//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi Jalan  (Read 1984 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline DNA

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 126
  • Reputasi: 23
  • Dhamma Nan Agung
Meditasi Jalan
« on: 10 December 2009, 10:16:05 PM »
Buddha bersabda bahwa perhatian penuh harus diterapkan pada empat sikap tubuh, yaitu: berjalan, berdiri, duduk, dan berbaring.
•   Jika kamu berjalan, kamu harus berperhatian penuh pada aktivitas berjalan sebagaimana apa adanya.
•   Jika kamu berdiri, kamu harus berperhatian penuh pada aktivitas berdiri sebagaimana apa adanya.
•   Jika kamu duduk, kamu harus berperhatian penuh pada aktivitas duduk sebagaimana apa adanya.
•   Jika kamu berbaring, kamu harus berperhatian penuh pada aktivitas berbaring sebagaimana apa adanya.
Jadi, pada setiap sikap, harus ada perhatian penuh.

Kami memberi petunjuk pada para meditator untuk berlatih meditasi jalan dan duduk secara bergantian, sehingga mereka dapat berkonsentrasi lebih mudah dan lebih jauh mencapai pandangan terang pada proses jalan dan duduk. Setiap sesi meditasi duduk harus didahului dengan meditasi jalan, karena pada meditasi jalan, gerakan kaki lebih jelas dari gerakan dinding perut saat meditasi duduk. Setelah mahir dalam bermeditasi, kamu mungkin memerlukan meditasi duduk yang lebih lama dibandingkan dengan meditasi jalan. Ketika kamu telah mencapai tingkat ke enam dari pengetahuan pandangan terang, kamu dapat berlatih meditasi duduk lebih lama dari meditasi jalan. Kamu dapat bermeditasi duduk dua atau tiga jam dan bermeditasi jalan satu jam. Pada tingkatan ini, konsentrasi kamu cukup baik, dalam, dan kuat untuk menyadari lenyapnya fenomena batin dan jasmani (nama dan rupa). Tetapi pada permulaan latihan, kamu perlu melakukan meditasi jalan lebih lama dari meditasi duduk, karena kamu belum bisa bermeditasi duduk lama tapi dapat bermeditasi jalan lebih lama. Kamu dapat mencapai tingkat konsentrasi tertentu dengan lebih mudah melalui meditasi jalan dibandingkan dengan meditasi duduk.

Jadi, yang pertama, kamu harus berlatih meditasi jalan dengan menyadari langkah kaki. Ketika melangkah dengan kaki kiri, catatlah dalam hati sebagai “kiri”. Ketika melangkah dengan kaki kanan, catatlah dalam hati sebagai “kanan”. Dengan cara ini, catatlah sebagai “kiri, kanan, kiri, kanan”, atau hanya “melangkah, melangkah”. Pencatatan atau pemberian nama tidaklah sepenting pengamatan terhadap langkah kaki. Kamu harus mengutamakan kewaspadaan yang tajam terhadap gerakan kaki. Dalam berlatih meditasi jalan, mata tidak boleh dipejamkan. Sebaliknya, mata harus terpejam separuh (yang berarti tidak tegang dan menjaga mata dalam keadaan normal) dan yogi harus melihat ke bawah sekitar dua meter di depan kaki.

Kamu tidak boleh menundukkan kepala terlalu rendah. Jika menundukkan kepala terlalu rendah, kamu segera merasakan ketegangan pada leher dan bahu. Hal ini juga bisa menimbulkan sakit kepala atau pusing. Kamu tidak boleh melihat ke kaki. Jika kamu melihat ke kaki, kamu tidak dapat berkonsentrasi dengan baik pada gerakan kaki. Melihat ke sana, kemari, atau ke sekeliling juga tidak diperbolehkan. Bila kamu melakukannya, pikiran akan berkelana bersama mata dan konsentrasi menjadi terpecah. Kamu mempunyai kecenderungan atau keinginan untuk melihat ke sekeliling ketika kamu merasakan ada seseorang yang mendekat atau lewat di depannya. Kecenderungan atau keinginan untuk melihat ke sekeliling harus diamati dengan penuh perhatian dan dicatat sebagai “kecenderungan” atau “ingin melihat” hingga keinginan itu lenyap. Setelah keinginan itu lenyap, kamu tidak akan ingin melihat ke sekeliling lagi. Kemudian, kamu dapat menjaga  konsentrasi. Jadi berhati-hatilah untuk tidak melihat ke sekeliling sehingga kamu dapat menjaga dan meningkatkan konsentrasi melalui meditasi jalan.

Tangan harus disatukan di depan atau belakang. Bila harus merubah posisi tangan, boleh dilakukan, tetapi harus berperhatian penuh. Jika kamu ingin mengubah posisi, harus dicatat “ingin, ingin”. Setelah itu, ubahlah posisi dengan sangat perlahan dan setiap gerakan yang terlibat di dalamnya harus diamati dengan perhatian penuh. Tidak boleh lengah pada setiap gerakan atau aksi. Setelah posisi tangan diubah, teruskan mencatat gerakan kaki seperti sebelumnya.

Dalam meditasi duduk, bagi meditator yang telah mempunyai pengalaman berlatih meditasi, sebaiknya duduk setidaknya selama empat puluh lima menit tanpa mengubah posisi. Sedangkan bagi pemula, sebaiknya duduk paling tidak 20-30 menit tanpa mengubah posisi. Jika meditator pemula tidak dapat mengatasi rasa sakit yang muncul, ia akan merasakan dorongan untuk mengubah posisinya. Sebelum melakukan perubahan posisi, catatlah keinginan untuk mengubah sikap tubuh sebagai “ingin, ingin”. Bila tidak tertahankan dan harus merubahnya, lakukanlah dengan sangat perlahan dan waspada terhadap semua gerakan dan perbuatan yang terlibat dalam mengubah sikap duduk. Setelah perubahan selesai dilakukan, kembalilah ke pengamatan gerakan perut dan catat sebagaimana biasanya.


Kesadaran Hening

Pada retret meditasi, kamu dilarang melakukan tindakan atau gerakan dengan cepat. Sedapat mungkin semua tindakan dan gerakan harus dilakukan secara perlahan, sehingga kamu dapat menerapkan perhatian penuh terhadap setiap gerakan tubuh yang sekecil sekalipun. Berbeda dengan di rumah, kamu tidak perlu memperlambat semua tindakan dan gerakan, tapi lakukanlah dengan normal dan amati dengan perhatian penuh. Semua tindakan dan gerakan harus dicatat dengan perhatian penuh sebagaimana apa adanya. Itulah yang dimaksud dengan berperhatian penuh secara umum. Pada saat retret, kamu harus memperlambat semua tindakan dan gerakan karena kamu tidak ada tugas lain kecuali selalu berperhatian penuh pada semua aktivitas mental dan jasmani. Kamu tidak boleh berbicara kecuali beberapa kata yang diperlukan pada rutinitas sehari-hari. Beberapa kata tersebut juga harus diucapkan dengan perlahan dan lembut sehingga tidak mengganggu konsentrasi lain. Kamu harus melakukan segala sesuatunya dengan suara yang amat kecil atau tanpa suara sama sekali. Kamu jangan menimbulkan suara dengan berjalan dengan kasar dan berat. Bila kamu berperhatian penuh terhadap gerakan kakinya, kamu tidak akan menimbulkan suara apa pun ketika berjalan.

Kamu harus berperhatian penuh terhadap segala sesuatu yang muncul pada batin dan jasmani. Juga harus waspada terhadap segala macam aktivitas batin dan jasmani sebagaimana apa adanya. Saat makan, harus berperhatian penuh terhadap semua tindakan dan gerakan dalam kegiatan makan. Begitu pula saat mandi, berpakaian, ataupun minum, semua kegiatan harus diperlambat dan amati gerakannya. Ketika ingin duduk, lakukanlah dengan perlahan, waspadai seluruh gerakan saat duduk. Ketika ingin berdiri, juga harus dilakukan dengan perlahan dan waspadai setiap gerakan karena kita ingin mengerti setiap proses batin dan jasmani yang sebenarnya. Semua proses batin dan jasmani selalu berubah, muncul dan lenyap, muncul dan tenggelam. Oleh karena itu, kamu harus memperlambat semua tindakan dan gerakan.

Perhatian penuh dan konsentrasi akan membuka jalan untuk berkembangnya pandangan terang. Ketika perhatian penuh menjadi berkesinambungan, konsentrasi menjadi dalam dengan sendirinya. Saat konsentrasi menjadi dalam, pandangan terang akan berkembang dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita harus berjuang untuk mendapatkan perhatian penuh yang konstan/terus-menerus dan berkesinambungan.


Sumber: Meditasi Vipassanā (Ceramah Mengenai Meditasi Pandangan Terang) - Sayadaw U Janakābhivamsa
« Last Edit: 16 December 2009, 12:55:19 PM by bond »
May these merits of mine lead me to the extinction of all defilements
May these merits of mine be conducive to my attainment of Nibbana
May all sentient beings obtain the share of my merits and be well and happy always. Sadhu3..