "bertugas" dilapangan.

Mereka yg menjadi relawan resmi (baju biru tua) adalah org2 yg telah menunjukan dedikasinya (setelah baju abu2 beberapa lama) dan direkomendasi oleh salah satu senior. Kemudian diberi training, pengarahan dan tata cara serta budaya di Tzu Chi. Mereka tidak ingin baju biru berbuat tidak sesuai dengan misi dan visi atau merusak citra Tzu Chi dsb.

Jadi intinya, tidak ada yg mereka ajarkan kecuali cinta kasih dan attitude. Kalau ada yg mengatakan melakukan Buddhanisasi, mungkin perlu datang dan lihat dengan cara ikutan jadi relawan terlebih dahulu... :)) hitung2 sekalian menambah jumlah relawan yg sedikit sekali di Indonesia

 _/\_


Bro Wi Tjong...
Thanks atas sharingnya..

 _/\_

4773
Engaged Buddhism / Re: Buddha Tzu Chi -> Buddhanisasi
« on: 24 July 2007, 01:26:13 PM »
Thank's Benz....

 _/\_

4774
Engaged Buddhism / Re: Buddha Tzu Chi -> Buddhanisasi
« on: 24 July 2007, 01:04:29 PM »
Saya sering dengar Tsu Chi sering adakan baksos di daerah Cilincing (tanjung Priok)... kebetulan ada Teman (agama "K") yg tinggal di cilincing jg salut ama Tsu Chi dan menyebutnya Buddha Tsu Chi.
Sekarang Tsu Chi udah menyebar di kalbar ( terutama di kota Singkawang )...
Kalo ada teman-teman yg menjadi member Tsu Chi, bisa tolong share di sini...

 _/\_

4775
Kesempatan Berbuat Baik / Re: Tentang Dana
« on: 20 July 2007, 04:28:59 PM »
Betul....Bro Maitri...kita harus ikhlas dalam berdana...
 
 _/\_

4776
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Killer
« on: 20 July 2007, 03:59:15 PM »
kasihan yg menjadi pemeran org jahat karena sesudah habis akting, pasti masih ada terbawa2 akan skenarionya. Berarti itu bisa menjadi vipaka buruk baginya. (cmiiw)

 _/\_

4777
Meditasi / Re: Meditasi Bagi Pemula
« on: 20 July 2007, 03:47:55 PM »
hahaha...lucu.....kayak film sam pek eng tay..... =)) =)) =))

4778
Pengalaman Pribadi / Re: Ada pengalaman dengan Mahluk Halus ?
« on: 20 July 2007, 12:38:10 PM »
Makhluk halus juga termasuk makhluk yang menderita lho...

Tiap hari sebelum sy berangkat kerja selalu menyetel kaset CD "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta" (Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia).

Semoga Makhluk halus itu juga bisa berbahagia.....

Sadhu...sadhu...sadhu....

4779
Pengalaman Pribadi / Re: Ada pengalaman dengan Mahluk Halus ?
« on: 20 July 2007, 12:27:16 PM »
Sy pernah 2 x melihat sekilas makhluk halus di rumah sy.
Yg pertama di siang hari, saat sy menjemur pakaian, sy melihat sekilas ada orang (cow) masuk ke dalam kamar tidur (tempat menjemur pakaian dekat dg kamar tidur). Sy panggil2 tapi ga ada yg menyahut. akhirnya sy masuk ke dalam kamar tidur untuk mengecek ada siapa yg barusan masuk. ternyata ga ada siapa2. Di situ sy tahu bahwa itu adalah makhluk halus. Tanpa perasaan takut, sy kembali menjemur pakaian dan ga cerita ke org rmh.
Yg Kedua di subuh hari ( jam 3-4 ), sy tidur di kamar lantai 2. waktu itu sy mau ke toilet di lantai 1, saat turun tangga sy melihat sekilas ada org (cow) duduk di tangga. Tanpa pikir panjang sy langsung turun. Di situ sy ga sadar, ternyata yg sy lihat itu adalah makhluk halus. Sesudah sy kembali ke kamar tidur, sy baru sadar bahwa sy telah melihat sekilas makhluk halus. Kejadian ini sy jg ga cerita ke org rmh.
Sy ga mau membuat org rmh takut. Lagian makhluk halus itu tidak menganggu kami. Mungkin makhluk halus itu sudah lama tinggal di situ sebelum kami.




4780
Pengalaman Pribadi / Re: Ada pengalaman dengan Mahluk Halus ?
« on: 20 July 2007, 11:58:51 AM »
Sy baca pengalaman Bro Dhanu aja jadi merinding.....gimana lsg ketemu makhluk halusnya....ee...serem tuh ....
Thanks atas sharingnya...

 _/\_


4781
Meditasi / Re: Samatha-Vipassana
« on: 20 July 2007, 11:41:07 AM »
Penanya :
Jadi dengan hanya melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, sudah merupakan praktek dari "Vipassana"? Tetapi banyak orang berpendapat bahwa cara bermeditasi seperti ini sangat rumit, dimana orang hanya dapat melatihnya di pusat-pusat latihan meditasi. Dan hal inilah yg menyebabkan banyak orang tidak berniat mencobanya. Akan tetapi dari pembicaraan kita, timbul pandangan bahwa "Vipassana" hanya melihat segala sesuatu sebagaimana adanya dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana menurut pendapat Anda, Apakah seseorang harus mempunyai pengertian-pengertian teoritis sebelum melaksanakan "Vipassana"?
Nina van Gorkom :
Istilah "Meditasi" membuat orang menjadi takut. Mereka berpikir bahwa hal itu sebagai sesuatu yg sangat rumit. Pada kenyataannya, seseorang tidak harus melakukan hal-hal yg istimewa (khusus) dalam melakukan meditasi. Sebelum seseorang mulai melaksanakan meditasi, ia perlu menghayati teori-teorinya terlebih dahulu. Seseorang tidak harus mengetahui unsur-unsur bathin dan jasmani (Nama dan Rupa) secara terinci. Akan tetapi, seseorang harus mengetahui bahwa badan itu hanyalah terbentuk dari unsur-unsur fisik, yg berbeda dengan unsur-unsur mental.
Banyak unsur fisik yg berbeda, dan unsur tersebut terus-menerus berubah. Juga banyak unsur mental yg berbeda. Satu "Citta" timbul dan langsung tenggelam, kemudian disusul dgn timbulnya "Citta" yg lain dan tenggelam kembali. "Citta" timbul dan tenggelam berkesinambungan dalam jangka waktu yg sangat singkat.
Melihat adalah salah satu bentuk "Citta". Mendengar adalah "Citta" yg lain, yg berbeda dgn "Citta" melihat. Berpikir adalah "Citta" yg lain lagi. Semua itu berbeda satu sama lainnya.
Peningkatan latihan "Vipassana" bukan berarti menjadikan seseorang harus selalu sadar akan segala bentuk-bentuk unsur yg berbeda pada setiap saat. Kita mengetahui bahwa hal demikian tidak mungkin dapat dilakukan sampai pada taraf-taraf tertentu. Tidak ada satupun yg harus kita lakukan secara istimewa. Seseorang dapat melakukan segala kegiatan sebagaimana biasanya seperti yg biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang secara bertahap akan mulai mengerti bahwa sesungguhnya yg ada hanyalah gejala fisik dan mental dan gejala-gejala itu benar-benar timbul secara alamiah, serta selalu timbul pada setiap saat.
Ketika seseorang mulai merasakan pentingnya menyadari semua gejala ini, maka kesadarannya akan timbul sedikit demi sedikit dengan sendirinya. Seseorang akan mengalami bahwa kesadaran akan dapat timbul bila ada kondisi yg benar-benar tepat.
Pada mulanya, tidak menjadi masalah bila kita tidak menyadari secara keseluruhan gejala-gejala itu. Tetapi sangat penting untuk di mengerti bahwa kesadaran itu bukan "Aku" , dan sebuah gejala mental yg timbul harus sesuai dgn kondisinya.
Dari pengertian ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa timbulnya kesadaran tidak dapat dipaksakan.
Dengan lebih mengerti lagi gejala-gejala fisik dan mental dan menyadarinya dalam kehidupan sehari-hari , maka kebijaksanaan akan dapat meningkat. Melalui kebijaksanaan ini, maka perbuatan-perbautan baik akan bertambah dan perbuatan-perbuatan jahat akan berkurang.

 _/\_

4782
Perkenalan / Re: Hi.... 7th's here...
« on: 17 July 2007, 06:00:22 PM »
kok malu..... kan ama cici nih....
katanya mau buku Nina van Gorkom, mana alamatnya? di japri ya? sama nama lengkapnya ok? masa frans doang....belum komplit tuh....

  :>-

4783
Theravada / Re: Abhidhamma in Daily Life by Nina van Gorkom
« on: 17 July 2007, 05:55:59 PM »
Penanya :
Kebijaksanaan adalah kusala kamma. Apabila kita tidak dapat mengerti segala sesuatu sebagaimana adanya, maka hal ini merupakan akusala kamma yg mengakibatkan ketidakbahagiaan. Dapatkah Anda membuktikan hal ini dalam kehidupan sehari-hari?
Nina van Gorkom :
Saya beri contoh, kita terus menerus menganggap tubuh ini sebagai "AKU", walaupun kita tahu bahwa hal itu tidak kekal. Oleh karena sesuatu penyakit atau mengalami rasa sakit, atau bila kita menjadi tua, dan dalam menghadapi semua ini kita menganggap fakta-fakta ini teramat penting, maka kita menjadi amat tertekan oleh karenanya. Jika salah satu indera kita tidak berfungsi atau cacat, maka kita merasa sebagai manusia yg paling menderita di dunia ini.
Sebenarnya keterikatan pada tubuh kita ini hanya akan menyebabkan kesedihan-kesedihan bagi kita. Oleh karena itu, apabila kita dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, maka rasa penderitaan itu dengan sendirinya akan berkurang.
Bila seseorang ingin melihat tubuhnya sebagaimana adanya, maka ia harus dapat membedakan tubuhnya dengan bathinnya. Memang benar, di dunia ini jasmani dan bathin saling mempengaruhi, namun demikian orang harus dapat membedakan masing-masing sifat jasmani dan bathin tersebut, sehingga ia dapat mengalami semua hal itu sebagaimana adanya. Tubuh (badan) kita terbentuk dari empat unsur, yang terdiri dari :
1. unsur tanah (padat)
2. unsur cair (kohesi)
3. unsur api (Temperatur)
4. unsur angin (gerakan)
Seseorang cenderung berpikir, apakah tidak ada roh yg membuat badan ini menjadi hidup, dan bukankah badan ini berbeda dari benda mati?  Sebenarnya, tidak ada roh seperti yg di maksud diatas, yg ada hanyalah gejala-gejala fisik dan gejala-gejala mental yg timbul dan tenggelam setiap saat, terus-menerus. Kami tidak membedakan antara badan dan pikiran dan menganalisanya sebagaimana adanya. Hal ini sangat penting bila kita ingin mengetahui kenyataan yg sebenarnya. Badan itu sendiri tidak mengetahui apa-apa. Dalam hal ini, badan itu sama saja dengan benda mati. Jika kita dapat melihat bahwa badan ini hanya merupakan gejala-gejala fisik yg timbul dan tenggelam secara sempurna, dan bukan "AKU" dan pikiran itu merupakan satu rangkaian gejala mental yg timbul dan tenggelam, dan juga bukan "AKU" maka tirai ketidaktahuan akan tersingkap dari mata kita . Jika seseorang berusaha untuk meningkatkan pengertiannya, maka orang tersebut harus melihat dirinya sendiri agar mengetahui hal-hal yg telah di capainya. Seseorang dapat mengerti sesuatu yg telah dicapainya jika pengertiannya itu membawa ke arah kebebasan dari kemelekatan, karena kita tahu bahwa kemelekatan itu membawa penderitaan.
Sang Buddha mengajarkan umat manusia untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Seseorang tidak harus berpuasa atau menjadi pertapa, karena hal ini demikian merupakan tanggung jawab masing-masing orang untuk memelihara dan memberi makan badannya itu.
Sang Buddha juga mengajarkan "Jalan Tengah", seseorang tidak harus memaksa dirinya untuk melakukan praktek-praktek yg sulit, karena seharusnya seseorang belajar di sekeliling dirinya. Mengerti dan melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, itulah "Jalan Tengah".

 _/\_

4784
Theravada / Re: Abhidhamma in Daily Life by Nina van Gorkom
« on: 17 July 2007, 05:20:27 PM »
Ya....
Sebenarnya buku (Buddha Dhamma Dalam Kehidupan Sehari-hari) tsb untuk kalangan sendiri (Dhamma Study Group Bogor). Buku itu juga di ketik pake mesin tik pada tahun 1989.
Kalo mau, bisa japri alamatnya ke saya. nanti sy copiin dan kirim buat Bro/Sis.

 _/\_

4785
Perkenalan / Re: Hi.... 7th's here...
« on: 17 July 2007, 05:02:52 PM »
Salam kenal...saudara ke 7....

Namanya?....
Berkenalan kok ga sebut nama aslinya...
Tapi beken juga ya, panggil saudara ke 7...
Habis sy ga punya saudara yg ke 7 sih.....hehehe  =))

Salam
Lily W

Pages: 1 ... 312 313 314 315 316 317 318 [319] 320