Sulit untuk tumimbal lahir sebagai manusia ?

[Hasan Teguh]

Sulit untuk tumimbal lahir sebagai manusia ?

Koq sepertinya gak cocok dengan kondisi dunia sekarang, yang populasi penduduk terus bertambah dan menjadi salah satu problem utama manusia ?

Apa komentar Anda ? 

[Hendra Susanto]

Bagaimana dgn hewan yg sudah punah n hewan2 yg ada di tempat pemotongan? Apakah jumlahnya seimbang?

[Hasan Teguh]

Bagaimana dgn hewan yg sudah punah n hewan2 yg ada di tempat pemotongan? Apakah jumlahnya seimbang?

Apa yang ingin Anda hubung2kan antara hewan dengan manusia, bro ?

[Mr. pao]

Dalam 1 detik ada brapa angka kelahiran di alam manusia?
Dalam 1 detik yang sama pula ada brapa angka kematian makhluk 31 alam kehidupan?
kalo perbandingan 1 detik dibagi 100000000000000000000000000000000000000000 kematian,
otomatis ada 1 rahim ibu direbut  sebanyak 100000000000000000000000000000000000000000 makhluk hidup.
sulitkan untuk jadi manusia kan?

[Mr. Bambang]

Coba jelaskan 100000000000000000000000000000000000 kematian di 31 alam kehidupan.....itu

[Mr. pao]

Coba jelaskan 100000000000000000000000000000000000 kematian di 31 alam kehidupan.....itu

Pembasmian hama, pemotongan hewan ternak, bencana alam, kebakaran, dll.
itu salah satu contoh kematian masal (binatang)
atau sederhananya, di suatu desa terjadi kebakaran, manusia berhasil menyelamatkan nyawanya sehingga tidak ada korban jiwa, katakan desa tersebut dihuni 100 keluarga, lalu binatang yang tinggal didesa tsb ada brapa? jawabannya banyak. dari semut, laba2, ayam, itik, kutu, dll, saat terjadi kebakaran binatang tersebut  tidak dapat lari kemana2. sehingga mati pada kebakaran tsb.
ini hanya satu contoh gambaran sederhana untuk alam binatang.
Kalo alam setan, kan banyak penghuninya, mereka juga mengalami tumimbal lahir, begitu juga makhluk asura, neraka, manusia, dewa, bahkan di luar angkasa. Alam neraka kan menyiksa makhluk sampai mati, lalu tumimbal lahir lagi. Perbandingan waktu alam neraka dan manusia juga ada perbedaan rentang waktunya.

[dipasena]

Bagaimana dgn hewan yg sudah punah n hewan2 yg ada di tempat pemotongan? Apakah jumlahnya seimbang?

Apa yang ingin Anda hubung2kan antara hewan dengan manusia, bro ?

bro hasan yang baik... yg ingin di hubungkan adalah jumlah populitas nya, jumlah hewan juga banyak, jumlah manusia juga banyak, belum termasuk jumlah mahluk2 lain nya yg tidak nampak... anda pasti akan bingung, mengapa di kaitkan dengan hewan dan mahluk2 lain nya yg tidak nampak ?

jawaban : ya... karena anda bertanya di forum buddhist, tentunya anda mau tau jawaban versi buddhist, untuk itu anda harus lepaskan pandangan anda pribadi mengenai tumimbal lahir/reinkarnasi versi anda agar dapat memahami dan menerima konsep tumimbal lahir/reinkarnasi versi buddhist yg benar.

didalam buddhist di kenal 3 kelompok alam, alam dugati/penderitaan (hewan/hantu-hantu kelaparan/mahluk neraka); alam manusia; alam sugati/kebahagiaan (dewa/brahma). mahluk dalam wujud/fisik apa pun tetap di kenal sebagai mahluk hidup selama terlahir diantara 3 kelompok alam tersebut.

dimana setiap mahluk bisa terlahir dialam mana pun (3 kelompok alam) tergantung kumpulan perbuatan mereka masing-masing. sehingga memungkinkan jumlah manusia bertambah banyak, sebagai konsekuensi makin banyak nya pasangan yg melakukan hubungan intim/sex, sehingga terbentuk nya calon janin... dimana ada mahluk dari alam lain yang meninggal di alamnya dan kondisi dari perbuatannya memungkinkan mahluk tersebut terlahir sebagai manusia.

menurut pandangan buddhist, umum nya yg lebih memungkinkan tuk seorang mahluk terlahir di alam manusia yaitu berasal dari alam sugati, sementara mahluk dari alam dugati/kebahagiaan sangat susah terlahir di alam manusia. dialam manusia, sangat di mungkin tuk seseorang melakukan perbuatan baik dan perbuatan buruk, sehingga mudah terjerumus ke alam dugati/penderitaan.

jika sudah terjerumus ke alam dugati, seorang mahluk agak susah tuk terlahir di alam manusia, di ibaratkan kemungkinan seekor penyu buta yang muncul ke permukaan laut hanya 100 tahun sekali dan ketika muncul ke permukaan kepalanya masuk ke dalam gelang-gelang yang terapung di permukaan lautan.

buddha jg pernah mengatakan “Oh para bhikkhu menurut kalian lebih banyak mana debu yang ada di ujung kakiku atau debu yang ada di dunia ini?.” Muridnya menjawab, “Tentu saja lebih banyak debu yang ada di dunia.” Sang Buddha lalu berkata, “Oh para bhikkhu, begitu pula dengan makhluk yang terlahir di alam manusia lebih sedikit seperti debu yang ada di ujung kakiku dan begitu banyak makhluk yang terlahir di alam bukan manusia sama seperti debu yang ada begitu banyak di dunia ini.” sehingga bs dikatakan, jumlah populasi mahluk-mahluk yg berada di alam dugati dan sugati lebih banyak dari pada jumlah populasi manusia.

jadi apakah bro hasan sekarang udah dapat memahami konsep buddhist sebelum memberikan pertanyaan untuk orang buddhist ?

salam dalam cinta kasih
dari aa'tono

[dipasena]

Coba jelaskan 100000000000000000000000000000000000 kematian di 31 alam kehidupan.....itu

apa kah anda mampu tuk memahami nya bro ? untuk memahami 1 x kematian di alam manusia aja sudah begitu susah nya, apa lagi tuk memahami hal diatas...

salam dalam cinta kasih
dari aa'tono

[Jerry]

Sulit untuk tumimbal lahir sebagai manusia ?

Koq sepertinya gak cocok dengan kondisi dunia sekarang, yang populasi penduduk terus bertambah dan menjadi salah satu problem utama manusia ?

Apa komentar Anda ? 

Tentu saja populasi yang makin hari dirasa semakin banyak belum tentu berkaitan langsung dengan "sulit bertumimbal lahir sbg manusia." Apa yang Sang Buddha maksudkan adalah bila telah terjatuh ke salah satu alam apaya, dari sanalah kelahiran sebagai manusia akan sukar diharapkan.

[Mr. pao]

Coba jelaskan 100000000000000000000000000000000000 kematian di 31 alam kehidupan.....itu

apa kah anda mampu tuk memahami nya bro ? untuk memahami 1 x kematian di alam manusia aja sudah begitu susah nya, apa lagi tuk memahami hal diatas...

salam dalam cinta kasih
dari aa'tono

Salut buat jawaban bro a'a.
Benar bangat, kata a'a. Terutama bagi mereka yg beriman, 1 x kematian dan tumimbal lahir udah hampir tidak mungkin bisa dimengerti apalagi untuk yang statmen diatas, wkwkwkwkwk............

[Mr. Bambang]

Bagaimana dgn hewan yg sudah punah n hewan2 yg ada di tempat pemotongan? Apakah jumlahnya seimbang?

Apa yang ingin Anda hubung2kan antara hewan dengan manusia, bro ?

bro hasan yang baik... yg ingin di hubungkan adalah jumlah populitas nya, jumlah hewan juga banyak, jumlah manusia juga banyak, belum termasuk jumlah mahluk2 lain nya yg tidak nampak... anda pasti akan bingung, mengapa di kaitkan dengan hewan dan mahluk2 lain nya yg tidak nampak ?

jawaban : ya... karena anda bertanya di forum buddhist, tentunya anda mau tau jawaban versi buddhist, untuk itu anda harus lepaskan pandangan anda pribadi mengenai tumimbal lahir/reinkarnasi versi anda agar dapat memahami dan menerima konsep tumimbal lahir/reinkarnasi versi buddhist yg benar.

didalam buddhist di kenal 3 kelompok alam, alam dugati/penderitaan (hewan/hantu-hantu kelaparan/mahluk neraka); alam manusia; alam sugati/kebahagiaan (dewa/brahma). mahluk dalam wujud/fisik apa pun tetap di kenal sebagai mahluk hidup selama terlahir diantara 3 kelompok alam tersebut.

dimana setiap mahluk bisa terlahir dialam mana pun (3 kelompok alam) tergantung kumpulan perbuatan mereka masing-masing. sehingga memungkinkan jumlah manusia bertambah banyak, sebagai konsekuensi makin banyak nya pasangan yg melakukan hubungan intim/sex, sehingga terbentuk nya calon janin... dimana ada mahluk dari alam lain yang meninggal di alamnya dan kondisi dari perbuatannya memungkinkan mahluk tersebut terlahir sebagai manusia.

menurut pandangan buddhist, umum nya yg lebih memungkinkan tuk seorang mahluk terlahir di alam manusia yaitu berasal dari alam sugati, sementara mahluk dari alam dugati/kebahagiaan sangat susah terlahir di alam manusia. dialam manusia, sangat di mungkin tuk seseorang melakukan perbuatan baik dan perbuatan buruk, sehingga mudah terjerumus ke alam dugati/penderitaan.

jika sudah terjerumus ke alam dugati, seorang mahluk agak susah tuk terlahir di alam manusia, di ibaratkan kemungkinan seekor penyu buta yang muncul ke permukaan laut hanya 100 tahun sekali dan ketika muncul ke permukaan kepalanya masuk ke dalam gelang-gelang yang terapung di permukaan lautan.

buddha jg pernah mengatakan “Oh para bhikkhu menurut kalian lebih banyak mana debu yang ada di ujung kakiku atau debu yang ada di dunia ini?.” Muridnya menjawab, “Tentu saja lebih banyak debu yang ada di dunia.” Sang Buddha lalu berkata, “Oh para bhikkhu, begitu pula dengan makhluk yang terlahir di alam manusia lebih sedikit seperti debu yang ada di ujung kakiku dan begitu banyak makhluk yang terlahir di alam bukan manusia sama seperti debu yang ada begitu banyak di dunia ini.” sehingga bs dikatakan, jumlah populasi mahluk-mahluk yg berada di alam dugati dan sugati lebih banyak dari pada jumlah populasi manusia.

jadi apakah bro hasan sekarang udah dapat memahami konsep buddhist sebelum memberikan pertanyaan untuk orang buddhist ?

salam dalam cinta kasih
dari aa'tono

Menarik sekali penjelasan anda...

Silahkan jelaskan soal kelahiran di alam binatang...
Satu ekor binatang bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan anak...
Bayangkan...kira-2 dari alam mana mereka berasal ?

Anumodana

[williamhalim]

Hasan Teguh:
Sulit untuk tumimbal lahir sebagai manusia ?

Koq sepertinya gak cocok dengan kondisi dunia sekarang, yang populasi penduduk terus bertambah dan menjadi salah satu problem utama manusia ?

Apa komentar Anda ? 

----

Pernyataan ini timbul dari pandangan yg terlalu sempit, yakni hanya memandang pertambahan populasi manusia di dunia saja, padahal Ajaran Buddha mencakup makhluk alam dewa dan alam2 rendah.

Kita tdk mempunyai data berapa jumlah dewa yg mati dan lahir, berapa jumlah binatang yg bertambah (serangga2 dsbnya), pertambahan dan pengurangan makhluk2 setan, peta, neraka, dll...

Krn masih jauh dari data yg akurat maka pernyataan diatas sangat spekulatif shg pertanyaannya pun menjadi tdk tepat.

::

[williamhalim]

Silahkan jelaskan soal kelahiran di alam binatang...
Satu ekor binatang bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan anak...
Bayangkan...kira-2 dari alam mana mereka berasal ?

----

Menduga2 darimana anak2 hewan yg dilahirkan berasal, dapat diibaratkan menduga2 darimana asal air hujan yg turun ini..

Selanjutnya, setiap hari turun hujan diseluruh dunia dari zaman dahulu, apakah tuhan menciptakan hujan2 tsb setiap hari? Sepertinya lbh masuk diakal terjadinya siklus air di bumi ini, sama lbh masuk diakalnya siklus tumimbal lahir (reinkarnasi/rebirth) terhadap makhluk hidup ketimbang tuhan setiap milidetiknya menciptakan rayap2 yg baru dan mencabut nyawa rayap2 yg lainnya.

::

[Riky_dave]

Hasan,seandainya anda memiliki kemampuan untuk melihat makhluk halus,anda akan mengerti maksud dari buddha tersebut..

dan akhir kata saya berkata,"kelahiran adalah kamma buruk"

[dipasena]

Menarik sekali penjelasan anda...

Silahkan jelaskan soal kelahiran di alam binatang...
Satu ekor binatang bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan anak...
Bayangkan...kira-2 dari alam mana mereka berasal ?

Anumodana

bro bambang yg baik, maaf sy mau nanya nih... agama bro apa ? sy rasa bukan buddhist, maaf itu tebak menebak aja... jika seorang buddhist ga mungkin bertanya hal seperti ini. jika bro bukan seorang buddhist, tolong ga perlu menggunakan atribut buddhist dalam tulisan anda... ini hanya permintaan kecil aa aja... ok back to topik...

aa senang dengan pertanyaan itu, walau menurut aa ada maksud tertentu dari pertanyaan itu... tp kan baru menurut aa, blom tentu benar... jd santai aja, kita lanjutkan diskusi ini...

jika bro bertanya satu ekor binatang bs menghasilkan ratusan bahkan ribuan anak, adalah suatu hal yg wajar, sama hal nya mengapa manusia bisa melahirkan bayi sampai kembar 4 ? bahkan masalah ini tidak pernah di nyatakan di kitab suci agama samawi apa pun... berarti ada faktor dari gen/faktor sperma yang membuahi beberapa sel telur secara bersamaan...

jika bro bertanya lagi, dari alam mana mereka berasal, maka terlihat anda sama sekali tidak menyimak tulisan aa sebelumnya... aa telah menulis "jika sudah terjerumus ke alam dugati, seorang mahluk agak susah tuk terlahir di alam manusia, di ibaratkan kemungkinan seekor penyu buta yang muncul ke permukaan laut hanya 100 tahun sekali dan ketika muncul ke permukaan kepalanya masuk ke dalam gelang-gelang yang terapung di permukaan lautan."

berarti jika seorang mahluk jika telah terlahir di alam binatang (salah satu dari alam dugati/penderitaan), agak sulit untuk dapat terlahir di alam manusia. tentunya ia akan menyelesaikan akibat dari perbuatan nya sendiri terlahir di alam dugati/penderitaan. jadi dari mana asal ribuan anak dari binatang, bisa dari mahluk-mahluk alam dugati/penderitaan atau alam manusia yg melakukan perbuatan buruk yg menyebabkan diri nya terjerumus ke alam dugati/penderitaan.

boleh aa tanya balik ? menurut anda dan pengerti agama yg anda yakini, "kira-2 dari alam mana ratusan bahkan ribuan anak binatang itu berasal" ?

salam dalam cinta kasih
dari aa'tono

[Hasan Teguh]

Sulit untuk tumimbal lahir sebagai manusia ?

Koq sepertinya gak cocok dengan kondisi dunia sekarang, yang populasi penduduk terus bertambah dan menjadi salah satu problem utama manusia ?

Apa komentar Anda ? 

Tentu saja populasi yang makin hari dirasa semakin banyak belum tentu berkaitan langsung dengan "sulit bertumimbal lahir sbg manusia." Apa yang Sang Buddha maksudkan adalah bila telah terjatuh ke salah satu alam apaya, dari sanalah kelahiran sebagai manusia akan sukar diharapkan.

Kelihatannya jawaban sederhana ini lebih masuk akal. 

[Hasan Teguh]

menurut pandangan buddhist, umum nya yg lebih memungkinkan tuk seorang mahluk terlahir di alam manusia yaitu berasal dari alam sugati, sementara mahluk dari alam dugati/kebahagiaan sangat susah terlahir di alam manusia.

Anda berpendapat kalau populasi manusia yang semakin bertambah kebanyakan berasal dari dewa2 ?

[Hasan Teguh]

Pernyataan ini timbul dari pandangan yg terlalu sempit, yakni hanya memandang pertambahan populasi manusia di dunia saja, padahal Ajaran Buddha mencakup makhluk alam dewa dan alam2 rendah.

Kita tdk mempunyai data berapa jumlah dewa yg mati dan lahir, berapa jumlah binatang yg bertambah (serangga2 dsbnya), pertambahan dan pengurangan makhluk2 setan, peta, neraka, dll...

Krn masih jauh dari data yg akurat maka pernyataan diatas sangat spekulatif shg pertanyaannya pun menjadi tdk tepat.

::

Menurut Anda, Tipitaka itu ditulis untuk alam dewa dan atau alam2 rendah ?

[williamhalim]

Pernyataan ini timbul dari pandangan yg terlalu sempit, yakni hanya memandang pertambahan populasi manusia di dunia saja, padahal Ajaran Buddha mencakup makhluk alam dewa dan alam2 rendah.

Kita tdk mempunyai data berapa jumlah dewa yg mati dan lahir, berapa jumlah binatang yg bertambah (serangga2 dsbnya), pertambahan dan pengurangan makhluk2 setan, peta, neraka, dll...

Krn masih jauh dari data yg akurat maka pernyataan diatas sangat spekulatif shg pertanyaannya pun menjadi tdk tepat.

::

Menurut Anda, Tipitaka itu ditulis untuk alam dewa dan atau alam2 rendah ?

Setelah merealisasi pencerahan, Sang Buddha memilih untuk mengajarkan 'Jalan' (Dhamma) ke orang2, juga ke beberapa makhluk alam lain, termasuk dewa2. Setelah Beliau wafat, kumpulan Ajaran2 Beliau tersebut ditulis ulang menjadi -apa yg kita sebut- Tipitaka.

::

[dipasena]

menurut pandangan buddhist, umum nya yg lebih memungkinkan tuk seorang mahluk terlahir di alam manusia yaitu berasal dari alam sugati, sementara mahluk dari alam dugati/kebahagiaan sangat susah terlahir di alam manusia.

Anda berpendapat kalau populasi manusia yang semakin bertambah kebanyakan berasal dari dewa2 ?

sy tidak mengatakan bahwa populasi manusia yg semakin banyak berasal dari alam sugati, tp yg lebih memungkinkan (antara alam sugati dan ) untuk terlahir di alam manusia adalah dari alam sugati. juga bs dari alam manusia terlahir lg di alam yg sama, karena perbuatan nya sendiri.

dari aa'tono

[tesla]

Sulit untuk tumimbal lahir sebagai manusia ?

Koq sepertinya gak cocok dengan kondisi dunia sekarang, yang populasi penduduk terus bertambah dan menjadi salah satu problem utama manusia ?

Apa komentar Anda ? 

hanya menambahkan apa yg disampaikan teman2,

jika dilihat kedalam, ke diri sendiri, ada 31 alam, kemungkinan saya terlahir di alam manusia adalah 1/31. ^^v

[pemula]

  loh,, knapa gak cocok. apa hubungannya?  bertambah populasi manusia berarti bertambah membaiknya kehidupan toh. karena untuk telahir jadi manusia kan gak gampang. katanya... berarti dengan kata lain... saat ini merupakan repairing to semesta. / awal kehidupan baik baru dimulai.

[No Pain No Gain]

loh,, knapa gak cocok. apa hubungannya?  bertambah populasi manusia berarti bertambah membaiknya kehidupan toh. karena untuk telahir jadi manusia kan gak gampang. katanya... berarti dengan kata lain... saat ini merupakan repairing to semesta. / awal kehidupan baik baru dimulai.

saya kok gak ngerti yang bro ketik ya..^^

(udah baca berulang2)

[tesla]

loh,, knapa gak cocok. apa hubungannya?  bertambah populasi manusia berarti bertambah membaiknya kehidupan toh. karena untuk telahir jadi manusia kan gak gampang. katanya... berarti dengan kata lain... saat ini merupakan repairing to semesta. / awal kehidupan baik baru dimulai.

saya kok gak ngerti yang bro ketik ya..^^

(udah baca berulang2)

TS bilang, populasi manusia sendiri telah menjadi problem utama manusia.

[Sunkmanitu Tanka Ob'waci]

satu manusia berbanding sama berapa juta serangga?
serangga yang mati lebih banyak dari yang lahir sebagai manusia kali.

[Hasan Teguh]

satu manusia berbanding sama berapa juta serangga?
serangga yang mati lebih banyak dari yang lahir sebagai manusia kali.

Benarkah perbandingan2 seperti itu yang dimaksud Buddha tentang sulitnya bertumimbal lahir sebagai manusia ?

[Hasan Teguh]

satu manusia berbanding sama berapa juta serangga?
serangga yang mati lebih banyak dari yang lahir sebagai manusia kali.

Btw, kenapa Buddha koq tidak bilang sulit bertumimbal lahir sebagai Harimau Sumatera ? atau sebagai dewa ?
Apakah serangga yang mati itu lebih banyak jadi Harimau Sumatera ? dewa ? dibanding manusia ? 

[Reenzia]

yg bisa lahir menjadi manusia bkn cm manusia yg telah meninggal,
bandingkan lah peluang 1 manusia untuk lahir menjadi manusia kembali dengan jumlah kelahiran disaat yang bersamaan saat manusia itu meninggal

intinya, diwaktu yg sama, peluang untuk lahir jadi manusia = 1/jumlah makhluk yang akan dilahirkan

ada yang pernah mengatakan, peluang untuk lahir menjadi manusia = peluang seseorang melemparkan bola ke samudra yang bertepatan mengenai seekor kura2 yang kebetulan sedang lewat [lupa deh baca dimana, yg psti di forum ini jg]

[Rina Hong]

satu manusia berbanding sama berapa juta serangga?
serangga yang mati lebih banyak dari yang lahir sebagai manusia kali.

Btw, kenapa Buddha koq tidak bilang sulit bertumimbal lahir sebagai Harimau Sumatera ? atau sebagai dewa ?
Apakah serangga yang mati itu lebih banyak jadi Harimau Sumatera ? dewa ? dibanding manusia ? 

Bro... kepingin lahir jadi manusia pinter atau manusia dungu?

[Hasan Teguh]

yg bisa lahir menjadi manusia bkn cm manusia yg telah meninggal,
bandingkan lah peluang 1 manusia untuk lahir menjadi manusia kembali dengan jumlah kelahiran disaat yang bersamaan saat manusia itu meninggal

intinya, diwaktu yg sama, peluang untuk lahir jadi manusia = 1/jumlah makhluk yang akan dilahirkan

ada yang pernah mengatakan, peluang untuk lahir menjadi manusia = peluang seseorang melemparkan bola ke samudra yang bertepatan mengenai seekor kura2 yang kebetulan sedang lewat [lupa deh baca dimana, yg psti di forum ini jg]

satu manusia berbanding sama berapa juta serangga?
serangga yang mati lebih banyak dari yang lahir sebagai manusia kali.

Btw, kenapa Buddha koq tidak bilang sulit bertumimbal lahir sebagai Harimau Sumatera ? atau sebagai dewa ?
Apakah serangga yang mati itu lebih banyak jadi Harimau Sumatera ? dewa ? dibanding manusia ? 

Bro... kepingin lahir jadi manusia pinter atau manusia dungu?

Kalau Sang Buddha akan menjawabnya : Saya tidak mau dilahirkan lagi.

[fabian c]

yg bisa lahir menjadi manusia bkn cm manusia yg telah meninggal,
bandingkan lah peluang 1 manusia untuk lahir menjadi manusia kembali dengan jumlah kelahiran disaat yang bersamaan saat manusia itu meninggal

intinya, diwaktu yg sama, peluang untuk lahir jadi manusia = 1/jumlah makhluk yang akan dilahirkan

ada yang pernah mengatakan, peluang untuk lahir menjadi manusia = peluang seseorang melemparkan bola ke samudra yang bertepatan mengenai seekor kura2 yang kebetulan sedang lewat [lupa deh baca dimana, yg psti di forum ini jg]

satu manusia berbanding sama berapa juta serangga?
serangga yang mati lebih banyak dari yang lahir sebagai manusia kali.

Btw, kenapa Buddha koq tidak bilang sulit bertumimbal lahir sebagai Harimau Sumatera ? atau sebagai dewa ?
Apakah serangga yang mati itu lebih banyak jadi Harimau Sumatera ? dewa ? dibanding manusia ? 

Bro... kepingin lahir jadi manusia pinter atau manusia dungu?

Kalau Sang Buddha akan menjawabnya : Saya tidak mau dilahirkan lagi.

Bro Hasan yang baik, pikiran saya tidak mau terlahir kembali hanya muncul pada orang yang masih terlahir kembali. Apakah mungkin muncul pikiran saya tidak mau terlahir kembali pada Sang Buddha?

 

[dipasena]

yg bisa lahir menjadi manusia bkn cm manusia yg telah meninggal,
bandingkan lah peluang 1 manusia untuk lahir menjadi manusia kembali dengan jumlah kelahiran disaat yang bersamaan saat manusia itu meninggal

intinya, diwaktu yg sama, peluang untuk lahir jadi manusia = 1/jumlah makhluk yang akan dilahirkan

ada yang pernah mengatakan, peluang untuk lahir menjadi manusia = peluang seseorang melemparkan bola ke samudra yang bertepatan mengenai seekor kura2 yang kebetulan sedang lewat [lupa deh baca dimana, yg psti di forum ini jg]

satu manusia berbanding sama berapa juta serangga?
serangga yang mati lebih banyak dari yang lahir sebagai manusia kali.

Btw, kenapa Buddha koq tidak bilang sulit bertumimbal lahir sebagai Harimau Sumatera ? atau sebagai dewa ?
Apakah serangga yang mati itu lebih banyak jadi Harimau Sumatera ? dewa ? dibanding manusia ? 

Bro... kepingin lahir jadi manusia pinter atau manusia dungu?

Kalau Sang Buddha akan menjawabnya : Saya tidak mau dilahirkan lagi.

sayang nya anda bukan seorang buddha...

salam dari aa'tono

[Nevada]

satu manusia berbanding sama berapa juta serangga?
serangga yang mati lebih banyak dari yang lahir sebagai manusia kali.

Btw, kenapa Buddha koq tidak bilang sulit bertumimbal lahir sebagai Harimau Sumatera ? atau sebagai dewa ?
Apakah serangga yang mati itu lebih banyak jadi Harimau Sumatera ? dewa ? dibanding manusia ? 

Begini maksudnya...

Ketika meninggal dengan pikiran penuh lobha, kita bisa terlahir ke alam asura atau alam peta. Ketika meninggal dengan pikiran penuh dosa, kita bisa terlahir ke alam niraya. Ketika meninggal dengan pikiran penuh moha, kita bisa terlahir ke alam binatang. Sangat sulit untuk dapat meninggal dengan tenang, jadi sangat sulit pula untuk bisa terhindar dari kelahiran yang berikutnya ke alam rendah.

Yang kedua... Alam manusia itu tidak selalu eksis selama 4 asankheyya kappa. Dalam masa yang panjang ini, seringkali kosong dari peradaban alam manusia. Sedangkan alam brahma dan alam deva lebih stabil. Jika dalam masa yang panjang ini tidak ada kondisi yang memungkinkan untuk tumbuhnya spesies homo sapiens (manusia), bagaimana mungkin ada kelahiran sebagai manusia.

Yang ketiga... Jangka waktu kehidupan di alam manusia itu jauh lebih singkat daripada jangka waktu kehidupan di alam brahma dan alam deva. Jadi manusia lebih cepat mengalami kematian dan cenderung lebih sering berkeliaran di alam-alam rendah daripada alam-alam bahagia. Sedangkan makhluk brahma dan makhluk deva yang masa usianya habis, mungkin saja bisa terlahir ke alam manusia.

Yang keempat... Peradaban manusia cenderung beranjak semakin brutal sehingga manusia bisa mengakibatkan kepunahan umat manusia sendiri. Namun manusia juga memiliki akal yang bisa digunakan untuk melestarikan peradaban umat manusia sendiri. Dengan kata lain, populasi manusia cenderung menurun kemudian meningkat kemudian menurun kemudian meningkat dan demikian seterusnya. Jadi kalau dilihat faktanya, tetap saja sulit untuk bisa menjadi bagian dari ras homo sapiens (manusia) ini.

Yang kelima... Secara biologis, manusia pada umumnya hanya bisa melahirkan satu orang anak di setiap masa mengandung. Ini membuktikan bahwa tingkat natalitas (kelahiran) manusia itu tidak tinggi. Bandingkan dengan tingkat natalitas ikan yang bisa mencapai 3.000 ekor anak per masa pembuahan, atau tikus yang bisa melahirkan berpuluh-puluh anak dalam satu masa "persalinan".

Apakah Anda sudah paham bahwa ternyata Anda adalah makhluk yang beruntung karena bisa menjadi bagian dari ras paling unggul di Planet Bumi ini?

[andry]

where is hasan teguh???
teguh kah imannya?

ketik REG(spasi)IMAN   KIRIM KE 62xx

[Hasan Teguh]

Bro... kepingin lahir jadi manusia pinter atau manusia dungu?

Kalau Sang Buddha akan menjawabnya : Saya tidak mau dilahirkan lagi.

Bro Hasan yang baik, pikiran saya tidak mau terlahir kembali hanya muncul pada orang yang masih terlahir kembali. Apakah mungkin muncul pikiran saya tidak mau terlahir kembali pada Sang Buddha?

 

Seandainya ada yang menanyakan hal itu, menurut Anda, pikiran "saya tidak mau dilahirkan" itu "tidak akan muncul" pada Sang Buddha ?

[Hasan Teguh]

Kalau Sang Buddha akan menjawabnya : Saya tidak mau dilahirkan lagi.

sayang nya anda bukan seorang buddha...

salam dari aa'tono

Btw, apakah diperlukan oleh seorang Buddha untuk menyatakan dirinya sudah Buddha atau sudah Nibbana seperti yang dilakukan Sang Buddha ?

[kullatiro]

wah, untuk mencapai samasambuddha, sammasambuddha gautama waktu masih lahir menjadi pertapa sumedha menyatakan tekadnya di hadapan Buddha (lupa namanya dipankara yah) tuh dari sana sampai ke waktu menjadi samasambuddha Gautama saja sudah melewati waktu dan kelahiran yang sangat sangat sangggggggggggaaaaaattttt panjang sekali. (lupa nih berapa ratus juta asyankappa kah untuk mencapai sammasambuddha panyadika untuk menyempurnakan 10 parami nya)

[dipasena]

Kalau Sang Buddha akan menjawabnya : Saya tidak mau dilahirkan lagi.

sayang nya anda bukan seorang buddha...

salam dari aa'tono

Btw, apakah diperlukan oleh seorang Buddha untuk menyatakan dirinya sudah Buddha atau sudah Nibbana seperti yang dilakukan Sang Buddha ?

sama seperti bagaimana seorang manusia bs menyatakan dirinya sebagai nabi/utusan tuhan/tuhan ? sama jg seperti bagaimana seorang hasan bs menyatakan dirinya sebagai manusia ?

itulah jawabannya...

[fabian c]

Bro... kepingin lahir jadi manusia pinter atau manusia dungu?

Kalau Sang Buddha akan menjawabnya : Saya tidak mau dilahirkan lagi.

Bro Hasan yang baik, pikiran saya tidak mau terlahir kembali hanya muncul pada orang yang masih terlahir kembali. Apakah mungkin muncul pikiran saya tidak mau terlahir kembali pada Sang Buddha?

 

Seandainya ada yang menanyakan hal itu, menurut Anda, pikiran "saya tidak mau dilahirkan" itu "tidak akan muncul" pada Sang Buddha ?

Bro Hasan yang baik, menurut Bro Hasan, Sang Buddha masih akan terlahir kembali atau tidak?

 

[Hasan Teguh]

Bro Hasan yang baik, menurut Bro Hasan, Sang Buddha masih akan terlahir kembali atau tidak?

 

Buddha tidak punya pilihan bukan ?

Jika Buddha punya pilihan, mungkinkah Dia memilih terlahir sebagai manusia ?

Jika Anda berpendapat tidak mungkin, alasannya apa ?

[Indra]

Bro Hasan yang baik, menurut Bro Hasan, Sang Buddha masih akan terlahir kembali atau tidak?

 

Buddha tidak punya pilihan bukan ?

Jika Buddha punya pilihan, mungkinkah Dia memilih terlahir sebagai manusia ?

Jika Anda berpendapat tidak mungkin, alasannya apa ?

Buddha siapakah yg sedang anda bicarakan? Buddha Gotama atau Buddha Hasan? apakah menurut anda seorang Buddha masih pilih2?

[Hasan Teguh]

Bro Hasan yang baik, menurut Bro Hasan, Sang Buddha masih akan terlahir kembali atau tidak?

 

Buddha tidak punya pilihan bukan ?

Jika Buddha punya pilihan, mungkinkah Dia memilih terlahir sebagai manusia ?

Jika Anda berpendapat tidak mungkin, alasannya apa ?

Buddha siapakah yg sedang anda bicarakan? Buddha Gotama atau Buddha Hasan? apakah menurut anda seorang Buddha masih pilih2?

Perhatikan kata "Jika" nya, bro.

[sukuhong]

Bro Hasan yang baik, menurut Bro Hasan, Sang Buddha masih akan terlahir kembali atau tidak?

 

Buddha tidak punya pilihan bukan ?

Jika Buddha punya pilihan, mungkinkah Dia memilih terlahir sebagai manusia ?

Jika Anda berpendapat tidak mungkin, alasannya apa ?

Buddha siapakah yg sedang anda bicarakan? Buddha Gotama atau Buddha Hasan? apakah menurut anda seorang Buddha masih pilih2?

Perhatikan kata "Jika" nya, bro.

'Buddha' Hasan Teguh kali !
kam sia

[fabian c]

Bro Hasan yang baik, menurut Bro Hasan, Sang Buddha masih akan terlahir kembali atau tidak?

 

Buddha tidak punya pilihan bukan ?

Jika Buddha punya pilihan, mungkinkah Dia memilih terlahir sebagai manusia ?

Jika Anda berpendapat tidak mungkin, alasannya apa ?

Jadi? Terlahir kembali atau tidak?

[Jerry]

Bro... kepingin lahir jadi manusia pinter atau manusia dungu?

Kalau Sang Buddha akan menjawabnya : Saya tidak mau dilahirkan lagi.

Bro Hasan yang baik, pikiran saya tidak mau terlahir kembali hanya muncul pada orang yang masih terlahir kembali. Apakah mungkin muncul pikiran saya tidak mau terlahir kembali pada Sang Buddha?

 

Seandainya ada yang menanyakan hal itu, menurut Anda, pikiran "saya tidak mau dilahirkan" itu "tidak akan muncul" pada Sang Buddha ?

Pikiran "saya mau dilahirkan kembali" adalah bhava-tanha.
Pikiran "saya tidak mau dilahirkan kembali" adalah vibhava-tanha.
Sang Buddha dan para arahanta adalah mereka yang telah terbebaskan. Dan bagi mereka pilihan pemikiran mana pun di atas tidak lagi valid. Demikian pula dengan kelahiran kembali, tidak lagi tepat untuk mengukur tathagata dalam bentuk terlahir kembali atau tidak terlahir kembali. Karena itu pula Sang Buddha tidak pernah menjawab ketika pertanyaan serupa dalam bahasa berbeda dilontarkan: "Apakah setelah meninggal tathagata ada? Tidak ada? Antara ada dan tidak ada? Bukan ada pun bukan tidak ada?" Ini semua pandangan spekulatif belaka dan tidak membawa pada pemahaman mengenai dukkha serta akhir dari dukkha.

[fabian c]

Bro... kepingin lahir jadi manusia pinter atau manusia dungu?

Kalau Sang Buddha akan menjawabnya : Saya tidak mau dilahirkan lagi.

Bro Hasan yang baik, pikiran saya tidak mau terlahir kembali hanya muncul pada orang yang masih terlahir kembali. Apakah mungkin muncul pikiran saya tidak mau terlahir kembali pada Sang Buddha?

 

Seandainya ada yang menanyakan hal itu, menurut Anda, pikiran "saya tidak mau dilahirkan" itu "tidak akan muncul" pada Sang Buddha ?

Pikiran "saya mau dilahirkan kembali" adalah bhava-tanha.
Pikiran "saya tidak mau dilahirkan kembali" adalah vibhava-tanha.
Sang Buddha dan para arahanta adalah mereka yang telah terbebaskan. Dan bagi mereka pilihan pemikiran mana pun di atas tidak lagi valid. Demikian pula dengan kelahiran kembali, tidak lagi tepat untuk mengukur tathagata dalam bentuk terlahir kembali atau tidak terlahir kembali. Karena itu pula Sang Buddha tidak pernah menjawab ketika pertanyaan serupa dalam bahasa berbeda dilontarkan: "Apakah setelah meninggal tathagata ada? Tidak ada? Antara ada dan tidak ada? Bukan ada pun bukan tidak ada?" Ini semua pandangan spekulatif belaka dan tidak membawa pada pemahaman mengenai dukkha serta akhir dari dukkha.

Aih... aih... sabar dong bro Jerry... mau nunggu jawaban bro Hasan nih... 

 

[Jerry]

Nunggu ampe langit runtuh juga ngga bakal ada jawaban koq dari Bro Hasan. Nanya dan nanya mulu, muter terus..

[sukuhong]

Nunggu ampe langit runtuh juga ngga bakal ada jawaban koq dari Bro Hasan. Nanya dan nanya mulu, muter terus..

dilihat dari 'rekord' menurut saya tidak bisa jawab karena tidak punya kemampuan menjawab.
hanya cari sensasi buat pernyataan aneh2.
kata ahli ilmu biologi, sifat turunan itu dari sononya udah begitu jadi susah diubah 
kam sia

[Jayanto Putra]

Nunggu ampe langit runtuh juga ngga bakal ada jawaban koq dari Bro Hasan. Nanya dan nanya mulu, muter terus..

dilihat dari 'rekord' menurut saya tidak bisa jawab karena tidak punya kemampuan menjawab.
hanya cari sensasi buat pernyataan aneh2.
kata ahli ilmu biologi, sifat turunan itu dari sononya udah begitu jadi susah diubah 
kam sia

 [at] Hasan : ada beberapa pertanyaan yang tidak perlu dijawab, contohnya sperti ini : "berapa jumlah kehidupan disemua alam?", pertanyaan ini sia-sia, sama seperti usaha untuk menghitung berapa jumlah butir pasir yang ada di sungai gangga.

 [at] Jerry & sukuhong : mungkin "kuda-kuda" Hasan Teguh belum dilatih.