BAGIAN II (habis)
Tanya: Adakah penggunaan lain perhatian pada pikiran, menggunakan pikiran pada meditasi?
Jawab: Jika kita pertama mulai berlatih kita mulai melihat sifat alamiah dari proses berpikir kita. Arus ide yang tak ada akhirnya, fantasi, penyesalan, rencana, pertimbangan, ketakutan, keinginan, komentar, kecemasan, dan seterusnya. Dapat membantu, terutama pada tahap awal meditasi, bekerja dengan pikiran, untuk mengarahkan pikiran pada latihan. Hal ini berarti melatih pikiran yang berhubungan dengan Dhamma, umpamanya perhatian kepada empat unsur. Mengamati bagaimana kita semua mengetahui bahwa bentuk selalu berubah, bahwa dunia kita secara sederhana adalah permainan perubahan unsur. Kita juga dapat mengarahkan pikitan kita untuk mengamati ketiga karakteristik pada semua situasi dalam hidup kita. Kita dapat berpikir mengenai kehidupan dan kematian yang menunggu sebagai cara untuk mengerti pengalaman kita yang berhubungan dengan Dhamma. Semua ini adalah melatih pengertian benar. Dari buku-buku dan ajaran kita bergerak mengarahkan pikiran dan pengertian kita, dan akhirnya bermeditasi
Untuk mendapatkan pengertian diam di dalam batin kita
Tanya: Apakah diskusi Dhamma memiliki nilai dalam latihan?
Jawab: jika pikiran terkonsentrasi dan diam maka kebijaksanaan dapat bertumbuh jika kita mendengar Dhamma dari mereka yang berbicara dengan bijak. Tentu saja, jika anda harus berbicara, berbicara mengenai Dhamma adalah pembicaraan yang paling sesuai. Tapi berbicara seringkali menambah kabur batin kita, hanya jika batin kita diam maka kita dapat mendengar Dhamma dengan cara yang segar dan nyata, dalam diri kita dan dalam cara segar yang nyata, dalam diri kita dan dalam kata-kata orang lain yang memiliki pengertian. Bagi banyak orang pikiran sudah terlalu penuh kata-kata dan bentuk-bentuk pikiran dan latihan yang terbaik adalah melatih konsentrasi dan diam.
Tanya: Dalam hubungannya dengan berbagai latihan disini, bagaimana anda menyarankan para siswa dalam hal makan?
Jawab: Isi dari makanan tidaklah terlalu penting. Yang penting harus cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Yang penting adalah bagaimana memakan makanan tersebut. Pada keadaaan normal kita memiliki banyak keinginan yang berhubung dengan makanan. Meditasi kita adalah cara untuk mengatasi keinginan kita. Makanan harus diterima, dipersiapkan, dan dimakan dengan perhatian penuh pada proses yang terjadi. Beberapa macam meditasi makan termasuk melihat semua makanan dan substansi yang berada di sekelilingmu dalam bentuk empat unsur (tanah, air, api dan udara). Dengan demikian anda dapat menyelami aliran unsur yang berada di dalam dan di luar tubuh anda. Sensasi sentuhan dari makanan di tangan dan mulut anda, sentuhan bau pada hidung, sentuhan tangan pada mangkuk (patta). Terpusat jernih pada kontak, sentuhan rasa di lidah pada keseluruhan proses pada waktu makan, dan anda akan dapat mengatasi nafsu-nafsu keinginanmua. Jika keinginanmu cukup kuat anda dapat bermeditasi pada sifat memuakkan dari makanan selama persiapan, mencerna dan kehancuran, atau bermeditasi pada perubahan konstan pada makanan dari ladang petani hingga masuk ke dalam perut. Yang paling sederhana adalah sungguh sungguh waspada dari proses mendapatkan dan memakan makanan. Perhatikan batin ketika kesadaran berubah, keinginan datang dan pergi, keinginan untuk makan, mengunyah, merasakan… apapun yang disadari perhatikanlah prosesnya. Meditasi apapun terhadap makanan akan membantu kita memecah nafsu keinginan yang membawa kita pada kejernihan dan kebebasan yang melampaui nagsu keinginan…
Tanya: Bagaimana dengan hatha yoga dan latihan yang berorientasi tubuh lainnya?
Jawab: Ini memang berguna untuk menjaga tubuh tetap sehat, tetapi latihan demikian bukan merupakan intisari dari meditasi kita. Bersamaan dengan kemajuan meditasi, tubuh akan secara otomatis mulai menjadi seimbang, konsentrasi dan perhatian yang meningkat secara otomatis akan membawa kita pada sikap tubuh yang lebih baik dan energi lebih bebas mengalir dalam tubuh kita. Ketika meditasi anda bertambah dalam, kamu akan merasa tubuhmu ringan, lebih seimbang dan energetik. Anda tak perlu cemas akan hal ini atau itu atau menambahkannya pada catatan akan hal-hal yang anda inginkan. Itu akan datang dengan sendirinya.
Saya sendiri tak pernah berlatih Hatha Yoga atau sesauatu yang seperti itu, tetapi yang saya alami sekarang tidur kurang dari tiga jam sudah cukup. Saya merasa selalu ringan dan energetik dan telah berjalan melewati pegunungan tanpa makan selama berhari-hari tanpa berhenti, tidak merasakan akibat yang buruk – semua disebabkan saya menjaga batin saya tetap berdisiplin menggunakan meditasi. Tentu saja saya merawat badan saya, tetapi tidak menganggap pencapaian jasmani penting sebagai fondasi latihan kita.
Tanya: Seberapa pentingkah latihan kebajikan dan moralitas dalam latihan kita?
Jawab: Mutlak tak terhindarkan. Ada tiga tingkatan kebajikan. Pertama menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak baik, menjaga moralitas dasar. Kedua adalah kebajikan dengan mengendalikan indra, menjaga ke enam indra termasuk batin terarah lepas dari nafsu indra dan menjaga keenam indra termasuk pikiran diarahkan pada latihan dan menjauh dari nafsu indra. Ketiga adalah kebajikan sejati yang ada dalam diri, yang berada diatas peraturan vinaya atau sila yang berasal dari pikiran yang diam dan murni. Dalam hal ini, kebijaksanaan muncul berkaitan dengan keenam indra dan setiap saat dalam kehidupan sebagai mahluk selalu penuh perhatian, melewati egoisme pribadi. Kita semua harus memulai semuanya dengan berlatih dua macam kebajikan yang pertama, dan setelah pikiran kita menjadi diam dan jernih maka kebajikan dalam diri akan datang. Dan akan tumbuh bersama keharmonisan batin dan jasmani, keluar dari pelepasan nafsu-nafsu dan dari pengertian mendalam terhadap kekosongan dunia.
Tanya: Berapa banyak waktu yang anda anjurkan untuk umat awam berlatih?
Jawab: Bagi mereka yang masih ragu atau lemah dalam latihan, harus berlatih sejam sehari, kapan saja mereka suka, tidak memaksa, tetapi cukup berkesinambungan agar dapat melihat manfaatnya bagi diri sendiri. Mereka yang telah melihat lebih jelas buah dari latihan harus bermeditasi sebanyak mungkin pada hari kerja mereka, mungkin duduk meditasi sejam tiap pagi dan malam. Bagi mereka yang tahu sifat alamiah latihan, bekerja di dunia bukan merupakan halangan. Perhatian murni dan kejernihan batin bisa dilatih sepanjang waktu. Mereka mengerti bahwa semua keadaan adalah Dhamma dan bahwa meditasi yang sebenarnya tidak terlepas dari kehidupan tetapi melatih batin yang diam dan kebijaksanaan pada semua keadaan. Kemudian Latihan Dhamma yang dilakukannya akan melewati ruang dan waktu.
Tanya: Saya mendengar banyak kisah yang saling bertentangan mengenai keadaan penyerapan (Appana Samadhi / Jhana). Beberapa orang mengatakan hampir tak ada orang yang mencapainya sekarang. Beberapa mengatakan Jhana diperlukan untuk mencapai Nibbana. Yang lainnya lagi mengatakan bahwa Jhana menghalangi kebijaksanaan. Mana yang benar?
Jawab: Masih ada orang-orang yang mencapai Jhana jaman sekarang ini. Walaupun Jhana tak diperlukan untuk mencapai Nibbana, penyerapan adalah jalan yang baik bagi orang-orang tertentu. Orang-orang juga mencapai Nibbana dengan melaksanakan meditasi Vipassana tanpa penyerapan jhana. Siswa-siswa saya berlatih kedua cara.
Mereka yang melakukan meditasi konsentrasi menggunakan nafas atau meditasi visualisasi kasina hingga mereka mencapai penyerapan Jhana. Kemudian mereka berpindah ke latihan Vipassana setelah keluar dari penyerapan. Sekali waktu saya bermeditasi bersama mereka, berdiam pada tingkat yang sama, untuk memonitor latihan mereka. Jika seseorang dapat mencapai penyerapan dan pandangan terang, ada keuntungan tambahan. Dalam kitab suci ada banyak referensi mengenai berbagai siswa Sang Buddha yang telah mencapai kesucian Arahat memasuki penyerapan. Mereka mendapatkan manfaat dari latihan ini, walaupun mereka telah mencapai tingkat kesucian tertinggi. Jadi, untuk kita juga, Kekuatan batin yang dihasilkan dari pencapaian penyerapan berguna dalam menambah keseimbangan, kesehatan tubuh, dan menembus Dhamma.
Tanya: Setelah sungguh-sungguh menembus Dhamma apakah seseorang hanya mengalami kedamaian Nibbana hanya sekali pada setiap tingkatan sebelum mencapai tingkat kesucian tertinggi, pada tingkat sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Kebebasan akhir (Arahatta)?
(catatan: Keempat tingkatan ini adalah tingkat kesucian yang secara tradisonal diterangkan pada kitab suci Buddhis. Lebih lanjut hal itu diterangkan sebagai kemajuan memotong belenggu sesuai daftar di bawah.)
Jawab: Kita dapat mengulangi pengalaman menembus Dhamma (Nibbana) tanpa perlu memotong belenggu lebih lanjut. Kesepuluh belenggu yang membelenggu kita pada roda kelahiran kembali adalah:
1. Pandangan salah mengenai diri
2. Keragu-raguan dan ketidak-pastian
3. Kemelekatan pada upacara dan ritual.
4. Nafsu indra
5. Kemarahan dan kehendak jahat
6. Keinginan terlahir di alam Brahma bermateri
7. Keinginan terlahir di alam Brahma tak bermateri
8. Kesombongan dan keangkuhan
9. Kegelisahan dan keingin-tahuan
10. Kegelapan batin
Pemenang arus (Sotapanna) telah melenyapkan ketiga belenggu pertama pada waktu penembusan Dhamma. Yang kembali sekali lagi (Sakadagami) telah melemahkan sisanya, sedangkan Yang tak kembali lagi (Anagami)telah melenyapkan lima yang pertama. Dan Arahat, yang terbebas dari seluruh kekotoran batin, terbebas dari kelahiran kembali, telah melenyapkan semua belenggu.
Tanya: Propinsi di sekeliling vihara anda telah terlibat cukup dalam pada perjuangan politik pemerintah / komunis yang umum terjadi di negara Asia tenggara. Apakah anda melihat peran para bhikkhu atau guru seperti anda dalam perjuangan ini?
Jawab: Salah satu cara Ajaran Sang Buddha tetap bertahan setelah lebih 2500 tahun adalah dengan tidak berpihak dalam politik. Dhamma diatas politik. Vihara kami adalah tempat perlindungan dari pertempuran nafsu-nafsu. Saya membagi ajaran saya dengan sama rata kepada siapa saja yang datang, dan jika saya pergi saya mengajar kepada semua orang yang bertanya. Di pegunungan saya telah mengajarkan Dhamma kepada orang-orang revolusioner dan di kota saya mengajar Dhamma kepada pasukan pemerintah hanya setelah semua pihak meletakkan senjatanya. Tetapi kedamaian sejati adalah di dalam diri yang hanya bisa datang melalui Dhamma. Bagi para Bhikkhu dan umat awam, keamanan datang dari Dhamma, Dari kebijaksanaan yang melihat segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak kekal.
Tanya: Apakah kita memerlukan guru untuk membimbing latihan kita atau dapatkah kita melakukannya sendiri?
Jawab: Jika seseorang telah banyak membaca dan mendengarkan Dhamma yang benar maka kemudian mungkin bisa berlatih tanpa bimbingan lebih jauh. Tetapi, walaupun dengan pengetahuan menyeluruh ia dapat dengan mudah tersangkut atau tertipu pada halusnya bentuk pikiran. Saya selalu menganjurkan dengan sungguh-sungguh bahwa latihan yang dilakukan dibawah pengarahan seorang guru yang memiliki pengertian jernih terhadap jalan dan jebakannya. Juga berguna bila kita menjadi bagian dari komunitas Dhamma dimana sahabat spiritual dapat saling menolong. Nafsu keinginan kita dan ketidka jernihan batin telah menyandera kita dan mendikte kehidupan sedemikian lama. Mendapatkan dukungan dan bimbingan untuk mengungkapkan sifat alamiah kita dan menjadi terbebas memerlukan keahlian luar biasa.
Tanya: Apakah penting untuk memiliki tujuan murni ketika datang ke Vihara untuk bermeditasi?
Jawab: Banyak hal yang menyebabkan orang terbawa kepada Dhamma. Kadang-kadang kita dapat melihatnya kadang-kadang tidak. Memungkinkan bagi seseorang yang memiliki iktikad tidak baik membawa mereka mendengarkan Dhamma atau bermeditasi dan kemudian bagimu untuk memperoleh hasil yang baik! Ada anagarini disini yang mengatakan bahwa sebagian dari alasan mereka datang adalah bahwa mereka melihat bahwa saya atau salah seorang dari asisten pengajar saya ganteng atau atraktif.
Setelah sampai disini mereka melepaskan tujuan awal mereka datang kesini dan sekarang mereka menjadi meditator yang bagus dan siswa Dhamma yang serius.
Yang terpenting bagi anda sebagai praktisi adalah saat ini. Anda harus mencoba untuk menyadari bukan terhadap apa yang membawa anda pada Dhamma, tetapi menyadari pikiran anda, keinginan anda, kehendak anda pada saat ini. Latihan perhatian murni dan pandangan terang memiliki kekuatan untuk memotong karma masa lampau. Pada saat kita penuh perhatian dan waspada kita dapat melepas nafsu keinginan kita dan kita berhenti membuat kamma baru. Beberapa dari kamma kita akan berbuah, tetapi perhatian murni memungkinkan bagi kita untuk memotong rantai yang mengikuti karma masa lampau atau corak masa lampau.
Tanya: Anda sering mengaitkan tiga kata: Dhamma, alami dan umum atau biasa. Dapatkah anda menerangkan hal ini?
Jawab: Semua ini memiliki basis yang sama. Alam akan menguak takbirnya sendiri dalam cara yang alami, dan spontan. Umum atau biasa adalah bahwa yang terjadi tanpa intervensi. Dan Dhamma adalah kebenaran mengenai segala sesuatu apa adanya, sedangkan Dhamma sebagai ajaran adalah cermin Kebenaran dalam kata-kata. Dhamma mengarahkan pikiran kembali pada apa yang alami, ke sifat alami kita. Kemudian kita melihat bahwa segala sesuatu adalah memang demikian secara alami – tak ada yang istimewa, biasa dan umum dalam pengertian yang paling dalam. Jadi Dhamma membawa kita kembali kepada alam dan kebenaran umum. Dan melihat sifat dan keberadaan alami kita lebih jelas, kita dibawa pada pengertian lebih dalam tehadap Dhamma. Lingkaran ini berlanjut hingga hati dan pikiran kita menyatu dengan alam, hingga semua aspek alami dan keberadaaan kita menjadi jelas yang secara sederhana disebabkan tabir Dhamma terkuak.
Tanya: Apakah hal-hal yang tetap dianggap kendala bagi diri anda sendiri dalam latihan?
Jawab: ketika Saya mulai mengajar saya terlalu khawatir dengan sejauh mana kemajuan siswa-siswa saya. Saya ingin mereka mengerti Dhamma dan dengan cepat mendapatkan manfaat dari meditasi mereka. Dalam hal yang sama, saya khawatir dengan disiplin umum di sekitar vihara saya. Penting untuk terlihat baik pada umat awam, yaitu semua orang bermeditasi dengan serius. Saya merasa harus mengawasi dengan ketat segala sesuatu yang terjadi. Sekarang saya telah melepas sepenuhnya hal itu. Vihara berjalan dengan baik secara otomatis. Siswa-siswaku belajar dan mendapatkan kemajuan dengan kecepatan yang alami dan terbaik bagi mereka Saya menyediakan bimbingan dan suasana yang cocok, dan selebihnya terserah pada mereka. Saya masih tetap sedikit membawa-bawa masalah ini. Sejak umur masih sangat muda saya telah berlatih meditasi cinta-kasih (metta-bhavana). Ini masih tetap merupakan kekuatan dalam hidup saya, dan juga disertai kemelekatan terhadap keinginan menolong orang lain. Saya ingin mereka mendapatkan dari Dhamma, yang timbul dengan cepat dari meditasi mereka. Saya ingin mereka melihat akhir dari penderitaan. Sekarang, dalam latihan saya sendiri, saya mencoba mentransformasikan cinta-kasih ini dan kemelekatan untuk welas-asih dan keseimbangan batin. Penting untuk diketahui bahwa setiap orang harus mengambil tanggung-jawab untuk perkembangan diri mereka sendiri dalam Dhamma. Itu merupakan proses yang alami. Ajaran Sang Buddha adalah semacam katalis bagi pertumbuhan kebijaksanaan yang alami.
Sekarang terserah anda.
Semoga semua mahluk berbahagia. Semoga semua mahluk dapat melihat akhir penderitaan.