//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: orang bodoh saja bisa arahat.....why?  (Read 12433 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« on: 07 January 2010, 12:22:41 AM »
berikut adalah kisah bikkhu Culapanthaka
Spoiler: ShowHide
Kisah Culapanthaka ( II:5 )

Bendahara Kerajaan di Rajagaha mempunyai dua orang cucu laki-laki bernama Mahapanthaka dan Culapanthaka. Mahapanthaka, yang tertua, selalu menemani kakeknya mendengarkan khotbah Dhamma. Kemudian Mahapanthaka bergabung menjadi murid Sang Buddha.

Culapanthaka mengikuti jejak kakaknya menjadi bhikkhu pula. Tetapi, karena pada kehidupannya yang lampau pada masa keberadaan Buddha Kassapa, Culapanthaka telah menggoda seorang bhikkhu yang sangat bodoh, maka dia dilahirkan sebagai orang dungu pada kehidupannya saat ini. Dia tidak mampu mengingat meskipun hanya satu syair dalam empat bulan. Mahapanthaka sangat kecewa dengan adiknya dan mengatakan bahwa adiknya tidak berguna.

Suatu waktu, Jivaka datang ke vihara mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu yang ada, untuk berkunjung makan siang di rumahnya. Mahapanthaka, yang diberi tugas untuk memberitahu para bhikkhu tentang undangan makan siang tersebut, mencoret Culapanthaka dari daftar undangan. Ketika Culapanthaka mengetahui hal itu dia merasa sangat kecewa dan memutuskan untuk kembali hidup sebagai seorang perumah tangga.

Mengetahui keinginan tersebut, Sang Buddha membawanya dan menyuruhnya duduk di depan Gandhakuti. Kemudian Beliau memberikan selembar kain bersih kepada Culapanthaka dan menyuruhnya untuk duduk menghadap ke Timur dan menggosok-gosok kain itu. Pada waktu bersamaan dia harus mengulang kata "Rajoharanam", yang berarti "kotor". Sang Buddha kemudian pergi ke tempat kediaman Jivaka, menemani para bhikkhu.

Culapanthaka mulai menggosok selembar kain tersebut, sambil mengucapkan "Rajoharanam", Berulang kali kain itu digosok dan berulang kali pula kata-kata rajoharanam meluncur dari mulutnya.

Berulang dan berulang kali.

Karena terus-menerus digosok, kain tersebut menjadi kotor. Melihat perubahan yang terjadi pada kain tersebut, Culapanthaka tercenung. Ia segera menyadari ketidak-kekalan segala sesuatu yang berkondisi.

Dari rumah Jivaka, Sang Buddha dengan kekuatan supranatural-Nya mengetahui kemajuan Culapanthaka. Beliau dengan kekuatan supranatural-Nya menemui Culapanthaka, sehingga seolah-olah Beliau tampak duduk di depan Culapanthaka, dan berkata:

"Tidak hanya selembar kain yang dikotori oleh debu; dalam diri seseorang ada debu hawa nafsu (raga), debu keinginan jahat (dosa), dan debu ketidak-tahuan (moha), seperti ketidak-tahuan akan empat kesunyataan mulia. Hanya dengan menghapuskan hal-hal tersebut seseorang dapat mencapai tujuannya dan mencapai arahat".

Culapanthaka mendengarkan pesan tersebut dan meneruskan bermeditasi. Dalam waktu yang singkat mata batinnya terbuka dan ia mencapai tingkat kesucian arahat, bersamaan dengan memiliki "Pandangan Terang Analitis". Maka Culapanthaka tidak lagi menjadi orang dungu.

Di rumah Jivaka, para umat akan menuang air sebagai tanda telah melakukan perbuatan dana; tetapi Sang Buddha menutup mangkoknya dengan tangan dan berkata bahwa masih ada bhikkhu yang ada di vihara. Semuanya mengatakan bahwa tidak ada bhikkhu yang tertinggal. Sang Buddha menjawab bahwa masih ada satu orang bhikkhu yang tertinggal dan memerintahkan untuk menjemput Culapanthaka di vihara.

Ketika pembawa pesan dari rumah Jivaka tiba di vihara, dia menemukan tidak hanya satu orang, tetapi ada seribu orang bhikkhu yang serupa. Mereka semua diciptakan oleh Culapanthaka, yang sekarang telah memiliki kekuatan supranatural. Utusan tersebut kagum dan dia pulang kembali dan melaporkan hal ini kepada Jivaka.

Utusan itu kembali diutus ke vihara untuk kedua kalinya dan diperintahkan untuk mengatakan bahwa Sang Buddha mengundang bhikkhu yang bernama Culapanthaka. Tetapi ketika dia menyampaikan pesan tersebut, seribu suara menjawab, "Saya adalah Culapanthaka". Dengan bingung, dia kembali ke rumah Jivaka untuk kedua kalinya.

Untuk ketiga kalinya dia disuruh kembali ke vihara. Kali ini, dia diperintahkan untuk menarik bhikkhu yang dilihatnya pertama kali mengatakan bahwa dia adalah Culapanthaka. Dengan cepat dia memegangnya dan semua bhikkhu yang lain menghilang, dan Culapanthaka menemani utusan tersebut ke rumah Jivaka.

Setelah makan siang, seperti yang diperintahkan oleh Sang Buddha, Culapanthaka menyampaikan khotbah Dhamma, khotbah tentang keyakinan dan keberanian, mengaum bagaikan raungan seekor singa muda. Ketika masalah Culapanthaka dibicarakan di antara para bhikkhu. Sang Buddha berkata bahwa seseorang yang rajin dan tetap pada perjuangannya akan mencapai tingkat kesucian arahat.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 25 berikut ini:

Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin dan pengendalian diri, hendaklah orang bijaksana membuat pulau bagi dirinya sendiri yang tidak dapat ditenggelamkan oleh banjir.



kita manusia awam, atau para bikkhu sangha sekarang...saya jamin tidak mungkin sebodoh dan pelupa seperti Bikkhu Culapanthaka...

1.dikatakan adalah hanya 1 syair dalam 4 bulanitu pun "tidak mampu" jadi...saya pikir apakah cerita ini sungguhan atau rekaan?

2.apabila cerita ini benar...apakah "sati" tidak ada hubungannya dengan "mengingat/kemampuan mencerap"?

3.lalu bagaimana dengan bikkhu sangha yg sekarang berlatih giat dan dengan di berkahi ke-normalan-nya...masih kesulitan mencapai "arahat" apalagi kita umat awam?

4.berapa lama waktu bikkhu tersebut mencapai arahat di hitung mulai dari belajar dhamma?
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #1 on: 07 January 2010, 03:28:43 AM »
Adalah suatu berkah besar apabila mampu hidup dizaman yang sama dengan Sammasambuddha

Untuk terlahir sebagai manusia,
saya kira kita semua cukup paham bagaimana sulitnya
Apalagi berjodoh dengan Dhamma,
lebih lebih lagi berjodoh dengan sammasambuddha
dalam dua kehidupan pula lagi...

Setelah lebih kurang memahami besarnya "berkah" (atau mungkin istilah kerennya "parami") yang dimiliki si bodoh.

Apakah anda yakin ?
kalau bhikku tersebut hanya bermodalkan dhamma yang ia pelajari di zaman siddartha gautama ?
lebih-lebih lagi dengan 2 kekuatan batin yang ia miliki pada hari yang sama ia menembus.

dan mungkin nanti bakalan ada pertanyaan nomer 5.
yang isinya: "Mengapa Kassapa gagal mendidik Bhikku tersebut, dan Mengapa Gautama mampu membimbing sampai penembusan"
« Last Edit: 07 January 2010, 03:36:45 AM by Kemenyan »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #2 on: 07 January 2010, 09:01:12 AM »
mungkin Kassapa bukan gagal, tetapi berhasil mempersiapkan sang murid agar dapat mencapai penceerahan di masa depan

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #3 on: 07 January 2010, 09:04:59 AM »
Adalah suatu berkah besar apabila mampu hidup dizaman yang sama dengan Sammasambuddha

Untuk terlahir sebagai manusia,
saya kira kita semua cukup paham bagaimana sulitnya
Apalagi berjodoh dengan Dhamma,
lebih lebih lagi berjodoh dengan sammasambuddha
dalam dua kehidupan pula lagi...

Setelah lebih kurang memahami besarnya "berkah" (atau mungkin istilah kerennya "parami") yang dimiliki si bodoh.

Apakah anda yakin ?
kalau bhikku tersebut hanya bermodalkan dhamma yang ia pelajari di zaman siddartha gautama ?
lebih-lebih lagi dengan 2 kekuatan batin yang ia miliki pada hari yang sama ia menembus.

dan mungkin nanti bakalan ada pertanyaan nomer 5.
yang isinya: "Mengapa Kassapa gagal mendidik Bhikku tersebut, dan Mengapa Gautama mampu membimbing sampai penembusan"

memang sebuah berkah besar.....

tapi saya tanyakan apakah sati berbeda dengan kemampuan mencerap?

dari apa yg saya tangkap cerita ini, apakah mencapai arahat hanya di perlukan sadar "saat ini" dan tidak butuh yg lain?

kemudian ketika sesudah mencapai arahat, disitu "kemampuan mencerap-nya pun naik"
harus nya ada donk antara sati dan kemampuan mencerap....
masalah nya adalah "dari bodoh sampai pintar ga nyampe 1 minggu"

apa bikkhu bodoh lebih cepat mencapai arahat dari pada bikkhu normal?

saya kira kalau di jawab dengan hanya "kamma dan parami" maka tidak perlu lagi kita meneliti sutta....soalnya jawabannya ampuh...hehehe :)

mungkin Kassapa bukan gagal, tetapi berhasil mempersiapkan sang murid agar dapat mencapai penceerahan di masa depan
yap, maybe   :)
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #4 on: 07 January 2010, 09:38:07 AM »
Pertama-tama, "kebodohan" Culapanthaka adalah rintangan kamma, bukan berarti dari dulu tidak pernah berlatih. (Menurut kisah-kisahnya, ia telah berlatih 20.000 tahun penuh di masa Buddha Kassapa.) Ke dua, "kebodohan"-nya bukan berkaitan dengan pencerapan atau seperti orang autistik, tetapi tidak mampu "mengingat". Ingatan berkenaan dengan masa lampau, Sati berkenaan dengan "saat ini". Jadi bisa-bisa saja orang mengembangkan Sati walaupun mengalami gangguan ingatan. Ke tiga, Culapanthaka memang bertekad menjadi maha-savaka dan parami-nya belum cukup pada masa Buddha Kassapa. Jadi bukannya Buddha Kassapa yang "payah", tetapi memang belum waktunya saja. Terakhir, Buddha Gotama memang memiliki "ikatan" masa lampau dengan Culapanthaka di mana dikisahkan "Culapanthaka" belajar dari seorang guru (Bodhisatta) namun tidak bisa ingat apa-apa, jadi diberikan sebaris "mantra", yang kemudian menyelamatkan dirinya dari pencuri. "Mantra" itu kemudian juga menyelamatkan raja dari usaha pembunuhan. Dalam kisah lain, bermodal bangkai tikus dan petunjuk dari Bodhisatta, "Culapanthaka" yang baru datang ke kota dengan tangan kosong, mampu menjadi orang yang kaya raya dalam 4 bulan.
Jadi tidaklah mengherankan kalau Culapanthaka di kehidupan terakhir pun memiliki kecocokan untuk belajar dari Buddha Gotama.


Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #5 on: 07 January 2010, 09:46:26 AM »
seseorang bisa tercerahkan karena kondisinya pas, ada penyebab yang sesuai :)
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #6 on: 08 January 2010, 12:08:34 AM »
Pertama-tama, "kebodohan" Culapanthaka adalah rintangan kamma, bukan berarti dari dulu tidak pernah berlatih. (Menurut kisah-kisahnya, ia telah berlatih 20.000 tahun penuh di masa Buddha Kassapa.) Ke dua, "kebodohan"-nya bukan berkaitan dengan pencerapan atau seperti orang autistik, tetapi tidak mampu "mengingat". Ingatan berkenaan dengan masa lampau, Sati berkenaan dengan "saat ini". Jadi bisa-bisa saja orang mengembangkan Sati walaupun mengalami gangguan ingatan. Ke tiga, Culapanthaka memang bertekad menjadi maha-savaka dan parami-nya belum cukup pada masa Buddha Kassapa. Jadi bukannya Buddha Kassapa yang "payah", tetapi memang belum waktunya saja. Terakhir, Buddha Gotama memang memiliki "ikatan" masa lampau dengan Culapanthaka di mana dikisahkan "Culapanthaka" belajar dari seorang guru (Bodhisatta) namun tidak bisa ingat apa-apa, jadi diberikan sebaris "mantra", yang kemudian menyelamatkan dirinya dari pencuri. "Mantra" itu kemudian juga menyelamatkan raja dari usaha pembunuhan. Dalam kisah lain, bermodal bangkai tikus dan petunjuk dari Bodhisatta, "Culapanthaka" yang baru datang ke kota dengan tangan kosong, mampu menjadi orang yang kaya raya dalam 4 bulan.
Jadi tidaklah mengherankan kalau Culapanthaka di kehidupan terakhir pun memiliki kecocokan untuk belajar dari Buddha Gotama.


jadi begitu ya menurut anda bro...menyadari ga ada hubungannya dengan "mengingat".
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #7 on: 08 January 2010, 09:03:21 AM »
Pertama-tama, "kebodohan" Culapanthaka adalah rintangan kamma, bukan berarti dari dulu tidak pernah berlatih. (Menurut kisah-kisahnya, ia telah berlatih 20.000 tahun penuh di masa Buddha Kassapa.) Ke dua, "kebodohan"-nya bukan berkaitan dengan pencerapan atau seperti orang autistik, tetapi tidak mampu "mengingat". Ingatan berkenaan dengan masa lampau, Sati berkenaan dengan "saat ini". Jadi bisa-bisa saja orang mengembangkan Sati walaupun mengalami gangguan ingatan. Ke tiga, Culapanthaka memang bertekad menjadi maha-savaka dan parami-nya belum cukup pada masa Buddha Kassapa. Jadi bukannya Buddha Kassapa yang "payah", tetapi memang belum waktunya saja. Terakhir, Buddha Gotama memang memiliki "ikatan" masa lampau dengan Culapanthaka di mana dikisahkan "Culapanthaka" belajar dari seorang guru (Bodhisatta) namun tidak bisa ingat apa-apa, jadi diberikan sebaris "mantra", yang kemudian menyelamatkan dirinya dari pencuri. "Mantra" itu kemudian juga menyelamatkan raja dari usaha pembunuhan. Dalam kisah lain, bermodal bangkai tikus dan petunjuk dari Bodhisatta, "Culapanthaka" yang baru datang ke kota dengan tangan kosong, mampu menjadi orang yang kaya raya dalam 4 bulan.
Jadi tidaklah mengherankan kalau Culapanthaka di kehidupan terakhir pun memiliki kecocokan untuk belajar dari Buddha Gotama.


jadi begitu ya menurut anda bro...menyadari ga ada hubungannya dengan "mengingat".

Ya, menurut saya begitu.


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #8 on: 08 January 2010, 12:59:09 PM »
Adalah suatu berkah besar apabila mampu hidup dizaman yang sama dengan Sammasambuddha

Untuk terlahir sebagai manusia,
saya kira kita semua cukup paham bagaimana sulitnya
Apalagi berjodoh dengan Dhamma,
lebih lebih lagi berjodoh dengan sammasambuddha
dalam dua kehidupan pula lagi...

Setelah lebih kurang memahami besarnya "berkah" (atau mungkin istilah kerennya "parami") yang dimiliki si bodoh.

Apakah anda yakin ?
kalau bhikku tersebut hanya bermodalkan dhamma yang ia pelajari di zaman siddartha gautama ?
lebih-lebih lagi dengan 2 kekuatan batin yang ia miliki pada hari yang sama ia menembus.

dan mungkin nanti bakalan ada pertanyaan nomer 5.
yang isinya: "Mengapa Kassapa gagal mendidik Bhikku tersebut, dan Mengapa Gautama mampu membimbing sampai penembusan"

memang sebuah berkah besar.....

tapi saya tanyakan apakah sati berbeda dengan kemampuan mencerap?

dari apa yg saya tangkap cerita ini, apakah mencapai arahat hanya di perlukan sadar "saat ini" dan tidak butuh yg lain?

kemudian ketika sesudah mencapai arahat, disitu "kemampuan mencerap-nya pun naik"
harus nya ada donk antara sati dan kemampuan mencerap....
masalah nya adalah "dari bodoh sampai pintar ga nyampe 1 minggu"

apa bikkhu bodoh lebih cepat mencapai arahat dari pada bikkhu normal?

saya kira kalau di jawab dengan hanya "kamma dan parami" maka tidak perlu lagi kita meneliti sutta....soalnya jawabannya ampuh...hehehe :)


lebih tepatnya gini bro.,.... kemampuan utk mencerap itu adalah konsentrasi, yg secara batin disebut dengan ekaggata

ekaggata sebagai sabbacitta sadharana cetasika (cetasika yg muncul dalam semua citta) bisa saja berkolaborasi dengan akusala citta, atau dengan kusala citta

jadi apakah bisa melatih konsentrasi dengan objek yg tidak baik? bisa saja, namun hasilnya juga akan tidak baik  :))


berbeda dengan sati dimana sati adalah termasuk dalam sobhana cetasika....... yg notabene muncul bersamaan dengan panna dan berbagai sobhana cetasika lainnya

itu kenapa jika anda melatih konsentrasi plus sati dan berbagai sobhana cetasika (baca: vipassana), hasilnya adalah kusala citta yg powerful (baca: kesucian) _/\_

Offline DeddySetiawan46

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 19
  • Reputasi: 2
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #9 on: 25 January 2010, 05:24:19 PM »
menurut g mungkin seperti ini >>>   Kalau Si A yg pintar tapi byk melakukan karma buruk maka dia akan memperoleh buah dari karma buruk.... tapi bila Si B yg bodoh byk melakukan karma baik maka dia akan memperoleh buah karma baik.... jadi kepintaran seseorang tidak mempengaruhi kebaikan hati seseorang, kecuali kepintaran tersebut adalah kepintaran untuk dapat melihat yg baik dan yg buruk.... dan juga harus melakukan kebaikan dalam kehidupan sehari - hari..........

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #10 on: 26 January 2010, 09:18:28 AM »
Yup, saat org melakukan kebaikan (bukan fisik, tapi secara batin), saat itu juga sebenarnya dia sedang berlatih panna.....

karena seringkali mungkin org "terlihat" sedang berbuat baik, misal dana tapi saat itu dia sedang memikirkan pamrihnya
atau mungkin saya bantu si A, hanya karena dia presdir di perusahaan tempat saya bekerja, bukan karena memang dia sedang perlu utk ditolong

semoga bermanfaat

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #11 on: 02 February 2010, 02:30:05 PM »
ingin menambahkan bahwa ariya puggala pun bisa dicapai oleh orang yg kurang pintar secara IQ yg disebut manda puggala

sedangkan org yg cerdas, disebut dengan tikkha puggala

Offline atmadjaja

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 1
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #12 on: 12 February 2010, 12:05:27 AM »
menurut saya sebetulnya dalam cerita Bikkhu Culapanthaka , itu mengandung arti yang sangat dalam yang di sampaikan oleh shang budha kepada kita , yaitu bahwa hidup manusia ini penuh dengan angan angan , dan impian impian yang ingin di capainya , bahkan mungkin impian dan keinginannya tersebut tidak akan tercapai sampai dia mati pun , karena mengapa ? karena hidupnya di arahkan bukan pada usaha dan perhatian pada saat ini akan tetapi di arahkan  ketidak pastian , masa depan , cita cita yang belum pasti , sehingga dia tidak bisa menyadari apa hakekat hidup ini yang sebenarnya , sedangkan Bikkhu Culapanthaka setelah mendengarkan sabda shang budha  bisa langsung mencapai arahat , itu di karenakan dia mengerti apa yang di maksud oleh shang budha yaitu , hidup adalah saat ini , maka dari pada itu pula pada saat itu pula Bikkhu Culapanthaka menyadari hakekat hidup ini yang sebenarnya , dan menyadari bahwa hidup ini adalah perubahan dan dia tahu bagaimana cara menyikapinya . saat itu pula pikirannya terbuka dan menjadi sadar mencapai kesadaran yang tertinggi .

jadi menurut saya Bikkhu Culapanthaka , bukannya bodoh ya , malah dia jenius dengan sekali dengar dia langsung mengerti ^^

Offline sumana

  • Teman
  • **
  • Posts: 98
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Limit by yourself
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #13 on: 12 February 2010, 05:57:18 PM »
Sebenarnya kalau kita semua mau jujur, apakah benar kita bukan org bodoh ????
jika kita semua bukan org bodoh, ilmu pengetahuan utk apa dipelajari ? (berarti masih bodoh)

makna yg tersirat adalah, bahkan utk org bodoh saja bisa menjadi arahat, berarti sdh jelas.
sedangkan org yg jenius aja belum tentu mencapai arahat, bisa aja karena byk faktor2 kelemahan (lobha, dosa, dan moha)
sedangkan org yg bodoh, bisa mencapai arahat. karena faktor LDM tersebut tdk dominan, dan jg bukan berarti org bodoh itu benar2 bodoh.


pesan yg ingin disampaikan oleh Buddha adalah
"dalam diri seseorang ada debu hawa nafsu (raga), debu keinginan jahat (dosa), dan debu ketidak-tahuan (moha), seperti ketidak-tahuan akan empat kesunyataan mulia. Hanya dengan menghapuskan hal-hal tersebut seseorang dapat mencapai tujuannya dan mencapai arahat".

hal ini ditujukan bukan hanya org bodoh saja, ttp ke semuanya.
Kelahiran telah terjadi, sukha dan dukha silih berganti. Kehidupan tidak kekal, menggapai pembebasan terakhir (nibbana).

Offline akuilusi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 37
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« Reply #14 on: 19 February 2010, 01:42:05 PM »
berikut adalah kisah bikkhu Culapanthaka
Spoiler: ShowHide
Kisah Culapanthaka ( II:5 )

Bendahara Kerajaan di Rajagaha mempunyai dua orang cucu laki-laki bernama Mahapanthaka dan Culapanthaka. Mahapanthaka, yang tertua, selalu menemani kakeknya mendengarkan khotbah Dhamma. Kemudian Mahapanthaka bergabung menjadi murid Sang Buddha.

Culapanthaka mengikuti jejak kakaknya menjadi bhikkhu pula. Tetapi, karena pada kehidupannya yang lampau pada masa keberadaan Buddha Kassapa, Culapanthaka telah menggoda seorang bhikkhu yang sangat bodoh, maka dia dilahirkan sebagai orang dungu pada kehidupannya saat ini. Dia tidak mampu mengingat meskipun hanya satu syair dalam empat bulan. Mahapanthaka sangat kecewa dengan adiknya dan mengatakan bahwa adiknya tidak berguna.

Suatu waktu, Jivaka datang ke vihara mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu yang ada, untuk berkunjung makan siang di rumahnya. Mahapanthaka, yang diberi tugas untuk memberitahu para bhikkhu tentang undangan makan siang tersebut, mencoret Culapanthaka dari daftar undangan. Ketika Culapanthaka mengetahui hal itu dia merasa sangat kecewa dan memutuskan untuk kembali hidup sebagai seorang perumah tangga.

Mengetahui keinginan tersebut, Sang Buddha membawanya dan menyuruhnya duduk di depan Gandhakuti. Kemudian Beliau memberikan selembar kain bersih kepada Culapanthaka dan menyuruhnya untuk duduk menghadap ke Timur dan menggosok-gosok kain itu. Pada waktu bersamaan dia harus mengulang kata "Rajoharanam", yang berarti "kotor". Sang Buddha kemudian pergi ke tempat kediaman Jivaka, menemani para bhikkhu.

Culapanthaka mulai menggosok selembar kain tersebut, sambil mengucapkan "Rajoharanam", Berulang kali kain itu digosok dan berulang kali pula kata-kata rajoharanam meluncur dari mulutnya.

Berulang dan berulang kali.

Karena terus-menerus digosok, kain tersebut menjadi kotor. Melihat perubahan yang terjadi pada kain tersebut, Culapanthaka tercenung. Ia segera menyadari ketidak-kekalan segala sesuatu yang berkondisi.

Dari rumah Jivaka, Sang Buddha dengan kekuatan supranatural-Nya mengetahui kemajuan Culapanthaka. Beliau dengan kekuatan supranatural-Nya menemui Culapanthaka, sehingga seolah-olah Beliau tampak duduk di depan Culapanthaka, dan berkata:

"Tidak hanya selembar kain yang dikotori oleh debu; dalam diri seseorang ada debu hawa nafsu (raga), debu keinginan jahat (dosa), dan debu ketidak-tahuan (moha), seperti ketidak-tahuan akan empat kesunyataan mulia. Hanya dengan menghapuskan hal-hal tersebut seseorang dapat mencapai tujuannya dan mencapai arahat".

Culapanthaka mendengarkan pesan tersebut dan meneruskan bermeditasi. Dalam waktu yang singkat mata batinnya terbuka dan ia mencapai tingkat kesucian arahat, bersamaan dengan memiliki "Pandangan Terang Analitis". Maka Culapanthaka tidak lagi menjadi orang dungu.

Di rumah Jivaka, para umat akan menuang air sebagai tanda telah melakukan perbuatan dana; tetapi Sang Buddha menutup mangkoknya dengan tangan dan berkata bahwa masih ada bhikkhu yang ada di vihara. Semuanya mengatakan bahwa tidak ada bhikkhu yang tertinggal. Sang Buddha menjawab bahwa masih ada satu orang bhikkhu yang tertinggal dan memerintahkan untuk menjemput Culapanthaka di vihara.

Ketika pembawa pesan dari rumah Jivaka tiba di vihara, dia menemukan tidak hanya satu orang, tetapi ada seribu orang bhikkhu yang serupa. Mereka semua diciptakan oleh Culapanthaka, yang sekarang telah memiliki kekuatan supranatural. Utusan tersebut kagum dan dia pulang kembali dan melaporkan hal ini kepada Jivaka.

Utusan itu kembali diutus ke vihara untuk kedua kalinya dan diperintahkan untuk mengatakan bahwa Sang Buddha mengundang bhikkhu yang bernama Culapanthaka. Tetapi ketika dia menyampaikan pesan tersebut, seribu suara menjawab, "Saya adalah Culapanthaka". Dengan bingung, dia kembali ke rumah Jivaka untuk kedua kalinya.

Untuk ketiga kalinya dia disuruh kembali ke vihara. Kali ini, dia diperintahkan untuk menarik bhikkhu yang dilihatnya pertama kali mengatakan bahwa dia adalah Culapanthaka. Dengan cepat dia memegangnya dan semua bhikkhu yang lain menghilang, dan Culapanthaka menemani utusan tersebut ke rumah Jivaka.

Setelah makan siang, seperti yang diperintahkan oleh Sang Buddha, Culapanthaka menyampaikan khotbah Dhamma, khotbah tentang keyakinan dan keberanian, mengaum bagaikan raungan seekor singa muda. Ketika masalah Culapanthaka dibicarakan di antara para bhikkhu. Sang Buddha berkata bahwa seseorang yang rajin dan tetap pada perjuangannya akan mencapai tingkat kesucian arahat.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 25 berikut ini:

Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin dan pengendalian diri, hendaklah orang bijaksana membuat pulau bagi dirinya sendiri yang tidak dapat ditenggelamkan oleh banjir.



kita manusia awam, atau para bikkhu sangha sekarang...saya jamin tidak mungkin sebodoh dan pelupa seperti Bikkhu Culapanthaka...

1.dikatakan adalah hanya 1 syair dalam 4 bulanitu pun "tidak mampu" jadi...saya pikir apakah cerita ini sungguhan atau rekaan?

2.apabila cerita ini benar...apakah "sati" tidak ada hubungannya dengan "mengingat/kemampuan mencerap"?

3.lalu bagaimana dengan bikkhu sangha yg sekarang berlatih giat dan dengan di berkahi ke-normalan-nya...masih kesulitan mencapai "arahat" apalagi kita umat awam?

4.berapa lama waktu bikkhu tersebut mencapai arahat di hitung mulai dari belajar dhamma?

mungkin intinya adalah karma..
dengan karma kita terlahir, dan akan menjadi apa sesuai karma..

_/\_

 

anything