//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kesalahan-kesalahan umum yg dijumpai dalam berargumentasi (logical fallacy)  (Read 20690 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kesalahan-kesalahan umum yg dijumpai dalam berargumentasi (logical fallacy)
« Reply #15 on: 29 September 2010, 01:05:43 PM »
4). Negative proof - Sesuatu benar karena anda tidak dapat membuktikan bahwa sesuatu tersebut tidak benar.
dengan bahasa dc, point nomer 4 ini adalah "praduga tak bersalah".

6). Berhubungan dgn poin 4, kritik pada evolusi dianggap sbg bukti penciptaan, padahal bukan hanya ada 2 kemungkinan yg ada, bukan hanya A benar B salah, atau A salah B benar. (A=evolusi, B=kreasionisme)

17). Burden of proof (beban pembuktian). Terutama pada keberadaan Tuhan. Argumen yg sering sekali saya dengar: Buktikan kalau Tuhan itu tidak ada!. (bisa juga: buktikan kalau dimensi gaib itu tidak ada, fenomena paranormal, dsb). Tidak ada yg namanya membuktikan bhw sesuatu tidak ada. Bebannya terletak pd yg percaya utk membuktikan bhw sesuatu itu ada (dlm kasus ini Tuhan).
—> (terkait dgn poin ke 4: negative evidence).
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kesalahan-kesalahan umum yg dijumpai dalam berargumentasi (logical fallacy)
« Reply #16 on: 29 September 2010, 01:12:33 PM »
6). Berhubungan dgn poin 4, kritik pada evolusi dianggap sbg bukti penciptaan, padahal bukan hanya ada 2 kemungkinan yg ada, bukan hanya A benar B salah, atau A salah B benar. (A=evolusi, B=kreasionisme)

17). Burden of proof (beban pembuktian). Terutama pada keberadaan Tuhan. Argumen yg sering sekali saya dengar: Buktikan kalau Tuhan itu tidak ada!. (bisa juga: buktikan kalau dimensi gaib itu tidak ada, fenomena paranormal, dsb). Tidak ada yg namanya membuktikan bhw sesuatu tidak ada. Bebannya terletak pd yg percaya utk membuktikan bhw sesuatu itu ada (dlm kasus ini Tuhan).
—> (terkait dgn poin ke 4: negative evidence).
ya, ya, ya... tiga serangkai logical fallacy

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Kesalahan-kesalahan umum yg dijumpai dalam berargumentasi (logical fallacy)
« Reply #17 on: 30 September 2010, 10:09:36 PM »
pengamatannya kurang pasif ya sampe pemikiran yang seharusnya sudah lewat masih bergulir ampe sekarang om? ;D
ta' gendong.. kemana-mana..
betul atau tidak yg saya tulis?
kalo betul, menurut post om ryu itu termasuk logical fallacy.
memang gampang mendakwa penganut agama lain berlogical fallacy.
bercermin itu susah.

Kalau yang begini bagaimana?

Quote
Sesuatu benarSALAH karena anda tidak dapat membuktikan bahwa sesuatu tersebut tidak benar.
Menurut Mbah, premise tersebut bukan logical fallacy??

Memang, bercermin itu susah.. heheheh ^-^
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Kesalahan-kesalahan umum yg dijumpai dalam berargumentasi (logical fallacy)
« Reply #18 on: 30 September 2010, 10:37:40 PM »
pengamatannya kurang pasif ya sampe pemikiran yang seharusnya sudah lewat masih bergulir ampe sekarang om? ;D
ta' gendong.. kemana-mana..
betul atau tidak yg saya tulis?
kalo betul, menurut post om ryu itu termasuk logical fallacy.
memang gampang mendakwa penganut agama lain berlogical fallacy.
bercermin itu susah.

Oya ampir lupa jawab. Iya deh Mbah.. Betul itu, betul koq masih ada logical fallacy dalam pikiran ini. :)

Boleh tanya ga? Kalo ga boleh, ga perlu dijawab. Kalo boleh.. Kalau Mbah, ada gak logical fallacynya? Dan kira-kira pada point berapa saja [di atas] bila ada? :)

Terus, kira-kira para cendekia n filsuf yang menentukan semua kriteria logical fallacy itu, apakah pada mereka telah terbebas dari logical fallacy atau belum ya? Standar orang yang tidak memiliki logical fallacy lagi itu bagaimanakah? Telah memiliki gelar Ph.D? :)

be happy,
 _/\_
appamadena sampadetha

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Kalau yang begini bagaimana?

Quote
Sesuatu benarSALAH karena anda tidak dapat membuktikan bahwa sesuatu tersebut tidak benar.
Menurut Mbah, premise tersebut bukan logical fallacy??

Memang, bercermin itu susah.. heheheh ^-^
anda gak mengerti...

anda bisa baca point 17 punya om ryu.

saya sering menjelaskan ini ke teman2 samawi.
kalo seseorang punya satu teori, masa yang tidak percaya disuruh membuktikan kesalahannya?
kewajiban untuk membuktikannya terletak pada si pembuat teori.

kasarannya seperti ini:
a: si jojo punya berlian segede gajah di rumah
b: ah, gua gak percaya
a: buktikan kalo jojo gak punya berlian itu! kalo gak bisa, berarti gua anggep bener, soalnya gua pake praduga gak bersalah ama si jojo...
b: ?!?!?!?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Boleh tanya ga? Kalo ga boleh, ga perlu dijawab. Kalo boleh.. Kalau Mbah, ada gak logical fallacynya? Dan kira-kira pada point berapa saja [di atas] bila ada? :)

Terus, kira-kira para cendekia n filsuf yang menentukan semua kriteria logical fallacy itu, apakah pada mereka telah terbebas dari logical fallacy atau belum ya? Standar orang yang tidak memiliki logical fallacy lagi itu bagaimanakah? Telah memiliki gelar Ph.D? :)
sepertinya anda personally offended pada post saya di atas dan tidak lagi rasional.
maaf saya haturkan kalo memang begitu...
sebenarnya saya menulis secara general saja, karena saya dengar "praduga gak bersalah" ini berkali2 dari banyak orang di dc.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Boleh tanya ga? Kalo ga boleh, ga perlu dijawab. Kalo boleh.. Kalau Mbah, ada gak logical fallacynya? Dan kira-kira pada point berapa saja [di atas] bila ada? :)

Terus, kira-kira para cendekia n filsuf yang menentukan semua kriteria logical fallacy itu, apakah pada mereka telah terbebas dari logical fallacy atau belum ya? Standar orang yang tidak memiliki logical fallacy lagi itu bagaimanakah? Telah memiliki gelar Ph.D? :)
sepertinya anda personally offended pada post saya di atas dan tidak lagi rasional.
maaf saya haturkan kalo memang begitu...
sebenarnya saya menulis secara general saja, karena saya dengar "praduga gak bersalah" ini berkali2 dari banyak orang di dc.

harus dilihat dari 2 sisi juga, seperti contoh :
1. jojo tidak yakin X sebagai orang baik
2. apakah si X yang harus meyakinkan jojo sebagai orang baik atau si jojo yang harus mencari kesalahan si X
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
harus dilihat dari 2 sisi juga, seperti contoh :
1. jojo tidak yakin X sebagai orang baik
2. apakah si X yang harus meyakinkan jojo sebagai orang baik atau si jojo yang harus mencari kesalahan si X
untuk menelaah sesuatu secara objektif, sesuatu harus dilihat dengan netral, tanpa terpengaruh latar belakang informasi yang kita terima.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
harus dilihat dari 2 sisi juga, seperti contoh :
1. jojo tidak yakin X sebagai orang baik
2. apakah si X yang harus meyakinkan jojo sebagai orang baik atau si jojo yang harus mencari kesalahan si X
untuk menelaah sesuatu secara objektif, sesuatu harus dilihat dengan netral, tanpa terpengaruh latar belakang informasi yang kita terima.

untuk mengambil posisi netral maka yang diambil khan bisa praduga tak bersalah dan praduga bersalah.

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
untuk mengambil posisi netral maka yang diambil khan bisa praduga tak bersalah dan praduga bersalah.
dua2nya gak netral.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
harus dilihat dari 2 sisi juga, seperti contoh :
1. jojo tidak yakin X sebagai orang baik
2. apakah si X yang harus meyakinkan jojo sebagai orang baik atau si jojo yang harus mencari kesalahan si X
untuk menelaah sesuatu secara objektif, sesuatu harus dilihat dengan netral, tanpa terpengaruh latar belakang informasi yang kita terima.

Dalam diskusi (tergantung jenis diskusinya sih), bisa juga kadang menyepakati satu statement atau teori sebagai yang diterima bersama, sehingga tanpa perlu dibuktikan benar/salahnya, bisa digunakan untuk mengambil kesimpulan. Misalnya:

Membunuh adalah karma buruk
si X membunuh
>>X melakukan karma buruk

Di sini kita bicara teori kamma, yang tentu saja kita tidak bisa buktikan, tapi karena sesama Buddhist, atau dengan orang Hindu, maka karma bisa dijadikan dasar argumen yang valid. Namun saya memang tidak tahu persisnya diskusi apa yang dilakukan Bro Morph, jadi tidak tahu sesuai atau tidak.

Jika sesuatu belum dibuktikan dan salah satu pihak tidak setuju (misalnya diskusinya antara Buddhist dan Kr1sten), maka "membunuh adalah karma buruk" bukan benar dan bukan salah, sehingga bisa diabaikan. Atau jika akan dipakai untuk menguatkan statement lain, bisa juga, dengan tambahan format "Jika".


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
untuk mengambil posisi netral maka yang diambil khan bisa praduga tak bersalah dan praduga bersalah.
dua2nya gak netral.

khan bisa dikaji dari 2 sisi.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Dalam diskusi (tergantung jenis diskusinya sih), bisa juga kadang menyepakati satu statement atau teori sebagai yang diterima bersama, sehingga tanpa perlu dibuktikan benar/salahnya, bisa digunakan untuk mengambil kesimpulan.
anda benar, tapi konteks thread ini bukan itu, imo.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
untuk mengambil posisi netral maka yang diambil khan bisa praduga tak bersalah dan praduga bersalah.
dua2nya gak netral.

khan bisa dikaji dari 2 sisi.
mengkaji tidak sama dengan praduga.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Dalam diskusi (tergantung jenis diskusinya sih), bisa juga kadang menyepakati satu statement atau teori sebagai yang diterima bersama, sehingga tanpa perlu dibuktikan benar/salahnya, bisa digunakan untuk mengambil kesimpulan.
anda benar, tapi konteks thread ini bukan itu, imo.

Mungkin begitu. Karena saya juga memang tidak tahu, jadi tidak bisa melanjutkan. :)