//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sedikit mengenai Achaan Jumnien.  (Read 3128 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Sedikit mengenai Achaan Jumnien.
« on: 21 May 2009, 11:39:48 PM »
Tadinya bingung mau masukkan artikel ini dimana, akhirnya pilihan jatuh pada Tradisi Achaan Mun karena beliau juga mengaku pernah belajar dibawah bimbingan Achaan Lee Dhammadaro yang merupakan murid dari Achaan Mun juga.
_______________________________________________________________________________________________________________

BAGIAN I

Terlahir di desa, pada waktu masih muda belajar pada tabib desa yang merupakan pandita dan juga peramal. Acharn Jumnien memulai latihan meditasinya pada umur enam tahun. Pelajaran pertamanya adalah konsentrasi dan meditasi cinta-kasih (metta-bhavana). Ia juga diajarkan ilmu ketabiban untuk mengobati masyarakat desa dan dinasehatkan untuk selalu berlatih meditasi dan hidup selibat.

Pada usia akil balik banyak penduduk desa disekitarnya meminta pertolongannya, dan pada usia duapuluh tahun ia ditahbiskan sebagai bhikkhu dalam tradisi Buddhis Theravada. Ia mulai belajar berbagai latihan meditasi pada berbagai guru ternama di Thailand, mengembara sebagai bhikkhu dhutanga, dan kemudian belajar meditasi Vipassana dibawah bimbingan Achaan (Lee) Dhammadaro di Wat Tow Kote.

Ketika Achaan jumnien diminta untuk mengajar delapan tahun yang lalu, ia pada awal usia tiga puluh tahun dan mulai dikenal oleh diantara masyarakat setempat karena kebijaksanaannya dalam menjelaskan Dhamma dan kekuatan cinta-kasih (metta) nya. Ia secara khusus diminta oleh orang-orang dari Wat Sukontawas untuk datang dan mengajar, karena memiliki persoalan besar. Daerah ini yang merupakan hutan rimbun diselingi perkebunan karet di Selatan Thailand adalah pusat bentrokan yang kadang terjadi sejak lama antara pasukan pemerintah dan pemberontak komunis di pegunungan. Ketika beliau tiba dan mulai mengajar ia telah diperingatkan untuk meninggalkan daerah itu atau ditembak. Beliau tetap mengajar. Melalui kekuatan Dhamma beliau akhirnya bisa mengajar pasukan pemerintah di kota dan belakangan diundang untuk mengajar pemberontak di pegunungan juga. Oleh sebab itu kedua pihak lalu menawarkan perlindungan terhadap viharanya. Hanya hidup sejalan dengan Dhamma sejati adalah perlindungan yang dibutuhkannya.

Achaan Jumnien adalah guru yang sangat terbuka yang banyak menggunakan metode latihan. Ia telah belajar berbagai tehnik yang berbeda dan tidak fokus hanya pada satu metode, beliau memberikan objek meditasi berbeda untuk murid-muridnya tegantung dari kebutuhan mereka dan kepribadian dan kemelekatan laten yang paling menonjol. Tetapi apapun tehnik meditasi yang dikembangkan, akhirnya ia mengarahkan kembali muridnya kepada latihan meditasi Vipassana melihat sifat alamiah proses batin dan jasmani sebagai berubah, tak memuaskan dan tanpa aku. Salah satu ajarannya adalah bahwa tidak tepat (bila dikatakan) hanya ada jalan satu-satunya yang benar. Ia mengajar perkembangan pada Dhamma sebagai eksperimen dan penyelidikan pada nafsu keinginan dan ketidak-puasan kita, mengawasi kemajuan meditasi kita sebagai aspek lainnya dari pengembangan pandangan terang.

Walaupun ia akan membimbing muridnya dengan ketat, terutama ketika mereka sedang mengembangkan tingkatan konsentrasi yang tinggi atau sedang memecahkan rasa sakit pada latihan meditasi yang intensif (dua diantara cara khususnya dalam berlatih). Ia sering mengingatkanmu bahwa jalanmu dalam Dhamma adalah penyelidikan dan pengawasan terus-menerus. Seperti yang dikatakannya, “Penting untuk diketahui bahwa orang-orang harus mengambil tanggung jawab untuk perkembangannya sendiri dalam Dhamma.”  Latihan baginya dan bagi kita semua adalah proses seumur hidup dan walaupun kita menggunakan suatu metode meditasi tertentu pada suatu waktu, penghentian selamanya dari semua keinginan, kedamaian akhir, yang merupakan kesimpulan akhir yang hakiki dari latihan spiritual kita.

Wat Sukhontawas merentang hingga ke atas bukit dengan pondok-pondok meditator ditempatkan diantara barisan pohon karet. Selama musim hujan ada seratus hingga dua ratus bhikkhu dan anagarini belajar bersama dibawah bimbingan Achaan Jumnien. Setengah lusin orang barat belajar disini,

Walaupun Achaan Jumnien tidak berbicara bahasa Inggris, seorang penerjemah bisasanya bisa ditemukan. Achaan Jumnien bagai anak muda mudah tertawa dan mudah didekati.

Pada waktu menerbitkan buku ini saya mendengar bahwa Achaan Jumnien telah memindahkan padepokanna ke sederetan gua dipegunungan Krabi, selatan Thailand.

Kumpulan dari Interview yang telah dilakukan:

   Dengan Achaan Jumnien di Wat Sukontawas Surratthani, Thailand

Pertanyaan: Apakah jenis meditasi yang anda ajarkan disini?
Jawab: Disini kamu akan menemukan orang-orang yang berlatih berbagai jenis tehnik meditasi. Sang Buddha menjelaskan lebih dari 40 macam kepada siswa-siswanya. Tidak semua orang memiliki latar belakang yang sama, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama. Saya tidak hanya mengajarkan satu jenis meditasi, tetapi banyak jenis, dan memilih yang sesuai untuk setiap siswa. Beberapa berlatih meditasi pada pernafasan. Yang lainnya meditasi berdasarkan pengamatan terhadap sensasi jasmani. Beberapa berlatih dengan objek cinta-kasih. beberapa lainnya lagi diberikan petunjuk untuk berlatih meditasi pandangan terang awal, yang lainnya saya ajarkan metode konsentrasi yang pada akhirnya membawa mereka pada latihan pandangan terang lebih tinggi dan kebijaksanaan.

Tanya: Anda katakan ada banyak cara yang baik untuk berlatih. Bagaimana dengan guru meditasi yang menyatakan bahwa cara mereka atau metode mereka adalah cara yang sesungguhnya yang diajarkan oleh Sang Buddha dan latihan-latihan lainnya tidak membawa pada pencerahan?
Jawab: Inti dari semua latihan yang diajarkan oleh Sang Buddha dapat diringkas menjadi satu kalimat: jangan melekat kepada apapun. Seringkali orang yang sangat bijaksana tetap melekat kepada metode yang sesuai bagi mereka. Mereka belum bisa melepas sepenuhnya metode mereka, guru mereka.

Mereka tidak sejalan dengan cara umumnya dari semua latihan kita. Ini tidak berarti bahwa mereka mungkin bukan guru yang baik. Anda harus berhati-hati jangan menghakimi mereka atau melekat kepada ide bahwa seorang guru seharusnya begini.
Kebijaksanaan bukanlah sesuatu yang dapat kita lekati. Secara sederhana lepasnya kemelekatan akan memungkinkan kebijaksanaan mengalir.

Saya beruntung. Saya menguasai latihan dari berbagai guru sebelum mengajar. Ada banyak latihan meditasi yang baik. Apa yang terpenting adalah kamu berusaha mengabdikan dirimu untuk berlatih sendiri dengan keyakinan dan semangat. Maka dengan demikian kamu akan mengetahui hasilnya bagi dirimu sendiri.

Tanya: Apakah anda biasanya memulai mengajar murid anda langsung dengan meditasi pendangan terang atau dengan latihan konsentrasi lebih dahulu.
Jawab: Lebih sering mereka memulai dengan latihan pandangan terang. Kadang-kadang saya mengajarkan mereka latihan konsentrasi (jhana) terlebih dahulu, terutama jika mereka memiliki pengalaman meditasi atau jika batin mereka memiliki kecenderungan kearah konsentrasi dengan mudah. Pada akhirnya yang terpenting bagi semua orang adalah kembali ke meditasi pandangan terang.

Ada khotbah dalam kitab suci Tipitaka dimana Sang Buddha, Ketika menerima kunjungan beberapa umat awam, berbicara mengenai pont ini. Beliau mengindikasikan bahwa berbagai sifat alami para bhikkhu uang duduk berkelompok di hadapan Beliau:

Lihatlah bagaimana para bhikkhu yang memiliki kecenderungan kebijaksanaan berkumpul bersama Sariputta, siswaKu yang paling bijaksana. Dan disana, bagaimana mereka yang memiliki kecenderungan terhadap kekuatan supernatural berkelompok dengan Sisaku yang utama Maha Moggalana. Dan mereka yang memiliki kecenderungan terhadap peraturan kebhikkhuan bersama dengan Upali, ahli Vinaya, sementara mereka yang kecenderungan Jhananya paling kuat……..

Tanya: Apa saja faktor lain yang diperlukan dalam memiliki objek meditasi yang tepat?
Jawab: Dalam membimbing siswa, saya melihat pengalaman latihan yang lalu dan kecenderungan batinnya. Saya juga melihat berapa banyak waktu dan tenaga yang dicurahkan oleh siswa dalam bermeditasi. Apakah ia umat awam yang berlatih sejam sehari, atau bhikkhu yang menginginkan latihan intensif sepanjang hari? Temperamen. Apakah orang ini temperamennya memang sungguh ingin latihan? Metta-bhavana (meditasi cinta-kasih) bagi orang pemarah merupakan latihan awal yang baik. Meditasi pada keseimbangan baik bagi mereka yang lebih memperhatikan orang-orang yang ada di sekitar mereka daripada latihannya. Meditasi faktanya adalah jalan hidup. Kita bicara disini mengenai tehnik meditasi sebagai tehnik  untuk mengembangkan diri lebih jauh, tetapi kita harus ingat bahwa segala sesuatu dikehidupan ini dapat dijadikan objek meditasi. Mengenai tehnik meditasi, jika anda memilih salah satu latihan dasar Buddhis yang mengarah pada pandangan terang anda tak akan salah.

Tanya: Dapatkah anda memberikan petunjuk lain bagaimana mengarahkan latihan kita?
Jawab: Latihan harus diarahkan berlawanan dengan kemelekatan atau rintangan batin yang menonjol. Jika anda jujur terhadap diri sendiri  anda dapat mengenali hal ini lebih mudah. Umpamanya, jika temperamen anda adalah temperamen yang membawa anda pada ketak-pedulian (indifference) anda harus mencurahkan lebih banyak tenaga untuk melatih kasih sayang. Jika nafsu adalah masalahnya, gunakan perenungan terhadap bagaian-bagian tubuh yang menijikkan hingga anda dapat melihat sifat alamiahnya lebih jelas, tak terhalang oleh nafsu anda sendiri. Jika kamu bersifat bingung dan penuh khayalan, kembangkanlah penyelidikan Dhamma dan rasa sensitif terhadap latihan anda sendiri, belajar dan perhatikan dengan jelas untuk mengatasi tendensi ini.
Tetapi anda harus berlatih dengan penuh pengabdian dan kejujuran, anda harus memiliki pengabdian pada jalan yang anda pilih sendiri yang diarahkan pada keinginan untuk menyelami Dhamma yang tak pernah padam. Jika tidak latihanmu akan stagnan dan menjadi seperti ritual. Hanya akhir dari ketamakan, kebencian dan ketidak tahuan dalam hati yang dapat mengakhiri usaha kita. Sedikit demi sedikit, waktu demi waktu, anda harus terus melanjutkan perrjalanan anda dengan konstan. Berlatih tak mengenal takut pada arah pengikisan kemelekatan dan lakukan terus hingga tercapainya Kebebasan. Hanya itu.

Tanya: Apakah lebih baik berlatih meditasi sendirian atau bersama-sama dalam kelompok?
Jawab: Tergantung. Pada kasus meditator baru, jika mereka serius dan rajin, baik jika ia dibiarkan berlatih sendirian dan diawasi dengan hati-hati pada awal latihan. Bagi mereka yang tidak terlalu serius atau disiplin, atau mereka yang khususnya kurang seimbang dan harus dekat berada dengan guru, mereka harus berlatih dalam kelompok yang terstruktur dan saling mendukung. Dengan cara ini mereka dapat menolong dan memberikan inspirasi dan dapat digunakan untuk memberikan tenaga tersebut untuk memperkuat latihan mereka. Sedangkan bagi murid yang berpengalaman, jika mereka ketat dan tulus, sendirian dalam kesunyian adalah yang terbaik. Siswa-siswa seperti ini  dapat menolong diri mereka sendiri dan jalan yang mereka tempuh akan tambah mendalam tanpa harus didorong oleh guru atau kelompok. Sedangkan bagi mereka yang kurang disiplin, walaupun berpengalaman, lebih baik bagi mereka bila berlatih bersama kelompok. Latihan yang keras dan disiplin akan membantu mereka memecahkan penolakan dari dalam diri sendiri hingga mereka dapat melihat sendiri Dhamma sejati. Kemudian latihan mereka akan berkembang sendiri atau dalam kelompok, tak terhalang.

Tanya: Apakah anda sering memberikan anjuran untuk berlatih intensif sendirian dalam isolasi?
Jawab; Tentu saja. Bagi mereka yang mempersiapkan diri, meditasi intensif yang ketat sangat berguna. Jika digabungkan dengan isolasi, meditator dapat dengan cepat mengembangkan konsentrasi yang kuat dan pandangan terang yang jernih. Bahkan sekarang, Saya sendiri setiap bulan pergi hanya berbekal jubah dan mangkuk tinggal sendiriran di hutan dan berlatih dengan intensif.
Kebanyakan siswa disini dianjurkan untuk melakukan hal yang sama. Setelah mereka mendapatkan pengalaman, mereka dapat menemukan keseimbangan sendiri antara pergi untuk retret intensif berkala dan diluar waktu itu hidup dalam kehidupan meditasi sehari-hari.
Sedangkan latihan dalam retret intensif, dalam retret yang lebih lama siswa saya biasanya berlatih vipassana sederhana, mengamati perubahan pada batin dan jasmani. Untuk jangka waktu yang lebih pendek seringkali efektif pada latihan konsentrasi tertentu atau mencoba mencoba menerobos sikap tubuh tertentu. Pada akhirnya, latihan harus kembali ke pandangan terang dan melepas. Ini tujuan dari semua ajaran Sang Buddha.

Tanya: Dapatkah anda menerangkan proses menerobos melalui sikap tubuh?
Jawab: Ketakutan kita akan rasa sakit dan kemelekatan kita kepada tubuh kita akan mengintervensi kejernihan dan kebijaksanaan batin kita. Bagi para siswa yang memiliki semangat dan kecenderungan, saya menganjurkan latihan pandangan terang, memusatkan perhatian pada gerakan atau perasaan / sensasi yang muncul pada tubuh kita. Ini dilakukan pada waktu bertahan hanya pada satu sikap tubuh – entah berdiri berjalan atau duduk untuk waktu yang lama. Ketika meditator bertahan pada satu sikap tubuh, rasa sakit bertambah kuat dan ia harus berkonsentrasi langsung pada perasaan-perasaan ini. Perasaan sakit pada tubuh ini adalah objek yang tepat untuk konsentrasi. Pada akhirnya batin akan melihat rasa sakit bukan sebagai rasa sakit tetapi merupakan sensasi jernih yang baik yang disukai maupun yang tidak disukai muncul dan tenggelam dalam tubuh. Seringkali meditator duduk atau berdiri selama dua puluh empat jam dalam satu posisi. Ketika kita telah berhenti bergerak, penderitaan (rasa sakit) yang memang ada dalam tubuh kita mulai memperlihatkan diri. Kadang-kadang delapan jam atau lebih telah berlalu sebelum meditator memecahkan kemelekatannya kepada rasa sakit pada tubuhnya. Setelah itu tak perlu bergerak. Pikiran menjadi sangat jernih, terkonsentrasi, dan lentur. Kebahagiaan dan kegairahan batin mengikuti pecahnya rasa sakit ini. Meditator dapat melihat dengan jernih dengan batin yang seimbang, timbul dan tenggelamnya fenomena batin dan jasmani. Bersamaan dengan berhentinya keinginan dan berkembangnya konsentrasi maka kebijaksanaan juga berkembang.
Tanya: Banyak guru Vipassana yang menekankan pada satu aspek kewaspadaan seperti perasaan atau kesadaran. Bukankah perhatian yang berkembang pada salah satu hal ini akan menuju pada tempat yang sama, yaitu perhatian menyeluruh dan dalam?
Jawab: Tentu saja. Pada setiap keadaan dan pada setiap pengalaman tercermin Dhamma secara keseluruhan. Ini berarti bahwa aspek tubuh atau jasmani manapun yang kita amati dapat membawa kita pada konsentrasi yang mendalam dan pengertian terhadap hakikat diri sendiri. Dalam melihat totalitas siapa kita, kita juga akan melihat bagaimana seluruh dunia memiliki karakteristik yang sama. Kita akan melihat ketidak kekalan, perubahan  semua pengalaman, kita akan melihat ketidak amanan dalam keadaan apapun, dan yang terpenting kita akan mengetahui sifat kekosongan pada semua keadaan. Seseorang dapat bermeditasi pada bagian manapun dari pengalaman langsung kita, penglihatan, suara, bau, rasa, sensasi-sensasi, perasaan, atau unsur-unsur batin. Untuk memusatkan perhatian pada salah satu area ini adalah cara yang baik untuk memperdalam konsentrasi dan  pendangan terang bersamaan.
Tetapi pada titik tertentu batin menjadi sangat jernih dan seimbang sehingga fenomena apapun yang timbul akan nampak dan dibiarkan tak tersentuh oleh batin tanpa ikut campur. Ia akan berhenti melihat hanya pada satu hal saja, dan segala sesuatu hanya nampak sebagai batin dan jasmani saja, proses kosong yang timbul dan tenggelam kembali sebagaimana apa adanya, atau hanya nampak sebagai getaran atau energy, pengalaman kekosongan. Yang muncul dari keseimbangan batin yang sempurna tanpa bereaksi sehingga kita mendapatkan kebebasan yang sesungguhnya, melewati penderitaan, melewati diri, hanya berhentinya alam semesta dan kosong.

BERSAMBUNG KE BAGIAN II
« Last Edit: 21 May 2009, 11:46:14 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Sedikit mengenai Achaan Jumnien.
« Reply #1 on: 21 May 2009, 11:44:39 PM »

BAGIAN II (habis)

Tanya: Adakah penggunaan lain perhatian pada pikiran, menggunakan pikiran pada meditasi?
Jawab: Jika kita pertama mulai berlatih kita mulai melihat sifat alamiah dari proses berpikir kita. Arus ide yang tak ada akhirnya, fantasi, penyesalan, rencana, pertimbangan, ketakutan, keinginan, komentar, kecemasan, dan seterusnya. Dapat membantu, terutama pada tahap awal meditasi, bekerja dengan pikiran, untuk mengarahkan pikiran pada latihan. Hal ini berarti melatih pikiran yang berhubungan dengan Dhamma, umpamanya perhatian kepada empat unsur. Mengamati bagaimana kita semua mengetahui bahwa bentuk selalu berubah, bahwa dunia kita secara sederhana adalah permainan perubahan unsur. Kita juga dapat mengarahkan pikitan kita untuk mengamati ketiga karakteristik pada semua situasi dalam hidup kita. Kita dapat berpikir mengenai kehidupan dan kematian yang menunggu sebagai cara untuk mengerti pengalaman kita yang berhubungan dengan Dhamma. Semua ini adalah melatih pengertian benar. Dari buku-buku dan ajaran kita bergerak mengarahkan pikiran dan pengertian kita, dan akhirnya bermeditasi
Untuk mendapatkan pengertian diam di dalam batin kita

Tanya: Apakah diskusi Dhamma memiliki nilai dalam latihan?
Jawab: jika pikiran terkonsentrasi dan diam maka kebijaksanaan dapat bertumbuh jika kita mendengar Dhamma dari mereka yang berbicara dengan bijak. Tentu saja, jika anda harus berbicara, berbicara mengenai Dhamma adalah pembicaraan yang paling sesuai. Tapi berbicara seringkali menambah kabur batin kita, hanya jika batin kita diam maka kita dapat mendengar Dhamma dengan cara yang segar dan nyata, dalam diri kita dan dalam cara segar yang nyata, dalam diri kita dan dalam kata-kata orang lain yang memiliki pengertian. Bagi banyak orang pikiran sudah terlalu penuh kata-kata dan bentuk-bentuk pikiran dan latihan yang terbaik adalah melatih konsentrasi dan diam.

Tanya: Dalam hubungannya dengan berbagai latihan disini, bagaimana anda menyarankan para siswa dalam hal makan?
Jawab: Isi dari makanan tidaklah terlalu penting. Yang penting harus cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Yang penting adalah bagaimana memakan makanan tersebut. Pada keadaaan normal  kita memiliki banyak keinginan yang berhubung dengan makanan. Meditasi kita adalah cara untuk mengatasi keinginan kita. Makanan harus diterima, dipersiapkan, dan dimakan dengan perhatian penuh pada proses yang terjadi. Beberapa macam meditasi makan termasuk melihat semua makanan dan substansi yang berada di sekelilingmu dalam bentuk empat unsur (tanah, air, api dan udara). Dengan demikian anda dapat menyelami aliran unsur yang berada di dalam dan di luar tubuh anda. Sensasi sentuhan dari makanan di tangan dan mulut anda, sentuhan bau pada hidung, sentuhan tangan pada mangkuk (patta). Terpusat jernih pada kontak, sentuhan rasa di lidah pada keseluruhan proses  pada waktu makan, dan anda akan dapat mengatasi nafsu-nafsu keinginanmua. Jika keinginanmu cukup kuat anda dapat bermeditasi pada sifat memuakkan dari makanan selama persiapan, mencerna dan kehancuran, atau bermeditasi pada perubahan konstan pada makanan dari ladang petani hingga masuk ke dalam perut.  Yang paling sederhana adalah sungguh sungguh waspada dari proses mendapatkan dan memakan makanan. Perhatikan batin ketika  kesadaran berubah, keinginan datang dan pergi, keinginan untuk makan, mengunyah, merasakan… apapun yang disadari perhatikanlah prosesnya. Meditasi apapun terhadap makanan akan membantu kita memecah nafsu keinginan yang membawa kita pada kejernihan dan kebebasan yang melampaui nagsu keinginan…

Tanya: Bagaimana dengan hatha yoga dan latihan yang berorientasi tubuh lainnya?
Jawab: Ini memang berguna untuk menjaga tubuh tetap sehat, tetapi latihan demikian bukan merupakan intisari dari meditasi kita. Bersamaan dengan kemajuan meditasi, tubuh akan secara otomatis mulai menjadi seimbang, konsentrasi dan perhatian yang meningkat secara otomatis akan membawa kita pada sikap tubuh yang lebih baik dan energi lebih bebas mengalir dalam tubuh kita. Ketika meditasi anda bertambah dalam, kamu akan merasa tubuhmu ringan, lebih seimbang dan energetik. Anda tak perlu cemas akan hal ini atau itu atau menambahkannya pada catatan akan hal-hal yang anda inginkan. Itu akan datang dengan sendirinya.

Saya sendiri tak pernah berlatih Hatha Yoga atau sesauatu yang seperti itu, tetapi yang saya alami sekarang tidur kurang dari tiga jam sudah cukup. Saya merasa selalu ringan dan energetik dan telah berjalan melewati pegunungan tanpa makan selama berhari-hari tanpa berhenti, tidak merasakan akibat yang buruk – semua disebabkan saya menjaga batin saya tetap berdisiplin  menggunakan meditasi. Tentu saja saya merawat badan saya, tetapi tidak menganggap pencapaian jasmani penting sebagai fondasi latihan kita.

Tanya: Seberapa pentingkah latihan kebajikan dan moralitas dalam latihan kita?
Jawab: Mutlak tak terhindarkan. Ada tiga tingkatan kebajikan. Pertama menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak baik, menjaga moralitas dasar. Kedua adalah kebajikan dengan mengendalikan indra, menjaga ke enam indra termasuk batin terarah lepas dari nafsu indra dan menjaga keenam indra termasuk pikiran diarahkan pada latihan dan menjauh dari nafsu indra. Ketiga adalah kebajikan sejati yang ada dalam diri, yang berada diatas peraturan vinaya atau sila yang berasal dari pikiran yang diam dan murni. Dalam hal ini, kebijaksanaan muncul berkaitan dengan keenam indra dan setiap saat dalam kehidupan sebagai mahluk selalu penuh perhatian, melewati egoisme pribadi. Kita semua harus memulai semuanya dengan berlatih dua macam kebajikan yang pertama, dan setelah pikiran kita menjadi diam dan jernih maka  kebajikan dalam diri akan datang. Dan akan tumbuh bersama keharmonisan batin dan jasmani, keluar dari pelepasan nafsu-nafsu dan dari pengertian mendalam terhadap kekosongan dunia.
Tanya: Berapa banyak waktu yang anda anjurkan untuk umat awam berlatih?
Jawab: Bagi mereka yang masih ragu atau lemah dalam latihan, harus berlatih sejam sehari, kapan saja mereka suka, tidak memaksa, tetapi cukup berkesinambungan agar dapat melihat manfaatnya bagi diri sendiri.  Mereka yang telah melihat lebih jelas buah dari latihan harus bermeditasi sebanyak mungkin pada hari kerja mereka, mungkin duduk meditasi sejam tiap pagi dan malam. Bagi mereka yang tahu sifat alamiah latihan, bekerja di dunia bukan merupakan halangan. Perhatian murni dan kejernihan batin bisa dilatih sepanjang waktu. Mereka mengerti bahwa semua keadaan adalah Dhamma dan bahwa meditasi yang sebenarnya tidak terlepas dari kehidupan tetapi melatih batin yang diam dan kebijaksanaan pada semua keadaan. Kemudian Latihan Dhamma yang dilakukannya akan melewati ruang dan waktu.

Tanya: Saya mendengar banyak kisah yang saling bertentangan mengenai keadaan penyerapan (Appana Samadhi / Jhana). Beberapa orang mengatakan hampir tak ada orang yang mencapainya sekarang. Beberapa mengatakan Jhana diperlukan untuk mencapai Nibbana. Yang lainnya lagi mengatakan bahwa Jhana menghalangi kebijaksanaan. Mana yang benar?
Jawab: Masih ada orang-orang yang mencapai Jhana jaman sekarang ini. Walaupun Jhana tak diperlukan untuk mencapai Nibbana, penyerapan adalah jalan yang baik bagi orang-orang tertentu. Orang-orang juga mencapai Nibbana dengan melaksanakan meditasi Vipassana tanpa penyerapan jhana. Siswa-siswa saya berlatih kedua cara.
Mereka yang melakukan meditasi konsentrasi menggunakan nafas atau meditasi visualisasi kasina hingga mereka mencapai penyerapan Jhana. Kemudian mereka berpindah ke latihan Vipassana setelah keluar dari penyerapan. Sekali waktu saya bermeditasi bersama mereka, berdiam pada tingkat yang sama, untuk memonitor latihan mereka. Jika seseorang dapat mencapai penyerapan dan pandangan terang, ada keuntungan tambahan. Dalam kitab suci ada banyak referensi mengenai berbagai siswa Sang Buddha yang telah mencapai kesucian Arahat memasuki penyerapan. Mereka mendapatkan manfaat dari latihan ini, walaupun mereka telah mencapai tingkat kesucian tertinggi. Jadi, untuk kita juga, Kekuatan batin yang dihasilkan dari pencapaian penyerapan berguna dalam menambah keseimbangan, kesehatan tubuh, dan menembus Dhamma.

Tanya: Setelah sungguh-sungguh menembus Dhamma apakah seseorang hanya mengalami kedamaian Nibbana hanya sekali pada setiap tingkatan sebelum mencapai tingkat kesucian tertinggi, pada tingkat sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Kebebasan akhir (Arahatta)?
(catatan: Keempat tingkatan ini adalah tingkat kesucian yang secara tradisonal diterangkan pada kitab suci Buddhis. Lebih lanjut hal itu diterangkan sebagai kemajuan memotong belenggu sesuai daftar di bawah.)

Jawab: Kita dapat mengulangi pengalaman menembus Dhamma (Nibbana) tanpa perlu memotong belenggu lebih lanjut. Kesepuluh belenggu yang membelenggu kita pada roda kelahiran kembali adalah:

1. Pandangan salah mengenai diri
2. Keragu-raguan dan ketidak-pastian
3. Kemelekatan pada upacara dan ritual.
4. Nafsu indra
5. Kemarahan dan kehendak jahat
6. Keinginan terlahir di alam Brahma bermateri
7. Keinginan terlahir di alam Brahma tak bermateri
8. Kesombongan dan keangkuhan
9. Kegelisahan dan keingin-tahuan
10. Kegelapan batin

Pemenang arus (Sotapanna) telah melenyapkan ketiga belenggu pertama pada waktu penembusan Dhamma. Yang kembali sekali lagi (Sakadagami) telah melemahkan sisanya, sedangkan Yang tak kembali lagi (Anagami)telah melenyapkan lima yang pertama. Dan Arahat, yang terbebas dari seluruh kekotoran batin, terbebas dari kelahiran kembali, telah melenyapkan semua belenggu.

Tanya: Propinsi di sekeliling vihara anda telah terlibat cukup dalam pada perjuangan politik pemerintah / komunis yang umum terjadi di negara Asia tenggara. Apakah anda melihat peran para bhikkhu atau guru seperti anda dalam perjuangan ini?
Jawab: Salah satu cara Ajaran Sang Buddha tetap bertahan setelah lebih 2500 tahun adalah dengan tidak berpihak dalam politik. Dhamma diatas politik. Vihara kami adalah tempat perlindungan dari pertempuran nafsu-nafsu. Saya membagi ajaran saya dengan sama rata kepada siapa saja yang datang, dan jika saya pergi saya mengajar kepada semua orang yang bertanya. Di pegunungan saya telah mengajarkan Dhamma kepada orang-orang revolusioner dan di kota saya mengajar Dhamma kepada pasukan pemerintah hanya setelah semua pihak meletakkan senjatanya. Tetapi kedamaian sejati adalah di dalam diri yang hanya bisa datang melalui Dhamma. Bagi para Bhikkhu dan umat awam, keamanan datang dari Dhamma, Dari kebijaksanaan yang melihat segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak kekal.

Tanya: Apakah kita memerlukan guru untuk membimbing latihan kita atau dapatkah kita melakukannya sendiri?
Jawab: Jika seseorang telah banyak membaca dan mendengarkan Dhamma yang benar maka kemudian mungkin bisa berlatih tanpa bimbingan lebih jauh. Tetapi, walaupun dengan pengetahuan menyeluruh ia dapat dengan mudah tersangkut atau tertipu pada halusnya bentuk pikiran. Saya selalu menganjurkan dengan sungguh-sungguh bahwa latihan yang dilakukan dibawah pengarahan seorang guru yang memiliki pengertian jernih terhadap jalan dan jebakannya. Juga berguna bila kita menjadi bagian dari komunitas Dhamma dimana sahabat spiritual dapat saling menolong. Nafsu keinginan kita dan ketidka jernihan batin telah menyandera kita dan mendikte kehidupan sedemikian lama. Mendapatkan dukungan dan bimbingan untuk mengungkapkan sifat alamiah kita dan menjadi terbebas memerlukan keahlian luar biasa.

Tanya: Apakah penting untuk memiliki tujuan  murni ketika datang ke Vihara untuk bermeditasi?
Jawab: Banyak hal yang menyebabkan orang terbawa kepada Dhamma. Kadang-kadang kita dapat melihatnya kadang-kadang tidak. Memungkinkan bagi seseorang yang memiliki iktikad tidak baik membawa mereka mendengarkan Dhamma atau bermeditasi dan kemudian bagimu untuk memperoleh hasil yang baik! Ada anagarini disini yang mengatakan bahwa sebagian dari alasan mereka datang adalah bahwa mereka melihat bahwa saya atau salah seorang dari asisten pengajar saya ganteng atau atraktif.
Setelah sampai disini mereka melepaskan tujuan awal mereka datang kesini dan sekarang mereka menjadi meditator yang bagus dan siswa Dhamma yang serius.
Yang terpenting bagi anda sebagai praktisi adalah saat ini. Anda harus mencoba untuk menyadari bukan terhadap apa yang membawa anda pada Dhamma, tetapi menyadari pikiran anda, keinginan anda, kehendak anda pada saat ini. Latihan perhatian murni dan pandangan terang memiliki kekuatan untuk memotong karma masa lampau. Pada saat kita penuh perhatian dan waspada kita dapat melepas nafsu keinginan kita dan kita berhenti membuat kamma baru. Beberapa dari kamma kita akan berbuah, tetapi perhatian murni memungkinkan bagi kita untuk memotong rantai yang mengikuti karma masa lampau atau corak masa lampau.

Tanya: Anda sering mengaitkan tiga kata: Dhamma, alami dan umum atau biasa. Dapatkah anda menerangkan hal ini?
Jawab: Semua ini memiliki basis yang sama. Alam akan menguak takbirnya sendiri dalam cara yang alami, dan spontan. Umum atau biasa adalah bahwa yang terjadi tanpa intervensi. Dan Dhamma adalah kebenaran mengenai segala sesuatu apa adanya, sedangkan Dhamma sebagai ajaran adalah cermin Kebenaran dalam kata-kata. Dhamma mengarahkan pikiran kembali pada apa yang alami, ke sifat alami kita. Kemudian kita melihat bahwa segala sesuatu adalah memang demikian secara alami – tak ada yang istimewa, biasa dan umum dalam pengertian yang paling dalam. Jadi Dhamma membawa kita kembali kepada alam dan kebenaran umum. Dan melihat sifat dan keberadaan alami kita lebih jelas, kita dibawa pada pengertian lebih dalam tehadap Dhamma. Lingkaran ini berlanjut hingga hati dan pikiran kita menyatu dengan alam, hingga semua aspek alami dan keberadaaan kita menjadi jelas yang secara sederhana disebabkan tabir Dhamma terkuak.

Tanya: Apakah hal-hal yang tetap dianggap kendala bagi diri anda sendiri dalam latihan?
Jawab: ketika Saya mulai mengajar saya terlalu khawatir dengan sejauh mana kemajuan siswa-siswa saya. Saya ingin mereka mengerti Dhamma dan dengan cepat mendapatkan manfaat dari meditasi mereka. Dalam hal yang sama, saya khawatir dengan disiplin umum di sekitar vihara saya. Penting untuk terlihat baik pada umat awam, yaitu semua orang bermeditasi dengan serius. Saya merasa harus mengawasi dengan ketat segala sesuatu yang terjadi. Sekarang saya telah melepas sepenuhnya hal itu. Vihara berjalan dengan baik secara otomatis. Siswa-siswaku belajar dan mendapatkan kemajuan dengan kecepatan yang alami dan terbaik bagi mereka Saya menyediakan bimbingan dan suasana yang cocok, dan selebihnya terserah pada mereka. Saya masih tetap sedikit membawa-bawa masalah ini. Sejak umur masih sangat muda saya telah berlatih meditasi cinta-kasih (metta-bhavana). Ini masih tetap merupakan kekuatan dalam hidup saya, dan juga disertai kemelekatan terhadap keinginan menolong orang lain. Saya ingin mereka mendapatkan dari Dhamma, yang timbul dengan cepat dari meditasi mereka. Saya ingin mereka melihat akhir dari penderitaan. Sekarang, dalam latihan saya sendiri, saya mencoba mentransformasikan cinta-kasih ini dan kemelekatan untuk welas-asih dan keseimbangan batin. Penting untuk diketahui bahwa setiap orang harus mengambil tanggung-jawab untuk perkembangan diri mereka sendiri dalam Dhamma. Itu merupakan proses yang alami. Ajaran Sang Buddha adalah semacam katalis bagi pertumbuhan kebijaksanaan yang alami.

Sekarang terserah anda.

Semoga semua mahluk berbahagia. Semoga semua mahluk dapat melihat akhir penderitaan.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Sedikit mengenai Achaan Jumnien.
« Reply #2 on: 22 May 2009, 09:54:53 PM »
     ^
     ^
     ^
  :jempol:
yaa... gitu deh

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Sedikit mengenai Achaan Jumnien.
« Reply #3 on: 02 June 2009, 08:19:44 PM »
     ^
     ^
     ^
  :jempol:

Sama-sama setuju, bagus kan pandangan beliau?  ^:)^
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

 

anything