Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: pengemis on 15 September 2011, 12:02:22 AM
-
saya telah memahami hal yang sulti dipahami....
ternyata begini kehidupan kematian nasib takdir kondisi dan tak terkondisi...
silahkan tanya
gw jawab...
-
Bs jelasin ttg anatta kk?
-
Bs jelasin ttg sunyata kk?
-
saudara2 tolong lebih serius....
pertanyaan saudara2 masih kurang tepat....
pertanyaan yang begitu tinggal tanya MR. GOOGLE... ketik aja di google keluar jawabannya...
bukan itu yang saya harapkan, cari lah apa yang benar2 anda ingiin tanyakan, bukan pertanyaan yang bisa di jawab dengan mudah oleh mr. google
jika blm tau pertanyaan yang benar2 ingin di tanyakan, maka tambahlah kebajikan dolo banyak.... selalu minta perlindungan dan bimbingan dari Buddha dan Bodhisatta, roh2 yang baik juga akan mengarahkan apa yang saudara ingin cari....
jika sudah ketemu pertanyaannya maka tanya la ke saya lagi....
-
saya mengetahui mengapa begini... begitu, kenapa muncul agama ini dan itu, saya telah mengerti
-
_/\_ Kebanyakan orang Hidup dalam Jebakan PEMIKIRANnya sendiri. Apakah anda bisa menjelaskannya Wahai Anda yang telah mengerti Dhamma ?
-
_/\_ Kebanyakan orang Hidup dalam Jebakan PEMIKIRANnya sendiri. Apakah anda bisa menjelaskannya Wahai Anda yang telah mengerti Dhamma ?
bagus saudara-bagus sekali...
memang sungguh disayangkan.... karma begitu rumit tetapi begitulah adanya...
saya hanya bisa menolong orang yang datang kepadaku dan bertanya kepadaku... saya kira saudara mengerti dan tahu jawabannya mengapa mereka begitu dan mengapa mereka terjebak.... tetapi yang terpenting apakah saudara juga terjebak dalam pemikiran sendiri? tolong dijawab dulu...
-
saudara2 tolong lebih serius....
pertanyaan saudara2 masih kurang tepat....
pertanyaan yang begitu tinggal tanya MR. GOOGLE... ketik aja di google keluar jawabannya...
bukan itu yang saya harapkan, cari lah apa yang benar2 anda ingiin tanyakan, bukan pertanyaan yang bisa di jawab dengan mudah oleh mr. google
jika blm tau pertanyaan yang benar2 ingin di tanyakan, maka tambahlah kebajikan dolo banyak.... selalu minta perlindungan dan bimbingan dari Buddha dan Bodhisatta, roh2 yang baik juga akan mengarahkan apa yang saudara ingin cari....
jika sudah ketemu pertanyaannya maka tanya la ke saya lagi....
hati2 ada roh jahat menyamar, selain mengerti dharma, apakah anda juga pakar dunia roh?
-
:) Seandainya saya menjawab saya yakin Anda belum bisa memahaminya.
-
hati2 ada roh jahat menyamar, selain mengerti dharma, apakah anda juga pakar dunia roh?
Klonengan kah dari ID terdahulu yang sudah diseberangkan Tuhan DC?
Ini kayaknya gaya2 menulisnya mirip dengan satu ID yg udah 'pari-nibbana'
-
saya telah memahami hal yang sulti dipahami....
ternyata begini kehidupan kematian nasib takdir kondisi dan tak terkondisi...
silahkan tanya
gw jawab...
Saya mau tanya. Di sini, orang tidak pakai peraturan dalam berlalu-lintas; belok tidak lihat kiri-kanan, putar balik tidak lihat belakang, berjalan menyeberang saat kendaraan melintas. Saya mau tahu, apa sebabnya demikian?
-
:) Seandainya saya menjawab saya yakin Anda belum bisa memahaminya.
buka hati saudara dengan maaf-maafan dan bersifat netral, jangan langsung menilai saya.... siapa saya, apakah saya jahat atau orang baik, hal itu tergantung apakah saudara mau berbuka pikiran untuk menerima dharma....
-
saudara2 tolong lebih serius....
pertanyaan saudara2 masih kurang tepat....
pertanyaan yang begitu tinggal tanya MR. GOOGLE... ketik aja di google keluar jawabannya...
bukan itu yang saya harapkan, cari lah apa yang benar2 anda ingiin tanyakan, bukan pertanyaan yang bisa di jawab dengan mudah oleh mr. google
jika blm tau pertanyaan yang benar2 ingin di tanyakan, maka tambahlah kebajikan dolo banyak.... selalu minta perlindungan dan bimbingan dari Buddha dan Bodhisatta, roh2 yang baik juga akan mengarahkan apa yang saudara ingin cari....
jika sudah ketemu pertanyaannya maka tanya la ke saya lagi....
Welehh....sy rasa kk yg ga serius deh.... Jawaban yang tidak memuaskan.... :|
-
menarik..
saya ingin belajar dharma lebih dalam. ini serius, saya mengenal ajaran sang buddha hanya dari buku dan artikel.
dan tentu saja disekolah, sebatas pemahaman berdasarkan kurikulum.
mohon berikan wejangan dharma anda mengenai kehidupan dan kematian seperti yang anda katakan diatas.
juga nasib takdir? terkondisi dan tidak terkondisi. apa maksudnya.
saya mau bertanya, masalahnya saya tidak tau harus bertanya apa (betapa bodohnya saya)
bukankah lebih bijak jika anda memberikan/atau membabarkan dhamma pada saya apapun itu.
_/\_ _/\_
-
Terima kasi kk saudara rico...
hidup dan mati... hahaha
ironis... terjadi dan terjadi terus kondisi kehidupan sama saja, dulu saya begini begitu, sekarang juga begini begitu, dulu juga saudara begini punya nama ini punya istri dan suami ini, menjadi ini dan itu, kehidupan sekarang saudara rico juga pernah alami di kehidupan lalu, sama saja tetap begini dan begitu... tdk ada yang berubah, sangat lama dulu kita pernah kenal melalui internet, sekarang juga kita kenal melalui internet, ini lah jodoh,... kok bisa demikian? dharma yang saya peroleh menunjukkan saya bahwa saya harus hidup dengan sabar dan tidak pemarah, saya harus menjaga diri dan pikiran agar tidak berbuat jahat, begitu juga demikian saudara rico harus berbuat.... jika saya berbuat ini saya akan mendapat balasan itu... itu adalah kondisi, kita harus melatih diri untuk bertindak dengan tidak berkondisi....
caranya meditasi... tenangkan hati dan pikiran, butuh waktu tapi akan ada hasil, maka saudara akan memperoleh kebijaksanaan dan kontrol atas diri dan bukan diri.. tidak berkondisi adalah tidak terikat karma dan melakukan sesuatu atas kontrol penuh dari diri. dengan demikian karma buruk akan terkikis, sedikit demi sedikit kebahagiaan akan terbuka... hingga suatu saat saudara terlahir menjadi bikkhu.... maka jalan akan makin terbuka lagi untuk menjadi arahat...
-
terima kasih juga saudara pengemis
tidak terkondisi, apakah bisa diartikan tiada pamrih?
dalam arti kata melakukan perbuatan hanya karena perbuatan itu sendiri, tanpa mengharapkan, menginginkan, dan mengetahui akan imbalan kamma baik atau buruk.
misal saya berdana, saya tentu berpikir bahwa dengan berdana saya telah melakukan kamma baik dan tentu saja akan memperoleh balasan yang baik. itukah terkondisi?
namun saya berdana, hanya karena ketulusan welas asih dengan tidak menyadari, mengetahui, mengharapkan, menginginkan kamma baik. itukah tidak terkondisi?
mohon bimbingannya.
_/\_ _/\_
-
mengerti yang tidak mengerti... (Jurus MMD)
tau yang tidak tau... (Jurus MMD)
jurus pertama adalah jurus terakhir (Jurus Pamungkas MMD)
orang mau nyantet gak pernah bilang, tapi langsung ada hasilnya
orang punya kesaktian ga pernah bilang, tapi langsung ditunjukan
-
saudara2 tolong lebih serius....
pertanyaan saudara2 masih kurang tepat....
pertanyaan yang begitu tinggal tanya MR. GOOGLE... ketik aja di google keluar jawabannya...
bukan itu yang saya harapkan, cari lah apa yang benar2 anda ingiin tanyakan, bukan pertanyaan yang bisa di jawab dengan mudah oleh mr. google
jika blm tau pertanyaan yang benar2 ingin di tanyakan, maka tambahlah kebajikan dolo banyak.... selalu minta perlindungan dan bimbingan dari Buddha dan Bodhisatta, roh2 yang baik juga akan mengarahkan apa yang saudara ingin cari....
jika sudah ketemu pertanyaannya maka tanya la ke saya lagi....
Kebajikan saya sudah banyak dan Roh yang baik mengarahkan saya untuk bertanya..
bagus saudara-bagus sekali...
memang sungguh disayangkan.... karma begitu rumit tetapi begitulah adanya...
saya hanya bisa menolong orang yang datang kepadaku dan bertanya kepadaku... saya kira saudara mengerti dan tahu jawabannya mengapa mereka begitu dan mengapa mereka terjebak.... tetapi yang terpenting apakah saudara juga terjebak dalam pemikiran sendiri? tolong dijawab dulu...
Apakah anda yakin bahwa anda tidak sedang terjebak pemikiran anda sendiri? Kalau ya, apa yang membuat anda begitu yakin?
-
mengapa ada org yg bisa jadi pengemis,
minta2 terus...
segala usaha sudah di coba, segala kemauan sudah di tekuni, tp nasibnya bgitu terus...
mohon komentarnya...
-
saya telah memahami hal yang sulti dipahami....
ternyata begini kehidupan kematian nasib takdir kondisi dan tak terkondisi...
silahkan tanya
gw jawab...
wow ternyata ada member yg begitu sakti. haha.
Ijinkan lah saya bertanya. Apa yg anda maksudkan dgn "saya telah memahami hal yg sulit dipahami", apakah yg anda maksudkan "begini kehidupan kematian nasib takdir kondisi dan tak terkondisi" jika anda bs menjelaskan dgn baik maka anda lulus =)) =)) =))
-
;D Terlahir jadi bhikkhu? Jadi samanera waktu di janin, ditahbiskan waktu si ibu hamil tua, maka terlahir jadi bhikkhu. Ataukah sewaktu lahir langsung di-"ehi-bhikkhu" oleh Buddha yah?
BTW, pertanyaan saya kok tidak dijawab yah?
-
terima kasih juga saudara pengemis
tidak terkondisi, apakah bisa diartikan tiada pamrih?
dalam arti kata melakukan perbuatan hanya karena perbuatan itu sendiri, tanpa mengharapkan, menginginkan, dan mengetahui akan imbalan kamma baik atau buruk.
misal saya berdana, saya tentu berpikir bahwa dengan berdana saya telah melakukan kamma baik dan tentu saja akan memperoleh balasan yang baik. itukah terkondisi?
namun saya berdana, hanya karena ketulusan welas asih dengan tidak menyadari, mengetahui, mengharapkan, menginginkan kamma baik. itukah tidak terkondisi?
tidak berkondisi adalah ketika saudara melakukan kebaikan dengan kesadaran penuh.... adakalanya orang2 melakukan kebaikan karena karma dia untuk melakukan kebaikan saat itu.. dan memperoleh pahala.. tidak terkondisi tidak demikian dengan pikiran terpusat dan sadar penuh akan apa yang dilakukan ia terlepas dari kondisi karma untuk melakukan perbuatan(baik ataupun buruk) melakukan kebaikan dengan tujuan orang tersebut atau makhluk tersbut mendapat jalan terang dan mampu mengerti dharma sang Buddha walaupun sedikit, apapun bentuknya kebaikannya ia dengan bijak tahu bahwa jika ia berbuat ini maka orang ini akan mampu memperoleh pengetahuan akan dharma walaupun sedikit... tujuan yang paling baik adalah membimbing orang mengerti dharma...
perbuatan tidak berkondisi biasanya cuma dilakukan oleh orang2 yang bijak.. oleh karena itu saudara harus berlatih
Buddha menunjukkan kesaktiannya hanya agar orang tersebut mengerti dharma, Beliau tidak menunjjukannya untuk pamer...
mohon bimbingannya.
_/\_ _/\_
-
saudara2 tolong lebih serius....
pertanyaan saudara2 masih kurang tepat....
pertanyaan yang begitu tinggal tanya MR. GOOGLE... ketik aja di google keluar jawabannya...
bukan itu yang saya harapkan, cari lah apa yang benar2 anda ingiin tanyakan, bukan pertanyaan yang bisa di jawab dengan mudah oleh mr. google
jika blm tau pertanyaan yang benar2 ingin di tanyakan, maka tambahlah kebajikan dolo banyak.... selalu minta perlindungan dan bimbingan dari Buddha dan Bodhisatta, roh2 yang baik juga akan mengarahkan apa yang saudara ingin cari....
jika sudah ketemu pertanyaannya maka tanya la ke saya lagi....
benar.
Bertanyalah kalau memang punya pertanyaan yang tidak bisa dijawab sendiri atau anda ragu dengan jawabannya
bukan sekedar bertanya hanya untuk menguji
dengan demikian baru kita bisa mengerti si pengemis
-
_/\_ Kebanyakan orang Hidup dalam Jebakan PEMIKIRANnya sendiri. Apakah anda bisa menjelaskannya Wahai Anda yang telah mengerti Dhamma ?
Besar harapan saya pengemis bisa menjawabnya, terlepas pemikiran si penanya terjebak dalam pikiran sendiri atau tidak
-
mengapa ada org yg bisa jadi pengemis,
minta2 terus...
segala usaha sudah di coba, segala kemauan sudah di tekuni, tp nasibnya bgitu terus...
mohon komentarnya...
ditunggu jawabannya
-
bagaimana supaya ada 'roh' yang bisa bantu saya jadi orang kaya (uang/materi ) 8->
-
wkwkkkk........ ada jg yg beginian
ikutan maen ah
gmana caranya supaya gak jadi pengemis lagi?
-
asl plz
no pic = hoax
-
benar.
Bertanyalah kalau memang punya pertanyaan yang tidak bisa dijawab sendiri atau anda ragu dengan jawabannya
bukan sekedar bertanya hanya untuk menguji
dengan demikian baru kita bisa mengerti si pengemis
Saya bukan mau menguji kok kk... Ttg anatta n sunyata mmg uda sering google, cm kayanya masi bingung n kurang ngerti aja... hehe....
-
tidak berkondisi adalah ketika saudara melakukan kebaikan dengan kesadaran penuh.... adakalanya orang2 melakukan kebaikan karena karma dia untuk melakukan kebaikan saat itu.. dan memperoleh pahala.. tidak terkondisi tidak demikian dengan pikiran terpusat dan sadar penuh akan apa yang dilakukan ia terlepas dari kondisi karma untuk melakukan perbuatan(baik ataupun buruk) melakukan kebaikan dengan tujuan orang tersebut atau makhluk tersbut mendapat jalan terang dan mampu mengerti dharma sang Buddha walaupun sedikit, apapun bentuknya kebaikannya ia dengan bijak tahu bahwa jika ia berbuat ini maka orang ini akan mampu memperoleh pengetahuan akan dharma walaupun sedikit... tujuan yang paling baik adalah membimbing orang mengerti dharma...
perbuatan tidak berkondisi biasanya cuma dilakukan oleh orang2 yang bijak.. oleh karena itu saudara harus berlatih
Buddha menunjukkan kesaktiannya hanya agar orang tersebut mengerti dharma, Beliau tidak menunjjukannya untuk pamer...
sangat mendalam pembahasannya.
terus terang saya kurang mengerti, tapi akan coba saya selami lebih dalam tulisan diatas.
dan alangkah bahagianya saya jika saudara pengemis mau merepotkan diri untuk saya dan mau meluangkan waktu saudara yang berharga untuk mengurai pemahaman ini lebih terperinci namun sederhana.
namun pada kesempatan ini ada satu hal lagi yang membuat saya tertarik atas kata anda mengenai takdir nasib.
menurut saudara pengemis, apa hubungan takdir dan karma. apakah takdir nasib merupakan kondisi atas karma?
dan apakah takdir itu memang ada dan terkondisi pada kehidupan kita?
sepemahaman saya yang dangkal, bukankah karma penentu segalanya? karmalah yang mengkondisikan segala sesuatu. jadi takdir disini maksudnya apa? atau apakah pemahaman saya salah mengenai karma?
maaf pertanyaan saya banyak sekali.
mohon bimbingannya, dan terima kasih telah menjawab pertanyaan saya.
_/\_ _/\_
-
tidak berkondisi adalah ketika saudara melakukan kebaikan dengan kesadaran penuh.... adakalanya orang2 melakukan kebaikan karena karma dia untuk melakukan kebaikan saat itu.. dan memperoleh pahala.. tidak terkondisi tidak demikian dengan pikiran terpusat dan sadar penuh akan apa yang dilakukan ia terlepas dari kondisi karma untuk melakukan perbuatan(baik ataupun buruk) melakukan kebaikan dengan tujuan orang tersebut atau makhluk tersbut mendapat jalan terang dan mampu mengerti dharma sang Buddha walaupun sedikit, apapun bentuknya kebaikannya ia dengan bijak tahu bahwa jika ia berbuat ini maka orang ini akan mampu memperoleh pengetahuan akan dharma walaupun sedikit... tujuan yang paling baik adalah membimbing orang mengerti dharma...
perbuatan tidak berkondisi biasanya cuma dilakukan oleh orang2 yang bijak.. oleh karena itu saudara harus berlatih
Buddha menunjukkan kesaktiannya hanya agar orang tersebut mengerti dharma, Beliau tidak menunjjukannya untuk pamer...
lha, bukannya kesadaran itu terkondisi?? sejak kapan kesadaran itu hal yang tidak terkondisi??
dan bukannya apapun yang bisa diuraikan oleh kata2 pada dasarnya juga berkondisi??
_/\_
-
1.Jika saudara yang beragama lain dan hanya percaya agama itu maka segala sesuatu yang terjadi padanya dia sebut takdir... kenapa ia tidak bbilang ini karma, karena ia tidak mau menyebut kata itu, ada konotasi buddhis. kalau kita campur aduk kadang ngomong takdir kadang ngomong karma. jadi apa bedanya? yang beda buka takdir atau karma, yang beda hanya pemahaman dari orang yang memakai kata itu.
contoh Jika saudara orang beragama selain Buddha dan sangat fanatik, akankah saudara percaya karma? saya rasa tidak, saudara percaya takdir.
2. Karma=takdir. jika karma penentu segalanya... maka habis la kita... apakah mungkin ada Buddha? Karma menciptakan Buddha? kalau karma menciptakan Buddha berarti Buddha belum terlepas dari semua ikatan.. yakni karma. Buddha tidak terikat Ia terlepas dari semua Bahkan KARMA.
secara proses memang ada pengaruh karma.... tapi dengan tindakan tidak terkondisi maka kita bisa menciptakan karma kita sendiri.
3. Tanpa kondisi akan dimengerti saudara jika saudara berlatih memusatkan pikiran, tapi ada contoh:
ada seorang yang memakai nick pengemis di sebuah situs jaringan sosial. lalu berkata la ia, bahwa ia sangat mengerti dan memahami hal ini dan itu. lalu timbulah macam opini dari orang2, ada yang ingin menguji, ada yang ingin tahu, ada yang ingin meledeki, ada yang tidak senang, ada yang mengatakan ia sesat. lalu apa yang se pengemis ini lakukan? ia akan tetap mengajari dharma yang telah ia peroleh, dengan memancing orang bertanya, karena hanya dengan itu ia tahu akan tingkatan pengetahuan orang tersebut. ada orang matanya sangat berdebu sehingga ia tahu bahwa bagaimanapun ia menjelaskan orang tersebut tidak akan setuju. maka ia memilih diam karena hal itu percuma dan sia2 hanya memancing kepuasan dan ketidak puasan. ia hanya ingin membagikan dharma ini karena dharma bagi tiap orang itu berbeda bila diperoleh, tetapi sama hasilnya.
lalu mengapa ia melakukan ini, dengan kesadaran penuh ia tahu, bahwa suatu saat jika ia terlahir menjadi makluk yang bisa berpikir dan tidak mengenal dharma, maka akan ada orang yang mau menunjukkan jalan kepadanya... ia menciptakan karma atau takdir bagi dirinya sendiri.
-
_/\_ anumodana anda telah mengerti dharma, tapi gw gak tau mau tanya apa ? :o
dan apa itu mengerti dharma ? :-?
mohon pencerahannya ^:)^ jika tidak perlu di cerahkan digelapkan aja lah klo gitu ^-^ hahahaaaa kaburrrrrrr
-
Besar harapan saya pengemis bisa menjawabnya, terlepas pemikiran si penanya terjebak dalam pikiran sendiri atau tidak
ketika kita bermeditasi yang kita lakukan adalah mengosongkan pikiran dan memusatkan nya pada objek maupun subjek,,, jika kita telah berhasil menghilangkan pikiran sendiri, menghalau gangguan dari pikiran yang tidak konsisten kemudian memperoleh ketenangan pikiran dan mengetahui bentuk dari pikiran kita, apakah mungkin kita akan terjebak olehnya?
-
2. Karma=takdir. jika karma penentu segalanya... maka habis la kita... apakah mungkin ada Buddha? Karma menciptakan Buddha? kalau karma menciptakan Buddha berarti Buddha belum terlepas dari semua ikatan.. yakni karma. Buddha tidak terikat Ia terlepas dari semua Bahkan KARMA.
secara proses memang ada pengaruh karma.... tapi dengan tindakan tidak terkondisi maka kita bisa menciptakan karma kita sendiri.
jadi Sang Buddha sudah terlepas dari KARMA.
dikatakan dalam sutta bahwa Sang Buddha juga mengalami sakit, terluka, dll, apakah hal ini bukan akibat karma? kalau bukan, disebut apakah pengalaman itu?
-
jadi Sang Buddha sudah terlepas dari KARMA.
dikatakan dalam sutta bahwa Sang Buddha juga mengalami sakit, terluka, dll, apakah hal ini bukan akibat karma? kalau bukan, disebut apakah pengalaman itu?
Buddha saya dan Buddha kamu berbeda...
Buddha saudara maksud adalah Buddha yang sedang dikisahkan, ketika Ia masih hidup ia sakit..
Buddha saya sudah parinnibana sekarang...
saya ingin tanya Jika Buddha terikat karma< maukah saudara mengaku bahwa Ia adalah Buddha? jika YA berarti Buddha kita beda
-
Buddha saya dan Buddha kamu berbeda...
Buddha saudara maksud adalah Buddha yang sedang dikisahkan, ketika Ia masih hidup ia sakit..
Buddha saya sudah parinnibana sekarang...
saya ingin tanya Jika Buddha terikat karma< maukah saudara mengaku bahwa Ia adalah Buddha? jika YA berarti Buddha kita beda
mungkin bro indra menangkap Buddha yg ditulis bro pengemis adalah Buddha yg dikisahkan = Buddha Sakyamuni, sedangkan kata Buddha yang digunakan bro pengemis arti dari Buddha = orang yg mencapai pencerahan ? gitu ya jadi bebas dari karma = mencapai parinnibana ?
sok tau mode = on ;D
-
Buddha saya dan Buddha kamu berbeda...
Buddha saudara maksud adalah Buddha yang sedang dikisahkan, ketika Ia masih hidup ia sakit..
Buddha saya sudah parinnibana sekarang...
saya ingin tanya Jika Buddha terikat karma< maukah saudara mengaku bahwa Ia adalah Buddha? jika YA berarti Buddha kita beda
saya tahu dari apa yg tertulis dalam sutta-sutta bahwa Buddha saya (saya tidak kenal dengan Buddha anda) ketika masih hidup dan sudah mencapai penerangan sempurna, pernah terluka oleh serpihan batu yang dijatuhkan oleh Devadatta. dalam Mahaparinibbana Sutta, yang mengisahkan perjalanan Sang Buddha 3 bulan sebelum parinibbana, juga diceritakan bahwa Beliau mengalami sakit perut setelah memakan persembahan dari Cunda.
nah pertanyaan saya "Apakah Sang Buddha sudah terlepas dari karma, seperti tuduhan anda itu?"
-
^:)^
hahahahaha :))
itulah reaksi saya saat membaca topik ini,.... saya harap saudara pengemis dapat mengajarkan dhamma tanpa perlu ditanya.
sebab bila yang bertanya adalah yang masih bodoh maka akan menjadi pertanyaan bodoh.
bila pertanyaan itu sangat membinggungkan maka akan menjadi pertanyaan aneh ( tidak masuk akal ) karena setiap pemahaman orang daya pemikiranan dan situasi orang dan kondisi orang pada saat itu berbeda beda.
bila saudara pengemis sudah mengerti akan dhamma dan arti dari segala kehidupan di semua alam,... maka sudah saatnya anda membabarkan dhamma pada yang mempunyai sedikit debu dimatanya agar ia dapat melihat dan mencapai tahap seperti anda,... dhamma selalu ada dimana mana karena sifat dhamma adalah kebenaran,.... kebenaran bukan dari suatu pemikiran tapi dari apa adanya,.... saya mohon pada para member dc semua juga jangan menghina dan marah akan pengakuan saudara pengemis akan ia sudah mengerti dhamma dan seakan dia sudah tercerahkan,... mari kita jadikan topik ini sebagai mana saudara pengemis ingin kan dari awalnya,... menjadikan sebuah topik anda bertanya saya menjawab.
mari kita semua menghindari perbuatan buruk dan melakukan perbuatan bermanfaat
semoga semua mahluk berbahagia
_/\_
-
saya tahu dari apa yg tertulis dalam sutta-sutta bahwa Buddha saya (saya tidak kenal dengan Buddha anda) ketika masih hidup dan sudah mencapai penerangan sempurna, pernah terluka oleh serpihan batu yang dijatuhkan oleh Devadatta. dalam Mahaparinibbana Sutta, yang mengisahkan perjalanan Sang Buddha 3 bulan sebelum parinibbana, juga diceritakan bahwa Beliau mengalami sakit perut setelah memakan persembahan dari Cunda.
nah pertanyaan saya "Apakah Sang Buddha sudah terlepas dari karma, seperti tuduhan anda itu?"
maaf saudaraku, tapi lebih banyakla berpikir dan bersabar itu akan baik bagi saudara untuk menerima dharma... belajar la bermeditasi dan mengontrol diri, itu juga untuk kebaikan saudara... saya berkata begitu karena saya merenung, saudara juga harus merenung dulu. karena ketika kita membahas soal BUDDHA yang Agung kita harus memperhatikan arti dari tulisan dan bahasa.
Buddha yang masih hidup sebagai manusia memang sudah mencapai penerangan sempurna, tapi kondisi beliau saat itu adalah manusia, tiada manusia yang tidak menderita, itu kenyataan. Buddha yang sudah parrinibana berbeda, Fisik dan nonfisik kata kuncinya.
-
maaf saudaraku, tapi lebih banyakla berpikir dan bersabar itu akan baik bagi saudara untuk menerima dharma... belajar la bermeditasi dan mengontrol diri, itu juga untuk kebaikan saudara... saya berkata begitu karena saya merenung, saudara juga harus merenung dulu. karena ketika kita membahas soal BUDDHA yang Agung kita harus memperhatikan arti dari tulisan dan bahasa.
Buddha yang masih hidup sebagai manusia memang sudah mencapai penerangan sempurna, tapi kondisi beliau saat itu adalah manusia, tiada manusia yang tidak menderita, itu kenyataan. Buddha yang sudah parrinibana berbeda, Fisik dan nonfisik kata kuncinya.
itu membantah argumen anda sendiri bahwa Buddha sudah terlepas dari karma, karena anda membedakan Buddha yg hidup dan yg mati, seharusnya anda mengatakan bahwa "Buddha yg sudah mati" sudah terlepas dari Karma.
-
^:)^
hahahahaha :))
itulah reaksi saya saat membaca topik ini,.... saya harap saudara pengemis dapat mengajarkan dhamma tanpa perlu ditanya.
sebab bila yang bertanya adalah yang masih bodoh maka akan menjadi pertanyaan bodoh.
bila pertanyaan itu sangat membinggungkan maka akan menjadi pertanyaan aneh ( tidak masuk akal ) karena setiap pemahaman orang daya pemikiranan dan situasi orang dan kondisi orang pada saat itu berbeda beda.
bila saudara pengemis sudah mengerti akan dhamma dan arti dari segala kehidupan di semua alam,... maka sudah saatnya anda membabarkan dhamma pada yang mempunyai sedikit debu dimatanya agar ia dapat melihat dan mencapai tahap seperti anda,... dhamma selalu ada dimana mana karena sifat dhamma adalah kebenaran,.... kebenaran bukan dari suatu pemikiran tapi dari apa adanya,.... saya mohon pada para member dc semua juga jangan menghina dan marah akan pengakuan saudara pengemis akan ia sudah mengerti dhamma dan seakan dia sudah tercerahkan,... mari kita jadikan topik ini sebagai mana saudara pengemis ingin kan dari awalnya,... menjadikan sebuah topik anda bertanya saya menjawab.
mari kita semua menghindari perbuatan buruk dan melakukan perbuatan bermanfaat
semoga semua mahluk berbahagia
_/\_
terima kasih saya ucapkan, saudaraku... anda juga sudah hampir janna 1, jangan menyerah, fokus maka akan ada hasil
-
itu membantah argumen anda sendiri bahwa Buddha sudah terlepas dari karma, karena anda membedakan Buddha yg hidup dan yg mati, seharusnya anda mengatakan bahwa "Buddha yg sudah mati" sudah terlepas dari Karma.
terikat dengan salah benar adalah penderitaan
-
terikat dengan salah benar adalah penderitaan
dalam menjelaskan, sangat diharapkan anda memberikan penjelasan sejelas2nya, bukan dengan kalimat tersamar, silakan lanjutkan penjelasan anda
-
ketika kita bermeditasi yang kita lakukan adalah mengosongkan pikiran dan memusatkan nya pada objek maupun subjek,,, jika kita telah berhasil menghilangkan pikiran sendiri, menghalau gangguan dari pikiran yang tidak konsisten kemudian memperoleh ketenangan pikiran dan mengetahui bentuk dari pikiran kita, apakah mungkin kita akan terjebak olehnya?
bagaimana caranya "mengosongkan pikiran"?
mohon anda memberikan penjelasan step by step tentang bagaimana mengosongkan pikiran
-
dalam menjelaskan, sangat diharapkan anda memberikan penjelasan sejelas2nya, bukan dengan kalimat tersamar, silakan lanjutkan penjelasan anda
jika saudara merenung sekarang dan memaafkan saya sekarang juga, hilangkan yang buruk.... saudara akan maju setingkat lagi, cepatlah cari tempat sepi dan pusatkan pikiran. kesempatan ini datang jarang, manfaatkan lah
-
bagaimana caranya "mengosongkan pikiran"?
mohon anda memberikan penjelasan step by step tentang bagaimana mengosongkan pikiran
bangunla pagi hari, ketika masih segar.... lepaskanlah beban dipikiran dan di hati. pusatkan pada objek maupun subjek yang menurut saudara mudah diingat. perhatikan terus dalam pikiran subjek atau objek tersebut. hiraukan nyamuk, lalat, gatal dll. ketika berhasil menhiraukan rasa pada salah satu indra misalkan nyamuk di kulit saudara maju selangkah, masih ada 4 indra yang harus dihiraukan rasanya. maka yang terakhir saudara masuk pada pikiran.... menhiraukan kecamuk pikiran... maka tidak ada beban. mulai saat itu saudara bisa merenung dengan jernih. merasakan objek atau subjek dengan sejelas2nya dan puas, dan mengerti maka saudara akan berdiam dengan tentram di janna 1
-
jika saudara merenung sekarang dan memaafkan saya sekarang juga, hilangkan yang buruk.... saudara akan maju setingkat lagi, cepatlah cari tempat sepi dan pusatkan pikiran. kesempatan ini datang jarang, manfaatkan lah
tidak bisa, Tuan. sekarang ini masih jam kerja, bukankah anda seharusnya juga sudah waktunya mengemis?
dan kenapa saya harus memaafkan anda? apakah kesalahan anda?
saya mohon anda menjawab apa yg ditanyakan sesuai tujuan yang thread ini yg anda definisikan sendiri, dan tidak berusaha membelokkan pertanyaan dengan komentar2 yg tidak perlu.
saya masih menunggu jawaban atas pertanyaan2 saya di atas
-
bangunla pagi hari, ketika masih segar.... lepaskanlah beban dipikiran dan di hati. pusatkan pada objek maupun subjek yang menurut saudara mudah diingat. perhatikan terus dalam pikiran subjek atau objek tersebut. hiraukan nyamuk, lalat, gatal dll. ketika berhasil menhiraukan rasa pada salah satu indra misalkan nyamuk di kulit saudara maju selangkah, masih ada 4 indra yang harus dihiraukan rasanya. maka yang terakhir saudara masuk pada pikiran.... menhiraukan kecamuk pikiran... maka tidak ada beban. mulai saat itu saudara bisa merenung dengan jernih. merasakan objek atau subjek dengan sejelas2nya dan puas, dan mengerti maka saudara akan berdiam dengan tentram di janna 1
Ketika saya memperhatikan dan memusatkan perhatian pada objek, maka dalam pikiran saya ada objek itu, pertanyaan saya, bagaimana saya bisa "mengosongkan pikiran"?
-
Ketika saya memperhatikan dan memusatkan perhatian pada objek, maka dalam pikiran saya ada objek itu, pertanyaan saya, bagaimana saya bisa "mengosongkan pikiran"?
pikiran akan kosong kalau saudara sudah menghalau keinginan 5 indra saudara
-
pikiran akan kosong kalau saudara sudah menghalau keinginan 5 indra saudara
step by step please.
apakah ketika saya sudah menghalau "keinginan 5 indra saudara" maka saya tidak perlu memusatkan perhatian pada objek lagi?
-
bangunla pagi hari, ketika masih segar.... lepaskanlah beban dipikiran dan di hati. pusatkan pada objek maupun subjek yang menurut saudara mudah diingat. perhatikan terus dalam pikiran subjek atau objek tersebut. hiraukan nyamuk, lalat, gatal dll. ketika berhasil menhiraukan rasa pada salah satu indra misalkan nyamuk di kulit saudara maju selangkah, masih ada 4 indra yang harus dihiraukan rasanya. maka yang terakhir saudara masuk pada pikiran.... menhiraukan kecamuk pikiran... maka tidak ada beban. mulai saat itu saudara bisa merenung dengan jernih. merasakan objek atau subjek dengan sejelas2nya dan puas, dan mengerti maka saudara akan berdiam dengan tentram di janna 1
itu stepnya bagi saudara
-
Buddha saya dan Buddha kamu berbeda...
Buddha saudara maksud adalah Buddha yang sedang dikisahkan, ketika Ia masih hidup ia sakit..
Buddha saya sudah parinnibana sekarang...
saya ingin tanya Jika Buddha terikat karma< maukah saudara mengaku bahwa Ia adalah Buddha? jika YA berarti Buddha kita beda
minta pendapat bang pengemis : apakah Buddha anda yang sudah parinibbana akan menjelma kembali untuk membantu orang yang minta bantuan ? :)
-
itu stepnya bagi saudara
jadi cuma bisa pada saat bangun pagi ya?
berarti selama ini saya salah dan tdk pernah berhasil mengosongkan pikiran karena saya meditasi di malam hari.
jadi setelah menghalau keinginan 5 indra, pikiran akan tdk perlu lagi memperhatikan objek? kenapa yg ini tdk dijawab?
-
saudara pengemis, menurut anda karma adalah apa jika dia tidak menjadi primadona penentu segala kondisi kita. maksud saya lepas dari pembahasan bahwa sang buddha terlepas dari semua karmanya.
atau boleh saya katakan juga bahwa sang buddha terlepas dari karmanya juga karena karmanya sendiri? dan apakah persepsi ini salah?
begini bukankah kelahiran kita sekarang ini juga berkat karma kita di masa lampau?
terlahir cacat, tidak cacat, miskin kaya, tampan cantik jelek, dll bukankah itu kondisi atas sebab akibat karma kita?
seperti yang saya bilang sebelumnya, mungkin saya salah memahami dan mengerti dhamma mengenai karma. untuk itulah saya bertanya.
mohon bimbingan dari saudara pengemis.
-
maaf saudaraku, tapi lebih banyakla berpikir dan bersabar itu akan baik bagi saudara untuk menerima dharma... belajar la bermeditasi dan mengontrol diri, itu juga untuk kebaikan saudara... saya berkata begitu karena saya merenung, saudara juga harus merenung dulu. karena ketika kita membahas soal BUDDHA yang Agung kita harus memperhatikan arti dari tulisan dan bahasa.
Buddha yang masih hidup sebagai manusia memang sudah mencapai penerangan sempurna, tapi kondisi beliau saat itu adalah manusia, tiada manusia yang tidak menderita, itu kenyataan. Buddha yang sudah parrinibana berbeda, Fisik dan nonfisik kata kuncinya.
setuju
jangan terpaku pada arti harfiah dari suatu kata / kalimat dan menafsirkan secara mentah, karena dharma tidak bisa dijelaskan dengan kata - kata.
Perenungan sangat dibutuhkan disini.
Membaca sesuatu dan hanya melihat arti secara harfiah dan menggunakan sebagai dasar pertanyaan tidak membawa batin kita kemana - mana.
Dan lagi pertanyaan yang berdasarkan suatu teks tidak akan pernah memuaskan orang lain karena teks tersebut ditulis oleh manusia juga.
Penggunaan teks ujung ujungnya hanya seperti seorang guru yang menilai muridnya berdasarkan teks buku bukanya pengertian dari sang murid.
Intinya pertanyaan yang bersifat pengetahuan tidak membawa kita kemana mana. Karena yang diuji dan ditanya adalah otak kita bukan kondisi batin yang meresap dharma.
Sesuai pengakuan pengemis yang mengaku telah mengerti dharma, seharusnya kita mencari tahu apakah dharma yang telah diresapinya, di megertinya sesuai dengan hasil perenungannya. Terlepas bermanfaat atau tidak itu tergantung pada pribadi masing masing yang menilai. Bukankah tujuan kita adalah mencari kebenaran itu sendiri.
-
Keberadaan singa dikenali dari gema aumannya; Gajah dari jejak gadingnya.
Pembual dikenali dari kemampuan yang tidak senada dengan ucapan.
Kalau kata-kata tidak bisa membawa kita pada pengertian, untuk apa buka thread yang mempersilahkan orang bertanya? Suruh aja setiap orang mojok meditasi.
Ada-ada saja pembual sekarang ini.
-
saudara pengemis, menurut anda karma adalah apa jika dia tidak menjadi primadona penentu segala kondisi kita. maksud saya lepas dari pembahasan bahwa sang buddha terlepas dari semua karmanya.
atau boleh saya katakan juga bahwa sang buddha terlepas dari karmanya juga karena karmanya sendiri? dan apakah persepsi ini salah?
begini bukankah kelahiran kita sekarang ini juga berkat karma kita di masa lampau?
terlahir cacat, tidak cacat, miskin kaya, tampan cantik jelek, dll bukankah itu kondisi atas sebab akibat karma kita?
seperti yang saya bilang sebelumnya, mungkin saya salah memahami dan mengerti dhamma mengenai karma. untuk itulah saya bertanya.
mohon bimbingan dari saudara pengemis.
ada satu hal yang tidak dikuasai karma, keputusan untuk memilih yang baik dan buruk pada saat tanpa kondisi...
lalu apakah untuk mencapai tanpa kondisi dikuasai karma juga? jawabannya iya.... lalu bagaimana cara saya mencapai tanpa kondisi kalau saya dikuasai karma? jawabannya kebajikan, lalu jika kebajikan juga dikuasai karma, bagaimana saya bisa buat kebajikan jika saat itu saya dikuasai karma untuk bertindak buruk.... ITULAH yang disebut BUDDHA DIHATI, ketika IA berbisik ada suara samar2 agar kita tidak berbuat jahat. Lalu apakah Buddha dihati ia Buddha, belum tentu, ia bisa jadi mahkluk rendah yang berbisik tapi makhluk itu ingin berbuat baik juga dengan membantu orang, bisa jadi Boddhisatva, bisa jadi dewa... Maka saudaraku berhati2lah berbuat keputusan, selalu mikir kearah yang baik, bahkan Agung kalau bisa
-
minta pendapat bang pengemis : apakah Buddha anda yang sudah parinibbana akan menjelma kembali untuk membantu orang yang minta bantuan ? :)
ada satu pertanyaan saya yang bisa menjawab itu.... tetapi keputusan saudaralah yang menentukan Jawaban pasti... Kenapa Ksitigarbha Bodhisatva mahasatva melakukan sumpah tidak akan menjadi Buddha setelah semua mahkluk terselamatkan?
jangan berhenti berharap, Buddha Itu ajaib, Guru segenap Alam....
-
Setahu saya, meditasi buddhist terbagi menjadi samatha bhavana dan vipassana bhavana. Samatha bhavana adalah meditasi ketenangan batin dengan perhatian atau konsentrasi secara terus menerus terhadap objek meditasi sehingga mencapai kemanunggalan pikiran (ekagatta) dan jhana. Vipassana bhavana adalah meditasi pandangan terang yang dilakukan dengan mengawasi secara sadar timbul dan lenyapnya fenomena-fenomena batin maupun fisik secara terus menerus hingga tercapai pandangan terang yang mampu melihat segala sesuatu itu sebagaimana apa adanya. Saya mau bertanya kepada saudara pengemis, meditasi mengosongkan pikiran itu termasuk meditasi buddhist yang mana ya? Mohon bimbingan saudara pengemis. _/\_
-
Setahu saya, meditasi buddhist terbagi menjadi samatha bhavana dan vipassana bhavana. Samatha bhavana adalah meditasi ketenangan batin dengan perhatian atau konsentrasi secara terus menerus terhadap objek meditasi sehingga mencapai kemanunggalan pikiran (ekagatta) dan jhana. Vipassana bhavana adalah meditasi pandangan terang yang dilakukan dengan mengawasi secara sadar timbul dan lenyapnya fenomena-fenomena batin maupun fisik secara terus menerus hingga tercapai pandangan terang yang mampu melihat segala sesuatu itu sebagaimana apa adanya. Saya mau bertanya kepada saudara pengemis, meditasi mengosongkan pikiran itu termasuk meditasi buddhist yang mana ya? Mohon bimbingan saudara pengemis. _/\_
hanya sebuah proses dalam samatha bhavana tetapi bukan sebuah bhavana khusus...
ketika dalam usaha mencapai kemanunggalan pikiran kita akan melewati sebuah proses untuk menghilangkan keinginan 5 indria untuk mencapai ketenangan pikiran atau pikiran kosong (tanpa beban, tidak ada pikiran yang muncul dan menghilang). baru setelah pikiran tenang atau kosong kita baru bisa melihat, merasakan objek yang benar2 objek
-
Tidaklah mudah terlahir sebagai manusia
Tidaklah mudah terlahir sebagai manusia dan dapat mendengarkan dhamma
Tidaklah mudah terlahir sebagai manusia dan dapat mendengarkan dhamma serta dapat betemu dengan Tatagatha
-
hanya sebuah proses dalam samatha bhavana tetapi bukan sebuah bhavana khusus...
ketika dalam usaha mencapai kemanunggalan pikiran kita akan melewati sebuah proses untuk menghilangkan keinginan 5 indria untuk mencapai ketenangan pikiran atau pikiran kosong (tanpa beban, tidak ada pikiran yang muncul dan menghilang). baru setelah pikiran tenang atau kosong kita baru bisa melihat, merasakan objek yang benar2 objek
untuk memastikannya, minta rujukan suttanya atau komentar-nya dari yang di bold.
-
hanya sebuah proses dalam samatha bhavana tetapi bukan sebuah bhavana khusus...
ketika dalam usaha mencapai kemanunggalan pikiran kita akan melewati sebuah proses untuk menghilangkan keinginan 5 indria untuk mencapai ketenangan pikiran atau pikiran kosong (tanpa beban, tidak ada pikiran yang muncul dan menghilang). baru setelah pikiran tenang atau kosong kita baru bisa melihat, merasakan objek yang benar2 objek
dari 6 indria, anda mengatakan "menghilangkan keinginan 5 indria", indria manakah yg tidak perlu dihilangkan keinginannya?
-
ada sesuatu yang mencegah kita melihat Dhamma. Ini disebut kebodohan. Kebodohan ini, ketidakpahaman ini, kegelapan ini, menutupi pikiran kita dan menghalangi pandangan kita terhadap realitas
-
ada sesuatu yang mencegah kita melihat Dhamma. Ini disebut kebodohan. Kebodohan ini, ketidakpahaman ini, kegelapan ini, menutupi pikiran kita dan menghalangi pandangan kita terhadap realitas
bukankah anda sudah mengerti? jadi kenapa anda kesulitan menjawab? ayo jawablah pertanyaan2 saya sebelumnya
-
hahaha...
ujung ujung nya yah menyindiri pihak lawan sebagai "tidak paham realitas" bla bla
Saya nanya nih kak, kalau semua indra kudu diilangkan keinginannya, gimana caranya elu mau nyebarin Dhamma ?
-
hahaha.....
semoga kalian di lindungi
-
Tidaklah sulit untuk merasa bahwa diri kita lebih unggul dari orang lain. Itulah yang dinamakan puncak dari kesombongan kita. Kesombongan kita terkadang menutupi mata kita untuk melihat realitas sebagaimana adanya. Kita hanya melihat apa yang ingin kita lihat dan hanya mendengar apa yang ingin kita dengar. Cangkir yang penuh dengan air tidak akan bisa dipenuhi dengan air baru lagi. Untuk memenuhi cangkir kita dengan air yag baru, kita harus terlebih dahulu mengosongkan cangkir kita. Sama juga dengan kita, untuk dapat belajar hal baru kita terlebih dahulu harus mengosongkan diri kita dari berbagai persepsi, asumsi dan pemikiran kita yang selama ini telah membelenggu kita dan kita telah menganggapnya sebagai "kebenaran" sehingga menolak segala macam realitas yang tidak sesuai dengan persepsi, asumsi dan pemikiran kita. Bagaimana kita dapat belajar hal baru jika diri kita telah "dipenuhi" oleh persepsi, asumsi dan pemikiran kita? _/\_
-
dari 6 indria, anda mengatakan "menghilangkan keinginan 5 indria", indria manakah yg tidak perlu dihilangkan keinginannya?
mungin indria pikiran kali ya??
soalnya yg dibahas sebelumnya sama si pengemis cuma 5 indria luar, sedangkan menurutnya indria pikiran tidak di hilangkan keinginannya, padahal indria pikiran yang paling fatal keinginannya....
"pikiran adalah pelopor dan pemimpin dari segala sesuatu
apabila seseorang melakukan sesuatu dengan pikiran jahat,
maka penderitaan akan mengikutinya
bagaikan roda pedati yang mengikuti kemana arah kaki lembu yang menariknya"
_/\_
-
mungin indria pikiran kali ya??
soalnya yg dibahas sebelumnya sama si pengemis cuma 5 indria luar, sedangkan menurutnya indria pikiran tidak di hilangkan keinginannya, padahal indria pikiran yang paling fatal keinginannya....
"pikiran adalah pelopor dan pemimpin dari segala sesuatu
apabila seseorang melakukan sesuatu dengan pikiran jahat,
maka penderitaan akan mengikutinya
bagaikan roda pedati yang mengikuti kemana arah kaki lembu yang menariknya"
_/\_
iya saudara membaca dengan cukup teliti...
hahaha
-
indria pikiran digunakan untuk fokus dan mencapai ketenangan sesudah itu dicapai.... baru menhilangkannya tahap ini lebih sulit, selalu meminta perlindungan dari Buddha, dharma dan sangha jika ingin mencapai kondisi hilangnya pikiran demi mencari kejernihan...
orang2 tidak akan paham selagi tidak mempraktekkanya...
-
ada satu pertanyaan saya yang bisa menjawab itu.... tetapi keputusan saudaralah yang menentukan Jawaban pasti... Kenapa Ksitigarbha Bodhisatva mahasatva melakukan sumpah tidak akan menjadi Buddha setelah semua mahkluk terselamatkan?
jangan berhenti berharap, Buddha Itu ajaib, Guru segenap Alam....
kasihan bodhisatwa atas sumpahnya :'(, harus menunggu sampai kapan ya ! ???
-
kasihan bodhisatwa atas sumpahnya :'(, harus menunggu sampai kapan ya ! ???
sampai waktu yang tidak tertentu... ;D
-
mencapai kondisi hilangnya pikiran demi mencari kejernihan...
maksud nya apa ini ? Pikiran hilang lalu jernih ?
-
hanya sebuah proses dalam samatha bhavana tetapi bukan sebuah bhavana khusus...
ketika dalam usaha mencapai kemanunggalan pikiran kita akan melewati sebuah proses untuk menghilangkan keinginan 5 indria untuk mencapai ketenangan pikiran atau pikiran kosong (tanpa beban, tidak ada pikiran yang muncul dan menghilang). baru setelah pikiran tenang atau kosong kita baru bisa melihat, merasakan objek yang benar2 objek
seperti apa ya samatha bhavana apa ada yg khusus dan umum? tolong di jbarkan ya om, saya soalnya belum mengerti dhamma, dan seperti apa itu dhamma , apa arti dhamma dan bagaimana agar dapat mengerti dhamma _/\_
-
hidup berlangsung dan membuat kita terikat
cinta membuat kita terikat, uang membuat kita terikat, kesenangan membuat kita terikat, penderitaan fisik dan non fisik membuat kita terikat, saudara anak ibu dan ayah membuat kita terikat, apa yang didunia ini yang bisa membuat kita lepas dari tekanan dan keinginan? jika kamu mengetahui jawabanya itu lah dharma....
kita mencoba membuat kehidupan kita lebih baik dengan memenuhi keinginan indria kita karena keterikatan itu...
ada yang berhasil menjadi kaya dan mengalahkan musuhnya...
tapi ada yang berhasil juga yang tidak...
baik yang berhasil maupun tidak yang terpenting adalah mencoba melaksanakan delapan jalan mulia Buddha...
Di antara semua jalan, maka "Jalan Utama Berunsur Delapan" adalah yang terbaik; di antara semua kebenaran, maka "Empat Kebenaran Mulia" adalah yang terbaik.
Di antara semua keadaan, maka keadaan tanpa nafsu adalah yang terbaik; dan di antara semua mahluk hidup, maka orang yang 'melihat' adalah yang terbaik. Inilah satu-satunya 'Jalan'. Tidak ada jalan lain yang dapat membawa pada kemurnian pandangan. Ikutilah jalan ini, yang dapat mengalahkan Mara (penggoda).
Dengan mengikuti jalan ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan. Dan jalan ini pula yang kutunjukkan setelah aku mengetahui bagaimana cara mencabut duri-duri (kekotoran batin).
Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan 'Jalan'. Mereka yang tekun bersemadi dan memasuki 'Jalan' ini akan terbebas dari belenggu Mara.
”
—Dhammapada 273-276, [1]
Jalan Utama Berunsur Delapan seringkali dibagi menjadi tiga bagian:
Kebijaksanaan(Pali:Pañña ; Sansekerta:prajñā)
1.Pengertian Benar (sammä-ditthi)
2.Pikiran Benar (sammä-sankappa)
Kemoralan (Pali: Sīla)
3.Ucapan Benar (sammä-väcä)
4.Perbuatan Benar (sammä-kammanta)
5.Pencaharian Benar (sammä-ajiva)
Konsentrasi (Pali: Samädhi)
6.Daya-upaya Benar (sammä-väyäma)
7.Perhatian Benar (sammä-sati)
8.Konsentrasi Benar (sammä-samädhi)
-
Nanya donk kk :
Apakah mengupil itu satu bentuk kemelekatan...mengapa asyikk sekali kalo mengupil
terima kasih.
-
penderitaan ada karena ada kebahagian.
coba jangan menginginkan....