//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pencerahan Langsung/Instan  (Read 64708 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #210 on: 06 August 2008, 04:51:34 PM »
Ya saya setuju, Mungkin saja yang menulis tipitaka menganggap sang Buddha sebagai manusia Super, padahal menurut saya lebih hebat mengambil sisi manusianya yang bisa mencapai pencerahan dengan upaya sendiri.

Benar.
Suatu devosi dan kekaguman , bisa membuat persepsi menjadi bias. Selanjutnya akan menjadikan berpikir yang bias. Akhirnya salah arah semuanya. Oleh krn itu, seingat saya, Sang Buddha juga pernah mengkritik orang yg terlalu mengaguminya sehingga salah dalam perbuatannya.

Suatu hari dalam suatu diskusi atau tanya jawab (persisnya saya lupa), dikarenakan kekaguman saya pada Sang Buddha, maka secara spontan saya mengatakan --krg lebihnya--,"Sungguh hebat Guru kita, karena dia adalah manusia yang Luar Biasa, bukan seperti kita2 ini".
Saat itu ada yang membalas dengan kritis, "Saya rasa Sang Buddha adalah manusia biasa seperti kita-kita ini. Kalau dia adalah manusia luarbiasa, maka artinya bhw kita sebagai manusia biasa ini tidak akan pernah mencapai Kebuddhaan. Bila demikian, maka buat apa beliau mengajar kita?"

Dari komentar itu saya menjadi tersadarkan. Betul juga bila kita sudah terpola untuk melihat nibbana itu sebagai "tak tercapai" , maka ya pasti kita tak akan pernah dapat mencapainya. Padahal, problema kita dalam samsara ini, tiada lain adalah pola-pola pemikiran yang salah seperti itu, yang justru harus dihilangkan.

Salam.

Persamaan Buddha dan kita: sama-sama BISA mencapai pencerahan
Perbedaan Buddha dan kita: Buddha MAU sedangkan kita TIDAK MAU

Pencerahan mirip dengan berhenti merokok:

Tanya: Apakah kamu bisa berhenti merokok?
Jawab: Saya mau, tapi tidak bisa, sulit.
Tanya: Jika saya kasih Rp. 1.000.000.000,- per bulan apakah kamu bisa berhenti merokok?
Jawab: Oh, bisa dong... bisa
Tanya: berarti kamu buakannya 'tidak bisa' berhenti merokok. Kamu BISA, cuman kamu tidak mau saja, buktinya kalo ditawarin duit 1 M perbulan, kamu ternyata bisa toh...

----

Kita (termasuk saya) masih beranggapan hidup ini panjang, perlu dinikmati dan pencerahan besok2 juga bisa, ngapain diburu-buru.... nyante aja, mending pikirin kerjaan dan keluarga. Kita mau, tapi tidak "benar-benar mau", sama dengan mau berhenti merokok, tidak benar2 mau berhenti merokok, akibatnya yah, nggak jadi2 berhenti merokoknya. Sedangkan Buddha menganggap pembebasan adalah suatu 'hal yg mendesak' dan beliau 'berusaha keras' untuk merealisasinya.

Itulah beda Buddha dengan kita.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #211 on: 06 August 2008, 06:16:12 PM »

Sekali lagi saya ringkaskan pandangan saya yang sudah saya posting-kan sebelum ini, dengan perubahan sedikit:

(1) Ada orang yg mencapai pembebasan tanpa berguru kepada orang lain dan kemudian mengajarkan kebenaran itu;
(2) kebenaran yang ditemukannya = sifat kehidupan yang tidak memuaskan, yang sebabnya adalah si aku, dan kebenaran itu hanya bisa muncul dengan lenyapnya si aku;
(3) kebenaran itu bisa dirumuskan sebagai 4KM/JMB-8 (dalam hal ini oleh Buddha Gautama), tapi bisa juga dirumuskan dengan cara lain di luar 4KM/JMB-8;
(4) tidak ada alasan bahwa tidak mungkin muncul orang-orang lain yang mencapai pembebasan yang memenuhi syarat #1 pada zaman yang sama dengan buddha gautama yang sudah ada lebih dulu; dengan kata lain, di luar ajaran Buddha Gautama, tidak tertutup kemungkinan bagi orang untuk mencapai pembebasan tanpa melalui ajaran Buddha Gautama, lalu mengajarkannya; dengan kata lain, menjadi "buddha" pula.

Salam,
hudoyo

Nanya dikit Pak Hud,
kira2 ada ga yah jaman skarang ini yang memenuhi kriteria itu dan bisa disebut "cerah" / menjadi Buddha ?

1. mencapai pembebasan tanpa berguru kepada orang lain dan kemudian mengajarkan kebenaran itu
2. kebenaran yang ditemukannya = sifat kehidupan yang tidak memuaskan, yang sebabnya adalah si aku, dan kebenaran itu hanya bisa muncul dengan lenyapnya si aku;
3. merumuskan kebenaran itu dan mengajarkannya

Thx
« Last Edit: 06 August 2008, 06:20:59 PM by HokBen »

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #212 on: 19 March 2009, 01:04:26 PM »
Ya saya setuju, Mungkin saja yang menulis tipitaka menganggap sang Buddha sebagai manusia Super, padahal menurut saya lebih hebat mengambil sisi manusianya yang bisa mencapai pencerahan dengan upaya sendiri.

Benar.
Suatu devosi dan kekaguman , bisa membuat persepsi menjadi bias. Selanjutnya akan menjadikan berpikir yang bias. Akhirnya salah arah semuanya. Oleh krn itu, seingat saya, Sang Buddha juga pernah mengkritik orang yg terlalu mengaguminya sehingga salah dalam perbuatannya.

Suatu hari dalam suatu diskusi atau tanya jawab (persisnya saya lupa), dikarenakan kekaguman saya pada Sang Buddha, maka secara spontan saya mengatakan --krg lebihnya--,"Sungguh hebat Guru kita, karena dia adalah manusia yang Luar Biasa, bukan seperti kita2 ini".
Saat itu ada yang membalas dengan kritis, "Saya rasa Sang Buddha adalah manusia biasa seperti kita-kita ini. Kalau dia adalah manusia luarbiasa, maka artinya bhw kita sebagai manusia biasa ini tidak akan pernah mencapai Kebuddhaan. Bila demikian, maka buat apa beliau mengajar kita?"

Dari komentar itu saya menjadi tersadarkan. Betul juga bila kita sudah terpola untuk melihat nibbana itu sebagai "tak tercapai" , maka ya pasti kita tak akan pernah dapat mencapainya. Padahal, problema kita dalam samsara ini, tiada lain adalah pola-pola pemikiran yang salah seperti itu, yang justru harus dihilangkan.

Salam.

mengutip buku tertentu yang berbicara ttg hal "Impartialitas", yaitu bahwa "We All Share The Same True Nature", mengatakan Samsara = Nibbana.

Jadi, Nibbana itu tidak sejauh dan sesulit yang dibayangkan akal pikir.

Nibbana itu sedemikian nyata , dekat dan menyatunya dgn kita semua sama persis kita melihat Samsara itu adanya.


ika. 


Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #213 on: 19 March 2009, 02:48:55 PM »
Ya saya setuju, Mungkin saja yang menulis tipitaka menganggap sang Buddha sebagai manusia Super, padahal menurut saya lebih hebat mengambil sisi manusianya yang bisa mencapai pencerahan dengan upaya sendiri.

Benar.
Suatu devosi dan kekaguman , bisa membuat persepsi menjadi bias. Selanjutnya akan menjadikan berpikir yang bias. Akhirnya salah arah semuanya. Oleh krn itu, seingat saya, Sang Buddha juga pernah mengkritik orang yg terlalu mengaguminya sehingga salah dalam perbuatannya.

Suatu hari dalam suatu diskusi atau tanya jawab (persisnya saya lupa), dikarenakan kekaguman saya pada Sang Buddha, maka secara spontan saya mengatakan --krg lebihnya--,"Sungguh hebat Guru kita, karena dia adalah manusia yang Luar Biasa, bukan seperti kita2 ini".
Saat itu ada yang membalas dengan kritis, "Saya rasa Sang Buddha adalah manusia biasa seperti kita-kita ini. Kalau dia adalah manusia luarbiasa, maka artinya bhw kita sebagai manusia biasa ini tidak akan pernah mencapai Kebuddhaan. Bila demikian, maka buat apa beliau mengajar kita?"

Dari komentar itu saya menjadi tersadarkan. Betul juga bila kita sudah terpola untuk melihat nibbana itu sebagai "tak tercapai" , maka ya pasti kita tak akan pernah dapat mencapainya. Padahal, problema kita dalam samsara ini, tiada lain adalah pola-pola pemikiran yang salah seperti itu, yang justru harus dihilangkan.

Salam.

mengutip buku tertentu yang berbicara ttg hal "Impartialitas", yaitu bahwa "We All Share The Same True Nature", mengatakan Samsara = Nibbana.

Jadi, Nibbana itu tidak sejauh dan sesulit yang dibayangkan akal pikir.

Nibbana itu sedemikian nyata , dekat dan menyatunya dgn kita semua sama persis kita melihat Samsara itu adanya.


ika. 



Ada samsara barulah ada nibbana...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #214 on: 21 April 2009, 04:02:58 PM »
Ya saya setuju, Mungkin saja yang menulis tipitaka menganggap sang Buddha sebagai manusia Super, padahal menurut saya lebih hebat mengambil sisi manusianya yang bisa mencapai pencerahan dengan upaya sendiri.

Benar.
Suatu devosi dan kekaguman , bisa membuat persepsi menjadi bias. Selanjutnya akan menjadikan berpikir yang bias. Akhirnya salah arah semuanya. Oleh krn itu, seingat saya, Sang Buddha juga pernah mengkritik orang yg terlalu mengaguminya sehingga salah dalam perbuatannya.

Suatu hari dalam suatu diskusi atau tanya jawab (persisnya saya lupa), dikarenakan kekaguman saya pada Sang Buddha, maka secara spontan saya mengatakan --krg lebihnya--,"Sungguh hebat Guru kita, karena dia adalah manusia yang Luar Biasa, bukan seperti kita2 ini".
Saat itu ada yang membalas dengan kritis, "Saya rasa Sang Buddha adalah manusia biasa seperti kita-kita ini. Kalau dia adalah manusia luarbiasa, maka artinya bhw kita sebagai manusia biasa ini tidak akan pernah mencapai Kebuddhaan. Bila demikian, maka buat apa beliau mengajar kita?"

Dari komentar itu saya menjadi tersadarkan. Betul juga bila kita sudah terpola untuk melihat nibbana itu sebagai "tak tercapai" , maka ya pasti kita tak akan pernah dapat mencapainya. Padahal, problema kita dalam samsara ini, tiada lain adalah pola-pola pemikiran yang salah seperti itu, yang justru harus dihilangkan.

Salam.

mengutip buku tertentu yang berbicara ttg hal "Impartialitas", yaitu bahwa "We All Share The Same True Nature", mengatakan Samsara = Nibbana.

Jadi, Nibbana itu tidak sejauh dan sesulit yang dibayangkan akal pikir.

Nibbana itu sedemikian nyata , dekat dan menyatunya dgn kita semua sama persis kita melihat Samsara itu adanya.


ika. 



Ada samsara barulah ada nibbana...

secara realtif bisa dikatakan demikian!

namun secara relatif juga tidak!


ika.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #215 on: 21 April 2009, 04:46:50 PM »
Ya saya setuju, Mungkin saja yang menulis tipitaka menganggap sang Buddha sebagai manusia Super, padahal menurut saya lebih hebat mengambil sisi manusianya yang bisa mencapai pencerahan dengan upaya sendiri.

Benar.
Suatu devosi dan kekaguman , bisa membuat persepsi menjadi bias. Selanjutnya akan menjadikan berpikir yang bias. Akhirnya salah arah semuanya. Oleh krn itu, seingat saya, Sang Buddha juga pernah mengkritik orang yg terlalu mengaguminya sehingga salah dalam perbuatannya.

Suatu hari dalam suatu diskusi atau tanya jawab (persisnya saya lupa), dikarenakan kekaguman saya pada Sang Buddha, maka secara spontan saya mengatakan --krg lebihnya--,"Sungguh hebat Guru kita, karena dia adalah manusia yang Luar Biasa, bukan seperti kita2 ini".
Saat itu ada yang membalas dengan kritis, "Saya rasa Sang Buddha adalah manusia biasa seperti kita-kita ini. Kalau dia adalah manusia luarbiasa, maka artinya bhw kita sebagai manusia biasa ini tidak akan pernah mencapai Kebuddhaan. Bila demikian, maka buat apa beliau mengajar kita?"

Dari komentar itu saya menjadi tersadarkan. Betul juga bila kita sudah terpola untuk melihat nibbana itu sebagai "tak tercapai" , maka ya pasti kita tak akan pernah dapat mencapainya. Padahal, problema kita dalam samsara ini, tiada lain adalah pola-pola pemikiran yang salah seperti itu, yang justru harus dihilangkan.

Salam.

mengutip buku tertentu yang berbicara ttg hal "Impartialitas", yaitu bahwa "We All Share The Same True Nature", mengatakan Samsara = Nibbana.

Jadi, Nibbana itu tidak sejauh dan sesulit yang dibayangkan akal pikir.

Nibbana itu sedemikian nyata , dekat dan menyatunya dgn kita semua sama persis kita melihat Samsara itu adanya.


ika. 



Ada samsara barulah ada nibbana...

secara realtif bisa dikatakan demikian!

namun secara relatif juga tidak!


ika.


ada kalanya tidak membedakan nirvana dan samsara.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #216 on: 22 April 2009, 10:01:34 AM »
Ya saya setuju, Mungkin saja yang menulis tipitaka menganggap sang Buddha sebagai manusia Super, padahal menurut saya lebih hebat mengambil sisi manusianya yang bisa mencapai pencerahan dengan upaya sendiri.

Benar.
Suatu devosi dan kekaguman , bisa membuat persepsi menjadi bias. Selanjutnya akan menjadikan berpikir yang bias. Akhirnya salah arah semuanya. Oleh krn itu, seingat saya, Sang Buddha juga pernah mengkritik orang yg terlalu mengaguminya sehingga salah dalam perbuatannya.

Suatu hari dalam suatu diskusi atau tanya jawab (persisnya saya lupa), dikarenakan kekaguman saya pada Sang Buddha, maka secara spontan saya mengatakan --krg lebihnya--,"Sungguh hebat Guru kita, karena dia adalah manusia yang Luar Biasa, bukan seperti kita2 ini".
Saat itu ada yang membalas dengan kritis, "Saya rasa Sang Buddha adalah manusia biasa seperti kita-kita ini. Kalau dia adalah manusia luarbiasa, maka artinya bhw kita sebagai manusia biasa ini tidak akan pernah mencapai Kebuddhaan. Bila demikian, maka buat apa beliau mengajar kita?"

Dari komentar itu saya menjadi tersadarkan. Betul juga bila kita sudah terpola untuk melihat nibbana itu sebagai "tak tercapai" , maka ya pasti kita tak akan pernah dapat mencapainya. Padahal, problema kita dalam samsara ini, tiada lain adalah pola-pola pemikiran yang salah seperti itu, yang justru harus dihilangkan.

Salam.

mengutip buku tertentu yang berbicara ttg hal "Impartialitas", yaitu bahwa "We All Share The Same True Nature", mengatakan Samsara = Nibbana.

Jadi, Nibbana itu tidak sejauh dan sesulit yang dibayangkan akal pikir.

Nibbana itu sedemikian nyata , dekat dan menyatunya dgn kita semua sama persis kita melihat Samsara itu adanya.


ika. 



Ada samsara barulah ada nibbana...

secara realtif bisa dikatakan demikian!

namun secara relatif juga tidak!


ika.




ada kalanya tidak membedakan nirvana dan samsara.


yes!!!, you've my meaning!

ika.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #217 on: 22 April 2009, 10:28:03 AM »
seperti yg sering om Coedabgf bilang tentang sutta Udana

bahwa segala sesuatu yg berkondisi selalu mempunyai keadaan yg tidak berkondisi.....

seperti Virus pasti akan ada AntiVirusnya.....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #218 on: 22 April 2009, 10:41:47 AM »
seperti yg sering om Coedabgf bilang tentang sutta Udana

bahwa segala sesuatu yg berkondisi selalu mempunyai keadaan yg tidak berkondisi.....

seperti Virus pasti akan ada AntiVirusnya.....

kalau boleh saya lengkapi bahwa adalah sudah menjadi "rahasia umum" kalau "Everything (on earth) Shares The Same True Nature"!

tinggal bagaimana cara pandang kita masing2 memahami itu dan memanfaatkannya selaras Hukum Alam- apa adanya!


ika.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #219 on: 22 April 2009, 10:51:09 AM »
seperti yg sering om Coedabgf bilang tentang sutta Udana

bahwa segala sesuatu yg berkondisi selalu mempunyai keadaan yg tidak berkondisi.....

seperti Virus pasti akan ada AntiVirusnya.....

kalau boleh saya lengkapi bahwa adalah sudah menjadi "rahasia umum" kalau "Everything (on earth) Shares The Same True Nature"!

tinggal bagaimana cara pandang kita masing2 memahami itu dan memanfaatkannya selaras Hukum Alam- apa adanya!


ika.

ada kelahiran pasti ada kematian...

tidak ada kelahiran maka tidak ada kematian...

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: Pencerahan Langsung/Instan
« Reply #220 on: 30 April 2009, 04:28:57 PM »
seperti yg sering om Coedabgf bilang tentang sutta Udana

bahwa segala sesuatu yg berkondisi selalu mempunyai keadaan yg tidak berkondisi.....

seperti Virus pasti akan ada AntiVirusnya.....

kalau boleh saya lengkapi bahwa adalah sudah menjadi "rahasia umum" kalau "Everything (on earth) Shares The Same True Nature"!

tinggal bagaimana cara pandang kita masing2 memahami itu dan memanfaatkannya selaras Hukum Alam- apa adanya!


ika.

ada kelahiran pasti ada kematian...

tidak ada kelahiran maka tidak ada kematian...



jika anda gemar dgn ungkapan spt itu: coba temukan "rumus" agar sedemikian rupa hadir "suatu tindakan tanpa didahului oleh niat".

ika.

 

anything