Kita tak tahu bagaimana bentuk dari pada pikiran, yang kita tahu dan harus kita jalankan adalah menjaga pikiran, pikiran adalah pelopor, akar daripada seluruh perbuatan terletak dari pikiran, oleh karena itu pikiran termasuk jalan untuk kita berbuat kejahatan ataupun kebajikan.
Yang membuat suatu perbuatan berbuah matang adalah pikiran, kita merencanakan sesuatu perbuatan berawal dari pikiran, itu yang di sebut niat.
Niat yang ingin kita jalankan pasti terencana dengan baik di dalam pikiran dan resikonya pun akan hadir di dalam diri kita sendiri.
Andai ada niat baik untuk berdana ataupun melakukan kebajikan dengan ucapan, pikiran atau perbuatan maka setelah melakukannya pikiran dalam diri kita akan merasakan kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian yang hanya diri sendiri yang tahu bagaimana rasa itu kita rasakan.
Dan bila sebaliknya, dengan niat jahat bila terjalankan dan berhasil maka pikiran akan merasakan ketidak tenangan, kebahagiaan di atas penderitaan orang lain dan segala bentuk kekotoran batin muncul di dalam diri.
Bukan hanya itu saja, perasaan malu dan perasaan bersalah ada di dalam diri, pikiran seperti mengabang layaknya sebatang kayu di tengah lautan, mengalir tak tentu arah dan tujuan.
Dimanakah pikiran itu berada? apakah di kepala atau di kaki, yang pasti di manapun pikiran itu berada bila kita selalu menjalankan kebajikan maka pikiran membawa kebahagiaan, kita tak perlu mencari pikiran namun carilah kebahagiaan dengan begitu kita akan tahu fungsi dari pikiran.
Berpikiran buruk atas apa yang seseorang lakukan, membuat pikiran sulit untuk berkembang, oleh karena itu ada istilah berpikirlah positif, kebenaran akan di buktikan oleh karma yang tidak pernah tidur.
Semua orang memiliki tujuan hidup yang baik, lalu bagaimana agar tujuan itu bisa tercapai? jagalah pikiran dengan baik, jalankan kebaikan dengan pikiran, semua belum terlambat karena masih ada waktu yang tersisa untuk kita semua....
-DSdH-