Pembaca yang tidak teliti bisa2 beli barang yang sama tapi kemasan berbeda nih.
Yah. "Membuka Pintu Hati" masih mending krn tukar penerbit (tapi ambo masih tetap ngak habis pikir kenapa penerbit baru nggak pake judul yg sama: "Membuka Pintu Hati", krn berdasar terjemahan aslinya kan emang gitu.. lagian judul "Si Cacing..." ini norak banget dan nggak berkesan 'teduh').
Yang parah adalah buku2 keluaran penerbit yg sama, tapi tukar kemasan... kek buku2 Agatha Christie. Design covernya tukar abis... bagi judul2 yg gampang diingat sih gpp (misal N atau M, Pembunuhan ABC, dll)... tapi bagi judul2 yg 'biasa', kita udah lupa pernah baca / tidak (misal: Kenangan Kematian, Malam Tanpa Akhir, dll)...
Ada yg tau, apakah memang penerbit memang ingin me-refresh tampilan buku2nya atau jangan2 tujuannya agar bukunya terjual ke orang2 yg pelupa kayak ambo?
--
Back to "Si Cacing..." buku ini laris sekali, di Gramedia kota ambo, yg buku2 Buddha-nya hampir gak ada, si Cacing termasuk laris manis penjualannya...
::