jika bukan AKU, maka apa?
itu bukan AKU, tapi pikiran kah?
jika AKU bukanlah pikiran "KU", maka siapa AKU dan siapa pikiran?
bukankah AKU adalah "sesuatu" yg selalu timbul dan lenyap itu sendiri?
Aneh juga memang, atta-ditthi adalah pandangan yang kita semua punya tapi kita sendiri sulit untuk mengerti atta-ditthi itu apa
Saya rasa kalau ingin mengerti atta, kita harus melihat ke dalam diri sendiri. Silakan tanya ke diri anda sendiri: "Apakah aku ada atau tidak ada?" Jawabannya: "ada donk kalau tidak, siapa yang sedang membaca sekarang, siapa yang sedang bernafas". Itu atta-ditthi, itu pandangan salah.
Lalu bagaimana yang benar?
Sang Buddha mengajarkan manusia terdiri dari 5 khanda: tubuh, pikiran, perasaan, persepsi, kesadaran. Hanya 5 itu, selama kita masih mencari yang mana "aku", apakah tubuh itu aku, atau pikiran, itu atta-ditthi. Atau apakah gabungan dari kelima-nya adalah "aku", itu atta-ditthi. Atau aku bukan ke-5 khanda itu, itu juga atta-ditthi. Atau "aku" tidak ada, itu juga atta-ditthi. Singkatnya selama kita masih mempercayai: "ini aku", atau mempertanyakan "apakah aku", atau menolak "aku tidak ada", kita belum terbebas dari "aku". Yang jelas, kenyataannya, "aku" tidak ada, itu hanya pandangan, pandangan tidak real.
lah.. bukannya kamu sendiri udah tau jawabannya, knp tanya lagi
kamu sendiri yg mengatakan:
Karena kesadaran di kehidupan saat ini tidak sama dengan kesadaran di kehidupan lampau. Tiap saat muncul pikiran yang baru dan pikiran yang lama lenyap. Di agama Buddha tidak mengenal pikiran yang 'hidup' terus dan tidak berubah. Pikiran itu seperti gelembung udara di air mendidih, tiap saat selalu muncul dan segara lenyap kembali. Bagaimana kita bisa mengatakan hal yang selalu muncul dan lenyap seperti itu sebagai "aku"/diri kita?
jadi maksudnya, apa yg timbul dan lenyap adalah apa adanya, termasuk AKU.
pikiran, perasaan, ego, .... dll, menghasilkan AKU dan
mungkin juga menghasilkan tiada AKU itu sendiri.
konsep tiada AKU, mungkin lebih mendekati konsep Nibanna dimana sudah tiada AKU lagi.
sebab saat ini bisa dikatakan, Tiada AKU selain AKU. sebab akan selalu AKU