tidak berkondisi adalah ketika saudara melakukan kebaikan dengan kesadaran penuh.... adakalanya orang2 melakukan kebaikan karena karma dia untuk melakukan kebaikan saat itu.. dan memperoleh pahala.. tidak terkondisi tidak demikian dengan pikiran terpusat dan sadar penuh akan apa yang dilakukan ia terlepas dari kondisi karma untuk melakukan perbuatan(baik ataupun buruk) melakukan kebaikan dengan tujuan orang tersebut atau makhluk tersbut mendapat jalan terang dan mampu mengerti dharma sang Buddha walaupun sedikit, apapun bentuknya kebaikannya ia dengan bijak tahu bahwa jika ia berbuat ini maka orang ini akan mampu memperoleh pengetahuan akan dharma walaupun sedikit... tujuan yang paling baik adalah membimbing orang mengerti dharma...
perbuatan tidak berkondisi biasanya cuma dilakukan oleh orang2 yang bijak.. oleh karena itu saudara harus berlatih
Buddha menunjukkan kesaktiannya hanya agar orang tersebut mengerti dharma, Beliau tidak menunjjukannya untuk pamer...
sangat mendalam pembahasannya.
terus terang saya kurang mengerti, tapi akan coba saya selami lebih dalam tulisan diatas.
dan alangkah bahagianya saya jika saudara pengemis mau merepotkan diri untuk saya dan mau meluangkan waktu saudara yang berharga untuk mengurai pemahaman ini lebih terperinci namun sederhana.
namun pada kesempatan ini ada satu hal lagi yang membuat saya tertarik atas kata anda mengenai takdir nasib.
menurut saudara pengemis, apa hubungan takdir dan karma. apakah takdir nasib merupakan kondisi atas karma?
dan apakah takdir itu memang ada dan terkondisi pada kehidupan kita?
sepemahaman saya yang dangkal, bukankah karma penentu segalanya? karmalah yang mengkondisikan segala sesuatu. jadi takdir disini maksudnya apa? atau apakah pemahaman saya salah mengenai karma?
maaf pertanyaan saya banyak sekali.
mohon bimbingannya, dan terima kasih telah menjawab pertanyaan saya.