//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - hau_sing

Pages: [1] 2 3
1
Hlo Guyz,...pengalaman yang hampir sama hanya saja berbeda modus telah saya & keluarga rasakan baru2 ini.
 
MODUS (KASUS): Pada tanggal 4 Maret 2009 di BOGOR, rumah saya didatangi seorang ibu yang mengaku Mama dari seorang anak yang berinisial"K". Kebetulan K ini adl.teman sekolah saya waktu dulu. Namun Mama dari "K" ini setelah waktu itu siang hari datang ke rumah saya, Dia juga mengatakan kepada kedua orang tua saya bahwa Nenek dari "K" ini masuk rumah sakit PMI BOGOR, namun tidak bisa keluar dari rumah sakit dikarenakan kurang melunasi biaya administrasi sebesar +-Rp 400 ribu. Tidak hanya itu,...Seorang Ibu ini muluk2 berkata juga kepada orang tua saya bahwa setelah meminjam uang maka akan dikembalikan pada dini hari pukul +- 7 malam beserta bunga sebesar Rp 200 ribu.
 
Tentunya Kedua orang tua saya pun tidak percaya begitu saja. Namun seorang ibu ini berkata juga bahwa anaknya yg berinisial K ini pernah bertemu dengan saya waktu festival pertunjukan pawai Cap Go Me tanggal 9 Febuari 2009 di Bogor surya kencana. Lantas Orang tua saya percaya begitu saja & dengan niat belas kasihan Orang Tua saya juga menambahkan biaya pinjaman sebanyak Rp 400 ribu (hitung2 menolong teman saya sendiri). Jadi total mencapai +- Rp 800 ribu.
Masih di tanggal yang sama (4 Maret 2009) malam hari +- jam 7, seorang Ibu yang telah mengaku sebagai Mama dari teman saya yg berinisial "K" tidak kembali untuk mengembalikan uang administrasi yang telah dipinjamnya,...hingga keesokan harinya,...hingga saat ini.
Kepada para pembaca perlu diketahui setelah CapGoMeh tanggal 9 Febuari 2009 saya pergi keluar pulau jawa meninggalkan Bogor untuk study & selain itu teman saya yang berinisial "K" ini kebetulan ada 2 orang & hubungan kita tidak begitu saling mengenal, setau saya kedua-duanya pun adalah org yang sangat berada.
 
Analisis modus: Mari kita sama2 berfikir & berbagi pengalaman. Dari kasus yang baru saja terjadi diatas,...TERSANGKA(Seorang Ibu) TELAH MENGETAHUI TIDAK LEBIH DARI 4 INFO saja untuk melakukan niat jahatnya itu.
Info yg pertama mengetahui bahwa saya berada di luar Bogor;
Info kedua ,mengetahui alamat dimana saya tinggal;
Info ketiga, mengetahui bahwa saya mengikuti festival CapGoMeh tepatnya di Bogor Surya Kencana pada tanggal 9 Feb.2009 & setelah festival itu saya meninggalkan Bogor;
Info yang keempat, mengetahui bahwa saya memiliki teman yang berinisial"K".
Selain dari keempat info diatas, tersangka juga saat bertemu dengan kedua orang tua saya telah berhasil membuat kedua orang tua saya cemas & percaya dengan alur cerita serta tampang tersangka yang gelisah tanpa diselidiki kebenarannya dikarenakan seorang nenek dari teman saya "K" di rumah sakit & rumah sakit sedang menunggu biaya administrasinya untuk dilunasi, sehingga OrangTua saya pun tidak sempat mengconfirm (menelepon) saya untuk mengetahui kebenarannya.
Dalam modus ini jelas menurut saya bahwa tersangka ini tidak bekerja sendirian, mungkin saja ada orang dalam ato teman sekolah saya ato temannya dari teman sekolah saya dll... Ato mungkin saja ad kerjasama dengan pihak2 terkait seperti cerita modus dibawah.
 
Komentar Penulis: PINTAR,...SUNGGUH PINTAR,...SUNGGUH SUNGGUH PINTAR!!! Sesuai jaman yang semakin berkembang, sesuai perekonomian yang semakin melemah di indonesia, semakin banyaknya orang yang sulit untuk mencari nafkah, Seiring dengan itu maka semakin tinggi pula kriminalitas, semakin kreatif pula mengandalkan kepintaran tanpa kebijaksanaan & seperti menggunakan info2 yang ada untuk melakukan niat jahatnya, semakin turunnya MORAL & ETIKA masyarakat, semakin banyak pula orang (Hubungan bermasyarakat) yang tidak bisa dipercaya...
Segala hal apapun menjadi halal di jaman sekarang, inilah kejamnya dunia kehidupan! Siapa kuat maka dia yang menang!
 
Pendapat Penulis: Diharapkan tidak ada korban selanjutnya dalam hal yang sama atau mirip dengan Modus diatas & dibawah.
Sedikit masukan dari saya untuk menghadapi hal2 seperti ini:
1. WASPADALAH!!!
2. Jangan percaya begitu saja pada siapapun orang yang kita tidak begitu kenal! & Jangan banyak kata2 untuk Meladeni orang yang tidak dikenal/dipercaya dalam kondisi apapun & dimanapun!!!
3. Meminimaliskan terjadinya MISS KOMUNIKASI antar sesama keluarga atau kerabat atau siapapun orang terdekat dilingkungan kita dengan saling memberi tahu (Confirm) bila terjadi hal2 yang buruk ataupun baik! (Saling menjaga)
4. Siapapun orangnya yang ingin mengetahui info tentang apapun dari yang sepele sampai yang penting sekalipun diharapkan untuk berhati2, alangkah jauh lebih baik bila kita dapat mengetahui Motivasi (Tujuan akhir) dari orang yang ingin mengetahui & meminta info kepada kita.
 
"INGAT! TIDAK ADA SESUATU APAPUN YANG TERJADI TANPA KONDISI! JANGANLAH KITA MENGKONDISIKAN ORANG LAIN UNTUK BERBUAT JAHAT!!!
 
Bila ada saran, tambahan komentar, cara handal lainnya atau pengalaman2 kriminalitas di indonesia sangat diharapkan untuk kita saling berbagi
 
Penulis,
Denny (hau_sing [at] hotmail.com)

Modus 2
Dear Friends....

Penipuan ini terjadi kira-kira 5 hari yang lalu. Nama dan identitas kami rahasiakan untuk menjaga aja kalo email ini menyebar kamana-mana. Saya merasa berkewajiban berbagi cerita agar tidak ada korban penipuan dengan modus seperti ini. Saya juga minta komentar dan pendapat dari temen-temen tentang hal ini, coz saya juga penasaran kenapa penipunya bisa canggih banget ya....???

5 Hari yang lalu sekitar jam 11 siang saya ditelpon dari no telp 081513531213 yang mengaku dari Polda Metro Jaya. "Halo apa benar ini dengan nomor 0815 xxx xxxx ?" Kemudian saya jawab, "Benar, ini dari mana ya..?? "Ini dari Polda Metro Jaya, begini bu... no telpon ibu ini sudah digunakan untuk Sindikat Narkoba, tapi dalam hal ini ibu tidak terlibat, kami hanya minta kerjasamanya untuk mematikan handphone ibu, karena kami akan mengadakan penyidikan dan pelacakan jadi kami perlu kerjasamanya untuk mematikan HP, kira-kira sampai dengan jam 1 ibu bisa menyalakan hp ibu lagi "

Saat itu saya bingung tapi juga curiga, "Lho kok bisa no.hp saya digunakan untuk sindikat narkoba, gimana caranya..??? " (kemudian terdengar suara-sura dijalanan yang berisik...) "Iya bu bisa, untuk itu kami mohon kerjasamanya untuk mematikan hp..!!!!" dengan nada menyidik saya tanya lagi, "Ini saya bicara dengan siapa ya?" "Saya Inspektur Satu Sumantri dari Bagian Narkoba Polda Metro Jaya" Kemudian saya catat identitas si penelepon. "Mohon segera matikan hp ibu karena kami akan mengadakan penyidikan.. !!" (terdengar suara-suara kendaraan dan tut...tut..tut. .. telpon mati)

Saat itu saya masih bingung tapi tidak langsung percaya, dan saya TIDAK mematikan hp, 1 menit kemudian saya ditelpon lagi dg no telp yang sama 081513531213, tapi tidak saya angkat. dan hp saya berdering terus tidak berhenti dari no.telp yang sama. Pada saat itu juga saya langsung telpon Polsek Setiabudi. saya cerita tentang telpon yang mengaku dari Polda, yang menjawab telpon bilang kalau dari Polda tidak ada seperti itu, tapi kalau memang tidak perlu hp ya matikan saja.. kan gak ada salahnya, trus saya jawab juga kalau untuk penipuan bagaimana? dan pada saat itu hp saya bunyi terus dari nomer yang sama, dan tidak saya angkat.

Kemudian saya menelpon suami saya yang kebetulan sedang berada di luar kota . Saya cerita tentang telpon itu dan make sure kalo dia baik-baik aja dan hati-hati. Hp saya masih saja bunyi dari nomer yang sama tapi saya tutup aja.... Kemudian saya juga menghubungi security ditempat tinggal saya. Yang saya tahu security ditempat tinggal saya dibawah pengawasan langsung dari Polda Metro Jaya, jadi pasti punya akses langsung ke Polda. Setelah saya lapor, langsung pihak security menelpon ke Polda Metro Jaya Bagian Narkoba, dan ternyata tidak ada yang namanya Inspektur 1 Sumantri di bag. Narkoba, dan tidak ada kegiatan penyidikan yang mengharuskan mematikan hp. Jadi dalam hal ini saya benar-benar dibohongi... .. dan saya masih curiga juga... ini pasti penipuan.. tapi siapa yang ditipu..??? Dan Hp saya masih terus bunyi dari nomer yang sama, memang orang itu gak kenal menyerah.... . Saya langsung menelpon saudara-saudara dan sahabat-sahabat saya di Jakarta . Kemudian ada telpon masuk lagi tapi kali ini dari mertua saya yang di luar kota , dan langsung saya angkat "Halo kamu baik-baik aja kan ..??" "Iya ma.. emang knapa...???" "Lho tadi papamu telpon kantanya kamu kecelakaan.. " MasyaAllah.. ...

Ternyata penipu itu menipu orang tua saya yang ada di luar kota ....!!!! Langsung saya telpon orangtua, kemudian beliau cerita tadi ditelpon dari kantor polisi di Jakarta . Orang yang mengaku polisi itu bilang kalau saya kecelakaan dengan mobil tanki pertamina, dan saya sekarang luka parah di RSCM. Ayah saya menelpon RSCM dan berbicara dengan oarang yang mengaku dr. Listyo, dia mengaku telah merawat saya dan menerangkan secara medis luka serius yang saya alami dan keubtuhan pengobatan yang tidak tersedia di Jakarta . Obat-obat dan pen untuk patah kaki saya hanya ada di aptk Singapore dengan biaya sekitar Rp. 21 juta. Ayah saya diminta mentransfer uang sebesar Rp. 21 juta. karena urusan transfer-mentransfe r uang, ayah saya masih belum terlalu percaya, beliau mencoba menghubungi HP. saya dgn nomer 0815 xxx xxxx (prabayar), kemudian ada yang mengangkat dan mengaku bernama Agus. si Agus ini bilang kalo dia adalah teman suami saya dan sekarang menjaga rumah karena rumah tidak ada orang, dia juga bercerita kalau tadi banyak polisi datang ke rumah mengabari kecelakaan mobil yang saya alami dan sekarang suami saya sedang ke RSCM. Dari situ ayah saya mulai panik, sudah percaya dan hampir menyiapkan uang sebesar Rp. 21 juta yg diminta Kemudian ayah saya menelpon mertua saya yang tinggal satu kota , mengabari kecelakaan itu, mertua saya juga ikut panik. Alhamdulillah. ..... mertua saya ingat kalau suami saya sedang tugas di luar kota , jadi kok bisa ada di rumah sakit...???? Orang tua saya juga menggunakan telpon yang lain untuk menelpon, karena telpon yang satunya terus-menerus berdering dari rumah sakit yang meminta ayah saya segera mentransfer uang untuk pengobatan. Orang tua dan mertua saya mencoba menelpon saudara-saudara saya di Jakarta untuk mengecek kebenaran telpon tadi. Tapi anehnya saudara-saudara saya tidak bisa menghubungi hp saya, padahal saya tidak mematikan hp.

Kemudian terakhir kalinya yang mengaku dokter tadi menelpon, diterima oleh adik saya, begitu orang tersebut meminta untuk mentransfer uang, oleh adik saya dijawab, "Kakak saya sudah dicover oleh Asuransi, jadi nanti masalah biaya-biaya, Asuransi yang urus semuanya". telpon langsung terputus dan orang tersebut tidak meneror orang tua saya lagi. Alhamdulillah. ... Puji Syukur kehadirat Allah, kami sekeluarga terhindar dari penipuan itu. Ini semua cobaan dan untuk pelajaran kita semua...... Sekarang yang membuat saya penasaran dengan modus penipuan ini:....!!!!

1. Bagaimana orang tersebut bisa memblok dan menyadap no telpon orang tua saya dan no HP saya, jadi kamanapun ayah saya telpon masuknya ke penipu-penipu itu juga yang angkat telpon.

2. Darimana penipu itu bisa tau data saya dan orang tua saya, juga posisi saya yang berlainan kota dengan orang tua? Mungkin gak sih data-data kita di Bank bisa bocor...??? Atau mungkin gak dari HP yang pernah saya service, coz sudah sebulan ini saya service HP di Nokia Service Centre Mampang, dan sampe sekarang hp saya rawat inap terus gak sembuh-sembuh.

3. Bagaimana dengan pengkloningan no telp? Benar gak sih no telp Pra Bayar bisa dikloning & didouble line...??? Bagaimana dengan pasca bayar?

4. Saya juga sudah lapor ke Satelindo dan katanya sedang diinvestigasi karena banyak pengaduan tentang hal ini, dan ternyata nomor 081513531213 sudah ada note: no. ini digunakan untuk penipuan.

So... kalo temen-temen ada yang tau tentang teknologi canggih yang digunakan untuk penipuan ini, terutama teman-teman dari TELKOM & INDOSAT tolong.. dong bagi-bagi ilmunya ke kita kenapa bisa terjadi seperti itu dan gimana cararanya untuk antisipasi supaya next time penipuan seperti ini tidak terjadi lagi. Karena saya pernah dengar di radio penipuan seperti ini sudah ada yang kena dan mentransfer uang jutaan rupiah...... Waspadalah.. . waspadalah.. ...

2
Seremonial / Re: HAPPY BIRTHDAY HAU SING
« on: 12 June 2008, 12:40:51 PM »
Namo Buddhaya again Saudara n rekan2 seDhamma,... _/\_

Hahahaha,...terima kasih atas ucapannya yach,..walaupun saya pribadi jujurnya jarang sekali hampir ga pernah mengisi forum Dhammacitta tetapi mendapat sambutan hangat dari seluruh rekan2 di Dhammacitta,... Bukan hanya saya saja yang berbahagia n maju dalam dhamma, tetapi KITA SEMUA seiring dengan bertambahnya kebijaksanaan ^^
Tapi klo untuk bertambah umur cukup saya saja seorang dihari ini ^^,... klo semuanya ikut bertambah umur jadi rame donk yang ulang tahun ^^

Tetap dipertahankan n maju terus yach Forum DhammaCitta ^^,...banyak sekali keuntungan yang membangun di dalam forum dhammacitta,..selain bisa belajar dhamma bisa bertukar pikiran, mendapatkan teman baik/seorang sahabat dll walaupun hanya sebatas lewat internet,......yach tapi sapa tau mudah2an bisa berjumpa suatu saat baik dalam mimpi atau kenyataan atau dikehidupan mendatang bila menanam karma baru ^^

Namo Buddhaya All Dhamma Soldier,...Namo A Mi To Fo Rekan2 DC,......
Smoga semua mahkluk berbahagia,..Sadhu3x...AlhamdulBuddha........ _/\_

3
Seremonial / Re: HAPPY BIRTHDAY HAU SING
« on: 12 June 2008, 10:45:32 AM »
Namo Buddhaya Hui & rekan2 Dhammacitta  _/\_
Thanks ucapan nya yach Hui2 ^^,...yach semoga kerajaan Hui bisa jaya n harum namanya  :P

Yach sesungghunya tday ga ada yang khusus juga,..hanya saja umur bertambah satu tahun,...
Sesungguhnya juga kita semua setiap hari Ulang Tahun karena kita terus menerus terlahir kembali hingga berkalpa2 dari bumi hancur n terbentuk n hancur lagi dsb sampai kita semua terbebas dari lahir tua sakit & mati ^^ Demikian hidup bersambung terus, kesadaran pindah terus menerus dari Rupa satu ke Rupa lainnya,..berjumpa n berpisah terus menerus,... yach beginilah hidup,...sesungguhnya terasa hambar semuanya,..bila sudah berfikir demikian maka hari2 ulang tahunpun hanyalah sekedar formalitas ^^,...Yach ikuti saja pemikiran normal pada saat ini,..klo ga nti disangkanya udah belajar Buddhist koq jadi sinting pemikirannya hahahahaha... ^^

Di hari Ulang Tahun ini saya mengucapkan semangat untuk DhammaCitta,..Terus Maju & Berkembang, memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan oleh Dhammacitta sebagai salah satu tempat menyebarkan dhamma ^^,..semoga tidak hanya saya saja yang berbahagia,..tetapi semuanyapun ikut berbahagia,..bebas dari penderitaan n bebas dari kebencian, semoga semua mahkluk yang berhubungan karma dengan aku semuanya mencapai pembebasan ^^ Ammiiinnnnnn...Ooppss salah,..Namo Buddhaya  _/\_


4
Namo Buddhaya,... _/\_
Hallo All Dhamma Soldier,... ^^

Untuk semuanya i ucapin "Happy Vesakh Day 2552/2008" Yachhhh,...
Smoga semua mahkluk selamanya bebas dari penderitaan dan kebencian,...

"If you let go a little, you will have a little peace. If you let go a lot, you will have a lot of peace. If you let go completely, you will have complete peace"

Sadhu...sadhu...sadhu...
Namo Buddhaya  _/\_

5
2008.5.13 jam 10.30 pm
>12.000 org meninggal dunia & >18.000 org dikabarkan hilang, 26 ekor Panda terluka dan tewas.
Gempa beruntun 5~6 Skala Richer terjadi dari kemarin malam 12 Mei hingga tadi pagi 13 Mei,...

Pendapat dari salah satu korban, awalnya terasa gempa ringan dan tiba2 terjadi gempa besar pada saat +-jam 14.30,...
Saat ini masih dalam penolongan dan pencarian korban gempa; konsumsi, dana bantuan dan dokter sangat kekurangan.
Kondisi cuaca saat ini di SiChuan Province (lokasi kejadian) hujan sedang ~ lebat selama seharian, suhu saat ini 12~13 C

[CCTV XinWen]

6
Diskusi Umum / Re: Merokok Bolehkah?
« on: 03 May 2008, 04:29:16 PM »
Namo Buddhaya All Dhamma Soldier  _/\_

Sedikit ada tambahan dari pengalaman saya ttg 'Merokok'.
Merokok pada jaman dahulu sebenernya digunakan oleh para petani buat menghusir hama2 yang merusak tanaman padi. Maka dengan sejarah seperti ini munculah rokok hingga saat ini.

Dalam dunia kedokteran rokok bisa digunakan sebagai obat. Contoh dlm kedokteran traditional,...pada jaman dahulu bila terkena penyakit batuk maka bisa merokok dengan menambahakan komposisi rokok yang kita hisap dengan kuku yang telah kita gunting :)

Saya termasuk salah satu orang yang kurang gitu setuju dengan perokok aktiv yang tidak melihat lingkungan sekitar,...
Seperti yang pernah SangBuddha sampaikan, bahwa setiap hal/sesuatu yang akan kita lakukan ada perenungan n motivasinya,... Seumpama wortel baik buat mata,...tetapi bila wortel ini bukan di minum/dimakan tetapi dicolok ke mata maka akan berbeda fungsi dari wortel ini :)

Namo Buddhaya,
smoga berguna bagi para pembaca, bila ad kata2 yang sedikit menyinggung mohon maaf  _/\_

7
Diskusi Umum / Jalan Berunsur 8: 1. Pandangan Benar
« on: 19 April 2008, 07:58:32 PM »
Namo Buddhaya Sodara2 seDhamma  _/\_

Ada beberapa hal yang saya ingin  tanyakan,...
Apa Yang Termasuk Dalam Pandangan Benar:
1. mengerti 4 Kesunyataan Mulia
2. mengerti kusala akusala kamma
3. mengerti anicca dukkha anatta
4. mengerti paticca samuphada
5. mengerti lobha dosa moha, dan cara melenyapkannya

Pertanyaan Yang Muncul
1. tentang kusala dan akusala kamma

Q: Mengapa meminum minuman keras tidak termasuk dalam akusala kamma?

2. tentang paticca samupadha
    terdapat lima hukum alam di alam semesta
    a. utuniama (hukum yang berkaitan dengan fisika seperti gravitasi dsb)
    b. bijiniama (hukum yang berkaitan dengan biology seperti biji,mutasi,dsb)
    c. kammaniama (hukum kamma)
    d. citaniama (hukum proses kesadaran memory dan pikiran bekerja dsb)
    e. dhammaniama (hukum realitas mencakup hal yang tidak termasuk di hukum a - d)

Q: apakah 5 hukum ini termasuk paticca samupaddha?
Q: apakah sebuah kejadian pasti dipengerahui oleh ke 5 hukum tersebut atau hanya sebagian saja?
Q: hukum citaniama apakah hukum yang mengatur panca khanda?
Q: hukum manakah yang mengatur terbentuknya 31 alam ?

Namo Buddhaya  _/\_

8
Namo Buddhaya _/\_
Wagh anumodana sekali atas jawaban yang diberikan Bro Markos ^^
Quote

...aku akan menjadikan diriku pantas menerima warisan...
dalam kalimat diatas maksudnya apa yach Bro? _/\_

Namo Buddhaya =)

9
Namo Buddhaya  _/\_

Anumodana atas masukan & tambahan yang telah diberikan ^^
Yach dari cerita2 & pertanyaan diatas dikutip dari film seri yang diterbitkan di China berjudul (ShouWang XinFu 22 seri),.. ilacak di www.56.com
seperti nya di Indo ga bisa dibuka error,..krn dlm bahasa mandarin,..filmnya pun pake mandarin,..jd ga ad teks indo/ing.

Anumodana _/\_

10
Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa3x

Namo Buddhaya Saudara-saudara seDhamma  _/\_
   Halo semuanya,..maaf sebelumnya sy sangat jarang isi/reply topik di Dhammacitta ini karena keterbatasan waktu sy  ;D
Mmm,...sy ada topik pembahasan yang menurut sy sangat bagus & ingin sy sheringkan negh,..mari qta sama2 masuk kedalam pikiran kita masing2 sebelum pembahasan ini dimulai,... dan membayangkan bila hal ini terjadi pada kita, coz banyak juga orang bilang klo udah berkeluarga ga ada yang enak,..beda sama saat2 bercinta waktu pacaran hahahaha ^^

Kehidupan begitu Monoton,..seperti yang SangBuddha pernah katakan 'Kelahiran, Tua, Sakit, Mati' sebagai dukkha dari kehidupan ini.
Kita dirawat oleh orang tua kita sejak dari kandungan ibu hingga saat ini. Ada yang berkata bahwa 'dalam dunia ini yang kita hormati & junjung tinggi adalah seorang Ibu & seorang anak',..karena merekalah sebagai salah satu kondisi yang dapat melanjutkan  kehidupan ini yaitu dengan melahirkan & merawat rumah tangga dengan segala penderitaannya. Makanya sewaktu terjadi musibah yang selalu diselamatkan adalah OrangTua (Seorang Ibu) & Anak kecil.

Setelah kita sebagai seorang anak menjadi dewasa maka saatnya untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup kita masing2, kemudian tentunya sebagian besar dari kita masing2 akan menikah & membuat keluarga baru hingga nantinya kita menjadi seorang Ayah/Ibu/Kakek/Nenek (Ammmiiinnnn  ^-^). Nagh saat kita sudah bisa berdikari sendiri, maka kita berbalik membalas budi kepada OrTu kita dengan merawat Mereka yang mungkin sudah tidak berguna dikalangan masyarakat (Pensiun). Saat seperti ini kita sebagai anak yang berbakti maka dengan mau tidak mau harus membagi kasih sayang & perhatian ke 2 arah yaitu terhadap orang tua kita sendiri/Mertua & terhadap keluarga kita yaitu Istri/Suami/Anak. Mungkin pada saat-saat seperti ini banyak masalah2 internal dari kecil sampai yang besar bermunculan, dari yang sepele sampe yang serius di dalam hubungan berkeluarga. OrTu kita saat2 seperti ini hanya mengharapkan kasih sayang & perhatian dari kita sebagai seorang anak. Disisi lain seiringan dengan waktu yang terus berjalan, umur yang terus bertambah, OrTu kita pun semakin lama semakin tua, semakin sulit untuk mengerjakan segala kreatifitas & keaktifannya lagi.

Hasil survey saya terhadap bbrp orang tua yang Mereka pikirkan pada saat2 seperti ini adalah ketakutan akan ajal yang akan menjemputnya yang kapanpun bisa datang & berfikir bahwa selalu tidak ingin merepotkan kita sebagai anak/ berfikir sudah menjadi seorang yang tidak berguna dikalangan manapun karena umurnya yang sudah sangat tua. Alasan Mereka sebagai Orang Tua dalam hati kecilnya memang membutuhkan kasih sayang & balas budi dari kita sebagai seorang anak, tetapi bila mereka terlalu menuntut hal ini pada kita sebagai seorang anak maka tidak tertutup kemungkinan kelurga kita pun bisa retak bahkan pecah karena mungkin salah satu penyebabnya tidak bisa membagi waktu atau timbul kecemburuan sosial antara keluarga kita & orang tua kita. Tidak ada orang tua khususnya seorang ibu yang ingin menjatuhkan anaknya sendiri.

Karena kita semua tau bahwa semua hal apapun tidak bisa lepas dari yang namanya waktu & Anicca. Nanti pun kita semua kemungkinan besar akan seperti mereka. Seseorang saat sudah tua nanti semakin tua semakin lemah pula seluruh organ vitalnya, rambut semakin putih, kulit semakin keriput, mata mulai rabun, jantung mulai lemah, makan mulai sulit, dsb menjadi sosok Orang Tua yang begitu rapuh yang sudah tidak berguna lagi, berbagai penyakit bermunculan dikarenakan sudah tua & berbagai organ vital yang sudah melemah. Ini Fakta Saudara-saudara!

Sodara-sodara,... Kasusnya begini:

1. Seandainya Orang Tua kita saat sudah tua nanti bahkan kita sendiri ud menjadi sosok seorang Kakek/Nenek, bagaimana cara kita membagi perhatian antara keluarga kita, cucu & Orang Tua kita atau Mertua kita?

2. a. Saat kita berkeluarga nanti, apakah kita sebagai seorang anak yang telah berkeluarga akan mengajak orang tua kita yang sudah tidak mampu untuk tinggal dalam satu rumah?
    b. Atau seandainya kita kaya & mampu menyediakan 1 rumah untuk Orang Tua kita tinggal & menyewa seorang pengasuh orang tua untuk merawat Orang Tua kita?
    c. Atau pilihan ketiga kita akan menyerahkan orang tua kita yang sudah tidak mampu kepada Yayasan Panti Jompo?
(Pertanyaan No.2 ini sangat Khas,..jd bila Sodara menjawab Ya/Tidak tolong kemukakan alasannya mengapa memilih Ya/Tidak)


3. Saat OrangTua kita tua nanti seandainya menderita penyakit yang butuh pengawasan ketat & perhatian ketat seumpama seperti penyakit Alzheimer's Disease (Pelupa), sedangkan kita saat ini lagi sibuk2nya kerjaan,..istri/suami pun harus pergi kerja,..sedangkan saudara kandung kita (bila ada) sibuk juga dengan keluarganya & kerjaannya/kondisinya kurang memenuhi untuk bertambah 1 ato 2 org lagi didalam keluarga mereka, belum kita harus merawat anak/cucu kita. Masalah ini mungkin saja terjadi & setiap dari kita masing2 akan mengalaminya saat kita berkeluarga/tua nanti. Apa yang akan kita lakukan sebagai seorang anak yang berdiri diantara keluarga kita, Orang Tua kita, & Posisi kerjaan kita (karier) yang tidak kalah pentingnya dalam kehidupan saat ini?

Perlu dijelaskan penyakit Alzheimer's Disease adl. penyakit pada orang yang sudah tua dengan hilangnya ingatan & kemampuan untuk membedakan sesuatu (intellect) yang terus berlanjut. Penyakit ini tidak jelas sejak kapan terjadi pada si penderita sampai penderita sudah menginjak umur yang cukup tua & bener2 jelas terlihat perubahan pada si penderita baru bisa ke rumah sakit untuk diperiksa. Semakin tua si penderita maka semakin berat juga penyakit yang dideritanya. Bahkan bbrp ciri2nya kehidupan sehari2 seperti sikat gigi, mandi bisa lupa & emosi ga stabil, penglihatan, pendengaran, bicara berkurang, tidak suka bergaul ato bicara dengan org sekitar, sampai terakhir buang air kecil & besarpun ga bisa dikontrol/ditahan dsb.

Mungkin dari Saudara-saudara seDhamma ada yang punya pengalaman atau mengerti sebagai 'jalan tengah' yang harus kita lakukan bila terjadi salah satu hal dari diatas dalam kehidupan kita nanti harus bagaimana bisa disheringkan dalam topik ini :)

Sabbe satta saddha hontu avera sukhajivino
Namo Buddhaya  _/\_ Semoga bermanfaat ^^

11
Sarana Sembahyang (Puja/Persembahan)

Dalam melakukan sembahyang / Puja Bakti sebaiknya ada yang dipersembahkan / Puja yang merupakan :
1.       Dupa / hio/ kayu garu
2.      Bunga / puspe / puspa
3.      Aloke / penerangan / lilin / lampu
4.      Argha / air
5.      Buah segar
6.      Air teh
7.       Bhojana / Navidya / Makanan bergizi
8.      Ratna / Mustika
9.      Mutiara
10.   Pakaian

Dupa / hio / kayu garu

Persembahan kepada Hyang Buddha dan Bodhisattva sebagai pernyataan sikap ketulusan, kebesaran Hyang Buddha dan Bodhisattva yang dapat membimbing umat ke arah kemajuan, ketentraman, kebijaksanaan dan sekaligus dapat mengundang datangnya para Dewa, Naga, Asura, Yaksa, Gandharva, dan makhluk-makhluk lainnya, sekaligus juga dapat menciptakan suasana hikmat, sakral.

Dupa juga melambangkan jasa dan kebajikan perbuatan baik tanpa pamrih / paramita, akan berbuah pahala yang berlimpah-limpah bagaikan asap dupa dapat menyebar luas dimana-mana.

Bunga / puspa

Sebagai tanda kebesaran dari Ajaran Hyang Buddha beserta para Bodhisattva, indah, agung dan dapat menimbulkan getaran welas asih. Juga lambang dari ketidak-kekalan kehidupan di Svahaloka (dunia) ini, tumbuh, mekar, layu dan lenyap. Oleh karena itu selagi kita ada kesempatan berbadan sehat, kita harus selalu melakukan kebajikan untuk memupuk karma yang baik, bagaikan bunga yang indah dipersembahkan kepada yang layak dipersembahkan. Bunga yang segar indah dipersembahkan di altar, altar tersebut ada dupa yang telah dinyalakan, akan lebih banyak mengundang makhluk-makhluk yang membutuhkan.

Aloke / penerangan / lampu / lilin

Lampu penerangan dipersembahkan dihadapan Buddha dan dibacakan ayat kitab suci / Mantra oleh Arya Sangha, akan memperoleh pahala penerangan dalam kehidupan ini dan dapat mengundang para makhluk pelindung Dharma lebih banyak lagi, untuk melindungi kita serta mencegah dari mara bahaya.

Api dalam pengertian Sakral dari getaran Mantra / Dharani Hyang Buddha atau Bodhisattva akan dapat mengurangi / membakar kekotoran bathin dan menerangi perjalanan hidup ini, bagi yang mempersembahkan dengan penuh sujud dan kehendak memperoleh berkah, ia dapat dijahui oleh makhluk-makhluk jahat. Oleh karena itu api / geni  disebut juga api pensucian. Api juga lambang dari semangat.

Argha / Argham / Arghya

Air atau sesuatu hasil bumi seperti biji-bijian yang mana merupakan lambang kehidupan, sekaligus juga lambang kekuatan berkah dari pensucian dari kebodhian.

Buah-buah segar / Makanan
-          Buah segar dipersembahkan di altar Hyang Buddha, Bodhisattva atau dewata merupakan sikap pengorbanan tulus terhadap yang dipuja.
-          Buah segar dipersem,bahkan merupakan tekad mengabdikan diri kepada semua makhluk dan membagi hasil pahala kita kepada orang lain.
-          Ada beberapa dari para makhluk suci (para dewa ?dewi) yang hidup dari persembahan buah-buah segar dan makhluk-makhluk suci yang telah menerima persembahan itu akan melindungi kita dari gangguan-gangguan jahat, serta dapat menimbulkan nilai-nilai kesakralan / getaran suci.

Teh / Daun Teh / Air Teh

Teh yang dipersembahkan dengan sujud di altar dengan membaca Mantra / Sutra akan dapat memperkuat bathin dari gangguan Dewa Mara / anasir jahat, serta menambah kekuatan pribadi menghadapi gangguan-gangguan luar yang jahat / jelek, dan menimbulkan getaran suci atau menambah getaran yang baik di altar.

Bhojana / Navidya

Bhojana / navidya, makanan yang bergizi atau obat-obatan dipersembahkan di altar Hyang Buddha, Bodhisattva atau Dewa (ada sejenis dewata perlu sekali dengan obat-obatan ini / makanan bergizi), yang mana merupakan wujud tekad yang kuat dari umat untuk mempersembahkan miliknya yang paling berharga untuk menolong dan mengobati makhluk-makhluk lainnya (apabila dibacakan Mantra puja akan menimbulkan getaran-getaran yang sulit dijelaskan dengan pikiran manusia biasa, yang mana akan membawa pengaruh kemajuan dalam pencapaian keBoddhian / Dewa penolong dekat padanya).

Ratna / Mustika

Ratna merupakan pernyataan kebenaran sunyata tiada duanya (Buddha Dharma), dan untuk Tantra mistik perlu sekali, pada umumnya dipilih tujuh warna mustika : merah delima, biru, putih, kuning, ungu, hitam, hijau, yang mana merupakan unsur api, air, kesucian, logam mas, daya serap kesempurnaan / tanah, kehidupan / kayu, sekaligus lambang kebesaran ajaran Hyang Buddha.

Mutiara

Mutiara dari dalam air / lautan merupakan lambang penerangan yang abadi yang juga berarti ajaran Hyang Buddha tiada duanya, hanya 1 jalan menuju pembebasan.

Pakaian / perlindungan

Pakaian yang diberikan dihadapan Hyang Buddha Bodhisattva mempunyai arti simbolik perlindungan dari ajaran Hyang Buddha. Dapat diartikan juga, yang dipuja akan memberikan perlindungan kepadanya.

Oleh karena itu kita mengerti ajaran Hyang Buddha, sudah seyogyanya memberikan kebahagiaan / ketenangan kepada makhluk lainnya.

Tata cara sembahyang
            Sembahyang atau puja bhakti adalah ungkapan rasa Sradha / keyakinan kepada Agama yang kita anut, oleh karena itu sikap dan tata cara sembahyang harus kita lakukan dengan sempurna.

Anjali

Berarti sebagai lambang dari bunga teratai yang masih kuncup (setiap manusia mempunyai benih keBuddhaan). Sikap memberi hormat dan sujud dengan cara merangkapkan kedua telapak tangan di depan dada.

Vairocana Mudra / Wensin

Ibu jari kanan dan kiri dirapatkan, begitu juga dengan jari telunjuk kanan dan kiri dirapatkan, sisa dari ketiga jari kanan yang telah ditekuk ke dalam dan sisa dari ketiga jari kaki membungkus ketiga jari kanan yang telah ditekuk lalu diangkat hingga kedua ibu jari menyentuh di tengah-tengah antara kedua alis mata yang mengandung arti : pencerapan kekuatan sutra dan Mantra yang kita baca.

Namaskara

Penghormatan yang dilandasi dengan sikap pasrah dan sikap melaksanakan Ajaran-Nya;
1.       Anjali
2.      Vairocana Mudra / Wensin (1x)
3.      Lima anggota badan menyentuh bumi (3x)
4.      Anjali
5.      Vairocana Mudra / Wensin (1x)

Uraian Namaskara :

Dimulai dengan sikap berdiri dan anjali, didalam hati kita mengucapkan ku menghadap kepada Yang ku Muliakan, ku memberi salam dan penghormatan serta mengingat suri tauladan dan Ajaran-Nya, yang dapat memuliakan dan mensucikan diriku.

Badan dibungkukkan hingga 90 derajat, kedua telapak tangan diturunkan sampai posisi 3 jari dibawah pusar, kemudian badan ditegakkan kembali dan melakukan Vairocana Mudra / Wensin (1x).

Sewaktu berlutut, tangan diturunkan ke lantai yang dimulai dari telapak tangan kanan sambil mengucapkan :

Namo Buddhaya
Kemudian telapak tangan kiri diturunkan ke lantai dengan posisi di depan telapak tangan kanan sambil mengucapkan :

Namo Dharmaya
Kemudian telapak tangan kanan dipindahkan sejajar dengan telapak tangan kiri sambil mengucapkakn :

Namo Sanghaya, Svaha
Yang berarti kepada yang aku hormati ku menyerahkan jiwa dan ragaku,

Setelah itu, kepala ditundukkan hingga menyentuh lantai sambil diiringi dengan membuka kedua telapak tangan, mengepal lalu meletakannya kembali. Artinya :

   Aku buka telapak tanganku untuk memohon berkah, bimbingan dan Ajaran-Nya.

   Aku kepal telapak tanganku tanda aku menerima Ajaran dan berkah-Nya.

   Aku meletakkan kembali kedua telapak tanganku ke lantai menyatakan aku siap memegang ajaran dan berkahNya sebagai pedoman dalam pelaksanaan hidupku.

Berdiri di atas tumpuan lutut, sikap melakukan doa yang sujud.

Sebagai ungkapan rasa menyesal, bertobat, memohon ampun dan memohon berkah.

Mudra ketenangan batin / Fang Cang

Disaat-saat tertentu pembacaan Mantra atau Dharani dilakukan sikap demikian, untuk lebih mendapatkan ketenangan dan mencerap getaran-getaran bathin dengan memakai tasbih searah jarum jam.

Pradaksina

Sikap sujud, hormat mengagungkan jasa-jasa Hyang Buddha sekaligus merupakan Samadhi dengan berjalan, pada umumnya dilakukan dengan mengikuti arah jarum jam / ke kanan.

Arti Namaskara

Setiap umat Buddha wajib setiap hari bernamaskara kepada Buddha, Dharma dan Sangha dengan tulus, hikmat dan iklas. Bila cara ini dilakukan terus menerus akan dapat mengikat jodoh lebih lanjut dalam perlindungan Triratna, serta akar kebajikan di dalam jiwa semakin berkembang.

Manfaat Namaskara

Setiap umat Buddha wajib setiap hari bernamaskara kepada Buddha, Dharma dan Sangha dengan tulus, hikmat dan iklas. Bila cara ini dilakukan terus menerus akan dapat mengikat jodoh lebih lanjut dalam perlindungan Triratna, serta akar kebajikan di dalam jiwa semakin berkembang. Dapat diharapkan kelahiran yang akan datang dilahirkan di Surga Buddha atau dilahirkan dalam lingkungan yang saleh yang beragama Buddha. Oleh karena itu Namaskara dengan sujud dan hikmat kepada Triratna dalam keyakinan yang teguh sangat baik adanya.

Setelah kita mengenal tatacara kebaktian Mahayana di atas, marilah kita mengenal arti dari paritta Maha Karuna Dharani dan Prajna Paramita Hrdaya Sutra yang didapat dari Suhu Shi Xian Bing (Anumodana Suhu.........).

MAHA KARUNA DHARANI

Maha Karuna Dharani adalah mantra Sang Avalokitesvara Bodhisattva (Kuan Im Pho Sat), yang disabdakan oleh Sakyamuni Buddha, sebagaimana disebutkan dalam The Sutra of the Vast, Great, Perfect, Full, Unimpeded, Great Compassion Heart Dhrani of The Thousand-handed, Thousand-eyed Bodhisattva who Regards the World Sounds?(Tripitaka Mandarin, buku XX) atau The Dharani Sutra (diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh the Buddhist Text Translation Society, San Fransisco, 1976).

Dharani atau mantra adalah kumpulan suku kata atau kata gaib/mistik yang mempunyai kekuatan luar biasa. Bila mantra dipergunakan dengan tepat dan benar, tiada hal yang tidak mungkin. Dalam karya terkenal The Indian Buddhist Iconography Benoytosh Bhattacharya menulis : Dengan mengucapkan mantra berulang-ulang, akan timbul kekuatan luar biasa, yang akan mengejutkan seluruh dunia.

Karunia artinya welas asih, rasa ingin membebaskan orang dari penderitaan. Jadi Maha Karuna Dharani adalah Dharani Maha Welas Asih atau Mantra Maha Welas Asih, artinya mantra yang dapat membebaskan umat dari semua penderitaan dan kesusahan serta memberikan kebahagiaan.

Dalam The Dharani Sutra disabdakan bahwa manfaat Maha Karuna Dharani antara lain untuk memperoleh kegembiraan dan kedamaian, kebebasan dari segala penyakit, umur panjang, kemakmuran, penghapusan karma berat, hilangnya halangan dan kesusahan, tumbuhnya dalam semua Dharma murni serta semua pahala dan kebajikan, lenyapnya segala penyakit, pencapaian tujuan.

Kunci terpenting adalah kemurnian hati dan kesujudan si pengucap mantra. Dalam Mantras, Sacred Words of Powers mendiang John Blofeld menulis Mantra luar biasa efektifnya, jika kondisi mental benar-benar dipenuhi Dalam Shambala Reviews of Books and Ideas (September 1976), ia menulis : Untuk pelaksanaan kegaiban cara Buddhis ini (pengucapan Maha Karuna Dharani), diperlukan standard moral yang agung.

PRAJNA PARAMITA HRDAYA SUTRA

Prajna Paramita Hrdaya Sutra merupakan salah satu Sutra yang terkenal dalam umat Buddha Mahayana. Terjemahan Sutra ini dalam bahasa Indonesia dikenal nama Sutra Hati atau Shin Cing (Mandarin). Untuk memahami Sutra ini, sebaiknya di baca dengan hikmat agar dapat lebih dipahami.

Yang Maha Suci Sang Avalokitasvara sedang membina Samadhi Kebijaksanaan Sejati untuk mencapai pantai seberang (nirvana). Dalam pengamatan bathinNya, Beliau melihat dengan jelas, bahwa lima kelompok kegemaran (Panca-Skhanda) itu sebenarnya adalah kosong (Sunyata). Dengan pencapaian meditasiNya ini, maka Sang Avalokitesvara telah terbebas dari segala sumber sengsara dan derita.

O, Sariputra, wujud (rupa) tidak bedanya dengan kosong (sunyata), dan kosong (sunyata) juga tidak berbeda dengan wujud (rupa). Maka wujud pada hakekatnya adalah kosong dan kosong adalah wujud. Demikian pula halnya dengan perasaan, pikiran, keinginan, dan kesadaran.

Sariputra, kekosongan dari semua benda tidak terlahirkan, tidak termusnahkan, tidak ternoda, tidak bersih, tidak bertambah, ataupun tidak berkurang.

Oleh sebab itu,dengan kekosongan maka tiada berwujud,tiada perasaan, pikiran, keinginan, dan kesadaran; tiada mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran; tiada wujud, suara, bau, rasa, sentuhan dan gambaran pikiran ; tiada alam penglihatan sampailah tiada alam kekuatan pikiran dan kesadaran (delapan belas alam pengenal)

Tiada 'timbul awal kebodohan' (avijja) maupun tiada 'timbul akhir kebodohan'; hingga usia dan kematian, tiada 'timbul akhir usia tua dan kematian'. Tiada 'timbul derita (Dukha)', lautan derita (samudaya), pelenyapan derita(Nirodha), dan jalan kebenaran (Marga) ; tiada 'timbul kebijaksanaan', maupun tiada 'timbul yang dicapai'.

Karena tiada yang dicapai, maka Bodhisattva mengandalkan Kebijaksanaan Sejati untuk mencapai pantai seberang; oleh sebab itu hati nuraninya telah terbebaskan dari segala kemelekatan dan halangan.

Karena tidak ada lagi kemelekatan dan halangan, maka tidak ada rasa takut dan khawatir, dan dapat terbebas dari ilusi dan keterpedayaan, dengan demikian dapat mencapai Kesempurnaan Sejati.

Para Budha di masa lampau, sekarang, dan yang akan datang membina pada Kebijaksanaan Sejati untuk mencapai Kesadaran Sejati Tertinggi.

Maka kita mengetahui bahwa Maha Prajna Paramita adalah Mantra suci Agung, Mantra unggul dan Mantra yang tiada taranya; Yang benar dan tepat untuk menghapuskan semua derita.

Karena beliau mengucapkan Mantra Prajna Paramita yang berbunyi :

"Gate Gate Paragate Parasamgate Bodhisvaha"  _/\_

12
Namo Buddhaya,

Teman-teman SeDharma _/\_
Dengan didasari keinginan untuk lebih memperkenalkan tata cara kebhaktian Mahayana, maka penulis memberanikan mengutip buku apa yang harus diketahui oleh Umat Buddha Mahayana? karangan Y.A. Bhiksu Dutavira Maha Sthavira, untuk disharing kepada teman-teman sekalian. Adapun tulisan ini hanya mencakup tempat ibadah, keyakinan, dan tata cara sembahyang Mahayana. Jika teman-teman ingin mengenal lebih mendalam, dapat meminjam buku ini di perpustakaan Mangala-Beijing, atau bagi teman-teman di luar Beijing mungkin dapat mencarinya di Vihara Mahayana. Semoga tulisan ini membawa manfaat dan kebahagiaan bagi teman-teman semua.

Metta,
Umat Buddhis


Etika Buddhis


(Di Cetiya Mangala Beijing, Kedutaan Besar Republik Indonesia, Beijing, China)

Sebelum kita mengenal lebih dalam tata cara kebhaktian Mahayana, ada baiknya kita mengenal Etika Buddhis terlebih dahulu, yang telah di siapkan sejak OBMangala pertama didirikan. Apa itu etika ? Etika adalah suatu peraturan tata susila yang dapat menunjang peningkatan kemoralan, konsentrasi dan kebijaksanaan seseorang agar orang tersebut dapat hidup dalam kedamaian dan meningkatkan keharmonisan dunia masyarakat luas. Apa fungsi dari etika ? Etika bukanlah suatu hukum yang pasti harus dilaksanakan oleh setiap orang, tetapi dengan hidup beretika, seseorang dapat membawa dirinya ke masyarakat manapun juga, tanpa memperoleh suatu kesukaran dan celaan dari puhak lain.

Sebelum puja bhakti dimulai para umat sebaiknya :
1.      Datang sepuluh (10) menit sebelum kebhaktian dimulai
2.    Melepas alas kaki sebelum masuk ke ruang kebhaktian
3.      Namaskara ke hadapan Buddha Rupang
4.      Memakai pakaian sopan dan rapi (dimohon tidak menggunakan  pakaian U Can See atau celana pendek)
5.       Mematikan alat komunikasi dalam bentuk apapun

Sebelum puja bhakti / chanting / ceramah / diskusi, para umat sebaiknya :
1.        Tidak berbicara / berbisik kepada siapapun kecuali umat tersebut mempunyai hak untuk bicara
2.        Tidak berdiri atau bersandar dengan lengan / tembok atau tidur
3.        Tidak meninggalkan ruangan kecuali sakit
4.        Mematikan alat komunikasi

Sewaktu di dalam / luar Cetiya, para umat sebaiknya :
1.        Tidak menyelonjorkan / menghadapkan kaki ke arah Buddha Rupang ataupun ke umat lain
2.        Melatih Pancasila Buddhis (tidak membunuh, mencuri, berbuat asusila, bicara kotor, mabuk-mabukkan)

Puja Bhakti Mahayana
Dibawah ini adalah puisi yang berjudul Benih ditulis oleh Bhiksu Dutavira di halaman depan buku ini. Berbicara tentang benih, sebenarnya benih-benih keTuhanan ada dalam diri. KeTuhanan (Hyang Tathagata) sebagai sumber kehidupan adalah sebab utama segala sesuatu yang ada dialam kehidupan ini (segala-galanya bersumber kepada sebab utama ini).       

Benih
Jika benih tidak ditanam,
Bagaimana anda mengharapkan tumbuhnya buah ?
Jika tidak merawat dan memupuk,
Bagaimana anda mengharapkan panen berlimpah?

S'gala kondisi adalah jodoh
Tercipta karena sebab
Jika sebabnya tiada
Layakkah mengharapkan isinya?

Kemelekatan membentuk kondisi
Jika tidak dapat melepaskannya
Anda tetap seorang manusia biasa
Yang berputar dalam arus ketidak-pastian, derita, derita, tanpa inti adanya.

(Y.A. Bhiksu Dutavira)

Adanya benih-benih KeTuhanan (kehidupan) dalam diri manusia dan makhluk hidup lainnya yang telah dibawanya sejak lahir dalam kandungan sebagai sumber kehidupannya. Maka makhluk hidup secara langsung mempunyai hubungan dengan KeTuhanan disebut juga Alayavijnanam.

Sayang sekali, masih banyak orang yang tidak dapat merasakan adanya benih KeTuhanan itu dalam dirinya sendiri sehingga tidak bisa merasakan ketentraman dan kebahagiaan dalam hidupnya. Untuk itu setiap manusia harus menyadari bahwa ia mempunyai benih KeTuhanan dan mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh kebahagiaan seperti Sang Buddha. Sehingga setiap manusia harus dapat membangkitkan benih Ketuhanan yang ada pada dirinya sendiri.

Cara membangkitkan benih KeTuhanan dalam diri sendiri harus dilakukan sendiri dengan berpedoman pada Ajaran Buddha yaitu : Karuna Prajna Amitabha landasan kebodhian Sad Paramita pedoman pelaksanaan, bertekad dilahirkan di Surga Sukhavati, itulah agama Buddha Mahayana Sukhavati.

Dengan penghayatan kita dapat membangkitkan benih Ketuhanan dalam diri sendiri. Orang yang mau berbahagia dan terbebas dari penderitaan yang ada ia harus melaksanakan hidup dalam pedoman Agama Buddha yang ia wujudkan dalam lima pintu penghayatan memasuki lautan Surga Sukhavati yaitu :
1.       Pintu Menghormat dan Sembahyang
2.      Pintu Memuliakan nama Buddha
3.      Pintu Bertekad dilahirkan di surga Sukhavati
4.      Pintu selalu instropeksi perbuatan sendiri apakah sudah hidup dalam jalan ke-Buddhaan, bila tidak ia harus mau mengoreksinya / memperbaikinya
5.      Pintu Penyaluran jasa, yaitu membagikan kebahagiaannya / berkah kepada yang lain.

Tempat Ibadah
Tempat ibadah dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.       Karma Vihara; dapat diartikan sebagai kemauan / kehendak kita yang suci untuk beribadah (mempersiapkan diri ke Vihara / tempat suci sesungguhnya bathinnya sudah menuju kedalam kesucian Vihara, untuk itu perbuatannya harus mempersiapkan diri dengan pakaian bersih dan mensucikan ucapan, perbuatan dan pikiran kearah kesucian).
2.      Rupa Vihara; adalah bentuk tempat ibadah yang terwujud
3.      Arupa Vihara; adalah vihara dalam jiwa yang terbagi memjadi 4 bagian yaitu :
3.1.       Maitri (Cinta Kasih)
3.2.      Karuna (Welas Asih / Kasih Sayang)
3.3.      Mudita (Membagi rasa di dalam kegembiraan dan  turut simpati atas kesusahan orang lain).
3.4.      Upeksa (Keseimbangan bathin)

Tempat ibadah Agama Buddha disebut Rupa Vihara dapat dibagi dalam statusnya ialah; Arama Vihara, Caitya/Cetya, Dharma Prasadha, Dharma Sala, Dharma Loka, Samadhi Loka, dll.

Arama Vihara yaitu tempat ibadah yang besar yang terdiri dari banyak Dharma Prasadha, Dharma Sala, Dharma Loka, Samadhi Lka, Sasana Loka, Kuti, dll atau yang mudah disebut Vihara besar yang ada tempat pendidikan para Bhiksu/ni, Samanera/i dll.

Vihara  yaitu tempat ibadah Agama Buddha yang terdiri dari sekurang-kurangnya ada Dharma Sala, Kuti (tempat tinggal para Bhiksu), Sasana Loka dll.

Caitya/Cetiya yaitu tempat ibadah Agama Buddha yang kecil yang dapat dimiliki oleh pribadi umat maupun tempat ibadah kecil yang tidak ada kuti dll.

Dharma Prasadha yaitu tempat sembahyang Agama Buddha yang dipergunakan juga untuk khotbah.

Kuti yaitu tempat tinggal para Bhiksu

Sasana yaitu tempat belajar Agama Buddha atau perpustakaan

Dharma Sala yaitu ruangan sembahyang, upacara dan khotbah ajaran Buddha

Dharma Loka yaitu tempat khotbah Agama Buddha

Samadhi Loka yaitu Ruangan Samadi


Keyakinan / Sradha

Keyakinan / Sradha Umat Buddha ialah mendekatkan diri dan menyatukan diri dalam perlindungan Triratna yaitu Buddha Ratana, Dharma Ratana, Sangha Ratana. Hal ini merupakan dasar utama kerohanian Etika dan Moral umat Buddha yang biasa dinyatakan di dalam setiap sembahyang, kebaktian, upacara sebagai berikut :
-->        Kami berlindung kepada Buddha
-->        Kami berlindung kepada Dharma
-->        Kami berlindung kepada Sangha
-->        Sampai tercapainya pantai bahagia dengan jasa dan pahala ini, lenyaplah penderitaan tercapailah ketentraman dan kebahagian.

Atau dengan cara mantra yaitu :
-->        Namo Buddhaya
-->        Namo Dharmaya
-->        Namo Sanghaya
-->        Namo Amitabha Buddhaya svaha

Untuk itu setiap umat Buddha yang ingin menjadi siswa Hyang Buddha agar dapat kekuatan rohani, untuk bebas dari penderitaan dan mendapatkan kebahagiaan, ia harus belajar kepada Triratna dan melakukan pengakuan iman dalam penyerahan total diperlindungan Triratna yaitu harus di Trisaranakan oleh anggota Bhiksu / Bhiksuni atau oleh anggota Sangha yang didelegasikan kepada Shramanera/i.

Sembahyang

Ajaran Hyang Buddha berpedoman dengan Hukum Karma. Oleh karena itu, melaksanakan Ajaran Hyang Buddha dalam kehidupan sehari-hari wajib adanya, apalagi Hyang Buddha bersabda bahwa : Semua perbuatan manusia semuanya dimulai dari cetana /  kemauan dan diwujudkan dalam pebuatan yang nyata......(vairocana Sutra Bab I) Buddha bersabda : ?Jika ada manusia yang menerima, memegang dan melafal nama Kwan Se Im Po Sat?didalam waktu waktu tertentu, menghormat, bernamaskara dan memberikan puja ; dua perbuatan ini dapat menambah keberuntungan di dalam kehidupan manusia. Dengan kesujudan yang dilakukannya ini, akan mendapatkan ratusan tahun, berkali-kali tummbal lahir dapat menghasikan pahala yang tiada batasnya. ........... (Sad Dharma Pundarika Sutra, bab Kwan Im Po Sat Ayat ke 6)

            Oleh karena itu, penghayatan Ajaran Hyang Buddha untuk umat yang saleh harus dimulai dari menghormat dan sembahyang, memuji kemuliaan Buddha, bertekad memperoleh kegembiraan hidup di Surga Sukhavati, instropeksi / samadhi di dalam melaksanakan ajaran Buddha, dan membagi keberuntungan kepada semua makhluk. (Berbuat baik membagikan kebahagiaan kita kepada makhluk lainnya).

  Sebagai umat Buddha yang saleh, setiap hari kita wajib menjalankan :
1.       Bersembahyang sebelum dan setelah bangun tidur.
2.      Bersembahyang sebelum dan sesudah makan, dengan memberikan puja kepada Buddha, Dharma dan Sangha.
3.      Sekurang-kurangnya ke Vihara setiap hari Uposatha untuk bersembahyang secara pribadi, berdoa bersama, kebaktian membaca Sutra, Matra, memuliakan nama Buddha. Berusaha selama 24 jam untuk melatih diri di jalan kesucian yaitu tidak berbuat jahat, selalu berbuat kebajikan, sucikan hati dan pikran.
4.      Sekurang-kurangnya setiap Uposatha melakukan puasa Agama Buddha Mahayana (Vegeterian) dan puasa Buddha yaitu 8 pantangan / 8 sila.
5.      Membiasakan diri melakukan Sad Paramita, membalas 4 budi besar (Catur Bhakti) dan menolong mereka di tiga alam samsara.

Sembahyang / puja bhakti adalah mutlak bagi setiap umat Buddha yang saleh dan mempunyai 2(dua) pengertian yang mendasar sebagai berikut :

Sembahyang sebagai sarana membina diri :
1.       Meningkatkan rasa taqwa kepada Hyang Tathagata / Tuhan Yang Maha Esa, para Buddha, Bodhisattva dan Mahasattva
2.      Meningkatkan penghayatan Ajaran Hyang Buddha, dengan membacakan Mantra, Sutra, Vinaya dan memasuki 5 pintu lautan surga Sukhavati.
3.      Meningkatkan renungan akan arti hakekat hidup dan kehidupan / samadhi (konsentrasi, bhavana, hasilnya samantha / kekuatan iman dan Vipassyana / kebijaksanaan / pandangan terang)
4.      Memperkuat akar kebajikan / kebijaksanaan dan memupuk dasar keberuntungan
5.      Meningkatkan tekad ke Bodhian
6.      Bila dilakukan dengan rutin berarti melatih, memperkuat dan mengembangkan daya kemampuan otak kiri dan kanan kita, sekaligus memperkuat rasa kepercayaan diri dan meletakkan dasar untuk memperoleh hidup yang lebih beruntung dan bahagia, seta menyimpan jasa dan pahala agar tumimbal lahir ke alam yang lebih baik, bahkan ke Surga Sukhavati

Sembahyang sebagai pengamalan dari Ajaran Hyang Buddha

Pengertian ini merupakan perwujudan kesadaran yang penuh kesucian / paramita, setiap ucapan, perbuatan, pikiran / jiwa, selalu dilandasi dengan kesucian dan iklas. Makhluk yang melaksanakan kehidupan sehari-hari dengan cara ini, berarti ia sudah bersembahyang dalam kehiudupan sehari-harinya. Demikianlah para Arya suci mulia yang telah mencapai salah satu dari 10 tingkat kesucian para Bodhisattva (memasuki Jhana/ Arus kesucian).

continued to p.2

13
Buddhisme untuk Pemula / Kebijaksanaan dalam Dhamma
« on: 07 April 2008, 12:43:38 PM »
KebijaksanaanDhamma _/\_
Ajaran Sang Buddha yang pertama adalah jangan menjadi orang bodoh. Bodoh yang dimaksud Sang Buddha ini bukan bodoh karena kurang sekolah, tetapi bodoh tidak mengerti sifat kehidupan ini. Dhamma membuat saudara menjadi mengerti tentang kehidupan ini,
menjadi bijaksana.
SAAT INI SAYA AKAN MEMBICARAKAN suatu uraian Dhamma yang agak luas dan mendalam. Oleh karena itu saya minta perhatian Saudara, karena mungkin uraian ini bukan sesuatu yang mudah ditangkap. Meskipun memang hampir semua ajaran Sang Buddha bukan ajaran yang sederhana. Ajaran Sang Buddha adalah suatu ajaran yang jelas; Sang Buddha tidak pernah mengajarkan ajaran yang samar-samar atau dengan perumpamaanperumpamaan yang mungkin bisa disalahtafsirkan.

Sang Buddha selalu mengajarkan Dhamma dengan terang dan jelas itu seperti kalau kita melihat suatu benda, siapa yang mempunyai mata akan dapat melihat benda itu dengan terang dan jelas. Ajaran Sang Buddha yang terang dan jelas itu akan menjadi terang dan menjadi jelas, kalau Saudara melihatnya dengan pikiran, dengan pengertian dan perenungan; karena ajaran Sang Buddha tidak hanya menawarkan: "Anda percaya atau tidak!" Tidak hanya begitu. Kalau ajaran Sang Buddha itu hanya menawarkan 'Anda percaya atau tidak', maka itu sesuatu yang amat mudah. 'Kalau Anda tidak mau percaya, ya sudah; tetapi kalau Anda percaya maka anda akan memperoleh manfaat'. Ajaran Sang Buddha sama sekali tidak demikian. Meskipun Saudara mendengar tetapi kalau mendengar dengan telinga, tidak mendengar dengan pemikiran maka belum tentu Saudara bisa menangkap apa yang diajarkan Sang Buddha. Saudara-saudara, untuk mengerti agama Buddha memang harus menggunakan akal; dalam bahasa Indonesia sering dikatakan penalaran.
Kalau Saudara tidak menggunakan penalaran, Saudara bisa mendengar tetapi tidak mengerti. Apalagi kalau kita menguraikan hal-hal yang sangat mendalam, karena ajaran Sang Buddha ini tidak hanya mengajarkan Saudara menjadi orang yang baik tetapi ingin mengajak Saudara menjadi orang yang bijaksana. Mengapa demikian? Karena menjadi orang yang baik saja tidak cukup, sangat tidak cukup! Orang yang baik tapi kurang memiliki kebijaksanaan, maka bila suatu saat ia menghadapi persoalan, ia akan luntur, ia akan meninggalkan kebaikan yang dilakukannya. Buddha Dhamma mengajarkan kita bagaimana menjadi orang yang baik dan dilengkapi dengan kebijaksanaan.

Oleh karena itu, berusahalah untuk mengerti Dhamma dengan baik. Dhamma itu seolah-olah permata atau pelita yang kalau kita dalam
kebingungan, keruwetan, Dhamma itu memberikan kita arah sehingga memberikan semangat untuk melanjutkan kehidupan ini. Ajaran Sang Buddha yang pertama adalah jangan menjadi orang bodoh. Bodoh yang dimaksud Sang Buddha ini bukan bodoh karena kurang sekolah, tetapi bodoh tidak mengerti sifat kehidupan ini. Dhamma membuat Saudara menjadi mengerti tentang kehidupan ini, menjadi bijaksana. Saudara-saudara, tidak usah kita mempunyai keinginan yang macammacam, yang macam-macam itu adalah yang 'wonder-wonder', yang ajaib-ajaib. Saya tidak cenderung untuk bicara tentang dewa, makhluk halus, alam lain,meskipun itu memang ada dibicarakan
oleh Sang Buddha, tetapi sangat sedikit. Apakah yang menjadi tujuan utama Sang Buddha? Yang menjadi tujuan utama Sang Buddha adalah bagaimana umat manusia ini bisa menjadi bijaksana. Kebijaksanaan itu sangat mahal sekali harganya, dan sangat berguna. Bukan
melihat dewa, bukan melihat makhluk halus. Dalam kehidupan ini, kita mengalami bermacam-macam perubahan. Bila itu perubahan yang menyenangkan, tidak jadi masalah; dari rendah menjadi tinggi, dari miskin menjadi kaya, dari kecil menjadi dewasa, semua orang dapat menerimanya; Dhamma, agama, tidak perlu campur tangan. Tetapi sebaliknya, dari yang berpangkat menjadi tidak berpangkat, dari kaya menjadi menurun, kalau tinggi menjadi rendah, kalau di atas kemudian sekarang menjadi di bawah, kalau utuh kemudian pecah, kalau sehat kemudian sakit, kalau sekarang rambut hitam kemudian menjadi warna keputihputihan, siapkah Saudara menghadapi itu? Hal-hal itu tidak bisa dihindari.

Setiap saat kita bisa meninggal, dan kita tidak tahu kapan kita meninggal. Ini adalah kenyataan dari kehidupan ini. Biasanya kenyataan yang tidak enak, orang-orang tidak mau mengerti. Manusia inginnya bicara tentang surga, bahagia, untung besar, dan sebagainya, tetapi sulit menerima perubahan yang tidak menyenangkan. "Saya sudah berbuat baik sekian lamanya, tapi kok saya masih menghadapi bermacam-macam kesulitan. Ah... apa gunanya melakukan kebaikan, apa perlunya melakukan kebaikan, saya tidak mendapat manfaat dari kebaikan yang saya lakukan." Orang seperti itu tidak dilengkapi dengan kebijaksanaan. Kebijaksanaan Dhamma itu yaitu mengerti sifat kehidupan ini dengan sebaik-baiknya.

Pengertian yang lainnya lagi. Kalau kita berdagang, maka resikonya kita bisa mengalami kerugian. Itu sudah hukumnya. Inilah Dhamma. Kalau Saudara berdagang tetapi Saudara tidak siap menerima kerugian, maka Saudara akan menjadi orang yang sangat kecewa. Demikian juga bila punya mobil baru, resikonya mungkin bisa digores orang, ditabrak oleh sopir, hancur, harus begini. Sebetulnya jawabannya mudah. Saudara mengalami begitu karena saudara punya mobil. Kalau Anda tidak ingin resiko seperti itu, jangan punya mobil, selesai! Mudah sekali. Semakin banyak saudara punya keinginan atau hawa nafsu, bila tidak dilengkapi dengan kebijaksanaan, Saudara akan semakin menderita. Punya anak juga harus menanggung resiko, seperti misalnya anak nakal, tidak mau pulang ke rumah, menghabiskan uang dan lain-lain. Itu resikonya, Saudara. Bila tidak ingin punya persoalan dengan anak, jangan punya anak. Lalu apakah kita tidak boleh punya anak, tidak boleh punya mobil, tidak boleh punya rumah? Bukan demikian. Kalau Saudara menginginkan yang banyak, tidak ingin mempunyai barang barang yang banyak, itu baik, itu salah satu cara. Tetapi ada cara yang lain. Silakan punya mobil, silakan punya rumah yang besar, silakan punya pabrik yang besar, silakan punya anak, punya istri, punya suami, dan sebagainya, tetapi siap dengan resiko yang akan dihadapi. Kalau tidak siap dengan resiko yang akan dihadapi lebih baik tidak punya. Jadi Sang Buddha itu menjelaskan kepada kita seperti menjelaskan aksioma. Banyak keinginan, banyak masalah; banyak barang-barang, banyak masalah. Sedikit keinginan, sedikit masalah; sedikit barang-barang, sedikit masalah. Itu cara yang pertama.

Cara yang kedua: siap mempunyai barang-barang tetapi siap juga mengalami perubahan. Itulah pilihan untuk Saudara. Mengurangi masalah dengan mengurangi keinginan. Atau mengurangi masalah dengan menambah kebijaksanaan. Siap menerima perubahan setiap saat. Kalau Saudara tidak siap menerima perubahan, lebih baik Saudara tidak banyak keinginan. Dari penjelasan ini Saudara akan melihat dengan jelas bahwa menjadi orang baik saja tidaklah cukup. Saudara harus siap menghadapi perubahan. Perubahan atas istri, atas suami, atas anak, atas rumah, atas pekerjaan. Saudara tidak bisa mengatakan: "Aku tidak mau perubahan." Tidak bisa Saudara. "Aku mau perubahan yang baikbaik saja. Aku tidak mau perubahan yang tidak menyenangkan." Memang keinginan kita itu begitu, tetapi kondisi tidak memungkinkan begitu. Inilah Dhamma.

Saudara melihat dewa, melihat mahluk halus, itu memang sulit. Sulit sekali. Saudara harus meditasi, mengembangkan Jhana, harus mempunyai dibbacakkhu, baru bisa melihat makhluk halus. Tetapi saudara, ada yang lebih sulit daripada melihat dewa, melihat makhluk halus. Namun walaupun lebih sulit, bukan berarti tidak bisa didapatkan. Apa yang lebih sulit dari melihat makhluk halus itu? Yang lebih sulit adalah melihat Perubahan. Seperti yang sudah saya jelaskan di depan, sudah siapkah Saudara melihat perubahan; perubahan yang tidak enak yang akan Saudara hadapi? Itu lebih sulit daripada melihat Dewa. Inilah kebijaksanaan Dhamma. Satu cerita di zaman Sang Buddha ada seorang pertapa yang bisa berjalan di atas air, menyeberangi sungai. Dia menunjukkan kepandaiannya itu di depan Sang Buddha. "Pertapa, berapa lama kamu bisa mempunyai kepandaian seperti itu?" tanya Sang Buddha. "Dua puluh tahun, Bhagava".
Kalau kita mendengar jawaban seperti itu, kita akan mengatakan,"Aduh, kamu hebat sekali! Dua puluh tahun dengan keuletan, kesungguhan bermeditasi sehingga bisa berjalan di atas air. Aku tidak mampu." Tetapi komentar Sang Buddha berbeda. Apa komentar Sang Buddha? "Pertapa, kalau Aku dengan uang satu ketip bisa menyeberang sungai (yaitu dengan mengupah perahu menyeberang sungai), tidak perlu 20 tahun."

Bukan sinis, Saudara. Kalau Sang Buddha bukan maha bijaksana, tidak mungkin Beliau akan memberikan jawaban seperti itu, tetapi mungkin akan memuji, "Hebat meditasimu, tinggi meditasimu, Aku memujimu, engkau berhasil." Itu kalau kita. Tetapi Sang Buddha maha bijaksana. Kebijaksanaan Sang Buddha itu membuat Sang Buddha memberikan komentar yang sangat tepat sekali. "Dengan uang satu ketip, Aku bisa menyeberang sungai, tidak perlu 20 tahun bersusah payah." Itulah kebijaksanaan. Oleh karena itu, umat Buddha tidak perlu terheran-heran mendengar yang wonder-wonder, tentang kegaiban, kesaktian, karena itu tidak seberapa kalau dibandingkan dengan kebijaksanaan, apalagi kebijaksanaan Dhamma, sangat tinggi nilainya, tidak bisa dibandingkan sekalipun dengan kegaiban atau kesaktian. Justru Sang Buddha menghargai sangat rendah kesaktian dibandingkan dengan kebijaksanaan. Inilah yang ditunjukkan Sang Buddha. Cobalah Saudara mempunyai wawasan yang luas. Orang yang wawasannya luas tidak mudah marah, tidak mudah tersinggung, tidak mudah naik darah, tidak mudah brangasan. Itulah orang yang kuat. Sekalipun dipancing-pancing, dia akan tenang. Bukan tenang masa bodoh, tetapi tenang karena dia tidak ingin terpancing. Saudara, apakah yang saya maksudkan dengan pandangan yang luas? Yaitu pandangan yang tidak hanya melihat pada satu arah. Itu bukan pandangan Buddhis. Pandangan seorang umat Buddha harus melihat pada banyak faktor. Satu sebab atau satu faktor tidak mungkin membuat satu keadaan. Satu keadaan itu banyak sekali faktornya.

Kalau Saudara mau mengerti ini, Saudara adalah seorang umat Buddha yang baik. Tetapi kalau Saudara tidak mau mengerti ini, meskipun Saudara mempunyai altar, rajin baca paritta, saya sulit menganggap Saudara sebagai umat Buddha. Yang membuat seseorang menjadi
umat Buddha itu adalah cara berpikirnya, bukan upacaranya. Kalau Saudara yang siap menjadi umat Buddha, Saudara harus siap mengubah cara berpikir yang tidak sesuai dengan Dhamma. Saya pernah mencontohkan demikian. Kalau Anda ingin makan pisang goreng, Anda harus punya pisang. Kalau tidak punya pisang apa yang akan digoreng? Jika punya pisang tapi tidak punya minyak, mau menggoreng dengan apa? Apakah dengan air? Tidak hanya punya pisang, harus punya minyak, tepung, gula, air, wajan, kompor, minyak
kompor, sumbu kompor, korek api, ada manusia dan manusia itu mau menggoreng pisang goreng. Dua belas sebab/faktor untuk bisa makan pisang goreng. Nah, kalau beli kan tidak usah 12 sebab/faktor, Bhante?

Kalau beli, sebabnya lebih banyak lagi. Saudara mau beli pisang goreng dengan apa? Dengan duit. Duitnya dari mana? Ya, minta dari ibu. Khan harus punya ibu. Minta dari kenalan khan harus punya kenalan. Saudara punya kenalan sebabnya bagaimana. Saya kenal dengan dia itu sebabnya panjang. Kan begitu. Itulah Paticcasamuppada. Itulah Dhamma. Saya tidak berbangga hati. Saudara boleh belajar dari sistem-sistem yang lain apakah Saudara akan menemui pelajaran seperti ini? Sulit. Inilah penemuan Sang Buddha yang luar biasa. Yang membuat kita terbuka, pandai, bijaksana, tidak hanya sekedar menjadi baik. Dari pelajaran ini, kita menarik kesimpulan, tidak ada alasan untuk sombong. Anda bisa membuat pisang goreng, yang membantu itu banyak sekali, dan semuanya itu yang Saudara tidak bisa buat sendiri. Ada orang lain yang membuat kompor, penggorengan, ada orang lain yang menjual minyak, ada orang lain yang membuat terigu, gula, ada orang lain yang menjual gula. Bagaimana Saudara bisa mengatakan hal ini pisang gorengku. Aku membuat pisang goreng ini sendirian. Tidak masuk akal Saudara. Demikian juga misalnya Saudara menolong orang sakit, Saudara mencarikan obat, kemudian memberikannya kepada orang sakit itu. Kalau ditanya, "Siapa yang menolong, yang memberikan obat kepada dia? O... saya.”
Untuk berbicara sehari-hari, boleh. Siapa yang membuat pisang goreng ini. Kok enak? Saya. Untuk berbicara seharihari, boleh. Saudara tidak usah menjelaskan: 'Pisang goreng ini bukan saya sendiri yang buat. Saya sebagian, yang lain ada minyak, ada air, ada tepung, ada gula. Yang bikin gula, tepung, orang lain'. Sudah beragama Buddha, kok jadi sinting.

Lalu apa gunanya Bhante menjelaskan begitu? Gunanya untuk mendidik mental kita, mengerti siapa kita sesungguhnya, agar kita tidak sombong. Yang menolong orang sakit itu, bukan Saudara. Saudara adalah sebagian faktor dari perbuatan menolong. Tidak ada aku yang menolong, yang ada hanya proses menolong. Ini lebih tinggi lagi. Bila Saudara tidak mengerti yang ini, tidak
usah pusing, tinggalkan saja. Ingat-ingat pisang goreng saja. Mengapa hanya ada proses menolong, tidak ada aku yang menolong? Bagaimana Saudara bisa mengatakan aku yang menolong, karena bukan Saudara sendiri yang menolong. Kalau tidak ada orang yang akan Saudara tolong, Saudara mau menolong siapa? Ada orang sakit, ada Saudara, Saudara ingin menolong, ada obat; nah, terjadilah pertolongan.
Jadi siapa yang berbuat baik Saudara? Ya, bareng-bareng. Yang sakit, obatnya, dan orang yang menolong itu. Itulah Anatta. Yang ada hanya kebaikan, tidak ada AKU yang berbuat baik; karena Saudara tidak bisa berbuat baik sendirian. Bagaimana Saudara bisa berbuat baik sendirian, sedangkan itu harus punya pasangan. Mengerti Saudara? Ini sudah kelas tinggi. Itulah Dhamma, sangat mendalam sekali. Orang yang mengerti Dhamma dengan benar, kebijaksanaannya akan tinggi sekali. Meskipun Saudara berkeluarga, berumah tangga, masih muda, orang sakti tidak dapat mengukur sampai di mana kebijaksanaan Saudara. Mungkin sudah tinggi, mungkin masih rendah. Dan
zaman yang modern seperti ini, kebijaksanaan yang saya sebutkan tadi sangat perlu. Kita tidak hanya sekedar pasang dupa, pasang lilin, minta selamat, minta rejeki, itu tidak cukup. Saudara harus punya kebijaksanaan. Dunia semakin maju, persaingan semakin keras, Saudara tidak boleh menjadi bodoh, tapi harus bijaksana.

Semoga apa yang saya sampaikan ini menambah pengertian Saudara menjadi lebih luas, mempunyai bekal yang cukup untuk menghadapi
kehidupan ini, sehingga Saudara tidak perlu merasa kecil hati, putus asa, dan sebagainya. Dan yang paling penting, Saudara tidak menjadi salah tingkah, tidak salah langkah, karena Saudara sudah mempunyai kebijaksanaan yang lengkap. Semoga Sang Triratna selalu
memberkahi kita.

sumber:
Mutiara Dhamma XI

14
Perkenalan / Re: SINGLE BUDDHIS
« on: 12 March 2008, 08:40:52 PM »
Namo Buddhaya _/\_
Quote
wah, anak beijing , :), web sendiri ngak dikunjungi, malah kesini, emang mantap web ini ,heheehe
Halo Bro Hartono,.. salam kenal. Hahaha maaf yach,.soalnya di web mangala sangat sedikit bgt umat2 yang menyentuh web tersebut walaupun sesungguhnya umat OBM banyak,...krn itu me khan skrg coba isi forum OBM trus,..but tetep msh ga rame tuch,..maybe krn Forum OBM kpn hari ad mslh & ga bisa dipake dlm waktu yang panjang,..so banyak Anggota OBM yg lupa password & username krn saking lamanya ga dipake,..
Thx yach Bro ud ngingetin me utk balik ke forum OBM ^^

Namo Buddhaya _/\_

15
Diskusi Umum / Hari-hari Besar Agama Buddha?
« on: 08 March 2008, 01:36:33 PM »
Namo Buddhaya,... _/\_

Hari raya besar Agama Buddha khan ada 4 yaitu:
1.   Magha Puja
2.   Asadha
3.   Waisak
4.   Kathina

Magha Puja diperingati pd setiap tahunnya bulan Feb. Berdekatan dgn hari CapGoMeh, Waisak sekitar Mei-Juni, Asdha antara Juli-Agustus, sedangkan Kathina sekitar Oktober-November; penentuan hari raya besar Ag.Buddha ini berdasarkan apa seh? Bagaimana cara menentukannya? 
 
Saya pernah mendengar bahwa walaupun Hari besar Ag.Buddha ada 4 tetapi waktunya bisa berbeda-beda dlm merayakannya disetiap aliran dalam Ag.Buddha, apa itu benar? Bila benar mengapa bisa terjadi demikian? Ap yang membuat jadi berbeda? 

Apa Makna yang bisa kita peroleh dalam hari besar Ag.Buddha diatas sebenernya ? Bagaimana cara membedakannya dalam perayaan (khasnya) pada masing-masing Hari Besar Ag.Buddha? 

Namo Buddhaya,... _/\_

Pages: [1] 2 3
anything