Eksistensi Tuhan dari Moral :
Mengapa kita memerlukan Tuhan untuk menjadi baik ? Mengapa kita tidak dapat melakukan yang baik karena itu memang baik untuk dilakukan ?
Sifat dasar dari kebebasan manusia adalah berusaha menjadi baik. Menjadi "Baik" menunjukkan bahwa ada sesuatu yang lebih tinggi, suatu otoritas luar yang menentukan mana yg baik dan buruk. Kita tidak dapat bercita-cita memiliki kehidupan yang baik kecuali kita mengakui adanya suatu standard dimana "baik" tersebut dinilai. Dengan mengakui adanya "sesuatu yang baik yang harus dicapai", kita mengakui adanya standard yang baik dan buruk yang ada didalam diri manusia. Standard inilah yang disebut Tuhan.
Tanpa adanya otoritas yang lebih tinggi ini, kita menetapkan "baik" tersebut dengan jalan pikiran kita masing-masing. Selama hal itu menyenangkan kita maka itu baik. Sedangkan "buruk/jahat" adalah sesuatu yang tidak menyenangkan kita. Ini tentu menjadi masalah.
Tentu menyenangkan membunuh seorang Konglomerat dan memiliki harta dan kekuasaannya tapi ini pasti tidak baik bagi si Konglomerat. Jadi kita harus menolak pemikiran tersebut karena kita mencari "Baik" yang universal, bukan baik untuk diri sendiri dan berakibat buruk pada orang lain.
"Baik" yang universal itu harus datang dari luar diri kita.
Binatang tidak mengenal yang namanya "buruk/jahat". Perbuatan mereka berdasarkan naluri. Bagi mereka tidak ada istilah baik dan buruk. Karena kita adalah anak Tuhan maka kita memahami baik dan buruk dan dapat memilih salah satu, Tanpa adanya Standard, kita akan menjadi seperti binatang : apapun yg kita lakukan bebas tanpa ada pertanyaan benar atau salah.
======================================================================================================
Tulisan ini disampaikan oleh Catholic untuk menjawab pertanyaan para atheist. Semoga bermanfaat.