//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Lily W

Pages: 1 ... 308 309 310 311 312 313 314 [315] 316 317 318 319 320
4711
Keluarga & Teman / Re: Video Bencana Indonesia
« on: 04 September 2007, 11:03:59 AM »
Coba Bro Hokben search dan download di www.imesh.com  (ada tsunami aceh)...

 _/\_ :lotus:

4712
Diskusi Umum / BERKELANA
« on: 30 August 2007, 04:56:31 PM »
BERKELANA

   Suatu sore yang cerah, di bawah sebuah pohon yang rindang, seorang kelana duduk bersandar sambil merenungkan tiga buah mustika. Agak jauh di kiri-kanannya dan belakangnya terpancang beberapa pohon yang besar dan kecil serta rumput-rumputan dan alang-alang. Di depannya, dengan tak berdaya tergolek sebuah kolam yang sarat dengan bunga teratai. Air kolam beriak, bergelombang tiada hentinya.
   Tertampak olehnya, di dasar kolam itu penuh dengan lumpur, berbagai kuncup teratai yang baru mulai tumbuh, sebagian sedang dimakan dan digigit oleh kura-kura dan ikan; teratai yang cukup kuat, bahkan untuk tumbuh ke permukaan air kolam menikmati cahaya mentari, bahkan ada satu di antaranya, teratai yang putih besar yang telah mekar dengan sempurna.
   Pikiran orang pengelana itu lebih tergerak lagi, ia merenungkan lebih mendalam bahwa kolam tersebut ibarat bumi yang dihuni oleh kita semua, di dalam lumpur kebodohan kita tumbuh, dan dibanjiri oleh air hawa nafsu. Di dunia ini, beberapa di antara kita telah cukup kritis akibat gigitan kura-kura kegelapan batin dan oleh gigitan ikan-ikan hawa nafsu. Namun, memang, tak perlu kita pungkiri, beberapa cukup ‘beruntung’ dapat ‘muncul’ dan hidup mendapat penerangan cahaya Dhamma.
   Diliputi oleh kegelapan batin dan hawa nafsu kita semua tak henti-hentinya pontang-panting di dalam roda kelahiran dan kematian. Demikian ibarat air kolam yang tak hentinya bergelombang terus.
   Orang kelana itu semakin asyik dalam renungannya, lebih lanjut ia berkata dalam batinnya:...
   Aku telah lama mengembara melintasi gurun-gurun nan tandus, hujan lebat berduridan berbatu cadas, gunung yang tinggi dan dingin pun pernah kujelajah serta samudra yang luas kusebrangi, bahkan istana kerajaan bersama dewi-dewi dan kebun serta ladangnya yang menyenangkan pernah kualami. Karena kebutaanku akan ilmu tanaman dan bingung di dalam membedakan mana benih yang baik dan buruk di dalam pengembaraanku , telah kusebar benih-benih itu dan di dalam pengembaraanku itu pula telah kupetik sebagian hasilnya…
   Ibarat roda, ketika sedang di atas kita Berjaya, namun ketika sedang di bawah kita runtuh; nama baik dan nama buruk, pujian dan celaan, keuntungan dan kerugian serta suka dan duka akan di tuai/panen sesuai dengan benih-benih yang telah kutanam. Aku yakin bahwa hal ini bukanlah teori kemungkinan atau teori peluang, namun karena aku telah membuat Sebab yaitu menanam benih maka akulah yang menuai hasilnya…
   Akhirnya setelah berjuta gurun kulalui, berjuta gunung dan hutan kutempati dan kuterobos, berbagai kebun indah kunikmati, kini … aku tiba dikebun yang sejuk ini. Aku mengerti sungguh sulit untuk tiba di kebun ini … ibarat kura-kura buta di tengah samudra yang muncul ke permukaan hanya untuk memasukkan kepalanya ke sebuah lubang di kayu yang terombang-ambing ombak.
   Telah beratus gunung muncul dan lenyap, telah beribu hari datang dan pergi, telah berapapun mentari timbul dan tenggelam, telah bertahun-tahun waktu bergulir dan di tahun yang baru saja berlalu, benih yang kusemai telah tumbuh sebagian, sementara itu akupun menanam benih-benih baru…
   Tampak olehku … di kebun yang indah ini, kebunku ini telah banyak alang-alang yang tumbuh, menggerogoti keindahan pohon bunga yang semerbak, pohon mangga yang buahnya ranum, dan pohon kelapa serta pohon salak.
   Alang-alang yang bodoh tumbuh semau gue, alang-alang yang serakah menyerap makanan di sekitarnya, alang-alang yang tidak senang akan pertumbuhan pohon di sekitarnya telah demikian banyak tersebar di kebunku, mungkin dalam tahun yang baru lalu pun demikian, aku perlu siap sedia melihat hasil aksi alang-alang itu…
   Pengembaraanku sungguh masih jauh dan masih berliku-liku untuk mencapai tujuanku yaitu terlepas dari pengembaraan, Agar di dalam pengembaraan ini tidak merana, aku perlu mempersiapkan bekal yang baik. Perlu kuhancurkan pula alang-alang di kebunku. Dan aku bertekad akan menyebar dan menanam benih-benih yang baik, yang indah, indah di awal, indah di pengembaraan dan indah di akhirnya…
Akan kugapai dan kucapai teratai putih besar yang sedang mekar di kolam berlumpur di mukaku itu…


DHAMMA STUDY GROUP, BOGOR
1 Januari 1989

 _/\_  :lotus:

4713
Buddhisme untuk Pemula / KEBIJAKSANAAN WAKTU DHARMA
« on: 28 August 2007, 03:21:43 PM »
KEBIJAKSANAAN WAKTU DHARMA
 
Ada sinar masa lalu yg rasanya begitu pilu harus hilang namun terasa berkas-berkasnya , sementara sinar masa depan yg datang masih belum juga dikenali kepastian dan optimisnya. Apakah kita perlu melakukan ramalan masa depan dan mengubur dan menyesali tuntas masa lalu?
                Meramalkan masa depan dan menyesali masa lalu hanya akan menyusahkan kita. Tindakan itu sia-sia. Kalau kita bisa menahan diri dari penghargaan masa datang dan menyesali masa lalu, maka kita pasti tidak membawa kesusahan pada diri kita sendiri.
                Untuk itu, konsentrasi penuh pada keadaan yg sedang kita hadapi, pada tugas-tugas yg telah tersusun di tahun lalu yg mungkin belum sempat kita laksanakan. Kalau saja kita bisa menjaga supaya kaki kita tetap menginjak tanah, maka secara alamiah kita akan memiliki harapan, optimisme dan bahkan kesehatan fisik dan mental.
                Kita akan menjadi orang yang bijaksana, tidak hanya menyangkut diri kita semata namun juga orang lain. Orang bijaksana itu tidak egois. Mereka hanya mengobservasi dan menyelam secara hati-hati dan lebih dalam. Mereka mencelupkan diri ke dalam ruang waktu, dan keadaan dimana mereka berada. Karenanya mereka tidak egois dan tidak perlu menghakimi masa lalu dan masa depan serta mana yg baik dan mana yg buruk.
                Mereka tidak memproyeksikan senang atau susah yg akan dialaminya dalam setiap keadaan. Karenanya mereka dapat bergaul dengan masyarakat. Penuh perhatian dan tidak menderita. Orang bijaksana tidak mengkhawatirkan masa depan. Orang yg bijak tidak menyesali masa lalu atau takut akan masa depan. Meraka hidup di masa sekarang, karenanya mata mereka akan selalu berbinar-binar dan kecerahan meliputi wajahnya dan memberi terang ke sekelilingnya.
                Berbeda dengan orang bijaksana, maka orang bodoh selalu menyesali masa lalu dan takut akan masa depan serta mengacuhkan masa sekarang. Orang bodoh ini kekeringan seperti bambu hijau yg patah dan kering dihanguskan matahari.
                Tidak peduli berapa tahun harapan hidup kita, kita cuma bisa berpegangan pada masa sekarang, Orang bijaksana menikmati masa sekarang sepenuh hati. Karenanya, mereka berkonsentrasi penuh setiap detiknya dan hidup dengan penuh kegembiraan.
                Orang bodoh sering kali berharap datangnya nasib baik…., tapi biasanya mereka kehilangan nasib baik itu tepat di hadapan mereka. Orang yg bebal sangat menyandarkan nasibnya pada bintang……..Tapi apa yang bisa diberikan bintang-bintang itu bila tanpa usaha kita sendiri.
                Buddha pernah berkata : “Kepandaian benar-benar merupakan Bintang keberuntungan kita. Kita jangan menghabiskan banyak waktu dengan kegiatan ramal meramal dan memilih hari keberuntungan untuk melaksanakan suatu harapan. Kita adalah tuan untuk diri kita sendiri. Melakukan yg terbaik dan berkonsentrasi pada masa sekarang adalah tanda-tanda datangnya bintang keberuntungan.
                Orang bijaksana tahu bahwa semuanya tidak abadi. Dunia ini merupakan suatu fenomena yg tidak abadi. Kita merupakan bagian dari dunia ini dalam suatu segmen waktu yg singkat. Setiap kata yg ditulis, setiap batu yg dipahat, setiap lukisan artistic, setiap struktur kebudayaan, setiap generasi manusia pada akhirnya akan hilang. Seperti halnya daun gugur di musim semi yg akhirnya akan dilupakan.
                Dimana saja ada keberadaan maka disitu ada perubahan. Dimana tidak ada perubahan maka tidak ada apa-apa di situ. Semua fenomena baik yg terlihat maupun yg tidak terlihat selalu berubah.
                Karena selalu berdiri pada pandangan yg menguntungkan dirinya, orang seringkali berharap agar segala sesuatu yg indah itu abadi dan bencana tak pernah menimpa. Karena keacuhannya pada hukum universal, mereka memaksakan diri untuk mengejar hal yg mustahil.
                Orang bijaksana tak akan menderita oleh khayalan masa depan atau kekelaman masa lalu. Mereka hidup sesuai hukum kebenaran umum tentang waktu dhamma, saat ini juga dalam tugas yg ada dihadapan. ( Jo Priastana ).   

 _/\_  :lotus:

4714
Buddhisme untuk Pemula / Re: Menanam Sebab...
« on: 27 August 2007, 06:15:32 PM »
coba cek paticca samupada, tentang mata rantai yg saling berhubungan.

Ketika salah satu mata rantai putus maka..... tidak berlanjut.
Tidak terlahir, tidak ada kondisi utk vipaka berbuah (buah kamma).

Putusnya bukan di sembarang tempat, tetapi di antara vedana (perasaan) dengan tanha (keinginan).

yg english disini, nanti tak cari yg indon ato terpaksa ngecap
http://en.wikipedia.org/wiki/Vedana

Vedana (perasaan suka atau tidak suka atau netral) tidak bisa di-"rem" setelah terjadi kontak dengan salah satu dari 6 objek indera (penglihatan, aroma, rasa, sentuhan, suara, dan objek pikiran). Tetapi tanha (keinginan) bisa di-"rem", walaupun sulit..

Latihan untuk terbebas dari samsara adalah menge-"rem" keinginan ini..
Untuk bisa berlatih ini, perlu pelajari dulu teori vipassana.
Setelah belajar teorinya, barulah berlatih.

Sang Buddha mengajarkan bahwa untuk memahami Dhamma perlu melalui 3 tahapan, yaitu: pariyatti (belajar teori), patipatti (mempraktekkan), pativedha (menembus / memahami)..
Ada orang yang mengabaikan pariyatti. Ada juga yang mengabaikan patipatti.
Keduanya sama-sama kurang bermanfaat.. :)

Selamat belajar teori dan mempraktekkannya..  _/\_

Kalo "Remnya" blong di VEDANA dan TANHA, harus diputuskan di UPADANA dan
BHAVA dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan

 _/\_   :lotus:

4715
lily : semalem liat sih kalo ga salah jam 8 malem..
sayang ga bisa ngikutin, soalnya pake b. mandarin, trus terjemahannya berbayang-bayang.. jd ngga ngerti deh  :'(

Oh ya...
Sis LB....Thanks atas infonya....

 _/\_ :lotus:

4716
Perkenalan / Re: SINGLE BUDDHIS
« on: 27 August 2007, 05:53:26 PM »
harta tuh downline gua, jadi gua dapat komisi ga ya???

Dapat.....komisinya.....VIPAKA.....hehehe

 _/\_  :lotus:

4717
Perkenalan / Re: SINGLE BUDDHIS
« on: 27 August 2007, 05:52:21 PM »

ntar poinnya bisa diganti ama apa nih??  ;)
[/quote]

V I P A K A .....

 _/\_

4718
Buddhisme untuk Pemula / Manusia-manusia....
« on: 27 August 2007, 01:44:06 PM »
MANUSIA-MANUSIA….

   Sebuah kisah dari negara Tibet, seorang umat telah menimbulkan kebencian beberapa makhluk setan. Para setan ini memperingati orang itu dan memberitahukannya bahwa ketenangan akan diberikannya apabila umat itu setuju untuk melanggar salah satu sila (Panca Sila Buddhis ).
   Umat tersebut adalah seorang umat Buddha yang sangat saleh yang sempurna dan berhasil mempertahankan Sila (moral) nya dengan sebaik mungkin.
   Umat tersebut berpikir : “Saya tidak akan melanggar Sila yang pertama, karena membunuh adalah satu hal yang paling buruk… Mengenai Sila Kedua… Saya tak pernah mencuri sesuatu dan pencurian merupakan kejahatan yang besar sekali…Saya selalu setia kepada isteri saya dan kami hidup bahagia bersama, oleh karena itu bagaimana mungkin saya akan melanggar Sila Ketiga ini??? Lalu bagaimana dengan Sila Keempat? Kalau saya melanggarnya, tentu akan membuat orang lain tidak senang dan juga hal ini akan mendatangkan nama buruk bagi diri saya sendiri… Sila kelima?...hmmm…? Agaknya ini memungkinkan …?
   Dan akhirnya umat itu memutuskan bahwa satu tetes kecil minuman keras tidak akan membahayakan dirinya dan pada saat yang sama akan memuaskan si setan itu…..
   Ia, sebelumnya tak pernah mencicipi alcohol dan setetes kecil yang diminumnya sedikit demi sedikit telah membangkitkan minatnya, karena rasanya itu yang aduhai……!
Ia berpikir : “Rasanya koq enak, sedikit lebih banyak lagi tidak akan membahayakan bagi diriku!” Dan demikianlah, sedikit lebih banyak dan lebih banyak lagi… sehingga akhirnya ia mabuk berputar-putar….
   Dalam perjalanan menuju rumahnya, ia singgah di rumah seorang tukang pateri perhiasan, dan merampas beberapa perhiasan kecil. Akhirnya ia tiba di rumahnya, namun ia tak menjumpai isterinya, dan saat itu untuk pertama kali sekali ia memperhatikan betapa cantik isteri tetangganya. Lalu ia pergi menghampiri perempuan itu , merayu dan memberi perhiasan-perhiasan dan akhirnya mereka “memasuki” rumah wanita tetangganya tersebut! Setelah beberapa saat, wanita itu mengusulkan untuk makan, umat itu mengambil sebilah kapak dan menebas kepala seekor kambing!!!...
   Tukang pateri yang dicuri perhiasannya, datang mengajukan beberapa pejabat untuk mendakwanya sebagai pencuri, dan umat itu sama sekali menolak kenyataan yang telah diperbuatnya!, dengan lantang dan lugu (dengan istilah umum, menunjukkan muka tanpa dosa), ia menguncarkan ketakbersalahannya.
   Dengan demikian, semuanya, kelima sila (latihan moral) itu telah dilanggarnya….
   Melaksanakan kelima Sila dengan murni adalah satu ciri khas makhluk manusia yang sesungguhnya, manusia seutuhnya. Mereka, di antara orang-orang  yang standar perbuatannya tidak mencapai level panca sila, tidak menjamin mutu mereka setara untuk terlahir sebagai manusia karena pikiran mereka berada di bawah standar manusia (sub-human).
   Hasil dari pelaksanaan sila-sila tesebut adalah dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan dan pertentangan-pertentangan yang sering muncul antara : “apa yang sebaiknya saya lakukan” (memimpin diri saya sebagai satu makhluk manusia) dan “apa yang sesungguhnya saya lakukan” baik ataukah menurun kepada kelakuan binatang, setan dan sebagainya).
   Dengan mencoba melaksanakan panca-sila sungguh-sungguh, maka jurang kedua hal di atas dapat dihilangkan dan sebagai hasil dari usaha keras yang dikeluarkan dalam perang konflik mental itu, seseorang akan mengalami rasa tenang yang lebih tinggi, kesejahteraan, kebahagiaan, kekayaan spiritual, material, mengkondisikan tercapainya kebahagiaan  tertinggi (Nibbana)…. Oleh karena itu marilah kita melaksanakan sila semurni mungkin untuk menjaga keutuhan kita sebagai manusia, manusia yang seutuhnya….!

Bahan :
Buddhism Explained oleh Bhikkhu Khantipalo Thera

DHAMMA STUDY GROUP, BOGOR
25 Desember 1988

 _/\_
  :lotus:

4719
Perkenalan / Re: SINGLE BUDDHIS
« on: 27 August 2007, 01:09:18 PM »
harta bawa downline yah(lobster maksudnya) ?  ^-^


Donline?? Koq jadinya kek bisnis MLM nih??
hehehe...  :P

Lebih Bagus... kalo MLM DHAMMA....


4720
Btw...sy sering nonton seri drama ( kisah nyata ) di DAAI TV dan sy byk mengambil hikmah dari kisah tsb.
Belakangan ini... sy liat, kok ga ada seri drama tsb....apa jam tayang seri drama tsb telah berubah jam tayangnya? Apa ada yg bisa kasih info?

Anumodana...
 _/\_

4721
Perkenalan / Re: Hi All.. Kenalan yg telat nh..
« on: 27 August 2007, 12:54:13 PM »
Salam kenal... Hokben....

Sering2 sharing ya???....


Ngomong2...nick namenya kayak Hoka-hoka Bento ( Hokben )....hehehe...

 _/\_

4722
Buddhisme untuk Pemula / Re: UPACARA DALAM AGAMA BUDDHA
« on: 25 August 2007, 09:49:33 AM »
Bhante....

Anumodana....

 _/\_

4723
Perkenalan / Re: Salam kenal
« on: 25 August 2007, 09:37:21 AM »
met kenal...wenny...

Sering2 sharing ya???

Salam
Lily

4724
Perkenalan / Re: Salam Perkenalan dr POOH
« on: 24 August 2007, 02:34:14 PM »
salam kenal... Pooh...

Sering2 sharing ya???

Salam
Lily

4725
Diskusi Umum / TUBUH JASMANI
« on: 24 August 2007, 02:31:52 PM »
TUBUH JASMANI
oleh Bhiksu Samantha Kusala
 
Sungguh langka dan teramat sulit terlahir sebagai manusia
Memiliki tubuh sehat dan jiwa normal adalah suatu berkah karunia
Kondisi tubuh terbentuk karena sebab, jodoh dan akibat yang disebut karma
Sebab nafsu membara mengalami kelahiran dan kematian tiada berakhir
Tubuh terdiri dari paduan unsur catur maha bhuta yang selalu berproses dan tidak kekal
Tubuh penuh kotoran ini setiap saat dibersihkan, dirawat dan dibanggakan
Karena tubuh ini manusia terjebak oleh ego, pribadi, usia dan bentuk kehidupan
Tubuh rapuh tempat bersarangnya penyakit ini selalu diminati manusia bodoh
Keelokan penampilan tubuh yang dibalut oleh kulit sebetulnya sangat menjijikan
Lapuk, layu, menjadi bangkai dan hancur lebur menyatu kembali dengan alam
 
Tubuh yang sebenarnya bukanlah tubuh maka dinamakan sebagai tubuh
Menghayalkan tubuh sebagai objek pemuasan nafsu adalah kebodohan
Kecenderungan ingin memiliki , menguasai dan menikmati adalah kemelekatan
Melenyapkan belenggu keterikatan terhadap rupa jasmani adalah pelepasan
Mempergunakan tubuh lemah ini untuk aktivitas kebajikan adalah kebijaksanaan
Menyadari hakikat kebenaran dari fenomena tubuh ini sesungguhnya pencerahan
Memahami dan menembusi semua elemen tubuh palsu ini adalah Dharma kekosongan
Tubuh jasmani yang terbentuk, berproses dan terurai akhirnya mengalami kesirnaan
Rupa dan Bentuk tubuh jasmani manusia Buddha adalah penjelmaan
Perjuangan dan pengabdian tubuh manusia Buddha bagaikan cahaya penerangan
Tidak timbul dan tidak lenyap, tubuh sejati dari semua makhluk adalah keabsolutan.


 :lotus:

Pages: 1 ... 308 309 310 311 312 313 314 [315] 316 317 318 319 320